Anda di halaman 1dari 88

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 1

BAB I
SISTEM
Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua pendekatan
yang dapat digunakan untuk menerangkannya,yaitu dengan pendekatan:
a. Prosedur
Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu".
Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa
orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin
penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi serta untuk
menyelesaikan suatu kegiatan tertentu".
Kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who)
yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaiman (how)
mengerjakannya.
b. Komponen/elemen
Yaitu "kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu".
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut
dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.
Contoh :
Sistem Akuntansi terdiri dari sub sistem akuntansi penjualan, sub sistem
akuntansi pembelian, sub sistem akuntansi penggajian dan sub sistem
akuntansi biaya, dengan dokumen-dokumen dasar sebagai komponennya,
seperti buku jurnal, buku besar, buku pembantu, neraca saldo, laporan
rugi/laba, dan laporan perubahan modal.
Defenisi system yang lain :

LUDWIG VON BARTALANFY


Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan
ANATOL RAPOROT
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan seperangkat hubungan satu sama lain
L ACKOF
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagianbagian dalam keadaan saling tergantungan satu sama lain

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah


Kumpulan elemen-elemen / komponen-komponen yang terdiri satu atau lebih sub
data yang saling berhubungan dan berintegrasi satu dengan yang lainnya untuk mencapai
suatu tujuan.
Contoh : sistem penjualan, sistem persediaan dan lain-lain
Ciri-Ciri dari sistem adalah
- Komponen/Elemen/Bagian/Sub Sistem (Component)
- Penghubung (Interface)
- Lingkungan (Environment)
- Batasan (Boundary)
- Masukan (Input)
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 2

Pengolahan (Process)
Keluaran (Output)
Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)

Klasifikasi sistem
- Sistem Abstrak
- Sistem Fisik
- Sistem Tertutup
- Sistem Terbuka
- Sistem Alamiah
- Sistem Buatan Manusia
- Sistem Terbuka
- Sistem Tertutup
Jenis Sistem
Transacsion processing sistems
Sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses datadata dalam jumlah besar untuk kegiatan transaksi bisnis rutin
Pada Level ini terbagi atas 2 bagian :
Office Automation Sistem
Mendukung pekerja data yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasinya dengan cara-cara tertentu
sebelum membagikannya atau menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan bahkan diluaar organisasi.
Knowledge Work Sistem
Mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur dll dengan
menciptakan
pengetahuan
baru
dan
memungkinkan
mereka
mengkonstribusikannya ke organisasi / masyarakat.
Pada level ini terbagi 3 bagian
Sistem Informasi Manajeman
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem terkomputerisasi yang bekerja
karena adanya interaksi antara manusia dan computer. Sistem Informasi
Manajemen adalah sistem informasi terkomputerisasi yang berfungsi
mendukung jangkauan yang lebih luas fungsi-fungsi bisnisnya disbanding
TPS. Output dari SIM adalah memberikan suatu laporan kepaada pemberi
keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi
bisnis yang sudah terkomputerisasi meski tidak berupa struktur tunggal.
Decision support Sistems.
DSS adalah sistem informasi yang outputnya disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna dan membaantu para pembuat keputusan dalam membuat
keputusan-keputusan semi terstruktur
Sistem Ahli
Menangkap keahlian pembuat
menyelesaikan masalah-masalah

keputusan

untuk

digunakan

dalam

Pada level ini terbagi 3 bagian


Group Decision Support Sistems dan Computer Supported Collaborative Work
Sistems
Bersama-sama membawa anggota kelompok dalam cara elektronik tertentu
untuk membantu kelompok dalam menyelesaikan suatu masalah
Executive Support Sistems

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 3

Membantu pihak eksekutif mengatur interaksi mereka dengan lingkungan


eksternal dengan jalan menyediakan dukungan grafik dan komunikasi di
lokasi-lakasi yang bisa diakses
Syarat-syarat dari sistem
a. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu masalah
b. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
c. Adanya unsur diantara elemen sistem
d. Unsur dasar dari proses (arus, energi dan material) lebih penting dari pada elemen
sistem
e. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen
Model Umum Sistem
1. Sistem sederhana
INPUT

PROCESS

OUTPUT

2. Sistem dengan banyak masukan dan pengeluaran


INPUT
INPUT

OUTPUT
PROCESS

INPUT

OUTPUT
OUTPUT

Pelaku Sistem
- Pemakai
- Manajemen
- Pemeriksa
- Penganalisa Sistem
- Pendesain Sistem
- Programmer
- Personal Pengoperasian
Analisis dan Desain Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan
konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya semunya
mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan
modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian transformasi
baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem agar
lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti output, untuk mencapai
tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa
perbaikan serupa.

Tahapan dalam menganalisis sistem :


1. Definisikan masalahnya.
Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah mengalami
perubahan bentuk, harga atau ketersediannya ?. Apakah output kurang memuaskan
?. Apa tujuan usaha analisis sistem ?.
2. Pahami sistem tersebut dan buat definisinya.
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 4

Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih
besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat
merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari.
Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa
pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
a. Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
b. Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan
lingkungan?
c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir serta apa
rumusan pengembangannya ?
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi
sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya
serta apakah hal tersebut dapat diterapkan ?.
4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
5. Terapkan alternatif tersebut.
6. Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah
dilakukan terhadap sistem.
Berikut ini adalah beberapa dasar bagi teori sistem oleh para ahli :

No

Tabel 1 : Teori Sistem Umum dan Disain Sistem Informasi


Teori Sistem Umum
Kepentingan bagi disain Sistem Informasi
Komponen-komponen
dari Gambarkan komponen-komponen dan hubungan
suatu sistem berinteraksi
antara mereka selama proses analisis
Sebuah sistem adalah suatu
keseluruhansistem
Sistem adalah pengejar tujuan
(goal seeking)
Sistem mempunyai masukan
dan keluaran
Sistem mengubah masukan
untuk menghasilkan keluaran
Sistem menunjukkan adanya
entropi
Sistem harus di kendalikan

Yakinkan untuk merumuskan keseluruhan sistem


sebelum menguji sub sistem
Apa tujuan sebuah sistem informasi ?
Tugas utama disain adalah untuk menentukan
masukan dan keluaran
pengolahan untuk membuat keluaran dari masukan

Pengolahan informasi adalah hal krisis bagi


keberhasilan sebuah organisasi
Sistem informasi membantu mengendalikan
organisasi; sistem informasi harus mempunyai
umpan balik bagi unjuk kerja mereka serta harus
dikendalikan
Sistem membentuk hirarki
Disain sistem informasi merupakan tugas yang
berhirarki; sistem terdiri dari hirarki subsistem
Sistem memperlihatkan adanya Sistem informasi mempunyai banyak bagiandiferensiasi
bagian khusus
Sistem memperlihatkan adanya Ada banyak cara untuk mendisain sebuah sistem
equifinality
untuk mencapai sasaran yang di kehendaki

BAB II
DATA & INFORMASI

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 5

Defenisi Data
- Data adalah bentuk jamak dari datum, meskipun demikian data mewakili keduanya
baik bentuk tunggal maupun bentuk jamak.
- Data adalah hasil pengamatan atau fakta bentuk yang masih mentah, yang secara
khas menggambarkan gejala psihik atau transaksi bisnis
- Data harus dipandang sebagai sumber daya bahan baku yang kemudian diproses ke
dalam suatu bentuk produk berupa informasi
Defenisi Informasi
o Gordon B Davis (Manajemen Information Sistem)
Data yang sudah diproses menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakai dan
mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuat keputusan pada saat sedang
berjalan atau untuk prospek di masa depan
o Mc Fadden (1999)
Data yang telah diproses sedemikaian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan
seseorang yang menggunakan data tersebut
o Tata Sutabri (2003)
Data yang telah diklarifikasi atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan
dalam proses pengambilan keputusan
Siklus informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan
bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama
data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti,
setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level
management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan
tertentu.
Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian
tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke
dalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus
informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti
gambar berikut :

PROSES

INPUT

OUTPUT
DASAR
DATA

DATA

PENERIMA

HASIL
TINDAAKAN

KEPUTUSAN
TINDAKAN

Gambar 2.1 : Siklus Informasi


Kualitas & Nilai dari suatu informasi
- Relevan
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Akurat

Completeness
Correctness
Security
Ketepatan waktu
Ekonomis
Efisiensi
Reliability

Hal : 6

Nilai informasi
Manfaat (Use)
Biaya (Cost)
Atribut dari informasi yang berkualitas
- Defenisi waktu
Ketepatan waktu => informasi disediakan bila diperlukan
Kondisi keberadaan => informasi yang dihasilkan harus terbaru
Frekwensi => informasi harus disajikan setiap kali informasi tersebut
dibutuhkan
Periode waktu => dapat disajikan pada masa lampau , masa kini dan masa
yang akan datang

Defenisi Bentuk
Ketelitian => informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan
Keterkaitan => informasi harus dihubungkan dengan kebutuhan daari penerim
informasi yang spesifik dalam suatu situasi yang spesifik pula.
Kelengkapan =>harus bisa disajikan setiap informasi yang diperlukan
Kepadatan => hanya menyediakan informasi yang diperlukan saja
Lingkup informasi => ruang lingkp luas atau sempit,focus kepada informasi
internal/ eksternal
Kinerja/performance = > informasi dapat mengungkapkan kinarja dengan
mengukur penyelesaian aktivitas, kemajuan yang tercapai dan sumber daya
yang terkumpul

Defenisi isi
Kejelasan => informasi yang disajikan harus dalam bentuk format yang mudah
untuk dipahami
Detail => informasi dapat disajikan dalam bentuk detail atau dalam format
ringkas
Order => informasi dapat diatur dalam suatu urutan tertentu
Presentasi => informai dapat ditampilkan dalam bentuk naratif, grafik , gambar
dll
Media => informasi yang disajikan dapat dalam bentuk catatan dokumen,
kertas yang tercetak, tayangan video dll

Informasi dan Tingkat Manajemen


Berdasarkan tingkatan manajemen, informasi dapat dikelompokkan berdasar penggunanya,
yaitu :
a. Informasi Strategis
Digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi
eksternal (tindakan pesaing, langganan), rencana perluasan perusahaan dan
sebagainya.
b. Informasi Taktis
Digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, mencakup informasi trend
penjualan yang dapat dipakai untuk menyusun rencana-rencana penjualan.
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 7

c. Informasi Teknis
Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persedian stock, retur
penjualan dan laporan kas harian.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen,
maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya,
yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen
dan tipe keputusan yang diambilnya.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 8

BAB III
KONSEP SISTEM INFORMASI

Defenisi Sistem Informasi


Kombinasi antara produser kerja, informasi, orang dan teknologi informaasi yang
diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu organisasi (Alter, 1992)
Kumpulan perangkat lunak dan perangkat keras
yang dirancang untuk
mentransformasikan data untuk menjadi suatu informasi yang berguna (Bodnar dan
hopwood, 1993)
Suatu system buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan computer
yang berbasis computer dan manual yang dibuat untuk mennghimpun, menyimpan
dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran bagi si
pemakai
(Gelinas,Oram dan Wiggins 1990)
Serangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi
dan didistribusikan kepada pemakai (Hall, 2001)
Sebuah system informasi mengumpulkan, menyimpan dan memproses,
mennganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Turban,
McLean, Wetherbe, 1999)
Sistem informasi kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberydaya (manusia dan
computer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output), guna
mencapai sasaran dari suatu perusahaan (Wilkinson, 1992)
Manfaat Sistem Informasi
a) Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
b) Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
c) Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
Pemakai Sistem Informasi
Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam suatu organisasi
dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan sistem
tersebut termasuk manajer yang bertanggung atas pengalokasian sumber daya untuk
pengembangan dan pengoperasian perusahaan
Komponen Sistem Informasi
1. Sumber daya perangkat lunak
2. Sumber daya perangkat keras
a. Machines
b. Media
3. Sumber daya data
a. Data
b. Knowledge
4. Sumber daya manusia
a. End User
b. IS Spesialist
5. Sumber daya jaringan komunikasi
Sejarah dan Peranan Sistem Informasi
o Pengolahan data : 1950s 1960s
Sistem pengolah data secara elektronik. memproses transaksi, pencatatan, dan
aplikasi akutansi tradisional
o Pelaporan manajemen : 1960s 1970s

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 9

Sistem Informasi manajemen. Menyampaikan kepada manajemen informasi


dalam bentuk format tertentu untuk dukungan pengambilan keputusan oleh
manajer
o Dukungan keputusan : 1970s - 1980s
Sistem Pendukung Keputusan. Dukungan Secara interaktif dalam proses
pengambilan keputusan managerial
o Dukungan strategis dan pemakai : 1980s 1990s
- Sistem hitungan bagi pemakai. Memberi dukungan hitung menghitung
untuk meningkatkan produktifitas pemakai dan kerjasama antar kelompok
kerja
- Sistem informasi eksekutif. Memberikan informasi yang kritis kepada
manajemen puncak
- Sistem Pakar . Memberikan informasi atau nasihat bagi pemakai sistem
yang berbasis knowledge dari para pakar
- Sistem informasi strategis. Produk dan jasa yang strategis untuk
keunggulan bersaing
o Perdagangan dan bisnis elektronik : 1990s 2000s
Sistem jaringan e-bussiness dan e-commerce. Sistem jaringan e-bussiness dan
e-commerce yang mendunia dengan menggunakan internet, ekstranet, intranet
dan sistem jaringan lainnya.
Kemampuan Sistem Informasi
- Komputasi numeric, volume besaar dan cepat
- Komunikasi cepat, akurat dan murah
- Menyimpan infoormasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil namun dapat
diakses
- Pengaksesan informasi yang sangat banyak didunia dengan cepat dan mudah
- Meningkatkan efektifitas dan efesiensi
- Menyajikan informasi yang jelas
- Mengotomasikan proses-proses bisnis
- Mempercepat mengetikan dan penyuntingan
- Pembiayaan yang lebih murah
Peranan Sistem Informasi
Dalam bisnis sistem informasi melaksanakan tiga peranan
1. Mendukung operasi bisnis
2. Mendukung pengambilan keputusan manajerial
3. Mendukung keunggulan strategis

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 10

Klasifikasi Sistem Informasi


- Level Organisasi
- Area Fungsional
- Dukungan yang diberikan
- Aktivitas Manajemen
- Arsitektur Sistem Informasi
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Level Organisasi
- Sistem Informasi Antar Departemen
- Sistem Informasi Antar Organisasi
- Sistem Informasi Antar Perusahaan
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Area Fungsional
- Sistem Informasi Akutansi
- Sistem Informasi Keuangan
- Sistem Informasi Manufaktur
- Sistem Informasi SDM
- Sistem Informasi Pemasaran
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Dukungan yang diberikan
- Sistem Pemrosesan Transaksi
- Sistem Informasi Manajemen
- Sistem Informasi Perkantoran
- Sistem Pendukung Keputusan
- Sistem Informasi Eksekutif
- Sistem Kecerdasan Buatan
Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Aktivitas Manajemen

Sistem Informasi Pengetahuan


Sistem Informasi Manajerial
Sistem Informasi Operasional
Sistem Informasi Strategis

