Selain Unsur hara makro, AB Mix juga mengandung unsur hara mikro yang
dibutuhkan tanaman. Antara lain adalah :
Siapkan nutrisi A dan B. Siapkan 2 buah botol plastik masing-masing berukuran 600 ml
(untuk melarutkan nutrisi AB mix bentuk butiran kemasan 250 gram) atau 2 buah botol
plastik masing-masing berukuran 1.000 ml (untuk melarutkan nutrisi AB mix bentuk
butiran kemasan 500 gram).
Siapkan wadah penampung nutrisi sesuai jenis sistem hidroponik yang dibuat.
Buat larutan nutrisi awal dengan perbandingan 1:3:3, yaitu campurkan 1 liter air yang
sudah dituangkan ke dalam wadah penampung nutrisi pada sistem dengan 3 ml larutan
nutrisi A dan 3 ml larutan nutrisi B. Melalui komposisi tersebut, maka diperoleh larutan
dengan kepekatan 500 PPM (parts per million).
Naikkan PPM larutan nutrisi dengan cara menambahkan 1 ml larutan nutrisi A dan 1 ml
larutan nutrisi B. Penambahan larutan nutrisi ini akan menaikkan kepekatan sebesar 130
PPM.
Rebus air sumur hingga mendidih, lalu campurkan gula aren atau gula pasir sesuai
takaran hingga mencair.
Setelah gula larut, biarkan cairan gula mendingin dengan sendirinya.
Keluarkan nasi basi dari baskom apabila sudah ditumbuhi jamur, kemudian masukkan ke
dalam ember.
Tuang cairan gula dingin ke dalam ember yang sudah berisi nasi basi berjamur.
Aduk menggunakan alat pengaduk sampai nasi benar-benar terendam cairan gula, terus
aduk hingga merata.
Setelah kedua bahan menyatu, masukkan ke dalam toples atau botol bekas air mineral.
Simpan campuran nasi basi dan larutan gula dalam botol selama 7 hari di tempat yang
teduh dan bebas matahari.
Pertama, kalian campurkan larutan nutrisi dengan air sumur. Takarannya, untuk 1 liter
pupuk cair organik dicampur dengan air sumur sebanyak 5 liter.
Kedua, lakukan proses penyemaian benih hingga tumbuh 2 – 4 buah daun.
Ketiga, sediakan segala kebutuhan perlengkapan untuk melakukan hidroponik tanaman
sesuai dengan sistem yang diinginkan.
Kemudian, tanamkan tanaman pada media tanam.
Siram dengan air bersih tanpa pupuk (jangan langsung diberikan larutan nutrisi).
Simpan wadah penampung tanaman dan media tanam di tempat yang tidak terkena
cahaya matahari langsung.
Biarkan tanaman selama satu atau dua minggu, atau hingga tampak adanya akar dan daun
baru.
Tuangkan larutan nutrisi dan pindahkan wadah hidroponik ke area yang bisa menerima
cahaya matahari.
Tambahkan nutrisi hidroponik buatan sendiri tersebut secara rutin apabila larutan pupuk
dalam wadah sudah hampir habis, namun jangan terlalu sering agar tidak banyak yang
terbuang.
Kotoran Kelinci
Pada nutrisi hidroponik buatan sendiri yang kedua sampai akhir, kalian
hanya akan diterangkan bagaimana cara membuat pupuk hidroponik sendiri
dengan bahan serta alat yang diperlukan. Panduan penggunaan pupuk
tersebut sama seperti cara penggunaannya pada resep pertama.
Bahan:
Langkah pembuatan:
Tumbuk tanaman kipahit bersama dengan bawang merah dan gula merah sampai halus.
Siapkan gentong atau wadah tampung, masukkan semua bahan ke dalamnya, termasuk
hasil tumbukan kipahit, bawang merah, dan gula merah.
Tuang air bersih yang bebas bahan kimia (air sumur) sekitar 20 liter.
Tutup wadah, simpan di tempat yang terlindungi dari sinar matahari.
Buka setiap hari pada jam-jam tertentu, aduk-aduk. Tutup kembali.
Ulangi proses kelima selama 7 – 8 hari, lebih lama tidak masalah.
Larutan nutrisi hidroponik buatan sendiri sudah bisa digunakan.
Daun Kering
Ramuan pupuk organik cair ketiga dibuat dari bahan dasar berupa daun-
daun kering. Pupuk ini nantinya akan memberikan unsur hara berupa fosfor
(P).
Bahan:
1 karung daun-daun kering yang sudah berguguran, bukan yang masih menggantung
20 liter air bersih tanpa bahan kimia
100 cc / 10 cc dekomposer atau mol tape
1 batang gula merah
Langkah pembuatan:
Batang Pisang
Potong sekitar 50 cm batang pisang, ambil bagian dalamnya yang berwarna putih,
usahakan untuk mengambil yang paling dekat dengan akar atau bonggolnya
10 liter air bersih
1 batang gula merah
100 cc / 10 cc dekomposer atau mol tape
Langkah pembuatan:
Apabila kalian merasa resep yang ini terlalu sulit, kalian bisa menggunakan
yang resep kedua saja. Alasannya, kandungan nitrogen yang terkandung
sudah banyak serta terdapat pula unsur hara mikronya sehingga cukup ideal
untuk menunjang pertumbuhan tumbuhan hidroponik yang sedang kalian
tanam.
Selain kotoran kelinci, kalian juga bisa membuat nutrisi hidroponik sendiri di
rumah dengan bahan dasar kotoran ayam atau kotoran kambing.
Bahan:
30 kg kotoran kambing
1 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi hara (kotoran kelinci sedikit mengandung
hara makro, tapi kaya akan hara mikro)
500 gram gula pasir dan terasi
500 ml EM4
Daun-daun hijau secukupnya
100 liter air bersih yang belum bercampur dengan senyawa kimia
Langkah pembuatan:
Tabel 2. Tabel Tabel PPM dan pH Tanaman Herbal
Tabel 3. Tabel PPM dan pH Tanaman Sayuran Buah
Tabel 4. Tabel PPM dan pH Tanaman Umbi
Tabel 5. Tabel PPM dan pH Tanaman Buah
Pengecekkan kadar ini umumnya memang dilakukan setiap hari, bisa setiap
pagi atau setiap sore. Namun tidak jarang juga dilakukan setiap pagi dan
sore untuk memastikan kadar PPM air secara lebih aktual dan akurat.
Referensi
https://agromedia.net/mengenal-membuat-dan-mencampur-nutrisi-untuk-
hidroponik/
https://bibitonline.com/artikel/7-resep-nutrisi-hidroponik-buatan-sendiri-
yang-bagus
https://ilmubudidaya.com/kegunaan-pupuk-ab-mix-untuk-tanaman
https://mitalom.com/hidroponik/976/tabel-ppm-dan-ph-nutrisi-sayuran-
daun/
Selamat RSKawan! kalian sudah berhasil menyelesaikan pembelajaran di
chapter 2 ini.
Hidroponik sebenarnya berasal dari bahasa Latin di mana kata
hidroponik terbagi menjadi dua suku kata, yakni “hidros” dan “ponos” .
Hidros atau hydro dalam bahasa inggris artinya air sedangkan Ponos atau
ponic dalam bahasa inggris artinya mengerjakan. Jadi secara istilah bahasa,
hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan menggunakan air sebagai
medianya. Pada hidroponik, kita menggunakan media air, sedangkan pada
metode konvensional kita menggunakan tanah. Sehingga hidroponik bisa
dibilang termasuk ke dalam inovasi perkembangan teknik bercocok tanam
yang modern. Namun, meskipun metode hidroponik lebih menekankan pada
pemberian air yang maksimal, bukan berarti bahwa budidaya tanaman
hidroponik harus menggunakan air yang banyak. Kenapa bisa lebih hemat?
Padahal metode ini menggunakan air. Karena, dalam hidroponik air
tersirkulasi dalam sistem, sehingga tidak banyak terbuang. Hidroponik tetap
dapat tumbuh walau ditempatkan pada lingkungan rendah air. Kita cukup
memodifikasi cara pengairannya agar proses pengairan dapat maksimal.
Selanjutnya, teknik Hidroponik. Hidroponik yang lebih berfokus pada
pemberian air yang optimal sebenarnya lebih menekankan pada efektivitas
pemberian air sehingga tidak terfokus pada jumlah airnya. Nah, teknik apa
saja sih yang bisa digunakan dalam bercocok tanam hidroponik?
1. Hemat biaya, karena kegiatan pemupukan nutrisi diberikan bersamaan dengan proses
penyiraman.
2. Konstruksi sistem irigasi yang murah. Sistem ini tidak membutuhkan tempat
penampungan cairan nutrisi yang besar dan tidak membutuhkan keran. Sistem irigasi
tetes ini juga sangat sederhana dan komponennya juga sedikit, jadi kemungkinan gagal
teknis cenderung kecil.
3. Hemat listrik Hal ini karena pompa tidak perlu dijalankan selama 24 jam. Aliran air bisa
tetap mengalir karena menggunakan prinsip gravitasi bumi.
4. Waktu pemberian nutrisi harus sesuai dengan umur tanaman sehingga lebih tepat
5. Akar tanaman lebih mudah tumbuh dan berkembang.
6. Terjamin kebersihan dan bebas dari penyakit.
1. Hanya cocok untuk jenis-jenis tanaman tertentu, terutama tanaman yang memiliki serabut
yang banyak seperti cabai, terong, dan tomat.
2. Membutuhkan modal untuk menyiapkan instrumen atau komponen perancang relatif
tinggi.
3. Memerlukan wawasan lebih luas dan mendalam mengenai tanaman
4. Memerlukan perawatan yang intensif
5. Permasalahan pada sistem pengairan, seperti selang nutrisi pada sistem ini tersumbat oleh
kotoran dari nutrisi itu sendiri. Maka hal ini akan berpengaruh terhadap hasil pertanian
Kangkung
Kangkung sangatlah terkenal di Indonesia, memiliki banyak peminatnya, dan sangat mudah
ditanam secara hidroponik
Bayam
Bayam banyak mengandung senyawa positif seperti serat yang berguna untuk diet dan memiliki
flavonoid yang bisa mengatasi kanker pada tubuh. Teknik hidroponik akan membuat bayam
lebih bersih, segar dan lebih bernutrisi.
Sawi
Sawi memiliki daya tahan terhadap hujan, dapat bisa ditanam di manapun.
Selada
Seledri
Bibit seledri ini sangat bagus dan mempunyai daya kecambah yang tinggi.
Pakcoy
Kemampuan pakcoy yang cocok ditanam di dataran rendah menjadi salah satu keuntungan untuk
pengusaha hidroponik, karena tidak cepat busuk.
Kailan
Beberapa restoran sudah menyediakan sayuran kailan pada menunya dan sangat cocok jika
dibudidayakan menggunakan cara hidroponik ini loh, RSKawan
Paprika
Cabai
Diketahui bahwa cabai banyak dikonsumsi orang Indonesia dan masa panennya 80 sampai 90
hari. Nah, ciri cabai yang siap dipanen ini dimulai dengan munculnya warna merah dan garis
hijau yang sudah memudar, mudah sekali bukan?
Tomat Cherry
Sayuran buah ini cukup diminati loh... karena, tomat cherry memiliki nilai ekonomis yang lebih
tinggi dibandingkan tomat biasa. Jika dibudidayakan secara hidroponik, produktivitas tanaman
ini bisa meningkat 2 kali lebih besar dibandingkan secara konvensional. Pada umur 2-3 bulan
maka tomat cherry sudah menghasilkan buah dan dapat dipanen.
Timun Jepang
Walaupun termasuk ke dalam Tanaman merambat yang tidak terlalu besar, Timun yang akan
dipanen bisa mencapai kurang lebih 11 cm.
Melon
Buah dengan daging yang juicy dan enak di kunyah ini sangat ramai diminati. jika buah melon
telah berjaring atau berumur sekitar 50 hari hingga 2 bulan, buah ini sudah dapat dikonsumsi.
Semangka
Hasil panen buah semangka dengan teknik hidroponik akan memiliki kualitas yang lebih baik.
Buahnya akan memiliki daging buah yang lebih manis dan segar. Tanaman semangka yang
dibudidayakan secara hidroponik ini dapat dipanen antara 2 sampai 3 bulan sejak ditanam. Buah
semangka yang sudah siap panen, dapat dipetik secara langsung atau dipotong pada bagian
tangkainya.
Stroberi
Stroberi ini, merupakan buah yang banyak diminati loh, RSKawan! Keuntungan dari
menggunakan metode hidroponik dalam menanam buah stroberi adalah tanaman stroberi akan
lebih mampu menyerap nutrisi dalam jumlah yang lebih banyak sehingga pada usia 4 sampai 6
bulan setelah tanam, buah stroberi sudah bisa dipanen, loh RSKawan!
Faktor Teknis/Lingkungan
1. Air baku
2. Mineral dan nutrisi atau pupuk
3. Media tanam
4. Oksigen
5. Pembibitan
6. Suhu
7. Cahaya
8. Kelembaban
Halo RSKawan!
