Anda di halaman 1dari 6

Hewan yang menggemaskan ini sangat akrab dengan anak-anak dan sering dipelihara

sebagai hewan klangenan (pets).


Kelinci menurut wikipedia adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat
ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup
di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci
diklasifikasikan
dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili,
yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae(termasuk di
dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda,
yaitu konijntje yang berarti anak kelinci. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada
satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada
tahun 1972.
Selain sebagai hewan kesayangan, kelinci ternyata memiliki berbagai manfaat, bahkan
sampai kotorannya pun dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang tentu saja
lebih sehat. Sebaiknya jika ingin menggunakan kotoran kelinci sebagai pupuk organik
untuk tanaman anda, carilah kotoran kelinci yang makanannya kebanyakan memakan
tumbuh-tumbuhan segar, agar hasil dari pupuk organik lebih bagus.

Perlu diketahui sisa-sisa kotoran kelinci tersebut ternyata banyak mengandung unsur
nitrogen (N) yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, supaya kadar
Nitrogen seimbang sebaiknya ditambahkan bahan yang mengandung unsur Karbon (C),
bahan tersebut contohnya seperti serbuk gergaji,
Untuk membuat pupuk sekaligus Pestisida maut dari Urine kelinci yang pertama
harus dilakukan adalah:
1. Mengumpulkan kotoran dan air seni kelinci yang sebelumnya sudah
ditampung di dalam 1 wadah selama 1 minggu dan didiamkan
sehingga mengalami fermentasi. Untuk mengurangi aroma tidak

sedap, anda bisa menaburi serbuk gergaji. Seekor kelinci dewasa


biasanya dapat menghasilkan 100 cc kotoran setiap harinya.
2. Setelah proses fermentasi selesai, tambahkan air murni dengan
perbandingan air dan kotoran 1:10 sehingga bakteri yang ada dapat
bekerja dengan maksimal.
Kotoran didiamkan semalam dahulu lalu disaring, sehingga bagian yang kasar
mengendap di dasar dan menghasilkan dua bahan, yaitu cairan dan padat. Khususnya
cairan, sebelum digunakan dapat di sterilisasi dengan direbus hingga mencapai 60-70
C selama 10-15 menit. Dinginkan terlebih dahulu baru siap untuk digunakan sebagai
pupuk, entah itu pupuk padat atau pupuk cair.

Ri
set yang dilakukan Badan Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Kabupaten Bogor, pada
2005 memperlihatkan urine kelinci mengandung unsur N, P, dan K masing-masing
sebesar lebih tinggi 2,72%, 1,1%, dan 0,5% daripada kotoran dan urine ternak lain
seperti sapi, kerbau, domba, kuda, babi, bahkan ayam.
Apa peran nitrogen (N) pada tanaman?unsur N diperlukan oleh tanaman untuk
pembentukan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar serta berperan
vital pada saat tanaman melakukan fotosintesa dengan membentuk klorofil alias zat
hijau daun.
Sejatinya bila urine kelinci tersebut dicampurkan pemakaiannya bersama kotoran
kelinci, unsur yang bakal terkandung lebih lengkap yakni 2,20% Nitrogen (N), 87%
Fosfor (P), 2,30% Potassium (K), 36% Sulfur (S), 1,26% Kalsium (Ca), 40% Magnesium
(Mg).
Nah berapa sebenarnya produksi urine kelinci? Dari 10 ekor kelinci bisa diperoleh 2 liter
urine per hari. Namun perlu dipahami urine kelinci terbaik berasal dari air kencing
kelinci berumur 68 bulan karena urinenya sudah terbukti mengandung paling banyak
unsur N, P, dan K.
Urine kelinci yang sebelumnya difermentasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Fermentasi penting untuk mereduksi atau mengurangi kadar amoniak yang pada ujung

proses tersebut terurai menjadi nitrat yang sangat berguna bagi tanaman. Berikutnya
urine yang telah difermentasi perlu dicampur air sebelum dipakai.
Perbandingannya bisa 10 liter air dengan 0,5 liter urine kelinci fermentasi. Pemakaian
umumnya dilakukan dengan penyemprotan pada bagian tanaman, terutama daun. Daun
yang disemprot sebaiknya bagian bawah karena di sana terletak stomata yang akan
menyerap langsung pupuk cair urine kelinci tersebut ke tubuh tanaman. Pastikan pula
penyemprotan tidak berlangsung di saat musim hujan.

