MAKALAH Pompa Dan Kompresor
MAKALAH Pompa Dan Kompresor
MAKALAH
DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTIK INSTALASI POMPA DAN KOMPRESOR
Oleh:
SAMSUDIN
Kelas : 2 MED
NIM : 214313043
KODE PRAKTIK III
I
JURUSAN TEKNIK MEKANIK UMUM
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul INSTALASI
POMPA DAN KOMPRESOR.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suyono selaku dosen dan
instruktur dalam praktikum pompa dan kompresor yang telah memberi bimbingan dan ilmu
pengetahuan sehingga dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini merupakan laporan lebih lengkap dari laporan pada buku laporan
praktik harian guna memenuhi tugas praktikum yang dilaksanakan selama satu minggu
program.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, maka dari itu
penulis mohon bimbingannya bila terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, baik dari
materi maupun dari sistematika penulisannya.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penulisan makalah berikutnya
menjadi lebih baik.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1
Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2
Tujuan..........................................................................................................................1
1.3
Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.4
Batasan Masalah..........................................................................................................1
BAB II ISI..................................................................................................................................2
2.1
Pompa..........................................................................................................................2
2.1.1
2.1.2 Pompa rotodinamik (rotodynamic pump atau non positive displacement pump).....3
2.2
Pompa Sentrifugal.......................................................................................................4
2.3
Kompresor...................................................................................................................5
Pompa Sentrifugal.......................................................................................................9
3.2
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
2.1 Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu
cairan(fluida) dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan
tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan
ketinggian atau hambatan gesek.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian
masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi
mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis
(kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan
yang ada sepanjang pengaliran.
Pompa dapat di kelompokan dengan beberapa kriteria, salah satunya sistem klasifikasi
pompa berdasarkan pada bagaimana energi ditambahkan pada fluida yang dipompa dan secara
garis besar dapat dibagi menjadi:
Pompa reciprocating
Pompa reciprocating adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa diubah
menjadi energi aliran dari zat cair yang dipindahkan dengan menggunakan elemen yang
bergerak bolak-balik di dalam sebuah silinder. Elemen yang bergerak bolak-balik itu dapat
berupa Torak atau plunyer. Pompa reciprocating biasanya digunakan untuk memindahkan fluida
kental dan digunakan pada sumur minyak. Contoh dari pompa reciprocating adalah pompa
Torak, pompa plunyer dan pompa diapraghma.
b. Pompa rotari
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi ditransmisikan dari mesin
penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah (casing).
Pada waktu elemen berputar, di dalam rumah pompa berbentuk ruangan yang mula-mula
volumenya berkurang (pada sisi tekan). Karena putaran elemen tersebut konstan maka aliran zat
cair yang dihasilkan hampir merata. Pompa rotari banyak digunakan pada pemompaan cairan
yang viskositasnya lebih tinggi dari air.
Contoh dari pompa rotari adalah pompa gear, pompa lube, pompa screw dan pompa balingbaling.
2.1.2 Pompa rotodinamik (rotodynamic pump atau non positive displacement pump)
Dimana energi yang ditambahkan pada fluida kerja di dalam pompa secara kontinyu
dinaikkan kecepatannya, kemudian dilakukan penurunan kecepatan fluida di bagian lain
dalam pompa untuk mendapatkan energi tekan.
Pompa Rotodinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi yaitu impeler
yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang diperlukan untuk
memompa fluida.
Klasifikasi dari pompa rotodinamik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
a. Pompa sentrifugal
yaitu pompa yang prinsip kerjanya merubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi
energi tekanan fluida.
Pada program praktik Instalasi Pompa dan Kompresor, jenis pompa yang digunakan yaitu
pompa sentrifugal.
Kompresor Torak Aksi Tunggal. Kompresor Torak dengan hanya mempunyai satu
silinder, dengan gerakan torak yang bolak balik di dalamnya.
Kompresor Torak Aksi Ganda. Kompresor Torak dengan mempunyai jumlah silinder
lebih dari satu, dibuat dengan maksud untuk memperoleh kapasitas yang lebih besar atau
tekanan yang lebih besar.
Kompresor Diafragma. Kompresor diafragma ini termasuk ke dalam jenis kompresor
torak. Penempatan torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh sebuah diafragma.
Kompresor jenis ini banyak digunakan dalam industri bahan makanan, industri farmasi dan
kimia.
Prinsip kerja dari kompresor ini ialah dengan cara mengatur katup masukan udara dan diisap
oleh torak yang gerakannya naik turun sesuai dengan bentuk katup.
Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah mengubah gerakan bolakbalik Torak. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang penggerak
yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak. Gerakan torak akan menghisap udara ke dalam
silinder dan memampatkannya. Langkah kerja kompresor torak hampir sama dengan konsep
kerja motor torak.
1. Langkah Hisap
Poros engkol berputar, torak bergerak dari TMA ke TMB. Kevakuman terjadi pada ruangan di
dalam silinder, sehingga katub hisap terbuka oleh adanya perbedaan tekanan dan udara terhisap
masuk ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi
Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup hiasap dan katup keluar
tertutup sehingga udara dimampatkan di dalam silinder.
3. Langkah Keluar
Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder akan naik sehingga katup
keluar oleh tekanan udara sehingga udara keluar memasuki tangki penyimpanan udara.
Pada saat torak bergerak kekanan maka terjadi pemampatan udara pada sisi sebelah kanan dan
katub keluar sebelah kanan terbuka. Pada saat itu juga terjadi kevakuman pada ruang disebelah
kiri torak, sehingga katub masuk terbuka dan udara dari saringan akan masuk ke ruang
disebelah kiri torak.
Setelah itu torak akan bergerak kekiri dan terjadi pemampatan udara pada sisi sebelah kiri torak
dan katub keluar sebelah kiri akan terbuka. Pada saat yang sama juga terjadi kevakuman pada
ruang disebelah kanan torak, sehingga katub masuk sebelah kanan terbuka dan udara dari
saringan akan masuk ke ruang disebelah kanan dari torak Dengan kerja ganda, kerja kompresor
menjadi lebih efisien.
BABIII
PRAKTIK DAN UJI COBA
: SHOW FOU
: 1HP = 745W
: 3 PHASE
: 380V
: 2A
1.
2.
3.
4.
5.
Tangki
Valve
Vacuum gage
Pressure gage
Flow meter
Kerja Tunggal P1
Kerja Tunggal P2
10
a. Kerja Seri
b. Kerja Paralel
Valve
Tunggal
P1
P2
(rpm)
(rpm)
2898
2881
2888
2873
2884
2858
2879
2845
2876
2842
Seri
P1
(rpm)
2897
2880
2871
2867
2861
P2
(rpm)
2895
2883
2873
2868
2861
Paralel
P1
P2
(rpm)
(rpm)
2894
2891
2899
2885
2900
2881
2902
2875
2900
2876
Tunggal
P1
VG (cmHg)
1
3/4
1/2
1/4
0
24
26
28
30
30
VG
(m)
0.544
0.544
0.68
0.816
0.816
P2
PG
(kgf/cm2)
3.2
3.2
3.2
3.2
3.2
PG
(m)
26.87
22.73
20.67
20.67
20.67
VG
(cmHg)
24
26
28
30
31
VG
(m)
0.544
0.544
0.544
0.544
0.544
PG
(kgf/cm2)
1.2
1.2
1
1
1
PG
(m)
72.35
62.016
62.016
51.68
51.68
Seri
P1
VG (cmHg)
1
3/4
1/2
1/4
0
4
4
6
6
6
VG
(m)
0.544
0.544
0.816
0.816
0.816
P2
PG
(kgf/cm2)
2.4
2.2
2.2
2.2
2
PG
(m)
24.8
22.73
22.73
22.73
20.67
VG
(cmHg)
4
4
6
6
6
VG
(m)
0.544
0.544
0.816
0.816
0.816
PG
(kgf/cm2)
3
2.8
2.6
2.6
2.4
PG
(m)
31
28.94
26.87
26.87
24.8
Paralel
12
P1
VG
(cmHg)
4
5
5
5
5
1
3/4
1/2
1/4
0
VG (m)
0.544
0.68
0.68
0.68
0.68
PG
(kgf/cm2)
1.4
1.4
1.2
1.2
1.2
P2
VG
(cmHg)
4
5
5
5
5
PG (m)
14.47
14.47
12.4
12.5
12.6
VG
(m)
0.544
0.68
0.68
0.68
0.68
PG
(kgf/cm2)
1.4
1.4
1.2
1.2
1.2
PG (m)
14.47
14.47
12.4
12.5
12.6
1
3/4
1/2
1/4
0
tunggal (P1)
tunggal (P2)
seri
paralel
[l/men] m3/s
[l/men] m3/s
[l/men] m3/s
[l/men] m3/s
0
0
0
0
0
0
0
0
5.6
0,000093
2,2 0,000036
7,1 0,000118
2,9 0,000048
9.3
0,000155
5,4 0,00009
10 0,00018
7,4 0,000123
9.5
0,000158
5,6 0,000093
10,9 0,000182
7,6 0,000126
9.9
0,000165
5,8 0,000096
11,2 0,000186
8,5 0,000142
Cara menghitung dengan cara melihat banyak air pada flow meter dalam selang waktu
tertentu. Misal, dalam 1 menit terdapat 0,0056
atau liter)
a. Kerja Tunggal P1
13
No.