Seperti yang sudah RSKawan ketahui, teknik menanam hidroponik ada
berbagai macam jenisnya. Nah, pada bacaan kali ini, RSKawan akan
mengetahui secara lebih dalam mengenai teknik menanam hidroponik
menggunakan sistem NFT, mulai dari pengetahuan dasar mengenai NFT
hingga langkah-langkah konkret menanam suatu tumbuhan atau buah
menggunakan teknik NFT. Yuk disimak!
Nutrient Film Technique adalah tipe spesial dalam hidroponik yang telah
dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J. Cooper. Ilmuwan yang berasal dari
Institute Glasshouse Crops Research, Inggris, sekitar tahun 1960-an. Sistem
ini mulai berkembang secara komersial sejak tahun 1970-an.
Untuk alurnya, sirkulasi NFT dimulai dari air yang dipompakan oleh
reservoir (tandon). Lalu, air tersebut didistribusikan ke bedengan (gully
yang berisi tanaman) oleh pompa lewat pipa. Tanaman akan tumbuh dengan
mengambil air dan nutrisi di bedengan. Pada ujung bedengan itu aliran air
ditampung. Kemudian, dari tampungan tersebut dikembalikan lagi menuju
tandon. Alurnya berlangsung terus-menerus seperti itu.
Ada dua pompa yang bisa dipakai untuk NFT hidroponik, yakni
tenggelam (submersible) dan pompa kering (non-submersible).
Contohnya seperti pompa rumah tangga dan pompa jet pump. Selain
itu, sebaiknya Anda juga memahami jenis spesifikasi pompa yang
sesuai dengan sistem NFT hidroponik Anda. Sesuaikan pompa dengan
luas kebun dan ketinggian, mulai dari dasar reservoir hingga titik
tertinggi gully. Pompa yang tepat akan terasa pas digunakan, aliran
tidak tampak loyo, dan tidak ketinggian spesifikasinya. Ketepatan
pompa juga bisa membantu menekan penggunaan listrik.
Gully atau bedengan menjadi inti dari sistem NFT. Bahan yang
bisa digunakan seperti talang U kotak, pipa paralon PVC, cable duct,
dan sebagainya. Sangat disarankan membuat bagian atas gully mudah
terbuka. Fungsinya untuk bisa dibersihkan, karena kebersihan gully
sangat penting. Untuk tinggi dan lebar gully tergantung pada jenis
tanaman yang dipilih, serta bahan gully yang digunakan. Untuk
sayuran minimal memiliki tinggi 5 cm dan lebar 10 cm. Sedangkan
buah minimal tinggi 10 cm dan lebar 15 cm.
Tahap Penyemaian
1. Benih direndam pada air hangat 400C diamkan 1 malam, benih yang mengapung
dibuang.
2. Rockwool dipotong-potong uk 2,5 x 2,5 x 2,5 cm dan celupkan ke dalam air
3. Lubangi rockwool bisa hingga 5 lubang pada satu kotak rockwool dan setiap lubang bisa
dimasukkan 1-5 benih.
4. Pindahkan benih yang sudah direndam ke rockwool
5. Jaga rockwool agar tetap jenuh air, jangan sampai tergenang
6. Letakkan pada ruang yang sejuk, bisa juga ditutup dengan plastik hitam. Tunggu hingga
pecah benih ( sekitar 1 – 2 hari ) silahkan cek secara teratur.
7. Saat diletakkan di sinar matahari cek terus kelembaban rockwool, jika kering silahkan
siram/spray dengan air.
8. Bila sudah pecah (keluar tunas kecil dari pecahnya benih) segera kenakan sinar matahari.
9. Setelah muncul daun ke 3, siram air bernutrisi sekitar 1-2 ml/liter karena saat itu daun
sejati sudah tumbuh dan perlu tambahan asupan nutrisi. Untuk ppm maksimal bayam
sekitar 1260 – 1610.
10. Setelah muncul daun ke 4, tanaman siap dipindahkan ke alat hidroponik NFT
Tahap Perawatan
Pembuatan Sistem
Cukup banyak variasi skema susunan komponen pada sistem ebb flow.
Dari variasi-variasi tersebut intinya grow bed terletak tepat di atas tandon /
reservoir. Skema susunan sistem bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Pembuatan Wadah Tempat Menanam (Grow Bed) dan Mekanisme Pasang Surut
Ada banyak pilihan wadah yang dapat dipilih. Mulai dari baki, container
kotak, ember, dan lainnya. Tinggal sesuaikan Anda mau menanam apa dan
Anda punya ruang kosong seberapa luas. Usahakan kedalaman wadah
sedalam 20-30 cm, jangan terlalu dangkal dan jangan terlalu dalam. Dengan
kedalaman 20-30 cm Anda bisa menanam berbagai macam tanaman mulai
dari sayuran daun, sayuran buah, hingga umbi-umbian. Wadah yang
digunakan harus kedap air dan usahakan tidak berwarna transparan agar
tidak memicu pertumbuhan alga.
Bagian dasar wadah tempat menanam (grow bed) Anda lubangi
dengan holesaw. Ukuran lubang sesuaikan dengan ukuran pipa dan shock
drat yang Anda gunakan. Biasanya bagian dasar wadah dibuat 2 lubang,
lubang yang pertama yang menghubungkan wadah grow bed dengan
pompa untuk saluran air pasang dan surut pada grow bed dan lubang yang
kedua untuk overflow untuk mengatur water level pada growbed dengan
mengembalikan air ke tandon yang berlebihan saat fase pasang (flood
phase).
Pipa yang dapat digunakan untuk menghubungkan wadah grow bed
dengan pompa biasanya berukuran ½. Jadi shock drat yang digunakan
harus berukuran ½ juga dan ukuran lubang yang dibuat disesuaikan untuk
pipa ukuran drat pada male shock drat ½. Jika Anda membeli hole saw yang
satu set, gunakan ukuran holesaw yang terkecil pada set tersebut yang
berdiameter tidak lebih dari 2 cm. Bagian shock pada male sock drat yang
digunakan untuk lubang ini dipotong sehingga menyisakan kupingan dan
drat saja. Tujuannya supaya bagian dasar wadah tidak ada pentolan shock
sehingga membuat air dapat surut sempurna sampai dasar. Kemudian male
shock drat ini dikunci dengan female shock drat pada sisi luar bawah
wadah.
Sedangkan pipa yang digunakan untuk overflow harus berdiameter
lebih besar dari pipa penghubung grow bed dan pompa. Tujuannya supaya
daya sedot air pipa overflow melebihi daya pancar air keluaran pompa.
Sehingga water level dapat terjaga dan air tidak tumpah karena pengisian
yang berlebihan. Jika pipa penghubung grow bed dan pompa menggunakan
pipa ½, maka untuk overflow Anda menggunakan pipa ¾. Jadi ukuran
lubang dan shock drat yang digunakan disesuaikan dengan ukuran 3/4 juga.
Kemudian pasang male shock drat dan female shock drat melalui
lubang kedua. Pipa overflow 3/4 dipasang pada shock yang berada bagian
dalam wadah grow bed. Ketinggian pipa overflow 3/4 menyesuaikan
kedalaman media tanam dan ditambah 2 hingga 5 cm dari permukaan. Jadi
misal kedalaman media tanam dari dasar hingga permukaan 15 cm, maka
ketinggian pipa overflow 17-20 cm. Tujuannya untuk menjaga permukaan
media tanam tidak kering, mencegah pertumbuhan alga pada permukaan.
Pemilihan Media
Media yang digunakan harus porus masih dapat menahan air tetapi
berongga. Hydroton, kerikil, sirtu (pasir batu), pecahan bata, campuran
kerikil dan dadu rockwool, sekam bakar dapat menjadi pilihan. Jangan
gunakan media yang halus seperti perlite, coco coir, serbuk gergaji karena
media tersebut menahan air terlalu banyak sehingga udara tidak punya
tempat untuk masuk ke dalam media. Akibatnya aerasi buruk dan akar
tanaman kekurangan oksigen.
Media hydroton, pecahan bata, kerikil, sirtu dapat digunakan berulang
kali, sementara media sekam bakar, rockwool hanya dapat digunakan sekali
pakai. Sekedar tips, jika Anda menggunakan media hydroton, kerikil, atau
sirtu, lapisi bagian atas dengan dadu-dadu rockwool atau sekam bakar agar
penguapan air pada media tidak tinggi.
Pemilihan Pompa
Petunjuk Perawatan
o Menentukan Frekuensi Siklus Pasang Surut
Menentukan frekuensi kapan pasang (pompa nyala) dan kapan surut (pompa mati) adalah hal
yang tersulit dari sistem ini. Penentuan penjadwalan kapan waktu pompa menyala (fase pasang -
flood phase) dan kapan pompa mati (fase surut - drain phase) pada sistem ini tidak ada frekuensi
yang pasti.
Untuk pengurasan tandon dan isi ulang larutan nutrisi sama seperti
sistem hidroponik sirkulasi pada umumnya. Air nutrisi diganti ketika
waktu volume penambahan air baku ke larutan nutrisi telah mencapai
50% dari volume air awal dan ditambah waktu penyusutan air sisanya.
Jadi misal volume awal tandon nutrisi 100 liter, tiap hari berkurang 25
liter. Otomatis Anda juga tiap hari menambahkan 25 liter air baku ke
larutan nutrisi. Dua hari kemudian otomatis Anda telah menambahkan
50 liter air baku, artinya telah menambahkan 50% total volume awal,
ketika itu Anda tidak usah menambahkan air lagi ke larutan nutrisi.
Biarkan hingga habis. Jika setiap hari hilang 25 liter, maka empat hari
kemudian air sisanya habis.Jadi siklus waktunya kuras tandon dan isi
nutrisi baru Anda 2+4 = 6 hari sekali
Manajemen Nutrisi
1. Pilih benih yang bersertifikat dan terdaftar resmi di kementrian dan dinas
pertanian.
2. Belilah benih dari seller atau pusat penjualan benih tanaman yang
terpercaya.
3. Periksa dan pastikan tanggal kadaluarsa masih belum terlewati.
4. Benih yang berkualitas memiliki daya kecambah sebesar 80-95%.
5. Daya kecambah adalah persentase kemungkinan benih bisa berkecambah,
karena ada kemungkinan bakal daun tidak keluar dari cangkang bijinya.
6. Setelah itu, rendam benih ke dalam air hangat kira-kira sehangat jidat kita
saja atau sekitar 30-35 derajat selama kurang lebih 1 jam, tujuannya agar
kulit benih menjadi lunak, dan memudahkan benih untuk berkecambah.
7. Gunakan media tanam Rockwool
8. Siapkan rockwool dengan memotongnya menjadi bentuk dadu berukuran
sekitar 2 cm x 2 cm dan disusun di dalam sebuah nampan atau wadah
lainnya.
9. Buatlah lubang pada potongan rockwool menggunakan lidi atau tusuk gigi
untuk memasukan benih sayuran. Ukuran lubang bisa disesuaikan dengan
ukuran benih sayuran yang akan disemai.
10. Masukkan benih yang telah direndam ke dalam lubang rockwool, setiap
lubang di isi 1 benih. Namun untuk tanaman bayam atau kangkung, kalian
bisa menanam 6-8 benih per kotak rockwool.
11. Setelah semua benih dimasukkan ke dalam rockwool, RSKawan bisa
menyiram semua rockwool dengan air bersih. Usahakan penyiraman ini
dilakukan secara perlahan agar air dapat membasahi rockwool secara
merata dan tidak menyebabkan benih tersapu air. Air yang digunakan
adalah air baku ya RSKawan, kita belum perlu menggunakan larutan
nutrisi atau AB-Mix untuk penyiraman pada proses persemaian.
12. Simpan nampan di tempat yang teduh dan kering, lalu tutup nampan
menggunakan plastik agar proses penyemaian cepat berlangsung. Lakukan
pengecekan selama setiap hari,
13. Nah, dalam proses perkecambahan ini, kita harus cek berkala ya
RSKawan, kita harus cek agar rockwoolnya tetap basah, namun tidak
sampai tergenang dan melihat apakah sudah muncul bakal daun yang
keluar dari cangkangnya.
14. Setelah benih berkecambah, harus segera dipindahkan ke tempat yang
terkena sinar matahari, agar tidak terjadi etiolasi, atau benih tidak tumbuh
sempurna. Ciri etiolasi antara lain: batangnya tumbuh lebih kurus dan
tidak kuat, serta daun tanaman pucat dan tipis. Para petani hidroponik,
biasanya menyebut etiolasi sebagai “kutilang” yaitu benih tumbuh kurus,
tinggi, dan langsing. Nah, agar benih kalian tidak kutilang, sebaiknya
benih yang sudah berkecambah harus terkena sinar matahari pagi pada
pukul 06.00 hingga pukul 11.00. Lakukan proses ini hingga daun dari
tanaman kalian tumbuh sebanyak 4 daun sejati.
