Modul Praktikum Mikrofosil 2015
Modul Praktikum Mikrofosil 2015
208)
Oleh:
Lia Jurnaliah
LABORATORIUM PALEONTOLOGI
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
MIKROFOSIL
1.
TUJUAN:
1
Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini mahasiswa dapat mengenali dan memahami ciriciri mikrofosil terutama fosil dari kelompok Ostracoda, Pteropoda, Calcareous Alga,
Bryozoa, Dan Radiolaria
2.
TEORI SINGKAT:
Definisi secara umum dari mikrofosil adalah fosil-fosil yang dalam mempelajarinya
diperlukan alat bantu mikroskop. Kebanyakan mikrofosil diproduksi oleh organismeorganisme yang hanya mempunyai satu sel (uniseluler).
Mikrofosil banyak digunakan dalam geologi karena kepraktisannya, yaitu: ukurannya kecil,
kehadirannya berlimpah serta distribusi geografi yang luas pada sedimen-sedimen di hampir
semua umur dan semua lingkungan laut. Dikarenakan ukuran yang kecil dan jumlahnya yang
berlimpah maka dari sedikit sampel (conto batuan) akan mendapatkan data yang cukup untuk
aplikasi metoda analisis kwantitatif yang lebih teliti. Selain itu, distribusi geografi yang luas
dari mikrofosil plangtonik maupun bentonik menyebabkan mereka sangat berguna dalam
korelasi regional, perbandingan dan rekonstruksi paleooseanografi.
Mikrofosil laut terdapat dalam sedimen-sedimen yang berumur dari Pre-Cambrian sampai
Resen dan pada setiap bagian dari kolom stratigrafi. Satu atau lebih kelompok-kelompok
dapat selalu ditemukan dan berguna untuk interpretasi biostratigrafi dan paleoekologi:
Sebagai contoh: Radiolaria, Silicoflagelata, Calcareous alga, Pteropoda dan beberapa
Foraminifera. Sedangkan Diatom adalah plangtonik yang hidup berlimpah dari kedalaman
0-200 meter pada laut terbuka, tetapi berkurang secara cepat dekat kontinen. Bentuk-bentuk
tersebut di atas berguna untuk memonitor perubahan-perubahan pada masa lalu di lingkungan
laut, terutama perubahan temperatur.
Kelompok yang lain seperti Ostracoda, Bryozoa, dan Foraminifera bentonik
memperlihatkan pola distribusi yang berhubungan luas dengan kedalaman, tipe-tipe sedimen
dan berbagai variasi sifat fisik-kimia pada air laut sehingga dapat digunakan untuk
menggambarkan perubahan lingkungan di dasar laut.
JENIS-JENIS MIKROFOSIL
Menurut Nield & Tucker (1985) mikrofosil dibagi menjadi 5 Kingdom, yaitu:
1. Kingdom Monera
- Divisio Cyanophyta (Blue-green alga)
- Divisio Schizomycophyta (Bakteri)
- Divisio Chrysophyta (Coccolith Diatom)
- Divisio Pyrrophyta (Dinoflagelata)
2. Kingdom Protista
- Phylum Sarcodina (Foraminifera, Radiolaria)
3. Kingdom Planta
- Spora dan Polen
4. Kingdom Fungi
5. Kingdom Animalia
- Ostracoda
- Conodonta
Sedangkan Haq & Boersma (1984) membagi mikrofosil ke dalam 4 golongan berdasarkan
komposisi cangkangnya, yaitu:
1. Calcareous mikrofosil:
2
Foraminifera
Calcareous nannoplangton
Ostracoda
Pteropoda
Calpelionellida
Calcareous alga
Bryozoa
2. Siliceous mikrofosil:
- Radiolaria
- Diatom
- Silicoflagelata dan Ebridian
3. Phosphatic mikrofosil:
- Conodonta
4. Organic-walled mikrofosil:
- Dinoflagelata, Acritarchs dan Tasmanitids
- Chitinozoa
OSTRACODA (Cambrian-Resen)
Klasifikasi:
Phylum:
Arthropoda
Kelas:
Crustacea
Subkelas:
Ostracoda
Ostracoda terkenal sebagai seed shrimps. Cangkangnya yang disebut carapace
terbentuk dari 2 valve khitin atau calcareous (bivalved) terdiri dari right valve dan left valve.
