Anda di halaman 1dari 84

Nutrisi Penting untuk Tanaman Hidroponik

Sama halnya dengan manusia, tanaman pun memerlukan nutrisi untuk


bertahan hidup dan berkembang. Dalam sistem budidaya sayuran dengan
teknik hidroponik, nutrisi menjadi bagian penting untuk pertumbuhan
tanaman. Sebab, dalam hidroponik, semua zat 100% akan terserap dalam
air dan tidak menimbulkan endapan. Inilah keistimewaan dari metode 
tanam hidroponik. Nutrisi dapat diibaratkan sebagai “jantung” dalam sistem
hidroponik. Pemberian nutrisi yang baik akan membuat tanaman hidroponik
tumbuh dengan baik pula. 
Secara umum, nutrisi hidroponik sering disebut dengan istilah AB mix. Nama
yang cukup unik ya RSKawan.
Jadi, Apa Itu Nutrisi AB Mix?
Nutrisi AB mix merupakan nutrisi yang dikenal dalam budidaya hidroponik.
Penamaan AB ini diambil dari dua jenis nutrisi yang digunakan, yaitu nutrisi
A dan nutrisi B. Tujuannya untuk memudahkan dalam mengingat nama
nutrisi.
Nutrisi A mewakili unsur makro hara dan nutrisi B mewakili unsur mikro
hara. Beberapa unsur makro hara yang dimaksud adalah nutrisi dengan
kandungan N (nitrogen), P (fosfor), K (kalium), Mg (magnesium), dan lain
sebagainya. Sementara contoh nutrisi unsur mikro hara antara lain: B
(boron), Cu (tembaga), Zn (zinc), Fe (besi), Cu (tembaga), Cl (klor), dan Mo
(molibdenum).
Berikut ini manfaat unsur hara makro bagi tanaman :

 Nitrogen, dibutuhkan tanaman dalam proses pertumbuhan vegetatif tanaman, seperti


batang, daun, dan batang.
 Fosfor, dibutuhkan oleh tanaman dalam proses pembentukan akar, benih, bunga, dan
buah.
 Kalium, dibutuhkan tanaman pada sistem fisiologi tanaman, seperti pemenuhan air dan
karbohidrat ke seluruhan bagian tumbuhan.
 Magnesium, dibutuhkan tanaman ketika fotosintesis.
 Kalsium, dibutuhkan tanaman menjaga kekuatan dinding sel dan proses pertumbuhan
akar.
 Sulfur, sangat penting bagi tanaman dalam pembuatan protein.

Selain Unsur hara makro, AB Mix juga mengandung unsur hara mikro yang
dibutuhkan tanaman. Antara lain adalah :

 Boron, digunakan dalam perkembangan sel tanaman.


 Tembaga, berperan ketika fotosintesis dan reproduksi tanaman.
 Zinc, berperan ketika fotosintesis dan mengaktifkan enzim tanaman.
 Besi, berperan dalam pembuatan protein, dan juga dalam proses fotosintesis.
 Molibdenum, dibutuhkan oleh tanaman untuk proses fiksasi nitrogen.
 Klor, juga diperlukan dalam proses fotosintesis.
Ragam Jenis Nutrisi AB Mix
Menurut jenisnya, nutrisi AB Mix, terdiri dari dua bentuk: cairan dan
butiran. 
Kali ini kita akan membahas mengenai cara menggunakan nutrisi AB mix
berjenis butiran. Hal ini dipilih karena sebenarnya, membeli nutrisi dalam
bentuk butiran lebih menguntungkan loh bagi pembudidaya, karena
harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan nutrisi dalam bentuk
cairan.
Berikut langkah melarutkan butiran nutrisi AB Mix:

 Siapkan nutrisi A dan B. Siapkan 2 buah botol plastik masing-masing berukuran 600 ml
(untuk melarutkan nutrisi AB mix bentuk butiran kemasan 250 gram) atau 2 buah botol
plastik masing-masing berukuran 1.000 ml (untuk melarutkan nutrisi AB mix bentuk
butiran kemasan 500 gram).

 Masukkan nutrisi A ke salah satu botol.

 Isi botol dengan air bersih hingga ½ kapasitas botol.


 Tutup botol berisi nutrisi A yang sudah diberi air hingga rapat, lalu kocok perlahan atau
sedikit kencang. Pastikan nutrisi telah benar-benar larut.
 Tambahkan air bersih dengan ketinggian hingga leher botol, kocok perlahan agar larutan
tercampur sempurna, lalu tutup hingga Tandai botol menggunakan spidol permanen
dengan tulisan “Nutrisi A”.
 Berikan juga perlakuan yang sama terhadap nutrisi B.

Nah, dengan langkah-langkah tersebut, nutrisi hidroponik sudah siap


digunakan. Selanjutnya, berikut tahapan mencampurkan nutrisi ke dalam
wadah penampung pada sistem hidroponik.

 Siapkan wadah penampung nutrisi sesuai jenis sistem hidroponik yang dibuat.
 Buat larutan nutrisi awal dengan perbandingan 1:3:3, yaitu campurkan 1 liter air yang
sudah dituangkan ke dalam wadah penampung nutrisi pada sistem dengan 3 ml larutan
nutrisi A dan 3 ml larutan nutrisi B. Melalui komposisi tersebut, maka diperoleh larutan
dengan kepekatan 500 PPM (parts per million).
 Naikkan PPM larutan nutrisi dengan cara menambahkan 1 ml larutan nutrisi A dan 1 ml
larutan nutrisi B. Penambahan larutan nutrisi ini akan menaikkan kepekatan sebesar 130
PPM.

Membuat Nutrisi Hidroponik Sendiri dari Rumah


Selain dengan nutrisi AB mix, kita juga dapat membuat sendiri nutrisi yang
dibutuhkan oleh tanaman kita dengan cara-cara yang sederhana loh! Berikut
ini merupakan 5 teknik pembuatan nutrisi hidroponik buatan sendiri yang
baik untuk menjaga kesehatan tanaman dan dapat kita produksi sendiri di
rumah. 
 Nasi Basi

Alat dan bahan yang diperlukan:

 Baskom untuk menempatkan nasi basi.


 Ember sebagai wadah pengaduk untuk mencampur bahan yang hendak diolah.
 Toples atau botol bekas air mineral untuk tempat menyimpan larutan.
 Kayu atau bahan pengaduk plastik yang sudah tidak dipakai, akan digunakan untuk
mengaduk bahan.
 Nasi basi dengan takaran 3 – 4 genggam tangan orang dewasa, ini adalah bahan dasar
nutrisi hidroponik buatan sendiri berupa.
 Air yang belum bercampur dengan bahan kimia, semisal air sumur sebanyak 1 gayung.
 Gula aren atau gula pasir sebanyak ½ kg.

Proses pembuatan tahap pertama (memperbanyak kandungan


mikroorganisme):

 Jadikan baskom sebagai wadah untuk menyimpan nasi basi.


 Tutup baskom yang sudah berisikan nasi basi dengan kertas atau daun kering. Jangan
ditutup hingga menyeluruh agar terdapat sirkulasi udara di dalam wadah tersebut.
 Simpan nasi dalam baskom tersebut selama 3 – 5 hari agar tumbuh jamur yang berwarna
kekuningan. Apabila mencapai hari kelima belum tumbuh jamur, biarkan satu atau dua
hari lagi.

Proses pembuatan tahap kedua (membuat cairan gula):

 Rebus air sumur hingga mendidih, lalu campurkan gula aren atau gula pasir sesuai
takaran hingga mencair.
 Setelah gula larut, biarkan cairan gula mendingin dengan sendirinya.

Proses pencampuran bahan:

 Keluarkan nasi basi dari baskom apabila sudah ditumbuhi jamur, kemudian masukkan ke
dalam ember.
 Tuang cairan gula dingin ke dalam ember yang sudah berisi nasi basi berjamur.
 Aduk menggunakan alat pengaduk sampai nasi benar-benar terendam cairan gula, terus
aduk hingga merata.
 Setelah kedua bahan menyatu, masukkan ke dalam toples atau botol bekas air mineral.
 Simpan campuran nasi basi dan larutan gula dalam botol selama 7 hari di tempat yang
teduh dan bebas matahari.

Cara menggunakan nutrisi hidroponik buatan sendiri:

 Pertama, kalian campurkan larutan nutrisi dengan air sumur. Takarannya, untuk 1 liter
pupuk cair organik dicampur dengan air sumur sebanyak 5 liter.
 Kedua, lakukan proses penyemaian benih hingga tumbuh 2 – 4 buah daun.
 Ketiga, sediakan segala kebutuhan perlengkapan untuk melakukan hidroponik tanaman
sesuai dengan sistem yang diinginkan.
 Kemudian, tanamkan tanaman pada media tanam.
 Siram dengan air bersih tanpa pupuk (jangan langsung diberikan larutan nutrisi).
 Simpan wadah penampung tanaman dan media tanam di tempat yang tidak terkena
cahaya matahari langsung.
 Biarkan tanaman selama satu atau dua minggu, atau hingga tampak adanya akar dan daun
baru.
 Tuangkan larutan nutrisi dan pindahkan wadah hidroponik ke area yang bisa menerima
cahaya matahari.
 Tambahkan nutrisi hidroponik buatan sendiri tersebut secara rutin apabila larutan pupuk
dalam wadah sudah hampir habis, namun jangan terlalu sering agar tidak banyak yang
terbuang.

 Kotoran Kelinci

Pada nutrisi hidroponik buatan sendiri yang kedua sampai akhir, kalian
hanya akan diterangkan bagaimana cara membuat pupuk hidroponik sendiri
dengan bahan serta alat yang diperlukan. Panduan penggunaan pupuk
tersebut sama seperti cara penggunaannya pada resep pertama.
Bahan:

 5 lt air seni (urine) kelinci


 2 kg kotoran kelinci
 Tanaman kipahit sebanyak ½ karung atau bisa menggunakan tanaman kacang-kacangan,
alga, atau dadap.
 5 lt air kelapa
 ¼ kg bawang merah
 2 batang gula merah
 20 cc dekomposer (mol tape)

Langkah pembuatan:

 Tumbuk tanaman kipahit bersama dengan bawang merah dan gula merah sampai halus.
 Siapkan gentong atau wadah tampung, masukkan semua bahan ke dalamnya, termasuk
hasil tumbukan kipahit, bawang merah, dan gula merah.
 Tuang air bersih yang bebas bahan kimia (air sumur) sekitar 20 liter.
 Tutup wadah, simpan di tempat yang terlindungi dari sinar matahari.
 Buka setiap hari pada jam-jam tertentu, aduk-aduk. Tutup kembali.
 Ulangi proses kelima selama 7 – 8 hari, lebih lama tidak masalah.
 Larutan nutrisi hidroponik buatan sendiri sudah bisa digunakan.

 Daun Kering

Ramuan pupuk organik cair ketiga dibuat dari bahan dasar berupa daun-
daun kering. Pupuk ini nantinya akan memberikan unsur hara berupa fosfor
(P).
Bahan:

 1 karung daun-daun kering yang sudah berguguran, bukan yang masih menggantung
 20 liter air bersih tanpa bahan kimia
 100 cc / 10 cc dekomposer atau mol tape
 1 batang gula merah

Langkah pembuatan:

 Campurkan gula merah dan daun kering, tumbuk halus.


 Masukkan hasil campuran tadi ke dalam wadah, berikan air sesuai takaran atau bisa
dikira-kira.
 Diamkan selama 10 hari.
 Larutan nutrisi hidroponik buatan sendiri sudah siap kalian gunakan

 Batang Pisang

Batang pisang mengandung kalium yang bermanfaat untuk pertumbuhan


tanaman.
Bahan:

 Potong sekitar 50 cm batang pisang, ambil bagian dalamnya yang berwarna putih,
usahakan untuk mengambil yang paling dekat dengan akar atau bonggolnya
 10 liter air bersih
 1 batang gula merah
 100 cc / 10 cc dekomposer atau mol tape

Langkah pembuatan:

 Tumbuk bahan dasar berupa bonggol pisang dan gula merah.


 Campurkan semua bahan, termasuk yang sudah ditumbuk, ke dalam wadah seperti
gentong.
 Tutup gentong dan biarkan selama 10 hari sambil diaduk sesekali setiap hari.
 Pisahkan campuran yang telah didiamkan tadi menjadi tiga bagian sama rata, kemudian
masing-masing dituang air 20 liter.
 Pupuk organik cair buatan sendiri siap diaplikasikan pada tanaman.

Apabila kalian merasa resep yang ini terlalu sulit, kalian bisa menggunakan
yang resep kedua saja. Alasannya, kandungan nitrogen yang terkandung
sudah banyak serta terdapat pula unsur hara mikronya sehingga cukup ideal
untuk menunjang pertumbuhan tumbuhan hidroponik yang sedang kalian
tanam.
 

 Kotoran Kambing atau Ayam

Selain kotoran kelinci, kalian juga bisa membuat nutrisi hidroponik sendiri di
rumah dengan bahan dasar kotoran ayam atau kotoran kambing.
Bahan:

 30 kg kotoran kambing
 1 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi hara (kotoran kelinci sedikit mengandung
hara makro, tapi kaya akan hara mikro)
 500 gram gula pasir dan terasi
 500 ml EM4
 Daun-daun hijau secukupnya
 100 liter air bersih yang belum bercampur dengan senyawa kimia

Langkah pembuatan:

 Tumbuk atau hancurkan kotoran kambing sampai menjadi remah-remah.


 Larutkan gula pasir, terasi, pupuk NPK, dan EM4 dalam air.
 Larutan yang tercampur pada poin kedua dimasukkan ke dalam drum plastik bersama
dengan remahan kotoran kambing.
 Tuang air bersih sampai volumenya mencapai 100 liter.
 Tutup rapat drum plastik, buka setiap hari dan aduk hanya selama 15 menit.
 Ulangi proses sampai hari ketujuh dan pupuk nutrisi cair sudah bisa digunakan.

Kapan Nutrisi Hidroponik Harus Diganti?


Pada umumnya, penambahan nutrisi tidak dilakukan berdasarkan hari,
namun berdasarkan tingkat PPM yang seharusnya diperoleh tanaman. PPM
yang merupakan singkatan dari “Part Per Million” atau “Sepersejuta Bagian”
adalah satuan untuk mengukur kepekatan suatu larutan cair. Dalam sistem
hidroponik PPM digunakan untuk mengukur tingkat kepekatan larutan
nutrisi. Pengukuran kepekatan larutan nutrisi hidroponik diperlukan untuk
menyesuaikan kebutuhan nutrisi sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman.
Penambahan atau peningkatan PPM nutrisi disesuaikan dengan umur
tanaman, semakin tua usia tanaman maka semakin tinggi pula PPM yang
dibutuhkan. 
Selain ppm, yang juga harus diperhatikan dalam berhidroponik adalah
tingkat keasaman air atau pH. Kepekatan nutrisi hidroponik diukur dengan
sebuah alat yang disebut TDS meter dengan satuan ppm. Sedangkan alat
untuk mengukur pH larutan adalah pH meter. Berikut ini merupakan tabel
PPM dan PH yang harus diperhatikan dalam menjaga nutrisi tanaman
hidroponik kita. 
Tabel 1. Tabel PPM dan pH Sayuran Daun

 
 
Tabel 2. Tabel Tabel PPM dan pH Tanaman Herbal

 
Tabel 3. Tabel PPM dan pH Tanaman Sayuran Buah

 
Tabel 4. Tabel PPM dan pH Tanaman Umbi

 
Tabel 5. Tabel PPM dan pH Tanaman Buah

Perlu diketahui bahwa angka ppm tersebut merupakan rentang angka


perkiraan, kepekatan nutrisi tanaman kalian tidak harus sama persis dengan
angka ppm pada tabel diatas. kalian bisa sedikit menambah atau
mengurangi angka ppm tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
tanaman kalian. 
Contoh Penambahan Nutrisi
Jika dalam satu bak air kita membutuhkan 1200 PPM, maka yang perlu kita
cek setiap hari adalah apakah kadar PPM dari air tersebut sudah memenuhi
tingkat 1200 PPM atau tidak. Jika air kurang dari 1200 PPM, maka yang
harus dilakukan adalah menambahkan nutrisi ke dalam bak air. 
Selain memeriksa kadar PPM, kita juga perlu memeriksa volume air yang
ada di dalam bak nutrisi. Jika air tidak memenuhi volume minimum, maka
kita haru menambah volume terlebih dahulu, lalu menambahkan larutan
nutrisi, dan kemudian mengukur apakah kadar PPMnya sudah mencapar
1200 PPM, menggunakan TDS meter.

Pengecekkan kadar  ini umumnya memang dilakukan setiap hari, bisa setiap
pagi atau setiap sore. Namun tidak jarang juga dilakukan setiap pagi dan
sore untuk memastikan kadar PPM air secara lebih aktual dan akurat. 
Referensi
https://agromedia.net/mengenal-membuat-dan-mencampur-nutrisi-untuk-
hidroponik/
https://bibitonline.com/artikel/7-resep-nutrisi-hidroponik-buatan-sendiri-
yang-bagus
https://ilmubudidaya.com/kegunaan-pupuk-ab-mix-untuk-tanaman
https://mitalom.com/hidroponik/976/tabel-ppm-dan-ph-nutrisi-sayuran-
daun/
Selamat RSKawan! kalian sudah berhasil menyelesaikan pembelajaran di
chapter 2 ini. 
Hidroponik sebenarnya berasal dari bahasa Latin di mana kata
hidroponik terbagi menjadi dua suku kata, yakni “hidros” dan “ponos” .
Hidros atau hydro dalam bahasa inggris artinya air sedangkan Ponos atau
ponic dalam bahasa inggris artinya mengerjakan. Jadi secara istilah bahasa,
hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan menggunakan air sebagai
medianya. Pada hidroponik, kita menggunakan media air, sedangkan pada
metode konvensional kita menggunakan tanah. Sehingga hidroponik bisa
dibilang termasuk ke dalam inovasi perkembangan teknik bercocok tanam
yang modern. Namun, meskipun metode hidroponik lebih menekankan pada
pemberian air yang maksimal, bukan berarti bahwa budidaya tanaman
hidroponik harus menggunakan air yang banyak. Kenapa bisa lebih hemat?
Padahal metode ini menggunakan air. Karena, dalam hidroponik air
tersirkulasi dalam sistem, sehingga tidak banyak terbuang. Hidroponik tetap
dapat tumbuh walau ditempatkan pada lingkungan rendah air. Kita cukup
memodifikasi cara pengairannya agar proses pengairan dapat maksimal. 
Selanjutnya, teknik Hidroponik. Hidroponik yang lebih berfokus pada
pemberian air yang optimal sebenarnya lebih menekankan pada efektivitas
pemberian air sehingga tidak terfokus pada jumlah airnya. Nah, teknik apa
saja sih yang bisa digunakan dalam bercocok tanam hidroponik?

1. Teknik Hidroponik Drip System


Drip system dikenal juga sebagai sistem irigasi atau fertigasi. Teknik ini merupakan cara
bercocok tanam hidroponik dengan memberikan air dan pupuk nutrisi dalam waktu yang
bersamaan. Cara kerja sistem ini menggunakan irigasi tetes untuk mengalirkan nutrisi ke akar
tanaman melalui selang irigasi yang diatur dengan timer

Media tanam yang dapat digunakan pada teknik ini bermacam-macam,


mulai dari batu apung, zeolit, sekam bakar, hingga sabut kelapa. Fungsi
media tanam tersebut adalah sebagai tempat akar berkembang dan
memperkokoh kedudukan tanaman. Drip system ini, lebih terkenal untuk
menanam sayuran dan buah-buahan seperti terong, cabai, paprika, tomat,
melon, dan stroberi.
Adapun keunggulan dari teknik ini adalah

1. Hemat biaya, karena kegiatan pemupukan nutrisi diberikan bersamaan dengan proses
penyiraman.
2. Konstruksi sistem irigasi yang murah. Sistem ini tidak membutuhkan tempat
penampungan cairan nutrisi yang besar dan tidak membutuhkan keran. Sistem irigasi
tetes ini juga sangat sederhana dan komponennya juga sedikit, jadi kemungkinan gagal
teknis cenderung kecil. 
3. Hemat listrik Hal ini karena pompa tidak perlu dijalankan selama 24 jam. Aliran air bisa
tetap mengalir karena menggunakan  prinsip gravitasi bumi.
4. Waktu pemberian nutrisi harus sesuai dengan umur tanaman sehingga lebih tepat
5. Akar tanaman lebih mudah tumbuh dan berkembang.
6. Terjamin kebersihan dan bebas dari penyakit.

Namun, sistem ini juga memiliki kekurangan yaitu:

1. Hanya cocok untuk jenis-jenis tanaman tertentu, terutama tanaman yang memiliki serabut
yang banyak seperti cabai, terong, dan tomat. 
2. Membutuhkan modal untuk menyiapkan instrumen atau komponen perancang relatif
tinggi.
3. Memerlukan wawasan lebih luas dan mendalam mengenai tanaman
4. Memerlukan perawatan yang intensif
5. Permasalahan pada sistem pengairan, seperti selang nutrisi pada sistem ini tersumbat oleh
kotoran dari nutrisi itu sendiri. Maka hal ini akan berpengaruh terhadap hasil pertanian

2. Deep Flow System


Deep Flow Technique atau biasa disebut DFT adalah system hidroponik yang
meletakkan akar tanaman pada lapisan air pada kedalaman sekitar 4-6 cm.
Sistem ini mudah dipasang di lahan sempit, luas, maupun lahan vertikal.
Sistem DFT membutuhkan tenaga listrik untuk mensirkulasikan air kedalam
talang-talang dengan menggunakan pompa air. Maka dari itu, untuk
menghemat listrik, kalian dapat menggunakan timer untuk mengatur waktu
hidup dan mati pompa.
Adapun kelebihan dari sistem DFT adalah saat aliran arus listrik padam,
maka larutan nutrisi tetap tersedia karena system ini mengatur nutrisinya
sampai kedalaman 6 cm atau tanaman bisa mendapat nutrisi dari air yang
tergenang. Selain mempunyai kelebihan, DFT juga pasti ada memiliki
kelemahan, yaitu membutuhkan nutrisi lebih banyak, karena volume air
yang dibutuhkan juga lebih banyak. Kemudian jika pemasangan tidak sesuai
atau tidak sempurna maka akan adanya kemungkinan kebocoran pada
sambungan PVC. 
3. Sistem Hidroponik EBB dan Flow System  
EBB dan Flow System dikenal juga dengan sebutan “sistem pasang surut”.
Pada sistem EBB dan flow system, larutan nutrisi diberikan dengan cara
menggenangi wilayah per-akar-an dengan waktu yang telah ditentukan.
Setelah cukup, maka larutan nutrisi tersebut dialirkan kembali ke wadah
penampungan pupuk. Larutan nutrisi akan mengisi sistem mencapai
ketinggian dari overflow yang telah disiapkan sehingga merendam akar
tanaman hidroponik tersebut. Tabung harus diatur sekitar dua inch di bawah
permukaan atas media tumbuh 
4. Teknik Hidroponik Deep Water Culture (DWC)
Sistem dikenal juga dengan istilah floating raft system (sistem rakit apung).
Sistem ini disukai oleh pemula dan para pelaku hidroponik komersial karena
dianggap paling mudah dan murah untuk diaplikasikan.Meskipun mudah,
pembuatan sistem dwc memerlukan kreativitas dalam hal pembuatannya
karena menggunakan pompa udara untuk akuarium yang berfungsi
memberikan oksigen pada larutan nutrisi. 
Kelebihan dari menggunakan sistem Deep Water Culture (DWC) adalah tidak
dibutuhkan pompa untuk memompa nutrisi, kecuali untuk aerasi. Tapi perlu
kehati-hatian sebab jika kita menggunakan pompa untuk mengairi nutrisi,
apalagi yang berjenis organik, akan berpotensi menyebabkan penyumbatan
pada pompa tersebut.
5. Kelima, Teknik Hidroponik Wick System 
Wick system atau dikenal juga dengan sistem sumbu, merupakan metode
hidroponik yang paling sederhana. Sistem sumbu (atau wick system) ini
memanfaatkan bahan-bahan daur ulang seperti gelas bekas minuman, atau
botol bekas, sebagai wadah untuk nutrisi.  
Tanaman pada sistem ini, menyerap nutrisi melalui sumbu atau kain flanel.
Nah, sumbu merupakan bagian penting pada sistem ini, karena tanpa
penyerapan cairan yang baik, tanaman tidak akan mendapatkan
kelembapan dan nutrisi yang dibutuhkan.
6. Sistem Aeroponik
Sistem aeroponik menumbuhkan tanaman pada udara yang lembab tanpa
menggunakan tanah atau medium lain. Jadi, dengan sistem aeroponik, kita
tidak menggunakan wadah untuk merendam akar dengan nutrisi, atau
membuat tempat aliran nutrisi
Kemudian, pemanfaatan Lahan dan Benih Hidroponik. Teknik hidroponik
merupakan inovasi yang tercipta akibat berkurangnya lahan tanah karena
semakin meningkatnya pembangunan sektor industri dan jasa. Kondisi ini
membuat berkurangnya keinginan untuk berkompetisi di bidang pertanian
terutama di kota-kota karena tingginya harga lahan. Diharapkan teknologi
hidroponik, kondisi ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi
masyarakat yang memiliki lahan atau pekarangan terbatas sehingga dapat
menjadi sumber penghasilan yang memadai. Salah satu hal penting yang
harus diperhatikan dari teknik hidroponik adalah pemilihan benih atau jenis
tanaman. Pertama ada jenis benih sayur-sayuran yang direkomendasikan
untuk dibudidayakan

 Kangkung 

Kangkung sangatlah terkenal di Indonesia, memiliki banyak peminatnya, dan sangat mudah
ditanam secara hidroponik

 Bayam

Bayam banyak mengandung senyawa positif seperti serat yang berguna untuk diet dan memiliki
flavonoid yang bisa mengatasi kanker pada tubuh. Teknik hidroponik akan membuat bayam
lebih bersih, segar dan lebih bernutrisi. 

