Konsep Sistem
Sistem menurut para ahli:
Gordon B. Davis (1984)
“ Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud .“
Raymond Mcleod (2001)
“Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk
suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.“
Pendekatan prosedur
“Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan/untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu.”
Prosedur adalah rangkaian operasi klerikal (tulis-menulis), yang melibatkan beberapa
orang di dalam satu/lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan
yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan
suatu kegiatan tertentu.
Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa
(who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya.
Pendekatan elemen
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu.”
Umpan balik
Mekanisme
Pengendalian
• Tujuan umpan balik adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan
tujuan
• Pada sistem informasi, umpan balik dapat diperoleh dari setiap pemakai
– Program yang salah diperbaiki
– Program disesuaikan dengan keluaran yang dikehendaki
Klasifikasi system
Sistem Abstrak (Abstract System)
Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem Tertentu (Deterministic System)
Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
Sistem Terbuka (Open System)
Sistem Tertutup (Closed System)
Relatively Closed Sistem
Artificial System
Natural System
Manned Sistem
Jenis-jenis system
On-line Systems
Real-time Systems
Decision Support System (DSS)
Knowledge-based Systems
Pelaku system
Pemakai
Pemakai adalah pelaku yang terpenting karena sistem diciptkaan untuk pemakai dan
melalui komunikasi dengan pemekai sistem dibuat dan dirancang hingga mencapai
bentuk terakhir.
Pada umumnya pemakai dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Operasional
Pengamat
Eksekutif
Manajemen
manajemen pemakai
manajemen system
manajemen umum
Pemeriksa
Ukuran sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut
diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemerika biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran standar yang
dikembangan pda banyak perusahaan sejenis.
Penganalisa Sistem
Fungsi-fungsinya adalah: sebagai
Arkeolog
Innovator
Mediator
Pimpinan proyek
Pendesain Sistem
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem (kebutuhan pemakai tidak
berorientasi pada teknologi tertentu), yang kemudian ditransformasikan ke desain
arsitektur tingkat tinggi dan tidak diformulasikan oleh pemrograman.
Personil Pengoperasian
Bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misanya jaringan, keamanan
perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan back-up.
Kadang-kadang pelaku sistem ini memang tidak diperlukan karena sistem yang berjalan
tidak besar dan tidak membutuhkan kualifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
Subsistem
• Sistem-sistem yang berada dalam sebuah sistem disebut subsistem.
• Sebuah sistem umumnya tersusun atas sejumlah sistem-sistem yang lebih kecil
Bagan Subsistem
Contoh Sistem dan Subsistem
Sistem Subsistem
Supersistem
• Jika suatu sistem menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka sistem
yang lebih besar tersebut dikenal dengan sebutan supersistem
• Sebagai contoh, jika pemerintah kabupaten disebut sebagai sebuah sistem,
maka pemerintah provinsi berkedudukan sebagai supersistem. Jika ditinjau dari
pemerintah pusat, pemerintah provinsi adalah subsistem dan pemerintah pusat
adalah supersistem
Contoh Supersistem
KONSEP SISTEM INFORMASI
Tujuan
Memahami dan menguasai konsep sistem informasi
Dapat menjelaskan peranan informasi dalam suatu organisasi
Struktur dari suatu sistem informasi
Dukungan komputer terhadap suatu sistem informasi
Nilai informasi bagi pengambilan keputusan
Data
Adalah aliran dari fakta yang direpresentasikan melalui kejadian dalam
organisasi atau lingkungan fisik sebelum diorganisasi dan disusun ke dalam
bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh user (Laudon.8-9)
Data adalah fakta/sebagian fakta yang mengandung arti berupa angka, huruf,
simbol khusus atau gabungan darinya.
Informasi
Data yang disusun kedalam bentuk yang dapat dimengerti dan bermanfaat bagi
user.
Hasil dari kegiatan pengolahan daya yang memberikan bentuk yang lebih berarti
berupa suati informasi
Data yang mempunyai nilai bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan
Data yang telah diproses sehingga memiliki makna yang mudah difahami atau
dimengerti.
Untuk menjadi informasi, data perlu mengalami proses pengolahan.
