S1 - Analisa & Perancangan Sistem
S1 - Analisa & Perancangan Sistem
Hal : 1
BAB I
SISTEM
Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem terdapat dua pendekatan
yang dapat digunakan untuk menerangkannya,yaitu dengan pendekatan:
a. Prosedur
Yaitu "suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu".
Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa
orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin
penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi serta untuk
menyelesaikan suatu kegiatan tertentu".
Kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who)
yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaiman (how)
mengerjakannya.
b. Komponen/elemen
Yaitu "kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu".
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub-sub sistem, dan sub-sub sistem tersebut
dapat pula terdiri dari beberapa sub-sub sistem yang lebih kecil.
Contoh :
Sistem Akuntansi terdiri dari sub sistem akuntansi penjualan, sub sistem
akuntansi pembelian, sub sistem akuntansi penggajian dan sub sistem
akuntansi biaya, dengan dokumen-dokumen dasar sebagai komponennya,
seperti buku jurnal, buku besar, buku pembantu, neraca saldo, laporan
rugi/laba, dan laporan perubahan modal.
Defenisi system yang lain :
Hal : 2
Pengolahan (Process)
Keluaran (Output)
Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
Klasifikasi sistem
- Sistem Abstrak
- Sistem Fisik
- Sistem Tertutup
- Sistem Terbuka
- Sistem Alamiah
- Sistem Buatan Manusia
- Sistem Terbuka
- Sistem Tertutup
Jenis Sistem
Transacsion processing sistems
Sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses datadata dalam jumlah besar untuk kegiatan transaksi bisnis rutin
Pada Level ini terbagi atas 2 bagian :
Office Automation Sistem
Mendukung pekerja data yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasinya dengan cara-cara tertentu
sebelum membagikannya atau menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan bahkan diluaar organisasi.
Knowledge Work Sistem
Mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur dll dengan
menciptakan
pengetahuan
baru
dan
memungkinkan
mereka
mengkonstribusikannya ke organisasi / masyarakat.
Pada level ini terbagi 3 bagian
Sistem Informasi Manajeman
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem terkomputerisasi yang bekerja
karena adanya interaksi antara manusia dan computer. Sistem Informasi
Manajemen adalah sistem informasi terkomputerisasi yang berfungsi
mendukung jangkauan yang lebih luas fungsi-fungsi bisnisnya disbanding
TPS. Output dari SIM adalah memberikan suatu laporan kepaada pemberi
keputusan. SIM juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi
bisnis yang sudah terkomputerisasi meski tidak berupa struktur tunggal.
Decision support Sistems.
DSS adalah sistem informasi yang outputnya disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna dan membaantu para pembuat keputusan dalam membuat
keputusan-keputusan semi terstruktur
Sistem Ahli
Menangkap keahlian pembuat
menyelesaikan masalah-masalah
keputusan
untuk
digunakan
dalam
STMIK BUDIDARMA
Hal : 3
PROCESS
OUTPUT
OUTPUT
PROCESS
INPUT
OUTPUT
OUTPUT
Pelaku Sistem
- Pemakai
- Manajemen
- Pemeriksa
- Penganalisa Sistem
- Pendesain Sistem
- Programmer
- Personal Pengoperasian
Analisis dan Desain Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan
konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya semunya
mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan
modifikasi dengan beberapa cara.
Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian transformasi
baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem agar
lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti output, untuk mencapai
tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa
perbaikan serupa.
Hal : 4
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih
besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat
merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari.
Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa
pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
a. Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
b. Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan
lingkungan?
c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir serta apa
rumusan pengembangannya ?
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi
sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya
serta apakah hal tersebut dapat diterapkan ?.
4. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
5. Terapkan alternatif tersebut.
6. Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah
dilakukan terhadap sistem.
Berikut ini adalah beberapa dasar bagi teori sistem oleh para ahli :
No
BAB II
DATA & INFORMASI
STMIK BUDIDARMA
Hal : 5
Defenisi Data
- Data adalah bentuk jamak dari datum, meskipun demikian data mewakili keduanya
baik bentuk tunggal maupun bentuk jamak.
- Data adalah hasil pengamatan atau fakta bentuk yang masih mentah, yang secara
khas menggambarkan gejala psihik atau transaksi bisnis
- Data harus dipandang sebagai sumber daya bahan baku yang kemudian diproses ke
dalam suatu bentuk produk berupa informasi
Defenisi Informasi
o Gordon B Davis (Manajemen Information Sistem)
Data yang sudah diproses menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakai dan
mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuat keputusan pada saat sedang
berjalan atau untuk prospek di masa depan
o Mc Fadden (1999)
Data yang telah diproses sedemikaian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan
seseorang yang menggunakan data tersebut
o Tata Sutabri (2003)
Data yang telah diklarifikasi atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan
dalam proses pengambilan keputusan
Siklus informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan
bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama
data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti,
setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level
management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan
tertentu.
Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian
tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke
dalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus
informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti
gambar berikut :
PROSES
INPUT
OUTPUT
DASAR
DATA
DATA
PENERIMA
HASIL
TINDAAKAN
KEPUTUSAN
TINDAKAN
Akurat
Completeness
Correctness
Security
Ketepatan waktu
Ekonomis
Efisiensi
Reliability
Hal : 6
Nilai informasi
Manfaat (Use)
Biaya (Cost)
Atribut dari informasi yang berkualitas
- Defenisi waktu
Ketepatan waktu => informasi disediakan bila diperlukan
Kondisi keberadaan => informasi yang dihasilkan harus terbaru
Frekwensi => informasi harus disajikan setiap kali informasi tersebut
dibutuhkan
Periode waktu => dapat disajikan pada masa lampau , masa kini dan masa
yang akan datang
Defenisi Bentuk
Ketelitian => informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan
Keterkaitan => informasi harus dihubungkan dengan kebutuhan daari penerim
informasi yang spesifik dalam suatu situasi yang spesifik pula.
Kelengkapan =>harus bisa disajikan setiap informasi yang diperlukan
Kepadatan => hanya menyediakan informasi yang diperlukan saja
Lingkup informasi => ruang lingkp luas atau sempit,focus kepada informasi
internal/ eksternal
Kinerja/performance = > informasi dapat mengungkapkan kinarja dengan
mengukur penyelesaian aktivitas, kemajuan yang tercapai dan sumber daya
yang terkumpul
Defenisi isi
Kejelasan => informasi yang disajikan harus dalam bentuk format yang mudah
untuk dipahami
Detail => informasi dapat disajikan dalam bentuk detail atau dalam format
ringkas
Order => informasi dapat diatur dalam suatu urutan tertentu
Presentasi => informai dapat ditampilkan dalam bentuk naratif, grafik , gambar
dll
Media => informasi yang disajikan dapat dalam bentuk catatan dokumen,
kertas yang tercetak, tayangan video dll
Hal : 7
c. Informasi Teknis
Digunakan untuk keperluan operasional sehari-hari, informasi persedian stock, retur
penjualan dan laporan kas harian.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen,
maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya,
yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen
dan tipe keputusan yang diambilnya.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 8
BAB III
KONSEP SISTEM INFORMASI
STMIK BUDIDARMA
Hal : 9
STMIK BUDIDARMA
Hal : 10
STMIK BUDIDARMA
Hal : 11
BAB IV
PENDETEKSIAN MASALAH SISTEM
Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya
sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyababkan sistem informasi mempunyai
masalah, antara lain karena :
a. Waktu (overtime).
b. Lingkungan sistem yang berubah.
c. Peru bahan prosedur operasional.
Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang meliputi
tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke sistem. Maintenance
programming mencakup 60 sampai 90 persen dari programming budget dan menunjukkan
apakah sistem informasi yang memburuk perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan
perbaikan kecil (minor).
Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :
1. Relevansi (relevancy).
2. Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan (completeness),
kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
3. Ketepatan waktu (timeliness).
4. Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan biaya (cost).
5. Efisiensi (eficiency).
6. Dapat dipercaya (reliability).
7. Kegunaan (usability).
a)
Relevansi (relevancy)
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen ditingkat
operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk
tidak diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
1. Banyak laporan yang isinya terlalu panjang
2. Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
3. Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
4. Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
5. Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi
6. dan disebarluaskan.
b)
Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah
sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan informasi,
maka sistem akan tidak efektif.
Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).
1. Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian
formulirnya tidak lengkap.
2. Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena
kesengajaan atau ketidaksengajaan.
3. Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data dari
sumber-sumber dokumennya.
c)
Kebenaran (correctness)
STMIK BUDIDARMA
Hal : 12
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan
secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara lain :
1. Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.
2. Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.
3. Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.
4. Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan.
Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi masukan
kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.
d)
Keamanan (security)
f)
Ekonomi (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.
Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik Banyak
hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware dan
program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai programmer atau
analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga
kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan
sistem informasi yang didapat.
g)
Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya
dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk
sistem inventory. Penjualan mengalami kenaikan $100.000 sebagai hasil dari sistem baru
tersebut.
Efisiensi dari sistem tersebut adalah :
100.000
------- = 20%
500.000
Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :
1. Keluaran / nilai uang (trougput/dollar).
2. Keluaran / waktu untuk memasukkan data (trougput/data entry hours worked).
3. Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).
4. Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).
5. Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of programmers).
STMIK BUDIDARMA
Hal : 13
Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan masalah
reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabilitas, antara lain :
1. Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya
bagus, kemudian komputer mengalami penurunan.
2. Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata
karyawan bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining.
3. Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi,
barangkali satu jam atau empat minggu.
4. Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.
5. Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.
6. Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga
perlu menguranginya.
i)
Kegunaan (usability)
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria. Jika
sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem.
Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara lain :
1. Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.
2. Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.
3. Naiknya keluhan-keluhan pemakai.
4. Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.
Hal : 14
STMIK BUDIDARMA
Hal : 15
BAB V
PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan Sistem
Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada
Ketidakberesan.(problems)
Pertumbuhan organisasi
Permasalahan
Hal : 16
Hal : 17
Membantu untuk mencatat dan memelihara elemen sistem, seperti data items,
proses data stores
o
p
q
r
s
Hal : 18
Analisis Sistem
Yaitu penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya
dengan
maksud
untuk mendefenisikan, mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan
Merupakan tahap kritis
yang sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan
mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya
Sistem analis
Yaitu orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-masalah yang timbul
dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang
beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis dan teknologi komputer).
Programmer
Yaitu orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancangan
yang dibuat oleh system analis(lebih memahami teknologi komputer)
Analis Sistem disebut juga:
Systems Designer
Systems Engineer
Software Engineer
System Analyst Programmer
Information System Engineer
Systems Consultant
Operation Analyst
Information Analyst
Data Analyst
Business Analyst
Ketrampilan yang diperlukan Analis Sistem:
1. Analytical Skills
Systems thinking
Organizational knowledge
Problem identification
Problem analyzing and solving
STMIK BUDIDARMA
Hal : 19
2. Technical Skills
PC, Mini computer, mainframe
Programming language
Operating systems (single machine, network)
Database and file management systems
Data communication standard and software for LAN and WAN
Systems development tools and environment
DSS generator
Data analysis tool
Methods and techniques
3. Management Skills
Resource Management (manajemen sumber daya)
Project Management (manajemen proyek)
Risk Management (manajemen resiko)
Change Management (manajemen perubahan)
4. Interpersonal Skills
Communication skills
STMIK BUDIDARMA
Hal : 20
Hal : 21
Hal : 22
STMIK BUDIDARMA
Hal : 23
BAB VI
SIKLUS HIDUP SISTEM
General Systems Life Cycle (GSLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik sistem biologis,
fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase,
yaitu :
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)
Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat seperti berikut :
|
|
+---------------+\
|
/:
: \
|
/ :
: \
|
/ :
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
| /--------+/
:
:
| / I : II
:
III
: IV
|/
:
:
:
+--------------------------------------------------------------Development Growth
Maturity
Deterioration
Gambar 6.1 : General Systems Life Cycle (GSLC)
Information Systems Life Cycle (ISLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi. Adapun fase-fase
tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence
Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat seperti berikut :
|
|
+----------------------+\
|
/:
: \
|
/ :
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
\
|
/
:
:
| /--------------+/
:
:
|/
I
:
II
:
III
:
IV
|/
:
:
:
+-----------------------------------------------------------------------------------Systems
Systems
Systems Operation Systems
Development Implementation (Maintenance)
Obsalescence
(Design)
Gambar 6.2 : Information Systems Life Cycle
STMIK BUDIDARMA
Hal : 24
Gambar 6.3 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC)
ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a) Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak
berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki sistem
b) Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c) Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d) Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
1. Problem detection
a. Tujuan
Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya
(memburuk).
b. Hasil
STMIK BUDIDARMA
Hal : 25
daerah yang
STMIK BUDIDARMA
Hal : 26
IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a) Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya
dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
b) Mengimplementasikan sistem yang baru.
c) Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
9. Programming & Testing
a. Tujuan
Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan
menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta
memastikan semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
b. Hasil
Coding program dan spesifikasi program.
10.Training
a. Tujuan
Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan
dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan
sistem).
b. Hasil
Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.
11. System changeover
a. Tujuan
Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang berhasil
dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai
sistem (user organization).
b. Hasil
Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).
STMIK BUDIDARMA
Hal : 27
BAB VII
PENGAMATAN AWAL
Konsep sistem investigasi (System Investigation Concepts)
Masalah (problem) adalah kesenjangan perbedaaan (gap) antara tujuan sistem dan kondisi
sistem yang sebenarnya, dengan pengertian lain kenapa sistem gagal untuk mencapai tujuan
sistem yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah
menyebabkan kegagalan sistem, maka seorang analis sebaiknya melakukan investigasi lebih
dahulu sebelum melakukan tindakan untuk memperbaiki sistem.