 Sawi

Sawi  memiliki daya tahan terhadap hujan, dapat bisa ditanam di manapun.

 Selada 

Tanaman ini mudah dibudidayakan dan bernilai tinggi. 

 Seledri

Bibit seledri ini sangat bagus dan mempunyai daya kecambah yang tinggi.
 Pakcoy

Kemampuan pakcoy yang cocok ditanam di dataran rendah menjadi salah satu keuntungan untuk
pengusaha hidroponik, karena tidak cepat busuk.

 Kailan

Beberapa restoran sudah menyediakan sayuran kailan pada menunya dan sangat cocok jika
dibudidayakan menggunakan cara hidroponik ini loh, RSKawan

Selanjutnya, ada komoditas Sayuran Buah

 Paprika

Tanaman ini sangat mudah ditanam dan cepat mengalami pertumbuhan.

 Cabai

Diketahui bahwa cabai banyak dikonsumsi orang Indonesia dan masa panennya 80 sampai 90
hari. Nah, ciri cabai yang siap dipanen ini dimulai dengan munculnya warna merah dan garis
hijau yang sudah memudar, mudah sekali bukan?

 Tomat Cherry

Sayuran buah ini cukup diminati loh... karena, tomat cherry memiliki nilai ekonomis yang lebih
tinggi dibandingkan tomat biasa. Jika dibudidayakan secara hidroponik, produktivitas tanaman
ini bisa meningkat 2 kali lebih besar dibandingkan secara konvensional. Pada umur 2-3 bulan
maka tomat cherry sudah menghasilkan buah dan dapat dipanen.

 Timun Jepang

Walaupun termasuk ke dalam Tanaman merambat yang tidak terlalu besar, Timun yang akan
dipanen bisa mencapai kurang lebih 11 cm.

 Terakhir, tanaman Buah-buahan

 Melon

Buah dengan daging yang juicy dan enak di kunyah ini sangat ramai diminati. jika buah melon
telah berjaring atau berumur sekitar 50 hari hingga 2 bulan, buah ini sudah dapat dikonsumsi. 

 Semangka

Hasil panen buah semangka dengan teknik hidroponik akan memiliki kualitas yang lebih baik. 
Buahnya akan memiliki daging buah yang lebih manis dan segar. Tanaman semangka yang
dibudidayakan secara hidroponik ini dapat dipanen antara 2 sampai 3 bulan sejak ditanam. Buah
semangka yang sudah siap panen, dapat dipetik secara langsung atau dipotong pada bagian
tangkainya.

 Stroberi

Stroberi ini, merupakan buah yang banyak diminati loh, RSKawan! Keuntungan dari
menggunakan metode hidroponik dalam menanam buah stroberi adalah tanaman stroberi akan
lebih mampu menyerap nutrisi dalam jumlah yang lebih banyak sehingga pada usia 4 sampai 6
bulan setelah tanam, buah stroberi sudah bisa dipanen, loh RSKawan! 

Faktor Teknis/Lingkungan

Menanam dengan teknik hidroponik tidak mengharuskan kamu


menanam di dalam rumah kaca, atau semacamnya. Akan tetapi, kondisi
iklim lingkungan tempat tanaman tumbuh memang sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan pembuahan tanaman, seperti air baku, mineral
dan nutrisi, media tanam, oksigen, pembibitan, suhu, cahaya, dan
kelembaban.

1. Air baku
2. Mineral dan nutrisi atau pupuk 
3. Media tanam
4. Oksigen
5. Pembibitan 
6. Suhu 
7. Cahaya
8. Kelembaban

Sebagai seorang petani hidroponik, kedisiplinan, dan ketekunan


merupakan sikap yang sangat penting untuk dimiliki, terutama saat
pemeliharaan tanaman. Banyak hal yang perlu kamu pastikan, seperti
memastikan bahwa tanaman mendapatkan nutrisi yang sesuai dan
terjadwal, mengetahui perkembangan tanaman setiap harinya, dan
melakukan pengecekan peralatan sistem hidroponik untuk memastikan tidak
ada gangguan. Nah, kedisiplinan dan ketekunan sangat diperlukan dalam hal
ini! 
Ketelitian pun dibutuhkan dalam proses awal penanaman hidroponik
sampai proses panen. Contohnya, ketelitian dalam memilih benih yang
berkualitas baik, pengukuran pembuatan alat sistem penanaman hidroponik,
pengukuran takaran nutrisi, sampai mengontrol kualitas sayur atau buah
saat panen. Kalian membutuhkan ketelitian dalam memastikan sayur dan
buah siap untuk dikonsumsi. Jangan sampai tidak teliti dalam pengecekan
kualitas tersebut ya RS Kawan, karena dampaknya akan sangat fatal.
Seorang petani hidroponik juga harus cekatan dalam mengatasi
masalah yang ditemukan di lapangan. Kamu harus bisa berpikir dan
bertindak cepat dan tepat! Kamu juga harus dapat berpikir kritis dan analitis
dalam menyelesaikan masalah. Proses berpikir sebab-akibat juga harus
kamu miliki. Misalnya, ketika kamu menemukan ada satu tanaman yang
terinfeksi hama, kamu harus mengambil aksi yang cepat untuk mengobati
tanaman tersebut. Jangan sampai, keterlambatan aksi yang kamu ambil
membuat tanaman lain terinfeksi sehingga banyak kerugian yang dialami.

 Panduan Praktik Menanam Hidroponik NFT

Halo RSKawan!
Seperti yang sudah RSKawan ketahui, teknik menanam hidroponik ada
berbagai macam jenisnya. Nah, pada bacaan kali ini, RSKawan akan
mengetahui secara lebih dalam mengenai teknik menanam hidroponik
menggunakan sistem NFT, mulai dari pengetahuan dasar mengenai NFT
hingga langkah-langkah konkret menanam suatu tumbuhan atau buah
menggunakan teknik NFT. Yuk disimak!

Menanam secara hidroponik dengan sistem NFT (Nutrient Film


Technique) merupakan salah satu cara yang cukup populer di dunia
pertanian. Para hidroponik mania cukup banyak yang menerapkan sistem ini
karena terbilang mudah. Bahkan, tak jarang orang menyamakan NFT
sebagai hidroponik itu sendiri. Dari pengertiannya, kata film dalam NFT
hidroponik ini dimaksudkan untuk media tanamnya. Tanaman tumbuh di
aliran tipis yang bentuknya menyerupai lapisan film. NFT juga menjadi
sistem yang paling banyak dijumpai ketika mempelajari ilmu hidroponik.

Sistem NFT paling mudah dijumpai ketika ingin belajar hidroponik.


Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar
tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan bersirkulasi
sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Sistem
hidroponik NFT dapat digunakan di lahan terbatas maupun mengoptimalkan
lahan yang tersedia.

Anda bisa menanam beragam jenis tanaman dengan sistem NFT


hidroponik. Jenis tanaman yang paling umum digunakan biasanya berupa
sayuran dan buah-buahan. Namun, Anda juga bisa mencoba tanaman hias
atau tanaman berbunga bila tertarik. Syaratnya, akar tanaman berserabut
dan tidak berumbi. Ini karena daerah perakaran NFT terbatas. Selain itu,
NFT hidroponik juga terkenal sebagai sistem yang fleksibel, bila
dibandingkan sistem lainnya. Alasannya karena bisa diterapkan diberbagai
kondisi lahan, seperti ukuran dan bentuknya. Misalnya, NFT hidroponik
dibuat bertingkat untuk menghemat lahan teramat sangat terbatas.
Beberapa contoh penerapan teknik NFT terdapat di area Residensial,
Hidroponik NFT pada area perkantoran, vertikultur Urban farming, dan
Urban farming dengan hidroponik.

Nah, untuk Anda yang sedang mempelajari seputar hidroponik atau


sistem NFT itu sendiri, yuk simak sejenak ulasan menarik di bawah ini.
Informasi yang bisa jadi wawasan baru atau pemahaman lebih dalam,
tentang NFT hidroponik.

Sejarah Singkat NFT Hidroponik. 

Nutrient Film Technique adalah tipe spesial dalam hidroponik yang telah
dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J. Cooper. Ilmuwan yang berasal dari
Institute Glasshouse Crops Research, Inggris, sekitar tahun 1960-an. Sistem
ini mulai berkembang secara komersial sejak tahun 1970-an.

Prinsip dan Konsep Dasar Hidroponik dengan Sistem NFT

Konsep dasarnya, NFT hidroponik adalah metode budidaya tanaman


dengan akar sebagai acuan. Akar tanaman tersebut tumbuh di lapisan
nutrisi hidroponik, yang kondisinya dibuat dangkal dan tersirkulasi dengan
baik. Cara ini memungkinkan tanaman akan memperoleh cukup air, oksigen,
dan nutrisi. Tanamannya tumbuh di dalam lapisan polythylene, sedangkan
akarnya terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi, yang terus-menerus
disirkulasikan lewat pompa. Dengan demikian, penggunaan air dan nutrisi
jadi lebih hemat bila dibandingkan sistem lain.

Untuk alurnya, sirkulasi NFT dimulai dari air yang dipompakan oleh
reservoir (tandon). Lalu, air tersebut didistribusikan ke bedengan (gully
yang berisi tanaman) oleh pompa lewat pipa. Tanaman akan tumbuh dengan
mengambil air dan nutrisi di bedengan. Pada ujung bedengan itu aliran air
ditampung. Kemudian, dari tampungan tersebut dikembalikan lagi menuju
tandon. Alurnya berlangsung terus-menerus seperti itu.

Satu hal yang perlu diingat, meski NFT prinsipnya sirkulasi


penerapannya tak boleh asal. Ada beberapa prinsip yang wajib diketahui dan
perlu dipenuhi, agar NFT hidroponik berjalan sukses.

Ringkasan Kelebihan dan Kekurangan NFT Hidroponik

Berbagai manfaat yang didapatkan dari hidroponik antara lain,


kebutuhan lahan tanam dapat ditekan dengan menggunakan sistem
vertikultur, pemanfaatan air yang efisien, penggunaan pupuk yang lebih
hemat, pertumbuhan tanaman lebih cepat bila dibandingkan dengan
tanaman biasa, kualitas tanaman lebih baik daripada tanaman yang ditanam
secara konvensional, dan meminimalisir gangguan hama, penyakit atau
gulma dan tanaman pengganggu lainnya. Selain itu, NFT juga memudahkan
pengendalian daerah perakaran tanaman. Kebutuhan air pada tanaman bisa
terpenuhi dengan mudah dan baik. Keseragaman nutrisi dan konsentrasinya
bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Tanaman bisa diusahakan beberapa kali
dengan periode tanam pendek. Sistem ini juga sangat baik untuk dijadikan
penelitian dan memungkinkan meningkatkan produktivitas tanaman. 

Sementara itu, kelemahan paling utama ialah investasi dan perawatan


yang cukup menguras kantong. Memiliki ketergantungan pada energi listrik
dan bila ada tanaman yang sakit, sangat cepat menular ke tanaman lainnya.
Lebih ringkasnya, berikut poin-poin penting yang perlu digarisbawahi dari
NFT hidroponik:

 Biaya: Relatif tinggi.


 Tingkat kesulitan: Pembuatan cukup mudah dan perawatannya relatif
tinggi. - Kebutuhan listrik: Sangat diperlukan dan direkomendasikan 24
jam.
 Daya Tarik: Fleksibel, tingkat keberhasilan tinggi, hemat penggunaan
pupuk dan air, bisa ditempatkan di outdoor atau indoor, mudah
dimodifikasi, dan disesuaikan dengan kebutuhannya.
 Perlu diperhatikan: Tanaman rawan gagal bila listrik mati. Untuk itu tidak
cocok ditanam di kawasan yang sering terjadi pemadaman listrik.

Sistem NFT dapat dikembangkan di lahan terbatas maupun untuk


mengoptimalkan pemanfaatan lahan, kendala pada sistem ini adalah pada
penyediaan listrik dan biaya pembuatannya yang relatif mahal. Pada sistem
NFT aliran nutrisi dan oksigen bersirkulasi terus menerus selama 24 jam,
dengan kontrol sistem dan pemberian nutrisi yang tepat, teknik ini
memungkinkan tanaman cepat panen dengan hasil optimal.

Hal-Hal Penting Sebelum Menerapkan NFT Hidroponik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebelum menanam secara


hidroponik dengan sistem NFT. Hal-hal yang berkaitan dengan ketepatan
dan kesuksesan menanam, hingga berhasil panen. Misalnya seperti:

 Memilih Pompa yang Tepat

Ada dua pompa yang bisa dipakai untuk NFT hidroponik, yakni
tenggelam (submersible) dan pompa kering (non-submersible).
Contohnya seperti pompa rumah tangga dan pompa jet pump. Selain
itu, sebaiknya Anda juga memahami jenis spesifikasi pompa yang
sesuai dengan sistem NFT hidroponik Anda. Sesuaikan pompa dengan
luas kebun dan ketinggian, mulai dari dasar reservoir hingga titik
tertinggi gully. Pompa yang tepat akan terasa pas digunakan, aliran
tidak tampak loyo, dan tidak ketinggian spesifikasinya. Ketepatan
pompa juga bisa membantu menekan penggunaan listrik.

 Menggunakan Gully yang Tepat

Gully atau bedengan menjadi inti dari sistem NFT. Bahan yang
bisa digunakan seperti talang U kotak, pipa paralon PVC, cable duct,
dan sebagainya. Sangat disarankan membuat bagian atas gully mudah
terbuka. Fungsinya untuk bisa dibersihkan, karena kebersihan gully
sangat penting. Untuk tinggi dan lebar gully tergantung pada jenis
tanaman yang dipilih, serta bahan gully yang digunakan. Untuk
sayuran minimal memiliki tinggi 5 cm dan lebar 10 cm. Sedangkan
buah minimal tinggi 10 cm dan lebar 15 cm.

Agar pertumbuhan merata dan lebih hemat listrik, sebaiknya


gunakan gully yang cukup panjang. Meski demikian, sebaiknya
panjang gully tak lebih dari 12 cm untuk sayuran dan 4 meter untuk
buah.

Selain itu, kemiringan meja penopang gully juga perlu diatur,


agar debit air yang mengalir bisa dipertahankan. Kemiringan minimal
1 persen dan yang paling sering digunakan ialah 2,5 - 5 persen.

Perhatikan juga teknik distribusi aliran, letak inlet dan pompa,


hingga teknik aerasi, fiter, dan pendingin. Cara menanam hidroponik
sistem NFT memang terbilang mudah, namun tetap harus
memperhatikan ketepatan, agar berhasil hingga memanen hasilnya. 

Langkah-langkah Menanam Dengan Teknik NFT

 Tahap Penyemaian

1. Benih direndam pada air hangat 400C diamkan 1 malam, benih yang mengapung
dibuang.
2. Rockwool dipotong-potong uk 2,5 x 2,5 x 2,5 cm dan celupkan ke dalam air
3. Lubangi rockwool bisa hingga 5 lubang pada satu kotak rockwool dan setiap lubang bisa
dimasukkan 1-5 benih.
4. Pindahkan benih yang sudah direndam ke rockwool
5. Jaga rockwool agar tetap jenuh air, jangan sampai tergenang
6. Letakkan pada ruang yang sejuk, bisa juga ditutup dengan plastik hitam. Tunggu hingga
pecah benih ( sekitar 1 – 2 hari ) silahkan cek secara teratur.
7. Saat diletakkan di sinar matahari cek terus kelembaban rockwool, jika kering silahkan
siram/spray  dengan air.
8. Bila sudah pecah (keluar tunas kecil dari pecahnya benih) segera kenakan sinar matahari.
9. Setelah muncul daun ke 3, siram air bernutrisi sekitar 1-2 ml/liter karena saat itu daun
sejati sudah tumbuh dan perlu tambahan asupan nutrisi. Untuk ppm maksimal bayam
sekitar 1260 – 1610.
10. Setelah muncul daun ke 4, tanaman siap dipindahkan ke alat hidroponik NFT 

 Tahap Perawatan

1. Membuat jadwal untuk menguras tandon dan penggantian nutrisi. Sebagai


makhluk hidup, tanaman juga mengeluarkan kotoran. Untuk itu perlu ada
jadwal menguras tandon dan mengganti nutrisi. Frekuensi waktunya
tergantung, ada yang 2 minggu sekali, 12 hari sekali, dan seterusnya.
2. Sterilisasi tandon dan gully tiap selesai panen. Meski tanpa tanah, kuman
dan penyakit tetap bisa berkembang biak di gully, tandon, hingga
tampungan pada instalasi. Untuk itu harus rajin dibersihkan. Khususnya
tiap selesai memanen. Istirahatkan sistem instalasi selama sehari untuk
dibersihkan.
3. Manajemen nutrisi. Sama seperti sistem hidroponik pada umumnya.
Jagalah pH di kisaran 5.5 hingga 6,5 dan TDS 600 hingga 1200, atau EC
untuk sayuran daun.

Selain sejumlah penjelasan di atas, menanam dengan sistem NFT


hidroponik juga bisa dikreasikan. Anda bisa melakukan modifikasi pada
sistem, tergantung kebutuhan dan selera. Misalnya dengan sistem DFT,
sistem kolam sirkulasi, NFT wadah, A frame, NFT dinding vertikal, dan lain-
lain. Anda bisa meniru ragam sistem yang sudah ada atau mencoba
berinovasi sendiri. Menanamlah secara tepat, agar perancangan, perawatan,
dan hasilnya bisa memberikan manfaat yang optimal sesuai harapan. 

 Panduan Praktik Menanam Dengan Teknik Wick System


Hidroponik

Anda pasti sudah pernah mengenal sistem budidaya tanaman dengan


cara hidroponik bukan? Membuat hidroponik di rumah pun bisa dilakukan
dari cara tersimpel, salah satunya dengan wick system. Tidak usah langsung
membuat dalam skala besar, cukup mulai dari langkah kecil seperti dengan
memanfaatkan sampah botol bekas. Mau tahu cara simpel membuat
hidroponik wick system?

1. Bahan dan Alat untuk Membuat Hidroponik Wick System

 Botol bekas minuman ukuran 600 ml


 Gunting, pisau, atau cutter
 Sumbu, kain bekas, atau kain flanel sebagai pengalir nutrisi (wick
system) 
 Bibit tanaman yang sudah dikembangkan di media rockwool
 Air
 Nutrisi pupuk A & B (berbentuk cair atau bubuk). Anda bisa
menemukannya di toko khusus tanaman atau pertanian. Sesuaikan
jenis nutrisi dengan tanaman yang Anda pilih (sayur atau buah).
 Paku

Untuk bibit tanaman, bisa dengan mudah Anda peroleh di


toko-toko khusus pertanian atau secara online.Sebelum
dipindahkan ke media tanam hidroponik yang akan kita buat,
kembangkan dulu bibit tersebut dengan menggunakan rockwool.
Rockwool juga merupakan media tanam namun hanya cocok
sebagai tempat penyemaian bibit hingga tumbuh menjadi benih.

 Cara membuat Hidroponik Wick System


 Potong botol minuman bekas menjadi dua dengan menggunakan cutter,
pisau, atau gunting. Pastikan ukuran botol bagian bawah lebih besar
daripada ukuran bagian atas.
 Tuangkan air ke dalam bagian botol bawah lalu masukkan pupuk nutrisi A
& B sesuai takaran. Perbandingannya, masing-masing 5 ml untuk setiap
liter air. Sisihkan.
 Lubangi permukaan pada bagian leher botol dengan menggunakan paku
kecil di beberapa titik. Lubangi juga bagian penutup botol sebagai jalur
masuk sumbu nantinya.
 Masukkan sumbu, kain bekas, atau kain flannel ke dalam celah penutup
botol yang akan dibuat. Pastikan sumbu cukup panjang di kedua sisi agar
dapat menyerap air yang akan dituangkan dan juga mengenai bagian benih
tanaman. Lalu letakkan dengan posisi terbalik ke dalam botol yang telah
berisikan air.
 Masukkan benih yang masih tertanam pada rockwool ke dalam bagian
botol yang telah dibalik.
 Pastikan benih terkena dengan bagian sumbu yang sudah terbasahi dengan
larutan nutrisi dan air. Anda juga bisa menggunakan media tanam seperti
sekam bakar, batu bara merah yang telah dihancurkan, serta spon untuk
menjaga bentuk tanamanan agar tiduk mudah patah.
 Letakkan botol di area yang ramah sinar matahari namun tidak rawan
terkena hujan agar benih tumbuh dengan baik.
 Lakukan proses tersebut untuk membuat media tanam lainnya.

 Perawatan Tanaman Hidroponik Wick System


Selain diletakkan pada tempat yang aman dari hujan, benih tanaman
yang dibudidayakan dengan cara hidroponik ini juga harus rutin diberikan
nutrisi tambahan.Pada minggu pertama penanaman, gunakan nutrisi A & B
dengan takaran 5 ml + 5 ml untuk tiap 1 liter air.Lalu naikkan menjadi 6 ml
+ 6 ml campuran untuk tiap liter di minggu kedua. Lanjutkan memberikan
nutrisi hingga tanaman berkembang dan siap dipanen. Cukup mudah bukan?
Hanya bermodal barang bekas, bahan-bahan simpel, serta ketekunan dan
kecermatan, Anda pun bisa menuai hasil tanaman yang banyak dan sehat.
Tidak ada salahnya untuk mencoba dari sekarang kok. Selamat berkarya!