Klasifikasi Sistem Informasi berdasarkan Arsitektur Sistem Informasi


- Sistem Berbasis Mainframe
- Sistem Komputer Pribadi
- Sistem Tersebar atau Komputasi Jaringan
Contoh Sistem Informasi
- E Commerce
- E Government
- E Bussiness
- E Learning
- Sistem Informasi Akademis
- Sistem Penjualan Kendaraan baik kredit maupun kontan

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 11

BAB IV
PENDETEKSIAN MASALAH SISTEM
Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya
sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyababkan sistem informasi mempunyai
masalah, antara lain karena :
a. Waktu (overtime).
b. Lingkungan sistem yang berubah.
c. Peru bahan prosedur operasional.
Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang meliputi
tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke sistem. Maintenance
programming mencakup 60 sampai 90 persen dari programming budget dan menunjukkan
apakah sistem informasi yang memburuk perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan
perbaikan kecil (minor).
Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :
1. Relevansi (relevancy).
2. Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan (completeness),
kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
3. Ketepatan waktu (timeliness).
4. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan biaya (cost).
5. Efisiensi (eficiency).
6. Dapat dipercaya (reliability).
7. Kegunaan (usability).
a)

Relevansi (relevancy)

Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen ditingkat
operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk
tidak diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
1. Banyak laporan yang isinya terlalu panjang
2. Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
3. Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
4. Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
5. Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi
6. dan disebarluaskan.
b)

Kelengkapan (completeness)

Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah
sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan informasi,
maka sistem akan tidak efektif.
Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).
1. Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian
formulirnya tidak lengkap.
2. Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena
kesengajaan atau ketidaksengajaan.
3. Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data dari
sumber-sumber dokumennya.

c)

Kebenaran (correctness)

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 12

Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan
secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara lain :
1. Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.
2. Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.
3. Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.
4. Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan.
Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi masukan
kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.
d)

Keamanan (security)

Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan


keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif
ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.
e)

Ketepatan waktu (timeliness)

Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :


1. Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan.
Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas kesalahan.
2. Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan.
Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung
dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).
3. Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.
4. Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami kenaikan.
5. Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staff
pemeliharaan program dan staff operasinya.

f)

Ekonomi (economy)

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.
Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik Banyak
hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware dan
program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai programmer atau
analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga
kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan
sistem informasi yang didapat.
g)

Efisiensi (eficiency)

Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya
dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk
sistem inventory. Penjualan mengalami kenaikan $100.000 sebagai hasil dari sistem baru
tersebut.
Efisiensi dari sistem tersebut adalah :
100.000
------- = 20%
500.000
Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :
1. Keluaran / nilai uang (trougput/dollar).
2. Keluaran / waktu untuk memasukkan data (trougput/data entry hours worked).
3. Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).
4. Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).
5. Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of programmers).
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 13

6. Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction).


h)

Dapat dipercaya (reliability)

Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan masalah
reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabilitas, antara lain :
1. Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya
bagus, kemudian komputer mengalami penurunan.
2. Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata
karyawan bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining.
3. Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi,
barangkali satu jam atau empat minggu.
4. Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.
5. Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.
6. Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga
perlu menguranginya.
i)

Kegunaan (usability)

Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria. Jika
sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem.
Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara lain :
1. Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.
2. Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.
3. Naiknya keluhan-keluhan pemakai.
4. Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.

Information systems backlog


Tumpukan pemasukan data adalah sebuah kondisi dimana transaksi yang datang tidak
langsung dimasukkan (posted) ke record pada awal hari kerja berikutnya. Tujuan uatma dari
sistem informasi bisnis adalah menyimpan sumber daya (to keep track of resources),
sehingga kegagalan memperbarui (to update) sumber daya record adalah sebuah masalah
sistem yang serius.
Sebagai analis, adalah penting untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadi tumpukan
(backlogs) dan masalah-masalah yang sebabkan systems backlogs.
Terdapat 5 alasan mengapa sebuah tumpukan masalah sistem informasi dapat terjadi :
1. Volume transaksi mengalami kenaikan (transaction volume increase).
2. Penurunan kinerja (decreasing performance).
3. Pergantian karyawan yang tinggi (employee turnover).
4. System downtime.
5. Transaction variances.
Beberapa masalah backlogs menyebabkan beberapa kekacauan, antara lain :
1. Menumpuknya rekord-rekord (lack of record currency).
2. Kenaikan rata-rata kesalahan (increased error rates).
3. Kenaikan biaya (increased costs).
4. Kenaikan pergantian karyawan (increased employee turnover).

Deteksi sumber-sumber masalah sistem informasi :


a. Keluhan pemakai (user complaints).
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 14

b. Perhatian top manajemen (top management concerns)


c. Penunjuk jalan (scouting).
d. Pengawas pemakai (user surveys).
e. Pengawas (audits).
f. Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems).
Laporan awal masalah
Banyaknya catatan-catatan (logs) masalah-masalah laporan dapat digunakan oleh sistem
analis untuk studi awal (preliminary study).
Studi ini memutuskan jika laporan atau deteksi masalah adalah cukup serius untuk menjamin
perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk dilakukan.
Analis menyiapkan sebuah laporan awal masalah yang mencakup 4 elemen berikut:
1. Source, dari mana sumber masalah informasi berasal.
2. Nature, sebuah deskripsi singkat tentang sumber masalah.
3. Detailed analysis, pengembangan secara teknis dari masalah (problem nature).
4. Recommendation, sejauh mana solusi dari masalah akan dikembangkan.
Tipe recommendation, terdiri dari :
a. Masalahnya kecil dan kebutuhan pemeliharaan.
b. Masalahnya membutuhkan kemampuan sistem.
c. Masalahnya serius sehingga perlu analisis detail. Rekomendasi ini dimulai dari system
development life cycle. Detail analisis memutuskan apakah sistem saat ini perlu diganti
dengan sistem informasi yang baru.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 15

BAB V
PENGEMBANGAN SISTEM

Pengembangan Sistem
Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada

sistem yang lama secara

Perlunya pengembangan sistem


Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama
yang timbul dapat berupa :

Ketidakberesan.(problems)

Pertumbuhan organisasi

Permasalahan

Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities) teknologi informasi


yang berkembang dengan sangat cepatnya.
Adanya instruksi-instruksi (directives)

Prinsip Pengembangan Sistem


Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal :
a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
b. Investasi yang terbaik harus bernilai
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Jangan takut membatalkan proyek.
Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
PIECES
Performance (Kinerja)
Peningkatan terhadap kinerja system yang baru sehingga menjadi lebih
efektif
Information (Informasi)
Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
Economy (Ekonomi)
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan atau penurunan
biaya yang terjadi.
Control (Pengendalian)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan serta kecurangan yang akan terjadi
Eficiency (Efisiensi)
Peningkatan terhadap efisiensi operasi
Services (Pelayanan)
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem
Tahapan Pengembangan Sistem
Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
Analisis Sistem (System Analysis)
Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum
Seleksi Sistem (System Selection)
Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Terinci
Implementasi (System Implementation)
Pemeliharaan Sistem (System Maintenance)
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 16

Interaksi antar proses tahapan pengembangan sistem

Metodologi Pengembangan Sistem


Metodologi adalah
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturanaturan dan postulat-postulat yang diugnakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin
lainnya.
Metode adalah :
Suatu cara / teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau
diusulkan oleh:
Penulis Buku
Peneliti
Konsultan
System House
Pabrik Software
Alat Pengembangan Sistem
Tools untuk ANALISIS
1. Data Collection Tools
Membantu mendapatkan prosedur sistem yang sedang berjalan
Dokumentasi proses dan aktivitas
Digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem
2. Charting Tools
Membantu membuat presentasi sistem dan aktivitas dengan menggunakan
grafik (DFD) termasuk juga flowchart
3. Dictionary Tools
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 17

Membantu untuk mencatat dan memelihara elemen sistem, seperti data items,
proses data stores

Tools Untuk DESIGN


1. Specification Tools
Membantu mendapatkan features yang harus ada di dalam aplikasi , seperti :
Output (keluaran) yang efektif
Input (masukan) sistem yang efektif
File dan data base
Spesifikasi proses atau pseudocode ,dll
2. Lay-Out Tools
Membantu menguraikan :
Posisi data
Pesan
Bentuk layar tampilan
Bentuk laporan
Struktur deskripsi data
Rancangan kode
Rancangan formulir ,dll
Tools Untuk Development
Software Engineering Tool
Membantu dalam memformulasikan rancangan perangkat lunak termasuk prosedur
dan kontrol, seperti juga dokumentasi desain.
Bertujuan menghasilkan rancangan yang optimum
Code Generator Tools
Membantu untuk menghasilkan source code
Testing Tools
Membantu mengevaluasikan sistem atau bagian-bagian sistem dengan spesifikasi
yang telah dibuat
Teknik Pengembangan Sistem
Teknik Manajemen Proyek :
- CPM (Critical Path Method)
- PERT (Program Evaluation and Review Technique )
Teknik Menemukan Fakta
- Wawancara
- Observasi
- Kuesioner
- Sampling
Teknik Analisis Biaya
Teknik Menjalankan Rapat
Teknik Inspeksi
Team Pengembangan Sistem
n Manajer analis sistem
Sebagai ketua/koordinator team
Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota team
Membuat jadual pelaksanaan proyek
Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain
sistem
dan penerapan
Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

o
p
q
r
s

Hal : 18

Membuat laporan kemajuan proyek


Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari team

Ketua Analis sistem ; wakil dari manajer analisis sistem


Analis Sistem Senior
Analis sistem yunior
Pemrogram Aplikasi senior
Pemrogram Aplikasi yunior

Penyebab Kegagalan Pengembangan Sistem


Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan
pemasangan teknologi tidak sesuai
Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

Analisis Sistem
Yaitu penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya
dengan
maksud
untuk mendefenisikan, mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan
Merupakan tahap kritis
yang sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan
mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya
Sistem analis
Yaitu orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul
dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang
beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis dan teknologi komputer).
Programmer
Yaitu orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancangan
yang dibuat oleh system analis(lebih memahami teknologi komputer)
Analis Sistem disebut juga:
Systems Designer
Systems Engineer
Software Engineer
System Analyst Programmer
Information System Engineer
Systems Consultant
Operation Analyst
Information Analyst
Data Analyst
Business Analyst
Ketrampilan yang diperlukan Analis Sistem:
1. Analytical Skills
Systems thinking
Organizational knowledge
Problem identification
Problem analyzing and solving
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 19

2. Technical Skills
PC, Mini computer, mainframe
Programming language
Operating systems (single machine, network)
Database and file management systems
Data communication standard and software for LAN and WAN
Systems development tools and environment
DSS generator
Data analysis tool
Methods and techniques
3. Management Skills
Resource Management (manajemen sumber daya)
Project Management (manajemen proyek)
Risk Management (manajemen resiko)
Change Management (manajemen perubahan)
4. Interpersonal Skills
Communication skills

Interviewing, listening, questionmaires

Written and oral presentation

Working alone and with a team


Fasilitating group
Managing Expectations

Tugas dan Tanggung Jawab


Sistem analis
a. Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program komputer saja,
tetapi pada sistem secara keseluruhan.
b. Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer, tetapi
juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
c. Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada pemecahan
masalah secara garis besar.
d. Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas pada
sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan manajer.
Tanggung jawab Analis Sistem lainnya:
1.
Mengevaluasi kelayakan proyek
2.
Menganalisis sistem yang berjalan mengenai masalah dan kemungkinan
pengembangan
3.
Mendefinisikan kebutuhan untuk pengembangan atau penggantian sistem berjalan
4.
Mengevaluasi kelayakan solusi alternatif
5.
Memilih produk perangkat keras dan piranti lunak
6.
Merancang sistem: interface, aliran data, dan prosedur
7.
Menyelia implementasi sistem
Programmer
a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program komputer.
b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem komputer,
utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan instruksiinstruksi program.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 20

d. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak orang, terbatas


pada sesama pemrogram dan analis sistem yang mempersiapkan rancang bangun
(spesifikasi) program.
Langkah-langkah dasar analisa sistem
1. Identify yaitu mendefenisikan masalah
Mendefenisikan penyebab masalah
Mendefenisikan titik keputusan
Mendefenisikan personil-personil kunci
2. Understand yaitu memahami kinerja dari sistem yang ada
Menentukan jenis penelitian
Merencanakan penjadwalan penelitian
Mengatur jadwal jadwal wawancara
Mengatur jadwal observarsi
Mennngatur jadwal penngambilan sampel
Membuat penugasan penelitian
Membuat agenda wawancara
Mengumpulkanhasil penelitian
3. Analize yaitu menganalisa sistem
Menganallisa kelemahan sistem
Menganalisa kebutuhan pemakai
4. Report yaitu membuat laporan
Melaporkan bahwa anallisis telah selesai dilakukan
Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa
yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
Meminta pendapat dan saran dari ihak manajemen
Meminta persetujuan dari pihak manajemen untuk melakukan tindak
selanjutnya
Team Pengembang Sistem
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana, kemungkinan hanya ada
seorang analis sistem yang merangkap sebagai pemrogram (analis/pemrogram) atau
seorang programer yang merangkap sebagai analis sistem (pemrogram/analis). Akan tetapi
untuk proyek pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya
dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim.
Anggota dari tim pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup
proyek yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai
berikut :
1. Manajer analis sitem (manage of systems analyst)
Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan mempunyai tugas
dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan sistem
b. Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan sistem
lainnya.
c. Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang akan
dilakukan.
d. Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi kelayakan, disain
sistem dan penerapannya.
e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.
f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal
perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat kepada
manajemen dan pemakai sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 21

2. Ketua analis sistem (lead systems analyst)


Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer analis sistem.
Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis sistem dan mewakilinya bila
manajer analis sistem berhalangan.
3. Analis sistem senior
Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis sistem yang sudah
berpengalaman.
4. Analis sistem junior (junior systems analyst)
Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum berpengalaman dan masih
membutuhkan bimbingan-bimbingan dari analis sistem yang lebih senior. Analis
sistem junior ini sering juga disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (systems
analyst trainee).
5. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)
Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang sudah
berpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari program aplikasi dan
mengkoordinasi kerja dari pemrogram lainnya. Pemrogram aplikasi senior kadangkadang juga disebut dengan pemrogram/analis.
6. Programmer aplikasi (application programmer)
Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup berpengalaman dan
dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
7. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)
Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang belum
berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih
senior. Programer aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modulmodul program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O.
Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram aplikasi yang
masih dilatih (applications programmer trainee).
Alat dan teknik pengembangan sistem
Terbagi atas :
1. Graphical tools
a. HIPO
b. Data Flow Diagram (DFD)
c. Structure Chart
d. SADT
e. Warnier/Orr
f. Jakson's Diagram
2. Diagram Chart
2.1 Activity Chart
a. Systems Flowchart
b. Program Flowchart (Program Logic Flowchart, Detailed Computer
Program Flowchart)
c. Paperwork Flowchart / Form Flowchart
d. Database Relationship Flowchart
e. Process Flowchart
f. Gantt Chart
2.2 Layout Charting
2.3 Personal Relationship Charting
a. Working Distribution Chart
b. Organization Chart
3. Technique Public
3.1 Teknik Manajemen Proyek (Penjadualan Proyek)
a. CPM (Critical Path Method)
b. PERT (Program Evalution and Review Technique)
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 22

3.2 Fact Finding Technique (Mengumpulkan data dan menemukan fakta)


a. Interview, Observation, Questionaires, Sampling
3.3 Cost Effectiveness Analysis / Cost Benefit Analysis
3.4 Inspection and Walkthrough
3.5 Meeting

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 23

BAB VI
SIKLUS HIDUP SISTEM
General Systems Life Cycle (GSLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik sistem biologis,
fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase,
yaitu :
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)
Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat seperti berikut :
|
|
+---------------+\
|
/:
: \
|
/ :
: \
|
/ :
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
| /--------+/
:
:
| / I : II
:
III
: IV
|/
:
:
:
+--------------------------------------------------------------Development Growth
Maturity
Deterioration
Gambar 6.1 : General Systems Life Cycle (GSLC)
Information Systems Life Cycle (ISLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi. Adapun fase-fase
tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence
Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat seperti berikut :
|
|
+----------------------+\
|
/:
: \
|
/ :
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
| /--------------+/
:
:
|/
I
:
II
:
III
:
IV
|/
:
:
:
+-----------------------------------------------------------------------------------Systems
Systems
Systems Operation Systems
Development Implementation (Maintenance)
Obsalescence
(Design)
Gambar 6.2 : Information Systems Life Cycle

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 24

Systems Development Life Cycle (SDLC)


SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari
setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya
(deliverable).
Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang lebih rinci dapat
digambarkan seperti berikut :

Gambar 6.3 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC)
ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a) Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak
berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki sistem
b) Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c) Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d) Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
1. Problem detection
a. Tujuan
Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya
(memburuk).
b. Hasil
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 25

Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem.