Dengan investigasi, seorang analis akan lebih memahami masalah dan alur sistemnya lebih
mendalam, meskipun dalam detect problem sudah diketahui permasalahannya tetapi masih
menggambarkan garis besarnya saja.
Banyak laporan dalam deteksi masalah mungkin tidak benar-benar nyata atau tidak dapat
dipecahkan. Hal tersebut mungkin dikarenakan :
a. Tujuan yang terlalu ideal sehingga sulit atau mungkin tidak akan tercapai.
b. Sistem tidak dapat dikembangkan karena kekurangan sumberdaya, sikap atau
keduanya.
c. Pengukuran sistem yang tidak akurat.
d. Pernyataan tujuan sistem yang sudah ketinggalan (statement of goals is dated).
e. Kesenjangan antara sistem yang ideal dan sistem saat ini sifatnya sementara (the gap
between the ideal and the current system is temporary and will decrease given
patience).
Dalam tahap problem solving, sebaiknya memberikan penjelasan tentang :
a. Penjabaran kondisi sistem yang berjalan melalui kegiatan investigasi secara rinci.
b. Mendapatkan konsensus sistem yang ideal.
c. Mengembangkan beberapa alternatif untuk mengurangi perbedaan (gap) antara
sistem yang ideal dengan sistem yang sedang berjalan.
d. Memilih alternatif yang terbaik dan menjualnya ke manajemen.
Tugas mulai point b sampai d akan memakan waktu yang cukup lama termasuk biaya yang
dibutuhkan. Tujuan dari investigasi adalah untuk memantapkan atau menunjukkan masalah
yang sebenarnya terjadi disamping sebagai cara seorang analis untuk mengerti sistemnya
secara mendalam.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 28
d.
e.
f.
g.
h.
Hal : 29
Teknik investigasi
Teknik investigasi meliputi kegiatan :
a. Secara langsung (direct (internal) probes)
Yaitu untuk mengetahui secara langsung apa yang terjadi dalam lingkungan pemakai.
Mereka mengijinkan anda untuk memperhatikannya langsung tanpa melalui pihak-pihak
tertentu (interpreter). Internal probes merupakan sumber kekacauan (disruptive), karena
timbul perbedaan sikap. Internal probes digunakan sebagai pengkayaan (a richer) dan
kelompok pembenar dari fakta yang terjadi (truer group of facts). Terdapat tiga teknik untuk
melakukan investigasi langsung, yaitu dengan :
* Kuesioner (questionnaires).
Teknik ini sangat tepat, apabila dalam investigasi memiliki kendala waktu dan biaya.
Meskipun mendapatkannya dari responde melalui blangko isian. Adapun hal-hal
dalam kuesioner kondisi akan penjelasannya akan berbeda apabila dilakukan tatap
muka langsung (face to face interview).
Hal terbaik dari kuesioner adalah sebagai dokumen yang dapat menunjukkan
perbedaan-perbedaan yang terjadi pada responden.
* Tanya jawab (interview).
Kegiatan ini membutuhkan waktu dan keahlian khusus. Tidak semua orang dapat
melakukan tanya jawab dengan sukses. Interview dapat digunakan untuk pertanyaan
yang berurutan secara mendalam disamping lebih fleksibel sesuai dengan kondisi
lapangan. Kendala yang dihadapi adalah waktu dan keahlian khusus.
* Pengamatan (observation).
Merupakan internal probe yang kuat (a powerful internal probe). Duduk bersama
dengan pemakai sistem dengan melakukan pengamatan dengan pertanyaan yang
lebih spesifik. Mengapa anda melakukan kegiatan ini ? atau dimana dokumen ini akan
dipindahkan ?. Setiap pertanyaan mungkin akan dapat menunjukkan pemecahan
masalah misterius.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 30
Hal : 31
b. Keluaran (outputs)
c. File (files)
d. Elemen data (data elements)
e. Volume transaksi dan dokumen tindakan (transaction and action document volume)
f. Diagram aliran data (data flow diagrams)
STMIK BUDIDARMA
Hal : 32
BAB VIII
KEBUTUHAN ANALISIS
Hal : 33
4. Kerugian metode.
a. Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
b. Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara.
c. Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci.
b. Test kredibilitas dari interviewees.
c. Mencari interview yang unsureness atau contradictions.
d. Memantapkan kredibilitas team.
Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objektives, audience,
format, weighting dan combining responses, and docummentation.
Kuesioner (Questionnaires)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner.
b. Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users.
c. Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
2. Target dari metode.
a. Semua end-user dengan wawasannya akan dilibatkan dalam proses solusi
pemecahan sistem.
b. End-user dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
a. Murah dan cepat dari pada interviews.
b. Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang
dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih.
c. Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner.
d. Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user.
4. Kerugian metode.
a. Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user.
b. Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user.
c. Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk
mengembalikan kuesioner.
d. Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua.
b. Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user.
c. Bila memiliki sedikit waktu dan biaya.
Observasi (Observation)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan.
b. Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volumen dan
pengolahan lembar kerja.
2. Target dari metode.
a. Lokasi proses secara geografis ditunjukkan dalam DFD (Data Flow Diagram)
3. Keuntungan metode.
b. Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion).
c. Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan.
d. Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak
mengetahui bahwa mereka sedang diamati).
e. Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 34
4. Kerugian metode.
a. Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati).
b. Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin
tidak tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan.
c. Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya.
b. Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya
tidak terjadi (dibuat-buat).
Tip praktis dalam melakukan observasi :
a. Jangan mengamati dalam waktu yang lama.
Terdapat dua alasan, yaitu : dengan waktu yang lama akan mengacau operasi
yang sedang diamati, dan akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.
b. Buat catatan yang ringkas.
c. Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang terlibat
tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan
mengurangi gangguan.
d. Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama.
e. Jangan melakukan observasi tanpa rencana..
Prosedur analisis (Procedure Analysis)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Dengan prosedur operasi dapat mempelajari dan mengidentifikasikan aliran
dokumen kunci melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow diagram
(DFD).
b. Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem.
c. Melalui observasi, analis mempelajari kenyataan daripada mendeskripsikan
volume distribusi (tinggi, rendah, sedang) dan apa yang selanjutnya dikerjakan
terhadap salinan dari dokumen aslinya.
2. Target dari metode.
a. Dokumen utama dalam DFD (Data Flow Diagram)
b. Proses dalam DFD.
3. Keuntungan metode.
a. Evaluasi prosedur dapat dikerjakan dengan campur tangan (interferences)
yang minimal dan tidak mempengaruhi operasi pemakai.
b. Prosedur aliran dapat dapat menjadi sebuah struktur checklist untuk
melakukan observasi.
4. Kerugian metode.
a. Prosedure mungkin tidak lengkap dan tidak -up to date lagi.
b. Mempelajari bagan aliran dokumen membutuhkan waktu dan keahlian analis.