Kedua cangkang dihubungkan oleh uncalcified ligament, bentuk carapacenya selalu ovate,
ginjal atau seperti kacang merah dengan ukuran panjang sekitar 0,15-2mm, tetapi bentukbentuk resen bisa mencapai panjang 25 mm; Sedangkan ukuran spesies yang paling besar
adalah 25 mm yang ditemukan pada Paleozoic.
Ordo: Thecosomata
Subordo: Pseudothecosomata
Famili : Peraclididae
Famili : Cymbulidae
Subordo: Eutheocosomata
Famili : Limacinidae
Famili : Cavoliniidae
Pteropoda disebut juga Kupu-kupu laut, merupakan gastropoda laut yang beradaptasi
sehingga menjadi organisme pelagic. Berukuran 1-10 mm sering lebih besar dariu mikrofosil
lainnya, berwarna coklat, berbentuk fragmen-fragmen tipis atau spiral, conical atau berbentuk
flute. Dapat dibedakan dari foraminifera melalui bentuknya serta permukaan cangkangnya
lebih glossy. Pada umumnya hidup pada laut terbuka pada kedalaman sekitar 500 meter,
tetapi ada juga yang hidup pada kedalaman lebih besar.
Cangkang aragonitic dari Pteropoda lebih mudah larut dibandingkan dengan cangkang
calcitic dari coccolith dan foraminifera sehingga kisaran kedalaman Pteropoda ooze lebih
terbatas dibandingkan dengan coccolith dan foraminifera ooze, yaitu sekitar 700-3000 meter.
Kegunaan dari studi benthic calcareous alga untuk interpretasi litologi dan paleoenvironment
dari fasies batuan karbonat sedangkan coccolithopore adalah untuk zonasi biostratigrafi.
Neogoniolithon sp.2
(http://paleoweb.net/algae/algae..)
Fosil Alga
(http://www.sciencephoto.com/media/...)
BRYOZOA (Ordovician-Recent)
Bryozoa adalah hewan sesil yang hidup terutama di lingkungan laut. Terdapat dari
kedalaman intertidal sampai abyssal, tetapi kebanyakan hidup di perairan dangkal dekat
pantai. Mempunyai rangka kalsit yang sangat mudah terawetkan, sehingga mereka
ditemukan secara berlimpah sebagai fosil. Hidup sebagai koloni yang terdiri dari beberapa
individu, mikroskopik, tetapi ukuran diameter koloni tersebut dapat mencapai beberapa mm10 cm. Bryozoa digunakan dalam menentukan paleoekologi
Diagram dari 4 bentuk pertumbuhan koloni yang berbeda dari Cyclostoma, genus
Diastopora; A. Bentuk encrust, turbulent waters, B. Bentuk tegak, hollow stem, air yang
tenang, C. Bentuk retiform, turbulent waters, D. Bentuk tegak bercabang dua, air yang tenang
(Haq & Boersma, 1984)
Hidupnya secara plangtonik dan terdapat di semua zona kedalaman laut. Berguna sebagai
fosil petunjuk dalam stratigrafi dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA:
1.
Haq, B.U & Boersma, A., 1984. Introduction to Micropaleontology. Elsiever Science
Publishing Co. Inc, New York.
2.
Nield, E.W & Tucker, V.C.T., 1985. Paleontology-An Introduction. Pergamon Press.
New York.
3.
http://ncfossilclub.org/~fossil/slideshow_gallery/47
4.
http://paleoweb.net/algae/algae..
5.
http://www.sciencephoto.com/media/...
6.
http://palaeos.com/eukarya/rhizaria/...
7.
http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/...
8.
http://www.ga.gov.au/marine/...