15. Setelah tanaman memiliki 4 daun sejati, biasanya memakan waktu antara
7-10 hari sejak persemaian. artinya tanaman kalian sudah siap untuk
dipindahtanamkan kedalam instalasi dan masuk ke fase berikutnya.
1. Mempersiapkan bahan dan alat seperti sumbu, pot tanaman, tendon nutrisi,
air, TDS, media tanam, benih sayur, nutrisi hidroponik.
2. Memilih dan Menyemai benih.
3. Merawat bibit, persiapan lahan, sampai instalasi sistem NFT.
1. Pilih benih yang bersertifikat dan terdaftar resmi di kementrian dan dinas
pertanian.
2. Belilah benih dari seller atau pusat penjualan benih tanaman yang
terpercaya.
3. Periksa dan pastikan tanggal kadaluarsa masih belum terlewati.
4. Benih yang berkualitas memiliki daya kecambah sebesar 80-95%.
Rendam benih biji bayam ke dalam air hangat selama kurang lebih 1 jam, tujuannya agar
kulit benih menjadi lunak.
Gunakan media tanam Rockwool yang disusun di dalam keranjang. Rockwool dipilih
karena memiliki daya serap yang tinggi, praktis, dan dapat menyimpan air. Caranya
adalah dengan:
Selanjutnya, simpanlah nampan di tempat yang teduh dan kering, lalu tutup nampan
menggunakan plastik agar proses penyemaian cepat berlangsung.
Diamkan selama 1 hari,
Keesokan harinya tempatkan nampan pada tempat yang terkena sinar matahari dan
terlindung dari hujan.
Bahan
Adapun cara membuat sistem NFT :
Nah, RSKawan dengan banyaknya keuntungan dan manfaat yang ada, hidroponik
tentu menjadi lahan bisnis yang sangat menggiurkan. Akan tetapi, banyak pemula-
pemula yang merasa mampu untuk memulai bisnis hidroponik tanpa persiapan
yang cukup. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena nantinya dapat
menyebabkan kerugian yang besar bahkan hingga hilangnya modal. Untuk itu,
sebelum kita membahas mengenai kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, mari
kita bahas tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis
hidroponik tersebut.
Meskipun bisnis hidroponik merupakan bisnis yang murah, modal awal untuk
memulai bisnis hidroponik bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan kita harus
menyiapkan biaya untuk wadah, operasional, bibit, dan biaya sarana prasarana
lainnya. Akan tetapi, modal untuk memulai bisnis hidroponik dapat ditekan dengan
cara membuat kebun hidroponik dengan skala kecil. Dengan membuat model kebun
hidroponik menggunakan pipa PVC, modal awal yang dikeluarkan bisa ditekan
hingga Rp 1 juta hingga Rp1,5 juta saja. Ukuran kebun pun bisa beragam, apabila
dimanfaatkan sebagai hobi dan memenuhi kebutuhan sayur rumah maka ukuran
yang disarankan adalah 1x4 meter.
Metode tanam hidroponik masih jarang dilakukan oleh masyarakat, karena hal
itulah maka alat-alat pendukung untuk menanam hidroponik juga masih sulit dicari
di pasaran, terutama juga karena masih sedikitnya ahli hidroponik yang ada. Untuk
menangani hal tersebut, kita dapat memanfaatkan toko-toko online untuk mencari
alat yang kita butuhkan. Selain itu, kita juga dapat mengikuti forum komunitas
hidroponik di kota kita ataupun forum komunitas hidroponik skala besar untuk
mengetahui info-info terkait hidroponik dan juga kebutuhan-kebutuhan
pendukungnya.
Selain kemauan untuk belajar, kita harus memiliki inisiatif dari diri sendiri untuk
mencari tahu dan mengadakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam metode
penanaman hidroponik. Tidak semua alat hidroponik harus didapat dengan
membeli, bahkan barang-barang bekas seperti botol bekas pun bisa digunakan
sebagai alat bisnis hidroponik.
Menanam hidroponik untuk pertama kalinya tentu akan menghasilkan hasil yang
bervariasi, bisa jadi hasilnya memuaskan, bisa juga hasilnya adalah kegagalan. Jika
kita belum berhasil, maka jangan menyerah dan teruslah untuk mencoba,
belajarlah dari kesalahan-kesalahan sebelumnya dan terus kembangkan bisnis
hidroponik yang kita miliki!
Pada hidroponik dengan sistem tertutup, aliran nutrisi diberikan secara sirkulatif
yang menyebabkan tingginya tingkat penularan patogen atau pun penyakit-
penyakit lainnya yang ada pada sayuran hidroponik. Untuk mengatasi hal tersebut
maka dapat dilakukan penggantian ekosistem air secara berkala, selain itu dapat
pula dengan melakukan pengecekan secara rutin terhadap sayuran-sayuran
hidroponik.
Trend hidroponik meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menyebabkan
suplai di pasaran meningkat drastis dibandingkan dengan peningkatan permintaan
dengan peningkatan yang kecil. Untuk mengatasi hal ini pastikan kita memiliki
produk hasil hidroponik yang unik dan juga menjual. Selain itu, pastikan juga
bahwa kualitas hasil tanaman hidroponik kita merupakan kualitas terbaik. Tidak
berhenti di situ, kita juga dapat memanfaatkan strategi pemasaran dan juga
promosi yang unik untuk menggaet pelanggan lebih banyak lagi. Inovasi
menggunakan sosial media ataupun toko jual beli online dapat dilakukan guna
meningkatkan keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis hidroponik.
Selain hal-hal yang perlu diperhatikan di atas, penggiat bisnis hidroponik seringkali melakukan
kesalahan-kesalahan yang dapat menyebabkan efek negatif bagi bisnis yang dimiliki. Kesalahan-
kesalahan tersebut sering kali terjadi pada orang-orang yang baru saja ingin terjun ke bisnis
hidroponik. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa penggiat hidroponik yang telah
memiliki pengalaman pun dapat mengalami kesalahan yang sama. Kesalahan-kesalahan yang
sering terjadi dan harus kita hindari antara lain adalah:
Tanaman dan sinar matahari merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan
termasuk juga tanaman dengan metode tanam hidroponik. Sinar matahari
dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis dan terus tumbuh. Hal ini juga menjadi
kesalahan dalam menanam tanaman hidroponik yang sering ditemui. Dalam
beberapa kasus, beberapa orang mengira bahwa metode tanam hidroponik tidak
memerlukan sinar matahari. Anggapan ini merupakan kesalahan fatal karena dapat
menyebabkan tanaman rusak dan mati.
Salah satu kesalahan yang cukup umum terjadi selanjutnya adalah penyemaian
benih terlalu banyak. Banyak pemula di bisnis hidroponik yang menganggap bahwa
semakin banyak benih yang ditanam maka semakin tinggi kesempatan untuk
memiliki tanaman hidup hidroponik dan profit yang tinggi dari hasil panen. Namun,
yang terjadi adalah benih yang terlalu banyak akan menyebabkan kompetisi untuk
memperebutkan nutrisi, air, dan juga lahan hidup antar tanaman. Hal ini akan
menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman-tanaman tersebut dan dapat
menyebabkan beberapa tanaman mati. Untuk menanggulangi hal tersebut, kita
dapat menanam benih dengan memberikan jarak satu sama lain.
Terdapat banyak sekali ragam sistem hidroponik yang telah dikembangkan, bahkan
untuk satu sistem hidroponik itu sendiri biasanya terdapat banyak variasinya. Tidak
sedikit pemula hidroponik yang ingin mencoba semua jenis sistem hidroponik
beserta variasinya. Hal ini tentunya akan menyebabkan pembengkakan modal yang
diperlukan karena setiap sistem dan variasi tentunya memiliki kebutuhan alat yang
berbeda juga. Maka dari itu, sebaiknya tentukan sistem hidroponik dari awal dan
jalankan sistem tersebut hingga proses panen nantinya selesai.
Seringkali pemula ingin berkreasi untuk meramu nutrisi hidroponiknya sendiri. Akan
tetapi, hal ini merupakan salah satu hal yang harus dihindari. Sebagai seorang
pemula, tentunya pengetahuan mengenai teknik-teknik meramu, komposisi, dan
juga kebutuhan nutrisi masih sangat kurang. Untuk itu demi mengurangi kerugian-
kerugian yang dapat terjadi maka sebaiknya gunakan pupuk-pupuk yang sudah
cukup sering digunakan oleh banyak orang.
Setelah mengetahui kekurangan dan juga kesalahan umum yang sering terjadi
pada bisnis hidroponik, kali ini RSKawan akan belajar mengenai tips-tips yang
dapat dimanfaatkan dalam memulai bisnis hidroponik.
Dengan semakin majunya kreativitas yang dimiliki oleh penggiat hidroponik, sudah
sangat banyak contoh-contoh kebun hidroponik yang dimulai dari alat-alat
sederhana seperti limbah botol, baskom nasi, hingga styrofoam bekas bungkus
makanan. Memulai bisnis hidroponik dari peralatan sederhana tentunya dapat
menekan biaya modal awal serta tidak menyebabkan kekecewaan yang mendalam
apabila penanaman tersebut gagal. Sebagai seorang pemula, tentu kita perlu
memahami bahwa semua hal dimulai dari hal sederhana dan kecil terlebih dahulu.
Bergabung di forum
Perencanaan dalam bisnis hidroponik memiliki arti bahwa kita mengetahui nutrisi,
penyinaran, persyaratan, dan peralatan untuk menumbuhkan jenis tanaman yang
kita inginkan. Buatlah daftar hal-hal yang diperlukan dalam keseluruhan proses
menanam hidroponik dan buatlah linimasa penanaman hidroponik dari mulai
penyemaian benih hingga proses panen dan juga penjualan.
Selain peralatan yang sederhana, kita juga perlu untuk memulai dari tanaman-
tanaman yang perawatannya tidak terlalu sulit. Tanaman-tanaman yang disarankan
untuk memulai bisnis hidroponik adalah tanaman yang mudah dan sering
dikonsumsi seperti sawi. Sawi adalah salah satu tanaman sayur yang perawatannya
tidak terlalu sulit. Sawi juga bisa dimanfaatkan untuk beragam masakan atau
sebagai pelengkap bumbu.
kebunteras.wordpress.com
Dalam menanam hidroponik, tidak perlu kita mencari lahan yang sangat luas.
Bahkan di area kecil seperti sepetak kamar sudah dapat dimanfaatkan untuk
memulai menanam hidroponik. Akan tetapi, ada hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih tempat yaitu pancaran sinar matahari. Metode tanam hidroponik,
selayaknya metode tanam konvensional tentu masih memerlukan peran matahari
sebagai sumber energi untuk sayuran berfotosintesis. Pastikan sayuran-sayuran
hidroponik minimal memiliki waktu terpapar sinar matahari selama 3 jam setiap
harinya. Namun, apabila memungkinkan, tempatkanlah tanaman-tanaman
hidroponik tersebut pada area yang terkena paparan sinar matahari secara
langsung sepanjang hari.
RSKawan harus tahu kebutuhan nutrisi dari tanaman yang akan ditanam dalam
proses penanaman hidroponik. Ketahuilah secara terperinci tentang seberapa
banyak nutrisi yang dibutuhkan dan juga apa saja kandungan-kandungan yang baik
untuk tanaman tersebut.
Sterilkan tanaman
Nutrisi ini harus diberikan setiap hari untuk memacu pertumbuhan dan
produktivitas sayuran yang optimal. Nutrisi yang dimaksud adalah
nutrisi A dan B, dimana perbandingannya 1:1 atau juga bisa
menggunakan PPM. PPM adalah singkatan dari part per million, yakni
salah satu satuan konsentrasi untuk menyatakan suatu zat dalam
larutan yang sangat kecil dengan perbandingan 1: 1000.000 (sejuta).
Satuan ppm (part per milion) sangat familiar di kalangan petani, baik
di petani hidroponik, aquaponik ataupun petani lahan terbuka untuk
membuat nutrisi atau pupuk cair dengan konsentrasi yang sesuai.
Pemberian nutrisi pada tanaman juga berbeda-beda tergantung pada
waktu tumbuh tanaman:
Kategori sayuran:
Pada tanaman kangkung:
1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan
nutrisi sekitar 700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4-5 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 6-10 minggu 1300 ppm
12.
Pada tanaman sawi:
1.
2. Tanaman yang sudah berumur 2 minggu diberikan nutrisi sekitar
700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4-5 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
Pada tanaman seledri:
1.
2. Tambahkan nutrisi siap pakai yang disesuaikan dengan umur
tanaman seledri. Umumnya, seledri yang berumur 1-14 HST
berikan 1200 ppm.
3.
4.
5. Sementara, jika umurnya 15-28 HST berikan 1500 ppm.
6.
7.
8. Apabila tanaman seledri hidroponik sudah berumur 29 hari dan
hampir memasuki masa panen, berikanlah nutrisi sebanyak
1680 ppm. BIla mendekati 1700 ppm tidak masalah.
9.
10.
11. Agar khasiatnya lebih efektif, Anda bisa melakukan sirkulasi
nutrisi tersebut dengan menggunakan pompa air.