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
a. Memutuskan apakah masalah kegagalan sistem dapat membantu
perancangan yang baik.
b. Tim analis tidak secara total familiar dengan aliran dokumen.
c. Mendeskripsikan aliran dokumen yang menganggu kerjanya fungsi.
Pengamatan dokumen (Document Survey)
1. Bagaimana metode itu digunakan.
a. Mengidentifikasikan dokumen utama dan laporan (physical data flow diagram).
b. Mengumpulkan salinan dokumen aktual dan laporan.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 35
c. Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk record data, meliputi field
(ukuran dan tipe), frekuensi penggunaan dan struktur kodingnya (coding
structure).
2. Target dari metode.
a. Aliran data kunci ditunjukkan dalam data flow diagram (DFD).
3. Keuntungan metode.
b. Meminimalkan interupsi dari fungsi operasionalnya.
c. Permulaan elemen kamus data.
d. Seringkali, dapat mempertimbangkan modifikasi major procedural.
4. Kerugian metode.
a. Membutuhkan waktu yang cukup (terdapat organisasi bisnis yang mengalami
kebanjiran dokumen dan laporan).
5. Kapan metode tersebut baik digunakan.
b. Harus dikerjakan jika sebuah sistem akan didesain (selama kegiatan analisis,
dalam memperjelas desain sistem yang baru dan analisis dokumen dapat
membantu untuk menentukan tugas perancangan selanjutnya).
Sampling
Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk
memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak
mengalami kegagalan atau ancaman.
Kendala sumber daya
a. Waktu
Sebuah pengantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem
mengalami penurunan fungsi dengan cepat. Kendala waktu ini dapat
mempengaruhi analis untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak
mungkin dioperasikan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu perlu
membutuhkan waktu yang cukup supaya memiliki kelonggaran waktu sehingga
dapat membuat alternatif yang paling baik.
b. Uang
Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga
membutuhkan
pendanaan yang cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi
persaingan dengan para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi yang
besar dalam sistem informasinya.
c. Keahlian.
Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang
cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting.
Perusahaan dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain.
Hal ini nantinya akan diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk
tenaga konsultan.
d. Teknologi.
Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung
kerja sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terusmenerus, yang konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan
sampai teknologi yang dipakai ketinggalan dari para pesaingnya.
e. Faktor ekternal.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 36
Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan
menggunakan teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data
lokal dalam sebuah sistem database pusat, dan sebagainya.
Dokumen kebutuhan analisis
1. Arahan (conduct) analisis.
c. Hubungan dengan pemakai akhir.
d. Menganalisa records, forms dan laporan.
e. Pengamatan proses.
f. Menganalisa metode yang digunakan.
g. Permasalahan dalam pengumpulan data.
2. Kebutuhan pemakai.
a. Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya.
b. Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya).
c. Kebutuhan pelatihan.
d. Pengaruh sistem baru.
3. Kendala sistem.
a. Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal.
b. Realistik sistem.
4. Dokumentasi.
a. Intrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview).
b. Konsensus statistik.
c. Aliran data secara logikal dan phisik.
d. Element awal dalam kamus data.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 37
BAB IX
PEMILIHAN SISTEM
Dalam tahap ini (SDLC), sejumlah alternatif yang telah dibuat perlu untuk
dibandingkan sehingga dapat menemukan hanya satu sistem yang terbaik. Masingmasing alternatif sistem yang sudah tetap dibandingkan dengan kondisi sistem saat
ini. Perlu diperhatikan, bahwa sistem saat ini dapat dilanjutkan dalam bentuk
penggantian sistem baru. Kalau sebuah candidat sistem pengganti tidak memberikan
keuntungan yang lebh dibanding sistem saat ini, maka sistem saat ini akan tetap
digunakan, sehingga sistem pengganti harus benar-benar memberikan keuntungan
dan manfaat melebihi sistem sekarang secara maksimal.
Taktik membandingkan (comparison tactics)
Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan secara relatif. Biaya adalah
kebutuhan
pembayaran
untuk
perancang
dan
pengoperasi
sistem
informasi.Keuntungan adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil implementasi
sistem informasi. Hal-hal tersebut termasuk mengurangi tingkat kesalahaan (error
rates), meningkatkan penjualan (increased customer sales), dan mempercepat waktu
respon. Keuntungan merupakan sesuatu yang sulit diukur karena bersifat kualitatif
(bukan berupa angka hanya deskriptif saja). Meningkatkan kepuasan konsumen dan
mengurangi perlawanan pemakai (end-user resistance) adalah keuntungan kualitatif.
Keuntungan adalah kesempatan untuk meningkatkan (memperbaiki) keuntungan
perusahaan.
Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding sistem lainnya (B).
1. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan kedua sistem mempunyai
keuntungan sama.
2. Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan A juga mempunyai
keuntungan yang lebih banyak dibanding B.
3. A dan B mempunyai biaya yang sama, tetapi A mempunyai keuntungan yang
lebih banyak.
Sebuah contoh pertanyaan sulit dijawab, jika sistem A biayanya rendah, tetapi sistem
B mempunyai keuntungan yang lebih banyak, mana sistem yang baik ?
Ada banyak contoh perusahaan menyesuaikan sistem informasi baru dengan
memperhatikan kenaikan keuntungan dibanding penurunan biaya. Pertama,
penggunaan kartu ATM dibenarkan untuk meningkatkan jumlah nasabah bank
sehingga menambah pelayanan (added service). Kedua penggunaan laser scanning
untuk supermarket adalah untuk mengurangi antrian pembayaran (checkuot lines),
yang akan diterjemahka sebagai projected meningkatkan layanan (market share)
konsumen. Penekanan pemakaian automation sebagai peningkatan penjualan dan
keuntungan dibanding mengurangi biaya.
Menjual (selling) sistem informasi ke manajemen sebagai projected benefits
mempunyai dua masalah, yaitu :
a. Sulit menaksir keuntungan secara kuantitatif (to quantify benefits).
Berapa banyak nasabah bank menarik uangnya melalui mesin ATM ?.
Berapa besar tingkat pinjaman baru pribadi (the average new customer's loan),
checking dan savings balance ?. Banyak yang telah mencoba memecahkan
pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui probabilitas (use of future probabilities).
STMIK BUDIDARMA
Hal : 38
$ 49,357
$(16,423)
$ 32,934
STMIK BUDIDARMA
Hal : 39
Biaya sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : categories, nature, dan
when they occur.