 Panduan Praktik Menanam Dengan Teknik EBB & Flow System

Bahan dan Alat untuk Membuat Hidroponik Wick System

 Bor dan Mata Hole Saw Set : untuk melubangi


 Gergaji Besi : untuk memotong pipa dan bahan kerangka
 ph Meter : untuk mengecek pH
 EC/TDS meter : untuk mengecek konsentrasi nutrisi

Pembuatan Sistem

 Susunan Skema Sistem

Cukup banyak variasi skema susunan komponen pada sistem ebb flow.
Dari variasi-variasi tersebut intinya grow bed terletak tepat di atas tandon /
reservoir. Skema susunan sistem bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

 Pembuatan Wadah Tempat Menanam (Grow Bed) dan Mekanisme Pasang Surut

Ada banyak pilihan wadah yang dapat dipilih. Mulai dari baki, container
kotak, ember, dan lainnya. Tinggal sesuaikan Anda mau menanam apa dan
Anda punya ruang kosong seberapa luas. Usahakan kedalaman wadah
sedalam 20-30 cm, jangan terlalu dangkal dan jangan terlalu dalam. Dengan
kedalaman 20-30 cm Anda bisa menanam berbagai macam tanaman mulai
dari sayuran daun, sayuran buah, hingga umbi-umbian. Wadah yang
digunakan harus kedap air dan usahakan tidak berwarna transparan agar
tidak memicu pertumbuhan alga.
Bagian dasar wadah tempat menanam (grow bed) Anda lubangi
dengan holesaw. Ukuran lubang sesuaikan dengan ukuran pipa dan shock
drat yang Anda gunakan. Biasanya bagian dasar wadah dibuat 2 lubang,
lubang yang pertama yang menghubungkan wadah grow bed dengan
pompa untuk saluran air pasang dan surut pada grow bed dan lubang yang
kedua untuk overflow untuk mengatur water level pada growbed dengan
mengembalikan air ke tandon yang berlebihan saat fase pasang (flood
phase).
Pipa yang dapat digunakan untuk menghubungkan wadah grow bed
dengan pompa biasanya berukuran ½. Jadi shock drat yang digunakan
harus berukuran ½ juga dan ukuran lubang yang dibuat disesuaikan untuk
pipa ukuran drat pada male shock drat ½. Jika Anda membeli hole saw yang
satu set, gunakan ukuran holesaw yang terkecil pada set tersebut yang
berdiameter tidak lebih dari 2 cm. Bagian shock pada male sock drat yang
digunakan untuk lubang ini dipotong sehingga menyisakan kupingan dan
drat saja. Tujuannya supaya bagian dasar wadah tidak ada pentolan shock
sehingga membuat air dapat surut sempurna sampai dasar. Kemudian male
shock drat ini dikunci dengan female shock drat pada sisi luar bawah
wadah.
Sedangkan pipa yang digunakan untuk overflow harus berdiameter
lebih besar dari pipa penghubung grow bed dan pompa. Tujuannya supaya
daya sedot air pipa overflow melebihi daya pancar air keluaran pompa.
Sehingga water level dapat terjaga dan air tidak tumpah karena pengisian
yang berlebihan. Jika pipa penghubung grow bed dan pompa menggunakan
pipa ½, maka untuk overflow Anda menggunakan pipa ¾. Jadi ukuran
lubang dan shock drat yang digunakan disesuaikan dengan ukuran 3/4 juga.
Kemudian pasang male shock drat dan female shock drat melalui
lubang kedua. Pipa overflow 3/4 dipasang pada shock yang berada bagian
dalam wadah grow bed. Ketinggian pipa overflow 3/4 menyesuaikan
kedalaman media tanam dan ditambah 2 hingga 5 cm dari permukaan. Jadi
misal kedalaman media tanam dari dasar hingga permukaan 15 cm, maka
ketinggian pipa overflow 17-20 cm. Tujuannya untuk menjaga permukaan
media tanam tidak kering, mencegah pertumbuhan alga pada permukaan.
 

 Pemilihan Media

Media yang digunakan harus porus masih dapat menahan air tetapi
berongga. Hydroton, kerikil, sirtu (pasir batu), pecahan bata, campuran
kerikil dan dadu rockwool, sekam bakar dapat menjadi pilihan. Jangan
gunakan media yang halus seperti perlite, coco coir, serbuk gergaji karena
media tersebut menahan air terlalu banyak sehingga udara tidak punya
tempat untuk masuk ke dalam media. Akibatnya aerasi buruk dan akar
tanaman kekurangan oksigen.
Media hydroton, pecahan bata, kerikil, sirtu dapat digunakan berulang
kali, sementara media sekam bakar, rockwool hanya dapat digunakan sekali
pakai. Sekedar tips, jika Anda menggunakan media hydroton, kerikil, atau
sirtu, lapisi bagian atas dengan dadu-dadu rockwool atau sekam bakar agar
penguapan air pada media tidak tinggi.
 
 Pemilihan Pompa

Sama seperti sistem sirkulasi hidroponik pada umumnya, Anda perlu


memperhatikan spec pompa yang cocok digunakan untuk sistem. Aturan
main syarat pompa dalam sistem ini harus dapat membanjiri seluruh media
tanam hingga overflow dalam waktu 5-10 menit. Jadi yang perlu Anda
perhatikan untuk memilih pompa adalah Anda perlu mengetahui volume
ruang kosong pada media tanam. Yang kedua Anda perlu menghitung jarak
ketinggian pompa hingga permukaan media tanam. Dan yang ketiga Anda
perlu memperhatikan grafik spec H max dan Q max untuk mengetahui
pompa dengan spec apa untuk memenuhi syarat instalasi ebb flow Anda
berdasarkan data dari volume ruang kosong media dan jarak ketinggian
sistem. Langkah pertama kali untuk mengetahui spec pompa, Anda perlu
melakukan menghitung ruang kosong pada media tanam. Tujuannya untuk
mengetahui berapa volume yang harus diisi dalam 10 menit oleh pompa.
Ruang kosong pada media tanam tergantung pada media apa yang Anda
gunakan. Jika media tanamnya halus seperti perlite, maka ruang kosong
pada media sedikit. Jika media tanamnya berpartikel besar seperti
hydroton, maka ruang kosong pada media lebih besar. Cara untuk
mengetahui ruang kosong pada media tanam adalah dengan mengalikan
volume media tanam dengan persentase ruang kosong media. Kerikil-kerikil
kecil biasanya memiliki ruang kosong 38% dari volume totalnya. Hydroton
memiliki ruang kosong 25% dari volumenya. Contoh kasusnya, misal Anda
punya grow bed yang berisi 50 liter hydroton, maka ruang kosongnya
adalah 50 x 25% liter = 12,5 liter.
Untuk mengetahui prosentase ruang kosong pada media yang lain,
Anda dapat menggunakan teknik berikut. Misal Anda ingin mengetahui
persentase ruang kosong pada sekam bakar. Pertama kali tempatkan media
hingga penuh pada wadah tertentu yang sudah diketahui volumenya, misal
ember 10 liter. Isikan air pada ember yang penuh media sekam bakar
hingga penuh. Kemudian air dari ember yang penuh media sekam bakar
dipindahkan ke wadah lain. Ukur volume air tersebut, misal terdapat 1,2
liter. Perbandingan antara volume air dengan volume total media adalah
prosentase ruang kosong media tersebut. Dalam kasus ini didapatkan
prosentase media adalah 1,2/10 atau 12%. Setelah itu Anda perlu
mengukur jarak ketinggian antara pompa dengan permukaan media tanam
pada sistem Anda. Barulah Anda dapat mengetahui spec pompa yang cocok
untuk sistem Anda.
Contoh kasus, misal Anda membuat sistem dengan grow bed yang
berukuran 100 liter dengan tinggi wadah 20 cm. Dan jarak pompa dengan
permukaan media 1,2 meter. Kemudian Anda isi dengan media hydroton,
kita sudah tahu prosentase ruang kosong hydroton itu 25%. Hydroton
mengisi grow bed hingga ketinggian 16 cm atau 80% dari total volume
grow bed, berarti volume total media tanam itu 80 liter. Maka ruang kosong
pada media itu adalah 25% x 80 liter = 20 liter.
Jadi kita memerlukan pompa yang mampu mengalirkan dengan debit
20 liter dalam 10 menit atau 120 liter dalam 1 jam pada ketinggian 1,2
meter. Pompa yang kita beli harus memenuhi Q max di atas lebih dari 120
liter/jam dan H max di atas lebih dari 1,2 meter. Spec pompa lebih tinggi
lebih baik, tetapi sesuaikan dengan biaya listrik Anda.
 

 Penempatan dan Ukuran Tandon / Reservoir

Aturan penempatan tandon / reservoir sama seperti sistem hidroponik


pada umumnya. Tandon reservoir larutan jangan dijemur dan kontak
langsung dengan sinar matahari. Tujuannya supaya suhu larutan tidak
panas dan tidak ditumbuhi alga. Tempatkan tandon tepat di bawah grow
bed, supaya jarak tempuh pompa menuju grow bed tidak terlalu jauh.
Sehingga memaksimalkan daya keluaran pompa dan beban listrik tidak
terlalu besar. Sebenarnya tidak ada ukuran baku untuk ukuran tandon.
Walaupun begitu, Anda jangan menggunakan tandon terlalu kecil supaya air
tidak cepat habis mengingat sistem ebb flow merupakan sistem sirkulasi.
Aturan secara kasar, ukuran tandon / reservoir menyesuaikan dari volume
ruang kosong pada media tanam kemudian dikalikan 2.
Misal dari contoh kasus di atas yang menggunakan grow bed 100 liter
dengan media hydroton, kita sudah mengetahui volume ruang kosongnya
adalah 20 liter. Maka ukuran volume minimal tandon / reservoir adalah 2 x
20 liter = 40 liter. Semakin besar volume ukuran tandon semakin baik agar
suhu, pH, dan ppm nutrisi tidak labil berubah-ubah.
 

 Petunjuk Perawatan
o Menentukan Frekuensi Siklus Pasang Surut

Menentukan frekuensi kapan pasang (pompa nyala) dan kapan surut (pompa mati) adalah hal
yang tersulit dari sistem ini. Penentuan penjadwalan kapan waktu pompa menyala (fase pasang -
flood phase) dan kapan pompa mati (fase surut - drain phase) pada sistem ini tidak ada frekuensi
yang pasti.

Frekuensi penyalaan pompa tergantung pada jenis media, kondisi


cuaca, jumlah tanaman, dan umur tanaman. Media yang menyerap air
banyak seperti rockwool memerlukan siklus penyiraman yang lebih
sedikit dibanding hydroton. Saat musim hujan tidak memerlukan
frekuensi penyiraman yang banyak dibanding musim panas. Tanaman
muda dan jumlah tanaman yang sedikit memerlukan frekuensi
penyiraman yang lebih sedikit dibanding tanaman dewasa dan jumlah
tanaman yang banyak.
Maka dari itu agak repot untuk mengetahui frekuensi penyiraman
dalam sistem ini karena harus memperhitungkan 4 hal tersebut.
Masalahnya jika frekuensi penyiraman Anda kurang, tanaman akan
mudah layu karena media kekeringan. Dan jika frekuensi penyiraman
Anda berlebihan, tanaman juga mudah layu karena media terlalu basah
sehingga kekurangan udara (oksigen). Untuk itu, sebaiknya setiap
seminggu sekali Anda perlu bereksperimen mengubah settingan timer
Anda agar penyiraman sesuai dengan kebutuhan sistem. Tetapi ada
aturan kasar yang mungkin dapat Anda terapkan dengan berdasarkan
media tanam yang digunakan. Kemudian Anda modifikasi frekuensinya
menyesuaikan hasil yang terjadi pada tanaman. Pada malam hari,
penyiraman tidak perlu dilakukan. Jika Anda menggunakan media
hydroton, frekuensi penyiraman Anda adalah 10 kali sehari dimulai dari
jam 7 pagi hingga jam 5 sore saat musim panas. Untuk musim hujan
penyiraman dilakukan 5 kali sehari dimulai jam 7 pagi hingga jam 5 sore.
Jika Anda menggunakan media dadu rockwool 75% dicampur kerikil
25%, maka frekuensi penyiraman Anda adalah 2 kali sehari pada jam 9
pagi dan jam 3 sore saat musim panas. Untuk musim hujan penyiraman
dilakukan 1 kali sehari pada jam 9 / 10 pagi saat musim hujan. Untuk
media yang lain, terapkan frekuensi penyiraman 4-6 kali sehari mulai
jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Untuk musim hujan penyiraman dilakukan
2-3 kali sehari mulai jam 7 pagi hingga jam 5 sore.
Jika tanaman layu saat sebelum penyiraman dan segar kembali
saat setelah disiram, berarti frekuensi penyiraman Anda kurang. Jika
tanaman layu saat setelah penyiraman, berarti frekuensi penyiraman
Anda berlebihan. Timer mengatur pompa menyala dalam waktu 5-10
menit menyesuaikan air hingga mengisi penuh seluruh media. Dan
setelah itu timer mengatur pompa mati hingga frekuensi penyiraman
berikutnya.

 Sterilisasi Media dan Sistem

Setiap selesai panen, media harus dibersihkan dari sisa-sisa akar


dan bagian-bagian tanaman yang tinggal pada media. Tujuannya supaya
sisa-sisa tersebut tidak membusuk dan menjadi bibit penyakit. 
Media tanam yang halus seperti rockwool dan sekam bakar hanya
dapat digunakan sekali pakai karena sterilisasinya merepotkan. Media
tanam hydroton, sirtu, kerikil dapat digunakan berulang-ulang,
pembersihannya cukup disiram air yang dicampur bayclin, takaran sesuai
petunjuk pada kemasan, dan memisahkan sisa-sisa akar dan tumbuhan
yang menempel pada media.
 Jadwal Kuras Tandon dan Isi Ulang Nutrisi

Untuk pengurasan tandon dan isi ulang larutan nutrisi sama seperti
sistem hidroponik sirkulasi pada umumnya. Air nutrisi diganti ketika
waktu volume penambahan air baku ke larutan nutrisi telah mencapai
50% dari volume air awal dan ditambah waktu penyusutan air sisanya.
Jadi misal volume awal tandon nutrisi 100 liter, tiap hari berkurang 25
liter. Otomatis Anda juga tiap hari menambahkan 25 liter air baku ke
larutan nutrisi. Dua hari kemudian otomatis Anda telah menambahkan
50 liter air baku, artinya telah menambahkan 50% total volume awal,
ketika itu Anda tidak usah menambahkan air lagi ke larutan nutrisi.
Biarkan hingga habis. Jika setiap hari hilang 25 liter, maka empat hari
kemudian air sisanya habis.Jadi siklus waktunya kuras tandon dan isi
nutrisi baru Anda 2+4 = 6 hari sekali 

 Manajemen Nutrisi

Manajemen nutrisi sama seperti sistem hidroponik sirkulasi pada


umumnya. Jaga pH pada 5,5 - 6,8. TDS dijaga 600-1200 ppm atau EC
dijaga 1,5-2 untuk semua tanaman.

 3.5 Review Chapter


Selamat RSKawan! kalian sudah berhasil menyelesaikan pembelajaran
di chapter 3. Nah, di chapter 3 ini kalian sudah mempelajari banyak hal
mulai dari jenis-jenis teknik hidroponik, pemanfaatan lahan. dan faktor
teknis atau lingkungan. Berikut rangkuman dari chapter 3 ini.
Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air
pada budidaya dengan tanah. Kok bisa ya? Padahal hidroponik
menggunakan media air? Jawabannya adalah karena air yang digunakan
dalam metode hidroponik, aliran airnya bersirkulasi di dalam instalasi secara
terus menerus. Sehingga air berkurang memang dikarenakan adanya proses
transpirasi tanaman. Berbeda dengan metode konvensional yang airnya
akan terserap 
Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan
pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas. Elemen dasar yang
dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi air dan unsur hara
esensial yang terkandung dalam tanah. Sehingga dapat menopang
kebutuhan tanaman selama pertumbuhan dan perkembangan. Dengan
begitu, tanpa tanah pun, suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan
cukup air dan garam-garam zat makanan serta terdapat penopang tanaman
selain tanah. Berikut beberapa syarat utama air untuk menjadi media
tumbuh tanaman hidroponik.

1. Mineral dalam air hidroponik harus stabil


2. Kualitas air
3. Kestabilan air mineral
4. Nilai pH air

Ternyata kandungan air dalam hidroponik sangat penting sekali ya.


Jika air sebagai pengganti tanah, pupuk dalam pertanian konvensional
digantikan dengan perannya dengan nutrisi. Nutrisi tanaman adalah
kandungan nutrisi atau unsur hara berupa zat-zat kimia yang dibutuhkan
tanaman untuk melanjutkan siklus hidup. Nutrisi tanaman adalah inti dari
pertanian modern, karena pertumbuhan tanaman sangatlah bergantung
terhadap nutrisi yang kita berikan.
Larutan nutrisi adalah salah satu faktor paling vital yang
mempengaruhi kualitas dan hasil panen. Hidroponik membutuhkan larutan
nutrisi esensial, dari elemen penting senyawa organik atau anorganik. Unsur
hara adalah sejumlah unsur kimia yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
keperluan pertumbuhan tanaman.Tanaman dapat memperoleh nutrisi dari
tanah, udara maupun air. Dasar yang paling penting dari sistem budidaya
secara hidroponik adalah kandungan hara dalam air berupa larutan yang
diberikan secara terus-menerus sebagai nutrisi. Nutrisi tanaman terlarut
dalam air yang digunakan dalam hidroponik sebagian besar anorganik dan
dalam bentuk ion. 
Kualitas air yang mengandung nutrisi sebagai pupuk juga bergantung
pada konsentrasi garam-garam yang ada di dalamnya. Sebagian besar
formula tersebut menggunakan berbagai kombinasi bahan yang biasa
digunakan sebagai sumber hara makro dan mikro. Ada tujuh belas unsur-
unsur penting (makro dan mikro) yang dipertimbangkan untuk tanaman.
Adapun unsur hara makro dan mikro tersebut antara lain Nitrogen (N),
Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Sulfur (S), Boron
(B), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Besi (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan (Mn),
Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), Silikon (Si), Nikel (Ni).
Sistem NFT dipilih karena prosesnya yang lebih terjangkau dari segi
biaya, dan lebih mudah dilakukan. Pertama-tama, kita akan mulai dari
persiapan menyemai benih dengan sistem NFT. Untuk proses persemaian
benih, ikuti langkah-langkah berikut

1. Pertama, rekan-rekan bisa mempersiapkan bahan dan alat seperti


wadah semai (baki), media tanam (rockwool), benih sayur, dan lidi
2. Kedua adalah adalah melakukan pemilihan dan penyemaian benih
3. Setelah itu, ada perawatan bibit, persiapan pindah tanam ke
instalasi NFT. 

Dalam memilih benih, kita harus melakukannya dengan teliti karena


penentuan hasil sayuran yang baik dan segar bukan hanya pemeliharaan
dan asupan nutrisinya saja, melainkan juga berasal dari faktor memilih
benih yang berkualitas baik. Kualitas dan varietas benih yang baik membuat
hasil panen yang kamu capai bisa maksimal.
Biji atau benih adalah calon tanaman yang nantinya kita pelihara
sehingga dalam pemilihan benih penting untuk memastikan atau uji
kecambah agar mengetahui bagaimana kualitas sebelum kita semai dan
budidayakan. Berikut ini adalah tahapan untuk memilih dan menyemai bibit
sayuran yang berkualitas:

1. Pilih benih yang bersertifikat dan terdaftar resmi di kementrian dan dinas
pertanian.
2. Belilah benih dari seller atau pusat penjualan benih tanaman yang
terpercaya.
3. Periksa dan pastikan tanggal kadaluarsa masih belum terlewati.
4. Benih yang berkualitas memiliki daya kecambah sebesar 80-95%.
5. Daya kecambah adalah persentase kemungkinan benih bisa berkecambah,
karena ada kemungkinan bakal daun tidak keluar dari cangkang bijinya.  
6. Setelah itu, rendam benih ke dalam air hangat kira-kira sehangat jidat kita
saja atau sekitar 30-35 derajat selama kurang lebih 1 jam, tujuannya agar
kulit benih menjadi lunak, dan memudahkan benih untuk berkecambah.
7. Gunakan media tanam Rockwool
8. Siapkan rockwool dengan memotongnya menjadi bentuk dadu berukuran
sekitar 2 cm x 2 cm dan disusun di dalam sebuah nampan atau wadah
lainnya.
9. Buatlah lubang pada potongan rockwool menggunakan lidi atau tusuk gigi
untuk memasukan benih sayuran. Ukuran lubang bisa disesuaikan dengan
ukuran benih sayuran yang akan disemai.
10. Masukkan benih yang telah direndam ke dalam lubang rockwool, setiap
lubang di isi 1 benih. Namun untuk tanaman bayam atau kangkung, kalian
bisa menanam 6-8 benih per kotak rockwool.
11. Setelah semua benih dimasukkan ke dalam rockwool, RSKawan bisa
menyiram semua rockwool dengan air bersih. Usahakan penyiraman ini
dilakukan secara perlahan agar air dapat membasahi rockwool secara
merata dan tidak menyebabkan benih tersapu air. Air yang digunakan
adalah air baku ya RSKawan, kita belum perlu menggunakan larutan
nutrisi atau AB-Mix untuk penyiraman pada proses persemaian.
12. Simpan nampan di tempat yang teduh dan kering, lalu tutup nampan
menggunakan plastik agar proses penyemaian cepat berlangsung. Lakukan
pengecekan selama setiap hari,
13. Nah, dalam proses perkecambahan ini, kita harus cek berkala ya
RSKawan, kita harus cek agar rockwoolnya tetap basah, namun tidak
sampai tergenang dan melihat apakah sudah muncul bakal daun yang
keluar dari cangkangnya.
14. Setelah benih berkecambah, harus segera dipindahkan ke tempat yang
terkena sinar matahari, agar tidak terjadi etiolasi, atau benih tidak tumbuh
sempurna. Ciri etiolasi antara lain: batangnya tumbuh lebih kurus dan
tidak kuat, serta daun tanaman pucat dan tipis. Para petani hidroponik,
biasanya menyebut etiolasi sebagai “kutilang” yaitu benih tumbuh kurus,
tinggi, dan langsing. Nah, agar benih kalian tidak kutilang, sebaiknya
benih yang sudah berkecambah harus terkena sinar matahari pagi pada
pukul 06.00 hingga pukul 11.00. Lakukan proses ini hingga daun dari
tanaman kalian tumbuh sebanyak 4 daun sejati. 
15. Setelah tanaman memiliki 4 daun sejati, biasanya memakan waktu antara
7-10 hari sejak persemaian. artinya tanaman kalian sudah siap untuk
dipindahtanamkan kedalam instalasi dan masuk ke fase berikutnya.

Dalam sesi penanaman, digunakan sistem NFT sebagai demonstrasi karena


NFT lebih terjangkau dari segi biaya, dan lebih mudah dilakukan. Untuk
bibitnya digunakan bibit bayam sebagai contoh dalam proses penanaman
karena bayam memiliki nilai jual yang tinggi
Persiapan bercocok tanam dengan sistem NFT adalah

1. Mempersiapkan bahan dan alat seperti sumbu, pot tanaman, tendon nutrisi,
air, TDS, media tanam, benih sayur, nutrisi hidroponik.
2. Memilih dan Menyemai benih. 
3. Merawat bibit, persiapan lahan, sampai instalasi sistem NFT. 

Pertama, pemilihan benih dilakukan dengan cara:

1. Pilih benih yang bersertifikat dan terdaftar resmi di kementrian dan dinas
pertanian.
2. Belilah benih dari seller atau pusat penjualan benih tanaman yang
terpercaya.
3. Periksa dan pastikan tanggal kadaluarsa masih belum terlewati.
4. Benih yang berkualitas memiliki daya kecambah sebesar 80-95%.

Selanjutnya, proses penyemaian benih dilakukan dengan cara:

 Rendam benih biji bayam ke dalam air hangat selama kurang lebih 1 jam, tujuannya agar
kulit benih menjadi lunak.
 Gunakan media tanam Rockwool yang disusun di dalam keranjang. Rockwool dipilih
karena memiliki daya serap yang tinggi, praktis, dan dapat menyimpan air. Caranya
adalah dengan:

1. Siapkan rockwool dengan memotong rockwool berbentuk dadu berukuran


sekitar 2 cm x 2 cm dan disusun di dalam sebuah nampan.
2. Buatlah lubang pada potongan rockwool menggunakan lidi untuk
memasukan benih bayam. Ukuran lubang bisa disesuaikan dengan ukuran
benih bayam yang akan disemai.
3. Masukkan benih yang telah direndam ke dalam lubang rockwool, setiap
lubang diisi 1 benih bayam.
4. Setelah semua benih dimasukkan dalam rockwool, siram semua rockwool
dengan air bersih. Usahakan penyiraman ini dilakukan secara perlahan
agar air dapat membasahi rockwool secara merata, namun jangan sampai
ada genangan air di dalam nampan 

 Selanjutnya, simpanlah nampan di tempat yang teduh dan kering, lalu tutup nampan
menggunakan plastik agar proses penyemaian cepat berlangsung. 
 Diamkan selama 1 hari, 
 Keesokan harinya tempatkan nampan pada tempat yang terkena sinar matahari dan
terlindung dari hujan.