2. Initial investigation
a. Tujuan
Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerahmenimbulkan permasalahan.
b. Hasil
Penjelasan sistem saat ini.

daerah yang

3. Requirement analysis (determination of ideal systems)


a. Tujuan
Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang ideal.
Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan
sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
b. Hasil
Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
4. Generation of system alternatives
a. Tujuan
Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak (gap)
antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.
b. Hasil
Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan digunakan untuk memperbaiki
sistem.
5. Selection of proper system
a. Tujuan
Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi
terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada
management.
b. Hasil
Hasil-hasil dari studi sistem.
DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
6. Output design
a. Tujuan
Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
b. Hasil
Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
7. Input design
a. Tujuan
Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi.
b. Hasil
Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
8. File design
a. Tujuan
Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem informasi.
b. Hasil
Bentuk (forms) dari dokumentasi file.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 26

IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a) Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya
dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
b) Mengimplementasikan sistem yang baru.
c) Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
9. Programming & Testing
a. Tujuan
Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan
menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta
memastikan semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
b. Hasil
Coding program dan spesifikasi program.
10.Training
a. Tujuan
Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan
dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan
sistem).
b. Hasil
Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.
11. System changeover
a. Tujuan
Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang berhasil
dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai
sistem (user organization).
b. Hasil
Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 27

BAB VII
PENGAMATAN AWAL
Konsep sistem investigasi (System Investigation Concepts)

Masalah (problem) adalah kesenjangan perbedaaan (gap) antara tujuan sistem dan kondisi
sistem yang sebenarnya, dengan pengertian lain kenapa sistem gagal untuk mencapai tujuan
sistem yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah
menyebabkan kegagalan sistem, maka seorang analis sebaiknya melakukan investigasi lebih
dahulu sebelum melakukan tindakan untuk memperbaiki sistem.
Dengan investigasi, seorang analis akan lebih memahami masalah dan alur sistemnya lebih
mendalam, meskipun dalam detect problem sudah diketahui permasalahannya tetapi masih
menggambarkan garis besarnya saja.
Banyak laporan dalam deteksi masalah mungkin tidak benar-benar nyata atau tidak dapat
dipecahkan. Hal tersebut mungkin dikarenakan :
a. Tujuan yang terlalu ideal sehingga sulit atau mungkin tidak akan tercapai.
b. Sistem tidak dapat dikembangkan karena kekurangan sumberdaya, sikap atau
keduanya.
c. Pengukuran sistem yang tidak akurat.
d. Pernyataan tujuan sistem yang sudah ketinggalan (statement of goals is dated).
e. Kesenjangan antara sistem yang ideal dan sistem saat ini sifatnya sementara (the gap
between the ideal and the current system is temporary and will decrease given
patience).
Dalam tahap problem solving, sebaiknya memberikan penjelasan tentang :
a. Penjabaran kondisi sistem yang berjalan melalui kegiatan investigasi secara rinci.
b. Mendapatkan konsensus sistem yang ideal.
c. Mengembangkan beberapa alternatif untuk mengurangi perbedaan (gap) antara
sistem yang ideal dengan sistem yang sedang berjalan.
d. Memilih alternatif yang terbaik dan menjualnya ke manajemen.
Tugas mulai point b sampai d akan memakan waktu yang cukup lama termasuk biaya yang
dibutuhkan. Tujuan dari investigasi adalah untuk memantapkan atau menunjukkan masalah
yang sebenarnya terjadi disamping sebagai cara seorang analis untuk mengerti sistemnya
secara mendalam.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 28

Kendala dalam sistem investigasi


Dalam melakukan investigasi terdapat beberapa hambatan atau kendala yang akan terjadi ,
diantaranya masalah :
a. Waktu (time)
Analis kekurangan sumber daya (resource) waktu, sehingga hanya melakukan
sebagian kegiatan investigasi. Biasanya waktu berhubungan dengan masalah biaya
yang dibutuhkan.
b. Biaya (cost)
Seringkali biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan lamanya waktu untuk
kegiatan investigas, sehingga manajemen akan memberikan batasan biaya.
c. Ilmu pengetahuan (knowledge)
Manager sistem informasi cenderung menyuruh analis yunior yang belum memiliki
keahlian teknis atau pengetahuan yang cukup, sehingga akan berdampak pada hasil
investigasi yang kurang mendalam,matang atau lengkap.
d. Politik (politics)
Manajemen atau pihak-pihak tertentu mungkin menyebarkan isu-isu yang tujuannya
untuk menghambat kegiatan investigasi.
e. Campur tangan (interference)
Adalah terdapatnya pihak-pihak yang berusaha campur tangan atau mengatur dalam
kegiatan investigas sehingga akan menganggu atau menimbulkan kekacauan.
Rekomendasi
Hasil dari investigasi adalah sebuah rekomendasi, yang salah satunya adalah sebagai berikut
:
a. Tidak mengambil tindakan apapun karena tidak ditemukan masalah.
Hal tersebut dapat terjadi karena mungkin dalam preliminary report, masalahnya
dibuat-buat sehingga pada saat dilakukan investigasi masalah-masalahnya tersebut
tidak terjadi atau tidak ditemukan.
b. Melakukan pemeliharaan sistem untuk masalah-masalah yang kecil.
Pemeliharaan sistem yang dilakukan setiap hari (periode pendek) akan membantu
meminimalkan masalah-masalah yang muncul sehingga cepat untuk ditangani dan
selalu terkontrol secara baik.
c. Meningkatkan kemampuan atau ketrampilan pemakai didalam menjalankan atau
menggunakan sistem informasi.
d. Mempertimbangkan untuk modifikasi sistem secara total, sehingga perlu pemikiran
untuk menggantinya dengan sistem yang baru.
e. Menempatkan masalah yang terjadi kedalam rencana pengembangan sistem yang
segera dilakukan.
Taktik investigasi
a. Dengarkan, jangan mengurui (listen, do not lecture).
Jika anda tahu semua jawaban, pasti anda tidak akan melakukan investigasi.
Sehingga dalam kegiatan investigasi sebaiknya memberikan waktu yang cukup bagi
pihak manajemen atau pemakai untuk menjelaskan secara lengkap dan jelas dan
analis sistem jangan terlalu mendominasi pembicaraan.
b. Jangan memberikan pemecahan awal terhadap masalah (do not presolve the
problem).
Artinya jangan berusaha menunjukkan pemikiran untuk memecahkan masalah,
sebelum seluruh kegiatan investigasi selesai dilakukan, sehingga menghindari solusisolusi yang sebagian-sebagian.
c. Membandingkan cerita (compare stories).
Berbeda orang berarti berbeda pandangan terhadap masalah yang sama, sehingga
perlu melibatkan supervisor dan bawahan dalam memberikan pandangan masalah
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

d.

e.

f.

g.

h.

Hal : 29

secara jelas dan dapat dipercaya. Sebaiknya tidak


mendengarkan dari 1 sumber
sehingga hanya ada 1 pandangan (opionio). Ketika pemakai memiliki perbedaan
pandangan, sebaiknya cari perbedaannya dan kemudian mencari pandangan yang
memiliki kesamaan.
Perhatikan keengganan tanggapan (look for reluctant responses).
Keengganan memberikan tanggapan mengindikasikan sesuatu yang disembunyikan.
Terlalu banyak masalah sistem dapt juga menyebabkan kebingungan sehingga tidak
mampu menjelaskan secara lengkap.
Perhatikan masalah inkonsistensi logikal (probe for logical inconsistencies).
Inkonsistensi logikal adalah penghentian flow data dimana data tersebut hilang, atau
secara tiba-tiba muncul data tertentu. Beberapa hal yang berhubungan dengan
masalah ini :
Ada data masukkannya tetapi tidak ada outputnya (black hole).
Ada keluaran (output) tetapi tidak ada data masukannya (miracles).
Perhatikan dampak anda (observe your effect).
Memperhatikan perbedaan dari pemakai ketika anda hadir dan saat anda tidak hadir.
Penilaian secara langsung disebut dengan internal probe. Sedangkan external probe
adalah penilaian yang dilakukan tanpa diketahui oleh siapapun (searching external
material), seperti dengan menganalisa laporan, sejarah permasalah terdahulu, dan
sumber-sumber investigasi sekunder lainnya.
Memerlukan kerja keras, sehingga menimbulkan kebosanan (expect hard, boring
work).
Jadilah detektif yang profesional dan sabarlah dalam menangani permasalahan
sistem secara bertahap.dan berkesinambungan.
Hindari masalah politk (avoid politics).
Misi analis sistem adalah fakta bukan mengadili (your mission is fact, not judgement).

Teknik investigasi
Teknik investigasi meliputi kegiatan :
a. Secara langsung (direct (internal) probes)
Yaitu untuk mengetahui secara langsung apa yang terjadi dalam lingkungan pemakai.
Mereka mengijinkan anda untuk memperhatikannya langsung tanpa melalui pihak-pihak
tertentu (interpreter). Internal probes merupakan sumber kekacauan (disruptive), karena
timbul perbedaan sikap. Internal probes digunakan sebagai pengkayaan (a richer) dan
kelompok pembenar dari fakta yang terjadi (truer group of facts). Terdapat tiga teknik untuk
melakukan investigasi langsung, yaitu dengan :
* Kuesioner (questionnaires).
Teknik ini sangat tepat, apabila dalam investigasi memiliki kendala waktu dan biaya.
Meskipun mendapatkannya dari responde melalui blangko isian. Adapun hal-hal
dalam kuesioner kondisi akan penjelasannya akan berbeda apabila dilakukan tatap
muka langsung (face to face interview).
Hal terbaik dari kuesioner adalah sebagai dokumen yang dapat menunjukkan
perbedaan-perbedaan yang terjadi pada responden.
* Tanya jawab (interview).
Kegiatan ini membutuhkan waktu dan keahlian khusus. Tidak semua orang dapat
melakukan tanya jawab dengan sukses. Interview dapat digunakan untuk pertanyaan
yang berurutan secara mendalam disamping lebih fleksibel sesuai dengan kondisi
lapangan. Kendala yang dihadapi adalah waktu dan keahlian khusus.
* Pengamatan (observation).
Merupakan internal probe yang kuat (a powerful internal probe). Duduk bersama
dengan pemakai sistem dengan melakukan pengamatan dengan pertanyaan yang
lebih spesifik. Mengapa anda melakukan kegiatan ini ? atau dimana dokumen ini akan
dipindahkan ?. Setiap pertanyaan mungkin akan dapat menunjukkan pemecahan
masalah misterius.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 30

b. Secara tidak langsung (indirect (external) probes)


Kegiatan yang dapat dilakukan dengan cepat dan tidak kelihatan dari operasional personel,
sehingga dapat mengetahui sisi luar atau sesuatu yang disembunyikan dari komunitas
pemakai. Kegiatan ini akan mendominasi pada awal kegiatan SDLC, selanjutnya internal
probe untuk memperdalam.
* Aliran prosedur (procedure flow).
Prosedure operasional merupakan sarana (vehicles) bagi pegawai baru mengerti
pekerjaannya dan pengalaman karyawan untuk menangani masalah. Jika procedure
flow tidak benar, sistem informasi tidak dapat dioperasikan secara benar pula.
Gunakan system flowchart untuk menelusuri jalannya informasi sebagai penjelasan
prosedure operasinya.
Apabila ada permasalahan diprosedur, masalah tersebut mungkin akan timbul dalam
operasional yang sebenarnya.
* Mempelajari dokumen (document review).
Adalah dengan mendapatkan dan mengumpulkan dokumen-dokumen penting (critical
document). Jika masalah banyak terjadi di customer orders, kumpulkan sumber
dokumen asli dari customer orders tersebut yang digunakan sebagai data entry-nya,
format interaktif layar, detail transaksi, ringkasan dan kesalahan laporan yang terjadi.
Dokumen seringkali menjadi penyebab masalah.
* Sampel (sampling).
Mungkin anda membutuhkan informasi dari para vendor billing yang telah memberikan
diskon pada saat pembayran, karena perusahaan kehilangan uang saat diskon tidak
diberikan ketika terjadi penundaan pembayaran.
Anda dapat melibatkan para pelanggan pembayar untuk mendapatkan informasi
(walaupun ada banyak transaksi). Akhirnya anda dapat membuat daftar sampel data
dengan pemilihan random untuk satu minggu terakhir, memilih 20 halaman dari
transaksi harian, memilih 5 item dari setiap halaman yang terpilih., merekam informasi
untuk setiap 5 item dan menghitung rata-rata dan varian untuk sampel-sampel dari
semua transaksi pembayaran yang terjadi.
* Tabular (Tabular tools)
Disebut juga matrix, yaitu daftar cek (checklists) untuk menemukan perselisihan
(discrepancies) dalam alur transaksi seperti berikut :

Deskripsi sistem saat ini


Menentukan kinerja sistem saat ini akan mengalami kesulitan apabila perusahaan tidak
memiliki sebuah standar pengukuran kinerja sistem. Sayang sekali, perusahaan cenderung
tidak memperbarui (to update) dokumentasi sistem yang berjalan. Karenanya, analis
memperbaiki dokumen selama investigasi masalah sistem.
Deskripsi sistem saat ini meliputi penjelasan :
a. Masukan (inputs)
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 31

b. Keluaran (outputs)
c. File (files)
d. Elemen data (data elements)
e. Volume transaksi dan dokumen tindakan (transaction and action document volume)
f. Diagram aliran data (data flow diagrams)

