SISTEM KENDALI
PERCOBAAN I
ANALISIS TANGGAPAN TRANSIEN DARI SISTEM WAKTU KONTINU
NAMA
: NADYA AMALIA
NIM
: J1D108034
ASISTEN
: NURILDA HAYANI
Lembar Pengesahan
Laporan Praktikum Sistem Kendali
Nama
: Nadya Amalia
NIM
: J1D108034
Judul Percobaan
Tanggal Percobaan
: 10 Nopember 2011
Fakultas
: MIPA
Program Studi
: Fisika
Nilai
Banjarbaru,
( Nurilda Hayani )
2011
PERCOBAAN I
ANALISIS TANGGAPAN TRANSIEN DARI SISTEM WAKTU KONTINU
I.
TUJUAN
1. Mampu membedakan tanggapan dari system terhadap berbagai respon
masukan.
2. Menganalisis karakteristik system melalui harga-harga spesifikasi respons
transien.
II.
DASAR TEORI
Sistem dapat diartikan sebagai hubungan antara input dan output. Pada
umumnya input adalah sebab dan output adalah akibat. Beberapa contoh sistem
yang umum kita kenal adalah:
1) Sebuah rangkaian listrik dengan input tegangan dan / atau arus sumber
sedangkan outputnya yaitu tegangan dan / atau arus yang mengalir pada
beberapa titik pada rangkaian tersebut.
2) Sebuah sistem kanal komunikasi dengan input sebanding dengan sinyal yang
ditransmisi pada kanal tersebut sedangkan
++
++
an-1x(n-1)(t)+
anxn(t)
(2.1)
+ .. +
a1y(t)+ a0y(t)
dengan:
yho(t) = tanggapan homogen, alami, bebas, dan transient.
yf0(t) = tanggapan paksa, akhir, steady state.
Tanggapan homogen didapatkan dengan menyelesaikan persamaan sistem
pada saat masukan sama dengan nol f(t)=0. Tanggapan ini disebut tanggapan
alami sistem merupakan tanggapan sistem sebelum ada masukan.
Tanggapan paksa didapatkan dengan menerapkan masukan f(t) pada sistem.
2.2. Persamaan Beda Sistem
Persamaan beda sistem adalah persamaan hubungan masukan dan keluaran
pada sistem diskrit. Dengan keluaran adalah y(n) sedangkan masukan adalah x(n)
persamaaan beda sistem dapat ditulis sebagai berikut:
any(n) + an-1y(n-1) + .. + apy(n-p) = bnx(n) + bn-1x(n-1) + .. + an-mx(nm)
(2.2)
+ .. +
bmx (t)
mempunyai tanggapan impuls h(t) dengan rumusan berikut:
x(t) = (t) dan y(t)=0,
-<t<0
+ .. +
h(t) = y(t)x(t)=(t)
2.4
(2.3)
Respon Transien
Transient response menunjukkan karakteristik output terhadap input dalam time
domain. Karakteristik suatu sistem kendali biasanya dilihat dari transient responsenya. Hal ini karena sistem dengan penyimpanan energi tidak bisa merespon seketika
itu juga dan akan selalu menunjukkan transient response ketika sistem itu diberi input
atau gangguan. Untuk menganalisa sistem kendali biasanya digunakan standar input
seperti fungsi impulse, step, ramp, atau sinusoidal. Input yang paling sering
digunakan adalah unit step, karena input ini menyediakan informasi tentang
karakteristik transient respons dan steady state respons dari suatu sistem. Secara
umum setiap kita mengaktifkan suatu sistem, kita mengaktifkan fungsi step.