Proses selanjutnya adalah merawat benih, cara merawat benih adalah:

1. Rawat benih yang sedang disemai dengan memeriksanya setiap hari.


Jangan lupa, beri  sinar matahari pagi pada pukul 06.00 hingga pukul
10.00. Di atas jam 10.00, taruh tanaman di tempat yang teduh namun
masih terpapar sedikit sinar matahari
2. Beri nutrisi sejak benih berusia 7 hari atau biasa disebut 7 hss. Nutrisi
yang diberikan sebanyak sepertiga PPM 
3. Jaga rockwool agar tetap lembab dans emaian mendapatkan sinar matahari
yang cukup.
4. Jaga nampan semaian dari predator seperti tikus, kucing, ataupun burung. 
5. Tunggu benih berkecambah atau muncul 3 sampai 4 daun sejati, tanaman
semaian siap dipindahkan ke wadah NFT 

Sembari merawat benih, kalian bisa mempersiapkan lahan dan


menginstalasi sistem NFT. Dalam persiapan lahan yang dilakukan adalah
memastikan sistem NFT bersih bebas dari gulma dan bersih dari sisa
tonggak kayu. Adapun yang dimaksud dari gulma adalah tumbuhan yang
tumbuh disekitar tanaman budidaya yang kehadirannya tidak diinginkan
pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh
tanaman produksi dan juga menjadi sarang hama dan penyakit. Bentuk
gulma ada yang seperti rerumputan, teki-tekian, daun lebar, dan pakis-
pakisan. 
 
Selanjutnya adalah pembuatan instalasi sistem NFT. Instalansi ini bisa
disiapkan sejak 2-3 hari sebelum tanaman berkecambah Untuk membuat
instalasi sistem NFT siapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Adapun alat dan
bahan yang bisa kalian siapkan adalah berikut ini:
Alat
o 1 buah bor listrik
o 1 buah mata bor hidroponik
o 1 buah gergaji besi
o 1 buah tang

Bahan

o 1-2 buah paralon ukuran 3 inch


o 1-2 buah paralon ½ inch
o 8 buah tutup paralaon ukuran 3 inch
o 7 buah sambungan paralon ½ inch
o 9 buah keni/L ½ inch
o Paralon untuk gawang ½ inch secukupnya (opsional)
o 1 buah lem paralon
o 1 buah ember
o Selang
o 1 buah pompa aquarium
o 1 x 1.5 m fiber
o Kawat secukupnya 01.11

 
Adapun cara membuat sistem NFT :

1. Potong paralon yang berukuran 3 inch menjadi 4 bagian


2. Lubangi paralon dengan mata bor biasa yang kemudian dilanjutkan
dengan bor hidroponik. Untuk jarak menyesuaikan.
3. Lubangi tutup paralon pada bagian pinggir sebesar drat penyambung
paralon
4. Susun paralon yang telah dilubangi dengan menyambungkannya antara
satu dengan lain menggunakan keni ataupun drat Pastikan anda
merekatkan instalasi yang anda susun dengan lem
5. Masukkan pompa aquarium dalam ember berisi air dan nutrisi A+B
6. Hubungkan pompa tersebut dengan selang dan arahkan pada bagian atas
7. Siapkan aqua gelas sebanyak lubang hidroponik yang ada
8. Tempatkan setiap gelas aqua pada lubang paralon
9. Pisahkan kotak rockwool berdasarkan irisan yang dibuat pada waktu
menyemai. Apabila susah untuk memisahkan rockwool, maka bisa
menggunakan cutter untuk memotong rockwool sampe terpisah. 
10. Pindahkan media tanam yang sudah siap ke gelas di pipa paralon
11. Nyalakan pompa aquarium yang ada di dalam ember
12. Pastikan nutrisi mengalir pada bagian atas paralon dan mengaliri setiap
paralon
13. Selalu lakukan pengecekan ketersediaan nutrisi pada ember secara berkala

Kesalahan Umum Pemula dalam Bisnis Hidroponik dan Cara Mengatasinya


 

Nah, RSKawan dengan banyaknya keuntungan dan manfaat yang ada, hidroponik
tentu menjadi lahan bisnis yang sangat menggiurkan. Akan tetapi, banyak pemula-
pemula yang merasa mampu untuk memulai bisnis hidroponik tanpa persiapan
yang cukup. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena nantinya dapat
menyebabkan kerugian yang besar bahkan hingga hilangnya modal. Untuk itu,
sebelum kita membahas mengenai kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, mari
kita bahas tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis
hidroponik tersebut.

 Modal awal yang dibutuhkan besar

Meskipun bisnis hidroponik merupakan bisnis yang murah, modal awal untuk
memulai bisnis hidroponik bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan kita harus
menyiapkan biaya untuk wadah, operasional, bibit, dan biaya sarana prasarana
lainnya. Akan tetapi, modal untuk memulai bisnis hidroponik dapat ditekan dengan
cara membuat kebun hidroponik dengan skala kecil. Dengan membuat model kebun
hidroponik menggunakan pipa PVC, modal awal yang dikeluarkan bisa ditekan
hingga Rp 1 juta hingga Rp1,5 juta saja. Ukuran kebun pun bisa beragam, apabila
dimanfaatkan sebagai hobi dan memenuhi kebutuhan sayur rumah maka ukuran
yang disarankan adalah 1x4 meter.

 Perangkat pemeliharaan metode hidroponik yang langka

Metode tanam hidroponik masih jarang dilakukan oleh masyarakat, karena hal
itulah maka alat-alat pendukung untuk menanam hidroponik juga masih sulit dicari
di pasaran, terutama juga karena masih sedikitnya ahli hidroponik yang ada. Untuk
menangani hal tersebut, kita dapat memanfaatkan toko-toko online untuk mencari
alat yang kita butuhkan. Selain itu, kita juga dapat mengikuti forum komunitas
hidroponik di kota kita ataupun forum komunitas hidroponik skala besar untuk
mengetahui info-info terkait hidroponik dan juga kebutuhan-kebutuhan
pendukungnya.

 Butuhnya ilmu dan keterampilan yang lebih 

Apabila dibandingkan dengan metode tanam konvensional menggunakan media


tanam tanah, hidroponik tentu memiliki tantangan tersendiri. Selain itu, hidroponik
yang baru saja booming beberapa tahun terakhir juga menyebabkan bahwa
pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat masih terbatas. Terdapat beberapa
keterampilan utama yang diperlukan sebelum memulai bisnis hidroponik di
antaranya adalah

 Kemauan untuk belajar


Kemauan untuk belajar harus dimiliki pada kita yang ingin memulai bisnis
hidroponik. Bertanam hidroponik memiliki ilmunya tersendiri, sehingga apabila ilmu
tersebut dipelajari dengan benar, maka hasil penanaman hidroponik yang dilakukan
seseorang akan memuaskan.

 Inisiatif pengadaan peralatan

Selain kemauan untuk belajar, kita harus memiliki inisiatif dari diri sendiri untuk
mencari tahu dan mengadakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam metode
penanaman hidroponik. Tidak semua alat hidroponik harus didapat dengan
membeli, bahkan barang-barang bekas seperti botol bekas pun bisa digunakan
sebagai alat bisnis hidroponik.

 Terus mencoba dan pantang menyerah

Menanam hidroponik untuk pertama kalinya tentu akan menghasilkan hasil yang
bervariasi, bisa jadi hasilnya memuaskan, bisa juga hasilnya adalah kegagalan. Jika
kita belum berhasil, maka jangan menyerah dan teruslah untuk mencoba,
belajarlah dari kesalahan-kesalahan sebelumnya dan terus kembangkan bisnis
hidroponik yang kita miliki!

 Membutuhkan ketelitian ekstra

Dalam bercocok tanam dengan metode hidroponik, kita harus benar-benar


memperhatikan serta mengontrol nutrisi yang diberikan pada tanaman hidroponik,
termasuk di antaranya adalah kadar keasaman pH.

 Risiko penyebaran penyakit sangat tinggi 

Pada hidroponik dengan sistem tertutup, aliran nutrisi diberikan secara sirkulatif
yang menyebabkan tingginya tingkat penularan patogen atau pun penyakit-
penyakit lainnya yang ada pada sayuran hidroponik. Untuk mengatasi hal tersebut
maka dapat dilakukan penggantian ekosistem air secara berkala, selain itu dapat
pula dengan melakukan pengecekan secara rutin terhadap sayuran-sayuran
hidroponik.

 Tingkat persaingan yang cukup tinggi di pasaran. 

Trend hidroponik meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menyebabkan
suplai di pasaran meningkat drastis dibandingkan dengan peningkatan permintaan
dengan peningkatan yang kecil. Untuk mengatasi hal ini pastikan kita memiliki
produk hasil hidroponik yang unik dan juga menjual. Selain itu, pastikan juga
bahwa kualitas hasil tanaman hidroponik kita merupakan kualitas terbaik. Tidak
berhenti di situ, kita juga dapat memanfaatkan strategi pemasaran dan juga
promosi yang unik untuk menggaet pelanggan lebih banyak lagi. Inovasi
menggunakan sosial media ataupun toko jual beli online dapat dilakukan guna
meningkatkan keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis hidroponik.
Selain hal-hal yang perlu diperhatikan di atas, penggiat bisnis hidroponik seringkali melakukan
kesalahan-kesalahan yang dapat menyebabkan efek negatif bagi bisnis yang dimiliki. Kesalahan-
kesalahan tersebut sering kali terjadi pada orang-orang yang baru saja ingin terjun ke bisnis
hidroponik. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa penggiat hidroponik yang telah
memiliki pengalaman pun dapat mengalami kesalahan yang sama. Kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi dan harus kita hindari antara lain adalah:

 Keinginan untuk menanam semua jenis tanaman

Seringkali orang-orang yang ingin terjun dan memulai bisnis hidroponik


beranggapan bahwa semakin bagus untuk menanam berbagai jenis sayuran
tanaman secara bersamaan. Akan tetapi, setiap tanaman memiliki kebutuhan
nutrisi dan air yang berbeda. Selain itu, variasi jenis tanaman juga akan
mempengaruhi teknis perawatan hingga waktu panen. Oleh karena itu, ada baiknya
bagi kita untuk memilih satu jenis tanaman dan memahami karakter tanaman
tersebut sebelum menyemai bibit.

 Tidak memberikan cukup sinar matahari

Tanaman dan sinar matahari merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan
termasuk juga tanaman dengan metode tanam hidroponik. Sinar matahari
dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis dan terus tumbuh. Hal ini juga menjadi
kesalahan dalam menanam tanaman hidroponik yang sering ditemui. Dalam
beberapa kasus, beberapa orang mengira bahwa metode tanam hidroponik tidak
memerlukan sinar matahari. Anggapan ini merupakan kesalahan fatal karena dapat
menyebabkan tanaman rusak dan mati.

 Tidak memiliki jadwal tanam

Sebelum memutuskan menanam dengan teknik hidroponik, kita harus


memperhitungkan jadwal tanam. Perhitungan jadwal tanam penting untuk mengisi
instalasi hidroponik yang ada. Tidak memerhatikan jadwal tanam akan
menyebabkan ketidaktepatan waktu panen dan penyemaian selanjutnya. Ketika
waktu pindah tanam tiba, maka benih yang tidak mendapatkan tempat akan
terbengkalai dan menjadi mati. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka langkah
yang dapat diambil adalah menanam benih lebih banyak dibandingkan dengan rasio
lahan yang ada. Selain itu, jadwal tanam yang seringkali tidak diperhatikan adalah
kecocokan antara jenis tanaman yang ingin ditanam dengan kondisi musim yang
sedang berlangsung. Ada tanaman yang cocok ditanam saat musim kemarau dan
ada pula tanaman yang cocok ditanam saat musim hujan. Mengetahui jenis
tanaman yang cocok pada musim tertentu dapat mengurangi risiko gagal panen
yang mungkin terjadi.

 Menyemai benih terlalu banyak

Salah satu kesalahan yang cukup umum terjadi selanjutnya adalah penyemaian
benih terlalu banyak. Banyak pemula di bisnis hidroponik yang menganggap bahwa
semakin banyak benih yang ditanam maka semakin tinggi kesempatan untuk
memiliki tanaman hidup hidroponik dan profit yang tinggi dari hasil panen. Namun,
yang terjadi adalah benih yang terlalu banyak akan menyebabkan kompetisi untuk
memperebutkan nutrisi, air, dan juga lahan hidup antar tanaman. Hal ini akan
menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman-tanaman tersebut dan dapat
menyebabkan beberapa tanaman mati. Untuk menanggulangi hal tersebut, kita
dapat menanam benih dengan memberikan jarak satu sama lain.

 Mencoba semua sistem hidroponik

Terdapat banyak sekali ragam sistem hidroponik yang telah dikembangkan, bahkan
untuk satu sistem hidroponik itu sendiri biasanya terdapat banyak variasinya. Tidak
sedikit pemula hidroponik yang ingin mencoba semua jenis sistem hidroponik
beserta variasinya. Hal ini tentunya akan menyebabkan pembengkakan modal yang
diperlukan karena setiap sistem dan variasi tentunya memiliki kebutuhan alat yang
berbeda juga. Maka dari itu, sebaiknya tentukan sistem hidroponik dari awal dan
jalankan sistem tersebut hingga proses panen nantinya selesai.

 Meramu nutrisi hidroponik sendiri

Seringkali pemula ingin berkreasi untuk meramu nutrisi hidroponiknya sendiri. Akan
tetapi, hal ini merupakan salah satu hal yang harus dihindari. Sebagai seorang
pemula, tentunya pengetahuan mengenai teknik-teknik meramu, komposisi, dan
juga kebutuhan nutrisi masih sangat kurang. Untuk itu demi mengurangi kerugian-
kerugian yang dapat terjadi maka sebaiknya gunakan pupuk-pupuk yang sudah
cukup sering digunakan oleh banyak orang.
 
Setelah mengetahui kekurangan dan juga kesalahan umum yang sering terjadi
pada bisnis hidroponik, kali ini RSKawan akan belajar mengenai tips-tips yang
dapat dimanfaatkan dalam memulai bisnis hidroponik.

 Mulai dengan peralatan sederhana

Dengan semakin majunya kreativitas yang dimiliki oleh penggiat hidroponik, sudah
sangat banyak contoh-contoh kebun hidroponik yang dimulai dari alat-alat
sederhana seperti limbah botol, baskom nasi, hingga styrofoam bekas bungkus
makanan. Memulai bisnis hidroponik dari peralatan sederhana tentunya dapat
menekan biaya modal awal serta tidak menyebabkan kekecewaan yang mendalam
apabila penanaman tersebut gagal. Sebagai seorang pemula, tentu kita perlu
memahami bahwa semua hal dimulai dari hal sederhana dan kecil terlebih dahulu.

 Bergabung di forum

Seperti yang telah dijelaskan di atas, mengikuti forum-forum hidroponik memiliki


manfaat yang tidak ternilai harganya. Selain mendapatkan informasi-informasi
seputar hidroponik, kita juga dapat bertanya terhadap orang-orang yang sudah
memiliki jam terbang tinggi di bidang penanaman hidroponik untuk menjawab
semua pertanyaan dan keraguan kita.
 Buat rencana yang jelas

Perencanaan dalam bisnis hidroponik memiliki arti bahwa kita mengetahui nutrisi,
penyinaran, persyaratan, dan peralatan untuk menumbuhkan jenis tanaman yang
kita inginkan. Buatlah daftar hal-hal yang diperlukan dalam keseluruhan proses
menanam hidroponik dan buatlah linimasa penanaman hidroponik dari mulai
penyemaian benih hingga proses panen dan juga penjualan.

 Pilih tanaman yang mudah

Selain peralatan yang sederhana, kita juga perlu untuk memulai dari tanaman-
tanaman yang perawatannya tidak terlalu sulit. Tanaman-tanaman yang disarankan
untuk memulai bisnis hidroponik adalah tanaman yang mudah dan sering
dikonsumsi seperti sawi. Sawi adalah salah satu tanaman sayur yang perawatannya
tidak terlalu sulit. Sawi juga bisa dimanfaatkan untuk beragam masakan atau
sebagai pelengkap bumbu.

 Pilih area yang terkena sinar matahari langsung

kebunteras.wordpress.com
Dalam menanam hidroponik, tidak perlu kita mencari lahan yang sangat luas.
Bahkan di area kecil seperti sepetak kamar sudah dapat dimanfaatkan untuk
memulai menanam hidroponik. Akan tetapi, ada hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih tempat yaitu pancaran sinar matahari. Metode tanam hidroponik,
selayaknya metode tanam konvensional tentu masih memerlukan peran matahari
sebagai sumber energi untuk sayuran berfotosintesis. Pastikan sayuran-sayuran
hidroponik minimal memiliki waktu terpapar sinar matahari selama 3 jam setiap
harinya. Namun, apabila memungkinkan, tempatkanlah tanaman-tanaman
hidroponik tersebut pada area yang terkena paparan sinar matahari secara
langsung sepanjang hari.

 Pilih nutrisi yang tepat

RSKawan harus tahu kebutuhan nutrisi dari tanaman yang akan ditanam dalam
proses penanaman hidroponik. Ketahuilah secara terperinci tentang seberapa
banyak nutrisi yang dibutuhkan dan juga apa saja kandungan-kandungan yang baik
untuk tanaman tersebut.

 Periksa kesehatan akar

Kesehatan akar sangat penting bagi tanaman hidroponik. RSKawan sebaiknya


memeriksa secara rutin dan berkala akar dari tanaman hidroponik untuk
menghindari kerusakan pada tanaman. Pastikan tidak ada kerusakan karena
tanaman mengambil nutrisi yang dibutuhkan dari akar.

 Sterilkan tanaman

Seringkali para pemula di bisnis hidroponik cepat menyerah karena tanaman


hidroponiknya membusuk saat direndam air. Untuk itu, sebelum kita mulai
mengembangkan tanaman tersebut, pastikan kita telah membersihkan pangkal
batang tanaman dengan sempurna. Sebagai contoh adalah sisa daun bawang yang
dijadikan bibit. Jika area sekitar akar kurang bersih, maka tanaman akan
membusuk.

4.4 Review Chapter


Selamat! Kalian sudah menyelesaikan chapter 4 dari kelas “Petani
Hidroponik” . Di Chapter 4 kalian sudah belajar mengenai cara merawat
tanaman hidroponik. Yuk kita Rangkum hal yang sudah kita pelajari hari
ini.Dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan, kita harus sabar dan
rajin karena dilakukan secara intensif dan terdiri dari berbagai kegiatan.
Adapun tahapan perawatan ialah berikut ini:

1. Pemberian larutan nutrisi 

Nutrisi ini harus diberikan setiap hari untuk memacu pertumbuhan dan
produktivitas sayuran yang optimal. Nutrisi yang dimaksud adalah
nutrisi A dan B, dimana perbandingannya 1:1 atau juga bisa
menggunakan PPM. PPM adalah singkatan dari part per million, yakni
salah satu satuan konsentrasi untuk menyatakan suatu zat dalam
larutan yang sangat kecil dengan perbandingan 1: 1000.000 (sejuta).
Satuan ppm (part per milion) sangat familiar di kalangan petani, baik
di petani hidroponik, aquaponik ataupun petani lahan terbuka untuk
membuat nutrisi atau pupuk cair dengan konsentrasi yang sesuai.
Pemberian nutrisi pada tanaman juga berbeda-beda tergantung pada
waktu tumbuh tanaman: 


 Kategori sayuran:


 Pada tanaman kangkung:

1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan
nutrisi sekitar 700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm 
6.
7.
8. Saat berusia 4-5 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 6-10 minggu 1300 ppm 
12.


 Pada tanaman sawi:

1.
2. Tanaman yang sudah berumur 2 minggu diberikan nutrisi sekitar
700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4-5 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.

 Pada tanaman seledri:

1.
2. Tambahkan nutrisi siap pakai yang disesuaikan dengan umur
tanaman seledri. Umumnya, seledri yang berumur 1-14 HST
berikan 1200 ppm.
3.
4.
5. Sementara, jika umurnya 15-28 HST berikan 1500 ppm.
6.
7.
8. Apabila tanaman seledri hidroponik sudah berumur 29 hari dan
hampir memasuki masa panen, berikanlah nutrisi sebanyak
1680 ppm. BIla mendekati 1700 ppm tidak masalah.
9.
10.
11. Agar khasiatnya lebih efektif, Anda bisa melakukan sirkulasi
nutrisi tersebut dengan menggunakan pompa air.
12.
13.
14. Lakukanlah pemantauan setiap harinya, misal pada pagi atau
sore hari.
15.


 Pada tanaman kailan:

1.
2. Tanaman yang berumur 2 minggu diberikan nutrisi sekitar 700
ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm 
6.
7.
8. Saat berusia 4-5 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 6-10 minggu 1300 ppm 
12.

 Pada tanaman pakcoy:

5.
6. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan nutrisi
sekitar 800 ppm.
7.

8.
9. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 1000 ppm 
10.

11.
12. Saat berusia 4 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
13.

14.
15. Saat berusia 5 minggu (35 hari pertama)  1400 ppm 
16.


 Pada tanaman selada:

1.
2. Tanaman yang berumur 2-3 minggu diberikan nutrisi sekitar 700
ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 4-8 minggu diberikan nutrisi 840 ppm

6.


 Kategori buah-buahan


 Pada buah melon:

1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu, diberikan
nutrisi sekitar 800 ppm.
3.
4.
5. Ketika tanaman sudah berumur 2 minggu lebih dan bunga mulai
muncul, pemberian nutrisi sekitar 1000 ppm.
6.
7.
8. Setelah tanaman melon berbunga, beri nutrisi sekitar 1200 ppm.
9.
10.
11. Setelah tanaman mulai tumbuh buah, pemberian nutrisi
sebanyak 1500 ppm.
12.
13.
14. Setelah buah mulai membentuk bagian jaring-jaring, berikan
nutrisi sebanyak 1800 ppm.
15.


 Pada buah stroberi:

1.
2. Tanaman yang berumur 2 minggu diberikan nutrisi sekitar 700
ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 5-14 minggu 1400 ppm 
12.


 Kategori buah sayuran:


 Pada tanaman Cabai:

1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan
nutrisi sekitar 700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 5-12 minggu 1400 ppm 
12.


 Pada tanaman timun:

1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan
nutrisi sekitar 700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 5 minggu 1400 ppm
12.
13.
14. Saat berusia 6-10 minggu 1600 ppm 
15.


 Pada tanaman tomat:

1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan
nutrisi sekitar 700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4-6 minggu 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 7-8 minggu 1400 ppm 
12.
13.
14. Saat berusia 9 minggu 1600 ppm
15.
16.
17. Saat berusia 10 minggu 1800 ppm
18.
19.
20. Saat berusia 11 minggu 2000 ppm
21.
22.
23. Saat berusia 12 minggu 2400 ppm
24.
25.
26. Saat berusia 13 minggu 3000 ppm
27.
28.
29. Saat berusia 14-15 minggu 3200 ppm
30.

2.
3. Sanitasi (kesehatan)
4.

Sanitasi lingkungan juga amat penting diperhatikan. Mengapa? karena


hal ini akan membantu tanaman terhindar dari serangan hama dan
penyakit
3.
4. Penanggulangan hama dan penyakit
5.

Penanggulangan hama dan penyakit dengan cara menyemprotkan


cairan pestisida dan fungisida secara teratur. Penyemprotan ini
dilakukan minimal setiap satu minggu sekali dan kamu bisa
menghentikan penyemprotan saat sayuran akan mulai dipanen. Kita
perlu memastikan bahwa tanaman terhindari dari organisme
merugikan yang disebut sebagai Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) atau Hama.

4.
5. Pemeriksaan kondisi tanaman setiap hari
6.

Tahap terakhir dalam perawatan adalah memeriksa kondisi tanaman


setiap hari. Supaya kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal,
kamu harus sering memeriksa kondisi tanaman setiap hari agar bisa
sigap jika ditemukan infeksi hama, penyakit pada tanaman, atau
misalnya terjadi kendala teknis dalam sistem NFT. 