12.
13.
14. Lakukanlah pemantauan setiap harinya, misal pada pagi atau
sore hari.
15.
Pada tanaman kailan:
1.
2. Tanaman yang berumur 2 minggu diberikan nutrisi sekitar 700
ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4-5 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 6-10 minggu 1300 ppm
12.
Pada tanaman pakcoy:
5.
6. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan nutrisi
sekitar 800 ppm.
7.
8.
9. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 1000 ppm
10.
11.
12. Saat berusia 4 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
13.
14.
15. Saat berusia 5 minggu (35 hari pertama) 1400 ppm
16.
Pada tanaman selada:
1.
2. Tanaman yang berumur 2-3 minggu diberikan nutrisi sekitar 700
ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 4-8 minggu diberikan nutrisi 840 ppm
6.
Kategori buah-buahan
Pada buah melon:
1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu, diberikan
nutrisi sekitar 800 ppm.
3.
4.
5. Ketika tanaman sudah berumur 2 minggu lebih dan bunga mulai
muncul, pemberian nutrisi sekitar 1000 ppm.
6.
7.
8. Setelah tanaman melon berbunga, beri nutrisi sekitar 1200 ppm.
9.
10.
11. Setelah tanaman mulai tumbuh buah, pemberian nutrisi
sebanyak 1500 ppm.
12.
13.
14. Setelah buah mulai membentuk bagian jaring-jaring, berikan
nutrisi sebanyak 1800 ppm.
15.
Pada buah stroberi:
1.
2. Tanaman yang berumur 2 minggu diberikan nutrisi sekitar 700
ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 5-14 minggu 1400 ppm
12.
Kategori buah sayuran:
Pada tanaman Cabai:
1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan
nutrisi sekitar 700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 5-12 minggu 1400 ppm
12.
Pada tanaman timun:
1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan
nutrisi sekitar 700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4 minggu (28 hari pertama) 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 5 minggu 1400 ppm
12.
13.
14. Saat berusia 6-10 minggu 1600 ppm
15.
Pada tanaman tomat:
1.
2. Tanaman yang sudah dipindah dan berumur 2 minggu diberikan
nutrisi sekitar 700 ppm.
3.
4.
5. Saat berusia 3 minggu (21 hari pertama) diberikan nutrisi 900
ppm
6.
7.
8. Saat berusia 4-6 minggu 1200 ppm
9.
10.
11. Saat berusia 7-8 minggu 1400 ppm
12.
13.
14. Saat berusia 9 minggu 1600 ppm
15.
16.
17. Saat berusia 10 minggu 1800 ppm
18.
19.
20. Saat berusia 11 minggu 2000 ppm
21.
22.
23. Saat berusia 12 minggu 2400 ppm
24.
25.
26. Saat berusia 13 minggu 3000 ppm
27.
28.
29. Saat berusia 14-15 minggu 3200 ppm
30.
2.
3. Sanitasi (kesehatan)
4.
4.
5. Pemeriksaan kondisi tanaman setiap hari
6.
Hama Ulat pada Tanaman Bayam
Hama Serangga pada Tanaman Bayam
Hama ini menyebabkan daun menjadi bergaris dan rusak karena hama
serangga berkembang biak atau bertelur di sekitar daun atau sayuran.
Jika daun sudah terlanjur terserang oleh hama, lebih baik buang atau
hilangkan daunnya, untuk pencegahan daun terserang serangga dapat
dilakukan penyemprotan rutin dengan menggunakan obat
pemberantas hama.
Penyakit Jamur
Hama Semut
Ulat perusak daun (Crocidolomia binotalis) Ulat ini bisa merusak dan
memakan daun muda dari tanaman hidroponik kita. Gejala yang bisa
diamati adalah bekas gigitan yang membuat daun berlubang seperti
teranyam. Kerusakan biasanya dimulai dari permukaan daun sebelah
bawah. Serangan berat biasanya terlihat tulang daun saja.
Ulat tritip (Plutella maculipennis) Daun yang digigit oleh ulat tritip
seringkali menyisakan bekas kerancang putih. Jika dilihat lebih dekat,
kerancang tersebut ternyata adalah kulit ari daun yang tersisa setelah
dagingnya dimakan ulat. Selanjutnya, daun akan menjadi berlubang.
Siput Daun yang dimakan siput akan tampak berlubang tetapi tidak
rata. Sering pula dijumpai adanya alur-alur bekas lendir pada sayuran.
Namun, serangan hama yang satu ini cukup jarang terjadi.
Ulat (Thepa javanica) Hama ini biasa meninggalkan banyak lubang
pada daun dan lubangnya bergerombol.
Ulat tanah (Agrotis ipsilon) Bagian pangkal batang yang diserang ulat
ini akan terpotong hingga roboh, bahkan mati.
Serangan penyakit
Akar bengkak
Bercak daun Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daun-daun tua.
Busuk basah Pada awalnya akan terjadi bercak basah dan lunak.
Embun upas Gejalanya biasa timbul di pembibitan.
Rebah semai Penyakit ini pada umumnya menyerang bibit.
Serangannya ditandai dengan bibit menjadi busuk sebelum tumbuh,
bibit yang sudah tumbuh pangkalnya mendadak busuk sehingga
roboh, hingga bibit tumbuh tapi kerdil. Sementara serangan pada
tanaman dewasa akan menyebabkan akarnya busuk.
Busuk daun Jika melihat ada bercak basah tak beraturan pada daun
dan batang, bisa jadi itu karena penyakit busuk daun. Jika dibiarkan,
kondisi ini akan membuat seluruh tanaman menjadi buruk. Untuk
menanggulanginya perlu dilakukan pengaturan jarak tanam agar
kelembaban berkurang dan melakukan pergiliran jenis sayuran lain
untuk memutuskan daur hidupnya.
Virus mosaik Akibat penyakit ini, sayuran bisa menjadi kerdil dan
daunnya tampak kering tidak beraturan. Untuk menanggulanginya
perlu digunakan bibit bebas virus.
Penyemprotan ini dilakukan minimal setiap satu minggu sekali dan kamu
bisa menghentikan penyemprotan saat sayuran akan mulai dipanen. Kita
perlu memastikan bahwa tanaman terhindari dari organisme merugikan
yang disebut sebagai Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau Hama.
OPT
Hama Ulat. Ulat, tubuhnya bisa mencapai ukuran 4-5cm. Ulat ini
membuat lubang pada daun, bunga dan buah. Daun yang dilubangi
akan mengalami infeksi dan membusuk.
Cara mengendalikan hama ulat buah ini adalah yakni tangkap dan
matikan. Akan tetapi, bila serangan terjadi dalam skala besar,
gunakanlah insektisida secara rutin sebanyak 1 minggu sekali
Hama Kutu Daun Hijau. Kutu daun hijau merupakan vektor pembawa
virus. Daun yang terserang kutu hijau akan menjadi keriting dan kerdil
serta melengkung ke bawah atau menjadi rapuh.
Cara mengendalikan kutu daun hijau bisa dengan tiga cara yakni
memakai mulsa perak, memakai insektisida, dan cara alaminya
dengan mendatangkan predator seperti Coleoptera, Harmonia arcuata,
dan dari ordo Diptera.
Ketiga, Hama Lalat Putih. Lalat putih memiliki ciri berwarna putih,
permukaan tubuhnya dilapisi tepung putih dan menyerang tanaman
hidroponik sehingga membuat tanaman terlihat terselubungi tepung
putih. Jika disentuh, tepung putih tersebut akan berhamburan.
Pertumbuhan tanaman pun menjadi terhambat dan kerdil, daun akan
mengecil dan menggulung ke atas.
Hama Lalat Buah. Lalat buah menyebabkan tanaman hidroponik
menjadi busuk dan bila dibuka terdapat belatung.
Penyakit Jamur. Jamur adalah jenis penyakit yang akan menyebabkan
tanaman menjadi layu, akar membusuk, dan daun menguning serta
sobek. Cara mencegah atau memberantas penyakit jamur adalah
dengan cara mengganti media tanam dengan yang baru, singkirkan
tanaman yang sudah terlanjur terkena jamur dan telah mati, dan
lakukan penyemprotan secara rutin menggunakan obat semprot
jamur.
1.
2. Pengecekan tandon air. Pengecekan ini dilakukan setiap 2 atau 3 hari
sekali. Akan tetapi, perlu menyesuaikan dengan cuaca dan kondisi ya.
3.
4.
5. Pemberian Larutan Nutrisi. Nutrisi ini harus diberikan setiap hari untuk
memacu pertumbuhan dan produktivitas sayuran yang optimal. Nutrisi
yang dimaksud adalah nutrisi A dan B, dimana perbandingannya 1:1.
6.
7.
8. Sanitasi lingkungan juga amat penting diperhatikan. Mengapa? karena
hal ini akan membantu tanaman terhindar dari serangan hama dan
penyakit
9.
10.
11. Pengecekan hama pada tanaman. Agar kita dapat memastikan
kesehatan tanaman kita, kita harus memeriksa kebebasan tanaman
dari hama. Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan
dengan cara menyemprotkan cairan pestisida dan fungisida secara
teratur. Sebaiknya RSK-wan menggunakan pestisida berbahan
senyawa organik ya! Penyemprotan ini dilakukan jika terjadi serangan
hama.
12.
13.
14. Tahapan terakhir adalah memeriksa kondisi tanaman setiap hari.
Supaya kamu bisa mendapatkan hasil yang maksimal, kamu harus
sering memeriksa kondisi tanaman setiap hari ya. Dengan kamu tahu
perkembangan tanaman setiap harinya, kamu bisa sigap nih jika
ditemukan infeksi hama atau penyakit pada tanaman
15.
Selamat mencoba!
Menjual Hasil Panen kepada Konsumen
Halo RSKwan! Setelah kalian mendalami teknik hidroponik, kalian juga
perlu mengetahui bahwa banyak model-model bisnis hidroponik yang telah
berhasil berkembang dan menjadi perusahaan besar dikarenakan memiliki
jaringan yang luas. Hal yang sama berlaku dalam bidang pertanian. Kalian
perlu membangun jaringan pemasok yang luas sehingga tidak terpaku pada
satu tempat saja. Misalnya kalian bisa membangun kerjasama dengan para
petani di daerah sebab selain membantu bisnis kalian sendiri, kalian juga
bisa membantu perekonomian petani daerah. Memang benar bahwa tak
selalu ada jaminan sukses untuk bisnis. Tapi kita tahu, bersiap-siap akan
membuat peluang itu setidaknya menjadi lebih besar. Lantas bagaimana sih
cara membangun jaringan bisnis dalam menjual hasil panen kepada
konsumen?
o Memperbanyak Kenalan
detik.com
Cara ini adalah cara yang cukup efektif untuk membantu
membangun jaringan bisnis baru karena ruang tersebut akan
memberikan peluang bagimu untuk mengenal banyak pengusaha yang
memiliki beragam jenis usaha. Dan siapa tahu salah satu dari mereka
bisa menjadi partner (rekan) bisnis yang cukup potensial bagi usaha
kalian.
1. Pertama, sayuran hidroponik, dari sisi rasa, terasa lebih manis dan
berair karena penanamannya dilakukan dengan media tanam
berupa air dan nutrisi.
2. Kedua, di sisi tampilan, daun sayuran terlihat lebih fresh, lebih
besar, dan hijau terang. Inilah yang membedakan dengan jenis
sayuran yang ditanam dengan media tanah.
3. Ketiga, alasan mendasar dan tak kalah penting adalah nilai
kesehatan dan kualitas dari hasil tanaman hidroponik.
Tak kenal maka tak sayang, begitulah kata pepatah yang sering kita dengar.
Oleh karena itu kita harus membuat orang mengenal produk kita dengan
memberikan merek, agar orang-orang dapat lebih tertarik untuk membeli
produk kita.
Kesan rapi dan apik yang ditampilkan oleh produk kita juga bisa
meningkatkan tingkat kepercayaan dari para pelanggan yang ingin membeli
produk kita loh.
Sebagai petani, kita juga harus bangga untuk menceritakan kesibukan kita
dalam memproduksi sayuran kepada orang-orang terdekat kita. Ceritakan
kepada tetangga, teman, dan keluarga kalian, bahwa kalian mempunyai
sayur dengan kualitas baik yang ditanam sendiri.
Hal tersebut dapat menambah kemungkinan bahwa orang-orang yang ada di
dalam lingkungan kalian akan meneruskan promosi yang kalian lakukan ke
orang lain disekitar mereka. Tentunya sangat membahagiakan ya jika
produk kita dapat dipromosikan secara cuma-cuma berkat promosi dari
mulut ke mulut.
kalian bisa menitip sayur kalian pada penjual sayur, dan biarkan dia menjual
dan uangnya bisa dibayarkan setelah sayur laku terjual. Hal ini bisa
menguntungkan bagi kedua pihak ya, karena kalian tidak perlu repot-repot
berkeliling untuk memasarkan produk kalian, dan penjual sayur juga tidak
perlu repot-repot mencari supplier sayur dengan kualitas baik.