Kategori biaya
Pada dasarnya biaya dibagi dalam kategori :
a. Hardware
: mainframe, minicomputers, microcomputers, dan peripheral
equipment.
b. Software
: systems, utility, dan application software.
c. People
: analysts, programmers, operators, data entry personnel, dan
sebagainya.
d. Supplies
: paper, tapes, disk, dan sebagainya.
e. Telecommunications : modem, local area network cabling, multiplexors, frontend processors, dan sebagainya.
f. Physical site : air conditioning, humidity control, security, dan sebagainya.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 40
Hal : 41
STMIK BUDIDARMA
Hal : 42
sistem pemasaran ini juga digunakan oleh jasa penerbangan lainnya, sehingga
menjadi produk yang menguntungkan.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 43
BAB X
TEKNIK PENJADWALAN
Defenisi Proyek
Proyek adalah urutan sementara aktivitas-aktivitas yang unik, rumit dan terkoneksi yang
memiliki satu tujuan atau sasaran dan harus diselesaikan dalam waktu yang spesifik, sesuai
anggaran dan berdasarkan spesifikasi
Lima Dasar Proyek Yang Fundamental Yang Harus Dikendalikan Oleh Penganalisa
Sistem
Mengawali Proyek
Menentukan Kelayakan Proyek
Kegiatan Perencanaan dan Pengontrolan
Penjadwalan Proyek
Mengelola Anggota Tim Analisis Sistem
STMIK BUDIDARMA
Hal : 44
Pendahuluan
Durasi
A Melakukan Wawancara
B Menyusun Kuestioner
C Membaca Lap Perusahan
D Menganalisa Aliran Data
E Memperkenalkan Prototipe
Tidak Ada
Tidak Ada
A
B
C,D
4
2
5
3
6
STMIK BUDIDARMA
Hal : 45
20
A,4
C,5
10
40
B,2
E,6
50
D,3
30
BAB XI
BAGAN ALIR DOKUMEN
STMIK BUDIDARMA
Hal : 46
Proses
Manual
Keyboard
Alir
Proses
Kom puter
Operasi
Luar
Office
Line
Kartu Plong
Sim panan
Penghubung
Floppy
Disk
Pita kertas
berlubang
Harddisk
Magnetik
Tape
STMIK BUDIDARMA
Hal : 47
BAB XII
PERANCANGAN SISTEM
Definisi
Verzello/ John Reuter III :
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian
dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional dan
persiapan untuk rancangan bangun implementasi
:
"menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
John Burch & Gary Grudnitski
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi
George M. Scott
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang
mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah
instalasi
dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangan yang telah ditetapkan pada akhir
tahap analis sistem
2 Tujuan utama perancangan sistem yaitu :
Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer
dan ahli ahli teknik yang terlibat (lebih condong
pada desain sistem yang terinci )
Untuk mencapai tujuan di atas, analis sistem harus dapat mencapai sasaran yaitu
:
Desain sistem harus berguna, mudah dipahami, dan nantinya mudah
digunakan.
Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan
yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yg dilanjutkan pada tahap
analisis sistem.
Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,
pelaporan manajemen, dan mendukung keputusan yg akan dilakukan manajemen.
Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk
masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data informasi,
simpanan data, metode, prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak.
Tekanan Desain
Integrasi (Integration)
Jalur Pemakai / Sistem (user/system interface)
Tantangan persaingan (competitive forces)
Kualitas dan kegunaan informasi (information quality and usability)
Kebutuhan - kebutuhan sistem (systems requirements )
- Keandalan
- Ketersediaan
- Keluwesan
- Skedul instalasi
- Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan
- Kemudahan diperlihara
Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data (data processing requirements )
- Volume
- Hambatan waktu pengolahan
- Permintaan perhitungan
Faktor-faktor organisasi (Organization factors)
STMIK BUDIDARMA
Hal : 48
TERMINATOR
Adalah Entitas diluar sistem yang berkomunikasi / berhubungan langsung dengan sistem.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 49
Terminator Sumber
Terminator Tujuan
PROSES
Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses
disesuaikan dgn proses/kegiatan yang sedang dilakukan.
Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dgn input dan output :
Hal : 50
DATA STORE
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi
nama dgn kata benda bersifat jamak.
Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk atau
bersifat manual seperti buku alamat, file folder.
Proses Write
Proses Read
Proses Update
ALUR DATA
Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data / paket datadari satu bagian ke
bagian lainnya.
Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir / informasi.
Ada 4 konsep tentang alur data :
Packets of data
Apabila ada 2 data / lebih yg mengalir dari 1 sumber yg sama menuju pada tujuan yg
sama & mempunyai hubungan digambarkan dgn 1 alur data.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 51
STMIK BUDIDARMA
Hal : 52
Di dalam satu level seyogyanya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9, bila
lebih maka harus dilakukan dekomposisi.
Balancing Dalam DFD
Aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan aliran
data yang masuk ke dalam dan keluar dari rincian proses tersebut.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 53
PENGGAMBARAN DFD
Buat daftar proses (List Activity)
Buat diagram context
Diagram ini adalah diagram level tyertinggi dari DFD yg menggambarkan hubungan
sistem dgn lingkungan luarnya.
Cara :
- Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan batasan sistemnya.
- Tentukan terminator apa saja yg ada dalam sistem.
- Tentukan apa yg diterima/diberikan terminator dari/pada sistem.
- Gambarkan diagram context.
Buat diagram level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context.
Cara :
- Tentukan proses utama yg ada pada sistem.
- Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing proses pada/dari
sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yg
keluar/masuk dari suatu level harus sama dgn alur data yg
masuk/keluar
pada level berikutnya)
- Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
- Gambarkan diagram level zero.
+ Hindari perpotongan arus data
+ Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan
proses).
Buat diagram level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Cara :
- Tentukan proses yg lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yg
ada di level zero.
- Tentukan apa yg diberikan/diterima masing-masing sub-proses
pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
- Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sbg sumber
maupun tujuan alur data.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 54
STMIK BUDIDARMA
Hal : 55
BAB XIII
STUDI KASUS Sistem Informasi Penyewaan VCD
Tujuan Pembahasan
Menganalisa SIFO Penyewaan VCD
Mengetahui secara umum, gambaran mengenai Sistem Informasi Penyewaa VCD
Memahami jalannya aliran data
Mengetahui Entitas yang terlibat
Mampu mengembangkan kembali Sistem Informasi PenyewaanVCD ke arah yang
lebih baik
Daftar Aktifitas
1. Transaksi Sewa & Pengembalian VCD / DVD
- Pendataan Pemasok
- Pendataan VCD/DVD
- Pendataan Peminjam
- Pencarian
- Penyewaan VCD/DVD
- Pengembalian VCD/DVD
2. Pembayaran Sewa VCD/DVD
3. Order VCD
4. Pembuatan Laporan
Lap. Pemasok
Lap. Katalog VCD
Lap. Peminjam
Lap. Penyewaan
Lap. Pengembalian
Lap. Pembelian
Entitas
Entitas Internal
Staf Penjaga
Entitas External
Pemilik
Peminjam
Pemasok
STMIK BUDIDARMA
Hal : 56
Identitas
Peminjam
Identitas
Pemasok
Daftar
Permintaan
Harga
Sewa
Bukti
Kembali
PEMASOK
Faktur Beli
Info. Detil
Penolakan Sewa Pembayaran
Sewa
Detil
Kembali
Nota
Sewa
Info.
VCD
Kartu
Anggota
Sistem
Informasi
Penyewaan
VCD
Lap.
Pengembalian
Lap.
Pembelian
VCD
Lap.