Valve
1
2
3
4
5
PG [
n
A
[rpm] [Ampere]
VG
[volt]
[cmHg]
2548
2634
2696
2697
2702
220
220
220
220
220
4
4
5
6
6
2.6
2.2
2
2
2
PG [
1.6
1.4
1.3
1.2
1.2
Q
[
0
5.6
9.3
9.5
9.9
0
0,000093
0,000155
0,000158
0,000165
b.Kerja Tunggal P2
No.
Valve
1
2
3
4
5
n
A
[rpm] [Ampere]
VG
[volt]
[cmHg]
2871
2878
2891
2892
2894
220
220
220
220
220
4
4
4
4
4
1
1
0.5
0.5
0.5
Q
[
7
6
6
5
5
0
2,2
5,4
5,6
5,8
0
0,000036
0,00009
0,000093
0,000096
c. Kerja Seri
No
.
valve
1
2
3
4
5
VG
P1[rpm]P2
P1[Amper]P2
[volt]
P1[cmHg]P2
2870
2886
2876
2891
2688
2886
2849
2888
2913
2889
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1
1
0.8
0.8
0.8
220
220
220
220
220
VG
P1[rpm]P2
P1[Amper]P2
[volt]
P1[cmHg]P2
2783
2806
2645
2816
2658
2830
2378
2832
2810
2833
1
1.1
1.1
1
1
220
220
220
220
220
4
4
6
6
6
PG
4
4
6
6
6
P1[
Q
P2
2.4
2.2
2.2
2.2
2
3
2.8
2.6
2.6
2.4
[
0
7,1
10
10,9
11,2
0
0,000118
0,00018
0,000182
0,000186
d.Kerja Paralel
No
.
valve
1
2
3
4
5
1
1.1
1.1
1
1
4
5
5
5
5
PG
4
5
5
5
5
P1[
Q
P2
1.4
1.4
1.2
1.2
1.2
1.4
1.4
1.2
1.2
1.2
[
0
2,9
7,4
7,6
8,5
0
0,000048
0,000123
0,000126
0,000142
a. Rangkain tunggal
Dengan menggunankan data Debit dari rangkaian tunggal (Qt)
No.
Valve
n
[rpm]
A
[Ampere]
VG
[volt]
[cmHg]
PG [
Q
[
14
2548
(1) Q = A V [
1.6
220
2.6
=2230,45
Q=0
Q = AV
V = Q/A = 0/2230,45= 0
(2) H =
+
u tampungan)
1,15 m
= 0,009 + 0 = 0,9 m
(3)
v=viskositas kinematik=1,461
L=panjang pipa= 7,50 m
f=faktor gesekan=0,3
g=peercepatan gravitasi= 10
= 0,009
(4)
(5)
(6)
15
f=
f=(0,02+
0,03 m
[m] = 0 m (karena V=0)
(7)
=0 m (karena V=0)
(8)
(9)
(P)=
= 0 + 1,15 + 0,009 + 0
=1,159
(S)=
= 0 + 0,36.0
=0
(10)
=0,36
[
(11)
=0
(12)
(13)
=
=1000.0.10.H=0 Watt
[Watt]
(14)
=
[Watt]
=0 (karena Q=0)
= 0 (karena
(15)
)
[Watt]
(16)
valve
n
A
[rpm] [Ampere]
VG
[volt]
[m]
PG
[m]
Q
16
2548
1.6
220
0,544
26,81
[m]
[m]
[W]
[W]
[W]
1,159
352
b.Rangkaian Seri
Dengan menggunankan data Debit dari rangkain seri (Qs)
No
.