Mengenal Hama pada Tanaman


Hama yang paling umum ditemukan pada bayam adalah:


 Hama Ulat pada Tanaman Bayam 

Mereka akan membuat lubang dan merusak permukaan daun bayam


sehingga bayam yang dilubangi akan mengalami kerusakan. Hama
ulat ini biasanya akan menyerang di waktu malam dan siang hari.

Cara pengendaliannya adalah yakni tangkap dan matikan. Akan tetapi,


bila serangan terjadi dalam skala besar, gunakanlah insektisida secara
rutin sebanyak 1 minggu sekali


 Hama Serangga pada Tanaman Bayam 

Hama ini menyebabkan daun menjadi bergaris dan rusak karena hama
serangga berkembang biak atau bertelur di sekitar daun atau sayuran.

Jika daun sudah terlanjur terserang oleh hama, lebih baik buang atau
hilangkan daunnya, untuk pencegahan daun terserang serangga dapat
dilakukan penyemprotan rutin dengan menggunakan obat
pemberantas hama. 


 Penyakit Jamur 

Jamur adalah jenis penyakit yang akan menyebabkan tanaman


menjadi layu, akar membusuk, dan daun menguning serta sobek. Cara
mencegah atau memberantas penyakit jamur adalah dengan cara
mengganti media tanam dengan yang baru, singkirkan tanaman yang
sudah terlanjur terkena jamur dan telah mati, dan lakukan
penyemprotan secara rutin menggunakan obat semprot jamur.


 Hama Semut 

Akibat dari semut ini, tanaman hidroponik menjadi tidak tumbuh


normal, mudah layu, daun menjadi kuning, dan rontok. Cara
memberantas jenis hama ini adalah dengan membersihkan tanaman
dari semut jika tanaman masih tertolong, tapi jika tanaman sudah
rusak dan layu lebih baik dicabut agar tidak menjalar ke tanaman
yang masih normal. Jangan lupa semprot dengan obat hama agar
semut enggan datang ke tanaman.

Akan tetapi, untuk hama secara umum, terdapat hama-hama pada


menyerang tanaman hidroponik secara umum lainnya yaitu


 Ulat perusak daun (Crocidolomia binotalis) Ulat ini bisa merusak dan
memakan daun muda dari tanaman hidroponik kita. Gejala yang bisa
diamati adalah bekas gigitan yang membuat daun berlubang seperti
teranyam. Kerusakan biasanya dimulai dari permukaan daun sebelah
bawah. Serangan berat biasanya terlihat tulang daun saja. 


 Ulat tritip (Plutella maculipennis) Daun yang digigit oleh ulat tritip
seringkali menyisakan bekas kerancang putih. Jika dilihat lebih dekat,
kerancang tersebut ternyata adalah kulit ari daun yang tersisa setelah
dagingnya dimakan ulat. Selanjutnya, daun akan menjadi berlubang.


 Siput Daun yang dimakan siput akan tampak berlubang tetapi tidak
rata. Sering pula dijumpai adanya alur-alur bekas lendir pada sayuran.
Namun, serangan hama yang satu ini cukup jarang terjadi.


 Ulat (Thepa javanica) Hama ini biasa meninggalkan banyak lubang
pada daun dan lubangnya bergerombol.


 Ulat tanah (Agrotis ipsilon) Bagian pangkal batang yang diserang ulat
ini akan terpotong hingga roboh, bahkan mati. 

Kemudian, untuk penyakit pada tanaman hidroponik secara umum adalah:

Serangan penyakit

 Akar bengkak 

Gejala penyakit ini adalah pembengkakan pada pangkal batang dari


akar yang terinfeksi. Penyebaranya melalui air, peralatan, dan bibit
tanaman.


 Bercak daun Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daun-daun tua. 

Secara tampilan, akan terdapat bercak-bercak berbentuk bulatan


konsentris kecil berwarna abu-abu gelap yang meluas menjadi bercak
bulat.


 Busuk basah Pada awalnya akan terjadi bercak basah dan lunak. 

Kemudian bercak membesar dan membusuk. Jaringan yang


membusuk punya bau yang khas. Serangan ini dapat terjadi di tempat
penyimpanan dan pengangkutan, tetapi bisa ditangani dengan
pemanenan secara hati-hati


 Embun upas Gejalanya biasa timbul di pembibitan. 

Pada penyakit ini, akan terlihat jaringan di tulang-tulang daun yang


menguning, mirip dengan kasus kekurangan unsur hara. Bagian yang
menguning lama-kelamaan berubah menjadi kecoklatan. Jika daunnya
dibalik, akan terdapat permukaan kapang abu-abu.


 Rebah semai Penyakit ini pada umumnya menyerang bibit. 

Serangannya ditandai dengan bibit menjadi busuk sebelum tumbuh,
bibit yang sudah tumbuh pangkalnya mendadak busuk sehingga
roboh, hingga bibit tumbuh tapi kerdil. Sementara serangan pada
tanaman dewasa akan menyebabkan akarnya busuk.


 Busuk daun Jika melihat ada bercak basah tak beraturan pada daun
dan batang, bisa jadi itu karena penyakit busuk daun. Jika dibiarkan,
kondisi ini akan membuat seluruh tanaman menjadi buruk. Untuk
menanggulanginya perlu dilakukan pengaturan jarak tanam agar
kelembaban berkurang dan melakukan pergiliran jenis sayuran lain
untuk memutuskan daur hidupnya.


 Virus mosaik Akibat penyakit ini, sayuran bisa menjadi kerdil dan
daunnya tampak kering tidak beraturan. Untuk menanggulanginya
perlu digunakan bibit bebas virus.

Penyemprotan ini dilakukan minimal setiap satu minggu sekali dan kamu
bisa menghentikan penyemprotan saat sayuran akan mulai dipanen. Kita
perlu memastikan bahwa tanaman terhindari dari organisme merugikan
yang disebut sebagai Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau Hama.
OPT 

Hama yang paling umum ditemukan pada bayam adalah:


 Hama Ulat. Ulat, tubuhnya bisa mencapai ukuran 4-5cm. Ulat ini
membuat lubang pada daun, bunga dan buah. Daun yang dilubangi
akan mengalami infeksi dan membusuk.

Cara mengendalikan hama ulat buah ini adalah yakni tangkap dan
matikan. Akan tetapi, bila serangan terjadi dalam skala besar,
gunakanlah insektisida secara rutin sebanyak 1 minggu sekali
 


 Hama Kutu Daun Hijau. Kutu daun hijau merupakan vektor pembawa
virus. Daun yang terserang kutu hijau akan menjadi keriting dan kerdil
serta melengkung ke bawah atau menjadi rapuh. 

Cara mengendalikan kutu daun hijau bisa dengan tiga cara yakni
memakai mulsa perak, memakai insektisida, dan cara alaminya
dengan mendatangkan predator seperti Coleoptera, Harmonia arcuata,
dan dari ordo Diptera.


 Ketiga, Hama Lalat Putih. Lalat putih memiliki ciri berwarna putih,
permukaan tubuhnya dilapisi tepung putih dan menyerang tanaman
hidroponik sehingga membuat tanaman terlihat terselubungi tepung
putih. Jika disentuh, tepung putih tersebut akan berhamburan.
Pertumbuhan tanaman pun  menjadi terhambat dan kerdil, daun akan
mengecil dan menggulung ke atas. 

Cara mengendalikan dilakukan dengan eradikasi atau pemusnahan


dengan cara mengambil daun yang terinfeksi dan mematikan
hamanya, atau dengan cara memakai berupa pemakaian insektisida.


 Hama Lalat Buah. Lalat buah menyebabkan tanaman hidroponik
menjadi busuk dan bila dibuka terdapat belatung. 

Cara mengendalikan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni


pengolahan tanah dan membuat perangkap. Cara mengolah tanah
tersebut dilakukan dengan dicangkul atau dibajak, kemudian dibiarkan
terkena sinar matahari selama beberapa hari hingga papua lalat mati.
Atau bisa juga dengan membuat perangkap berupa yellow trap, yakni
menggunakan botol bekas yang di cat kuning lalu diselimuti lem
serangga di bagian luar. Dengan warna yang mencolok, serangga akan
tertarik dan terperangkap


 Penyakit Jamur. Jamur adalah jenis penyakit yang akan menyebabkan
tanaman menjadi layu, akar membusuk, dan daun menguning serta
sobek. Cara mencegah atau memberantas penyakit jamur adalah
dengan cara mengganti media tanam dengan yang baru, singkirkan
tanaman yang sudah terlanjur terkena jamur dan telah mati, dan
lakukan penyemprotan secara rutin menggunakan obat semprot
jamur.

Secara singkatnya, RSKwan bisa melakukan berdasarkan tahapan perawatan


berikut ini:

1.
2. Pengecekan tandon air. Pengecekan ini dilakukan setiap 2 atau 3 hari
sekali. Akan tetapi, perlu menyesuaikan dengan cuaca dan kondisi ya. 
3.
4.
5. Pemberian Larutan Nutrisi. Nutrisi ini harus diberikan setiap hari untuk
memacu pertumbuhan dan produktivitas sayuran yang optimal. Nutrisi
yang dimaksud adalah nutrisi A dan B, dimana perbandingannya 1:1. 
6.
7.
8. Sanitasi lingkungan juga amat penting diperhatikan. Mengapa? karena
hal ini akan membantu tanaman terhindar dari serangan hama dan
penyakit
9.
10.
11. Pengecekan hama pada tanaman. Agar kita dapat memastikan
kesehatan tanaman kita, kita harus memeriksa kebebasan tanaman
dari hama.  Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan
dengan cara menyemprotkan cairan pestisida dan fungisida secara
teratur. Sebaiknya RSK-wan menggunakan pestisida berbahan
senyawa organik ya! Penyemprotan ini dilakukan jika terjadi serangan
hama.
12.
13.
14. Tahapan terakhir adalah memeriksa kondisi tanaman setiap hari.
Supaya kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal, kamu harus
sering memeriksa kondisi tanaman setiap hari ya. Dengan kamu tahu
perkembangan tanaman setiap harinya, kamu bisa sigap nih jika
ditemukan infeksi hama atau penyakit pada tanaman
15.

Selamat mencoba!
Menjual Hasil Panen kepada Konsumen
Halo RSKwan! Setelah kalian mendalami teknik hidroponik, kalian juga
perlu mengetahui bahwa banyak model-model bisnis hidroponik yang telah
berhasil berkembang dan menjadi perusahaan besar dikarenakan memiliki
jaringan yang luas. Hal yang sama berlaku dalam bidang pertanian. Kalian
perlu membangun jaringan pemasok yang luas sehingga tidak terpaku pada
satu tempat saja. Misalnya kalian bisa membangun kerjasama dengan para
petani di daerah sebab selain membantu bisnis kalian sendiri, kalian juga
bisa membantu perekonomian petani daerah. Memang benar bahwa tak
selalu ada jaminan sukses untuk bisnis. Tapi kita tahu, bersiap-siap akan
membuat peluang itu setidaknya menjadi lebih besar. Lantas bagaimana sih
cara membangun jaringan bisnis dalam menjual hasil panen kepada
konsumen?  

o Memperbanyak Kenalan

Mulailah dengan memperbanyak kenalan. Bicaralah pada setiap


orang yang ditemui, bahkan yang tidak kalian kenal sekalipun. Jangan
membatasi hubungan hanya di lingkungan bisnis saja. Di toko buku,
supermarket, bahkan di kereta. Kita tak pernah tahu apa yang akan
ditemui. Berbicara dengan banyak orang secara tak langsung juga
membantu membangun kepercayaan dirimu. Ingatlah bahwa hal ini
akan membantu karirmu kedepannya.
Memang mungkin pada awalnya tidak mudah. Wanita karir
sekelas Karren Brady mengakui masih sangat sulit menemukan cara
yang tepat untuk membangun jaringan bisnis. Akan tetapi, jika kalian
sudah memulainya, kalian akan menyadari dampak positif yang
dihasilkan dari membangun jaringan bisnis. Bicaralah pada banyak
orang dan biarkan mereka mengenalmu sebab peluang akan selalu
ada dimanapun sebab banyak pengusaha yang berhasil membangun
jaringan bisnis cukup kuat, berawal dari sebuah perkenalan yang
berujung menjadi rekan bisnis yang solid. 
Berikut tips sikap yang bisa kalian tunjukkan selama berbasa-
basi dengan orang-orang baru yang kalian temui:
o Selalu Tersenyum. Jangan pernah meremehkan kekuatan senyum karena senyum
adalah kunci dari membangun jaringan. Ketika kalian tersenyum, orang akan
lebih terbuka dan memberikan respon baik dibandingkan dengan orang-orang
yang bermuka masam.
o Jadilah Pemberani dan berterus terang. Kalian tidak perlu selalu berpura-pura
menjadi orang lain. Meskipun kalian mungkin memaksakan senyum, kalian tidak
perlu berpura-pura menahan pendapat dan pandangan kalian terhadap suatu hal.
jadilah pemberani dalam hal penyampaian isi hati dan pikiran kalian.
o Hadapi Penolakan. Jangan khawatir terhadap penolakan-penolakan yang mungkin
akan alami selama membangun jaringan bisnis. Anggaplah penolakan itu sebuah
pengalaman. Lebih baik ditolak, daripada kehilangan kesempatan bertemu
seseorang yang menarik untuk diajak berbisnis.
 Selalu bawa kartu nama 

Keberadaan kartu nama menjadi senjata utama dalam


memperluas jaringan bisnis. Ketika bertemu dengan rekan bisnis yang
baru, jangan pernah lupa untuk memberikan kartu nama kepada
mereka. Meskipun terlihat sepele, namun dampak yang diperoleh
sangatlah besar sebab kartu nama menjadi salah satu identitas yang
akan memudahkan orang-orang untuk dapat menghubungimu.

 Ikuti pameran atau bergabung dengan komunitas pengusaha pertanian

detik.com
Cara ini adalah cara yang cukup efektif untuk membantu
membangun jaringan bisnis baru karena ruang tersebut akan
memberikan peluang bagimu untuk mengenal banyak pengusaha yang
memiliki beragam jenis usaha. Dan siapa tahu salah satu dari mereka
bisa menjadi partner (rekan) bisnis yang cukup potensial bagi usaha
kalian.

 Lakukan beberapa kegiatan untuk mengenalkan bisnis 

Lakukanlah berbagai kegiatan kepada masyarakat luas seperti


kegiatan pameran, mempromosikan melalui media massa, atau
sesekali memberikan pelatihan bisnis dan seminar yang dibutuhkan
masyarakat umum. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut keberadaan
bisnismu semakin dikenal banyak orang, dan peluangmu untuk
mendapatkan jaringan bisnis baru semakin terbuka lebar.

 Jaga hubungan baik

Jika kalian sudah berhasil membangun beberapa jaringan bisnis,


usahakan tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang tersebut
sebab kalian tidak tahu, suatu hari mungkin kalian akan membutuhkan
bantuannya. Dengan membangun hubungan baik pada semua relasi,
jaringan bisnis yang kuat akan terwujud. Pastikan bahwa kedua belah
pihak tidak ada yang merasa dirugikan, agar hubungan yang
terbangun semakin solid untuk menciptakan kerja sama yang saling
menguntungkan.
Selanjutnya, mengenali Pelanggan Sayuran Hidroponik
Menjual sayuran hidroponik kerap dikeluhkan oleh sejumlah petani
pemula urban farming ini. Sebab, harga sayuran ini berada di atas rata-rata
sayuran konvensional yang biasa dijual di pasar tradisional. Namun jika
ditekuni dengan baik, menjual sayuran sehat ini ternyata cukup mudah
untuk dilakukan. 
Sebelum mulai memikirkan mengenai cara memasarkan hasil budidaya
sayuran dengan teknik hidroponik, pertama-tama mari kita cari tahu terlebih
dahulu, siapa sih pelanggan yang mengonsumsi sayuran hidroponik? 
Konsumen sayuran hidroponik rata-rata dari kalangan kelas menengah
ke atas. Dari sisi harga sayuran pun lebih mahal dari jenis sayuran biasa.
Mereka tertarik pada sayuran hidroponik karena beberapa alasan berikut
ini: 

1. Pertama, sayuran hidroponik, dari sisi rasa, terasa lebih manis dan
berair karena penanamannya dilakukan dengan media tanam
berupa air dan nutrisi.
2. Kedua, di sisi tampilan, daun sayuran terlihat lebih fresh, lebih
besar, dan hijau terang. Inilah yang membedakan dengan jenis
sayuran yang ditanam dengan media tanah. 
3. Ketiga, alasan mendasar dan tak kalah penting adalah nilai
kesehatan dan kualitas dari hasil tanaman hidroponik. 

Ketiga alasan tersebut lah yang membuat kebiasaan mengonsumsi


sayuran hidroponik pun pas menjadi pilihan level konsumen menengah ke
atas. 
Setelah tahu siapa target pasar pembeli sayuran hidroponik, mari kita
kenali cara-cara pemasaran yang dapat dilakukan untuk membuat hasil
panen kita laris di pasaran. Berikut ini adalah 8  Cara Menjual Sayur
Hidroponik dengan Mudah dan Murah. Ingat! Banyak yang sudah berhasil
menjual sayur hidroponik dengan harga yang baik. Jadi, kalian pun bisa
mengikuti langkah mereka ya. 

 Berikan edukasi sayuran hidroponik

Berikan edukasi tentang kelebihan sayur kalian yang kalian tanam,


karena tidak ada produk mahal, yang ada hanya produk belum teredukasi.
Calon pembeli akan mengira sayur kalian mahal, namun setelah kalian
memberikan edukasi kelebihan sayur kalian, mereka akan memahaminya.
Yakinkan bahwa produk kalian adalah produk yang lebih baik. Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan agar kita dapat mengedukasi pembeli mengenai
hasil panen atau produk kita, yaitu: 

1. Berikan brosur (bisa digital atau non-digital) terkait dengan proses


penanaman hidroponik yang sehat, dan ceritakan keunggulan dari metode
tersebut. 
2. Berikan label keterangan kandungan zat gizi yang terdapat di dalam
sayuran, agar pembeli dapat mengetahui kandungan manfaat dari hasil
panen kita. 

 Buat merek dan kemasan yang menarik

Tak kenal maka tak sayang, begitulah kata pepatah yang sering kita dengar.
Oleh karena itu kita harus membuat orang mengenal produk kita dengan
memberikan merek, agar orang-orang dapat lebih tertarik untuk membeli
produk kita. 
Kesan rapi dan apik yang ditampilkan oleh produk kita juga bisa
meningkatkan tingkat kepercayaan dari para pelanggan yang ingin membeli
produk kita loh. 

 Promosi Online melalui Media Sosial


Tingginya angka pengguna media sosial di Indonesia menjadi salah satu
peluang bagi kita untuk bisa memasarkan produk kita dengan lebih mudah
ke seluruh penjuru negeri. Oleh karena itu, cobalah pergunakan media sosial
seperti facebook, instagram, whatsapp, atau twitter untuk mempromosikan
hasil panen kalian. 
Dalam memasarkan produk kalian, gunakan selalu kualitas gambar yang
bagus dan jelas agar pelanggan dapat melihat dengan jelas. Sertakan juga
masa panen dan batas produk layak dikonsumsi agar pelanggan merasa
nyaman saat membeli. Lakukan promosi secara terjadwal, bukan tergantung
dengan mood dan keinginan. Jadwal tersebut dapat ditentukan dengan
mengenali perilaku para pelanggan setia kalian. Sebagai contoh, jika
kebanyakan pelanggan kalian adalah ibu rumah tangga, maka jadwalkanlah
promosi pada siang atau sore hari saat ibu rumah tangga sudah mulai
beristirahat dari pekerjaan domestiknya. Sedangkan jika pelanggan kalian
kebanyakan adalah para pekerja, lakukanlah promosi saat jam pulang kerja
disaat mereka sudah mulai lebih aktif di sosial media. 

 Bercerita kepada orang terdekat

Sebagai petani, kita juga harus bangga untuk menceritakan kesibukan kita
dalam memproduksi sayuran kepada orang-orang terdekat kita. Ceritakan
kepada tetangga, teman, dan keluarga kalian, bahwa kalian mempunyai
sayur dengan kualitas baik yang ditanam sendiri. 
Hal tersebut dapat menambah kemungkinan bahwa orang-orang yang ada di
dalam lingkungan kalian akan meneruskan promosi yang kalian lakukan ke
orang lain disekitar mereka. Tentunya sangat membahagiakan ya jika
produk kita dapat dipromosikan secara cuma-cuma berkat promosi dari
mulut ke mulut. 

 Kerjasama dengan penjual sayur

kalian bisa menitip sayur kalian pada penjual sayur, dan biarkan dia menjual
dan uangnya bisa dibayarkan setelah sayur laku terjual. Hal ini bisa
menguntungkan bagi kedua pihak ya, karena kalian tidak perlu repot-repot
berkeliling untuk memasarkan produk kalian, dan penjual sayur juga tidak
perlu repot-repot mencari supplier sayur dengan kualitas baik. 
Dengan teknik promosi seperti ini, tentunya kalian harus berbagi
keuntungan dengan penjual sayur. Namun keuntungannya, sayur kalian
terjual dan produk kalianlah yang akan dicari.

 Memberikan sebagian sayur kepada tetangga

Hal ini ibarat berbagi kebaikan kepada tetangga yang merupakan sifat yang
mulia. Dengan kita membagikan sayuran kita ke orang-orang terdekat kita,
kedepannya kita juga akan mendapatkan balasan kebaikan. Di sisi lain,
dengan berbagi hasil panen ke tetangga, bisa menjadi satu kesempatan
untuk promosi. Karena jika tetangga kita menilai bahwa produk yang kita
hasilkan baik untuk dikonsumsi, tidak menutup kemungkinan ia akan
membeli produk kita atau bahkan menceritakan ke rekan lainnya mengenai
produk kita. 
Namun yang harus diingat, berikanlah sayuran yang terbaik, dan bukan
sayuran sisa yang kalian sendiri tidak menyukainya. Karena bagaimanapun
kesan positif akan selalu berdampak positif. Sebaliknya, kesan negatif akan
membuahkan dampak negatif.  

 Berani berinovasi

Inovasi akan membuat kalian berbeda dengan penjual yang lainnya, dan
kalian akan mempunyai kesan berbeda. Inovasi bisa dalam bentuk
pelayanan yang lebih cepat, pengemasan yang lebih menarik, bonus yang
lebih menguntungkan, dan lainnya yang bisa kalian kembangkan sendiri.