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 32

BAB VIII
KEBUTUHAN ANALISIS

Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu :


a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap.
b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal.
c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan
memperhatikan kendala sumber daya.
d. Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team
pengembangan
e. sistem.
Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem
dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem
menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai,
sehingga mendapat partisipasi yang baik.
Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai
tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai
mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.
Keinginan pemakai
Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap keinginan
pemakai dan menjelaskan sistem informasi yang ideal. Ideal disini merupakan konsep
daripada kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang ideal (tidak ada sistem
informasi yang sempurna) tetapi bersifat subyektif saja. Kalau hal ini tidak dijelaskan
secara mendalam dapat menimbulkan perbedaan pandangan atau akan
mengecewakan end-user.
Metode kebutuhan analisis
Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan
requirement system. Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation,
procedure analysis, dan document survey. Setiap metode akan dijelaskan secara
mendalam sebagai berikut :
Tanya jawab (Interviews)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Pemilihan potential interviewees.
b. Membuat perjanjian terhadap potential interviewees.
c. Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas.
d. Memilih person yang diinterview secara pribadi dan merekamnya.
2. Target dari metode.
a. Kunci pribadi dalam proses DFD.
b. Kadangkala melibatkan orang luar, seperti pelanggan atau vendors.
3. Keuntungan metode.
a. Pewawancara
dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan
menyesuaikannya sesuai situasi yang terjadi.
b. Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir
hal ini dapat terjadi ?.
c. Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi.
d. Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 33

4. Kerugian metode.
a. Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
b. Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara.
c. Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci.
b. Test kredibilitas dari interviewees.
c. Mencari interview yang unsureness atau contradictions.
d. Memantapkan kredibilitas team.
Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objektives, audience,
format, weighting dan combining responses, and docummentation.
Kuesioner (Questionnaires)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner.
b. Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users.
c. Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
2. Target dari metode.
a. Semua end-user dengan wawasannya akan dilibatkan dalam proses solusi
pemecahan sistem.
b. End-user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
a. Murah dan cepat dari pada interviews.
b. Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang
dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih.
c. Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner.
d. Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user.
4. Kerugian metode.
a. Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user.
b. Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user.
c. Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk
mengembalikan kuesioner.
d. Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua.
b. Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user.
c. Bila memiliki sedikit waktu dan biaya.
Observasi (Observation)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan.
b. Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volumen dan
pengolahan lembar kerja.
2. Target dari metode.
a. Lokasi proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow Diagram)
3. Keuntungan metode.
b. Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion).
c. Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan.
d. Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak
mengetahui bahwa mereka sedang diamati).
e. Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users.
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 34

4. Kerugian metode.
a. Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati).
b. Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin
tidak tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan.
c. Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya.
b. Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya
tidak terjadi (dibuat-buat).
Tip praktis dalam melakukan observasi :
a. Jangan mengamati dalam waktu yang lama.
Terdapat dua alasan, yaitu : dengan waktu yang lama akan mengacau operasi
yang sedang diamati, dan akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.
b. Buat catatan yang ringkas.
c. Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang terlibat
tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan
mengurangi gangguan.
d. Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama.
e. Jangan melakukan observasi tanpa rencana..
Prosedur analisis (Procedure Analysis)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan mengidentifikasikan aliran
dokumen kunci melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow diagram
(DFD).
b. Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem.
c. Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan daripada mendeskripsikan
volume distribusi (tinggi, rendah, sedang) dan apa yang selanjutnya dikerjakan
terhadap salinan dari dokumen aslinya.
2. Target dari metode.
a. Dokumen utama dalam DFD (Data Flow Diagram)
b. Proses dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
a. Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences)
yang minimal dan tidak mempengaruhi operasi pemakai.
b. Prosedur aliran dapat dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk
melakukan observasi.
4. Kerugian metode.
a. Prosedure mungkin tidak lengkap dan tidak -up to date lagi.
b. Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian analis.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Memutuskan apakah masalah kegagalan sistem dapat membantu
perancangan yang baik.
b. Tim analis tidak secara total familiar dengan aliran dokumen.
c. Mendeskripsikan aliran dokumen yang menganggu kerjanya fungsi.
Pengamatan dokumen (Document Survey)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Mengidentifikasikan dokumen utama dan laporan (physical data flow diagram).
b. Mengumpulkan salinan dokumen aktual dan laporan.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 35

c. Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk record data, meliputi field
(ukuran dan tipe), frekuensi penggunaan dan struktur kodingnya (coding
structure).
2. Target dari metode.
a. Aliran data kunci ditunjukkan dalam data flow diagram (DFD).
3. Keuntungan metode.
b. Meminimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya.
c. Permulaan elemen kamus data.
d. Seringkali, dapat mempertimbangkan modifikasi major procedural.
4. Kerugian metode.
a. Membutuhkan waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis yang mengalami
kebanjiran dokumen dan laporan).
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
b. Harus dikerjakan jika sebuah sistem akan didesain (selama kegiatan analisis,
dalam memperjelas desain sistem yang baru dan analisis dokumen dapat
membantu untuk menentukan tugas perancangan selanjutnya).
Sampling
Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk
memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak
mengalami kegagalan atau ancaman.
Kendala sumber daya
a. Waktu
Sebuah pengantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem
mengalami penurunan fungsi dengan cepat. Kendala waktu ini dapat
mempengaruhi analis untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak
mungkin dioperasikan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu perlu
membutuhkan waktu yang cukup supaya memiliki kelonggaran waktu sehingga
dapat membuat alternatif yang paling baik.
b. Uang
Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga
membutuhkan
pendanaan yang cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi
persaingan dengan para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi yang
besar dalam sistem informasinya.
c. Keahlian.
Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang
cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting.
Perusahaan dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain.
Hal ini nantinya akan diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk
tenaga konsultan.
d. Teknologi.
Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung
kerja sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terusmenerus, yang konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan
sampai teknologi yang dipakai ketinggalan dari para pesaingnya.
e. Faktor ekternal.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 36

Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan
menggunakan teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data
lokal dalam sebuah sistem database pusat, dan sebagainya.
Dokumen kebutuhan analisis
1. Arahan (conduct) analisis.
c. Hubungan dengan pemakai akhir.
d. Menganalisa records, forms dan laporan.
e. Pengamatan proses.
f. Menganalisa metode yang digunakan.
g. Permasalahan dalam pengumpulan data.
2. Kebutuhan pemakai.
a. Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya.
b. Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya).
c. Kebutuhan pelatihan.
d. Pengaruh sistem baru.
3. Kendala sistem.
a. Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal.
b. Realistik sistem.
4. Dokumentasi.
a. Intrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview).
b. Konsensus statistik.
c. Aliran data secara logikal dan phisik.
d. Element awal dalam kamus data.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 37

BAB IX
PEMILIHAN SISTEM

Dalam tahap ini (SDLC), sejumlah alternatif yang telah dibuat perlu untuk
dibandingkan sehingga dapat menemukan hanya satu sistem yang terbaik. Masingmasing alternatif sistem yang sudah tetap dibandingkan dengan kondisi sistem saat
ini. Perlu diperhatikan, bahwa sistem saat ini dapat dilanjutkan dalam bentuk
penggantian sistem baru. Kalau sebuah candidat sistem pengganti tidak memberikan
keuntungan yang lebh dibanding sistem saat ini, maka sistem saat ini akan tetap
digunakan, sehingga sistem pengganti harus benar-benar memberikan keuntungan
dan manfaat melebihi sistem sekarang secara maksimal.
Taktik membandingkan (comparison tactics)
Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan secara relatif. Biaya adalah
kebutuhan
pembayaran
untuk
perancang
dan
pengoperasi
sistem
informasi.Keuntungan adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil implementasi
sistem informasi. Hal-hal tersebut termasuk mengurangi tingkat kesalahaan (error
rates), meningkatkan penjualan (increased customer sales), dan mempercepat waktu
respon. Keuntungan merupakan sesuatu yang sulit diukur karena bersifat kualitatif
(bukan berupa angka hanya deskriptif saja). Meningkatkan kepuasan konsumen dan
mengurangi perlawanan pemakai (end-user resistance) adalah keuntungan kualitatif.
Keuntungan adalah kesempatan untuk meningkatkan (memperbaiki) keuntungan
perusahaan.
Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding sistem lainnya (B).
1. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan kedua sistem mempunyai
keuntungan sama.
2. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan A juga mempunyai
keuntungan yang lebih banyak dibanding B.
3. A dan B mempunyai biaya yang sama, tetapi A mempunyai keuntungan yang
lebih banyak.
Sebuah contoh pertanyaan sulit dijawab, jika sistem A biayanya rendah, tetapi sistem
B mempunyai keuntungan yang lebih banyak, mana sistem yang baik ?
Ada banyak contoh perusahaan menyesuaikan sistem informasi baru dengan
memperhatikan kenaikan keuntungan dibanding penurunan biaya. Pertama,
penggunaan kartu ATM dibenarkan untuk meningkatkan jumlah nasabah bank
sehingga menambah pelayanan (added service). Kedua penggunaan laser scanning
untuk supermarket adalah untuk mengurangi antrian pembayaran (checkuot lines),
yang akan diterjemahka sebagai projected meningkatkan layanan (market share)
konsumen. Penekanan pemakaian automation sebagai peningkatan penjualan dan
keuntungan dibanding mengurangi biaya.
Menjual (selling) sistem informasi ke manajemen sebagai projected benefits
mempunyai dua masalah, yaitu :
a. Sulit menaksir keuntungan secara kuantitatif (to quantify benefits).
Berapa banyak nasabah bank menarik uangnya melalui mesin ATM ?.
Berapa besar tingkat pinjaman baru pribadi (the average new customer's loan),
checking dan savings balance ?. Banyak yang telah mencoba memecahkan
pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui probabilitas (use of future probabilities).
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 38

Masing-masing pendekatan menambahkan masalah estimasi probabilitas mendatang


dan masalah estimasi pendatang mendatang (estimating future revenues).
b. Kalaupun keuntungan dapat ditaksir secara kuantitatif, jarang dalam bentuk nilai
uang. Bagaimana waktu tunggu yang pendek dari nasabah terhadap tingkat
keuntungan uang yang diperoleh. Bagaimana dapat menterjemahkan mengurangi
tingkat kesalahan dengan mengurangi biaya atau menaikkan pendapatan ?. Memang
dapat dikerjakan, tetapi sulit, merupakan tugas yang samar-samar (imprecise task).
Mengapa penting untuk diterjemahkan (to translate) menjadi keuntungan yang dapat
diukur dalam uang (to measurable dollars) ?.
Ada tiga alasan, yaitu :
1. Perusahaan membuat catatan (keep track) uang dengan sistem akuntansi
tradisional.
2. Alternatif sistem informasi bersaing dengan alternatif yang berasal dari area
lain dalam perusahaan.
3. Top management memutuskan apakah atau tidak memutuskan dengan
pengembangan sistem informasi baru.
Suatu saat, adalah relatif mudah membenarkan (justify) otomatisasi berdasar
keuntungan daripada biaya. Pada awal proses informasi, pilihanya adalah manual
lawan sistem otomatisasi. Perusahaan menjadi modern melalui otomatisasi.
Sekarang pilihan lebih sulit. Secara khas, pilihan adalah diantara lama dan versi baru
otomatisasi sistem. Menjadi jauh lebih sulit menjual pengembangan sistem baru
kepada manajemen berdasarkan probabilistic benefits daripada prediksi biaya yang
beralasan. Karenanya, bahasan akan menjelaskan pedoman praktis untuk
membandingkan alternatif sistem informasi :
Choose one system over another based on dollars. When two alternatives are nearly
equal in dollars, select the system with more nondollar benefits.
Akan digunakan aturan (rule) atau taktik (tactic), sistem analis harus berhati-hati
dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Hanya seorang sistem analis dengan kemampuan komunikasi yang tinggi
(superior communication skills) dan pertimbangan pengaruh (considerable
influence) dapat menjual (sell) ke manajemen sebuah sistem dengan pengukuran
biaya yang tinggi tetapi keuntungan yang tidak terukur adalah lebih baik. Hal ini
merupakan kesedihan, tetapi masih benar.
b. Angka uang (dollar figures) menyatakan secara tidak langsung (imply) lebih akurat
daripada kelayakan. Sebuah perusahaan dapat memprediksi market share-nya dua
puluh tahun dari sekarang. Angka peramalan (forecast figure) berisi 3 desimal point
yang kelihatan lebih akurat. Kebenaran akurasi adalah jawaban yang lebih baik.
Biaya sistem informasi
Keuntungan mencakup dalam model analisis yang hanya dapat diekpresikan dalam
nilai uang, dimana jarang terjadi. Ketika dapat diekspresikan dalam nilai uang,
ditunjukkan dalam biaya negatif.
Additional system costs
Additional system benefits
Net additional system costs

$ 49,357
$(16,423)
$ 32,934

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 39

Biaya sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : categories, nature, dan
when they occur.
Kategori biaya
Pada dasarnya biaya dibagi dalam kategori :
a. Hardware
: mainframe, minicomputers, microcomputers, dan peripheral
equipment.
b. Software
: systems, utility, dan application software.
c. People
: analysts, programmers, operators, data entry personnel, dan
sebagainya.
d. Supplies
: paper, tapes, disk, dan sebagainya.
e. Telecommunications : modem, local area network cabling, multiplexors, frontend processors, dan sebagainya.
f. Physical site : air conditioning, humidity control, security, dan sebagainya.

Gambar 9.1 : Typical sistems operating costs


Nature of costs
Membandingkan biaya sistem informasi melalui kehidupan sistem, analis
memproyeksi berapa perubahan biaya untuk masa depan. Untuk melakukannya, ada
tiga model biaya operasi sistem informasi, yaitu :
a. Linear.
b. Exponential.
c. Step function.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 40

Ketika biaya terjadi (When costs occur)


Biaya sistem informasi dapat terjadi sekali atau berkesinambungan. On-time costs,
development costs adalah berhubungan dengan pengembangan sistem, dan
recurring costs, operational costs adalah berhubungan dengan operasi sistem
informasi setiap hari. Perbedaan antara one-time (development) dan recurring
(operational costs) seringkali dari pilihan materi (matter). Misalnya, pembelian sebuah
komputer adalah one-time development system, sedangkan menyewa komputer yang
sama adalah recurring operational cost. Gunakan daftat berikut untuk menetapkan
biaya :
a. One-time (development) costs.
1. Hardware purchase.
2. Software purchase.
3. Analysis, design, programming, and testing personnel hours.
4. Preparation of computer site.
5. Initial training and orientation of users.
6. Docummentation for new system.
7. Changeover from old to new system.
8. Conversion from old to new file format.
b. Recurring (operational) costs.
1. Hardware and software lease.
2. Hardware and software maintenance contracts.
3. Day-to-day personnel cost including analysts and programmers, computer
operations, data entry operators, and end-user costs.
4. Computer supplies.
5. Telecommunication costs.
6. Computer site rental or lease.
7. Ongoing training.
Metode untuk komparasi sistem
Ada 4 metode yang biasa digunakan untuk membandingkan dua atau lebih
sistem informasi, yaitu :
a. Break-even analysis (BEP)
b. Payback period
c. Discounted payback period
d. Internal rate of return (IRR).
Faktor kualitatif
Hanya seorang analis sistem yang berkharismatik saja yang dapat menjual sistem
informasi ke top management tanpa menunjukkan peningkatan keuntungan. Mungkin
sistem baru mempunyai biaya yang rendah atau penjualan yang tinggi daripada
sistem yang lama. Mungkin laporannya dalam meningkatkan keakuratan atau
kepuasan konsumen. Walaupun demikian, faktor-faktor tersebut tidak menyangkut
besarnya penghematan uang atau besarnya uang yang dikeluarkan. Suatu saat anda
dapat posisi mengirikan dapat menjual sebuah sistem informasi baru ke manajemen
dengan menggunakan antisipasi keuntungan daripada penghematan uang.
Selamat !. Anda harus berusaha membantu manajer tingkat atas yang terkait agar
dapat ditingkatkan. Mungkin anda akan menjual kemampuan saat ini yang tidak ada.
Dalam setiap sebuah kasus, ada sistem informasi saat ini tidak dibandingkan dengan
biaya usulan sistem baru.
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 41

