Anda di halaman 1dari 92

HIDROPONIK

BERTANAM TANPA TANAH


(DALAM CATATAN PRIBADI)
ISSUE 2023
1. INFLASI/RESESI GLOBAL
2. KRISIS PANGAN DAN KRISIS PUPUK
3. 41 NEGARA BANGKRUT
4. 179 JUTA PENDUDUK KELAPARAN
5. LAPANGAN PEKERJAAN ( < )
6. LAHAN PERTANIAN ( < )
7. DIGITALISASI (ONLINE)
8. TINGKAT PENGANGGURAN
9. EFEK PERANG RUSIA - UKRAINA
10.DLL Ekonomi
VUCA
Ekonomi
VUCA
V = VOLATILITY = Perubahan yang begitu cepat
U = UNCERTAIN = Ketidakpastian
C = COMPLEXITY = Kompleksitas
A = AMBIGO = Serba tidak jelas
VUCA

V = VISION = Memiliki Visi


U = UNDERSTAND = Memahami
C = COOPERATION = Kerjasama / Kolaborasi
A = AGILITY = Kelincahan
VIME = Vibration of Me

VIU = Vibration of You

VIRUS = Vibration of Us

VIRAL = Vibration of All


Pelatihan
Hidroponik

Siagian
• Desa
• Kecamatan
Junior
Hidroponik
Kunjungan
Monitoring
Evaluasi

Data Hasil Panen Masyarakat


PANEN
Binaan ( Kg / Bulan )
Event Rutin Pekan
LINGKUNGAN BINA KETRAMPILAN

Sayuran Undangan :
Segar • PHRI
• Bupati • ARSI
• Camat • Supermarket
• Lurah • UMKM
• PHRI • Perusahaan /
• ARSI Catering
PANEN
• Masyarakat Umum • Online
• UMKM • Ekspor
• Perusahaan /
Catering

Olahan

Kerjasama
Transaksi (Rp. )
KEBUTUHAN KONSUMSI SAYUR PER HARI PER ORANG

ANJURAN WHO : 400 Gram


• Konsumsi sayur : 250 gr per hari per orang
• Buah : 150 gr per hari per orang

Konsumsi sayur dan buah :


• Balita – anak usia sekolah : 300 gr – 400 gr per hari
• Remaja dan orang Dewasa : 400 – 600 gr per hari
MEDIA SOSIAL

siagianhidroponik
siagian Junior Hidroponik
siagian junior hidroponik
HIDROPONIK
BERTANAM TANPA TANAH
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
2. MENGENAL SISTEM DAN CARA KERJA HIDROPONIK
A. Kelebihan Hidroponik
B. Faktor Prinsip Kerja Hidroponik
1. Cahaya 2. Suhu 3. Oksigen
4. Air 5. Nutrisi 6. Media Tanam
7. Benih
8. Metode/Sistem
a. Sistem Wick
b. Sistem Rakit Apung/Water Culture
c. Sistem Pasang Surut/Flood and Drain
d. Sistem Drip
e. Sistem NFT
f. Sistem Aeroponik
3. STEP BY STEP HIDROPONIK
A. CARA MENYIAPKAN LARUTAN NUTRISI HIDROPONIK
1. Cara Menggunakan TDS Meter/EC Meter
2. Cara Menggunakan pH Meter
3. Cara Menyesuaikan pH air dengan pH UP/pH DOWN

B. PENYEMAIAN BENIH
C. PENANAMAN BIBIT KE SISTEM HIDROPONIK

4. FAQ HIDROPONIK
5. PENUTUP
6. CONTACT US
PENDAHULUAN

Hidup sehat adalah dambaan setiap orang. Tidak ada seorangpun di dunia
ini yang ingin sakit. Bahkan jika kita harus memilih hidup kaya tapi sakit atau
hidup sederhana tapi sehat, pasti semua orang akan memilih hidup kaya dan
sehat.
Kita sering melihat dan bahkan mengalami sendiri, orang yang tadinya
sehat namun kemudian tiba-tiba terserang penyakit kronis atau penyakit
mematikan. Artinya ancaman penyakit kelas berat seperti kanker, gangguan
jantung, stroke, hipertensi dan penyakit mematikan lainnya sangat dekat
dengan kita. Oleh karena itu, kita harus bisa menjaga kesehatan diri dan juga
keluarga kita.
Banyak pakar yang mengatakan penyebab penyakit ada 3 yaitu:
• Pola makan
• Pola hidup dan pikiran
• Faktor keturunan/genetik