Sifat informasi dapat PERFECT (tidak mengandung unsur ketidakpastian) dan
dapat pula IMPERFECT (mengandung unsur ketidakpastian)
Sumber Informasi:
Pengamatan lapangan (observasi)
Kuisioner
Kejadian/event (pencatatan, perekaman, ataupun penangkapan sinyal digital
secara langsung)
Pemodelan (forecasting, econometric, operational research, simulation, heuristic,
dsb)
Karakteristik (kualitas) Informasi yang baik:
Timeliness (informasi harus tepat waktu, tersedia manakala dibutuhkan)
Accuracy (informasi harus akurat/teliti)
Reduced Uncertainty(inf ormasi ketidakpastiannya harus
ditekan/diminimize/diperkecil)
Element of Surprise (informasi tidak mengandung unsur/elemen kejutan)
Informasi disampaikan kepada pengguna (user) dapat direpresentasikan dalam
media :
Kertas/hardcopy
Tampilan/display-monitor/video
Suara/audio
Informasi yang dibutuhkan manajemen umumnya dalam bentuk laporan. Ada
banyak variasi dan tipe laporan antara lain :
Laporan Periodik
Laporan Indikator Kunci
Laporan berdasarkan permintaan (on-call report)
Laporan Khusus
Laporan Penyimpangan (exception report)
Laporan dapat di representasikan dengan berbagai bentuk, antara lain yang
umum digunakan :
Narasi
Tabel
Grafik dan Gambar
Kombinasi
Kertas/hardcopy
Sistem
THE INTERNETWORKED-BUSINESS
A FEDERATION OF INFORMATION SYSTEMS
Design
Dalam tahap perancangan (design) memiliki tujuan, yaitu untuk :
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem
yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
Output design
Input design
Database design
User Interface design
Implementation
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang
sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau
dikembangkannya.
Mengimplementasikan sistem yang baru.
Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
Programming & testing
Training
Kegiatan (lanjutan)
System changeover
Scope Definition
Other names
Preliminary investigation phase
Initial study phase
Survey phase
Planning phase
Stakeholder involved
System analyst, systems owners
Input
Project request or assignment
Output
Project Charter
Techniques
Fact-finding and meeting with system owners
Permasalahan Sistem
Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan
seberapa baiknya sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyebabkan
sistem informasi mempunyai masalah, antara lain karena :
Waktu (overtime).
Lingkungan sistem yang berubah.
Perubahan prosedur operasional.
Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :
Relevansi (relevancy).
Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan
(completeness), kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
Ketepatan waktu (timeliness).
Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan
biaya (cost).
Efisiensi (eficiency).
Dapat dipercaya (reliability).
Kegunaan (usability).
Relevansi (relevancy)
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan
managemen ditingkat operasional, taktis dan strategis. Jika tidak dapat
digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi. Beberapa
gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
Banyak laporan yang isinya terlalu panjang
Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi
dan disebarluaskan.
Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila
sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari
kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif. Berikut beberapa gejala
ketidaklengkapan (incompleteness) :
Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya
atau isian formulirnya tidak lengkap.
Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi
karena kesengajaan atau ketidaksengajaan.
Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan
data dari sumber-sumber dokumennya.
Kebenaran dan Keamanan
Kebenaran (correctness)
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus
dimasukkan secara benar.
Keamanan (security)
Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan
keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif
ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.
Efisiensi
Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit
sumber daya dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan
mengeluarkan $500.000 untuk sistem inventory. Penjualan mengalami kenaikan
$100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut. Efisiensi dari sistem tersebut
adalah :
100.000 / 500.000 * 100 % = 20%
Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :
Keluaran / nilai uang (troughput/dollar).
Keluaran / waktu untuk memasukkan data (troughput/data entry hours
worked).
Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).
Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).
Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of
programmers).
Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction).
Reliability & Usability
Cause-and-Effect Analysis
Cause-and-effect analysis – a technique in which problems are studied to determine
their causes and effects.
Constraint – something that will limit your flexibility in defining a solution to your
objectives. Essentially, constraints cannot be changed.
Schedule: The new system must be operational by April 15.
Cost: The new system cannot cost more than $350,000.
Technology: The new system must be web-enabled.
Policy: The new system must bill customers every 15 days.
REQUIREMENT ANALYSIS
Requirement Analysis Phase
“Sure the system works, and it is technically impressive, but it just doesn’t do
what we needed it to do”
Other Names
Stakeholder involved
Input
Output
Most Techniques Used
Requirement
Terbagi menjadi dua bagian
Functional Requirement
Non-Functional requirement
Salah requirement
Sistem mungkin telat
Biaya yang dikeluarkan bisa membengkak
Sistem yang dikembangkan tidak memenuhi harapan pengguna dan
menimbulkan kekecewaan pada pengguna
Sistem tidak reliable dan kemungkinan terjadi error tinggi
Menurunkan reputasi pengembang/developer
Requirement Examples
The system must provide log-on security at the operating system level and at the
application level
An employee record must be added, changed, or deleted only by a member of
the human resources department
The system must support 25 users online simultaneously
Response time must not exceed four seconds
The system must user-friendly to every type of users
The transaction report should be generated every day at 10 pm
Sampling
Bagaimana metode digunakan
Mengumpulkan contoh koleksi dokumen, form dan record yang dapat
merepresentasikan system
Dokumen Kebutuhan Analisis
Entiti
Model relasi entiti didasarkan pada persepsi dunia nyata yang terdiri dari
himpunan obyek dasar yang disebut entiti dan relasi antar entiti.