 Memasukan Produk ke Supermarket

Di pusat perbelanjaan seperti supermarket, sayuran pakcoy, selada,


kailan, kangkung, serta bayam merupakan tanaman hasil panen dengan
teknik hidroponik yang paling sering kita temui. Warnanya tampak selalu
cerah, daunnya segar, hijau, dan menyegarkan mata. Dari tampilan fisik
lainnya, kita akan melihat sayuran yang dijual juga bebas dari kerusakan,
mulus, tidak berlubang, teksturnya tidak keras, daun tidak layu atau tidak
berwarna kuning. Juga bersih dari ulat. Inilah tampilan fisik yang menjadi
kriteria sayuran hidroponik bisa masuk ke pasar modern.
Terkait quality control sayuran standar masuk ke supermarket, dari
sisi berat per tanaman rata-rata 80 gram. Namun untuk bisa memasukan
sayur ke supermarket, kalian harus membekali diri dengan dokumen
administrasi legal yang menyatakan bahwa usaha kalian telah terdaftar
resmi dan standar pengemasannya lolos uji quality control. 
Hal ini tentunya cukup menantang bagi kita yang masih berstatus pemula di
dunia hidroponik ini. Oleh karena itu, jika kalian ingin memasok sayur ke
supermarket, lakukan riset dan juga persiapan yang lebih mendalam agar
bisa lolos dan produk kalian dapat dinikmati oleh para konsumen setia
supermarket.  
Sebagai petani hidroponik, kita juga perlu tahu bahwa produk kita bisa
dipasarkan kepada masyarakat lain atau konsumen, namun produk yang
ditawarkan harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam segmen
atau lapisan tertentu. Dalam hal ini, tanaman hidroponik menghasilkan
produk berbentuk pangan yang selalu memiliki konsumen. Ketika rekan-
rekan memilih benih saat merancang bisnis kalian, kalian mengetahui
keuntungan produk yang kalian jual. Keuntungan tersebut harus kalian
tonjolkan dalam usaha pemasaran nanti
Pertama tama, kita perlu mengetahui 4 komponen penting dalam
pemasaran. 4 komponen ini disingkat sebagai 4P yakni Produk, Price
(harga), Place (tempat/pasar), dan Promotion (promosi). Kita akan bahas
dari komponen pertama yakni produk. 
Komponen kedua adalah Price (harga). Harga adalah nilai yang harus
dibayarkan oleh konsumen agar bisa mendapatkan produk yang mereka
inginkan. Tentu saja, menentukan harga dari sebuah produk bukan perkara
yang mudah, sebab pada dasarnya, harga harus diukur dari nilai yang
dirasakan oleh konsumen dari produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Salah satu cara mudah untuk RSK-wan menentukan harga adalah dengan
melihat harga produk yang sama yang kalian tawarkan di pasaran. Namun
perlu kalian ingat juga, biasanya harga hasil budidaya tanaman hidroponik
sedikit lebih tinggi dari hasil pertanian konvensional karena kualitas yang
dihasilkan, jadi jangan menjual produk kalian di bawah harga pasaran ya
RSK-wan!
Komponen ketiga adalah place atau tempat penjualan atau target
pemasaran. RSK-wan perlu tahu bahwa proses sebuah produk untuk dapat
sampai ke tangan konsumen mengalami proses yang cukup panjang, salah
satunya adalah proses menentukan target yang tepat untuk melakukan
penjualan produk dan bagaimana membuat produk tersebut mudah
dijangkau oleh target pasarnya (atau availability and visibility). Pasar yang
dimaksud disini adalah sekelompok masyarakat yang kita sasar, misalnya
target pasar kita adalah restoran-restoran yang memerlukan bahan
makanan segar. Tentunya untuk mendapat kesimpulan siapa target pasar
kita tidak mudah. Maka dari itu, karena prosesnya yang panjang, kita akan
membahas cara menentukan target di bagian selanjutnya ya! 
Komponen terakhir adalah promotion atau strategi memasarkan
produk. Promotion adalah cara yang dilakukan pengusaha untuk
memperkenalkan produknya yakni dengan cara mengkomunikasikan
produknya dengan target pasar. Dalam menyusun rencana pemasaran,
Pengusaha perlu mempertimbangkan biaya promosi berdasarkan rancangan
produk yang akan dijual ke target pasar. 
Menentukan Target Pemasaran
Sebagai petani hidroponik yang tertarik memasarkan produknya,
tentunya kalian ingin produk kalian dapat laku di pasaran, kan. Maka dari
itu, kalian perlu tahu bahwa berjualan tanpa menyasar target pasar spesifik
akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menghasilkan untung
yang optimal. Bahkan, pemasaran yang sudah dilakukan dengan sedemikian
rupa saja tak selalu bisa memberikan hasil yang maksimal, apalagi tanpa
perencanaan bukan?
Biasanya, pemasaran yang direncanakan bisa jadi tidak menghasilkan
hasil yang maksimal karena kita salah menarget pasar sebab jika kita
kurang tepat sasaran dalam menargetkan konsumen, pemasaran akan
menjadi sia-sia. Maka dari itu, dalam memasarkan produk, kita harus temu
kenali dulu, siapa sih target pemasaran kita.
Target pemasaran atau target pasar adalah kelompok pelanggan yang
menjadi sasaran bisnis. Sebagai penjual, kita harus melakukan pendekatan
yang tepat sasaran kepada pelanggan atau pembeli agar kelompok
konsumen tersebut membeli produk atau jasa yang ditawarkan. 

  Mengenali Target  

Di tahap pertama ini, RSK-wan harus mengetahui identitas yang


akan menjadi target kalian, misalnya berapa usia target rata-rata,
jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, dan status ekonominya
yang nantinya akan berpengaruh pada daya belinya. Menentukan
target ini berkaitan dengan barang dan jasa apa yang akan dijual.
Dalam hal produk hidroponik, pasar yang tepat bisa berupa ibu-ibu
rumah tangga, restoran yang membutuhkan pemasok, dan lainnya.
Kalian perlu tentukan nih, ibu-ibu di rentang usia mana dan dari sosial
ekonomi mana yang akan kalian sasar? atau restoran ukuran seperti
apa dan di mana yang kalian sasar?

 Melihat mana yang Sedang In atau Trend di Kalangan Konsumen

Di tahap ini, kalian perlu mencari tahu apa yang sedang hits di
kalangan para target pasar yakni si ibu-ibu dan restoran. Hal ini bisa
kalian lakukan dengan ikut bergabung di forum-forum yang ada di
media sosial atau situs tertentu. Dari sini kalian bisa tahu bagaimana
kebutuhan dari target pasar saat ini dan apa yang bisa menjadi nilai
jual pada kalangan itu. Selain forum tersebut, kalian juga bisa
langsung menanyakan kepada kelompok ibu-ibu yang biasanya
membeli sayuran di tukang sayur keliling atau restoran yang ada di
dekat rumah. kalian akhirnya juga dapat menyesuaikan membuka
toko offline kecil-kecilan di rumah dan tidak hanya mengandalkan
penjualan online. Atau misalnya, sejak pandemi, ada banyak
komoditas yang fokus berjualan sayuran dan buah-buahan, kalian juga
bisa mencari tahu bagaimana cara memasarkan produk kalian di
komoditas tersebut. 
Kalian juga dapat mencari tahu “Bagaimana kompetitor kalian
menjual produknya?”. Dari sini kalian bisa tahu kelemahan kompetitor
dan menentukan produk yang dikemas lengkap dengan kelebihan yang
mampu menjawab kebutuhan konsumen. Pada saat melakukan
pemasaran, kalian sudah yakin dengan kelebihan produk dan siap
“membidik” para konsumen-konsumen tersebut. 
 Pahami Perilaku Target

Memahami perilaku konsumen juga sangat penting. Perilaku


konsumen bisa meliputi bagaimana cara dia belanja, kecenderungan
barang-barang apa yang dibelinya, serta apa passion mereka ketika
berbelanja. 
Tipe konsumen juga perlu kalian ketahui, apakah mereka tipe
konsumen yang lebih suka membeli secara online atau datang
langsung ke toko. Dengan mengetahui perilaku konsumen, kalian tak
hanya bisa menentukan target pasar, tapi juga mampu mengetahui
apa yang perlu ditingkatkan untuk memberikan layanan yang menjual
dan maksimal.
Misalnya jika kecenderungan perilaku target kalian sasar lebih
fokus melihat warna buah saat pertama kali membeli, maka packaging
yang kalian gunakan lebih baik menggunakan kemasan yang
transparan, bukan? 

  Menonjolkan Kelebihan Produk yang akan dijual 

Setelah mengetahui kekurangan-kekurangan kompetitor, kini


saatnya kalian muncul dengan produk yang memberikan inovasi-
inovasi dan produk yang dibutuhkan pembeli. Inovasi produk bisa
berupa packaging yang menarik, jenis produk, atau strategi
pemasaran seperti diskon yang digunakan siap menjawab kebutuhan
pasar.  

 Kaji Ulang Keputusanmu

Setelah semuanya selesai dan sebelum memulai eksekusi


kegiatan pemasaran, ada baiknya kalian mengkaji ulang tentang
keputusan yang sudah kalian ambil RSK-wan. Coba tanyakan pada diri
kalian apakah keunikan produk yang akan kalian jual? apakah sudah
memenuhi kebutuhan pasar? apakah harga yang RSK-wan tawarkan
sudah sesuai dengan target pasar, dan sudah tepatkah target pasar
yang RSK-wan tentukan?
Kembali lagi, dalam memasarkan produk dan jasa yang akan
kalian jual, kalian harus mampu menjawab kebutuhan konsumen dan
memiliki nilai lebih dari kompetitor. Hal ini akan membantumu dalam
melakukan pemasaran dengan lebih terfokus. Pemasaran yang
dilakukan secara random dengan barang dan jasa yang kurang
terspesifikasi akan memberikan hasil yang kurang maksimal.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana
pemasaran. Karena ada komponen-komponen penting yang wajib masuk
didalamnya. Dalam merencanakan pemasaran (atau marketing plan),  fokus
utamanya ini tidak hanya pada pengembangan diri, namun juga harus
mencakup data lawan usaha atau bisa disebut pesaing, produk apa yang
diinginkan konsumen, dan mengenai kelebihan serta kelemahan pesaing
yang bisa dimanfaatkan.
Dalam suatu rencana pemasaran, ini berperan sebagai suatu alat yang
dapat membantu perusahaan mencapai tujuan. Sebuah organisasi atau
bisnis yang ingin sukses dalam pasar membutuhkan perencanaan
pemasaran untuk menyebarluaskan jangkauan ke dalam target pemasaran.
Sehingga tahu tentang target pasar yang akan dibidik. Untuk itu ada
beberapa langkah dalam menyusun marketing plan.
 

 Lakukan Analisis Situasi

Utamanya adalah melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT


berperan penting dalam proses pemetaan sebuah peluang
permasalahan usaha. Sehingga kita dapat mengetahui permasalah
yang akan muncul di pasar, serta membuat perkiraan tentang
kematangan bisnis kita dalam proses pencapaian pemasaran.
Analisis SWOT akan menilai kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weaknesses), peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) bisnis
hidroponik kita, yakni

1. Kekuatan (strengths), yakni meliputi kemampuan internal, sumber daya,


dan faktor situasional yang positif sehingga bisa membantu bisnis kita
mencapai tujuannya dan melayani pelanggan.
2. Kelemahan (weaknesses), yakni meliputi keterbatasan internal dan faktor
situasional negatif yang dapat menghalangi performa bisnis kita
3. Peluang (opportunities), merupakan faktor atau tren yang menguntungkan
dari lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan.
4. Ancaman (Threats), merupakan faktor dari lingkungan eksternal yang
dapat menguntungkan dan menghadirkan tantangan bagi performa
perusahaan.

 Tujuan Serta Sasaran Harus Terbentuk

Setelah analisis SWOT terbentuk, maka selanjutnya membentuk


sebuah tujuan marketing dan membidik target pemasaran. Permisalan
yang bisa diambil adalah perusahaan tahu mengenai informasi siapa
serta kemana produk harus dipasarkan.
Setelah tahu kemana arah tujuannya, maka langkah selanjutnya
adalah menyusun strategi guna mencapai target yang telah
ditentukan. Penyusunan sebuah strategi sangatlah penting karena
memiliki peran sebagai penimbang. Penimbang yang dimaksud adalah
sebagai alat untuk meminimalisir anggaran yang dikeluarkan serta
usaha yang diperlukan dalam berpromosi. Jika hal tersebut
dicanangkan maka tentu saja, hasilnya akan lebih maksimal.

 Menyusun strategi dan Program Berkelanjutan

Setelah tujuan dan target telah dibentuk, maka langkah akhir


yang harus dilakukan adalah membuat sebuah strategi dan program.
Strategi sendiri merupakan daya kemampuan sebuah usaha dalam
menciptakan sebuah tindakan berjangka waktu panjang. Setelah
semua terlaksana, yang perlu dilakukan adalah membuat sebuah
program berkelanjutan, sehingga tidak akan diam ditempat.
Strategi pemasaran dapat disusun dengan merancang
pendekatan-pendekatan yang bisa kita gunakan ketika mendekati
target pasar kita. Buatlah strategi pemasaran secara detail mulai dari
media strateginya (brosur, media sosial, dan lainnya), cara
pemasarannya (pemilihan slogan bisnis), hingga cara-cara menarik
perhatian seperti menggunakan promo atau kegiatan tertentu. 
Setelah RSK-wan merencanakan pemasaran, teman-teman perlu
memanajemen risiko dari pemasaran itu sendiri. Sebelum itu, teman-teman
perlu mengingat kembali apa itu manajemen risiko. Manajemen risiko 
adalah  cara-cara  yang  digunakan  manajemen  untuk  menangani 
berbagai permasalahan    yang    disebabkan    oleh    adanya    risiko. Maka
dari itu, RSK-wan perlu mengetahui risiko-risiko dari pemasaran terlebih
dahulu. Risiko-risiko yang dapat terjadi dalam pemasaran adalah :

 Persentase Biaya Promosi

RSK-wan perlu perhatikan, seberapa besar persentase biaya promosi yang akan dilakukan pada
bisnis. Jangan sampai jumlahnya melebihi total profit yang diperoleh perusahaan dalam satu
tahun atau kurun waktu tertentu. Cobalah untuk membagi biaya promosi dengan total penjualan
lalu dikalikanlah dengan 100% untuk mendapatkan indikator yang sesuai.

 Tingkat Penjualan

Kalian perlu melihat bagaimana tingkat penjualan yang dihasilkan dari


suatu pemasaran. Bukanlah hal yang mustahil jika biaya pemasaran yang
digunakan lebih besar daripada penjualan yang dihasilkan. Maka dari itu,
RSK-wan perlu mempertimbangkan faktor risiko ini juga

 Indeks Kepuasan Konsumen

Indikator penting lainnya saat menjalankan sebuah bisnis adalah


mengenai kepuasan atau ketidakpuasan konsumen. Hasil ini dapat kalian
peroleh dengan melakukan survei kepuasan pelanggan baik melalui pos,
telepon maupun wawancara pribadi.

 Rasio Produktivitas Volume Penjualan

Selain itu, RSK-wan juga sebaiknya melakukan perbandingan antara


jumlah pendapatan kotor dengan jumlah petugas sales yang dipekerjakan.
Hal ini akan membuat kalian mendapatkan rasio produktivitas untuk
meningkatkan penjualan secara efektif. Dengan memahami beberapa hal di
atas, kalian dapat mengetahui peluang risiko yang akan terjadi pada bidang
pemasaran. Dengan begitu, kalian akan dapat mengatasinya sebelum hal-
hal yang berisiko tersebut terjadi. Setelah RSK-wan sudah mengetahui risiko
pemasaran, kalian bisa memanajemen risiko dengan Setelah  semua  risiko 
diukur  baik  probabilitasnya  maupun  dampaknya, maka  selanjutnya 
yang  dilakukan  adalah  membuat  peta  risiko.  Peta  risiko  adalah
gambaran  tentang  posisi  risiko  pada  suatu  peta  dari  dua  sumbu  yaitu 
sumbu vertikal   menggambarkan   probabilitas   dan   sumbu   horizontal  
menggambarkan dampak. 
Probabilitas  atau  kemungkinan  terjadinya  risiko  dapat dibagi  ke 
dalam  dua  bagian  besar  yaitu  kemungkinan  besar  dan  kemungkinan
kecil. Demikian juga dampak risiko dapat dibagi ke dalam dua bagian besar
yaitu dampak  besar  dan  dampak  kecil.  Batas  antara  kemungkinan 
besar  dan  kecil ditentukan oleh pengusaha Maka dari itu, sebelum   risiko  
terjadi   harus   ada   cara-cara   preventif   yang   dilakukan sedemikian  
rupa   agar risiko-risiko   yang   berada   pada   kuadran   I   dan   II  yang
probabilitas  atau  kemungkinan  terjadinya  besar. dapat dikendalikan

Selamat! kalian sudah berhasil menyelesaikan pembelajaran di chapter 5 dari kelas “Petani
Hidroponik” ini. Nah, di chapter ini kalian mempelajari waktu panen, proses panen dan
pengelolaan panen, hingga cara pengemasan. Berikut rangkuman dari chapter 5 ini

Menentukan Panen
Setiap tanaman memiliki waktu panennya masing-masing. Berikut adalah
waktu panen dari tanaman sayuran yang direkomendasikan di kelas ini

 Kangkung : Sekitar 4 – 6 minggu.

Tanaman kangkung masuk ke dalam tanaman yang paling mudah


untuk dibudidayakan. Tanaman kangkung sendiri pada dasarnya
merupakan tanaman air atau tanaman yang lingkungan tumbuhnya
membutuhkan banyak air. Dengan menanam tanaman kangkung ke
dalam sistem hidroponik, ini membuat waktu panen akan semakin
cepat, berkisar antara 27-30 Hari setelah tanam dan nutrisi yang saya
rekomendasikan ialah jenis nutrisi AB Mix yang terbukti membuat hasil
kualitas kangkung bagus. Keunggulan dari tanaman kangkung jika
diperuntukan untuk konsumsi sendiri bisa dilakukan 5-10 kali
pemanenan atau bahkan lebih, yang terpenting pemberian nutrisi
tetap sesuai dengan kebutuhan umur tanaman dan perawatannya
tepat

 Bayam: Sekitar 30- 40 hari.

Tanaman bayam merupakan tanaman yang banyak di budidayakan


oleh petani hidroponik pemula karena dalam perawatannya tidak
terlalu sulit dan masa panennya tergolong cepat, untuk masa panen
tanaman bayam berkisar antara 30 – 40 HSS (Hari setelah semai).

 Sawi: Sekitar 2-3 bulan, sejak proses pembibitan

Tanaman sawi hijau merupakan tanaman sayuran yang cukup populer


di kalangan petani hidroponik, tanaman yang satu ini banyak di pilih
oleh para petani hidroponik karena perawatan dalam budidaya
tanamannya tidak rumit dan mempunyai harga / nilai ekonomis yang
lumayan. Untuk waktu panen Tanaman Sawi Hijau berkisar antara 2
hingga 3 bulan tergantung bagaimana teknik pemberian nutrisi yang
dilakukan. Tetapi normalnya panen dapat dilakukan ketika memasuki
usia 3 bulan

 Selada : Sekitar 58-60 hari.

Tanaman selada hijau ialah tanaman sayuran yang masuk kedalam


kategori tanaman cepat panen, tanaman selada hijau banyak di sukai
selain karena kandungan gizinya harga dari tanaman selada hijau
hidroponik ini juga tinggi. Normalnya untuk waktu panen tanaman
selada hijau ini ialah 40-55 hari setelah tanam (HST), atau bahkan
bisa kurang.

 Seledri: Sekitar 30-40 hari dari masa tanam.

Tanaman seledri mempunyai rentang waktu panen sekitar 1 – 1,5


bulan setelah tanam. Tanaman seledri ini merupakan tanaman yang
mempunyai harga ekonomis cukup tinggi.

 Pakcoy: Sekitar 20-30 hari dari masa tanam

Tanaman pakcoy merupakan tanaman sayuran yang mudah


dibudidayakan secara hidroponik. Tanaman ini memiliki umur panen
berkisar antara 22 HST – 30 HST (Hari Setelah Tanam). Perawatan
Pakcoy juga sangat mudah cukup memberikan nutrisi jika sudah
berkurang dan tetap mengontrol ph air.

 Kailan: Sekitar 25 sampai 40 hari sejak semai

Membudidayakan Tanaman baby kailan hampir sama dengan tingkat


perawatannya dengan menanam sawi hijau dan pakcoy. Tanaman
baby kailan ini memiliki ciri berdaun tebal, datar dan berwarna hijau.
Tanaman baby kailan memiliki rentang waktu panen tercepat 7 – 8
minggu setelah waktu tanam dilakukan.

Untuk waktu panen buah-buahan yang kelas ini rekomendasikan adalah:

 Buah Melon bisa dipanen jika telah berjaring atau berumur sekitar 50 hari
hingga 2 bulan. 
 Semangka hidroponik bisa RSK-wan panen sejak 2 sampai 3 bulan dari
masa tanam. Untuk cara panennya sendiri, buah semangka boleh langsung
dipetik aja atau dipotong pada bagian tangkainya.
 Stroberi. Stroberi yang manis tapi kecut ini sudah bisa kalian petik sejak 4
sampai 6 bulan setelah tanam, tapi sebenernya bisa lebih dari bulan,
tergantung pertumbuhan tanamannya

Untuk waktu panen Sayuran Buah yang kelas ini rekomendasikan adalah:

 Tanaman paprika, RSK-wan sudah bisa mulai memanen saat warnanya


mulai yang matang
 Cabai rawit alias Cabai. Nah, cabai ini banyak digemari nih sama
pengusaha hidroponik. Masa panen cabai 80-90 hari ya. Kalau udah siap
dipanen si cabai ini akan mulai muncul warna merah, dan garis hijaunya
sudah memudar.
 Timun Jepang ini bisa dipanen jika sudah mencapai ukuran sekitar 11 cm
lah
 Tomat Cherry! Nah, untuk tomat cherry sendiri, kalau sudah berusia 2-3
bulan, maka tomat cherry sudah menghasilkan buah dan dapat dipanen.
Tapi, meskipun sudah bisa dipanen ketika 2-3 bulan, tomat cherry gak
dipanen dalam satu kali panen karena bisa saja tidak matang serempak.
Biasanya pemanenan dilakukan setiap 2 hari sekali, soalnya tomat akan
terus berbuah baik sampai sekitar 5-6 bulan. Jadi total produktivitas Tomat
Cherry mencapai sekitar 10 bulan

 
Kemudian, terdapat hal-hal yang perlu dilakukan jika panen terlambat:

o Perhatikan proses pemberian nutrisi yang sudah kamu lakukan, apakah sudah
sesuai anjuran dan sudah rutin?
o Periksa pH media tanam apakah sudah sesuai dengan kondisi pH yang baik. pH
yang baik biasanya berkisar antara 5.5 – 7.5, akan tetapi berbeda-beda tergantung
tanaman. Kondisi pH tanaman yang ideal berdasarkan jenis tanamannya bisa
kalian lihat berikut ini 

Pada tanaman sayuran:

 Kangkung : 5.5-6.5
 Bayam: 6.0-7.0
 Sawi: Sawi Manis 5.5-6.5, Sawi Pahit 6.0-6.5
 Selada : 6.0-7.0
 Seledri: 6.5.
 Pakcoy: 7.0
 Kailan: 5.5-6.5

Pada buah-buahan:

 Melon: 5.5-6.0
 Semangka: 5.8
 Stroberi:  5.8-6.5

Pada buah sayuran:

 Paprika: 6.5
 Cabai: 6.0-6.5
 Timun Jepang: 6.0
 Tomat Cherry: 6.0-6.5

Metode panen dan pengelolaan hasil panen


Sebelum memanen, siapkanlah keranjang atau wadah untuk meletakkan
hasil panen. Berikut langkah-langkah praktis dalam memanen, sebagai
berikut: 

1. Gunakan tangan untuk mencabut bayam yang sudah siap panen. Cabut
dengan hati-hati, jangan terlalu kuat dan merusak sayuran
2. Letakkan bayam pada keranjang besar. 
3. Bersihkan dari kotoran dan debu yang menempel pada bayam
4. Lakukan penyortiran antara bayam yang bagus dan yang jelek. Periksa
apakah kualitas dari bayam layak atau tidak dengan melihat ciri visual dan
fisik. Ciri visual bayam yang baik adalah warna daun yang hijau, ukuran
daun yang besar. Sedangkan yang perlu disortir adalah daun-daunan dan
menguning dan yang dimakan hama. Sementara ciri fisik  yang dimaksud
adalah batang yang kuat serta daun yang merekah.
5. Perhatikan adakah tanda-tanda kebusukan seperti daun atau batang yang
rusak.. Jika ada ciri busuk tersebut, JIka ada, pisahkan dari bayam-bayam
lainnya

Pengemasan dan penyimpanan

Selesai memanen, tahap selanjutnya yakni pengemasan dan penyimpanan


hasil panen. Pengemasan atau packaging bertujuan untuk melindungi sayur
dan buah dari kerusakan selama dalam pengangkutan atau proses
distribusi.  Kemasan melindungi produk agar tidak mudah rusak, basah,
tergores, dan cacat  Produk yang dikemas dengan baik dapat meningkatkan
kepuasan konsumen atau pembeli karena produk sayur dan buah sampai di
tangan konsumen dengan kondisi baik. 
Alat pengemas bisa menggunakan styrofoam, plastik mika, kardus dengan
ruang ventilasi, atau karton dengan ruang ventilasi.
Kelebihan dari Styrofoam dan wrap plastik tipis: adalah terlihat rapih dalam
pengemasan sehingga meyakinkan pembeli dengan kualitas produk. Di sisi
lain, kekurangan dari kemasan ini adalah terlalu standar atau pasaran,
kurang bisa dikreasikan kemasannya
Kelebihan dari plastik mika adalah: produk dapat dilihat dari jauh, murah, sederhana. Di sisi lain,
kekurangannya adalah: Kurang bisa melindungi jika diberikan tekanan, serta ruang untuk
memberikan informasi produk terbatas

 Kelebihan dari kardus dengan ruang ventilasi adalah lebih bisa dikreasikan sesuai keinginan,
lebih banyak ruang untuk memberikan informasi, dan dapat mencantumkan logo usaha, sehingga
dapat meningkatkan harga jual. Di sisi lain, kekurangannya adalah produk tidak bisa terlihat dari
jauh karena tidak transparan 

 Kelebihan dari kertas karton dengan ruang ventilasi adalah sederhana dan murah, cocok untuk
digunakan pada target ibu rumah tangga dengan frekuensi membeli harian. Di sisi lain,
kekurangannya adalah kemasan terlihat murah sehingga kepercayaan terhadap kualitas produk
menurun dan kurang dapat melindungi produk tekanan, air serta cahaya matahari

 Kemasan merupakan media komunikasi antara penjual dengan pembeli atau konsumen. Desain
tampilan dengan cara:

 Buatlah tampilan yang menarik pada kemasan dengan mencetak logo


bisnis secara besar, menarik, dan unik sehingga memiliki karakter yang
kuat. 
 Beri label yang dapat menginformasikan keterangan isi kemasan, nama
bisnis, tanggal panen, dan tanggal kadaluarsa. 
 Tampilkan informasi yang menarik dan menambah nilai jual terutama
terkait keunggulan produk juga dapat dicantumkan di kemasan. 