Sebagian besar orang sepakat bahwa yang paling dominan menyebabkan


penyakit adalah faktor yang pertama dan kedua, dan sesungguhnya itu yang bisa
diatur oleh kita sendiri. Karena sebagian besar penyakit mematikan itu
merupakan efek kumulatif dari pola makan maupun pola hidup kita. Sebagai
contoh makan makanan yang mengandung pengawet/pestisida kalu 1- 3 kali
tidak masalah. Tetapi setelah 10 atau 20 tahun, zat buruk akan tersimpan dalm
tubuh dan lama kelamaan menjadi semakin menumpuk. Ditambah lagi dengan
semakin kita tua maka daya tahan tubuh juga semakin berkurang. Kalau kita
tidak merubah pola makan dan pola hidup kita dari sekarang, bukan tidak
mungkin penyakit berbahaya itu akan menghinggapi kita
HIDROPONIK berasal dari bahasa Yunani :

Hydro = Air
Ponos = Mengerjakan

Hidroponik = Cara budidaya tanaman dengan


menggunakan media air

= Cara budidaya tanpa tanah


KELEBIHAN HIDROPONIK
1. Hemat tempat
2. Hemat air
3. Tidak membutuhkan tanah
4. Tidak bergantung musim
5. Mudah dalam pengendalian pupuk/nutrisi sehingga pemberian nutrisi
lebih efisien
6. Relative tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
7. Tanpa pestisida
8. Steril dan bersih
9. Bebas dari tanaman pengganggu / gulma
10. Media instalasi tanaman dapat digunakan selama bertahun tahun
11. Tanaman tumbuh lebih cepat dan kualitas produksi yang lebih baik
12. Pot dan tanaman relative lebih bersih
13. Tanaman bisa dipanen kapan saja
BOB SADINO
Tahun 1980
B. Faktor Prinsip Kerja Hidroponik
1. Cahaya 2. Suhu 3. Oksigen 4. Air
5. Nutrisi 6. Media Tanam 7. Benih
8. Metode/Sistem
a. Sistem Wick
b. Sistem Rakit Apung/Water Culture
c. Sistem Pasang Surut/Flood and Drain
d. Sistem Drip / Irigasi tetes
e. Sistem NFT dan Sistem DFT
f. Sistem Aeroponik
1. Cahaya

Cahaya diperlukan tanaman untuk proses


fotosintetis. Tanaman memerlukan minimal 6
jam sinar matahari per hari (pagi/sore hari).
Tetapi lebih baik mendapatkan 12 jam sinar
matahari. Apabila kurang pertumbuhan
tanaman akan melambat atau bahkan terjadi
etiolasi saat penyemaian
INTENSITAS CAHAYA MATAHARI MINIMUM
PER HARI UNTUK JENIS TANAMAN
Terong = 8 Jam Bayam
Tomat = 6-8 Jam Bayam Merah 3-4 Jam
Cabai = 6-8 Jam Kangkung
Pakcoy Selada = 2 Jam
Sawi Brokoli = 5 Jam
Seledri 4-5 Jam Kol = 5 Jam
Wortel
Buncis
Bawang

Note :
Setiap tanaman sayur memerlukan intensitas matahari yang
optimum, guna memberikan hasil panen yang lebih baik
2. Suhu

Suhu lingkungan berpengaruh besar terhadap jenis tanaman yang


dapat kita tanam. Tanaman dataran tinggi seperti strawberry atau
anggur membutuhkan suhu lingkungan yang lebih sejuk dibandingkan
dengan tanaman dataran rendah seperti kangkung.
Tips : Selain suhu lingkungan, suhu larutan nutrisi harus dapat dijaga
agar stabil antara 18-28 Celcius. Bak Nutrisi dapat dipendam ke dalam
tanah (dalam skala industri) atau diletakkan dibawah starter kit
hidroponik (skala hobi) agar terhindar dari panasnya sinar matahari
3. Oksigen

Tanaman seperti manusia membutuhkan oksigen, namun bedanya pada


tanaman tidak dapat sistem distribusi oksigen yang efektif. Oleh karena
itu tanaman memerlukan oksigen yang cukup baik pada daun maupun
pada akar. Carar memenuhi oksigen pada akar adalah dengan
menciptakan oksigen terlarut (Dissolved Oxygen/DO) pada larutan
nutrisi.
Tips :
Oksigen terlaurt dapat dihasilkan dengan menggunakan batu
aerasi/batu gelembung yang tersambung ke aerator atau mensirkulasi
larutan nutrisi pada sistem hidroponik.
4. Air