Membuat rencana menjual sistem informasi baru berdasarkan keuntungan kualitatif


daripada biaya kuantitatif adalah hal yang tidak biasa. Seringkali anda menunjukkan
beberapa perbedaan biaya sebelum top management mempertimbangkan
rekomendasi anda untuk mendesain sebuah sistem informasi baru.
Memang terdapat kaitan antara sistem yang diperbandingkan melalui biaya, tidak
dapat diukur dan faktor-faktor perbandingan non-biaya. Faktor kualitatif seperti kinerja
sistem informasi dan keuntungan strategi kompetetif menjadi relevan.
Faktor sistem informasi
Beberapa faktor kualitatif yang mengarah kinerja sistem informasi yang baik :
a. Mengurangi tingkat kesalahan (increased accuracy).
b. Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan.
c. Mengurangi waktu tanggap dari workstation interaktif.
d. Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi).
e. Meningkatkan keamanan sistem.
f. Memperbanyak update sumber record aktif.
g. Meningkatkan kepuasaan pemakai.
Beberapa faktor tersebut dapat diukur, tetapi tidak dalam uang.
Faktor strategi perusahaan
Sistem informasi dapat membuat keuntungan kompetetif dalam perusahaan.
Meningkatkan keuntungan saat ini, bagaimanapun juga adalah sulit untuk diestimasi.
Kenaikan profit seringkali tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi terjadi beberapa tahun
sesudah implementasi dari sistem baru. Ketika dua alternatif sistem mendekati
kesamaan perbandingan, pintu terbuka untuk mempertimbangkan faktor strategi
perusahaan.
Terdapat faktor-faktor strategi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan konsumen (customer satisfaction).
Sebuah sistem informasi dapat menyebabkan kehati-hatian menyampaikan produk
dan keinginan efisien konsumen. Meningkatkan kepuasan konsumen akan tidak
diragukan meningkatkan penjualan. Seperti peningkatan penjualan, bagaimanapun
juga sulit untuk diprediksi dan secara kuantitatif.
2. Meningkatkan penjualan (increased sales).
Sistem point of sales (POS) membebaskan dari penyimpanan tugas-tugas rekord.
Manajemen mengharap penjualan staff setia terhadap waktu usaha pemasaran dan
ini meningkatkan penjualan. Hanya saja penjualan akan meningkatkan kesulitan
memprediksi dalam uang.
3. Komitmen konsumen dan vendor (customer and vendor commitments).
Perusahaan mendesain masukan sistem secara online dan memperbolehkan
konsumen langsung mengakses ke sistemnya. Konsumen sekarang terkunci
(tergantung) pada sistem ini sehingga memiliki komitmen untuk setia (senang) pada
perusahaan tersebut. Komitmen konsumen dan vendor sulit untuk diprediksi.
4. Information product marketing.
Seringkali, sistem informasi baru dapat dipakai oleh perusahaan lainnya. Seperti
American Airline menyediakan sistem informasi pemasaran produk selama tahun
1970, perusahaan mengembangkan sebuah sistem pemesanan tiket dan kemudian

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 42

sistem pemasaran ini juga digunakan oleh jasa penerbangan lainnya, sehingga
menjadi produk yang menguntungkan.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 43

BAB X
TEKNIK PENJADWALAN
Defenisi Proyek
Proyek adalah urutan sementara aktivitas-aktivitas yang unik, rumit dan terkoneksi yang
memiliki satu tujuan atau sasaran dan harus diselesaikan dalam waktu yang spesifik, sesuai
anggaran dan berdasarkan spesifikasi
Lima Dasar Proyek Yang Fundamental Yang Harus Dikendalikan Oleh Penganalisa
Sistem

Mengawali Proyek
Menentukan Kelayakan Proyek
Kegiatan Perencanaan dan Pengontrolan
Penjadwalan Proyek
Mengelola Anggota Tim Analisis Sistem

Kelayakan Suatu Proyek


Kriteria layaknyaa suatu proyek :
- Kriteria Teknis
- Kriteria Ekonomis
- Kriteria Operasional
Kegiatan Perencanaan Dan Pengontrolan
Perencanaan meliputi semua kegiatan
1. Menyeleksi tim penganalisis sistem
2. Menetapkan anggota tim yang sesuai untuk proyek-proyek tertentu
3. Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap tugas
4. Membuat jadwal proyek sehingga tugas-tugas dapat diselesaikan sesuai waktu yang
direncanakan
5. Pengontrolan berati menggunakan umpan balik untuk memonitor proyek, meliputi
membuaat perbandingan antara rencana proyek dengan hasil aktual
6. Pengontrolan berarti mengambil tindakan yang tepat untuk mempercepat atau
membuat jadwal ulang kegiatan-kegiatan yang pelu diselesaikan tepat waktu
sekaligus memotivasi anggota tim untuk menyelesaikan pekerjaan mereka
Penjadwalan Proyek
Menggunakan grafik gantt
Grafik gantt adalah suatu cara yang mudah untuk menjadwalkan tugas tugas,
merupkan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tigas atau
kegiatan. Panjang masing-masing kotak menunjukkan panjang relatif tugas-tugas
yang dikerjakan

Grafik Gantt dua dimensi


Defenisi waktu ditunjukkan lewat dimensi horizontal
Defenisi kegiatan membentuk dimensi vertikal

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 44

Contoh Gambar Grafik Gantt

Kelebihaan Grafik Gantt


1. Kelabihan utama dari grafik gantt adalah kesederhanaan. Penganalisis sistem tidak
hanya akan menemukan bahwa teknik ini sangat mudah digunakan namun juga
bermanfaat bagi kegiatan komunikasi dengan para pengguna.
2. Kelebihan lain dari penggunaan grafik gantt kotak-kotak yang mewakili kegiatan atau
tugas-tigas digambarkan berdasarkan skala; maksudnya ukuran kotak menunjukkan
panjang waktu relatif yang diperlukan untuk menyelesaikan masinmasing tugas
Mengunakan Diagram PERT
PERT adalah singkatan dari Program Evaluation And Review Technique (Teknikteknik revisi dan evaluasi program)
Grafik PERT
1) Kegiatan-kegiatan pada grafik PERT digambarkan dalam bentuk tanda panah, panjang
tanda panah tidak memiliki kaitan dengan durasi kegiatan.
2) Lingkaran didalam diagram PERT disebut peristiwa dan ditunjukkan melalui angka, huruf
atau bentuk-bentuk penandaan lainnya.
3) Simpul melingkar menunjukkan
a) Suatu kegiatan telah selesai dilaksanakan
b) Menunjukkan kegiatan-kegiatan yang mana perlu diselesaikan sebelum kegiatan baru
dilakukan
Contoh Gambaran Grafik PERT
Daftar kegiataan menggambarkan grafik gantt
Kegiatan

Pendahuluan

Durasi

A Melakukan Wawancara
B Menyusun Kuestioner
C Membaca Lap Perusahan
D Menganalisa Aliran Data
E Memperkenalkan Prototipe

Tidak Ada
Tidak Ada
A
B
C,D

4
2
5
3
6

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 45

Contoh Gambar Grafik PERT

20
A,4

C,5

10

40

B,2

E,6

50

D,3
30

Menentukan CPM atau Jalur Kritis Pada Diagram PERT


Suatu proyek memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. Permulaan adalah peristiwa 10
dan akhir peristiwa 50. Untuk menentukan panjang proyek, masing-masing jalur dari awal
sampai akhir diidentifikasikan dan panjang setia jalur dikalkulasikan.
Dalam Contoh ini jalur 10-20-40-50 memiliki panjang 15 hari, sedangkan jalur 10-30-40-50
memiliki panjang 11 hari. Meskipun satu orang bisa bekerja pada jalur 10-20-40-50 dan yang
lainnya pada jalur 10-30-40-50, proyek tersebut bukanlah suatu perlombaan. Proyek yang
menyatakan bahwa kedua rangkaian kegiatan(jalur) dapat dilengkapi secara berturut-turut,
berarti proyek tersebut memerlukan waktu 15 hari untuk benar-benar selesai.
Jalur terpanjang disebut sebagai CPM atau jalur krisis. Meskipun jalur krisis ditetapkan
dengan menghitung jalur yang terpanjang, namun ditetapkan sebagai jalur yang bisa
menyebabkan keseluruhan proyek akan gagal bila terdapt satu hari terjadi penundaan.
Scale Time atau Jalur Non Kritis
Keterlambatan satu hari pada salah satu proyek tidak menyebabkan proyek tersebut menjadi
gagal atau terganggu ini disebut juda dengan waktu kendur atau scale time contohnya pada
jalur 10-30-40-50
Lima Dasar Penting Untuk Memilih Suatu Proyek
1.
2.
3.
4.
5.

Proyek Yang Diminta Didukung Oleh Pihak Manajemen


Ditetapkan Waktunya Sesuai Dengan Sumber Daya Yang Dimiliki
Mengarahkan Bisnis Menuju Tercapainya Tujuan
Dapat Dipraktekkan
Cukup Penting Untuk Dijadikan Pertimbangan Bagi Proyek-proyek Lain

BAB XI
BAGAN ALIR DOKUMEN

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 46

Defenisi Bagan Alir Dokumen


Bagan alir ini disebut juga bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan
formulir termasuk tebusan-tebusanya yang ada pada suatau sistem. Nama lainnya bisa
disebut aliran sistem informasi

Simbol Yang Digunakan Dalam Bagan Alir Dokumen


Dokum en
(Kertas)

Proses
Manual

Keyboard
Alir

Proses
Kom puter

Operasi
Luar

Office
Line

Kartu Plong

Sim panan

Penghubung

Floppy
Disk

Pita kertas
berlubang

Harddisk
Magnetik
Tape

Contoh Penggunaan Bagan Alir Dokumen


Sistem pendaftaran mahasiswa baru pada salah satu PTS. Mahasiswa baru mengambil
formulir penerimaan mahasiswa baru pada bagian adm sebanyak 2 rangkap, setelah diisi
oleh mahasiswa tsb diserahkan lagi kebagian adm beserta uang , bagian adm akan
menyerahkan formulir tsb kebagian adm keuangan untuk disahkan, bagian adm
keuangan akan melakukan pengesahan pada formulir tsb dan formulir yang pertama
akan disimpan sebagai arsip pada bagian adm keungan sedangkan formulir kedua
diserahkan lagi kebagian adm, kemudian bagian adm akan menyerahkan formulir kedua
tsb pada mahasiswa. setelah dilakukan seleksi mahasiswa,mahasiswa yang lulus akan
melapor ke bagian adm untuk melakukan registrasi ulang, bagian adm akan menyerahkan
formulir registrasi ulang kepada mahasiswa sebanyak 2 rangkap, setelah diisi kemudiaan
diserahkan kembali kebagian adm, bagian adm akan menyerahkan formulir tsb kebagian
adm akademik, bagian adm akademik akan memproses formulir tsb secara komputer
untuk dibuatkan laporan sebanyak 2 rangkap, setelah laporan selesai maka bagian adm
akademik akan memberikan laporan yang pertama kepada pimpinan sebagai arsip. Dari
kasus diatas buatkanlah bagan alir dokumennya

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 47

BAB XII
PERANCANGAN SISTEM
Definisi
Verzello/ John Reuter III :
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian
dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional dan
persiapan untuk rancangan bangun implementasi
:
"menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
John Burch & Gary Grudnitski
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi
George M. Scott
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang
mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah
instalasi
dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangan yang telah ditetapkan pada akhir
tahap analis sistem
2 Tujuan utama perancangan sistem yaitu :
Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer
dan ahli ahli teknik yang terlibat (lebih condong
pada desain sistem yang terinci )
Untuk mencapai tujuan di atas, analis sistem harus dapat mencapai sasaran yaitu
:
Desain sistem harus berguna, mudah dipahami, dan nantinya mudah
digunakan.
Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan
yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yg dilanjutkan pada tahap
analisis sistem.
Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,
pelaporan manajemen, dan mendukung keputusan yg akan dilakukan manajemen.
Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk
masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data informasi,
simpanan data, metode, prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak.
Tekanan Desain
Integrasi (Integration)
Jalur Pemakai / Sistem (user/system interface)
Tantangan persaingan (competitive forces)
Kualitas dan kegunaan informasi (information quality and usability)
Kebutuhan - kebutuhan sistem (systems requirements )
- Keandalan
- Ketersediaan
- Keluwesan
- Skedul instalasi
- Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan
- Kemudahan diperlihara
Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data (data processing requirements )
- Volume
- Hambatan waktu pengolahan
- Permintaan perhitungan
Faktor-faktor organisasi (Organization factors)
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 48

Kebutuhan - kebutuhan biaya efektivitas (cost efectiveness requirements)


Faktor-faktor manusia (human factors)
Kebutuhan - kebutuhan kelayakan (feasibility requirements)
- Kelayakan teknik
- Kelayakan ekonomi
- Kelayakan hukum
- Kelayakan operasi
- Kelayakan skeduL
Personil yang terlibat
Spesialis pengendalian
Personil penjamin kualitas
Spesialis komunikasi data
Pemakai system
Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu
Desain sistem secara umum(general systems design)
Desain sistem secara terinci (detailed systems design)
Disebut juga desain konseptual(conceptual design) atau desain logical (logical design) atau
desain secara makro(makro design).
Tujuan : memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
Desain sistem secara umum merupakan persiapan dari desain secara terinci. Desain secara
umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistim informasi yang akan didesain secara
rinci.
Alat bantu perancangan sistem :
- Data Flow Diagram
- Bagan Alir Dokumen
- ERD

TEKNIK BAGAN ALIR DFD


Dipopulerkan oleh Tom DeMarco (1978) dan Gane & Sarson (1979) dengan
menggunakan pendekatan metoda analisis sistem terstruktur (structured system
analysis method)
DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan suatu sistem yang otomatis maupun
manual dengan melalui gambar yang berbentuk jaringan grafik
Komponen DFD

TERMINATOR
Adalah Entitas diluar sistem yang berkomunikasi / berhubungan langsung dengan sistem.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 49

Terdapat 2 jenis Terminator :


1. Terminator Sumber
Merupakan Terminator yang menjadi sumber
2. Terminator Tujuan
Merupakan Terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.

Terminator Sumber

Terminator Tujuan

T. Tujuan & Sumber

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, perusahaan/departemen


yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama yang berhubungan dengan sistem
tsb dan biasanya menggunakan kata benda.
Contoh : Dosen, Mahasiswa.
Hal yang perlu diperhatikan tentang terminator :
Alur data yang menghubungkan terminator dgn sistem, menunjukkan hubungan
sistem dgn dunia luar.
Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur yang berkaitan
dgn Terminator.
Hubungan yang ada antar terminator tidak digambarkan dalam DFD.
Pedoman Penamaan Terminator
Nama terminal berupa kata benda
Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama
(digambarkan dua kali, dimaksudkan untuk membuat diagram lebih jelas). Bila
demikian, maka terminal ini perlu diberi garis miring pada pojok kiri atas.