valve
VG
P1[rpm]P2
P1[Amper]P2
[volt]
P1[cmHg]P2
2870
1.4
220
(1) Q = A V [
2886
PG
4
P1[
2.4
Q
P2
=2230,45
Q=0
Q = AV
V = Q/A = 0/2230,45= 0
(2) H =
+
u tampungan)
1,15 m
= 0,0087 + 0 = 0,0087 m
(3)
v=viskositas kinematik=1,461
L=panjang pipa= 7,3 m
f=faktor gesekan=0,3
g=peercepatan gravitasi= 10
= 0,0087
17
(4)
(5)
(6)
f=
f=(0,02+
0,03 m
[m] = 0 m (karena V=0)
(7)
=0 m (karena V=0)
(8)
(9)
(P)=
= 0 + 1,15 + 0,0087 + 0
=1,1587
(S)=
= 0 + 0,36.0
=0
(10)
=0,36
[
(11)
=0
(12)
(13)
=
=1000.0.10.H=0 Watt
[Watt]
(14)
=
[Watt]
=0 (karena Q=0)
18
= 0 (karena
(15)
)
[Watt]
(16)
valve
1
n
A
[rpm] [Ampere]
VG
[volt]
[m]
PG
[m]
2878
220
0,544
27,8
1,2
Q
[
[m]
0
[m]
[W]
[W]
[W]
264
1,1587
c. Rangkaian Paralel
Dengan menggunankan data Debit dari rangkain paralel (Qp)
No
.
Valv
e
VG
P1[rpm]P2
P1[Amper]P2
[volt]
P1[cmHg]P2
2783
(1) Q = A V [
2806
220
PG
4
P1[
1.4
Q
P2
1.4
=2230,45
Q=0
Q = AV
V = Q/A = 0/2230,45= 0
(2)H =
+
u tampungan)
1,15 m
= 0,053+ 0 = 0,053 m
(3)
19
v=viskositas kinematik=1,461
L=panjang pipa=44,67 m
f=faktor gesekan=0,3
g=peercepatan gravitasi= 10
= 0,053
(4)
(5)
(6)
f=
f=(0,02+
0,03 m
(7)
(8)
(9)
=0 m (karena V=0)
(P)=
= 0 + 1,15 + 0,053 + 0
=1,203
(S)=
= 0 + 0,36.0
=0
(10)
=0,36
(11)
20
(12)
=0
(13)
=
=1000.0.10.H=0 Watt
(14)
[Watt]
=
[Watt]
=0 (karena Q=0)
(15)
= 0 (karena
(16)
)
[Watt]
valve
1
n
A
[rpm] [Ampere]
VG
[volt]
[m]
PG
[m]
2794
220
0,544
14,47
Q
[
[m]
0
1,203
[m]
[W]
[W]
[W]
220
21
Kerja Seri
Kerja paralel
22
a)
Kerja Tunggal P1
Kerja Tunggal P2
23
Kerja Seri
Kerja Paralel
24
b)
c)
d)
25
26
Perhitungan Effisiensy(
No
) Kerja Kompresor
N
[rpm]
1
2
3
Tekanan
2000
2600
3600
4
4
4
Waktu
[s]
280
210
150
(1)
(2) Q=A . D . n . z
Q = Debit Gas
A = Luas penampang kompresor
= 3,14 .
= 0,002
=
1 . 1,87 =
. 0,0085
= 1,87/0,0085
= 220
27
(5)
(6)
= 0,018 %
(7)
(8) Q=A . D . n . z
Q = Debit Gas
A = Luas penampang kompresor
= 3,14 .
= 0,002
1 . 1,848 =
. 0,0085
= 1,848/0,0085
= 217,41
(11)
(12)
= 0,0184 %
(13)
(14)
Q=A . D . n . z
Q = Debit Gas
A = Luas penampang kompresor
= 3,14 .
= 0,002
Q.t =
0,73 . 2,5 =
1,825
(16)
1 . 1,825 =
. 0,0085
= 1,825/0,0085
= 214,7
(17)
(18)
= 0,0186 %
A. Simpulan
Dari uraian pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa klasifikasi
pompa dan kompresor. Klasifikasi pompa dan kompresor ini dapat dijadikan sebagai acuan
29
untuk menentukan jenis pompa ataupun jenis kompresor yang akan digunakan pada kondisi
tertentu disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam menggunakan pompa dan kompresopr tidak boleh sembarangan. Artinya
bahwa dalam penggunaannya, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan klasifikasi pompa
yang telah ditentukan. Dengan demikian, pompa akan lebih awet dan tahan lama.
B.
Saran
Gunakalah pompa sesuai dengan spesifikasi dan klasifikasinya agar pompa maupun
kompresor tidak mudah rusak.
30
31
32
33
34
35
36
37