Air yang digunakan untuk hidroponik sangat penting karena


merupakan media sumber nutrisi untuk tanaman. Air tanah, air hujan
yang sudah diendapkan semalam atau air AC dapat digunakan
sebagai air untuk melarutkan nutrisi AB Mix.
Tips :
pH Air harus berada pada range 5,5 – 6,5 agar nutrisi AB Mix dapat
terlarut sempurna. Pengecekan dapat dilakukan dengan pH Meter.
Dan apabila pH tidak berada di range tersebut dapat ditambahkan
dengan pH Up (Bila pH dibawah 5,5) atau pH Down (Bila pH diatas
6,5)
5. Nutrisi
Nutrisi adalah sumber unsur hara yang terdiri dari
makronutrien dan mikronutrien untuk tanaman. Nutrisi
hidroponik ini umum nya disebut AB Mix dan terdiri dari
Larutan A dan larutan B yang nantinya dilarutkan bersama
sama.
Tips :
Sesuaikan AB Mix dengan jenis sayuran yang akan
ditanam. AB Mix sayuran cocok untuk sayuran daun
(bayam, selada, kangkung, pakcor, dll) sementara AB Mix
Buah cocok untuk sayuran buah (Tomat, cabe, Terong, dll)
Contoh : Perhitungan Kebutuhan PUPUK
Tanaman Selada 1 HA = 200.000 Tanaman dengan jarak tanam 20X25 cm

Konvensional :
1. Pupuk Kandang : 10 – 15 ton (Rp. 10.000/20 kg = Rp. 5.000.000)
2. Urea 200 Kg (Rp. 500.000/50 kg X 4 = Rp. 2.000.000)
3. SP 36 100 kg (Rp. 230.000/50 kg X 2 = Rp. 460.000)
4. KCl 75 Kg (Rp. 5.000/kg X 75 = Rp. 375.000

Total Pengeluaran Pupuk = Rp. 7.835.000

Hidroponik (5 : 5 : 1)
5 ml Pekatan A + 5 ml Pekatan B + 1 liter air = 1.000 ppm
Kebutuhan Selada 800 ppm = 1.000/800X5 ml = 4 ml
Asumsi 1 tanaman butuh 1 liter maka dibutuhkan 200.000 liter air
200.000/4ml = 50.000 ml /1.000 = 50 liter AB Mix
50 liter AB Mix X Rp. 50.000/ liter = Rp. 2.500.000
TAHAPAN / FASE PEMBERIAN PUPUK TANAMAN CABE
NO TAHAPAN / FASE PUPUK PERKIRAAN
JENIS KEBUTUHAN HARGA
1 SEMAI PUPUK KANDANG 75 KG 37,500
NPK 16:16:16 5 KG 97,000
2 PENYIAPAN LAHAN PUPUK KANDANG 2O TON 10,000,000
ZA 476 KG 7,140,000
TSP 174 KG 2,740,500
TANAM KCl 182 KG 3,250,520
3 15 HST SUSULAN I NPK 16:16:16 50 KG 970,000
4 35 HST SUSULAN II NPK 16:16:16 60 KG 1,164,000
5 55 HST SUSULAN III NPK 20:20:20 150 KG 3,375,000
6 110 HST SUSUSLAN IV NPK 20:20:20 150 KG 3,375,000
TOTAL 32,149,520
Hidroponik (5 : 5 : 1)
5 ml Pekatan A + 5 ml Pekatan B + 1 liter air = 1.000 ppm Kebutuhan cabe 2.100
ppm = 1.000/2.500X5 ml = 2,4 ml. Asumsi 1 tanaman cabe butuh 2 liter maka
dibutuhkan 400.000 liter air 400.000/2,4 ml = 66.667 ml / 1.000 = 167 liter AB Mix
167 liter AB Mix (X) Rp. 65.000 /liter = Rp. 10.855.000
6. Media Tanam
Media tanam adalah tempat tumbuh dan berkembangnya
akar tanaman. Fungsi lainnya adalah sebagai penopang
tanaman agar berdiri tegak. Media tanam yang digunakan
dalam hidroponik umumnya tidak memiliki unsur hara
karena unsur hara dipenuhi oleh nutrisi AB Mix