PROSES
Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses
disesuaikan dgn proses/kegiatan yang sedang dilakukan.
Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dgn input dan output :

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :


Proses harus memiliki input dan output.
Proses dapat dihubungkan dgn komponen terminator, data store atau proses melalui
alur data
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 50

Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem


digambarkan dgn komponen proses.

Pedoman Pemberian Nama Proses


Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang mencerminkan fungsi
proses tersebut, misalnya: Hitung Gaji, Pendataan Order, Cetak Laporan Penjualan,
dll.
Jangan menggunakan kata proses sebagai bagian dari nama suatu process
(bubble).
Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama.
Proses harus diberi nomor. Urutan nomor sedapat mungkin mengikuti aliran / urutan
proses; namun demikian, urutan nomor tidak berarti secara mutlak merupakan
urutan proses secara kronologis
Penomoran proses pada tingkat pertama (Diagram Nol) adalah 1.0, 2.0, 3.0, dst.
Context Diagram tidak perlu diberi nomor.
Proses 2.1 adalah proses level terendah, tidak dirinci lagi

DATA STORE
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi
nama dgn kata benda bersifat jamak.
Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk atau
bersifat manual seperti buku alamat, file folder.

Proses Write

Proses Read

Proses Update

Yang perlu diperhatikan tentang data store :


Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi sebagai
tujuan/tempat penyimpanan fari suatu proses (proses write).
Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sbg sumber/
proses memerlukan data (proses read).
Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi sbg sumber
dan tujuan.
Pedoman Pemberian Nama
Nama harus mencerminkan isi data store tersebut

ALUR DATA
Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data / paket datadari satu bagian ke
bagian lainnya.
Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir / informasi.
Ada 4 konsep tentang alur data :
Packets of data
Apabila ada 2 data / lebih yg mengalir dari 1 sumber yg sama menuju pada tujuan yg
sama & mempunyai hubungan digambarkan dgn 1 alur data.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 51

Diverging data flow


Apabila ada sejumlah paket data yg berasal dari sumber yg sama menuju pada tujuan
yg berbeda atau paket data yg kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim
ke tujuan yg berbeda.

Converging data flow


Apabila ada beberapa alur data yg berbeda sumber menuju ke tujuan yg sama.

Sumber dan Tujuan


Arus data harus dihubungkan pada proses, baik dari maupun yg menuju proses.

Dari proses ke bukan proses

Dari bukan proses menuju proses

Dari proses ke proses

Pedoman Pemberian Nama


Nama aliran data yang terdiri dari beberapa kata dihubungkan dengan garis sambung
Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama dan pemberian nama harus
mencerminkan isinya
Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan grup elemen
Hindari penggunaan kata data untuk memberi nama pada aliran data
Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 52

Tingkatan Diagram pada DFD


Context Diagram (Diagram Hubungan)
Diagram Zero (Diagram 0)
Diagram Rinci (Level 1, Level 2, dst)
CONTEXT DIAGRAM
Merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke
atau output dari sistem.
Memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem.
Sistem dibatasi boundary
Hanya ada satu proses.
Tidak boleh ada data store.
DIAGRAM 0
Perlihatkan data store yang digunakan.
Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya (functional
primitive), tambahkan * pada akhir nomor proses.
Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan
diagram hubungan harus terpelihara.
DIAGRAM RINCI
Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya.
Penomoran pada DFD

Di dalam satu level seyogyanya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9, bila
lebih maka harus dilakukan dekomposisi.
Balancing Dalam DFD
Aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan aliran
data yang masuk ke dalam dan keluar dari rincian proses tersebut.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 53

PENGGAMBARAN DFD
Buat daftar proses (List Activity)
Buat diagram context
Diagram ini adalah diagram level tyertinggi dari DFD yg menggambarkan hubungan
sistem dgn lingkungan luarnya.
Cara :
- Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan batasan sistemnya.
- Tentukan terminator apa saja yg ada dalam sistem.
- Tentukan apa yg diterima/diberikan terminator dari/pada sistem.
- Gambarkan diagram context.
Buat diagram level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context.
Cara :
- Tentukan proses utama yg ada pada sistem.
- Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari
sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yg
keluar/masuk dari suatu level harus sama dgn alur data yg
masuk/keluar
pada level berikutnya)
- Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
- Gambarkan diagram level zero.
+ Hindari perpotongan arus data
+ Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan
proses).
Buat diagram level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Cara :
- Tentukan proses yg lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yg
ada di level zero.
- Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing sub-proses
pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
- Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sbg sumber
maupun tujuan alur data.
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 54

- Gambarkan DFD level Satu


+ Hindari perpotongan arus data.
+ Beri nomor pada masing-masing sub-proses yg menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1
DFD level dua, tiga, ..
Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya.
Proses dekomposisi dilakukan sampai dg proses siap dituangkan ke dalam program.
Aturan yg digunakan sama dgn level satu.
TUGAS
Buatlah DFD dari sistem informasi pembayaran uang kuliah, jika diketahui daftar proses yang
digunakan yaitu :
1. Membuat master data mahasiswa
2. Membuat master data uang kuliah
3. Pembayaran uang kuliah
a. Cek data mahasiswa
b. Cek pembayaran sebelumnya
c. Hitung Denda
d. Input data / Buat kwitansi pembayaran uang kuliah
4. Membuat Laporan

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 55

BAB XIII
STUDI KASUS Sistem Informasi Penyewaan VCD
Tujuan Pembahasan
Menganalisa SIFO Penyewaan VCD
Mengetahui secara umum, gambaran mengenai Sistem Informasi Penyewaa VCD
Memahami jalannya aliran data
Mengetahui Entitas yang terlibat
Mampu mengembangkan kembali Sistem Informasi PenyewaanVCD ke arah yang
lebih baik
Daftar Aktifitas
1. Transaksi Sewa & Pengembalian VCD / DVD
- Pendataan Pemasok
- Pendataan VCD/DVD
- Pendataan Peminjam
- Pencarian
- Penyewaan VCD/DVD
- Pengembalian VCD/DVD
2. Pembayaran Sewa VCD/DVD
3. Order VCD
4. Pembuatan Laporan
Lap. Pemasok
Lap. Katalog VCD
Lap. Peminjam
Lap. Penyewaan
Lap. Pengembalian
Lap. Pembelian
Entitas
Entitas Internal

Staf Penjaga
Entitas External

Pemilik

Peminjam

Pemasok

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 56

Data Flow Diagram Level Konteks


PEMINJAM

Identitas
Peminjam

Identitas
Pemasok

Daftar
Permintaan

Harga
Sewa

Bukti
Kembali

PEMASOK
Faktur Beli

Info. Detil
Penolakan Sewa Pembayaran
Sewa
Detil
Kembali

Nota
Sewa
Info.
VCD

Kartu
Anggota

Sistem
Informasi
Penyewaan
VCD
Lap.
Pengembalian
Lap.
Pembelian
VCD

Lap.
Peminjam

Lap.
Pemasok

Rincian
VCD

Daftar Order VCD

Lap. Katalog
VCD
Lap.
Penyewaan

PEMILIK

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 57

Data Flow Diagram Level 0


Identitas Peminjam

PEMINJAM
Harga
Sewa

Detil Sewa

Kartu
Anggota

PEMASOK

Identitas
Pemasok

Detil
Kembali

Faktur
Beli

Info VCD

1.0
Transaksi
Sewa &
Daftar Permintaan
Pengembalian
Bukti Kembali
VCD
Sewa OK
Info Penolakan

Nota
Sewa

Detil
Pembayaran
Sewa

VCD
Rec
VCD

2.0
Pembayaran
Sewa VCD

Rec
VCD
Baru

Rec
VCD

Daftar
Order
VCD

Rincian
VCD
Rec
Rec Pemasok Baru
Pemasok

Pemasok

Rec
Rec
Peminjam
Pemasok
Baru
Rec
Rec Sewa &
Peminjam
Kembali

Peminjam
Rec
Peminjam

Rec
Peminjam

Lap. Peminjam
Lap. Pemasok

4.0
Pembuatan
Laporan

Lap. Katalog
VCD

Rec
VCD

Rec
Pembelian

Rec
Pembayaran

Lap. Pengembalian

3.0
Order
VCD

Rec
VCD

VCD

Lap.
Pembelian
VCD

Lap. Sewa VCD

PEMILIK

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 58

Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 :Transaksi Sewa dan Pengembalian VCD

Identitas
Peminjam

Identitas
Pemasok

Kartu
Anggota

1.3
Pendataan
Data
Peminjam
Info
VCD

Rec
Peminjam
Baru

Rec
Peminjam

1.1
Pendataan
Data
Pemasok

1.2
Pendataan
Data VCD

Rec
VCD Baru

Peminjam

Rec
VCD Baru

Rec
VCD

Rec VCD

VCD

Pemasok
Rincian VCD

Daftar
Permintaan

Rec
VCD
Rec
VCD
Update

Rec
VCD

1.4
Searching
VCD

1.5
Sewa
VCD
Rec
Sewa
Baru Rec
Sewa

Detil Sewa
Info
Penolakan

Sewa
Sewa OK

Rec VCD

Detil
Kembali

Rec Peminjam

1.6
Pengembalian
Rec
VCD
Kembali
Update

Rec
Sewa
Rec
Sewa & Kembali

Bukti Kembali

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 59

DFD Level 2 Proses 1.3 : Pendataan Data Peminjam

Identitas
Peminjam

Kartu
Anggota

Rec Peminjam

1.3.1
Cek
Peminjam
Peminjam
Valid

Rec
Peminjam

Peminjam
Invalid

1.3.3
Cetak
Kartu
Anggota

Peminjam

Rec
Peminjam
Baru

1.3.2
Input Data
Peminjam

1.3.4
Update/Delete
Data
Peminjam

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 60

DFD Level 2 Proses 1.5 : Sewa VCD

Detil
Sewa
Rec Peminjam

Informasi
Penolakan

1.5.1
Cek
Peminjam

Terdaftar

Belum
Terdaftar

1.5.3
Penyiapan
Bukti
Penolakan

1.5.2
Cek
Peminjaman
Sebelum

Sewa
OK

1.5.4
Perekaman
data sewa
VCD
Rec Sewa
Baru

Rec VCD
Update

Daftar
Sewa

Rec Sewa

Bebas dari
Pinjaman

Masih
ada

Rekam OK
1.5.5
Update
Stock VCD

Peminjam

Rec VCD

Sewa
VCD

Tugas :
Berdasarkan DFD Level Konteks & Level 0 coba anda kembangkan kembali untuk proses :
1. Order VCD
2. Pembayaran Sewa
3. Pembuatan Laporan

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 61

BAB XIV
STUDI KASUS Sistem Informasi Perpustakaan
TUJUAN
Menganalisa SIFO Perpustakaan
Mengetahui secara umum, gambaran mengenai Sistem Informasi Perpustakaan
Memahami jalannya aliran data
Mengetahui Entitas yang terlibat pada SIFO Perpustakaan
Mampu mengembangkan kembali Sistem Informasi Perpustakaan ke arah yang lebih
baik
DAFTAR AKTIFITAS
n Pendataan Anggota Baru
Staf Perpustakaan memberikan formulir permohonan anggota
Formulir diisi oleh Calon Anggota & dikembalikan lagi ke staf perpustakaan
dengan melampirkan identitas/syarat menjadi anggota
Staf perpustakaan melakukan verifikasi terhadap formulir pemohon
9 Jika permohonan di setujui maka Staf perpustakaan melakukan
penginputan data-data Anggota & melakukan pencetakan kartu
anggota yang kemudian diberikan ke Anggota
9 Jika permohonan di tolak maka Staf perpustakaan menginformasikan
dengan melalui surat pemberitahuan
Staf perpustakaan membuat laporan Anggota dan diserahkan ke Ka.
Perpustakaan
o

Pendataan Buku Perpustakaan


Data buku perpustakaan diperoleh dari Penerbit
Staf Perpustakaan membuat laporan Katalog buku

Pendataan Peminjaman Buku

Anggota memberikan Kartu Anggota & Buku yang dipinjam ke Staf


Perpustakaan

Staf Perpustakaan melakukan verifikasi Kartu Anggota (berlaku/tidak berlaku)

Kemudian Staf Perpustakaan mengambil kartu peminjaman buku pada buku


yang
dipinjam oleh mahasiswa & memberikan buku ke mahasiswa.

Staf Perpustakaan membuat laporan Grafik peminjaman buku


q

Pendataan Pengembalian Buku


Anggota memberikan buku ke Staf Perpustakaan
Staf Perpustakaan mencari kartu anggota dan kartu pinjam buku kemudian
melakukan verifikasi terhadap buku yang dipinjam.
Kartu Anggota di kembalikan kepada Anggota
Staf Perpustakaan membuat laporan pengembalian buku (Lap Keterlambatan)

Pendataan Sumbangan Buku


Mahasiswa memberikan buku sumbangan ke Staf Perpustakaan
Staf Perpustakaan membuat bukti penerimaan buku dan diberikan ke
mahasiswa
Staf Perpustakaan membuat Laporan Buku Sumbangan

Order Buku
Penerbit memberikan data-data penerbit dan daftar buku baru
Staf perpustakaan melakukan pengecekan terhadap buku baru dan buku yang
ada.
Kemudian Staf Perpustakaan membuat Daftar Order Buku dan diserahkan
ke Ka. Perpustakaan
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 62

Setelah Daftar Order Buku disetujui maka diberikan kepada Yayasan


Penerbit memberikan Faktur Beli Buku (atas order) & buku baru tersebut di
data oleh Staf Perpustakaan
Staf Perpustakaan membuat Laporan Penerbit
Staf perpustakaan membuat Laporan Buku yang di beli

ENTITAS
Entitas Internal

Staf Perpustakaan ( 2 Orang )


Entitas External

Kepala Perpustakaan

Anggota

Mahasiswa

Penerbit

Yayasan

TUGAS
Dari daftar aktifitas yang ada anda rancang DFD Level Context, Level 0, 1

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 63

BAB XV
PERANCANGAN OUTPUT
TUJUAN
Sasaran output adalah menyediakan / melayani informasi bagi user
Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement)
Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user (tidak berlebihan)
Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan
Jaminan ketepatan penyampaian output
Memilih device dan media komputer yang baik
Type Output yang dihasilkan oleh sistem informasi :
c Output tercetak
d Output melalui tampilan layar
e Audio
Klasifikasi Output
Output Eksternal
Dibuat untuk disampaikan kapada pihak-pihak di luar sistem / organisasi
Misal : Tagihan pelanggan
Laporan tahunan
Laporan untuk pelanggan,vendor
Dan lain-lain
Output Internal
Dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. Terdiri atas :
Historical Report :
Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok / periode tertentu
(laporan
periodik)
Exception Report :
Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi
perkecualian
(laporan perkecualian)
Turnaround Document :
Output berupa dokumen yang dikembalikan , misalnya bagian dari statement
nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah
JENIS-JENIS LAPORAN
n Report Untuk Level Manajemen
Hierarchical Report
Menyingkat, mengumpulkan dan menyesuaikan data untuk hierarki
manajemen
sehingga memungkinkan manajer pada semua tingkatan menerima
informasi
sesuai
kebutuhan khusus mereka.
Tipe Report ini terdiri atas 2 jenis :
Filter Report
Report dibuat untuk memfilter elemen data yang sesuai dengan permintaan
Contoh : Manajer Proyek membutuhkan laporan biaya bahan baku dan biaya
overhead
Responsibility Report
Report dibuat untuk melihat siapa yang bertanggung jawab
Contoh : Manajer Pemasaran memerlukan laporan pengeluaran untuk iklan
o Report Untuk Membandingkan
Comparative Report
Memungkinkan manajer dan pemakai lain memeriksa dua atau lebih item untuk
menentukan kesamaan dan ketidaksamaan.
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 64