Peminjam
Lap.
Pemasok
Rincian
VCD
Lap. Katalog
VCD
Lap.
Penyewaan
PEMILIK
STMIK BUDIDARMA
Hal : 57
PEMINJAM
Harga
Sewa
Detil Sewa
Kartu
Anggota
PEMASOK
Identitas
Pemasok
Detil
Kembali
Faktur
Beli
Info VCD
1.0
Transaksi
Sewa &
Daftar Permintaan
Pengembalian
Bukti Kembali
VCD
Sewa OK
Info Penolakan
Nota
Sewa
Detil
Pembayaran
Sewa
VCD
Rec
VCD
2.0
Pembayaran
Sewa VCD
Rec
VCD
Baru
Rec
VCD
Daftar
Order
VCD
Rincian
VCD
Rec
Rec Pemasok Baru
Pemasok
Pemasok
Rec
Rec
Peminjam
Pemasok
Baru
Rec
Rec Sewa &
Peminjam
Kembali
Peminjam
Rec
Peminjam
Rec
Peminjam
Lap. Peminjam
Lap. Pemasok
4.0
Pembuatan
Laporan
Lap. Katalog
VCD
Rec
VCD
Rec
Pembelian
Rec
Pembayaran
Lap. Pengembalian
3.0
Order
VCD
Rec
VCD
VCD
Lap.
Pembelian
VCD
PEMILIK
STMIK BUDIDARMA
Hal : 58
Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 :Transaksi Sewa dan Pengembalian VCD
Identitas
Peminjam
Identitas
Pemasok
Kartu
Anggota
1.3
Pendataan
Data
Peminjam
Info
VCD
Rec
Peminjam
Baru
Rec
Peminjam
1.1
Pendataan
Data
Pemasok
1.2
Pendataan
Data VCD
Rec
VCD Baru
Peminjam
Rec
VCD Baru
Rec
VCD
Rec VCD
VCD
Pemasok
Rincian VCD
Daftar
Permintaan
Rec
VCD
Rec
VCD
Update
Rec
VCD
1.4
Searching
VCD
1.5
Sewa
VCD
Rec
Sewa
Baru Rec
Sewa
Detil Sewa
Info
Penolakan
Sewa
Sewa OK
Rec VCD
Detil
Kembali
Rec Peminjam
1.6
Pengembalian
Rec
VCD
Kembali
Update
Rec
Sewa
Rec
Sewa & Kembali
Bukti Kembali
STMIK BUDIDARMA
Hal : 59
Identitas
Peminjam
Kartu
Anggota
Rec Peminjam
1.3.1
Cek
Peminjam
Peminjam
Valid
Rec
Peminjam
Peminjam
Invalid
1.3.3
Cetak
Kartu
Anggota
Peminjam
Rec
Peminjam
Baru
1.3.2
Input Data
Peminjam
1.3.4
Update/Delete
Data
Peminjam
STMIK BUDIDARMA
Hal : 60
Detil
Sewa
Rec Peminjam
Informasi
Penolakan
1.5.1
Cek
Peminjam
Terdaftar
Belum
Terdaftar
1.5.3
Penyiapan
Bukti
Penolakan
1.5.2
Cek
Peminjaman
Sebelum
Sewa
OK
1.5.4
Perekaman
data sewa
VCD
Rec Sewa
Baru
Rec VCD
Update
Daftar
Sewa
Rec Sewa
Bebas dari
Pinjaman
Masih
ada
Rekam OK
1.5.5
Update
Stock VCD
Peminjam
Rec VCD
Sewa
VCD
Tugas :
Berdasarkan DFD Level Konteks & Level 0 coba anda kembangkan kembali untuk proses :
1. Order VCD
2. Pembayaran Sewa
3. Pembuatan Laporan
STMIK BUDIDARMA
Hal : 61
BAB XIV
STUDI KASUS Sistem Informasi Perpustakaan
TUJUAN
Menganalisa SIFO Perpustakaan
Mengetahui secara umum, gambaran mengenai Sistem Informasi Perpustakaan
Memahami jalannya aliran data
Mengetahui Entitas yang terlibat pada SIFO Perpustakaan
Mampu mengembangkan kembali Sistem Informasi Perpustakaan ke arah yang lebih
baik
DAFTAR AKTIFITAS
n Pendataan Anggota Baru
Staf Perpustakaan memberikan formulir permohonan anggota
Formulir diisi oleh Calon Anggota & dikembalikan lagi ke staf perpustakaan
dengan melampirkan identitas/syarat menjadi anggota
Staf perpustakaan melakukan verifikasi terhadap formulir pemohon
9 Jika permohonan di setujui maka Staf perpustakaan melakukan
penginputan data-data Anggota & melakukan pencetakan kartu
anggota yang kemudian diberikan ke Anggota
9 Jika permohonan di tolak maka Staf perpustakaan menginformasikan
dengan melalui surat pemberitahuan
Staf perpustakaan membuat laporan Anggota dan diserahkan ke Ka.
Perpustakaan
o
Order Buku
Penerbit memberikan data-data penerbit dan daftar buku baru
Staf perpustakaan melakukan pengecekan terhadap buku baru dan buku yang
ada.
Kemudian Staf Perpustakaan membuat Daftar Order Buku dan diserahkan
ke Ka. Perpustakaan
STMIK BUDIDARMA
Hal : 62
ENTITAS
Entitas Internal
Kepala Perpustakaan
Anggota
Mahasiswa
Penerbit
Yayasan
TUGAS
Dari daftar aktifitas yang ada anda rancang DFD Level Context, Level 0, 1
STMIK BUDIDARMA
Hal : 63
BAB XV
PERANCANGAN OUTPUT
TUJUAN
Sasaran output adalah menyediakan / melayani informasi bagi user
Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement)
Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user (tidak berlebihan)
Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan
Jaminan ketepatan penyampaian output
Memilih device dan media komputer yang baik
Type Output yang dihasilkan oleh sistem informasi :
c Output tercetak
d Output melalui tampilan layar
e Audio
Klasifikasi Output
Output Eksternal
Dibuat untuk disampaikan kapada pihak-pihak di luar sistem / organisasi
Misal : Tagihan pelanggan
Laporan tahunan
Laporan untuk pelanggan,vendor
Dan lain-lain
Output Internal
Dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. Terdiri atas :
Historical Report :
Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok / periode tertentu
(laporan
periodik)
Exception Report :
Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi
perkecualian
(laporan perkecualian)
Turnaround Document :
Output berupa dokumen yang dikembalikan , misalnya bagian dari statement
nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah
JENIS-JENIS LAPORAN
n Report Untuk Level Manajemen
Hierarchical Report
Menyingkat, mengumpulkan dan menyesuaikan data untuk hierarki
manajemen
sehingga memungkinkan manajer pada semua tingkatan menerima
informasi
sesuai
kebutuhan khusus mereka.