Entiti adalah obyek yang dapat diidentifikasi secara unik.
Entiti dikarakterisasi dan dipresentasikan dengan suatu gugus atribut. Contoh
gugus atribut dari entiti PEKERJA adalah nama, tanggal lahir, NIP,
golongan/pangkat.
Sekelompok entiti yang memiliki karakterisasi entiti disebut gugus entiti (entity
set). Setiap entiti dari gugus tersebut disebut anggota gugus (member of set).
Contoh gugus entiti adalah gugus entiti pegawai bank, gugus entiti nasabah
bank. Dari beberapa gugus tadi mungkin terjadi suatu relasi, misalnya relasi
antara gugus bank dengan gugus nasabah bank.
Berdasarkan jumlah gugus yang terlibat maka relasi antar entiti dibedakan
menjadi :
Relasi biner (binary), yaitu relasi antar 2 gugus entiti.
Relasi trio (ternary), yaitu relasi antar 3 gugus entiti.
Relasi N-ary, yaitu relasi antar n gugus entiti.
Relasi Biner
Khusus untuk relasi biner maka relasi antar anggota dari dua gugus yang terlibat
(kardinalitas relasi biner) dapat bersifat :
Relasi 1-1 (one-to-one relationship). Adalah satu entiti anggota gugus
diasosiasikan dengan tepat satu entiti anggota gugus yang lain.
Relasi 1-banyak (one-to-many relationship). Adalah satu entiti anggota
gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entiti anggota gugus yang
lain. Sebaliknya satu entiti anggota gugus yang lain tersebut diasosiasikan
dengan tepat satu entiti anggota gugus pasangannya.
Relasi banyak-1 (many-to-one relationship). Adalah satu entiti anggota
gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entiti anggota gugus yang lain
dan berlaku pula sebaliknya.
ERD ke Tabel
Normalisasi
Bentuk Normal 3
Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika :
Akhirnya semua tabel SC1, SC2, SC3A, SC3B berada dalam kondisi 3-NF,
sehingga semua databases mengalami kondisi 3-NF.
Boyce Codd Normal Form
DFD
Context Diagram
Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DF) yang berfungsi
memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal
yang mewakili keseluruhan sistem
Sering disebut DFD Level 0
Hanya Ada satu proses
CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem
Proses (fungsi)
Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran (circle) atau bujursangkar dengan
sudut melengkung (a rounded rectangle). Setiap proses ditandai dengan
nomor. Nomor berfungsi menjelaskan tingkatan proses dari hierarchy
chart. Setiap proses dinamai dengan sepasang kata kerja yang simple,
contoh : screen customer-order, record customer-order. Dalam physical
DFD, lokasi atau program yang memproses seringkali dituliskan dibagian
bawah simbol, tetapi dalam logical DFD tidak perlu disebutkan. Untuk
menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini
sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun
sebaliknya. Proses umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, atau
kalimat sederhana. Fokus simbol ini adalah apa yang dikerjakan atau
tindakan yang dilakukan (proses), bukan orang atau melakukan kegiatan
apa.
Perhatikan !
Penurunan Level DFD
Feasibility
Technical feasibility – Is the solution technically practical? Does our staff have the
technical expertise to design and build this solution?
Operational feasibility – Will the solution fulfill the users’ requirements? To what
degree? How will the solution change the users’ work environment? How do
users feel about such a solution?
Economic feasibility – Is the solution cost-effective?
Schedule feasibility – Can the solution be designed and implemented within an
acceptable time period?
Candidate Systems Matrix
Pilihan Strategi
Distributed versus centralized processing
Integrated versus dispersed databases (sistem database tersebar)
Surround strategy of system development
Pilihan taktik
Sekarang atau nanti
Pembelian produk jadi lawan modifikasi
Kecepatan lawan biaya
Pilihan Operasional
Input
Processing
Processing (lanjutan)
Ouput
Pemilihan Sistem
Taktik membandingkan (comparison tactics)
Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan secara relatif.
Biaya adalah kebutuhan pembayaran untuk perancang dan pengoperasi
sistem informasi.
Keuntungan adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil
implementasi sistem informasi.
Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding sistem lainnya
(B).