Dengan teknik promosi seperti ini, tentunya kalian harus berbagi
keuntungan dengan penjual sayur. Namun keuntungannya, sayur kalian
terjual dan produk kalianlah yang akan dicari.
Hal ini ibarat berbagi kebaikan kepada tetangga yang merupakan sifat yang
mulia. Dengan kita membagikan sayuran kita ke orang-orang terdekat kita,
kedepannya kita juga akan mendapatkan balasan kebaikan. Di sisi lain,
dengan berbagi hasil panen ke tetangga, bisa menjadi satu kesempatan
untuk promosi. Karena jika tetangga kita menilai bahwa produk yang kita
hasilkan baik untuk dikonsumsi, tidak menutup kemungkinan ia akan
membeli produk kita atau bahkan menceritakan ke rekan lainnya mengenai
produk kita.
Namun yang harus diingat, berikanlah sayuran yang terbaik, dan bukan
sayuran sisa yang kalian sendiri tidak menyukainya. Karena bagaimanapun
kesan positif akan selalu berdampak positif. Sebaliknya, kesan negatif akan
membuahkan dampak negatif.
Berani berinovasi
Inovasi akan membuat kalian berbeda dengan penjual yang lainnya, dan
kalian akan mempunyai kesan berbeda. Inovasi bisa dalam bentuk
pelayanan yang lebih cepat, pengemasan yang lebih menarik, bonus yang
lebih menguntungkan, dan lainnya yang bisa kalian kembangkan sendiri.
Mengenali Target
Di tahap ini, kalian perlu mencari tahu apa yang sedang hits di
kalangan para target pasar yakni si ibu-ibu dan restoran. Hal ini bisa
kalian lakukan dengan ikut bergabung di forum-forum yang ada di
media sosial atau situs tertentu. Dari sini kalian bisa tahu bagaimana
kebutuhan dari target pasar saat ini dan apa yang bisa menjadi nilai
jual pada kalangan itu. Selain forum tersebut, kalian juga bisa
langsung menanyakan kepada kelompok ibu-ibu yang biasanya
membeli sayuran di tukang sayur keliling atau restoran yang ada di
dekat rumah. kalian akhirnya juga dapat menyesuaikan membuka
toko offline kecil-kecilan di rumah dan tidak hanya mengandalkan
penjualan online. Atau misalnya, sejak pandemi, ada banyak
komoditas yang fokus berjualan sayuran dan buah-buahan, kalian juga
bisa mencari tahu bagaimana cara memasarkan produk kalian di
komoditas tersebut.
Kalian juga dapat mencari tahu “Bagaimana kompetitor kalian
menjual produknya?”. Dari sini kalian bisa tahu kelemahan kompetitor
dan menentukan produk yang dikemas lengkap dengan kelebihan yang
mampu menjawab kebutuhan konsumen. Pada saat melakukan
pemasaran, kalian sudah yakin dengan kelebihan produk dan siap
“membidik” para konsumen-konsumen tersebut.
Pahami Perilaku Target
RSK-wan perlu perhatikan, seberapa besar persentase biaya promosi yang akan dilakukan pada
bisnis. Jangan sampai jumlahnya melebihi total profit yang diperoleh perusahaan dalam satu
tahun atau kurun waktu tertentu. Cobalah untuk membagi biaya promosi dengan total penjualan
lalu dikalikanlah dengan 100% untuk mendapatkan indikator yang sesuai.
Tingkat Penjualan
Selamat! kalian sudah berhasil menyelesaikan pembelajaran di chapter 5 dari kelas “Petani
Hidroponik” ini. Nah, di chapter ini kalian mempelajari waktu panen, proses panen dan
pengelolaan panen, hingga cara pengemasan. Berikut rangkuman dari chapter 5 ini
Menentukan Panen
Setiap tanaman memiliki waktu panennya masing-masing. Berikut adalah
waktu panen dari tanaman sayuran yang direkomendasikan di kelas ini
Buah Melon bisa dipanen jika telah berjaring atau berumur sekitar 50 hari
hingga 2 bulan.
Semangka hidroponik bisa RSK-wan panen sejak 2 sampai 3 bulan dari
masa tanam. Untuk cara panennya sendiri, buah semangka boleh langsung
dipetik aja atau dipotong pada bagian tangkainya.
Stroberi. Stroberi yang manis tapi kecut ini sudah bisa kalian petik sejak 4
sampai 6 bulan setelah tanam, tapi sebenernya bisa lebih dari bulan,
tergantung pertumbuhan tanamannya
Untuk waktu panen Sayuran Buah yang kelas ini rekomendasikan adalah:
Kemudian, terdapat hal-hal yang perlu dilakukan jika panen terlambat:
o Perhatikan proses pemberian nutrisi yang sudah kamu lakukan, apakah sudah
sesuai anjuran dan sudah rutin?
o Periksa pH media tanam apakah sudah sesuai dengan kondisi pH yang baik. pH
yang baik biasanya berkisar antara 5.5 – 7.5, akan tetapi berbeda-beda tergantung
tanaman. Kondisi pH tanaman yang ideal berdasarkan jenis tanamannya bisa
kalian lihat berikut ini
Kangkung : 5.5-6.5
Bayam: 6.0-7.0
Sawi: Sawi Manis 5.5-6.5, Sawi Pahit 6.0-6.5
Selada : 6.0-7.0
Seledri: 6.5.
Pakcoy: 7.0
Kailan: 5.5-6.5
Pada buah-buahan:
Melon: 5.5-6.0
Semangka: 5.8
Stroberi: 5.8-6.5
Paprika: 6.5
Cabai: 6.0-6.5
Timun Jepang: 6.0
Tomat Cherry: 6.0-6.5
1. Gunakan tangan untuk mencabut bayam yang sudah siap panen. Cabut
dengan hati-hati, jangan terlalu kuat dan merusak sayuran
2. Letakkan bayam pada keranjang besar.
3. Bersihkan dari kotoran dan debu yang menempel pada bayam
4. Lakukan penyortiran antara bayam yang bagus dan yang jelek. Periksa
apakah kualitas dari bayam layak atau tidak dengan melihat ciri visual dan
fisik. Ciri visual bayam yang baik adalah warna daun yang hijau, ukuran
daun yang besar. Sedangkan yang perlu disortir adalah daun-daunan dan
menguning dan yang dimakan hama. Sementara ciri fisik yang dimaksud
adalah batang yang kuat serta daun yang merekah.
5. Perhatikan adakah tanda-tanda kebusukan seperti daun atau batang yang
rusak.. Jika ada ciri busuk tersebut, JIka ada, pisahkan dari bayam-bayam
lainnya
Kelebihan dari kardus dengan ruang ventilasi adalah lebih bisa dikreasikan sesuai keinginan,
lebih banyak ruang untuk memberikan informasi, dan dapat mencantumkan logo usaha, sehingga
dapat meningkatkan harga jual. Di sisi lain, kekurangannya adalah produk tidak bisa terlihat dari
jauh karena tidak transparan
Kelebihan dari kertas karton dengan ruang ventilasi adalah sederhana dan murah, cocok untuk
digunakan pada target ibu rumah tangga dengan frekuensi membeli harian. Di sisi lain,
kekurangannya adalah kemasan terlihat murah sehingga kepercayaan terhadap kualitas produk
menurun dan kurang dapat melindungi produk tekanan, air serta cahaya matahari
Kemasan merupakan media komunikasi antara penjual dengan pembeli atau konsumen. Desain
tampilan dengan cara:
Pastikan produk sayur dan buah yang dipanen sudah dalam keadaan
bersih.
Timbang sayur atau buah sesuai dengan standar ukuran yang diinginkan.
Susun secara teratur dan rapi sehingga memenuhi volume ruang kemasan
dan menarik perhatian pembeli. Produk yang memiliki warna yang
menarik, sedikit mengalami kerusakan, dan berukuran besar ditaruh di
depan agar bisa terlihat oleh pembeli.
Kemas dan simpan produk dengan telaten agar hasil panen tidak menjadi busuk
Tahun 1980 metode hidroponik ini mulai masuk ke Indonesia dan meluas, pada saat itu cara
tanam ini diperkenalkan pada masyarakat luas oleh Bob Sadino. Bob Sadino mempopulerkan
teknik hidroponik di Indonesia yang saat itu juga ia sering menjadi narasumber/pakar dalam
agribisnis. Pada awalnya cara penanaman unik ini hanya dilakukan sebagai suatu kecintaan
seseorang pada tanaman saja, yang ingin mencoba menanam tanaman tidak menggunakan tanah.
Bahkan banyak masyarakat yang menggunakan tanaman ini sebagai tanaman hias di rumah agar
terlihat estetik, serta menjadi salah satu dekorasi di ruangan yang unik dan menarik.
Namun, lain dulu lain juga sekarang, kini hidroponik sudah bukan menjadi hobi semata, tetapi
sudah menjadi cara budidaya tanaman yang komersial.
Perkembangan menanam tanaman dengan menggunakan media air ini terus berkembang dari
waktu ke waktu. Ditambah dengan semakin sempitnya lahan tanam di perkotaan, yang membuat
banyak orang tidak dapat menanam tanaman sesuka hati.
Apalagi penanaman tanaman hidroponik ini bisa dilakukan di mana saja, dan memiliki banyak
media yang dapat dimanfaatkan untuk hasil tanam yang baik.
Khususnya untuk orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan dengan lahan yang sempit,
teknik menanam yang satu ini sangat membantu. Budidaya tanaman dengan hidroponik bahkan
bisa dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di apartemen atau di rumah susun sekalipun.
Segalanya menjadi mudah dengan teknik penanaman hidroponik ini, sehingga cara tanam
hidroponik ini menjadi pilihan alternatif yang tepat bagi masyarakat perkotaan atau masyarakat
modern.
Penerapan hidroponik di Indonesia sudah mulai memasuki berbagai kalangan, dari mulai skala
rumahan hingga di lingkungan perkantoran. Tujuannya pun beragam, dari mulai sekedar
menyalurkan hobi, hingga menekuni bisnis. Berikut ini merupakan contoh-contoh penerapan
hidroponik di Indonesia yang bisa dijadikan inspirasi peluang oleh RSKawan semua sebelum
menekuni hidroponik.
Hidroponik di Rumah.
merdeka.com
Penerapan teknik penanaman hidroponik di rumah merupakan penerapan yang paling umum
dilakukan oleh para pemula. Alasan yang mendasari teknik ini digunakan di rumah karena
adanya keterbatasan lahan yang semakin nyata terjadi di tengah masyarakat urban. Teknik
hidroponik di rumah dapat dilakukan di halaman rumah maupun di rooftop, untuk menghemat
penggunaan lahan.
Pada masa pandemi seperti saat ini, kebanyakan para pemula mulai bercocok tanam
menggunakan teknik hidroponik karena mencari kesibukan lain yang bisa dilakukan di rumah.
Karena dengan adanya kesibukan tambahan bercocok tanam, para pelaku pertanian dapat merasa
lebih berdaya dan produktif meskipun hanya di rumah saja. Di sisi lain, penerapan hidroponik ini
juga menjadi awal dari bisnis baru yang cukup menjanjikan jika dilakukan secara konsisten dan
dengan skala yang lebih besar.
Oleh karena itu, bagi RSKawan yang ingin mulai menekuni profesi petani hidroponik, perlu
diketahui bahwa skala yang seharusnya dimulai tidak harus dari skala besar, melainkan dari
lahan dan modal yang kecil, kamu sudah bisa mulai menekuni hobi yang dapat menghasilkan
keuntungan tambahan.
Dikutip dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), sejak tahun 2019 kantor LPMP
yang berada di wilayah DKI Jakarta sudah mulai menerapkan budidaya sayuran di wilayah
kantornya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu sarana refreshing bagi para karyawan yang
merasa jenuh dengan kegiatan operasional pekerjaan sehari-hari dan butuh sebuah media untuk
menyalurkan hobi atau sekedar melepas penat.
Metode hidroponik dipilih oleh para karyawan karena dinilai mudah dan tidak perlu berkotor-
kotoran dalam menanam dan merawatnya. Selain itu, meskipun cara berkebun sayuran ini
terbilang modern, namun untuk melakukannya tidak memerlukan biaya yang tinggi, karena dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar.
Sekalain di DKI Jakarta, ternyata hidroponik juga sudah diterapkan di pekarangan kantor DP3
Balikpapan, Kalimantan Timur. Heria Prisni selaku kepala DP3 Balikpapan menyatakan bahwa
kegiatan budidaya sayur hidroponik sudah dilakukan mulai bulan Oktober tahun 2019. Metode
hidroponik dipilih karena perawatannya mudah dan efisien dari segi biaya. Selain itu, lahan yang
dibutuhkan juga tidak banyak, sehingga dapat dilakukan di lahan pekarangan kantor.
Seperti yang kita ketahui, salah satu cita-cita Indonesia saat ini adalah swasembada pangan, yaitu
pemenuhan kebutuhan pangan secara mandiri tanpa mengandalkan impor bahan pangan dari luar
negeri. Namun, sayangnya hingga saat ini Indonesia belum bisa mewujudkannya karena
keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang ingin berkontribusi di sektor pertanian. Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk bisa menumbuhkan kesadaran akan cita-cita tersebut pada
generasi muda melalui eduwisata.