Tipe Report ini :


Horizontal Report
Contoh : laporan rugi laba, neraca, jumlah setiap item dibandingkan dengan
item yang berhubungan pada satu/ lebih report sebelumnya
Vertical Report
Contoh : laporan pendapatan, yang membedakan suatu bagian dari totalnya
dalam report (%)
Counterbalance Report
Contoh : laporan keuntungan atau kerugian dari mulai kasus terburuk,
moderat hingga terbaik
Monitoring Report
Memperlihatkan sebuah varian (variance) dan divergensi (divergence) dari sebuah
standar, anggaran kuota, rencana atau tolak ukur.
Tipe Report ini :
Variance Report
Contoh : laporan kinerja tenaga kerja dirancang untuk membandingkan
standard dan hasil nyata
Exception Report
Contoh : Laporan penjualan salesman yang melebihi atau kurang dari target
yang telah ditetapkan
Membuat Grafik untuk ilustrasi data
Digunakan untuk mengilustrasikan informasi numerik agar dapat dipahami secara
cepat.
Grafik mengubah kuantitas ke suatu bentuk
Perangkat untuk membuat prototype grafik : Spreadsheet, CASE tools, DBMS, 4thGL.
Jenis Grafik
n Grafik Sebaran (Scatter Graph)
Menggambarkan suatu trend data
o Grafik Garis (Line Graph)
Mengggambarkan fluktuasi selama jangka waktu tertentu, apakah naik atau
turun (tinggi, rendah atau stabil)

Jenis Grafik lanjutan


p Grafik Batang (Bar Graph)
Menunjukkan proporsi atau kuantitas yang saling berhubungan
Ada 2 jenis yaitu
Horisontal (Horizontal Bar Graph)
Digunakan untuk membandingkan item yang berbeda dalam kerangka
waktu yang sama
Vertikal (Vertical Bar Graph)
Digunakan untuk mengukur perbandingan item yang sama pada
periode waktu yang berbeda
q Sektograf (Sectograph)
Menunjukkan pembagian jumlah total yang terpisah
Bagan kue (Pie Chart)
Berupa lingkaran yang disegmentasi yang menunjukkan prosentasi
Grafik Lapisan (Layer Graph)

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 65

Wilayah antara garis menunjukkan kuantitas dan ditambahkan ke


jumlah total
r Piktograf (Picturegraph)
Serupa batang hanya diganti dengan icon. Setiap gambar menunjukkan
kuantitas item yang diilustrasikan
MEDIA OUTPUT
c Printer
Jenis impact, menggunakan pukulan (impact) dan pita (ribbon) untuk
menghasilkan cetakan
Dotmatrix printer
Daisy wheel printer
Line printer
Band printer
Jenis
tinta

non-impact, menggunakan teknologi penyinaran, pemanasan,

atau

Ink jet
Desk jet
Laser jet
Thermal printer

Screen monitor
Monochrome
CRT RGB (CGA, VGA, Super VGA)
LCD (passive,active)

Output Audio (suara)

Output microform (microfilm dan microfiche)

Pertimbangan Pemilihan Media Output


z Untuk siapa output tersebut diberikan
z Seberapa banyak yang dibutuhkan
z Di mana output tersebut dibutuhkan
z Jenis media (tercetak,layar,suara)
z Seberapa cepat dibutuhkan
z Frekuensi output
z Berapa lama output disimpan(retensi)
z Apakah terdapat aturan tertentu dalam membuat, menyimpan,dan menyampaikan
output
z Perhitungan biaya maintenance dan supplies
z Pengaruh teknologi yang dipilih
Pedoman Pembuatan Output Tercetak
Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan
Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan
Semua halaman harus mempunyai titel , tanggal , dan nomor halaman
Semua kolom harus dilabel
Singkatan sebaiknya dihindarkan
Metode Perancangan Output yang Efektif
c Informasi yang disampaikan terdiri dari :
Informasi yang tetap (Constant Information)
Informasi yang tetap (sama) setiap kali dicetak
Misal : judul, label kolom dll
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 66

Informasi yang berubah (Variable Information)


Informasi yang berisi data atau hasil perhitungan yang menjadi isi output.
Misal : isi detail
d Pada lay-out harus ditunjukkan panjang karakter dan jenis data setiap informasi
variabel,
Misal : Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah 30 karakter alfanumerik diberi
tanda X sebanyak 30 buah,
Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah tujuh karakter numerik
diberi tanda 9 sebanyak tujuh buah. Bila ingin ada tanda pemisah harus
dicantumkan, contoh : 9.999.999,99
e Jika informasi yang ditampilkan berulang-ulang dalam suatu kolom, gunakan tanda
garis memanjang dari atas ke bawah pada kolom tersebut (detail lines)
f Untuk menghitung lebar tiap kolom, tentukan panjang field sesuai dengan kamus
data
Misal : Kolom NIM pada laporan daftar mahasiswa
(a) panjang field sesuai kd, 10 karakter
(b) panjang judul 18 (NO INDUK MAHASISWA)
(c) ditambah 2 spasi kosong untuk jarak dengan kolom berikutnya
(d) jumlahnya menjadi panjang kolom, yaitu 20
g Gunakan printer lay-out form
Tahap Pembuatan Output Tercetak
1. Tentukan kebutuhan laporan
2. Tentukan pemakai laporan tsb
Staf operasi
laporan operasional
Manajer
laporan manajerial
3. Tentukan elemen data yang akan dimasukkan
4. Hitung jumlah karakter tiap kolom
5. Buat judul laporan
6. Tentukan jumlah detil setiap halaman
7. Tentukan jumlah halaman setiap laporan
8. Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per periode)
9. Buat judul tiap kolom
10. Tentukan jenis data (A,X,9) pada informasi variabel
11. Tentukan letak summary(control break)
12. Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 67

Pedoman Tambahan lain


Jika jumlah halaman laporan lebih dari satu maka pada bagian bawah halaman
(kecuali halaman terakhir) dicetak keterangan bersambung dan pada akhir
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 68

laporan di halaman terakhir dicetak keterangan akhir laporan


Jika suatu kolom numerik merupakan hasil perkalian dua kolom numerik lainnya
(misalnya NILAI JUAL, yang merupakan hasil perkalian JUMLAH UNIT dan
HARGA PER UNIT) pastikan bahwa jumlah digit yang disediakan cukup
Jika terjadi level break tambahan satu baris kosong sebagai pemisah. Hindari
data duplikat (pada laporan berlevel)

Bedakan LAPORAN dari DAFTAR

Selain laporan dalam bentuk angka, laporan dalam bentuk grafik cukup
bermanfaat bagi manajemen level menengah ke atas

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 69

BAB XVI
PERANCANGAN KELUARAN
PERANCANGAN LAYAR
z Modus layar
Teks
- 25 baris x 80 kolom
- 1 jenis font, ukuran karakter sama
Grafis
- Resolusi yang beragam
( 640 x480, 800 x600, 1024 x 768, 1024 x 1024 )
z
Screen
Total area layar monitor yang bisa dipakai
z Window
Bagian dari screen, biasanya empat bersegi, dalam satu waktu
yang bersamaan bisa ada lebih dari satu, boleh saling menimpa
z Widget
Window, tempat fungsi tertentu terjadi
z Event
Proses terhadap widget, melalui input device
z Label Widget
Memberi label bagi widget lain
Tidak ada event
z

Form Widget
Penyedia tempat (alas) bagi widget lain
Membentuk hubungan parent-child dengan widget lain yang ditempatkan di
atasnya : jika ukuran form widget diubah (resize) maka ukuran child-widget
juga berubah, jika posisi form widget diubah maka posisi child widget juga
pindah
Tidak ada event

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 70

List Widget
Menyediakan entri-entri untuk dipilih
Entri-entri berada di dalam sebuah window
Jika jumlah entri melebihi ukuran window maka disertakan scroll bar widget

Drop-Down List Widget


Varian dari list widget
Digunakan untuk menghemat area tampilan
Entri pilihan baru ditampilkan bila diaktifkan

Scroll Bar Widget


Tidak berdiri sendiri, digunakan bersama widget lain
Penggulungan vertikal atau horisontal
Terdiri dari panah atas, panah bawah dan elevator

Push-Button Widget
Tombol diberi label dan/atau image sesuai fungsi tombol
Jika di-click maka aktifkan callback routine

Toggle Switch Widget


Berfungsi sebagai saklar (switch) on-off
Switch tidak diberi berlabel

Radio Box Button


Diberi nama berdasarkan cara kerja tombol pesawat radio kuno
Dalam satu waktu hanya ada satu tombol yang bisa dipilih

Dialog Widget
Digunakan bila sistem ingin berdialog dengan pemakai
Biasanya terdiri dari text widget dan push-button widget
Text Widget
Digunakan untuk menyunting text
Single line edit atau multi line edit
Dilengkapi dengan fasilitas penyuntingan teks (cut,copy,paste dll)

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 71

Menu Bar Widget


Ditata secara horisontal
Dilengkapi dengan tombol short cut

Pull-Down Menu Widget


Digunakan jika entri pilihan terlalu banyak
Kelompok menu dirancang secara hirarkis
Diberi label yang mudah dimengerti
Dibedakan antara entri akhir, entri yang perlu diberi masukan, entri yang
masih ada rinciannya

Hal-hal yang harus di perhatikan


Jumlah dimensi tampilan (2 dimensi,3 dimensi)
Jumlah baris dan kolom tampilan
Tingkat resolusi (rendah, menengah, tinggi)
Jumlah warna (monochrome, 3 warna, 8 warna)
Cara penyorotan data penting (garis bawah, tebal, miring, berkedip)
Pedoman Perancangan keluaran
Buatlah rancangan layar yang sederhana
Buatlah tampilan yang konsisten
Sediakan fasilitas perpindahan antar layar
Buatlah tampilan layar yang menarik
Pedoman Perancangan Keluaran
Layar dibagi 3 area
- Judul
- Isi tampilan
- Pesan atau instruksi
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 72

Gunakan widget yang sesuai


Usahakan tampilan muat dalam satu layar(ke samping)
Untuk data berlevel kosongkan entri yang sama
Untuk data tidak berlevel gunakan warna pembeda antara baris ganjil dan baris
genap
Gunakan efek khusus (tebal,miring,kedip) untuk menampilkan data yang
penting (misalnya stok yang kurang dari stok minimum)
Bila jumlah entri (field) tampilan terlalu banyak, sebaiknya gunakan multi screen.
Pada layar utama ditampilkan entri utama. Bila entri ini dipilih (misalnya dengan
mouse clicking) buat window lain (pop up) untuk menampilkan entri rinci.Setelah
mendapat respon user (selesai baca) hapus window pop up ini.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 73

BAB XVII
PERANCANGAN INPUT
TUJUAN
Membuat Penyelesaian input yang mudah dan efisien
Menjamin Input akan memenuhi tujuan yang diharapkan
Menjamin pentelesaian yang tepat
Membuat tampilan layar dan formulir yang menarik
Membuat input yang tidak rumit
Membuat tampilan layar dan formulir yang konsisten
Kualitas masukan menentukan kualitas keluaran
Garbage In Garbage Out
KARAKTERISTIK FORMULIR MASUKAN (Visual Display Terminal)
Efektif
Formulir dan layar masuka melayani tujuan
spesifik dalam sistem informasi
Akurat
Menunjukkan bahwa rancangan masukan
adalah tepat dan sempurna
Mudah penggunaannya
Tidak membutuhkan waktu ekstra/ pelatihan
khusus dalam pemasukan data
Konsisten
Formulir dan layar masukan adalah seragam
Sederhana
Formulir dan layar masukan terfokus pada
perhatian user
Menarik
User senang menggunakannya
Media Input
n PAPER FORMS
Dokumen sumber yang membutuhkan pengisian dengan
pengetikan.

metode tulisan tangan atau

Perancangan formulir kertas melibatkan :


Pemilihan kertas yang tepat
Ukuran
Warna
Zoning
Penyiapan instruksi
Pembuatan kapsion dan penggambaran field data
Pemberian spasi
Pemberian sekuens
o ELECTRONIC FORMS
Merupakan layar entri data yang dirancang untuk digunakan
sumber dokumen resmi.

tanpa

adanya

Komponen yang digunakan


Zoning
Instruksi
Garis, kotak dan kapsion
Indikator field data
Urutan pedoman perancangan
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 74

Perancangan formulir elektronik


Rancangan field data
Pengaturan kapsion dan field data
Rancangan pesan pada layar
p DIRECT-ENTRY DEVICE
Merupakan layar entri data yang dirancang untuk digunakan
sumber dokumen resmi.

tanpa

adanya

Beberapa peralatan tersebut :

Magnetic Ink Character Recognition (MICR)

Optical Character Recognition (OCR)

Optical Mark Recognition (OMR)

Digitizer

Image scanner

Point-of-sales (POS) devices

Automatic Teller Machine (ATM)

Mouse

Voice recognition.
p CODES
Kode digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke
komputer
dan mengambil bermacam2 informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat terdiri dari
kumpulan angka, huruf karakter2
khusus, simbol (bar code), warna dan suara.
Beberapa guideline dalam membuat kode :

Mudah diingat

Unik

Fleksibel

Efisien

Konsisten

Sesuai standar

Menghindari spasi

Menghindari karakter yang mirip

Panjang yang harus sama.


q MENUS
Menu banyak digunakan dalam dialog karena merupakan user interface yang mudah
dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi alternatif atau
option.
Metode pemilihan menu :
Keying
Pointing
Touching
Voice input
Teknik perancangan menu yang modern :
Pull down menus
Nested menus
Shingled and tiled menus
Icons menus
Touch menus
Sound cues.
5. NATURAL LANGUAGES
Memungkinkan sistem komputer mengerti bahasa manusia.
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 75

Bahasa natural berupa dialog percakapan dan antarmuka database


Banyak aplikasi untuk interface dengan database menggunakan query atau bahasa
perintah. Beberapa DBMS telah membangun pengetahuan linguistik yang
memungkinkan komputer mengerti input user.
Contoh :
Query atau perintah
Fungsi
Display the accountants who work within division C in alphabetic order sorting
List analysts with salaries greater than $75,000
selection retrieval

Pedoman Perancangan Layar Masukan


Mudah diisi
Sesuai dengan yang diinginkan (tujuan)
Akurat
Bentuk masukan harus atraktif
Mempertimbangkan media pemasukan (di key-in ataukah dibaca OMR)
Mudah Diisi
Alur pengisian formulir
- Kiri ke kanan
- Atas ke bawah
Formulir dibagi atas tujuh bagian
- Judul
- Identifikasi dan akses
- Instruksi
- Isi (inti)
- Tanda tangan dan pengesahan
- Total
- Komentar
Gunakan Caption ( pedoman pengisian)
- Line caption
- Boxed caption
- Checked-of caption
- Table caption