SYARAT MEDIA TANAM HIDROPONIK


1. Harus Gembur dan Subur
2. Tidak ada kandungan garam
3. Mampu menyimpan air yang cukup
4. Mampu mengontrol jumlah air
(Jika air pada tanaman banyak maka media tanam dapat
memastikan dalam jumlah yang baik sehingga tanaman tidak
layu)
Ad. 2 Jenis Media Tanam
7. Benih
Benih yang digunakan untuk hidroponik sama dengan benih yang
digunakan untuk pertanian konventional, jadi tidak ada benih khusus
hidroponik. Pastikan kita memilih benih yang cocok untuk lingkungan kita
menanam, contohnya tomat dataran rendah apabila suhu sekitar kita
panas atau tomat dataran tinggi jika suhu disekitar kita sejuk.
Tips :
Pastikan benih yang kita tanam belum kadaluarsa. Simpan benih dalam
wadah tertutup untuk di tempat sejuk untuk menjaga keawetan benih
1. Bayam

Jenis Tanaman

2. Sawi 3. Selada Keriting Hijau


4. Kangkung 5. Selada Keriting Merah

6. Endive 7. Pakcoy
8. Metode/Sistem

Setiap metode/sistem hidroponik yang digunakan memiliki kelebihan


dan kekurangan masing-masing. Ada yang mengutamakan harga
murah (wick), ada juga yang memberikan hasil yang maksimal
(NFT,Aeroponik). Pemilihan metode/sistem sebaiknya juga disesuaikan
dengan apa yang kita tanam (sistem drip untuk sayuran dan buah) dan
kondisi lingkungan (rakit apung untuk di daerah yang suka mati listrik)
Perlengkapan utama Hidroponik

1.Sistem/Metode Hidroponik
2.Media Tanam
3.Nutrisi AB Mix
4.PH Meter
5.TDS Meter
Metode wick adalah metode hidroponik yang paling sederhana. Cara
kerjanya adalah dengan memasang sumbu pada setiap netpot yang berfungsi
untuk menghubungkan rockwool dengan bak nutrisi. Air nutrisi nantinya akan
meresap naik melalui sumbu dengan prinsip kapilaritas air. Meskipun
sederhana, hasil sayuran metode wick tidak sebaik metode lain dan diperlukan
juga aerator untuk menyediakan oksigen di bak nutrisi dan mencegah adanya
jentik nyamuk.
Kelebihan Wick Sistem (Sumbu)

1. Tanaman selalu terpenuhi nutrisinya asalkan


sumbu masih menyentuh air nutrisi dan sumbu
berfungsi dengan baik
2. Hama tidak cepat menyebar
3. Bisa memanfaatkan pekarangan sempit
4. Mudah pembuatan nya
5. Bisa memanfaatkan barang bekas disekitar rumah
6. Tidak tergantung pada aliran listrik
7. Cocok untuk tanamankecil seperti sayuran daun
8. Cocok untuk pemula
Kekurangan Wick Sistem (Sumbu )

1. Tidak cocok untuk tanaman besar


2. Pekerjaan tambahan memasang sumbu
3. Perlu campur tangan manusia untuk
menggerakan air agar supplai oksigen
tercukupi
4. Pertumbuhan tanaman kurang maksimal
5. Tumbuh lumut jika wadah transparan
6. Air mudah ditinggali serangga kecil
b. Sistem Rakit Apung/Water Culture

Figure 5 Diagram Metode/Sistem Rakit Apung

Prinsip kerja metode rakit apung adalah dengan menggunakan Styrofoam


yang diletakan di atas bak nutrisi. Styrofoam ini akan mengambang di
permukaan air sementara rockwool yang berada di dalam netpot akan selalu
terkena air. Karena akar tanaman yang berada di bawah permukaan air secara
terus menerus, perlu ditambahkan aerator sebagai penyedia oksigen. Aerator
juga berguna untuk mencegah akar supaya tidak busuk dan untuk meratakan
kandungan nutrisi.
c. Sistem Pasang Surut/Flood and Drain

Metode flood and drain adalah metode yang bekerja dengan membanjiri
media tanam dengan larutan nutrisi dan menyedot kembali ke bak penampung
dengan menggunakan siphon. Tanaman dapat menyerap larutan nutrisi ketika
media tanam dibanjiri dan menyerap oksigen ketika media tanam kering. Metode
ini biasa digunakan untuk menanam sayuran buah seperti terong dan cabe.
d. Sistem Drip

Metode drip pada umumnya digunakan untuk menanam


tanaman buah seperti terong, tomat, melon. Tanaman buah
biasanya ditanam dengan menggunakan polybag yang nantinya
akan dibasahai melalui drip secara berkala. Metode drip dapat
digabungkan dengan timer irigasi supaya pengairan dapat
dilakukan secara otomatis.
e. NFT ( Nutrient Film Technique )

NFT seperti talang air tapi pendek dan tertutup. Air nutrisi mengalir di dasar
sehingga akar mendapat cukup air, nutrisi dan oksigen.