Hidroponik merupakan salah satu teknik yang paling cocok untuk diterapkan pada eduwisata
tersebut karena hidroponik menawarkan banyak kemudahan dalam implementasinya, seperti:
Penggunaan air lebih efisien dan bisa didaur ulang
Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak
Faktor-faktor tersebut dapat memberikan kesan kepada generasi muda bahwa dunia pertanian
tidak sulit untuk dilakukan, karena dapat dilakukan dimanapun selama terdapat lahan terbuka
yang cukup, dan juga tidak memerlukan perawatan yang kompleks.
Sudah banyak masyarakat di Indonesia yang menggunakan sistem bertanam dengan media air
bernutrisi ini, mulai dari petani hingga orang yang menanam sendiri dirumah, saat ini hidroponik
bukan sekedar hobi saja, bahkan sudah menjadi peluang bisnis.
Permintaan sayuran hidroponik dari waktu ke waktu semakin meningkat, ditambah dengan harga
sayurannya yang cukup tinggi. Maka peluang bisnis hidroponik di Indonesia telah menjadi salah
satu peluang bisnis yang menjanjikan.
Sampai detik ini, potensi pasar hidroponik masih terbuka luas, apalagi di masa depan. Pasalnya,
harga sayuran hidroponik cukup menggoda. dari tahun ke tahun permintaannya pun meningkat
cukup signifikan, yaitu sekitar 20% pertahun. Sebab itulah peluang bisnis tanaman hidroponik ini
semakin menjanjikan.
Bahkan, PT Trans Retail Indonesia melalui 41 gerai pasar modern seperti Carrefour di Jakarta
membutuhkan pasokan sayuran hidroponik hingga 3 ton setiap bulannya dan ini bukan angka
yang kecil. Angka tersebut masih dikatakan belum bisa mencukupi semua permintaan konsumen
yang masuk ke pasar modern tersebut.
Sedikitnya mereka membutuhkan tambahan pasokan hingga 500 kg sayur hidroponik per bulan.
Kabar gembiranya lagi, beberapa pasar modern lainnya seperti Hypermart, Giant, dan Diamond
juga mampu menyerap pasokan sayuran dari para petani hidroponik dalam jumlah yang tak kalah
besar.
Fakta ini dibenarkan oleh pengelola Saung Mirwan yang setiap minggunya mampu
memproduksi sayuran utuh sebanyak 2,5 ton serta sayuran potong mencapai 12 ton. Sementara
itu, Parung Farm yang berlokasi di Parung, Bogor, bisa memproduksi 500 – 700 kilogram
sayuran hidroponik per hari.
Jika kamu tertarik untuk menjalani bisnis hidroponik di Indonesia ini maka kamu masih bisa
memenuhi kebutuhan pasar akan sayuran hidroponik yang jumlahnya mencapai 40%. Hal itu
juga dirasakan oleh pengusaha hidroponik, yang mengembangkan bisnis ini tanpa menggunakan
green house.
Bagi kamu yang tertarik untuk memulai profesi sebagai petani hidroponik, berikut ini beberapa
komoditas sayuran hidroponik di Indonesia yang menggiurkan karena bernilai tinggi di pasaran.
Selada
Tanaman yang satu ini adalah jenis tanaman yang paling diminati oleh pasar dan paling banyak
ditanam dengan cara hidroponik, sehingga tanaman selada menjadi salah satu jenis tanaman
hidroponik yang bernilai ekonomis tinggi.
Tanaman ini memang menjadi jenis tanaman yang paling subur, jika teknik bertanamnya
menggunakan teknik hidroponik. Tanaman selada juga mampu tumbuh dengan cepat, sehingga
hasilnya mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia secara lebih cepat.
Buah-buahan
Tanaman lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi di Indonesia adalah berbagai jenis buah-
buahan, seperti buah melon, tomat, hingga cabe yang dibudidayakan dengan cara hidroponik.
Dengan hasil yang sangat baik dan masa panen yang relatif lebih minim resiko, tak heran jika
tanaman hidroponik tersebut akan bernilai tinggi.
Namun untuk tanaman jenis ini, kita harus ukuran lahan yang cukup besar karena dibutuhkan
tempat untuk menopang bobot buah yang sudah tumbuh.
Timun
Apabila kamu masih mencari jenis-jenis tanaman hidroponik yang nilai ekonomisnya tinggi
bahkan bisa berskala besar, maka kamu bisa menggunakan timun. Cara perawatan yang baik
pada tanaman hidroponik timun ini akan menghasilkan buah yang berkualitas baik.
Dalam menanam tanaman hidroponik timun, sebaiknya kamu menyediakan cahaya yang cukup
supaya tanaman bisa tumbuh dengan baik. Selain itu, dalam memilih jenis-jenis tanaman
hidroponik yang akan dijadikan tanaman komersial, tentu kamu harus lebih hati-hati. Karena tak
semua jenis tanaman yang bisa dibudidayakan dengan cara hidroponik ini mampu menghasilkan
nilai ekonomis yang tinggi.
Banyak petani penghasil yang melakukan riset dahulu pada jenis tanaman apa saja yang nilai
ekonomisnya tinggi ketika dijual. Sehingga keuntungan yang didapatkan akan lebih tinggi.
Referensi
https://www.kemilaudesa.com/blog/perkembangan-hidroponik-di-indonesia/
https://kaltim.tribunnews.com/2019/09/21/kembangkan-hidroponik-pekarangan-kantor-dp3-
balikpapan-dihiasi-sayuran-hijau?page=2
https://media.neliti.com/media/publications/96991-ID-perancangan-interior-fasilitas-edukasi-
h.pdf
https://petanidigital.id/hidroponik/#perusahaan-hidroponik-di-indonesia
https://petanidigital.id/hidroponik/#perkembangan-hidroponik-di-indonesia
https://petanidigital.id/hidroponik/
Mengenal Lebih Jauh Media Organik Vs Non Organik pada teknik Hidroponik
Arang Sekam
Banyak macam-macam media tanam hidroponik, arang sekam merupakan media tanam yang
paling populer dan banyak digunakan. Arang sekam dianggap sebagai media tanam hidroponik
yang steril, murah, dan efisien. Kelebihan yang dimiliki oleh arang sekam antara lain terdapatnya
komponen kimiawi seperti protein kasar, kadar air, abu, lemak, serat kasar, karbon, oksigen,
karbohidrat, hidrogen, dan silika. Sedangkan keunggulan dari arang sekam sebagai media tanam
adalah harga yang dipatok lebih murah. Untuk mendapatkan arang sekam juga mudah, apalagi
jika RSKawan tinggal di pedesaan, arang sekam bisa diperoleh secara cuma-cuma. Selain itu,
segala unsur yang dapat merugikan tanaman telah lenyap dari arang sekam melewati proses
pembuatannya dengan cara dibakar. Keuntungan lain dari arang sekam sebagai media tanam
adalah penggunaannya yang lebih efisien dikarenakan bobot lebih ringan, gampang dibuat, dan
mudah diaplikasikan.
Spons
Spons dikenal baik oleh orang-orang yang telah lama melakukan budidaya tanaman hias. Media
tanam yang satu ini mempunyai bobot sangat ringan sehingga saat diaplikasikan akan mudah
untuk dipindahkan dan ditempatkan di mana saja. Bobot ringan yang dimiliki oleh spons sebagai
media tanam tidak memerlukan pemberat lagi karena setelah disiram air maka spons akan
menyerap air sehingga tanaman akan menjadi tegak.
Hasil yang diperoleh dengan memanfaatkan media tanam hidroponik berupa spons adalah
pertumbuhan tanaman lebih prima dan bisa dipakai selama-lamanya. Sudah banyak orang yang
membuktikan sendiri bahwa spons dapat membuat tanaman lebih subur tanpa perlu proses
adaptasi. Kelebihan lain yang dimiliki oleh spons ialah spons mampu menyimpan kandungan air
sampai waktu 2 minggu, ditambah kekebalannya terhadap jamur yang berisiko merusak
tanaman.
Disamping keuntungan tersebut, tentunya spons juga memiliki kekurangan. Spons merupakan
media tanam yang sangat mudah hancur, sehingga tidak akan cocok digunakan dalam jangka
waktu yang lama. RSKawan harus mengganti spons ini secara berkala agar tanaman tidak
terhambat tumbuh kembangnya.
Expanded Clay
Expanded clay atau hidroton merupakan produk dari tanah liat yang termasuk ke dalam macam-
macam media tanam hidroponik terbaik. Hidroton diperoleh melalui proses pemanasan dengan
suhu mencapai lebih dari 1000 derajat C. Media tanam yang satu ini sangat populer di kalangan
petani hidroponik di Jerman. Expanded Clay atau hidroton dianggap sebagai media tanam yang
praktis dan mudah diimplementasikan karena mempunyai bentuk berupa bulatan-bulatan
lempung berukuran kecil seperti kelereng. Expanded clay (hidroton) sebagai media tanam
mempunyai banyak kelebihan untuk membudidaya tanaman secara hidroponik seperti
kemampuannya menyimpan kandungan air bersih dengan baik, pH netral, stabil, serta memiliki
aerasi yang terbilang sempurna.
Rockwool
Media tanam hidroponik lain yang tak kalah populer di kalangan petani hidroponik adalah
rockwool. Media tanam yang satu ini menyimpan kelebihan yang tidak banyak dimiliki oleh
media tanam lainnya, terutama dalam urusan perbandingan komposisi air dan udara yang mampu
disimpan oleh media tanam rockwool.
Rockwool sendiri merupakan media tanam bersifat ramah lingkungan yang terbuat dari
kombinasi batu, seperti dari batuan basalt, batu bara, dan batu kapur yang dipanaskan pada suhu
1.600 derajat C hingga meleleh menyerupai lava yang kemudian berubah bentuk menjadi serat-
serat. Setelah dingin, kumpulan serat tersebut akan dipotong menyesuaikan dengan kebutuhan.
Di dalam rockwool terkandung pH yang cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman sehingga
memerlukan perlakuan khusus sebelum rockwool dijadikan sebagai media tanam.
hidroponikstore.com
Media untuk pertumbuhan tanaman yang satu ini tergolong sebagai media tanam organik. Sabut
kelapa yang pada umumnya dijumpai sebagai alat pencuci panci, dijadikan sapu, dan kesetan ini
sekarang penggunaanya mulai berkembang menjadi media tanam hidroponik yang ditemukan
pada tahun 80-an oleh Dutch Plantin, sebuah lembaga yang pertama kali melaporkan bahwa
serbuk halus yang diperoleh dari sabut kelapa bisa dijadikan sebagai media bercocok tanam
hidroponik.
Di luar negeri, serbuk sabut kelapa atau cocopeat juga dikenal dengan sebutan coir pith, coir
fibre pith, coir dust, dan atau coir yang berarti sabut. Serbuk sabut kelapa sebagai media tanam
diklaim mempunyai daya tampung air yang tinggi. Serbuk sabut kelapa diketahui mampu
menyimpan air hingga 73% atau 6 – 9 kali lipat dari volumenya. Dengan demikian, maka
kegiatan bercocok tanam hidroponik RSKawan akan lebih hemat air karena intensitas
penyiraman dilakukan lebih jarang.
Perlit
Bagi RSKawan yang baru belajar untuk bercocok tanam hidroponik, maka kenali dulu macam-
macam media tanam hidroponik dengan spesifikasinya masing-masing. Perlit merupakan salah
satu jenis media tanam berwujud mineral dengan bobot ringan, mempunyai kapasitas tukar
kation, dan daya serap air yang tidak terlalu banyak.
Perlit adalah media tanam yang bersifat anorganik dan berasal dari batu silika yang dipanaskan
pada suhu tinggi sehingga mencair dan diubah ke dalam ukuran kecil. Kelebihan yang dikantongi
oleh media tanam ini antara lain berkemampuan untuk menyimpan nutrisi atau unsur hara yang
diperlukan tanaman dalam jumlah tinggi, serta sistem drainase yang cukup baik. Penggunaan
perlit sebagai media penopang tanaman sebaiknya dikombinasikan dengan bahan tanam bersifat
organik agar tanaman dapat menyerap unsur-unsur hara secara lebih optimal.
Vermikulit
Vermikulit berasal dari bahan anorganik yang mempunyai sifat mirip dengan media tanam
hidroponik perlit. Keduanya sama-sama dihasilkan dari proses pemanasan batu. Sementara
perbedaannya terletak pada kemampuan serap dari masing-masing media tanam tersebut.
Vermikulit mampu menyerap kadar air lebih tinggi dibandingkan perlit. Itulah mengapa banyak
orang yang lebih memilih untuk memakai vermikulit sebagai media tanam hidroponik yang
bagus. Selain itu, vermikulit juga mempunyai bobot lebih berat dibandingkan perlit sehingga
diharapkan mampu menopang tanaman lebih kuat untuk proses pertumbuhannya.
