Anda di halaman 1dari 3

PEMANFAATAN URIN SAPI SEBAGAI PUPUK CAIR (BIOURIN)

Urin atau air kencing ternak merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dari
usaha peternakan. Pengelolaan urin yang kurang baik akan menjadi masalah untuk
lingkungan sekitar. Selain menimbulkan bau tak sedap, keberadaan urin yang tidak
dikelola dengan baik menyebabkan gangguan kesehatan ternak sapi sendiri. Satu
ekor sapi dewasa mampu menghasilkan rata-rata 15 liter urin per hari. Salah satu
teknologi yg dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ini
Adlh dgn memanfaatkan urin sapi dengan mengolahnya menjadi pupuk cair yang
sering disebut dgn nama “BIOURIN”.
BIOURIN merupakan pupuk cair yg berbahan dasar urin yg mengandung unsur yg
lengkap yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium dan unsur mikro yg lain yg bermanfaat utk
tanaman. Penggunaan urin sapi sebagai pupuk organik akan memberikan
keuntungan diantaranya harga relatif murah, mudah didapat dan diaplikasikan, serta
memiliki kandungan hara yang dibutuhkan tanaman.
Kandungan urine sapi antara lain Nitrogen ( N ): 1,4 hingga 2,2 % , fosfor ( P ) : 0,6
hingga 0,7% , dan kalium ( K ) 1,6 hingga 2,1%. Urin sapi dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk biourin dengan cara menginkubasinya terlebih dahulu hingga
terdekomposisi. Pada proses dekomposisi urin sapi ditambahkan lengkuas, kencur,
kunyit, temulawak dan jahe. Bau urin sapi diharapkan dapat dinetralisir dengan
minyak atsiri yang terkandung dalam empon-empon. Minyak atsiri tersusun atas
eugenol, yang berfungsi sebagai antimikroba, sehingga mikroba anaerob dalam
proses pengomposan dapat berkurang. Berkurangnya mikroba anaerob ini
menyebabkan berkurangnya bau pada biourin.
 Manfaat Biourin Untuk Tanaman Adalah :
 Meningkatkan kesuburan tanah
 Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
 Meningkatkan kapasitas serap air tanah
 Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
 Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
 Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
 Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
 Meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalam tanaman
Bahan-bahan Yang Diperlukan Untuk Membuat Biourin :
1. Urine sapi 40 ltr
2. Gula merah 2 kg, atau bisa menggunakan tetes tebu 2 ltr
3. Air rendaman beras sebanyak 1 ltr
4. Empon-emponan seperti: kunyit, jahe, kencur, atau lengkuas masing-masing
(1/2 kg)
5. Air sumur ± 5 ltr
6. Bakteri dekomposer 1 Liter

Proses Pembuatan:
1. Empon-emponan ditumbuk sampai halus, lalu peras dengan ± 5 liter air,
campurkan dengan air rendaman beras.
1. Kemudian masukkan semua bahan yang telah tercampur ke dalam urin sapi.
2. Tambahkan molases/ gula merah dan decomposer.
3. Kemudian ditutup rapat. Pada proses fermentasi ini, buka tutup wadah sehari
sekali untuk membuang gas yang dihasilkan di dalam wadah/jerigen.
4. Lalu tutup rapat dan diamkan. Selama 21 hari proses fermentasi sempurna,
pupuk cair sudah jadi.
5. Pupuk cair sebelum digunakan atau disimpan dalam botol. Sebaiknya
diangin-anginkan selama ± 12 jam atau lebih baik dapat menggunakan
aerator. Hal Ini dilakukan untuk menghilangkan amoniak dan bau yang
menyengat.

Biourin dapat diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman.


Dalam penggunaannya bio urin perlu diencerkan terlebih dahulu dengan takaran 1
liter biourin dicampur dengan 10-15 liter air. Biourin dapat disemprotkan ke daun
berbagai macam tanaman. Dosis yang dipakai adalah 100 liter per hektar untuk
tanaman semusim dan 250 cc per tanaman untuk tanaman tahunan. Sebaiknya
biourin diaplikasikan setiap 7-10 hari sekali.

Semoga Bermanfaat...😊🙏
PEMANFAATAN URIN KAMBING SEBAGAI PUPUK CAIR (BIOURIN)

Bahan:
1. 1(Satu) drum plastic urine dengan kapasitas 150 liter.
2. Tetes Tebu/Molasses 1 ltr.
3. Empon-empon (Temulawak, Temuireng, Kunyit,Laos,Kunci dll) 5kg
4. EM4 atau merk dagang lain yang banyak di pasaran sebagai starter fermenter
Cara membuat:
Bakteri EM4 dan Molases dilarutkan dalam air jernih sebanyak 10 liter
kemudian dituangkan ke dalam drum urine. Empon-empon dihancurkan dan
dimasukan ke dalam drum. Setelah tercampur antara urine dan bahan² tsb
kemudian urine diaduk sampai rata selama 15 menit, kemudian drum plastic ditutup
rapat. Lakukan pengadukan setiap hari selama 15 menit dan kemudian drum ditutup
rapat kembali selama tujuh hari. Setelah tujuh hari urine dipompa dengan
menggunakan pompa yang biasa dipakai pada aquarium untuk meniriskan urine dan
dilewatkan. melalui talang plastik dengan panjang 2m yang dibuat seperti tangga
selama 3 jam, tujuan proses ini untuk penipisan atau menguapkan kandungan gas
ammonia, agar tidak berbahaya bagi tanaman yang akan diberi pupuk bio urine
tersebut. Kemudian pupuk cair ini siap digunakan.
Cara Penggunaan Bio Urine :
Untuk aplikasi Bio urine ini bisa disiramkan atau disemprotkan ke tanaman.
Perbandingan Bio Urine + Air 1:2 untuk tanaman Padi diulang setiap 15 hari sampai
dengan umur 60 HST

Semoga Bermanfaat...🙏

Anda mungkin juga menyukai