PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Ilmu pertambangan merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang
TUJUAN
1. Mengetahui potensi bahan galian.
2. Mengetahui manfaat dan penggunaan ArcGis untuk inventarisasi
bahan galian.
dan pengambilan data yang diambil; berupa data koordinat dengan menggunakan
GPS yang nanti akan diolah untuk pembuatan peta topografi, kemiringan lereng,
dan penyebaran serta potensi batu gamping di daerah tersebut.
1.4.
MANFAAT PENELITIAN
1. Mengetahui penyelidikan umum (prospeksi) di daerah tersebut dengan
menggunakan GPS.
2. Memberikan informasi kepada perusahaan pertambangan yang ingin
membuka kegiatan penambangan di daerah tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1.
GENESA BATUGAMPING
Batu gamping terjadi dengan beberapa cara, yaitu :
Secara Organik
Sebagian besar batu gamping di alam terjadi secara organik, jenis ini
berasal dari pengendapan cangkang atau rumah kerang dan siput,
foraminifera atau ganggang berasal dari kerangka binatang koral/kerang.
Secara Mekanik
Untuk batu gamping yang terjadi secara mekanik, sebetulnya bahannya
tidak jauh berbeda dengan jenis batu gamping yang terjadi secara
organic.Yang membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan
batu kapur tersebut yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya
diendapkan tidak jauh dari tempat semula.
Secara Kimia
Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah jenis batu gamping yang
terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut
ataupun air tawar.
Selain hal diatas, mata air mineral dapat pula mengendapkan batu
gamping. Jenis batu gamping ini terjadi karena peredaran air panas alam yang
melarutkan lapisan batu gamping dibawah permukaan, yang kemudian
diendapkan kembali dipermukaan bumi.Magnesium, lempung dan pasir
merupakan unsur pengotor yang mengendap bersama-sama pada saat proses
pengendapan. Keberadaan pengotor batu gamping memberikan klasifikasi jenis
batu gamping, apabila pengotornya magnesium, maka batu gamping tersebut
diklasifikasikan sebagai batu gamping dolomitan.
Begitu juga apabila pengotornya lempung, maka batu kapur tersebut
diklasifikasikan sebagai batu gamping lempungan, dan batu gamping pasiran
apabila pengotornya pasir. Persentase unsur-unsur pengotor sangat berpengaruh
terhadap warna batu kapur tersebut, yaitu mulai dari warna putih susu, abu-abu
muda, abu-abu tua, coklat, bahkan hitam. Warna kemerah-merahan misalnya,
biasanya disebabkan oleh adanya unsur mangan, sedangkan kehitam-hitaman
disebabkan oleh adanya unsur organik.Batu gamping dapat bersifat keras dan
padat, tetapi dapat pula kebalikannya.Selain yang pejal dijumpai pula yang
3
porous.
Batu
gamping
yang
mengalami
metamorfosa
akan
berubah
komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi
geografis (Aronoff, 1989). Sedangkan menurut Enviromental System Research
Institute (ESRI), SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras
komputer (hardware), perangkat lunak (software), data geografi, personil/manusia
yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate,
memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang
bereferensi geografis. Jadi secara umum SIG adalah suatu sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk menggambarkan permukaan bumi.Sistem ini
menggambarkan, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan
menampilkan data yang secara spasial mereferensikan keadaan bumi.GIS
(Geographic Information System) merupakan bagian dari kemajuan teknologi
informasi.Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus diperhitungkan bagi
4
dan
pengorganisasian
bagi
semua
tindakan
selanjutnya.GIS
(Geographic
Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk
menyimpan
data
dan
manipulasi
informasi
geografis.GIS
(Geographic
KOMPONEN SIG
Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras,
perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta, 2002 & Husein, 2006).
1. Perangkat Keras
Perangkat keras berupa komputer beserta instrumennya (perangkat
pendukungnya).Data yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat
keras. Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
5
2. Perangkat Lunak
Pada matakuliah ini, perangkat lunak yang digunakan adalah
ArcGis.Perangkat lunak merupakan sistem modul yang berfungsi untuk
memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan.Data
hasil penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta) dijadikan satu
menjadi data dasar geografi.Data dasar tersebut dimasukkan ke komputer
melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data
yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau
dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta atau gambar).
3. Pengguna (user)
Teknologi SIG tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengolah
system dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai
kondisi nyata suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik
dan dikerjakan oleh orang orang yang memiliki keahlian yang tepat pada
semua tingkatan.
4. Data Spasial
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data
spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki system
koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian
penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi
(spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan bertikut ini :
b. Data Raster
Amerika Serikat. Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS adalah perpotongan
ke belakang dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS.
2.5.
PENGERTIAN ARCGIS
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Enviroment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsifungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop,
server dan GIS berbasis web. ArcGIS memiliki lima tingkat lisensi yaitu :
a. ArcView, memungkinkan penggna menampilkan data spasial, membuat
b.
BAB III
TINJUAN UMUM
3.1.
LETAK GEOGRAFIS
10
SEJARAH PERUSAHAAN
PT. Ambe Tedong didirikan pada tanggal 10 Januari 2015. Perusahaan ini
didirikan atas pemikiran dan kesepakatan bersama. Direktur perusahan ini adalah
FRANS MADUMA WIJAYA MALAU, S.T., M.T., wakil direktur MAHATIR
EKO SULASTYO, S.T., M.Eng., bendahara DWIKI SINING S.T., M.T.,
sekretaris NOBRIN MENDILA S.T., M.Eng., serta seksi-seksinya oleh ASYER
KARUBUY, S.T., M.T. dan MEGA ASRINA NURDIN S.T., M.T.
3.4.
11
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1.