Modifikasinya yaitu menggunakan pipa yang dilubangi untuk tempat netpot


(pot kecil khusus hydroponik).

Tinggi air tidak lebih dari 2 cm

Metode NFT atau nutrient film technique adalah metode yang memanfaatkan
aliran nutrisi yang tipis untuk membasahi rockwool. Metode NFT ini adalah
metode yang paling sesuai untuk skala industry karena hasil yang maksimal
dengan perawatan yang relatif minim.
3. DFT (Deep fim teknik)
• Merupakan metode dimana air masih
memiliki genangan dalam instalasi
hidroponik jika aliran listrik mati
• Tinggi air bisa diatas 5 cm
• Memakai mesin aliran listrik untuk
mensirkulasi nutrisi hidroponik
Sistem Aeroponik

Metode aeroponik adalah metode hidroponik yang paling


modern. Cara kerjanya adalah menggunakan nozzle untuk
menyemburkan air nutrisi dalam bentuk kabut (mist) ke akar
tanaman yang digantungkan. Metode aeroponik dapat
memberikan pertumbuhan tanaman yang paling cepat, namun
nozzle sering tersumbat oleh akar atau pasir jika air yang
digunakan kurang bersih.
3. STEP BY STEP HIDROPONIK
Cara bertanam hidroponik dapat dibagi menjadi 3 tahap :
A. Menyiapkan larutan Nutrisi AB Mix
B. Penyemaian Benih
C. Penanaman bibit ke sistem hidroponik

A. Menyiapkan larutan Nutrisi AB Mix

Pembuatan laurtan Nutrisi AB Mix dapat dibagi menjadi :


• Membuat konsentrat (biang) AB Mix
• Membuat larutan nutrisi AB Mix siap pakai
TDS Meter dan pH Meter

TDS untuk mengukur ppm di dalam


larutan nutrisi yang nantinya akan
digunakan. PPM ini merupakan part per
milllion yang artinya bagian persejuta.
Ppm ini menunjukan nilai kepekatan
untuk larutan nutrisi hidroponik.
1. Cara Menggunakan TDS/EC Meter
Total Dissolved Solids (TDS) adalah berat total semua padatan
(mineral, garam atau logam) yang dilarutan dalam sejumlah
volume air, dinyatakan dalam miligram per liter (mg/L) atau
part per million (PPM)

Electrical Conductivity (EC) adalah kemampuan dari suatu


larutan untuk menghantarkan arus listrik, biasa diukur dalam
satuan µS/cm2 (microsiemens) atau mS/cm2 (milisiemens).
Kita dapat mengukur TDS dan EC dengan menggunakan
TDS/EC Meter
Langkah-langkah menggunakan TDS/EC Meter
a. Buka tutup TDS/EC Meter
b. Tekan tombol “ON/OFF” untuk menyalakan
c. Tekn tombol “SHIFT” untuk mengganti ukuran dan satuan
yang digunakan (ppm atau microsiemens)
d. Celupkan ujung TDS/EC Meter ke dalam larutan
e. Setelah beberapa saat, tekan tombol “HOLD” untuk
mencatat TDS/EC larutan

Tips :
Masalah dalam menggunakan TDS adalah kebanyakan alat
ukur TDS dapat menghasilkan hasil yang berbeda pada 2 alat
ukur meskipun larutan memiliki EC yang sama
2. Cara mengunakan pH Meter
pH adalah ukuran keasaman suatu larutan, pH yang ideal
untuk larutan nutrisi adalah 5,5 – 6,5. Hal ini karena dalam
rentang pH tersebut, semua unsur makronutrien dan
mikronutriendapat diserap dengan baik oleh tanaman. Kita
dapat mengukur pH dengan menggunakan pH Meter.