Pasir
Selain ketujuh macam media tanam hidroponik di atas, pasir juga termasuk salah satu media
tanam yang banyak digunakan. Orang-orang menggunakan pasir untuk melakukan cocok tanam
hidroponik dikarenakan bobot pasir yang cukup berat sehingga mampu menopang tegaknya
tanaman.
Di samping itu, pasir juga mempunyai pori-pori berukuran makro dalam jumlah banyak sehingga
mudah basah – sekaligus cepat kering –, namun dapat menghasilkan sirkulasi udara yang baik
untuk perakaran tanaman. Bahkan, pasir juga dianggap sebagai media tanam yang memadai dan
sesuai apabila digunakan untuk proses penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan
perakaran setek batang tanaman.
Biasanya, media tanam yang satu ini digunakan sebagai pengganti tanah jika RSKawan tinggal
di tempat yang memiliki tanah yang tidak subur. Pasir merupakan media tanam yang biasanya
dihasilkan dari magma gunung berapi. Nah, pasir yang sangat cocok untuk RSKawan gunakan
sebagai media tanam adalah pasir yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Pasir
bangunan memiliki kemampuan untuk meneruskan air sehingga nantinya media tanam menjadi
cepat kering dan tidak mudah ditumbuhi jamur.Yang perlu dicatat adalah, penggunaan pasir
sebagai media tanam ini harus dibarengi dengan media tanam lainnya, semisal pupuk kandang
dan juga kerikil, tergantung dari jenis tanaman yang akan budidayakan. Hal tersebut dikarenakan
pasir cukup miskin dalam kandungan unsur hara.
Kerikil
Penggunaan kerikil sebagai media tanam sebetulnya tidak jauh berbeda dengan media tanam
hidroponik sebelumnya yakni pasir. Kedua media tanam ini mempunyai sifat yang sama. Kerikil
yang dipakai untuk menanam tanaman dengan sistem hidroponik dapat memperoleh ruang bagi
akar untuk tumbuh secara optimal.
Kerikil juga bisa membantu peredaran larutan unsur hara dan udara. Di balik kelebihan tersebut,
kerikil juga mempunyai kekurangan, seperti sifatnya yang sulit mengikat air sehingga diperlukan
kegiatan penyiraman air dengan rutin pada kurun waktu tertentu agar bisa tetap tumbuh tanpa
disertai masalah. Jika mempunyai budget lebih, RSKawan bisa menggunakan media tanam
berupa kerikil sintetis yang mempunyai kemampuan untuk mengikat air dengan baik.
Kerikil merupakan salah satu media tanam yang sebenarnya memiliki banyak kemiripan dengan
pasir. Nah, pada saat ini, kerikil tidak hanya dapat dihasilkan oleh induk bumi, tapi ada juga yang
dibuat secara sintetis oleh manusia. Menggunakan kerikil, baik itu yang alami atau sintetis, akan
memberikan berbagai keuntungan bagi tanaman RSKawan. Kerikil akan membuat proses
sirkulasi air dan udara menjadi semakin maksimal, yang tentunya akan membuat tanaman akan
tumbuh dan berkembang dengan baik.Namun, kerikil ini sifatnya sangat mirip dengan pasir. Ya,
kerikil ini cukup miskin akan unsur hara, sehingga pengaplikasian media tanam ini harus
dibarengi dengan media tanam yang lain agar kebutuhan tanaman akan unsur-unsur hara dapat
terpenuhi. Selain itu, kerikil ini sangat cepat basah dan sangat cepat juga untuk mengering,
sehingga RSKawan akan direpotkan karena harus menyiramnya secara berkala dalam jangka
waktu tertentu.
Serbuk Kayu
Selain tanah, arang sekam, pasir, kerikil, perlit, ataupun vermikulit, RSKawan juga bisa
melakukan kegiatan hidroponik tanaman atau sayuran dengan media tanam serbuk kayu. Bagi
yang awam, tentu tidak mengira kalau barang yang kerap dianggap tidak berguna ini justru
memainkan peran yang cukup penting dalam dunia bercocok tanam hidroponik.
Media tanam hidroponik yang satu ini biasanya diperoleh dari kayu yang digergaji, kemudian
serbuk yang berjatuhan dikumpulkan dan digunakan untuk menanam tanaman. Serbuk gergaji
termasuk media tanam yang dapat menyerap air dengan optimal sehingga akar tanaman yang
tertancap ke dalamnya akan lebih cepat tumbuh dan berkembang.
Batang Pakis
Banyak sekali memang macam-macam media tanam hidroponik yang bisa dipilih, seperti batang
pakis salah satunya. Batang pakis secara umum dipisahkan menjadi dua berdasarkan warnanya,
yakni batang pakis warna hitam dan batang pakis warna cokelat. Dari kedua jenis batang pakis
tersebut yang lebih sering digunakan sebagai media tanam adalah pakis hitam.
Dipilihnya batang pakis berwarna hitam sebagai media tanam dikarenakan sudah berumur dan
kering sehingga lebih mudah dibentuk menjadi potongan-potongan kecil yang akrab dengan
sebutan cacahan pakis. RSKawan bisa membeli batang pakis di toko tanaman terdekat. Media
tanam yang satu ini biasa dipakai untuk menanam anggrek di dalam pot. Keunggulan yang
dimiliki oleh media tanam batang pakis adalah mudah mengikat air serta memiliki sistem aerasi
dan drainase yang baik.
Moss
Moss tergolong ke dalam media tanam hidroponik organik yang paling bagus. Media tanam ini
diperoleh dari akar paku-pakuan atau bisa juga ditemukan di kawasan hutan. Moss biasanya
digunakan sebagai media tanam saat memasuki masa penyemaian benih hingga masa
pembungaan. Media tanam yang satu ini dipilih dengan alasan antara lain menyisakan banyak
rongga sehingga membuat akar lebih leluasa untuk tumbuh dan berkembang.
Jika RSKawan belum mengetahuinya, moss juga termasuk media tanam yang bisa mengikat air
di samping kelebihannya dalam menciptakan ruang untuk jalur tumbuh akar. Bukan hanya itu,
moss juga dikenal baik memiliki sistem aerasi dan drainase yang baik. Penanaman hidroponik
dengan moss sebagai media tanam akan mendapatkan hasil lebih sempurna bilamana dipadukan
dengan media tanam lain seperti gambut, kulit kayu, daun kering, dan tanah.
Kompos
Hampir semua orang mengetahui kalau kompos termasuk salah satu media tanam terbaik untuk
bercocok tanam. Di pasaran, RSKawan bisa mendapatkan kompos dengan mudah. Kompos
sendiri merupakan media tanam bersifat organik yang dihasilkan dari proses fermentasi beberapa
jenis tanaman, seperti sekam, rumput, jerami, dan sebagainya.
Kompos yang bisa juga diproduksi dengan bahan baku yang berasal dari limbah rumah tangga
dapat memainkan perannya sebagai media tanam dengan baik. Jika RSKawan mau menggunakan
kompos sebagai media tanam hidroponik, maka pilih kompos yang sudah berwarna hitam
kecoklatan dan tidak mengeluarkan bau.
Pupuk Kandang
Selain kompos yang diperoleh dari sampah rumah tangga, masih banyak macam-macam media
tanam hidroponik yang bisa dijadikan alternatif, seperti pupuk kandang. Pupuk kandang ini
diperoleh dari kotoran hewan. Di dalam pupuk kandang terkandung unsur hara yang lengkap
seperti fosfor, natrium, dan kalium. Keberadaan nutrisi yang baik untuk tanaman tersebut sangat
cocok digunakan sebagai media tanam.
Selain unsur-unsur vital tanaman yang terkandung di dalamnya, pada pupuk kandang juga
terdapat mikroorganisme yang diyakini mampu mengubah komponen organik susah serap oleh
akar tanaman menjadi komponen yang mudah dicerna oleh tanaman. Untuk memperoleh pupuk
kandang sebagai media tanam terbaik, RSKawan harus menggunakan pupuk kandang yang
sudah matang dan steril. Hal ini bisa diketahui dengan melihat warna pupuk yang berubah
menjadi hitam pekat.
Humus
Media tanam humus diperoleh dari proses pelapukan bahan organik jasad mikro dan sumber
energi dari jasad mikro tersebut. Jenis media tanam ini pada mulanya terbentuk dari jaringan
tubuh tumbuh-tumbuhan atan hewan yang telah mati. Keberadaan humus sangat baik untuk
mendukung proses penggemburan tanah. Humus juga dapat menghasilkan unsur hara yang baik
dikarenakan kemampuannya dalam menukar ion yang tinggi.
Penggunaan humus sebagai media tanam hidroponik tidak bisa sembarangan atau bekerja secara
mandiri. Hal ini dikarenakan humus rentan ditumbuhi oleh jamur saat terjadi perubahan suhu,
kelembaban, dan aerasi yang tak terkontrol. Di samping masalah tersebut, humus juga
menyulitkan akar tanaman untuk menyerap air karena tingkat porositasnya yang rendah. Oleh
karena itu, bercocok tanam hidroponik dengan humus sebagai media tanamnya harus
dikombinasikan dengan media tanam lain yang mempunyai porositas tinggi seperti tanah atau
pasir.
Tahukah RSKawan kalau batu bata ternyata mempunyai peran dalam ranah pertanian? Pecahan
batu bata dikenal baik oleh petani hidroponik akan kemampuannya sebagai media tanam.
Pecahan dari batu bata dapat menjadi salah satu alternatif untuk budidaya tanaman yang
ekonomis dan lebih mudah diperoleh atau bahkan dibuat.
Pecahan batu bata sebagai media tanam dianggap baik karena mempunyai fungsi untuk
melekatkan akar tanaman dan performa drainase dan aerasi yang baik. Kekurangan dari pecahan
batu bata jika dipakai sebagai media tanam adalah sedikitnya kandungan unsur hara sehingga
diperlukan tambahan pupuk atau dikombinasikan dengan media tanam lain yang mengantongi
kandungan unsur hara yang baik.
Tanah Liat
Tanah liat merupakan salah satu media tanam anorganik yang cukup banyak digunakan. Tanah
liat biasanya memiliki pori-pori kecil dan butiran yang sangat halus, sehingga akan sangat kuat
dalam mengikat air. Namun, pori-pori kecil dan butiran halus tersebut tentunya memiliki
kekurangan, yaitu akan menjadikan proses penyerapan air pada tanaman menjadi lebih
lama.Selain itu, akibat pori-pori tanah liat yang kecil, maka tentu saja sirkulasi udara dan air
menjadi tidak maksimal. Tanah liat juga sama dengan pasir, yaitu cukup miskin unsur hara,
sehingga penggunaannya harus dibarengi dengan media tanam lain yang kaya akan unsur hara,
semisal pupuk kandang.
Hidrogel
Jika RSKawan menginginkan kegiatan hidroponik yang sedang dilakukan terasa lebih
menyenangkan, RSKawan bisa mencoba hidrogel sebagai media tanam. Hidrogel merupakan
media tanam hidroponik anorganik yang dapat mengganti posisi tanah pada sistem hidroponik.
Penggunaannya lebih tepat untuk berkreasi dengan tanaman.
Hidrogel terbuat dari kristal polimer dengan kemampuan serap air cukup baik. Kelebihan lain
dari kristal polimer berwarna-warni ini yakni mampu menyerap nutrisi dalam volume yang
banyak. Hidrogel termasuk media tanam yang ramah lingkungan karena bisa terurai dan
membusuk. Macam media tanam hidroponik yang satu ini bisa melakukan keajaiban yakni
melepaskan kandungan nutrisi dan air sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pumice
Mungkin RSKawan belum familiar dengan media tanam yang satu ini. Pumice merupakan
media untuk menopang tumbuhan dalam pembudidayaan menggunakan sistem hidroponik. Jenis
media tanam yang satu ini berasal dari batuan jenis basalt hasil letusan gunung berapi. RSKawan
bisa menemukan pumice di pantai-pantai yang terkumpul akibat letusan gunung merapi beratus
tahun sebelumnya.
Pumice mempunyai warna putih pucat seperti kapur. Kemampuan mengikat air pada pumice
hampir sama dengan kerikil. Oleh karena itu, untuk mendukung akar tanaman tumbuh dengan
baik, RSKawan perlu mengombinasikan media tanam pumice dengan arang sekam bakar atau
vermikulit sehingga berbentuk perpaduan yang pas.
Gabus
Gabut atau styrofoam menjadi alternatif media tanam bersifat anorganik terakhir yang bisa
RSKawan pilih jika ingin melakukan penanaman sayur atau tumbuhan lain dengan sistem
hidroponik. Gabus terbuat dari kopolimer styrene yang pada awalnya digunakan sebagai media
adaptasi atau penyesuaian diri bagi tanaman sebelum ditanam ke lahan. Proses ini hanya
berlangsung sementara. Tapi sekarang ini gabus atau styrofoam telah dipakai sebagai campuran
media tanam untuk mengoptimalkan porositas pada media tanam. Untuk mencapai fungsi
tersebut, gabus yang digunakan sudah diubah dalam bentuk gerusan bola-bola kecil.