12
dan alat bantu seperti alat tulis. mengingat alat yang di gunakan lebih
mudah,akurat dan kecil kemungkinan terjadi kesalahan paralaks untuk
perencanaan pembuatan peta topografi, peta kemiringan , luas wilayah dan
sebaran bahan galian yang akan dibuat di aplikasi ArcGis.
4.3.
PROSEDUR PENELITIAN
1. Tentukan posisi titik pertama untuk mengambil data. Untuk melakukan ini,
GPS harus berada di tempat terbuka yang cukup luas.
2. Tekan dan tahan tombol POWER untuk menyalakan GPS,tunggu beberapa
saat sampai muncul halaman muka sebelum GPS melakukan pengujian
secara otomatis, diikuti dengan halaman satelit. GPS
memerlukan
13
Gambar 4.3. Halaman Peta dari Area Calculation dan Halaman Area Calculation
4.4.
ANALISA DATA
Dalam praktikum system informasi geografis dilakukan pengambilan
pengambilan data disekitar Arfai sebanyak 10 titik. Data yang diperoleh dari
lapangan berupa data koordinat dan ketinggian. Data tersebut diperlukan guna
untuk membuat topografi dan peta kemiringan lereng. Pengolahan data dilakukan
melalui excel untuk menentukan koordinat X,Y,Z. Data yang diperoleh masih
diolah menjadi koordinat. Formula yang digunakan untuk mengkonversi dari
derajat menjadi decimal adalah sebagai berikut :
X = d + ( m/60 ) + ( s/3600 )
Y = d + (m/60 ) + ( s/3600 )
( 5.1 )
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.
HASIL
15
NO
DECIMAL
DECIMAL
DEGREE
DEGREE
EAST (X)
SOUTH (Y)
21
134
7,2
54
21,5 134,0353333
0,905972222
134
42,3
54
22,8 134,0284167
0,906333333 118
134
41
54
39,3 134,0280556
0,910916667 139
134
42,2
55
1,5
134,0283889
0,917083333 148
134
44,4
55
20,4
134,029
0,922333333
84
134
30,4
55
42,9
134,0251111
0,928583333
40
134
57,1
55
46,4 134,0325278
0,929555556
12
134
31,8
55
41,2 134,0421667
0,928111111
11
134
39,6
55
26,7 134,0443333
0,924083333
10
134
24,9
55
14,6
0,920722222
134,09025
16
134,0353333
134,0284167
134,0280556
134,0283889
134,029
134,0251111
134,0325278
134,0421667
134,0443333
134,09025
-0,905972222
-0,906333333
-0,910916667
-0,917083333
-0,922333333
-0,928583333
-0,929555556
-0,928111111
-0,924083333
-0,920722222
21
118
139
148
84
40
12
11
9
9
Data yang telah diolah tersebut disimpan dengan format txt (Tab
Delimeted). Selanjutnya data yang telah diolah itu digunakan untuk membuat peta
topografi dan peta kelerengan.
5.1.2. Peta Topografi
1
Gambar 5.4. input data
6. Klik Labelling untuk memunculkan indeks kontur.
5.1.3. Peta Kemiringan Lereng
18
19
Klik Add Data, kemudian input data strm_63_13 untuk membuka peta
papua, isi contour interval dengan anka 10, klik apply lalu ok.
2.
Klik File pilih Add XY Data sama seperti langkah langkah sebelumnya.
3.
4.
Tarik garis garis mengelilingi titik titik poligon untuk membuat batas
wilayah. Setelah selesai atur nama, mata angin, skala dan legenda.
5.
Klik File, pilih Export Map jika ingin menyimpan peta dalam JPEG.
20
5.2.
PEMBAHASAN
Dari hasil peta topografi yang telah dibuat, dapat diketahudi bahwa PT.
Ambe Tedong mempunyai daerah yang tidak terlalu tinggi. Peta kelerengan
digunakan untuk memberikan nilai atau status suatu lokasi berdasarkan
beberapa kriterian di lokasi yang bersangkutan. Pada peta PT. Ambe Tedong
menggunakan kelas lereng menurut Van Zuidam secara umum seperti pada
tabel di bawah.
Tabel 5.3. Kelas lereng berdasarkan Van Zuidam (1985)
Kelas Lereng
Warna yang
lapangan
disarankan
21
0 - 2 (0% - 2%)
Medium
Dark (hijau
gelap)
kondisi kering
Landai (sloping), pergerakan
Hijau cerah
Kuning
16 - 35 (30% - 70%)
Orange
Medium dark
100%)
red (merah
secara intensif.
gelap)
BAB VI
PENUTUP
6.1.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan eksplorasi di daerah Arfai, bahan galian yang berpotensi
23
dapat
menginformasikan
ketinggian,
kemiringan,
maupun
penyebaran bahan galian di daerah tersebut dalam bentuk peta topografi, peta
kemiringan lereng dan lain sebagainya berdasarkan data yang diambil
menggunakan GPS (Global Positioning System).
6.2.
SARAN
1. Penambahan GPS agar praktikan bisa lebih cepat mengambil data di
lapangan.
2. Koordinasi antarpraktikan, antarasisten maupun antarpraktikan dan asisten
bisa lebih baik lagi.
3. Pembuatan modul yang lebih lengkap agar praktikan bisa mempelajarinya
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Asisten Sistem Informasi Geografis. 2015. MODUL ARCGIS TINGKAT
DASAR. MANOKWARI: ASSOSIATION MINING OF ASSISTEN (INTANT)
Prahasta, Edi. 2005. Laporan Sistem Informasi Geografis,
http://www.inigis.com/2005/02/tutorial-ArcMap.html, (diakses 23 Mei 2015)
24
LAMPIRAN
1. Lampiran Peta Topografi
25
26
27
28
5. Lampiran Dokumentasi
29
30
31