Langkah penggunaan pH Meter :


a. Buka tutup pH Meter
b. Tekan tombol “ON” untuk menyalakan
c. Celupkan ujung pH Meter ke dalam larutan
d. pH Larutan akan tercatat

Tips :
Gunakan pH meter apabila proses penanaman bermasalah
3. Cara menggunakan pH Up dan pH Down
Apabila pH dari air larutan kita tidak berada dalam rentang
5,5 – 6,5 kita menambahakan pH UP (jika pH larutan
dibawah 5,5) atau pH DOWN (jika pH larutan diatas 6,5)
Langkah penambahan pH Up/Down:
 Ukur pH larutan dengan pH meter. Siapkan pH up jika pH
larutan di bawah 5.5, sebaliknya siapkan pH down jika pH
larutan di atas 6.5
 Biarkan pH meter tetap mengukur dan tambahkan pH
Up/Down sedikit demi sedikit ke dalam larutan.
Hentikan penambahan apabila pH larutan sudah berada dalam
rentang 5,5 – 6,5
Tips: Untuk pemula dengan kit kecil
yang baru belajar hidroponik, uji pH
bukanlah prioritas utama, fokus kepada
proses pelarutan nutrisi, penyemaian, dan
penanaman. Apabila ingin berlanjut ke
skala industri, uji air di laboratorium
harus dilakukan agar mengetahui apakah
air yang dipakai sudah sesuai atau belum
untuk hidroponik.
B. Penyemaian Benih
Benih yang sudah disiapkan tidak langsung ditanam ke dalam sistem hidroponik,
tetapi melewati proses penyemaian terlebih dahulu selama 1-2 minggu. Berikut
langkah proses penyemaian :

Potong rockwool Masukkan Bibit Beri Air

Siap pindah ke netpot Terkena matahari langsung Tutup plastik hitam


Contoh : Semai kangkung
Contoh : Semai pakcoy
Contoh : Semai Bayam
Tutup plastik hitam
(1x24 Jam)
Terkena matahari langsung
Hari Ke 2-3 = Diberi air untuk menjaga kelembaban
saat terpapar sinar matahari
Hari Ke 4-21 = Diberikan air nutrisi hidroponik (600
– 700 ppm)
Tips: Apabila benih yang sudah berkecambah tidak mendapat matahari yang
cukup, makan tanaman akan mengalami etiolasi. Etiolasi ditandai dengan
tanaman yang tumbuh kurus, tinggi, dan langsing (batang memanjang dan
beberapa hari kemudian akan mati)

Tips:. Faktor-faktor seperti kadar EC nutrisi, cuaca, kualitas bibit dapat


mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan tanaman. Waktu 1-2 minggu
adalah acuan kami di lapangan, tanaman boleh saja dipindahkan ke dalam
sistem jika dirasa sudah pas tingginya.
C. Penanaman Bibit ke Sistem Hidroponik
Bibit yang sudah berumur 1-2 minggu (tinggi ± X cm) sudah dapat
dipindahkan ke sistem hidroponik yang dimiliki agar dapat tumbuh
dengan baik sampai panen. Langkah proses penanaman :
1. Siapkan alat dan bahan : tray semai berisi bibit tanaman, larutan
nutrisi, sistem hidroponik yang akan digunakan, netpot.
2. Tuangkan larutan nutrisi yang sudah disiapkan ke penampung air
sistem hidroponik yang digunakan
3. Ambil rockwool yang berisi bibit dari tray semai dan letakkan ke
dalam netpot di sistem hidroponik yang digunakan
4. Pastikan sistem hidroponik berjalan dengan baik agar rockwool tidak
kering. Isi bak nutrisi sampai pompa terendam larutan nutrisi. Hindari
sistem hidroponik dari hujan agar air nutrisi tidak tercampur dengan
air hujan
5. Panen tanaman sesuai dengan besar yang diinginkan. Bersihkan
sistem hidroponik dan netpot dari lumut atau akar tanaman yang
lepas setelah dipanen. Sistem hidroponik dan netpot yang sudah
dibersihkan dapat digunakan untuk menanam kembali.
5. FAQ HIDROPONIK
1. Apakah Hidroponik mudah untuk dipelajari ?

Kami merasa hidroponik merupakan teknik berkebun yang lebih


mudah untuk dicoba oleh orang awam, karena sudah tidak perlu
lagi memikirkan faktor kesuburan tanah yang digunakan sebagai
media tanam. Selain itu faktor hama juga jauh lebih berkurang
karena tidak menggunakan media tanah.