Tipe Report ini terdiri atas 2 jenis :
Filter Report
Report dibuat untuk memfilter elemen data yang sesuai dengan permintaan
Contoh : Manajer Proyek membutuhkan laporan biaya bahan baku dan biaya
overhead
Responsibility Report
Report dibuat untuk melihat siapa yang bertanggung jawab
Contoh : Manajer Pemasaran memerlukan laporan pengeluaran untuk iklan
o Report Untuk Membandingkan
Comparative Report
Memungkinkan manajer dan pemakai lain memeriksa dua atau lebih item untuk
menentukan kesamaan dan ketidaksamaan.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 64
STMIK BUDIDARMA
Hal : 65
atau
Ink jet
Desk jet
Laser jet
Thermal printer
Screen monitor
Monochrome
CRT RGB (CGA, VGA, Super VGA)
LCD (passive,active)
Hal : 66
STMIK BUDIDARMA
Hal : 67
Hal : 68
Selain laporan dalam bentuk angka, laporan dalam bentuk grafik cukup
bermanfaat bagi manajemen level menengah ke atas
STMIK BUDIDARMA
Hal : 69
BAB XVI
PERANCANGAN KELUARAN
PERANCANGAN LAYAR
z Modus layar
Teks
- 25 baris x 80 kolom
- 1 jenis font, ukuran karakter sama
Grafis
- Resolusi yang beragam
( 640 x480, 800 x600, 1024 x 768, 1024 x 1024 )
z
Screen
Total area layar monitor yang bisa dipakai
z Window
Bagian dari screen, biasanya empat bersegi, dalam satu waktu
yang bersamaan bisa ada lebih dari satu, boleh saling menimpa
z Widget
Window, tempat fungsi tertentu terjadi
z Event
Proses terhadap widget, melalui input device
z Label Widget
Memberi label bagi widget lain
Tidak ada event
z
Form Widget
Penyedia tempat (alas) bagi widget lain
Membentuk hubungan parent-child dengan widget lain yang ditempatkan di
atasnya : jika ukuran form widget diubah (resize) maka ukuran child-widget
juga berubah, jika posisi form widget diubah maka posisi child widget juga
pindah
Tidak ada event
STMIK BUDIDARMA
Hal : 70
List Widget
Menyediakan entri-entri untuk dipilih
Entri-entri berada di dalam sebuah window
Jika jumlah entri melebihi ukuran window maka disertakan scroll bar widget
Push-Button Widget
Tombol diberi label dan/atau image sesuai fungsi tombol
Jika di-click maka aktifkan callback routine
Dialog Widget
Digunakan bila sistem ingin berdialog dengan pemakai
Biasanya terdiri dari text widget dan push-button widget
Text Widget
Digunakan untuk menyunting text
Single line edit atau multi line edit
Dilengkapi dengan fasilitas penyuntingan teks (cut,copy,paste dll)
STMIK BUDIDARMA
Hal : 71
Hal : 72
STMIK BUDIDARMA
Hal : 73
BAB XVII
PERANCANGAN INPUT
TUJUAN
Membuat Penyelesaian input yang mudah dan efisien
Menjamin Input akan memenuhi tujuan yang diharapkan
Menjamin pentelesaian yang tepat
Membuat tampilan layar dan formulir yang menarik
Membuat input yang tidak rumit
Membuat tampilan layar dan formulir yang konsisten
Kualitas masukan menentukan kualitas keluaran
Garbage In Garbage Out
KARAKTERISTIK FORMULIR MASUKAN (Visual Display Terminal)
Efektif
Formulir dan layar masuka melayani tujuan
spesifik dalam sistem informasi
Akurat
Menunjukkan bahwa rancangan masukan
adalah tepat dan sempurna
Mudah penggunaannya
Tidak membutuhkan waktu ekstra/ pelatihan
khusus dalam pemasukan data
Konsisten
Formulir dan layar masukan adalah seragam
Sederhana
Formulir dan layar masukan terfokus pada
perhatian user
Menarik
User senang menggunakannya
Media Input
n PAPER FORMS
Dokumen sumber yang membutuhkan pengisian dengan
pengetikan.
tanpa
adanya
Hal : 74
tanpa
adanya
Digitizer
Image scanner
Mouse
Voice recognition.
p CODES
Kode digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke
komputer
dan mengambil bermacam2 informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat terdiri dari
kumpulan angka, huruf karakter2
khusus, simbol (bar code), warna dan suara.
Beberapa guideline dalam membuat kode :
Mudah diingat
Unik
Fleksibel
Efisien
Konsisten
Sesuai standar
Menghindari spasi
Hal : 75
Caption
STMIK BUDIDARMA
Hal : 76
untuk
STMIK BUDIDARMA
Hal : 77
Paid to
For
Amount
Classification
CLASSIFICATION CODES
ADS
CUST
MAIN
MERC
MISC
INS
Advertising
Customer ( refund )
Maintenance
Merchandise
Miscellaneous
Insurance
PAY
POST
RENT
SERV
SUPP
TAX
Payroll
Postage
Rent
Service
Supplies
Taxes
Windows Pop Up
STMIK BUDIDARMA
Hal : 78
CHECK REGISTER
Check Number
Date
CLASSIFICATION CODES
Paid to
For
Amount
Classification
ADS
CUST
MAIN
MERC
MISC
INS
PAY
POST
RENT
SERV
SUPP
TAX
Advertising
Customer ( refund )
Maintenance
Merchandise
Miscellaneous
Insurance
Payroll
Postage
Rent
Service
Supplies
Taxes
Drop-Down List
TUGAS
1. Rancanglah formulir-formulir masukan yang diperlukan oleh sebuah perusahaan jasa
penyewaan video dan laser disc
2. Rancanglah layar-layar masukan sehubungan dengan soal nomer 1
STMIK BUDIDARMA
Hal : 79
BAB XVIII
PERANCANGAN PROSEDUR DATA ENTRI
Tujuan
Memastikan bahwa data yang dimasukkan kedalam sistem adalah akurat
Dicapai dengan
Pengkodean yang efektif dan efisien
Penangkapan dan pemasukan data yang efektif dan efisien
Menjamin kualitas melalui validasi
Pengkodean
Tujuan Pengkodean :
1. Memelihara suatu urutan
- Simple Sequence Code
- Alphabetic Derivation Code
2. Mengklasifikasi informasi
- Classification Code
- Block Sequence Code
3. Menyamarkan / menjadikan informasi
- Cipher Code
4. Mengungkapkan informasi
- Significant-Digit Subset Code
- Mnemonic Code
5. Meminta aksi yang tepat
- Function Code
Pedoman Umum Pengkodean
Ringkas
Stabil
Unik
Dapat diurutkan (sortable)
Hindari kode yang membingungkan
Seragam
Dapat dimodifikasi
Mempunyai arti
Simple Sequence Code
- Pemberian nomor urut
- Tidak ada hubungan antara nomor urut dengan data yang diberi nomor tsb
- Lebih baik dari pengkodean acak
Eliminasi pemberian kode yang sama
Dapat memperkirakan item yang sudah diinput
Contoh :
Hal : 80
:
68506KND7533TVG
Format
CLASIFICATION CODES
Digunakan untuk membedakan kelompok data
Menggunakan karakter tunggal ( huruf atau angka )
Sebagai cara singkat untuk mewakili suatu : orang, tempat, benda dll
Contoh :
Code Tax Deducable Item
I Interest payments
M
Medical payments
T Taxes
C Contribution
D Dues
S Supplies
Masalah timbul bila ada beberapa item memiliki code yang sama, di atasi dengan
menggunakan lebih dari satu karakter
BLOCK SEQUENCE CODE
Pengembangan dari sequnce code
Data dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama
Contoh :
Code
Name of S/W Package
Type
100
1-2-3
Speadsheet
101
Multiplan
102
VP- Planner
.
