SYSTEM HIDROPONIK
BAB III
MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN AMAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bab II
Cara Memulai Menanam Secara Hidroponik
Pada prinsipnya menanam secara hidroponik hampir sama dengan teknik budidaya tanaman
secara konvensional. Prosesnya juga sama, Cuma media tanam dan peralatannya saja yang
berbeda. Menanam secara hidroponik tidak memerlukan media tanah untuk menanam, bisa
digantikan material yang bisa menyerap dan menahan air seperti rockwool, cocopeat, arang
sekam, perlite vermiculite dll.
1. Semai benih
Tanaman Awal sebelum menananm tanaman tentu saja kita memerlukan benih tanaman
untuk ditanam, pertama kali adalah semai benih tanaman untuk menjadi bibit tanaman yang
siap dipindah tanam. Anda bisa menanam tanaman buah dan sayuran buah dengan waktu
panen yang singkat supaya cepat panen, misalnya melon, tomat, stoberi. Persiapan ini sebisa
mungkin 2 minggu sebelum tanam dan sistem hidroponik yang dipilih . siapkan peralatan
dan media untuk tempat semai benih. Media semai bisa menggunakan rockwool, cocopeat,
sekam bakar, pasir.
2. Sistem Hidroponik
Ada banyak sistem Hidroponik yang bisa anda pilih untuk menanam secara hidroponik,
wick sistem / sumbu, maupun system rakit apung. Untuk system hidroponik yang digunakan
anda bisa membuat sendiri atau membeli staterkit atau membeli peralatan hidroponik yang
sudah siap pakai. Untuk skala industri kebanyakan menggunakan system NFT dan rakit
apung untuk tanaman sayuran daun, namun untuk sayuran buah seperti melon, cabe, paprika,
timun, tomat dllbisa menggunakan system drip.
3. Media dan Peralatan yang diperlukan
Untuk menanam hidroponik tentu saja memerlukan media sebagai tempat tumbuh
tanaman, nah ada beberapa peralatan dan perlengkapan yang perlu anda siapkan sebelum
memulai berhidroponik.
A. Media tanam, anda bisa menggunakan media tanam seperti rockwool, cocopeat, sekam
bakar, pasir dll.
B. Set Hidroponik, anda bisa membeli starter kit untuk wick system, nft system atau anda
juga bisa membuatnya sendiri.
C. Alat ukur, alat ukur seperti Ph meter, EC meter, TDS meter perlu disiapkan jika anda
menggunakan Greenhouse, anda juga bisa menyediakan alat ukur kelembaban dengan
13
thermohygro. Alat pengukur oksigen terlarut, untuk pemula anda bisa menyediakan PH
meter, TDS meter atau EC meter.
4. Nutrisi hidroponik
Nutrisi Hidroponik sangat penting untuk keberhasilan dalam menanam Hidroponik ,
karena tanpa nutrisi Hidroponik tentu saja anda tidak bisa menanam secara hidroponik.
Nutrisi hidroponik merupakan gabungan dari hara makro dan mikro yang wajib ada untuk
pertumbuhan tanaman. Anda bisa membeli atau membuat sendiri juga. Membuat nutrisi akan
dibahas di bagian lain modul ini.
5. Pemeliharaan
Jika semua sudah siap, bibit siap ditanam secara hidroponik tahapan selanjutnya adalah
masa pemeliharaan tanaman. Usahakan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman supaya
pertumbuhan optimal seperti yang diharapkan. Selalu cek larutan nutrisi kondisi EC/PPM
dan juga pH, kondisikan sesuai tahapan pertumbuhan optimal. Setiap tanaman memerlukan
range pH dan juga EC yang berbeda. Anda bisa melihat di tabel pH dan PPM nya.
6. Panen tanaman Hidroponik
Jika tanaman sudah memasuki masa panen, silahkan dipanen. Usahakan panen pada
kondisi optimal ( bobot, ukuran, dan rasa ), baik secara rasa maupun penyeerapan pasar jika
skala produksi. Panen sebaiknya pada pagi hari atau sore hari sebelum tanaman layu.
14
BAB III NUTRISI HIDROPONIK
A. PENDAHULUAN
Nutrisi B
- MKP 266 gram
- Mag S 602 gram
- Fitoflex 5 gram
- Gandasil D 10 gram
C. LANGKAH KERJA
1. Timbang masing-masing bahan nutrisi A dan B, sisihkan di dua tempat
berbeda (A dan B)
2. Siapkan air baku, tes kadar keasaman dan zat terlarut air baku dengan pH
meter dan TDS meter
3. Masukan serbuk nutrisi A kedalam wadah A dan serbuk nutrisi B kedalam
wadah B
4. Tambahkan satu liter air kedalam wadah A, aduk hingga semua bahan larut.
Tambahkan air hingga volume total 5 liter. Beri perlakuan yang sama untuk
nutrisi B
5. Larutan stok A dan stok B siap untuk digunakan
Bab IV
16
Memonitor Sistem Hidroponik
Apa yang perlu diperhatikan sebelum memulai menanam tanaman secara hidroponik:
A. Cahaya/ penyinaran . Tanaman membutuhkan sinar matahari maupun growlight untuk
aktifitas fotosintesa. Sebaiknya kena sinar matahari dari pagi minimal 4 jam. Untuk idealnya
8-10 jam
B. Kualitas Air dalam budidaya hidroponik air sangat penting karena hidroponik tidak
menggunakan tanah dalam menanam melainkan dengan air. Dari berbagai sumber air yang
paling bagus adalah air hujan dan urutan kedua adalah air RO atau riverse osmosis. Gunakan
air dengan kadar PPM rendah, semakin rendah semakin baik.
C. DO ( Dissolved Oxygen ) selalu cek DO dan usahakan pada 6 PPM, untuk mengecek DO
anda bisa menggunakan DO meter.
D. PH untuk tumbuh optimal tanaman memerlukan range PH untuk bisa tumbuh optimal.
Setiap tanaman memang memiliki range Ph yang berbeda namun pada umumnya range
untuk pertumbuhan maksimal adalah 5,5 sampai 6,8. Perhatikan dan selalu cek larutan
nutrisi menggunakan PH meter. Silahkan lihat tabel Ph, EC/ PPM pada setiap tanaman.
Konsep pertanian dengan system hidroponik adalah pertanian yang bersih higienis dan bebas
pestisida kimia. Untuk mengendalikan hama yang menyerang maka digunakan pestidida
nabati. Pestisida Nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau
tumbuhan dan bahan organik lainya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada
tanaman. Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun
lingkungan serta dapat di buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan
yang sederhana. Fungsi pestisida nabati adalah mengusir hama dari bau yang ditimbulkan
oleh pesnab tersebut.
19