Mungkin hidroponik masih terlihat membingungkan karena


banyak berhubungan dengan nutrisi makro dan mikro yang
dibutuhkan tanaman, tapi saat ini nutrisi hidroponik sudah banyak
tersedia di marketplace atau toko pertanian sehingga kita sudah
tidak perlu lagi meracik sendiri.
2. Apakah Hidroponik itu Organik?
Hidroponik berbeda dengan organik karena hidroponik
menggunakan garam mineral yang dilarutkan sebagai
sumber nutrisi untuk tanaman.
Pada penanaman organik, nutrisi untuk tanaman biasa
menggunakan kotoran binatang yang nantinya akan
diuraikan oleh bakteri di dalam tanah menjadi unsur-
unsur (N,P,K dan unsur mikro lainnya) sebelum diserap
oleh tanaman.
Pada hidroponik, proses penguraian oleh bakteri ini
dilewati karena unsur dari garam mineral yang telah
dilarutkan dapat langsung diserap oleh tanaman.
3. Apakah Hidroponik aman untuk
dikonsumsi?
Hidroponik aman untuk dikonsumsi. Nutrisi
hidroponik yang diserap oleh tanaman akan
digunakan untuk pertumbuhan Hal ini berbeda
dengan pestisida, zat kimia pada pestisida akan
menempel di permukaan daun tanaman dan
tidak akan digunakan oleh tanaman, sehingga
residu pestisida akan tetap terdapat di daun
apabila sayuran tidak dicuci dengan bersih.
4. Apa itu Akuaponik
Akuaponik adalah sistem budidaya ikan (aquakultur)
dan tanaman (hidroponik) bersama dalam sebuah
ekosistem yang resirkulasi dimana bakteri mengubah
kotoran dan sisa pakan ikan menjadi nutrisi tanaman.
Dengan kata lain akuaponik adalah sistem dimana
tanaman dan ikan bertumbuh bersama. Dengan
menggabungkan kedua sistem tersebut, terjadi daur
sehingga limbah dari sistem akuakultur merupakan
input sistem hidroponik, sehingga limbah yang
dibuang ke alam menjadi sangat minimal. Sistem
akuaponik adalah sistem yang ramah lingkungan dan
juga organik
5. Sistem Hidroponik mana yang paling bagus ?
Sistem hidroponik yang paling bagus tergantung dari kondisi lingkungan
tempat kita menanam dan jenis tanaman yang ditanam. Umumnya pada
skala industri, sistem NFT digunakan untuk menanam sayuran daun dan
sistem drip digunakan untuk menanam sayuran buah.
Pada daerah yang suka mati listrik, dapat menggunakan sistem DFT atau
floating untuk menjaga kelembaban akar tanaman ketika mati listrik

6. Nutrisi Hidroponik berapa hari sekali diganti ?


Nutrisi hidroponik tidak pernah diganti. Yang ada penambahan air ketika
larutan nutrisi hidroponik sudah mau habis. Tambahkan konsentrat nutrsi
beserta air ke dalam ember penyimpanan yang digunakan

7. Bagaimana cara menanam tanaman ABC?


Semua tanaman dapat ditanam secara hidroponik, karena hidroponik
hanyalah metode tanam dimana unsur yang dibutuhkan dilarutkan ke
dalam air. Hanya umumnya tanaman yang lebih cocok ditanam adalah
yang bersifat sayuran, baik itu saturan daun maupun sayuran buah
8) Mengapa tanaman Hidroponik saya mati?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Beberapa pertanyaan yang dapat
kita pertanyakan sebagai acuan ketika mengalami masalah:

 Apakah tanaman sudah mendapat matahari yang cukup?


 Apakah air nutrisi berada pada pH dan EC yang tepat?
 Apakah pompa yang digunakan berfungsi dengan baik?
 Apakah lingkungan kita menanam bersih dari hama?
Ketika kita berhidroponik, kita tidak bisa menjamin kalau kita akan 100% berhasil dari tanam
sampai panen. Kami pun di kebun banyak mengalami etiolasi bibit ketika kurangnya sinar matahari
di musim hujan.

9) Apakah bisnis Hidroponik menjanjikan?