Referensi :
https://bibitonline.com/artikel/20-macam-media-tanam-hidroponik-yang-paling-bagus
Masa pandemi yang masih berlangsung sampai hari ini membuat aktivitas sehari-hari menjadi
terbatas apalagi di luar rumah. Nah, hal ini pada akhirnya berdampak deh ke seluruh sektor
kehidupan kita. Meskipun aktivitas kita terbatas, sebenarnya pandemi bisa menjadi peluang bagi
kita untuk menemukan hobi-hobi baru yang menyenangkan dan turut bisa memberi pemasukan.
Salah satu hobi yang bisa RSKawan coba adalah bercocok tanam. Bercocok tanam merupakan
kegiatan menumbuhkembangkan tanaman dari benih hingga menjadi tanaman dewasa dan
menghasilkan buah. Dalam melakukan cocok tanam, ada banyak sekali jenis tanaman yang bisa
kita tanam, mulai dari sayuran, buah-buahan, bunga, hingga tanaman hias lainnya. Tentu saja,
hasil bertanam ini bisa memenuhi kebutuhan pokok kita khususnya di bidang pangan.
Teknik hidroponik merupakan teknik menanam yang tidak membutuhkan media tanah lahan
yang luas dan mudah diltrainerkan di rumah. Mudahnya bercocok tanam dengan teknik
hidroponik bisa menjadikan hidroponik sebagai pilihan nih RSK-wan. Selain itu, keuntungan
lain dari bercocok tanam dengan teknik hidroponik antara lain:
Bisa memberi hasil yang lebih banyak. Hal ini bisa terjadi karena saat bercocok tanam
menggunakan hidroponik, kita bisa lebih mengontrol nutrisi yang harus diberikan, proses
pengairan yang terus bersirkulasi sehingga nutrisi tanaman terjamin, dan banyak proses dalam
bercocok tanam yang tidak dipengaruhi hal-hal eksternal seperti cuaca.
Lebih steril dan bersih, baik proses maupun hasilnya. Hal ini bisa terjadi karena hidroponik
adalah teknik yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam sehingga tentunya tangan
atau halaman rumah kita tidak akan kotor saat bercocok tanam.
Media tanamnya dapat digunakan hingga berkali-kali. Seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, hidroponik ini tidak menggunakan tanah. Media tanamnya ada berbagai macam.
Media-media tanam ini juga tidak mudah rusak sehingga bisa digunakan berkali-kali selama
masih bisa untuk dipakai
Tanaman tumbuh relatif lebih cepat. Salah satu keunggulan dari teknik hidroponik adalah
pertumbuhan tanaman lebih cepat ketimbang menggunakan teknik konvensional yang aspek
media tanam, nutrisi, dan lainnya tidak bisa kita kontrol. Berbeda dengan teknik konvensional,
saat menggunakan teknik hidroponik kita bisa menjamin semuanya terkendali sehingga tanaman
pun akan tumbuh relatif lebih cepat.
Risiko infeksi hama dan virus yang rendah. Meskipun hama dan virus pada tanaman tidak bisa
dijamin hilang 100%, dengan menggunakan teknik hidroponik, kemungkinan tanaman terinfeksi
hama dan virus akan jauh lebih kecil karena kita bisa dengan mudah memperhatikan tanaman
kita setiap hari, mengontrol nutrisi, dan lain sebagainya.
Polusi nutrisi kimia bagi lingkungan lebih rendah, bahkan tidak ada sama sekali. Tentunya
menggunakan teknik hidroponik akan menghasilkan tanaman yang lebih segar karena dalam
proses perawatannya, kita tidak menggunakan pestisida dan semacamnya. Kita hanya
menggunakan larutan nutrisi dan diutamakan menggunakan bahan-bahan alami.
Air yang digunakan akan terus bersirkulasi dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya
dijadikan akuarium. Bercocok tanam menggunakan teknik hidroponik tidak memerlukan air
yang banyak. Kita memanfaatkan penggunaan air dengan optimal karena air terus disirkulasi.
Terdapat banyak sekali jenis tanaman yang bisa ditanam menggunakan teknik hidroponik, mulai
dari sayur-mayur hingga tanaman hias. Maka dari itu, kita tidak perlu bergantung pada jenis
tanaman tertentu dan memanen hanya pada musim tertentu. kIta bisa mengembangkan berbagai
komoditas agar terus menghasilkan panen di setiap musimnya.
Banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan dari bercocok tanam dengan teknik hidroponik
ini. Biasanya, jenis tanaman yang ditanam secara hidroponik adalah sayur-sayuran dan buah-
buahan yang dikonsumsi sehari-hari. Tanaman Sayuran, seperti Kangkung, Bayam, Sawi,
Selada, Seledri, Pakcoy, Kailan, dan lainnya. Tanaman Buah, seperti Melon, Cabai, Tomat
Cherry, Mentimun, Semangka, dan Stroberi. Tanaman umbi seperti bawang dan kentang pun
juga bisa. Semuanya bisa ditanam dengan teknik hidroponik.
Berdasarkan pengalaman trainer, bercocok tanam dengan hidroponik dapat menghasilkan lebih
banyak hasil panen, berdasarkan pengalaman trainer, perbandingan hasil dari hidroponik dengan
metode konvensional bisa 2x lebih banyak!. Teknik hidroponik juga membantu trainer dalam
menghemat biaya produksi karena hanya pada musim tanam berikutnya, cukup menyiapkan
benih dan nutrisinya, tidak perlu lagi menyiapkan lahan/tanah untuk budidayanya. Selanjutnya
materi dilanjutkan dengan cerita trainer. Trainer bernama Mogi, merupakan seorang lulusan
Agronomi IPB, yang saat ini tengah menempuh ASEAN Magister Management of Sustainability
dengan konsentrasi Food Security & Sustainable Agriculture, yang merupakan program
kerjasama antara UGM dan University of Agder di Norwegia yang sudah berpengalaman
bercocok tanam secara hidroponik sejak tahun 2015, Mogi masih jadi mahasiswa, mengelola
sebuah greenhouse hidroponik di daerah Ciseeng, Bogor. Disaat itulah belajar banyak tentang
hidroponik. Mogi sudah mengalami pasang surut dari bercocok tanam hidroponik. Kesulitan
ataupun tantangan yang tidak pernah trainer lupakan selama bercocok tanam dengan teknik
hidroponik adalah ketika trainer mencoba membuat instalasi hidroponik di lantai 2 rumah saya,
ketika sudah menjelang panen, ternyata banyak hama berupa kutu daun yang cepat sekali
menyebar ke tanaman pakcoy yang trainer tanam. Namun ternyata cara penanggulangannya
cukup mudah, yakni sayurannya trainer cabut dari instalasi dan trainer cuci dengan air mengalir.
Kejadian itu sangat berkesan karena trainer belajar bahwa dengan teknik hidroponik,
pengendalian hama cenderung lebih mudah. Menjadi petani hidroponik itu harus cekatan, kreatif
dan sabar.
Pastinya, bukan kesulitan saja yang trainer dapatkan dari menjadi petani hidroponik. Banyak
juga loh, benefit yang trainer dapatkan dan menjadi alasan trainer untuk terus bercocok tanam
sayur dan buah dengan teknik hidroponik sampai saat ini. trainer mengalami. Trainer sangat
bersyukur karena dengan segala pengalaman yang dimilikinya dan belajar banyak menjadi petani
hidroponik. Salah satu keuntungan utama dari bercocok tanam dengan hidroponik adalah kita
dapat mengetahui bagaimana proses dan kualitas hasil panen kita sendiri sehingga kita lebih
merasa aman terkait kualitas produk. Selain itu, kita juga tidak bergantung pada ketersediaan
sayur dan buah di pasar. Apalagi, kalau sayur dan buah yang kamu tanam, memang sayur dan
buah favorit kamu dan keluarga.
Selanjutnya mengenai sejarah hidroponik. Hidroponik sebenarnya berasal dari bahasa Latin di
mana kata hidroponik terbagi menjadi dua suku kata, yakni “hidros” dan “ponos” . Hidros atau
hydro dalam bahasa inggris artinya air sedangkan Ponos atau ponic dalam bahasa inggris artinya
mengerjakan. Jadi secara istilah bahasa, hidroponik adalah metode bercocok tanam dengan
menggunakan air sebagai medianya. Pada hidroponik, kita menggunakan media air, sedangkan
pada metode konvensional kita menggunakan tanah. Sehingga hidroponik bisa dibilang termasuk
ke dalam inovasi perkembangan teknik bercocok tanam yang modern. Namun, meskipun metode
hidroponik lebih menekankan pada pemberian air yang maksimal, bukan berarti bahwa budidaya
tanaman hidroponik harus menggunakan air yang banyak. Kenapa bisa lebih hemat? Padahal
metode ini menggunakan air. Karena, dalam hidroponik air tersirkulasi dalam sistem, sehingga
tidak banyak terbuang. Hidroponik tetap dapat tumbuh walau ditempatkan pada lingkungan
rendah air. Kita cukup memodifikasi cara pengairannya agar proses pengairan dapat maksimal.
Berbicara soal sejarah singkat hidroponik, berawal dari tulisan Francis Bacon yang sangat
terkenal yakni Sylva Sylvarum yang sudah membahas tentang budidaya tanaman tanah di media
selain tanah. Setelah tulisan itu dipublikasikan, maka John Woodward memutuskan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut. Dimana dia mendapatkan hasil bahwa tanaman yang
ditumbuhkan pada air jernih tidak lebih bagus dari tanaman yang tumbuh di air keruh atau
bercampur sedikit lumpur”. Itu artinya, air tidak cukup mengandung zat nutrisi untuk tanaman
tumbuh dengan subur. Selanjutnya penelitian itu terus berkembang, dan hasilnya baru terlihat di
tahun 1842. Julius von Sachs dan Wilhelm Knop berhasil menemukan sembilan elemen nutrisi
yang dibutuhkan tanaman agar bisa tumbuh subur. Sehingga di tahun 1859-1865 mulailah dibuat
nutrisi yang berisi sembilan elemen nutrisi kesuburan tanaman tersebut dalam bentuk larutan.
Nah, ini lah nantinya yang akan menjadi racikan awal nutrisi hidroponik, yang mampu
menggantikan fungsi unsur hara dalam tanah. Nutrisi yang mengandung zat hara inilah yang
akan membuat penggunaan media air menghasilkan tanaman yang sama suburnya atau bahkan
lebih subur daripada tanaman yang ditanam di tanah. selain menegaskan bahwa bercocok tanam
dengan media non tanah itu sangat mungkin, Hasil penelitian tersebut juga menjadi pijakan
penting pengembangan metode bercocok tanam modern. Bahasa akademisinya sering dikenal
sebagai solution culture, atau teknik inert. Yaitu, teknik bercocok tanam tanpa media tanam
konvensional. Dimana unsur nutrisi/hara dan media tanam menjadi satu dalam air.
Puncak dari penelitian tentang metode bercocok tanam modern ini adalah di abad ke-19. William
Frederick Gericke dari Universitas California, Berkeley menemukan metode bercocok tanam
hidroponik. Awalnya, hidroponik masih dikenal dengan nama akuakultur. Namun, ternyata
sebutan akuakultur sudah lebih dulu dipakai untuk menamakan metode budidaya hewan air
sehingga disarankanlah oleh rekannya bernama Setchell untuk diberi nama hidroponik.
Tetapi di saat bersamaan, dia dikhianati oleh pihak Universitas. Pihak universitas mengutus
Hoagland dan Arnon untuk menyusun kembali formula nutrisi hasil penelitian Gericke tanpa
izinnya. Akhirnya, Gericke yang merasa dipermainkan memilih untuk mempublikasikan
formulanya secara luas agar tidak terjadi monopoli Universitas. Oleh karena itu, di tahun 1940
Gericke mempublikasikan tulisannya yang berjudul “Complete Guide to Soilless Gardening”.
Isi tulisan tersebut meliputi hidroponik secara keseluruhan, mulai dari teknik media, nutrisi dan
langkah-langkah bercocok tanam hidroponik.Beberapa sistem tanam hidroponik hasil
perkembangan beberapa penelitian di atas / berkembang sangat pesat. Ada yang berkembang
menjadi sistem tanam sederhana ada juga yang memanfaatkan teknologi khusus. Pada tahun
1955, bahkan ada berita tentang rencana pendirian kebun hidroponik di camp penelitian Vishal
Bay milik Inggris di Antartika. Kebun hidroponik juga pertama kali didemonstrasikan di pulau-
pulau terpencil, seperti di Wake Island yang berada di tengah-tengah benua Pasifik. Bahkan
NASA sudah menguji coba hidroponik untuk budidaya tanaman di luar angkasa.Perkembangan
tersebut telah diadopsi ke seluruh dunia, khususnya Indonesia. Bahkan beberapa sistem tanam
hidroponik yang terlihat sederhana justru sangat populer di negara kita.