Resep untuk skala rumah :

A. Bahan
1 liter urine kelinci
10 cc atau 1 sendok makan EM4
10 cc molases/tetes tebu. Bisa diganti dengan seperempat batang
gula merah yang dicairkan.
B. Cara buat
Taruh urine kelinci didalam jerigen kapasitas 5 liter, campurkan
dengan EM4 dan molases/tetes tebu/gula merah
Kocok jerigen selama 23 menit sehingga campuran homogen
Diamkan di ruang teduh selama 78 hari hingga selesai fermentasi.
Sesekali buka jerigen untuk membuang gas yang ada. Fermentasi
berhasil apabila setelah 78 hari, saat tutup jerigen dibuka, tidak
berbau lagi.
Pemakaian 1 liter air dicampurkan dengan 10 cc larutan urine kelinci
C. Manfaat:
* Zat perangsang pertumbuhan akar tanaman dan perangsan bunga
dan buahpada
benih/bibit
* Sebagai Pupuk daun organik
* Berfungsi sebagai pestisida bisa membuka daun yang keriting
akibat serangan thrip, ulat, belalang bahkan tikus.
sumber : (1) wikipedia (2) bebeja.com
Cara Membuat Pupuk Organik dari Urin Kelinci :
Sebelum urin tersebut kita manfaatkan, maka sebaiknya urin difermentasikan dulu. Secara umum
fermentasi akan memperkaya kandungan bahan kimia yang berguna bagi tanaman sehingga lebih

mudah dicerna oleh tanaman karena sudah matang. Selain itu juga baunya sudah tidak
menyengat.
Fermentasi ini dilakukan supaya hasil/kandungan kimia urin lebih baik, dengan bantuan
mikroorganisme fermentasi. Kita bisa menggunakan bakteri dari genus Saccharomyces yang banyak
terdapat pada mollase/tetes tebu, atau lebih praktisnya pakai EM-4 yang banyak dijual di pasar.
Caranya begini untuk tiap 1 liter urin bisa dicampur dengan 5-10 cc EM-4 ditambah dengan 50-100
gram gula merah/50 cc mollase. Gula atau mollase ini fungsinya kurang lebih untuk menyediakan
makanan bagi mikroba fermenter untuk melakukan proses fermentasi. Nah, dengan bantuan
mikroba fermenter, proses fermentasi dapat dipercepat menjadi sekitar 10-14 hari saja. Jadi prinsip
dasarnya starter bakteri EM4 ditambahkan dalam urine, dan agar bakteri dapat berkembang biak
ditambahkan larutan gula pekat yang berfungsi sebagai sumber makanan dan energi bagi bakteri.
Percobaan pembuatan Pupuk Organik ini dilakukan pada tanggal 20-2-2011 di Kandang Palembang
Rabbitry.
Bahan :
Urin Kelinci sebanyak 10 liter
Starter bakteri EM4 sebanyak 0,5 % /liter urin (5 ml/liter urine) Jadi untuk 10 liter urin kelinci harus
menyediakan sebanyak 10 X 5 ml larutan EM4 = 50 ml EM4.
Larutan gula pekat sebanyak 1 % / liter urin (10 ml/liter urine), jadi untuk bahan urin sebanyak 10
liter anda harus menyediakan 10 X 10 ml = 100 ml laurtan gula pekat. Anda bisa menggantikan
larutan gula pekat dengan molase (dosis sama).
Peralatan :
Drum plastik bertutup
Gelas ukur
Alat Pengaduk
Cara pembuatan :
1. Masukkan 1 Sendok makan gula pasir kedalam gelas berisi sedikit air dan diaduk. Jika gula masih
terlarut kita tambahkan lagi sambil terus diaduk, hingga diperoleh larutan air gula yang pekat.
2. Urin kelinci ditempatkan dalam drum plastik
3. Masukkan Starter bakteri EM4 sebanyak 50 ml ke dalam urine, dan aduk rata.
4. Tambahkan larutan gula pekat sebanyak 100 ml sambil diaduk
5. Drum ditutup rapat dan dibiarkan selama 3 minggu agar terjadi proses fermentasi dan degredasi
urine sehingga bau urine akan hilang.
6. Setiap 1 minggu sekali Urine diaduk.
7. Setelah 3 minggu Pupuk urine cair yang kaya akan unsur N,P,K ini siap untuk digunakan (ditandai
dengan tidak adanya bau).
Cara Penggunaan :
Pupuk urin diencerkan dengan menambahkan air, perbandingan 1 bagian pupuk urin : 1 bagian air,
kemudian semprotkan pada daun tanaman. Untuk tanaman hias pengenceran dapat dilakukan
dengan perbandingan 1 bagian pupuk urine : 10 bagian air.