Caption

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 76

Sesuai Dengan Tujuan

Format laporan yang berbeda


departemen yang berbeda

untuk

Sesuai Dengan Tujuan

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 77

Perancangan layar Masukan yang Baik


Jika layar masukan disajikan berdasarkan dokumen/ formulir
masukan maka rancang layar masukan mirip dengan formulir
masukan
Untuk masukan dengan data tertentu, gunakan
- Daftar data yang diperoleh (Clasification Codes)
- Window pop up
- Widget list atau drop down list
- Widget radio button (untuk check-off)
Jika entri tampilan terlalu banyak, gunakan pendekatan parentchild (header-detail)
Tampilan yang balance akan lebih mudah untuk dibaca
Clasification Codes
CHECK REGISTER
Check Number
Date

Paid to
For
Amount
Classification
CLASSIFICATION CODES
ADS
CUST
MAIN
MERC
MISC
INS

Advertising
Customer ( refund )
Maintenance
Merchandise
Miscellaneous
Insurance

PAY
POST
RENT
SERV
SUPP
TAX

Payroll
Postage
Rent
Service
Supplies
Taxes

Windows Pop Up

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 78

CHECK REGISTER

Check Number
Date

CLASSIFICATION CODES

Paid to
For
Amount
Classification

ADS
CUST
MAIN
MERC
MISC
INS
PAY
POST
RENT
SERV
SUPP
TAX

Advertising
Customer ( refund )
Maintenance
Merchandise
Miscellaneous
Insurance
Payroll
Postage
Rent
Service
Supplies
Taxes

Type ? to see classification codes

Drop-Down List

TUGAS
1. Rancanglah formulir-formulir masukan yang diperlukan oleh sebuah perusahaan jasa
penyewaan video dan laser disc
2. Rancanglah layar-layar masukan sehubungan dengan soal nomer 1

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 79

BAB XVIII
PERANCANGAN PROSEDUR DATA ENTRI
Tujuan
Memastikan bahwa data yang dimasukkan kedalam sistem adalah akurat
Dicapai dengan
Pengkodean yang efektif dan efisien
Penangkapan dan pemasukan data yang efektif dan efisien
Menjamin kualitas melalui validasi
Pengkodean
Tujuan Pengkodean :
1. Memelihara suatu urutan
- Simple Sequence Code
- Alphabetic Derivation Code
2. Mengklasifikasi informasi
- Classification Code
- Block Sequence Code
3. Menyamarkan / menjadikan informasi
- Cipher Code
4. Mengungkapkan informasi
- Significant-Digit Subset Code
- Mnemonic Code
5. Meminta aksi yang tepat
- Function Code
Pedoman Umum Pengkodean
Ringkas
Stabil
Unik
Dapat diurutkan (sortable)
Hindari kode yang membingungkan
Seragam
Dapat dimodifikasi
Mempunyai arti
Simple Sequence Code
- Pemberian nomor urut
- Tidak ada hubungan antara nomor urut dengan data yang diberi nomor tsb
- Lebih baik dari pengkodean acak
Eliminasi pemberian kode yang sama
Dapat memperkirakan item yang sudah diinput
Contoh :

ALPHABETIC DERIVATION CODE


- Mengurangi kesalahan dibandingkan dengan simple sequence code
- Menggunakan huruf atau dikombinasikan dengan angka
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 80

- Biasanya digunakan sebagai nomor account


Contoh

:
68506KND7533TVG

Format

CLASIFICATION CODES
Digunakan untuk membedakan kelompok data
Menggunakan karakter tunggal ( huruf atau angka )
Sebagai cara singkat untuk mewakili suatu : orang, tempat, benda dll
Contoh :
Code Tax Deducable Item
I Interest payments
M
Medical payments
T Taxes
C Contribution
D Dues
S Supplies
Masalah timbul bila ada beberapa item memiliki code yang sama, di atasi dengan
menggunakan lebih dari satu karakter
BLOCK SEQUENCE CODE
Pengembangan dari sequnce code
Data dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama
Contoh :
Code
Name of S/W Package
Type
100
1-2-3
Speadsheet
101
Multiplan
102
VP- Planner
.
.
200
Rbase System V
Database
201
Paradox 4.0
202
dBase 5.0
.
.
300
Wordstar 9.0
Word Processing
301
Word Perfect 8.2
302
Ms Word 7.0

CIPHER CODE
Mengganti huruf dengan huruf , atau angka dengan dengan angka, atau huruf dengan angka
Contoh :
Code
Arti
Code
Arti

BLEA C H
12 3 4 5 6
BIMC

MIND
7 890

$ 18.75

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 81

SIGNIFICANT-DIGIT SUBSET CODE


Maknanya tersembunyi bagi orang awam tapi dimengerti oleh
orang internal
Berupa suatu bilangan dengan banyak angka
Contoh :

MNEMONIC CODE
Digunakan untuk membantu pengingatan
Kombinasi huruf dan simbol
Contoh:
Code
Arti
JKT
Jakarta
BKK
Bangkok
BSB
Bandar seri Begawan
DPS
Denpasar
FUNCTION CODE
Misalnya digunakan untuk mengkode fungsi yang harus dilakukan komputer
Sebagai pengganti input yang terlalu panjang
Contoh :
Digunakan untuk meng updating inventory
Code
Function
1
Delivered
2
Sold
3
Spoiled
4
Lost or Stolen
5
Returned
6
Transferred Out
7
Transferred In
8
Journal Entry (add)
9
Journal Entry (subtract)
Memilih Metode Pemasukan Data
Key to storage

key to tape

key to disk
Optical character recognition (OCR)
Magnetic Ink Caracter Recognition (MICR)
Mark-sense form (seperti pada pengisian KRS)
Punch-out form
Bar code (seperti pada kartu mahasiswa)

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 82

BAB XIX
PERANCANGAN DATABASE
Tujuan

Ketersediaan data (data availability)


Akurat dan konsistensi (data integrity)
Penggunaan storage yang efisien
Kemudahan dalam updating
Kemudahan dalam reviewing data

Konsep Penting
File
Kumpulan record sejenis
Record
Kumpulan data item (field) yang menggambarkan suatu entitas secara lengkap
Key
Satu atau beberapa data item pada record yang menjadi identitas record tersebut
Database
Kumpulan table-table yang digunakan pada suatu piranti lunak aplikasi

Perbedaan utama field konvensional dengan table databas


Field konvensional, (Pascal ,C, COBOL) column (position) oriented
Table database (Oracle, Informix,FoxPro) attribute oriented
Jenis-Jenis File
File MASTER
- Berisi record suatu entitas
- Attribute (field) nya boleh diupdate
- Jumlah record relatif permanen
Contoh
: File Master Mahasiswa
File Master Dosen
File Master Barang
File Master Pelanggan
File TABLE
- Mirip file master, umumnya hanya read only
Contoh
: File Tabel Bulan
File Tabel Mata Kuliah
File TRANSAKSI
- Merekam data transaksi
- Meng-update file master
- Jumlah record terus bertambah
Contoh
: File Transaksi Penjualan
File Transaksi Retur Pembelian
FileTransaksi Perkuliah-an
File Perantara/Sementara/Kerja/Temp
Dibentuk supaya proses lebih cepat
Contoh :
File Indeks Berisi record key terurut
File Sort File master/transaksi terurut
File Laporan Hitung cukup sekali, cetak berkali-kali
File HISTORI
Merupakan file gabungan dari record-record pada file master dan file
transaksi yang tidak diperlukan lagi ( kadaluarsa, logical delete ) dipindah ke file
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 83

histori
NORMALISASI FILE
Yaitu proses transformasi dari user-view yang kompleks dan data store ke dalam struktur
data
yang
kecil
dan
stabil.
Normal PERTAMA (1NF)
Hilangkan semua kelompok data yang berulang (repeating Group) dan menentukan
primary key hasilnya adalah relasi dibagi-bagi menjadi relasi
yang lebih sederhana.

Normal KEDUA (2NF)


Semua non - key atribute (field yang bukan record key) harus full dependent
kepada primary key : jika terjadi relasi yang lain maka dibuat relasi yang baru
Normal KETIGA (3NF)
Hilangkan transitive dependency, yaitu sebuah non-key attribute yang tergantung
pada non-key attribute yang lain dalam satu relasi
Tip Perancangan File
Tipe data untuk field kunci (record key) sebaiknya alphanumeric, walaupun isinya
mungkin data numerik.
Pertimbangkan panjang field

File table Vs table dalam program Jika jumlah data item sedikit dan relatif permanen
maka sebaiknya diletakkan pada program ( dalam sebuah modul yang bisa diaccess
secara global)
Pastikan pemilihan record key tidak menimbulkan duplikasi

Penentuan Field Kunci


File Transaksi Perkuliahan
NIM
Kode _Mt_ Kuliah
Kode_Semester
Kode_Kelas
Jumlah_Kehadiran
Nilai_Tugas_Mandiri
Nilai_Praktikum
Nilai_Ujian_Midsmt
Nilai_Ujian_Smt

Record key : NIM


Duplikasi Seseorang mahasiswa mengambil beberapa
mata kuliah
Record key : NIM + Kode_Mt_Kuliah
Duplikasi Bila tidak lulus mata kuliah tsb maka diambil
kembali (jadi 2 record )
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 84

Record key : NIM + Kode_Semester


Duplikasi Semua mata kuliah yang diambil mahasiswa tsb pada semester yang sama
mempunyai
NIM dan Semester yang sama
Record key : NIM + Kode_Mt_Kuliah + Kode_Semester
UNIK

TUGAS
1. Tentukan file-file yang diperlukan untuk mencetak kedua laporan ini (file yang sama
digunakan untuk mencetak keduanya)
2. Tentukan cara index yang digunakan pada masing-masing laporan

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 85

BAB XX
KONVERSI SISTEM & PELATIHAN
Pelatihan merupakan sebagian dari aktivitas untuk mendukung berhasilnya implementasi
sistem aplikasi, agar hasil pengoperasian aplikasi sesuai dengan kebutuhan user.
Aktivitas dan implementasi adalah sbb :
a. Merencanakan dan menyiapkan organisasi pengolahan data
b. Memberikan pelatihan untuk user
c. Strategi konversi
d. Evaluasi sistem baru
Penyiapan organisasi pengolahan data meliputi :
a. Menetapkan sasaran organisasi
b. Menyusun organisasi pengolahan data
c. Penyiapan tugas organisasi pengolahan data
Strategi Pelatihan
n Memilih peserta pelatihan
a. Peserta pelatihan adalah user, terdiri dari Primary User dan Secondary
User
b. Instruktur, dapat berasal dari vendor, system analyst, lembaga pendidikan,
in-house training
-------------------------------------------------------------User
Instruktur
--------------------------------Primary
Secondary
-------------------------------------------------------------Vendor
x
System Analist
x
x
Lembaga pendidikan
x
In-House
x
Lainnya
x
-------------------------------------------------------------o Pedoman Pelatihan
a. Menetapkan tujuan pelatihan
Menetapkan sasaran yang diharapkan
Melakukan evaluasi pelaksanaan pelatihan
b. Metode pelatihan
Disesuaikan dengan peserta terdiri : peragaan, ceramah, praktek
langsung
Terdapat dua metode utama yaitu demonstrasi (presentasi) dan
penyiapan materi pelatihan (hands-on)
Keuntungan metode demonstrasi adalah terjadinya diskusi, tanya
jawab antara instruktur-peserta
c. Materi pelatihan, terdiri dari :
Manual pelatihan
Contoh kasus
Prototipe dan contoh model output
d.Tempat pelatihan (training sites) Disesuaikan dengan tujuan, biaya dan
tersedianya tempat pelatihan
Jenis Pelatihan
n Operator Training
Prosedur-prosedur yang perlu dibicarakan dalam operator training
adalah :
STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 86

Daily Run Activities


Periodic Report Preparation
Emergency Procedurs

Manual dari semua prosedur operasi harus selalu di-update kalau


terjadi perubahan (dokumentasi sistem harus up to date)
o Direct User Training
Direct User atau secondary user, yaitu staf - staf yang secara
langsung menangani atau menggunakan sistem yang dibuat.
Hal-hal yang perlu dibahas dan diuji :
Data Entry Procedurs
Inquiries
Meng-edit (mengubah) data yang sudah dientry
Running Report
Banyak timbul pertanyaan-pertanyaan pada waktu pelatihan ini.
p

Management User Training

Hal-hal yang perlu dibicarakan :


Konsep mengenai Sistem Informasi dan Komputerisasi
Pengendalian (kontrol) dalam sistem infiormasi
Prosedur
Dasar perubahan dari manual ke otomatisasi
Konversi
Merupakan perpindahan dari sistem lama ke sistem yang telah dikembangkan(baru)

Metode Konversi
Sistem Paralel
Direct Cut-over
Pilot Approach
Phase-In Method

n Paralel Run
Yaitu mengoperasikan sistem baru dan sistem lama secara bersamaan (pada suatu
saat yang ditentukan).
Setiap hasil proses dievaluasi, disambung.apabila sistem baru telah/ menjadi lebih baik
dari sistem lama, maka dilakukan penggantian sistem yang baru.
KELEBIHAN
Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama
Manambah rasa aman bagi user
KELEMAHAN
Masalah biaya
Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali untuk sistem lama dan
sistem baru
Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem baru
terhadap sistem yang lama
o Direct Cut-Over
Sistem baru langsung digunakan untuk menggantikan sistem lama, pada suatu saat/
periode yang ditentukan.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 87

Konversi ini dapat dilakukan apabila :


Telah dilakukan pengetesan sistem secara ekstensif
Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (time delay)
User dipaksa harus menggunakan sistem baru
Resiko pada teknik direct cut-over :
Delay yang lama berakibat makin banyak kesalahan
User menggunakan sistem yang belum dikenal
User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama
terhadap
sistem baru
p Phase-In Method (Prototipe Approach / Gradual Approach)
Strategi konversi ini menggabungkan dua jenis approach pertama, dengan
mengurangi sebanyak-banyaknya resiko yang dapat terjadi. Artinya pada saat awal dilakukan
parallel run, selanjutnya pada pertengahan periode secara bertahap sistem lama digantikan
sistem baru.
KEUNTUNGAN
User terlibat dalam konversi ini
Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data
KELEMAHAN
Membutuhkan waktu yang lebih lama
Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan
q Pilot Approach atau Distributed Approach
Strategi konversi ini dilakukan apabila terdapat beberapa
lokasi atau site, misalnya pada sistem bank, restoran,
supermarket dan lainnya.
Pengujian dan pengoperasiannya dilakukan pada suatu site
terpilih dan apabila hasilnya memuaskan baru dilakukan
konversi di site yang lainnya.

STMIK BUDIDARMA

Diktat Perkuliahan : Analisa & Perancangan Sistem

Hal : 88

Daftar Pustaka
Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, AddisonWesley Publishing Company, 1983.
HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
Lucas JR, Henry C., Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi, Penerbit
Erlangga, Edisi Tiga, Jakarta, 1987.
Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan Publishing
Company, New York, 1991.

Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan
Publishing Company, New York, 1991.

STMIK BUDIDARMA

Anda mungkin juga menyukai