.
200
Rbase System V
Database
201
Paradox 4.0
202
dBase 5.0
.
.
300
Wordstar 9.0
Word Processing
301
Word Perfect 8.2
302
Ms Word 7.0
CIPHER CODE
Mengganti huruf dengan huruf , atau angka dengan dengan angka, atau huruf dengan angka
Contoh :
Code
Arti
Code
Arti
BLEA C H
12 3 4 5 6
BIMC
MIND
7 890
$ 18.75
STMIK BUDIDARMA
Hal : 81
MNEMONIC CODE
Digunakan untuk membantu pengingatan
Kombinasi huruf dan simbol
Contoh:
Code
Arti
JKT
Jakarta
BKK
Bangkok
BSB
Bandar seri Begawan
DPS
Denpasar
FUNCTION CODE
Misalnya digunakan untuk mengkode fungsi yang harus dilakukan komputer
Sebagai pengganti input yang terlalu panjang
Contoh :
Digunakan untuk meng updating inventory
Code
Function
1
Delivered
2
Sold
3
Spoiled
4
Lost or Stolen
5
Returned
6
Transferred Out
7
Transferred In
8
Journal Entry (add)
9
Journal Entry (subtract)
Memilih Metode Pemasukan Data
Key to storage
key to tape
key to disk
Optical character recognition (OCR)
Magnetic Ink Caracter Recognition (MICR)
Mark-sense form (seperti pada pengisian KRS)
Punch-out form
Bar code (seperti pada kartu mahasiswa)
STMIK BUDIDARMA
Hal : 82
BAB XIX
PERANCANGAN DATABASE
Tujuan
Konsep Penting
File
Kumpulan record sejenis
Record
Kumpulan data item (field) yang menggambarkan suatu entitas secara lengkap
Key
Satu atau beberapa data item pada record yang menjadi identitas record tersebut
Database
Kumpulan table-table yang digunakan pada suatu piranti lunak aplikasi
Hal : 83
histori
NORMALISASI FILE
Yaitu proses transformasi dari user-view yang kompleks dan data store ke dalam struktur
data
yang
kecil
dan
stabil.
Normal PERTAMA (1NF)
Hilangkan semua kelompok data yang berulang (repeating Group) dan menentukan
primary key hasilnya adalah relasi dibagi-bagi menjadi relasi
yang lebih sederhana.
File table Vs table dalam program Jika jumlah data item sedikit dan relatif permanen
maka sebaiknya diletakkan pada program ( dalam sebuah modul yang bisa diaccess
secara global)
Pastikan pemilihan record key tidak menimbulkan duplikasi
Hal : 84
TUGAS
1. Tentukan file-file yang diperlukan untuk mencetak kedua laporan ini (file yang sama
digunakan untuk mencetak keduanya)
2. Tentukan cara index yang digunakan pada masing-masing laporan
STMIK BUDIDARMA
Hal : 85
BAB XX
KONVERSI SISTEM & PELATIHAN
Pelatihan merupakan sebagian dari aktivitas untuk mendukung berhasilnya implementasi
sistem aplikasi, agar hasil pengoperasian aplikasi sesuai dengan kebutuhan user.
Aktivitas dan implementasi adalah sbb :
a. Merencanakan dan menyiapkan organisasi pengolahan data
b. Memberikan pelatihan untuk user
c. Strategi konversi
d. Evaluasi sistem baru
Penyiapan organisasi pengolahan data meliputi :
a. Menetapkan sasaran organisasi
b. Menyusun organisasi pengolahan data
c. Penyiapan tugas organisasi pengolahan data
Strategi Pelatihan
n Memilih peserta pelatihan
a. Peserta pelatihan adalah user, terdiri dari Primary User dan Secondary
User
b. Instruktur, dapat berasal dari vendor, system analyst, lembaga pendidikan,
in-house training
-------------------------------------------------------------User
Instruktur
--------------------------------Primary
Secondary
-------------------------------------------------------------Vendor
x
System Analist
x
x
Lembaga pendidikan
x
In-House
x
Lainnya
x
-------------------------------------------------------------o Pedoman Pelatihan
a. Menetapkan tujuan pelatihan
Menetapkan sasaran yang diharapkan
Melakukan evaluasi pelaksanaan pelatihan
b. Metode pelatihan
Disesuaikan dengan peserta terdiri : peragaan, ceramah, praktek
langsung
Terdapat dua metode utama yaitu demonstrasi (presentasi) dan
penyiapan materi pelatihan (hands-on)
Keuntungan metode demonstrasi adalah terjadinya diskusi, tanya
jawab antara instruktur-peserta
c. Materi pelatihan, terdiri dari :
Manual pelatihan
Contoh kasus
Prototipe dan contoh model output
d.Tempat pelatihan (training sites) Disesuaikan dengan tujuan, biaya dan
tersedianya tempat pelatihan
Jenis Pelatihan
n Operator Training
Prosedur-prosedur yang perlu dibicarakan dalam operator training
adalah :
STMIK BUDIDARMA
Hal : 86
Metode Konversi
Sistem Paralel
Direct Cut-over
Pilot Approach
Phase-In Method
n Paralel Run
Yaitu mengoperasikan sistem baru dan sistem lama secara bersamaan (pada suatu
saat yang ditentukan).
Setiap hasil proses dievaluasi, disambung.apabila sistem baru telah/ menjadi lebih baik
dari sistem lama, maka dilakukan penggantian sistem yang baru.
KELEBIHAN
Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama
Manambah rasa aman bagi user
KELEMAHAN
Masalah biaya
Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali untuk sistem lama dan
sistem baru
Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem baru
terhadap sistem yang lama
o Direct Cut-Over
Sistem baru langsung digunakan untuk menggantikan sistem lama, pada suatu saat/
periode yang ditentukan.
STMIK BUDIDARMA
Hal : 87
STMIK BUDIDARMA
Hal : 88
Daftar Pustaka
Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, AddisonWesley Publishing Company, 1983.
HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
Lucas JR, Henry C., Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi, Penerbit
Erlangga, Edisi Tiga, Jakarta, 1987.
Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan Publishing
Company, New York, 1991.
Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Macmillan
Publishing Company, New York, 1991.
STMIK BUDIDARMA