Untuk tanaman hias pemberian pupuk seminggu sekali sudah cukup, pemberian sebaiknya
dilakukan sekitar jam 09.00 10.00 karena pada saat itu stomata daun sedang terbuka.
Cara sederhana menguji pupuk kimia, pupuk organik, dan pupuk hayati. (A) kontrol, tanpa
pemupukan sama sekali. Tanaman terlihat sangat merana. (B) Diberi pupuk kimia, tanaman tetap
merana meskipun tumbuh lebih baik. (C) Diberi pupuk organik lain. Hasilnya jauh lebih baik. (D)
Diberi pupuk cair organik Tumbuhnya paling baik. (sumber photohttp://www.isro.wordpress.com/)
Tahapan selanjutnya dari porject Bank Pupuk Organik adalah melakukan uji laboratorium terhadap
kandungan pupuk organik yang sudah jadi untuk mendapatkan data kandungan N,P,K nya sehingga
bisa dijadikan pembanding dengan pupuk yang sudah beredar dipasaran.
Pengujian atau aplikasi terhadap pupuk akan dilakukan dengan menyemaikan bibit tanaman yang
sama dalam media tanam yang berbeda (satu menggunakan pupuk organik ini dan satu lagi tanpa
pupuk).
Uji coba dilakukan beberapa kali terhadap berbagai tanaman (dengan berbagai dosis pemberian),
sehingga kita tahu persis berapa dosis yang dibutuhkan untuk masing-masing jenis tanaman, jangan
lupa mencatat data pertumbuhannya agar kita bisa membandingkan hasilnya. Untuk uji coba ini
kebetulan ada anggogat yang akan menjadikannya topik tugas akhir.
Peluang dikomersialkan:
Bila data hasil uji telah lengkap, kita bisa mulai mendesain kemasan dengan mencantumkan
komposisi hasil uji laboratorium (bisa dilakukan di Fakultas Pertanian atau Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian). Setelah itu meski sederhana perlu dibuat brosur dan kartu nama, produk dapat
dipromosikan secara door to door atau titip di stand pameran.Tetapi dengan pembuatan pupuk
secara kolektif maka penjualan dapat dilakukan dalam skala besar yang bisa ditawarkan ke petani.
Catatlah setiap pengalaman tentang keberhasilan konsumen anda untuk dibuat menjadi Testimoni /
kesaksian Konsumen kalau bisa lengkap dengan foto dan persetujuan yang bersangkutan. Kisaran
harga konsumen sekitar Rp. 10.000,- per liter. Gunakan tenaga pemasaran, jangan semua ditangani
sendiritentunya mereka juga harus ada untung dari bisnis ini. Satu hal lagi jika memanfaatkan jasa
pemasaran maka jangan cantumkan alamat dan no telp pada label kemasan, karena orang lain
akan malas menjualkan produk andasebab konsumen mereka selanjutnya bisa berhubungan
langsung dengan anda. Semoga info ini bermanfaat.
Beberapa isi diambil dari : http://sonitarosningsih.wordpress.com/
Bagaimana Dasyatnya Pupuk Organik dari urine kelinci ini,simak artikel di bawah ini :
Pupuk adalah kebutuhan mendasar bagi kelangsungan kegiatan agribisnis. Pupuk bisa jadi mahal
bisa pula menjadi barang murah, bahkan mubadzir. Semua tergantung persepsi dan sikap kita
terhadapnya.
Bagi peternak yang tak memiliki kebutuhan akan tanaman bisa jadi sampah yang tiada bernilai. Hal
ini tentu berbeda dengan para pengelola agribisnis yang setiapkali musim tanam selalu melihat
pupuk sebagai barang berharga, saking berharganya bisa pula menjadi sesuatu yang ekseklusif.
Ada banyak jenis pupuk, tetapi dari sekian jenis pupuk kandang, pupuk kelinci yang terdiri dari tahi
(feses) dan kencing (urine) dipadukan, ia akan menjadi pupuk handal untuk menghasilkan produksi
tanaman.

