Anda di halaman 1dari 11

KONSEP PERILAKU

A. Batasan Perilaku
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakan
atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang luas, antara lain:
berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis, membaca, dsb.
Skiner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan
bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Teori Skiner disebut dengan teori S O R atau
Stimulus

Organisme

Respon

Menurut Skiner ada dua respons, yaitu:


a. Respondent Respons atau reflexive:
Yaitu respon yang ditimbulkan oleh rangsangan- rangsangan
(stimulus) tertentu. Stimulus seperti ini eliciting stimuli karena
menilmbulkan respon-respon yang relatif tetap.
Contoh:
Makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan ,
Cahaya terang menyebabkan mata tertutup (karena silau), dsb.

b. Operant Respons atau Instrumental Respons :


Yaitu respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh
stimuli atau perangsang tertentu. Stimulus seperti ini disebut
dengan reinforcing stimuli atau reinforcer, karena memperkuat
respons.

Contoh:
Seorang tenaga farmasi melaksanakan tugasnya
dengan baik (respon terhadap tugasnya) kemudian
mendapat penghargaan dari atasannya (stimuli baru),
maka tenaga farmasi tersebut akan lebih baik lagi
dalam menjalankan tugasnya.
Berdasarkan Respon terhadap Stimuli, maka Perilaku
dapat dibedakan menjadi dua:
1. Perilaku tertutup (covert behavior)
adalah respons seseorang terhadap stimuli dalam
bentuk terselubung atau tertutup (covert).

Contoh: seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa


kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS
dapat menular melalui hubungan seks, dsb.
b. Perilaku terbuka (overt behavior)
Adalah respon seseorang terhadap stimuli dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka.
Contoh:
Tindakan seorang ibu memeriksakan kehamilannya,
Seorang ibu membawa anaknya ke Puskesmas untuk
diimunisasi, Penderita TB paru minum obat secara
teratur.

B. Ilmu Ilmu Dasar Perilaku

Ilmu perilaku adalah suatu ilmu multidispliner.


Setidaknya ada tiga kelompok ilmu yang mempelajari
perilaku, yaitu ilmu social, antropologi dan psikologi.
Pengertian perilaku menurut Soekidjo & Sarwono,
dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa (berpendapat,
berpikir, bersikap, berpersepsi,
motivasi,fantasi,sugesti, dll) untuk memberikan
responsi terhadap situasi di luar subjek tersebut.
Bentuk operasionalisasi dari perilaku dikelompokkan
menjadi 3 jenis:
1) Perilaku dalam bentuk Pengetahuan, yakni dengan
mengetahui situasi atau rangsangan dari luar;
2) Perilaku dalam bentuk Sikap, yakni tanggapan bathin
terhadap keadaan atau rangsangan dari luar diri si
subjek;

Ahli psikologi social Sears, at.al, (1985), mengemukakan empat


pendekatan dalam memahami proses terbentuknya perilaku social,
yaitu:
1) Pendekatan Biologis, yang melihat perilaku sebagai karakteristik
bawaan atau mekanisme fisiologis,
2) Pendekatan Belajar, yang melihat perilaku sebagai refleksi dari apa
yang pernah dipelajari seseorang di masa lalu,
3) Pendekatan insentif, yang melihat perilaku sebagai upaya untuk
mendapatkan keuntungan dan memperkecil kerugian,
4) Pendekatan Kognitif, yang melihat perilaku sebagai sesuatu yang
terutama ditentukan oleh persepsi seseorang terhadap situasi
sosial
di
sekitarnya.
Ahli antropologi Suparlan (1986), melihat terbentuknya perilaku
individu sebagai totalitas atau resultan dari tiga buah komponen
internal diri manusia yang secara bersama-sama membentuk perilaku
manusia, yaitu:
1) adanya kebutuhan individu pada saat tertentu;
2) adanya upaya individu untuk memenuhi kebutuhan tersebut;
3) adanya pengetahuan kebudayaan /adat istiadat yang dimiliki
individu sebagai warga negara/masyarakat

Menurut ahli pendidikan, perilaku adalah proses belajar yang


menyakitkan, yang mengandung motif atau minat tertentu.
Sementara Fishbein & Ajzen (1975), mengemukakan
seseorang mempunyai minat untuk berperilaku, tercermin dari
hasil analisis sikap dan norma subjektifnya terhadap objek
tertentu.

Konsep Perubahan Perilaku dan


Determinannya
Ranah (Domain) Perilaku
Skinner, mengemukakan bahwa perilaku adalah
merupakan hasil hubungan antara rangsangan
(stimulus) dan tanggapan (respon).
Secara operasional perilaku diartikan sebagai suatu
respon seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari
luar subjek.
Menurut Bloom (1908), membagi perilaku manusia
kedalam 3 domain (ranah) yaitu
1.Ranah kognitif
2.Ranah afektif
3.Ranah psikomotor.

1.
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu yang
terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan
( melalui mata, hidung, telinga dsb) terhadap objek
tertentu.
Contoh : seorang anak yang ingin menyebrang jalan
berusaha menghindari dari motor yang akan
membahayakan dirinya. Karena anak tersebut
mempunyai pengetahuan tentang suara motor yang
ingin menabraknya sehingga tindakan yang ia lakukan
adalah menghindari dari motor tersebut. (Praktek
Perilaku)
Menurut Rogers bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang
tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu :
a. Awarenes (kesadaran), dimana orang tersebut
menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu

c. Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi


yang
telah dipelajari pada situasi sebenarnya.
d. Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi
atau
objek kedalam komponen-komponen yang masih dalam
suatu
struktur
organisasi.
e. Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi
baru
dari formulasi-formulasi yang sudah ada.
f. Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek.

Anda mungkin juga menyukai