Seiring berjalannya waktu lahan pertanian akan semakin terbatas sementara jumlah penduduk
semakin bertambah. Kesadaran masyarakat akan makanan yang sehat juga semakin meningkat.
Kami merasa bahwa peluang bisnis hidroponik masih terbuka lebar di depan. Tapi ada faktor-faktor
yang harus diperhatikan, contoh:

 Segi biaya: menghemat investasi dan biaya operasional


 Segi produksi: mengatur rencana produksi agar kita dapat panen secara rutin dan
berkelanjutan
PROFIL USAHA
SEJARAH

Didirikan : Bpk. MUAL SIAGIAN


Tanggal : 10 October 2021
Lokasi : Jalan HM Joni Gang Pribadi No. 8
Kel. Pasar Merah Timur, Kec. Medan Area
Kota Medan 20217 Sumatera Utara
WA : 0812 – 6959 – 4903
Email : cvsjhidroponik@gmail.com
PERUBAHAN USAHA BADAN HUKUM

8 AGUSTUS 2022
CONTRAKTOR & SUPPLIER
• PERLENGKAPAN HIDROPONIK
• PERTANIAN
• PERIKANAN AIR TAWAR
VISI DAN MISI

VISI :
Menjadi usaha yang Inovatif dan Terpercaya,
Terbesar di Kota Medan tahun 2024

Misi :
Menjadi usaha yang menjadi saluran berkat dan
menjadi berkat untuk masyarakat Kota Medan
dan Provinsi Sumatera Utara pada umumnya
MEDIA SOSIAL

siagianhidroponik
siagian Junior Hidroponik
siagian junior hidroponik
KEUNGGULAN USAHA :
1. Pembuatan dan Penjualan Instalasi Hidroponik
2. Pelatihan Hidroponik
3. Kunjungan monitoring dan evaluasi pasca
pelatihan hidroponik secara berkala sampai
panen
4. Mitra usaha untuk hasil panen dan olahan sayur
hidroponik
5. Penyuluhan swadaya sendiri
PELATIHAN HIDROPONIK 2022 yang telah dilakukan :

1. Kel. Jati – Kec. Medan Maimun


2. Ibu Lia – Aek Sosa
3. Kel. Kampung Baru – Kec. Medan Maimun
4. Kel. Sukaramai I – Kec. Medan Area
5. Kel. Sukaramai II – Kec. Medan Area
6. Kel. Tegal Sari I – Kec. Medan Area
7. Kel. Pasar Merah Barat – Kec. Medan Kota
8. Kel. Cinta Damai – Kec. Medan Helvetia
9. Kel. Dwikora – Kec. Medan Helvetia
10. Bimtek Perangkat desa se Kab. Aceh Timur
11. Kelompok Tani Tandem – Kec. Hamparan Perak Kab. Deli Serdang
12. Dinas Ketapang dan Pertanian Kab. Samosir
13. Desa Helvetia Ke. Labuhan Deli – Kab. Deli Serdang
14. Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Bangun Purba
SWADAYA MANDIRI :

1. Kelompok Pengajian Al Ikhlas Desa Tanjung Gusta – Kec.


Sunggal Kab. Deli Serdang
2. Desa Kotasan – Kec. Galang Kab Deli Serdang
3. TP. PKK Kec. Biru-Biru – Kab. Deli Serdang
4. Desa Rumah Great Kec. Biru-biru Kab. Deli Serdang
5. Kel. Mesjid Kec. Medan Kota – Kota Medan
6. TP. PKK Kec. Labihan Deli – Kab. Deli Serdang
7. TP. PKK Kec. Gunung Meriah – Kab. Deli serdang
8. Bpk. Brema, Pancur Batu – Kab. Deli Serdang
9. Guru-guru SD Kemala Bhayangkari I Kota Medan
10.dll
KELOMPOK TANI DIBENTUK SENDIRI 2022 :

1. Kelompok Tani Tandem


(Kel. Tandem Hulu Kec. Hamparan Perak)
2. Kelompok Tani Cindai Jaya
(Kel. Cinta Damai Kec. Medan Helvetia)
3. Kelompok Sinuanta
(Kel. Cinta Damai Kec. Medan Helvetia)
4. Gapoktan Cinta Damai
(Kel. Cinta Damai Kec. Medan Helvetia)
5. Kelompok Tani Al - Ikhlas
(Desa. Tanjung Gusta Kec. Sunggal)
1.
PELATIHAN HIDROPONIK 2023 yang telah dilakukan :
1. Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Bangun Purba Kec.
Galang – Kab. Deli Serdang
2. Ibu Dessy, Desa Bangun Purba, Kec. Galang
Kab. Deli Serdang
3. Kel. Tanjung Gusta – Kec. Medan Helvetia
4. Kel. Sei Rengas I – Kec. Medan Kota
5. Kel. Teladan Barat – Kec. Medan Kota

Anda mungkin juga menyukai