 Pengemasan dilakukan dengan cara:

 Pastikan produk sayur dan buah yang dipanen sudah dalam keadaan
bersih.
 Timbang sayur atau buah sesuai dengan standar ukuran yang diinginkan.
 Susun secara teratur dan rapi sehingga memenuhi volume ruang kemasan
dan menarik perhatian pembeli. Produk yang memiliki warna yang
menarik, sedikit mengalami kerusakan, dan berukuran besar ditaruh di
depan agar bisa terlihat oleh pembeli. 

Setelah dikemas, simpan produk dengan cara menerapkan teknologi pasca


panen untuk menjaga mutu seperti visual, tekstur, citarasa dan nilai nutrisi.
melindungi keamanan pangan. mengurangi susut selama proses pemasaran,
dan memperpanjang umur penyimpanan
Sebaiknya simpan dalam tempat dengan suhu  antara 5-10 derajat Celsius.
Cara melakukan penyimpanan dan pendinginan berupa:

1. Pendinginan dengan udara dingin yang mengalir (air cooling).


2. Pendinginan dengan merendam dalam air dingin mengalir atau dengan
pencucian dengan air dingin (hydro cooling).
3. Pendinginan dengan cara kontak dengan es (ice cooling).

 Kemas dan simpan produk dengan telaten agar hasil panen tidak menjadi busuk

Silahkan unduh rangkuman Topik 5 pada link berikut ini

Link Rangkuman Topik 5

Perkembangan Hidroponik di Indonesia

Tahun 1980 metode hidroponik ini mulai masuk ke Indonesia dan meluas, pada saat itu cara
tanam ini diperkenalkan pada masyarakat luas oleh Bob Sadino. Bob Sadino mempopulerkan
teknik hidroponik di Indonesia yang saat itu juga ia sering menjadi narasumber/pakar dalam
agribisnis. Pada awalnya cara penanaman unik ini hanya dilakukan sebagai suatu kecintaan
seseorang pada tanaman saja, yang ingin mencoba menanam tanaman tidak menggunakan tanah.

Bahkan banyak masyarakat yang menggunakan tanaman ini sebagai tanaman hias di rumah agar
terlihat estetik, serta menjadi salah satu dekorasi di ruangan yang unik dan menarik.
Namun, lain dulu lain juga sekarang, kini hidroponik sudah bukan menjadi hobi semata, tetapi
sudah menjadi cara budidaya tanaman yang komersial.

Perkembangan menanam tanaman dengan menggunakan media air ini terus berkembang dari
waktu ke waktu. Ditambah dengan semakin sempitnya lahan tanam di perkotaan, yang membuat
banyak orang tidak dapat menanam tanaman sesuka hati.

Apalagi penanaman tanaman hidroponik ini bisa dilakukan di mana saja, dan memiliki banyak
media yang dapat dimanfaatkan untuk hasil tanam yang baik.

Khususnya untuk orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan dengan lahan yang sempit,
teknik menanam yang satu ini sangat membantu. Budidaya tanaman dengan hidroponik bahkan
bisa dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di apartemen atau di rumah susun sekalipun.

Segalanya menjadi mudah dengan teknik penanaman hidroponik ini, sehingga cara tanam
hidroponik ini menjadi pilihan alternatif yang tepat bagi masyarakat perkotaan atau masyarakat
modern.

Penerapan Teknik Hidroponik di Berbagai Bidang di Indonesia

Penerapan hidroponik di Indonesia sudah mulai memasuki berbagai kalangan, dari mulai skala
rumahan hingga di lingkungan perkantoran. Tujuannya pun beragam, dari mulai sekedar
menyalurkan hobi, hingga menekuni bisnis. Berikut ini merupakan contoh-contoh penerapan
hidroponik di Indonesia yang bisa dijadikan inspirasi peluang oleh RSKawan semua sebelum
menekuni hidroponik. 

Hidroponik di Rumah. 

 merdeka.com

Penerapan teknik penanaman hidroponik di rumah merupakan penerapan yang paling umum
dilakukan oleh para pemula. Alasan yang mendasari teknik ini digunakan di rumah karena
adanya keterbatasan lahan yang semakin nyata terjadi di tengah masyarakat urban. Teknik
hidroponik di rumah dapat dilakukan di halaman rumah maupun di rooftop, untuk menghemat
penggunaan lahan. 

Pada masa pandemi seperti saat ini, kebanyakan para pemula mulai bercocok tanam
menggunakan teknik hidroponik karena mencari kesibukan lain yang bisa dilakukan di rumah.
Karena dengan adanya kesibukan tambahan bercocok tanam, para pelaku pertanian dapat merasa
lebih berdaya dan produktif meskipun hanya di rumah saja. Di sisi lain, penerapan hidroponik ini
juga menjadi awal dari bisnis baru yang cukup menjanjikan jika dilakukan secara konsisten dan
dengan skala yang lebih besar. 

Oleh karena itu, bagi RSKawan yang ingin mulai menekuni profesi petani hidroponik, perlu
diketahui bahwa skala yang seharusnya dimulai tidak harus dari skala besar, melainkan dari
lahan dan modal yang kecil, kamu sudah bisa mulai menekuni hobi yang dapat menghasilkan
keuntungan tambahan. 

Hidroponik di Kawasan Perkantoran

Dikutip dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), sejak tahun 2019 kantor LPMP
yang berada di wilayah DKI Jakarta sudah mulai menerapkan budidaya sayuran di wilayah
kantornya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu sarana refreshing bagi para karyawan yang
merasa jenuh dengan kegiatan operasional pekerjaan sehari-hari dan butuh sebuah media untuk
menyalurkan hobi atau sekedar melepas penat. 

Metode hidroponik dipilih oleh para karyawan karena dinilai mudah dan tidak perlu berkotor-
kotoran dalam menanam dan merawatnya. Selain itu, meskipun cara berkebun sayuran ini
terbilang modern, namun untuk melakukannya tidak memerlukan biaya yang tinggi, karena dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar. 

Sekalain di DKI Jakarta, ternyata hidroponik juga sudah diterapkan di pekarangan kantor DP3
Balikpapan, Kalimantan Timur. Heria Prisni selaku kepala DP3 Balikpapan menyatakan bahwa
kegiatan budidaya sayur hidroponik sudah dilakukan mulai bulan Oktober tahun 2019. Metode
hidroponik dipilih karena perawatannya mudah dan efisien dari segi biaya. Selain itu, lahan yang
dibutuhkan juga tidak banyak, sehingga dapat dilakukan di lahan pekarangan kantor.

Hidroponik sebagai Sarana Eduwisata 

Seperti yang kita ketahui, salah satu cita-cita Indonesia saat ini adalah swasembada pangan, yaitu
pemenuhan kebutuhan pangan secara mandiri tanpa mengandalkan impor bahan pangan dari luar
negeri. Namun, sayangnya hingga saat ini Indonesia belum bisa mewujudkannya karena
keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang ingin berkontribusi di sektor pertanian. Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk bisa menumbuhkan kesadaran akan cita-cita tersebut pada
generasi muda melalui eduwisata. 

Hidroponik merupakan salah satu teknik yang paling cocok untuk diterapkan pada eduwisata
tersebut karena hidroponik menawarkan banyak kemudahan dalam implementasinya, seperti: 
Penggunaan air lebih efisien dan bisa didaur ulang

Kontrol lebih baik sehingga menghasilkan tanaman yang sehat

Tidak menggunakan pupuk (yang biasanya menyebabkan polusi )

Tidak menggunakan pestisida

Penghasilan tanaman lebih stabil

Gulma tidak dapat tumbuh 

Perawatan lebih praktis

Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak

Faktor-faktor tersebut dapat memberikan kesan kepada generasi muda bahwa dunia pertanian
tidak sulit untuk dilakukan, karena dapat dilakukan dimanapun selama terdapat lahan terbuka
yang cukup, dan juga tidak memerlukan perawatan yang kompleks. 

Melirik Peluang Bisnis Hidroponik di Indonesia

Sudah banyak masyarakat di Indonesia yang menggunakan sistem bertanam dengan media air
bernutrisi ini, mulai dari petani hingga orang yang menanam sendiri dirumah, saat ini hidroponik
bukan sekedar hobi saja, bahkan sudah menjadi peluang bisnis.

Permintaan sayuran hidroponik dari waktu ke waktu semakin meningkat, ditambah dengan harga
sayurannya yang cukup tinggi. Maka peluang bisnis hidroponik di Indonesia telah menjadi salah
satu peluang bisnis yang menjanjikan.

Sampai detik ini, potensi pasar hidroponik masih terbuka luas, apalagi di masa depan. Pasalnya,
harga sayuran hidroponik cukup menggoda. dari tahun ke tahun permintaannya pun meningkat
cukup signifikan, yaitu sekitar 20% pertahun. Sebab itulah peluang bisnis tanaman hidroponik ini
semakin menjanjikan.

Bahkan, PT Trans Retail Indonesia melalui 41 gerai pasar modern seperti Carrefour di Jakarta
membutuhkan pasokan sayuran hidroponik hingga 3 ton setiap bulannya dan ini bukan angka
yang kecil. Angka tersebut masih dikatakan belum bisa mencukupi semua permintaan konsumen
yang masuk ke pasar modern tersebut.

Sedikitnya mereka membutuhkan tambahan pasokan hingga 500 kg sayur hidroponik per bulan.
Kabar gembiranya lagi, beberapa pasar modern lainnya seperti Hypermart, Giant, dan Diamond
juga mampu menyerap pasokan sayuran dari para petani hidroponik dalam jumlah yang tak kalah
besar.

Fakta ini dibenarkan oleh pengelola Saung Mirwan yang setiap minggunya mampu
memproduksi sayuran utuh sebanyak 2,5 ton serta sayuran potong mencapai 12 ton. Sementara
itu, Parung Farm yang berlokasi di Parung, Bogor, bisa memproduksi 500 – 700 kilogram
sayuran hidroponik per hari.

Jika kamu tertarik untuk menjalani bisnis hidroponik di Indonesia ini maka kamu masih bisa
memenuhi kebutuhan pasar akan sayuran hidroponik yang jumlahnya mencapai 40%. Hal itu
juga dirasakan oleh pengusaha hidroponik, yang mengembangkan bisnis ini tanpa menggunakan
green house.

Bagi kamu yang tertarik untuk memulai profesi sebagai petani hidroponik, berikut ini beberapa
komoditas sayuran hidroponik di Indonesia yang menggiurkan karena bernilai tinggi di pasaran. 

Selada

Tanaman yang satu ini adalah jenis tanaman yang paling diminati oleh pasar dan paling banyak
ditanam dengan cara hidroponik, sehingga tanaman selada menjadi salah satu jenis tanaman
hidroponik yang bernilai ekonomis tinggi. 

Tanaman ini memang menjadi jenis tanaman yang paling subur, jika teknik bertanamnya
menggunakan teknik hidroponik. Tanaman selada juga mampu tumbuh dengan cepat, sehingga
hasilnya mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia secara lebih cepat.

Buah-buahan

Tanaman lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi di Indonesia adalah berbagai jenis buah-
buahan, seperti buah melon, tomat, hingga cabe yang dibudidayakan dengan cara hidroponik.
Dengan hasil yang sangat baik dan masa panen yang relatif lebih minim resiko, tak heran jika
tanaman hidroponik tersebut akan  bernilai tinggi.

Namun untuk tanaman jenis ini, kita harus ukuran lahan yang cukup besar karena dibutuhkan
tempat untuk menopang bobot buah yang sudah tumbuh.

Timun
Apabila kamu masih mencari jenis-jenis tanaman hidroponik yang nilai ekonomisnya tinggi
bahkan bisa berskala besar, maka kamu bisa menggunakan timun. Cara perawatan yang baik
pada tanaman hidroponik timun ini akan menghasilkan buah yang berkualitas baik.

Dalam menanam tanaman hidroponik timun, sebaiknya kamu menyediakan cahaya yang cukup
supaya tanaman bisa tumbuh dengan baik. Selain itu, dalam memilih jenis-jenis tanaman
hidroponik yang akan dijadikan tanaman komersial, tentu kamu harus lebih hati-hati. Karena tak
semua jenis tanaman yang bisa dibudidayakan dengan cara hidroponik ini mampu menghasilkan
nilai ekonomis yang tinggi.

Banyak petani penghasil yang melakukan riset dahulu pada jenis tanaman apa saja yang nilai
ekonomisnya tinggi ketika dijual. Sehingga keuntungan yang didapatkan akan lebih tinggi.

Referensi

https://www.kemilaudesa.com/blog/perkembangan-hidroponik-di-indonesia/

https://kaltim.tribunnews.com/2019/09/21/kembangkan-hidroponik-pekarangan-kantor-dp3-
balikpapan-dihiasi-sayuran-hijau?page=2

https://media.neliti.com/media/publications/96991-ID-perancangan-interior-fasilitas-edukasi-
h.pdf

https://petanidigital.id/hidroponik/#perusahaan-hidroponik-di-indonesia

https://petanidigital.id/hidroponik/#perkembangan-hidroponik-di-indonesia

https://petanidigital.id/hidroponik/

Mengenal Lebih Jauh Media Organik Vs Non Organik pada teknik Hidroponik 

Hidroponik ini menerapkan pembudidayaan tanaman sayuran ataupun buah dengan


memanfaatkan air sebagai media utama. Namun, banyak juga media tanam untuk hidroponik
yang bisa RSKawan coba. Media tanam secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni
organik dan anorganik. Media tanam organik merupakan bahan yang digunakan pada komponen
dari organisme hidup. Sementara anorganik adalah media yang menggunakan bahan dengan
kandungan unsur mineral tinggi dan berasal dari proses pelapukan di inti bumi. Berikut media
tanam organik untuk tanaman hidroponik.

Arang Sekam

Banyak macam-macam media tanam hidroponik, arang sekam merupakan media tanam yang
paling populer dan banyak digunakan. Arang sekam dianggap sebagai media tanam hidroponik
yang steril, murah, dan efisien. Kelebihan yang dimiliki oleh arang sekam antara lain terdapatnya
komponen kimiawi seperti protein kasar, kadar air, abu, lemak, serat kasar, karbon, oksigen,
karbohidrat, hidrogen, dan silika. Sedangkan keunggulan dari arang sekam sebagai media tanam
adalah harga yang dipatok lebih murah. Untuk mendapatkan arang sekam juga mudah, apalagi
jika RSKawan tinggal di pedesaan, arang sekam bisa diperoleh secara cuma-cuma. Selain itu,
segala unsur yang dapat merugikan tanaman telah lenyap dari arang sekam melewati proses
pembuatannya dengan cara dibakar. Keuntungan lain dari arang sekam sebagai media tanam
adalah penggunaannya yang lebih efisien dikarenakan bobot lebih ringan, gampang dibuat, dan
mudah diaplikasikan.

Spons 

 Spons dikenal baik oleh orang-orang yang telah lama melakukan budidaya tanaman hias. Media
tanam yang satu ini mempunyai bobot sangat ringan sehingga saat diaplikasikan akan mudah
untuk dipindahkan dan ditempatkan di mana saja. Bobot ringan yang dimiliki oleh spons sebagai
media tanam tidak memerlukan pemberat lagi karena setelah disiram air maka spons akan
menyerap air sehingga tanaman akan menjadi tegak.

Hasil yang diperoleh dengan memanfaatkan media tanam hidroponik berupa spons adalah
pertumbuhan tanaman lebih prima dan bisa dipakai selama-lamanya. Sudah banyak orang yang
membuktikan sendiri bahwa spons dapat membuat tanaman lebih subur tanpa perlu proses
adaptasi. Kelebihan lain yang dimiliki oleh spons ialah spons mampu menyimpan kandungan air
sampai waktu 2 minggu, ditambah kekebalannya terhadap jamur yang berisiko merusak
tanaman.

Disamping keuntungan tersebut, tentunya spons juga memiliki kekurangan. Spons merupakan
media tanam yang sangat mudah hancur, sehingga tidak akan cocok digunakan dalam jangka
waktu yang lama. RSKawan harus mengganti spons ini secara berkala agar tanaman tidak
terhambat tumbuh kembangnya.

Expanded Clay

Expanded clay atau hidroton merupakan produk dari tanah liat yang termasuk ke dalam macam-
macam media tanam hidroponik terbaik. Hidroton diperoleh melalui proses pemanasan dengan
suhu mencapai lebih dari 1000 derajat C. Media tanam yang satu ini sangat populer di kalangan
petani hidroponik di Jerman. Expanded Clay atau hidroton dianggap sebagai media tanam yang
praktis dan mudah diimplementasikan karena mempunyai bentuk berupa bulatan-bulatan
lempung berukuran kecil seperti kelereng. Expanded clay (hidroton) sebagai media tanam
mempunyai banyak kelebihan untuk membudidaya tanaman secara hidroponik seperti
kemampuannya menyimpan kandungan air bersih dengan baik, pH netral, stabil, serta memiliki
aerasi yang terbilang sempurna.

Rockwool 

 Media tanam hidroponik lain yang tak kalah populer di kalangan petani hidroponik adalah
rockwool. Media tanam yang satu ini menyimpan kelebihan yang tidak banyak dimiliki oleh
media tanam lainnya, terutama dalam urusan perbandingan komposisi air dan udara yang mampu
disimpan oleh media tanam rockwool.

Rockwool sendiri merupakan media tanam bersifat ramah lingkungan yang terbuat dari
kombinasi batu, seperti dari batuan basalt, batu bara, dan batu kapur yang dipanaskan pada suhu
1.600 derajat C hingga meleleh menyerupai lava yang kemudian berubah bentuk menjadi serat-
serat. Setelah dingin, kumpulan serat tersebut akan dipotong menyesuaikan dengan kebutuhan.
Di dalam rockwool terkandung pH yang cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman sehingga
memerlukan perlakuan khusus sebelum rockwool dijadikan sebagai media tanam.

Serbuk Sabuk Kelapa (cocopeat)

 hidroponikstore.com

 Media untuk pertumbuhan tanaman yang satu ini tergolong sebagai media tanam organik. Sabut
kelapa yang pada umumnya dijumpai sebagai alat pencuci panci, dijadikan sapu, dan kesetan ini
sekarang penggunaanya mulai berkembang menjadi media tanam hidroponik yang ditemukan
pada tahun 80-an oleh Dutch Plantin, sebuah lembaga yang pertama kali melaporkan bahwa
serbuk halus yang diperoleh dari sabut kelapa bisa dijadikan sebagai media bercocok tanam
hidroponik.

Di luar negeri, serbuk sabut kelapa atau cocopeat juga dikenal dengan sebutan coir pith, coir
fibre pith, coir dust, dan atau coir yang berarti sabut. Serbuk sabut kelapa sebagai media tanam
diklaim mempunyai daya tampung air yang tinggi. Serbuk sabut kelapa diketahui mampu
menyimpan air hingga 73% atau 6 – 9 kali lipat dari volumenya. Dengan demikian, maka
kegiatan bercocok tanam hidroponik RSKawan akan lebih hemat air karena intensitas
penyiraman dilakukan lebih jarang.

Perlit 

Bagi RSKawan yang baru belajar untuk bercocok tanam hidroponik, maka kenali dulu macam-
macam media tanam hidroponik dengan spesifikasinya masing-masing. Perlit merupakan salah
satu jenis media tanam berwujud mineral dengan bobot ringan, mempunyai kapasitas tukar
kation, dan daya serap air yang tidak terlalu banyak.

Perlit adalah media tanam yang bersifat anorganik dan berasal dari batu silika yang dipanaskan
pada suhu tinggi sehingga mencair dan diubah ke dalam ukuran kecil. Kelebihan yang dikantongi
oleh media tanam ini antara lain berkemampuan untuk menyimpan nutrisi atau unsur hara yang
diperlukan tanaman dalam jumlah tinggi, serta sistem drainase yang cukup baik. Penggunaan
perlit sebagai media penopang tanaman sebaiknya dikombinasikan dengan bahan tanam bersifat
organik agar tanaman dapat menyerap unsur-unsur hara secara lebih optimal.

Vermikulit
 Vermikulit berasal dari bahan anorganik yang mempunyai sifat mirip dengan media tanam
hidroponik perlit. Keduanya sama-sama dihasilkan dari proses pemanasan batu. Sementara
perbedaannya terletak pada kemampuan serap dari masing-masing media tanam tersebut.

Vermikulit mampu menyerap kadar air lebih tinggi dibandingkan perlit. Itulah mengapa banyak
orang yang lebih memilih untuk memakai vermikulit sebagai media tanam hidroponik yang
bagus. Selain itu, vermikulit juga mempunyai bobot lebih berat dibandingkan perlit sehingga
diharapkan mampu menopang tanaman lebih kuat untuk proses pertumbuhannya.

Pasir 

 Selain ketujuh macam media tanam hidroponik di atas, pasir juga termasuk salah satu media
tanam yang banyak digunakan. Orang-orang menggunakan pasir untuk melakukan cocok tanam
hidroponik dikarenakan bobot pasir yang cukup berat sehingga mampu menopang tegaknya
tanaman.

Di samping itu, pasir juga mempunyai pori-pori berukuran makro dalam jumlah banyak sehingga
mudah basah – sekaligus cepat kering –, namun dapat menghasilkan sirkulasi udara yang baik
untuk perakaran tanaman. Bahkan, pasir juga dianggap sebagai media tanam yang memadai dan
sesuai apabila digunakan untuk proses penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan
perakaran setek batang tanaman.

Biasanya, media tanam yang satu ini digunakan sebagai pengganti tanah jika RSKawan tinggal
di tempat yang memiliki tanah yang tidak subur. Pasir merupakan media tanam yang biasanya
dihasilkan dari magma gunung berapi. Nah, pasir yang sangat cocok untuk RSKawan gunakan
sebagai media tanam adalah pasir yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Pasir
bangunan memiliki kemampuan untuk meneruskan air sehingga nantinya media tanam menjadi
cepat kering dan tidak mudah ditumbuhi jamur.Yang perlu dicatat adalah, penggunaan pasir
sebagai media tanam ini harus dibarengi dengan media tanam lainnya, semisal pupuk kandang
dan juga kerikil, tergantung dari jenis tanaman yang akan budidayakan. Hal tersebut dikarenakan
pasir cukup miskin dalam kandungan unsur hara.

Kerikil

 Penggunaan kerikil sebagai media tanam sebetulnya tidak jauh berbeda dengan media tanam
hidroponik sebelumnya yakni pasir. Kedua media tanam ini mempunyai sifat yang sama. Kerikil
yang dipakai untuk menanam tanaman dengan sistem hidroponik dapat memperoleh ruang bagi
akar untuk tumbuh secara optimal.

