✓Gali bagian akar dan potong akar samping secukupnya, jepit akar yang sudah
dipotong dengan tang, jika keluar cairan warna kuning, maka pohon tersebut terserang
penyakit BPKC.
✓Daun gugur secara mendadak dan mati ranting dimulai dari pucuk pohon, diikuti oleh
daun-daun dan ranting² di bawahnya. seluruh daun gugur, ranting mati dan kering bisa
berlangsung beberapa minggu/bulan.
✓Kadang-kadang atau seluruh tanaman layu mendadak, sehingga daun kering atau
coklat tetap melekat di pohon untuk beberapa waktu.
✓gejala mati lambat (3-6 tahun) sejak pohon terinfeksi dan selama periode gugur daun
dapat berganti dengan timbulnya daun muda dan kuncup bunga pada sebagian ranting
tetapi jumlahnya kurang. Umumnya pohon dewasa yang terlebih dahulu terserang.
Penyakit BPKC disebarkan oleh serangga Hindola fulva (di Sumatera dan Kalimantan
Selatan) dan Hindola striata (di Jawa).
Pengendalian :
Predator nimfa dan imago, beberapa jenis serangga predator nimfa dan imago Hindola
seperti semut merah, belalang Tettigonidae dan laba-laba.
✓Perlu dihindari penanaman cengkeh kurang lebih 5 km dari hutan primer. karena
Hindola hidup pada tanaman inang lain di hutan.
✓Pada tanaman cengkeh yang masih sehat/belum ada gejala BPKC, dilaksanakan
pemeliharaan kebun dan pemupukan untuk meningkatkan daya tahan cengkeh
terhadap gangguan lingkungan yang kurang baik termasuk penyakit.
✓Tanaman cengkeh yang telah terserang berat dilakukan eradikasi dengan cara
ditebang dan dibakar untuk mengurangi sumber inokulum. Selanjutnya, disarankan
untuk diganti dengan tanaman lain yang sesuai dan menguntungkan.
✓Dianjurkan untuk tidak menanam tanaman cengkeh selama 5 tahun di daerah yang
tanamannya telah dieradikasi.
Semoga Bermanfaat....🙏