Satu ekor kelinci yang berusia dua bulan lebih, atau yang beratnya sudah mencapai 1 Kg akan
menghasilkan 28,0 g kotoran lunak per hari dan mengandung 3 g protein serta 0,35 g nitrogen dari
bakteri atau setara 1,3 g protein. (Spreaadburi dan Yono C. Rahardjo: 1978)
Di dalam kandungan pupuk tersebut, Majalah Domestik Rabbit di Amerika Serikat tahun 1990 silam
menyebutkan terdapat kandungan 2,20% Nitrogen, 87% Fosfor , 2,30% Potassium, 36 Sulfur%,
1,26% Kalsium, 40% Magnesium.
Hasil riset tiga peneliti dari Balai Penelitian Ternak (Balitnak Bogor), Sajimin, Yono C. Rahardjo dan
Nurhayati D. Purwantari (2005) menyimpulkan, pupuk kandang dari kotoran kelinci berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan maupun produksi rumput P.maximum dan leguminosa S.hamata
setelah 6 kali panen (umur 258 hari). Sedangkan dengan penambahan probiotik pada pupuk kelinci
interaksinya telah memberikan pengaruh nyata pada tanaman pakan dan meningkatkan produksi
hijauan sebesar 34,8-38,0%.
Menurut penelitian tersebut, komposisi bahan organik C:N rasio, unsur makro dan mikro lebih tinggi
pada pupuk kelinci yang ditambahkan probiotik pada waktu proses dekomposisi. Penggunaan
probiotik pada pupuk kelinci untuk tanaman sayuran kentang dan kubis juga berdampak positif di
mana dengan perlakukantrichoderma rata-rata produksinya lebih tinggi 16,3% (kentang) dan 5%
(kubis) di banding tanaman kontrol.
Sedangkan pada tabel berikut ini menyebutkan kandungan unsur-unsur dalam feses dan urin kelinci
berbanding ternak lainnya sebagai berikut.
Sumber: Trubus (1996). Klaus (1985 dalam Kartadisastra (2001); Baririh, N.R, Wafiatiningsih,
I.Sulistyo, R.A. Saptati BPPT Kaltim 2005) Djiman Santoso, jutawan kelinci dari Sleman Yogyakarta
sebagaimana ditulis di Tabloid Agrina 29 Nopember 2006 lalu mengatakan, harga pupuk kotoran
kelinci mencapai Rp7.500/kg, sedangkan air kencingnya Rp5.000/liter. Seratus ekor kelinci
menghasilkan 25 kg kotoran basah per hari.
Mereka yang memahami manfaat pupuk kelinci wajar jika kemudian memilihnya sebagai pendorong
produktivitas. Mutazim Fakkih, peternak kelinci dan penggerak pertanian Serikat Islam di Klaten
misalnya, sudah bertahun-tahun memanfaatkan pupuk kelinci.
Sebagaimana diulas dalam Tabloid Kontan 29 April 2009 lalu, Tazim membuktikan pupuk dan urin
kelinci membuat tanaman sayuran dan buah lebih netral dan kesegarannya lebih tahan lama.
Sayangnya, sekalipun ia memiliki ratusan ekor kelinci, pasokan untuk kegiatan agribisnisnya masih
kurang.
Di Negara-negara yang sudah menerapkan proyek agribisnis atau agroindustri seperti Amerika
Serikat, Kanada, Perancis, Spanyol dan lain-lain pupuk kelinci telah memainkan peranan sebagai
bagian terpenting menghasilkan tanaman yang baik, termasuk sebagai cara menghasilkan uang
paling hebat dalam pasar pertanian modern.
Saking potensialnya, pupuk kelinci justru mendapatkan perhatian yang serius sehingga dalam
mendesain kandang harus diperhatikan. Tujuan membuat desain kandang selain untuk menghindari
kemubadziran feses dan urin juga untuk tujuan memudahkan pembersihan keduanya. Selamat
mencoba.
Faiz Manshur.-Penulis buku Kelinci (pemeliharaan secara ilmiah tepat dan terpadu): dan buku
Ternak Uang (panduan bisnis, marketing dan pemberdayaan ternak kelinci)

Anda mungkin juga menyukai