Kerikil juga bisa membantu peredaran larutan unsur hara dan udara. Di balik kelebihan tersebut,
kerikil juga mempunyai kekurangan, seperti sifatnya yang sulit mengikat air sehingga diperlukan
kegiatan penyiraman air dengan rutin pada kurun waktu tertentu agar bisa tetap tumbuh tanpa
disertai masalah. Jika mempunyai budget lebih, RSKawan bisa menggunakan media tanam
berupa kerikil sintetis yang mempunyai kemampuan untuk mengikat air dengan baik.
 Kerikil merupakan salah satu media tanam yang sebenarnya memiliki banyak kemiripan dengan
pasir. Nah, pada saat ini, kerikil tidak hanya dapat dihasilkan oleh induk bumi, tapi ada juga yang
dibuat secara sintetis oleh manusia. Menggunakan kerikil, baik itu yang alami atau sintetis, akan
memberikan berbagai keuntungan bagi tanaman RSKawan. Kerikil akan membuat proses
sirkulasi air dan udara menjadi semakin maksimal, yang tentunya akan membuat tanaman akan
tumbuh dan berkembang dengan baik.Namun, kerikil ini sifatnya sangat mirip dengan pasir. Ya,
kerikil ini cukup miskin akan unsur hara, sehingga pengaplikasian media tanam ini harus
dibarengi dengan media tanam yang lain agar kebutuhan tanaman akan unsur-unsur hara dapat
terpenuhi. Selain itu, kerikil ini sangat cepat basah dan sangat cepat juga untuk mengering,
sehingga RSKawan akan direpotkan karena harus menyiramnya secara berkala dalam jangka
waktu tertentu.

Serbuk Kayu

 Selain tanah, arang sekam, pasir, kerikil, perlit, ataupun vermikulit, RSKawan juga bisa
melakukan kegiatan hidroponik tanaman atau sayuran dengan media tanam serbuk kayu. Bagi
yang awam, tentu tidak mengira kalau barang yang kerap dianggap tidak berguna ini justru
memainkan peran yang cukup penting dalam dunia bercocok tanam hidroponik.

Media tanam hidroponik yang satu ini biasanya diperoleh dari kayu yang digergaji, kemudian
serbuk yang berjatuhan dikumpulkan dan digunakan untuk menanam tanaman. Serbuk gergaji
termasuk media tanam yang dapat menyerap air dengan optimal sehingga akar tanaman yang
tertancap ke dalamnya akan lebih cepat tumbuh dan berkembang.

Batang Pakis

 Banyak sekali memang macam-macam media tanam hidroponik yang bisa dipilih, seperti batang
pakis salah satunya. Batang pakis secara umum dipisahkan menjadi dua berdasarkan warnanya,
yakni batang pakis warna hitam dan batang pakis warna cokelat. Dari kedua jenis batang pakis
tersebut yang lebih sering digunakan sebagai media tanam adalah pakis hitam.

Dipilihnya batang pakis berwarna hitam sebagai media tanam dikarenakan sudah berumur dan
kering sehingga lebih mudah dibentuk menjadi potongan-potongan kecil yang akrab dengan
sebutan cacahan pakis. RSKawan bisa membeli batang pakis di toko tanaman terdekat. Media
tanam yang satu ini biasa dipakai untuk menanam anggrek di dalam pot. Keunggulan yang
dimiliki oleh media tanam batang pakis adalah mudah mengikat air serta memiliki sistem aerasi
dan drainase yang baik.

Moss

 Moss tergolong ke dalam media tanam hidroponik organik yang paling bagus. Media tanam ini
diperoleh dari akar paku-pakuan atau bisa juga ditemukan di kawasan hutan. Moss biasanya
digunakan sebagai media tanam saat memasuki masa penyemaian benih hingga masa
pembungaan. Media tanam yang satu ini dipilih dengan alasan antara lain menyisakan banyak
rongga sehingga membuat akar lebih leluasa untuk tumbuh dan berkembang.
Jika RSKawan belum mengetahuinya, moss juga termasuk media tanam yang bisa mengikat air
di samping kelebihannya dalam menciptakan ruang untuk jalur tumbuh akar. Bukan hanya itu,
moss juga dikenal baik memiliki sistem aerasi dan drainase yang baik. Penanaman hidroponik
dengan moss sebagai media tanam akan mendapatkan hasil lebih sempurna bilamana dipadukan
dengan media tanam lain seperti gambut, kulit kayu, daun kering, dan tanah.

Kompos

 Hampir semua orang mengetahui kalau kompos termasuk salah satu media tanam terbaik untuk
bercocok tanam. Di pasaran, RSKawan bisa mendapatkan kompos dengan mudah. Kompos
sendiri merupakan media tanam bersifat organik yang dihasilkan dari proses fermentasi beberapa
jenis tanaman, seperti sekam, rumput, jerami, dan sebagainya.

Kompos yang bisa juga diproduksi dengan bahan baku yang berasal dari limbah rumah tangga
dapat memainkan perannya sebagai media tanam dengan baik. Jika RSKawan mau menggunakan
kompos sebagai media tanam hidroponik, maka pilih kompos yang sudah berwarna hitam
kecoklatan dan tidak mengeluarkan bau.

Pupuk Kandang

 Selain kompos yang diperoleh dari sampah rumah tangga, masih banyak macam-macam media
tanam hidroponik yang bisa dijadikan alternatif, seperti pupuk kandang. Pupuk kandang ini
diperoleh dari kotoran hewan. Di dalam pupuk kandang terkandung unsur hara yang lengkap
seperti fosfor, natrium, dan kalium. Keberadaan nutrisi yang baik untuk tanaman tersebut sangat
cocok digunakan sebagai media tanam.

Selain unsur-unsur vital tanaman yang terkandung di dalamnya, pada pupuk kandang juga
terdapat mikroorganisme yang diyakini mampu mengubah komponen organik susah serap oleh
akar tanaman menjadi komponen yang mudah dicerna oleh tanaman. Untuk memperoleh pupuk
kandang sebagai media tanam terbaik, RSKawan harus menggunakan pupuk kandang yang
sudah matang dan steril. Hal ini bisa diketahui dengan melihat warna pupuk yang berubah
menjadi hitam pekat.

Humus

 Media tanam humus diperoleh dari proses pelapukan bahan organik jasad mikro dan sumber
energi dari jasad mikro tersebut. Jenis media tanam ini pada mulanya terbentuk dari jaringan
tubuh tumbuh-tumbuhan atan hewan yang telah mati. Keberadaan humus sangat baik untuk
mendukung proses penggemburan tanah. Humus juga dapat menghasilkan unsur hara yang baik
dikarenakan kemampuannya dalam menukar ion yang tinggi.

Penggunaan humus sebagai media tanam hidroponik tidak bisa sembarangan atau bekerja secara
mandiri. Hal ini dikarenakan humus rentan ditumbuhi oleh jamur saat terjadi perubahan suhu,
kelembaban, dan aerasi yang tak terkontrol. Di samping masalah tersebut, humus juga
menyulitkan akar tanaman untuk menyerap air karena tingkat porositasnya yang rendah. Oleh
karena itu, bercocok tanam hidroponik dengan humus sebagai media tanamnya harus
dikombinasikan dengan media tanam lain yang mempunyai porositas tinggi seperti tanah atau
pasir.

Pecahan Batu Bata

 Tahukah RSKawan kalau batu bata ternyata mempunyai peran dalam ranah pertanian? Pecahan
batu bata dikenal baik oleh petani hidroponik akan kemampuannya sebagai media tanam.
Pecahan dari batu bata dapat menjadi salah satu alternatif untuk budidaya tanaman yang
ekonomis dan lebih mudah diperoleh atau bahkan dibuat.

Pecahan batu bata sebagai media tanam dianggap baik karena mempunyai fungsi untuk
melekatkan akar tanaman dan performa drainase dan aerasi yang baik. Kekurangan dari pecahan
batu bata jika dipakai sebagai media tanam adalah sedikitnya kandungan unsur hara sehingga
diperlukan tambahan pupuk atau dikombinasikan dengan media tanam lain yang mengantongi
kandungan unsur hara yang baik.

Tanah Liat 

 Tanah liat merupakan salah satu media tanam anorganik yang cukup banyak digunakan. Tanah
liat biasanya memiliki pori-pori kecil dan butiran yang sangat halus, sehingga akan sangat kuat
dalam mengikat air. Namun, pori-pori kecil dan butiran halus tersebut tentunya memiliki
kekurangan, yaitu akan menjadikan proses penyerapan air pada tanaman menjadi lebih
lama.Selain itu, akibat pori-pori tanah liat yang kecil, maka tentu saja sirkulasi udara dan air
menjadi tidak maksimal. Tanah liat juga sama dengan pasir, yaitu cukup miskin unsur hara,
sehingga penggunaannya harus dibarengi dengan media tanam lain yang kaya akan unsur hara,
semisal pupuk kandang.

Sedangkan media tanam anorganik untuk tanaman hidroponik, seperti berikut:

Hidrogel 

Jika RSKawan menginginkan kegiatan hidroponik yang sedang dilakukan terasa lebih
menyenangkan, RSKawan bisa mencoba hidrogel sebagai media tanam. Hidrogel merupakan
media tanam hidroponik anorganik yang dapat mengganti posisi tanah pada sistem hidroponik.
Penggunaannya lebih tepat untuk berkreasi dengan tanaman.

Hidrogel terbuat dari kristal polimer dengan kemampuan serap air cukup baik. Kelebihan lain
dari kristal polimer berwarna-warni ini yakni mampu menyerap nutrisi dalam volume yang
banyak. Hidrogel termasuk media tanam yang ramah lingkungan karena bisa terurai dan
membusuk. Macam media tanam hidroponik yang satu ini bisa melakukan keajaiban yakni
melepaskan kandungan nutrisi dan air sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Pumice

 Mungkin RSKawan belum familiar dengan media tanam yang satu ini. Pumice merupakan
media untuk menopang tumbuhan dalam pembudidayaan menggunakan sistem hidroponik. Jenis
media tanam yang satu ini berasal dari batuan jenis basalt hasil letusan gunung berapi. RSKawan
bisa menemukan pumice di pantai-pantai yang terkumpul akibat letusan gunung merapi beratus
tahun sebelumnya.

Pumice mempunyai warna putih pucat seperti kapur. Kemampuan mengikat air pada pumice
hampir sama dengan kerikil. Oleh karena itu, untuk mendukung akar tanaman tumbuh dengan
baik, RSKawan perlu mengombinasikan media tanam pumice dengan arang sekam bakar atau
vermikulit sehingga berbentuk perpaduan yang pas.

Gabus

 Gabut atau styrofoam menjadi alternatif media tanam bersifat anorganik terakhir yang bisa
RSKawan pilih jika ingin melakukan penanaman sayur atau tumbuhan lain dengan sistem
hidroponik. Gabus terbuat dari kopolimer styrene yang pada awalnya digunakan sebagai media
adaptasi atau penyesuaian diri bagi tanaman sebelum ditanam ke lahan. Proses ini hanya
berlangsung sementara. Tapi sekarang ini gabus atau styrofoam telah dipakai sebagai campuran
media tanam untuk mengoptimalkan porositas pada media tanam. Untuk mencapai fungsi
tersebut, gabus yang digunakan sudah diubah dalam bentuk gerusan bola-bola kecil.

Referensi :

https://bibitonline.com/artikel/20-macam-media-tanam-hidroponik-yang-paling-bagus

Masa pandemi yang masih berlangsung sampai hari ini  membuat aktivitas sehari-hari menjadi
terbatas apalagi di luar rumah. Nah, hal ini pada akhirnya berdampak deh ke seluruh sektor
kehidupan kita. Meskipun aktivitas kita terbatas, sebenarnya pandemi bisa menjadi peluang bagi
kita untuk menemukan hobi-hobi baru yang menyenangkan dan turut bisa memberi pemasukan.
Salah satu hobi yang bisa RSKawan coba adalah bercocok tanam. Bercocok tanam merupakan
kegiatan menumbuhkembangkan tanaman dari benih hingga menjadi tanaman dewasa dan
menghasilkan buah. Dalam melakukan cocok tanam, ada banyak sekali jenis tanaman yang bisa
kita tanam, mulai dari sayuran, buah-buahan, bunga, hingga tanaman hias lainnya. Tentu saja,
hasil bertanam ini bisa memenuhi kebutuhan pokok kita khususnya di bidang pangan.

Teknik hidroponik merupakan teknik menanam yang tidak membutuhkan media tanah lahan
yang luas dan mudah diltrainerkan di rumah. Mudahnya bercocok tanam dengan teknik
hidroponik bisa menjadikan hidroponik sebagai pilihan nih RSK-wan. Selain itu, keuntungan
lain dari bercocok tanam dengan teknik hidroponik antara lain:

Bisa memberi hasil yang lebih banyak. Hal ini bisa terjadi karena saat bercocok tanam
menggunakan hidroponik, kita bisa lebih mengontrol nutrisi yang harus diberikan, proses
pengairan yang terus bersirkulasi sehingga nutrisi tanaman terjamin, dan banyak proses dalam
bercocok tanam yang tidak dipengaruhi hal-hal eksternal seperti cuaca.

Lebih steril dan bersih, baik proses maupun hasilnya. Hal ini bisa terjadi karena hidroponik
adalah teknik yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam sehingga tentunya tangan
atau halaman rumah kita tidak akan kotor saat bercocok tanam.
Media tanamnya dapat digunakan hingga berkali-kali. Seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, hidroponik ini tidak menggunakan tanah. Media tanamnya ada berbagai macam.
Media-media tanam ini juga tidak mudah rusak sehingga bisa digunakan berkali-kali selama
masih bisa untuk dipakai 

Tanaman tumbuh relatif lebih cepat. Salah satu keunggulan dari teknik hidroponik adalah
pertumbuhan tanaman lebih cepat ketimbang menggunakan teknik konvensional yang aspek
media tanam, nutrisi, dan lainnya tidak bisa kita kontrol. Berbeda dengan teknik konvensional,
saat menggunakan teknik hidroponik kita bisa menjamin semuanya terkendali sehingga tanaman
pun akan tumbuh relatif lebih cepat.

Risiko infeksi hama dan virus yang rendah. Meskipun hama dan virus pada tanaman tidak bisa
dijamin hilang 100%, dengan menggunakan teknik hidroponik, kemungkinan tanaman terinfeksi
hama dan virus akan jauh lebih kecil karena kita bisa dengan mudah memperhatikan tanaman
kita setiap hari, mengontrol nutrisi, dan lain sebagainya.

Polusi nutrisi kimia bagi lingkungan lebih rendah, bahkan tidak ada sama sekali. Tentunya
menggunakan teknik hidroponik akan menghasilkan tanaman yang lebih segar karena dalam
proses perawatannya, kita tidak menggunakan pestisida dan semacamnya. Kita hanya
menggunakan larutan nutrisi dan diutamakan menggunakan bahan-bahan alami.

Air yang digunakan akan terus bersirkulasi dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya
dijadikan akuarium. Bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik tidak memerlukan air
yang banyak. Kita memanfaatkan penggunaan air dengan optimal karena air terus disirkulasi.

Terdapat banyak sekali jenis tanaman yang bisa ditanam menggunakan teknik hidroponik, mulai
dari sayur-mayur hingga tanaman hias. Maka dari itu, kita tidak perlu bergantung pada jenis
tanaman tertentu dan memanen hanya pada musim tertentu. kIta bisa mengembangkan berbagai
komoditas agar terus menghasilkan panen di setiap musimnya. 

Banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan dari bercocok tanam dengan teknik hidroponik
ini. Biasanya, jenis tanaman yang ditanam secara hidroponik adalah  sayur-sayuran dan buah-
buahan yang dikonsumsi sehari-hari. Tanaman Sayuran, seperti Kangkung, Bayam, Sawi,
Selada, Seledri, Pakcoy, Kailan, dan lainnya. Tanaman Buah, seperti Melon, Cabai, Tomat
Cherry, Mentimun, Semangka, dan Stroberi. Tanaman umbi seperti bawang dan kentang pun
juga bisa. Semuanya bisa ditanam dengan teknik hidroponik.

Berdasarkan pengalaman trainer, bercocok tanam dengan hidroponik dapat menghasilkan lebih
banyak hasil panen, berdasarkan pengalaman trainer, perbandingan hasil dari hidroponik dengan
metode konvensional bisa 2x lebih banyak!. Teknik hidroponik juga membantu trainer dalam
menghemat biaya produksi karena hanya pada musim tanam berikutnya, cukup menyiapkan
benih dan nutrisinya, tidak perlu lagi menyiapkan lahan/tanah untuk budidayanya. Selanjutnya
materi dilanjutkan dengan cerita trainer. Trainer bernama Mogi, merupakan seorang lulusan
Agronomi IPB, yang saat ini tengah menempuh ASEAN Magister Management of Sustainability
dengan konsentrasi Food Security & Sustainable Agriculture, yang merupakan program
kerjasama antara UGM dan University of Agder di Norwegia yang sudah berpengalaman
bercocok tanam secara hidroponik sejak tahun 2015, Mogi masih jadi mahasiswa, mengelola
sebuah greenhouse hidroponik di daerah Ciseeng, Bogor. Disaat itulah belajar banyak tentang
hidroponik. Mogi sudah mengalami pasang surut dari bercocok tanam hidroponik. Kesulitan
ataupun tantangan yang tidak pernah trainer lupakan selama bercocok tanam dengan teknik
hidroponik adalah ketika trainer mencoba membuat instalasi hidroponik di lantai 2 rumah saya,
ketika sudah menjelang panen, ternyata banyak hama berupa kutu daun yang cepat sekali
menyebar ke tanaman pakcoy yang trainer tanam. Namun ternyata cara penanggulangannya
cukup mudah, yakni sayurannya trainer cabut dari instalasi dan trainer cuci dengan air mengalir.
Kejadian itu sangat berkesan karena trainer belajar bahwa dengan teknik hidroponik,
pengendalian hama cenderung lebih mudah. Menjadi petani hidroponik itu harus cekatan, kreatif
dan sabar.

Pastinya, bukan kesulitan saja yang trainer dapatkan dari menjadi petani hidroponik. Banyak
juga loh, benefit yang trainer dapatkan dan menjadi alasan trainer untuk terus bercocok tanam
sayur dan buah dengan teknik hidroponik sampai saat ini. trainer mengalami. Trainer sangat
bersyukur karena dengan segala pengalaman yang dimilikinya dan belajar banyak menjadi petani
hidroponik. Salah satu keuntungan utama dari bercocok tanam dengan hidroponik adalah kita
dapat mengetahui bagaimana proses dan kualitas hasil panen kita sendiri sehingga kita lebih
merasa aman terkait kualitas produk. Selain itu, kita juga tidak bergantung pada ketersediaan
sayur dan buah di pasar. Apalagi, kalau sayur dan buah yang kamu tanam, memang sayur dan
buah favorit kamu dan keluarga. 

Selanjutnya mengenai sejarah hidroponik. Hidroponik sebenarnya berasal dari bahasa Latin di
mana kata hidroponik terbagi menjadi dua suku kata, yakni “hidros” dan “ponos” . Hidros atau
hydro dalam bahasa inggris artinya air sedangkan Ponos atau ponic dalam bahasa inggris artinya
mengerjakan. Jadi secara istilah bahasa, hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan
menggunakan air sebagai medianya. Pada hidroponik, kita menggunakan media air, sedangkan
pada metode konvensional kita menggunakan tanah. Sehingga hidroponik bisa dibilang termasuk
ke dalam inovasi perkembangan teknik bercocok tanam yang modern. Namun, meskipun metode
hidroponik lebih menekankan pada pemberian air yang maksimal, bukan berarti bahwa budidaya
tanaman hidroponik harus menggunakan air yang banyak. Kenapa bisa lebih hemat? Padahal
metode ini menggunakan air. Karena, dalam hidroponik air tersirkulasi dalam sistem, sehingga
tidak banyak terbuang. Hidroponik tetap dapat tumbuh walau ditempatkan pada lingkungan
rendah air. Kita cukup memodifikasi cara pengairannya agar proses pengairan dapat maksimal. 

Berbicara soal sejarah singkat hidroponik, berawal dari tulisan Francis Bacon yang sangat
terkenal yakni Sylva Sylvarum yang sudah membahas tentang budidaya tanaman tanah di media
selain tanah. Setelah tulisan itu dipublikasikan, maka John Woodward memutuskan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut. Dimana dia mendapatkan hasil bahwa tanaman yang
ditumbuhkan pada air jernih tidak lebih bagus dari tanaman yang tumbuh di air keruh atau
bercampur sedikit lumpur”. Itu artinya, air tidak cukup mengandung zat nutrisi untuk tanaman
tumbuh dengan subur. Selanjutnya penelitian itu terus berkembang, dan hasilnya baru terlihat di
tahun 1842. Julius von Sachs dan Wilhelm Knop berhasil menemukan sembilan elemen nutrisi
yang dibutuhkan tanaman agar bisa tumbuh subur. Sehingga di tahun 1859-1865 mulailah dibuat
nutrisi yang berisi sembilan elemen nutrisi kesuburan tanaman tersebut dalam bentuk larutan. 
Nah, ini lah nantinya yang akan menjadi racikan awal nutrisi hidroponik, yang mampu
menggantikan fungsi unsur hara dalam tanah. Nutrisi yang mengandung zat hara inilah yang
akan membuat penggunaan media air menghasilkan tanaman yang sama suburnya atau bahkan
lebih subur daripada tanaman yang ditanam di tanah. selain menegaskan bahwa bercocok tanam
dengan media non tanah itu sangat mungkin, Hasil penelitian tersebut juga menjadi pijakan
penting pengembangan metode bercocok tanam modern. Bahasa akademisinya sering dikenal
sebagai solution culture, atau teknik inert. Yaitu, teknik bercocok tanam tanpa media tanam
konvensional. Dimana unsur nutrisi/hara dan media tanam menjadi satu dalam air. 

Puncak dari penelitian tentang metode bercocok tanam modern ini adalah di abad ke-19. William
Frederick Gericke dari Universitas California, Berkeley menemukan metode bercocok tanam
hidroponik. Awalnya, hidroponik masih dikenal dengan nama akuakultur. Namun, ternyata
sebutan akuakultur sudah lebih dulu dipakai untuk menamakan metode budidaya hewan air
sehingga disarankanlah oleh rekannya bernama Setchell untuk diberi nama hidroponik.

Dari penelitiannya tentang hidroponik, William Frederick Gericke berhasil menumbuhkan


tanaman tomat merambat sekitar 7,5 meter  di halaman belakang rumahnya. Karena
penelitiannya memperlihatkan hasil yang memuaskan, maka dia meminta izin untuk
menggunakan fasilitas kampus berupa greenhouse untuk penelitian lebih lanjut. Namun, usul itu
ditolak oleh pihak kampus yang ragu tentang hal tersebut. Di lain sisi, dia didesak kampus untuk
memberikan resep nutrisi tersebut. Dia menyanggupi nya dan pada akhirnya Gericke diberikan
fasilitas rumah kaca beserta teknologinya. 

Tetapi di saat bersamaan, dia dikhianati oleh pihak Universitas. Pihak universitas mengutus
Hoagland dan Arnon untuk menyusun kembali formula nutrisi hasil penelitian Gericke tanpa
izinnya. Akhirnya, Gericke yang merasa dipermainkan memilih untuk mempublikasikan
formulanya secara luas agar tidak terjadi monopoli Universitas.  Oleh karena itu, di tahun 1940
Gericke mempublikasikan tulisannya yang berjudul “Complete Guide to Soilless Gardening”. 

Isi tulisan tersebut meliputi hidroponik secara keseluruhan, mulai dari teknik media, nutrisi dan
langkah-langkah bercocok tanam hidroponik.Beberapa sistem tanam hidroponik hasil
perkembangan beberapa penelitian di atas / berkembang sangat pesat. Ada yang berkembang
menjadi sistem tanam sederhana ada juga yang memanfaatkan teknologi khusus. Pada tahun
1955, bahkan ada berita tentang rencana pendirian kebun hidroponik di camp penelitian Vishal
Bay milik Inggris di Antartika. Kebun hidroponik juga pertama kali didemonstrasikan di pulau-
pulau terpencil, seperti di Wake Island yang berada di tengah-tengah benua Pasifik. Bahkan
NASA sudah menguji coba hidroponik untuk budidaya tanaman di luar angkasa.Perkembangan
tersebut telah diadopsi ke seluruh dunia, khususnya Indonesia. Bahkan beberapa sistem tanam
hidroponik yang terlihat sederhana justru sangat populer di negara kita.

Anda mungkin juga menyukai