Gambar diagram blok :
Gambar 1.a
Gambar 1.b
Keterangan :
Gambar 1.a. Blok diagram suatu sistem kendali
Gambar 1.b. Blok diagram suatu sistem kendali yang disederhanakan di mana:
G(s) = Gc(s)Gp(s) dan H(s) = 1
(2.4)
Perhatikan gambar 1.b. Fungsi alih lingkar tertutup dari sistem kendali tersebut
adalah:
(2.5)
(2.6)
Transient respons dari sistem adalah invers Transformasi Laplace dari C(s) atau
c(t)=L-1 [C(s)]
1. Sistem orde 1
Sistem orde 1 mempunyai bentuk umum fungsi alih sebagai berikut :
(2.7)
(2.8)
Dengan merupakan koefisien redaman yang menunjukkan apakah sistem orde2 tersebut overdamped, underdamped, critically damped atau oscilatory (lihat
pada lampiran). Sedangkan n adalah frekuensi natural.
Dalam perancangan suatu sistem kendali harus diketahui spesifikasi-spesifikasi
yang mendefinisikan karakteristik sistem.
Spesifikasi transient respons sebagai berikut :
Rise time (Tr)
Peak time (Tp)
Persent Overshoot (%OS)
Settling time (Ts)
Final Value (Fv) atau nilai steady state
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
4.1
25
sys=tf(num,den);
step(sys)
grid
xlabel('time')
ylabel('output')
title('step response')
b. Mengerjakan kembali dengan system yang sama menggunakan Matlab
Simulink, dan membandingkan hasilnya.
Respons Impuls
Mengetikkan program system linier dalam bentuk fungsi transfer () =
()
()
= +1
5.1
Hasil
Tabel 1. Data hasi pengamatan step response
No
Respons waktu
Tp (s)
Ts (s)
%OS
Fv
25
2 + 4 + 25
0.294
0.69
1.68
25.4
49.04 + 490.4
4 + 10 3 + 100 2
0.722
1.67
3.11
13.8
1
+1
5.2
2.2
3.91
lnf
Perhitungan
n2
C ( s)
25
2
2
2
R( s ) s 2n s n s 4s 25
Diketahui: n2 25 n 5
2n s 4 s
2 (5) s 4 s
4
0,4
10
Tr (1 0,4167 2,917 2 ) / n
(1 0,4167 (0,4) 2,917 (0,4) 2 ) / 5 = 0,26
Tp / n 1 2
0,5
Ts 4 / n
4 /(0,4 5) = 2
Fv lim s0
lim s0
VI.
0, 5
= 0,254
C ( s)
R( s )
25
25
= 2
1
2
s 4s 25 0 4(0) 25
PEMBAHASAN
Dalam analisis sistem kendali, harus lebih dulu mengetahui karateristik
sistem yang akan diatur (plant) dan karateristik alat kendali yang akan digunakan.
Dalam kasus system kendali linier, time-invariant, single-input-single output,
karakteristik yang penting adalah Transfer Function (Fungsi Transfer). Fungsi
25
2 +4+25
peak amplitude-nya adalah 1,25, dengan overshoot (%) 25,4 pada 0,69 s dan
settling time pada 1,68 s serta final value adalah 1. Dengan = 25
sehingga system berada dalam keadaan teredam kurang (underdamped).
2. Respons unit step dengan fungsi alih
49.04+490.4
4 +103 +1002
0,722 s, peak amplitude-nya adalah 1,14, dengan overshoot (%) 13,8 pada
1,67 s dan settling time pada 3,11 s serta final value adalah 1.
3. Respons impuls dengan fungsi alih
1
+1
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Diktat Kuliah Sistem Linier: Sistem Linier Tak Ubah Waktu.
Jurusan Teknik elektro ISTA: Yogyakarta.
Diakses pada tanggal 11 November 2011.
Anonim. 2011. Modul Praktikum Dasar Sistem Kendali Ekstensi. Departemen
Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia: Depok.
LAMPIRAN
DATA HASIL PERCOBAAN
PRAKTIKUM II SISTEM KENDALI
TEMPAT KEDUDUKAN AKAR
1. Respons unit step
a. Tabel data hasil pengamatan
No
1
Respons waktu
25
+ 4 + 25
49.04 + 490.4
4 + 10 3 + 100 2
Tr (s)
Tp (s)
Ts (s)
%OS
Fv
0.294
0.69
1.68
25.4
0.722
1.67
3.11
13.8
2. Respons impuls