Mikromiretik Printblog
Mikromiretik Printblog
PARAF
MIKROMERETIKA
Nama
Regiman Widyana
0111037
Rissa Noor A
A 0111 053
A 0112079
Tanggal Praktikum
Asisten Laboratorium
:
Melvi
Rudianto
S.Farm
S.Farm
I. Tujuan
Mampu menentukan ukuran partikel serbuk dengan metode
mikroskopik.
Mampu menentukan kerapatan curah dan mampat dari suatu serbuk.
Mampu menentukan kecepatan alir dan sudut istirahat dari suatu
serbuk.
II. Prinsip
Berdasarkan penentuan ukuran partikel dengan mikroskopik.
Menentukan kerapatan curah berdasarkan mengamati volume
serbuk yang menempati suatu wadah sedangkan kerapatan mampat
ditentukan dengan memampatkan serbuk dalam wadah hingga
diperoleh volume konstan.
Menentukan kecepatan alir ditentukan dengan mengukur kecepatan
jatuh serbuk yang dialirkan melalui suatu corong.
III.Teori
Mikromeritika adalah ilmu dan teknologi mengenai partikel
kecil. Pengetahuan dan kontrol dari ukuran partikel penting dalam
ilmu farmasi dan material. Ukuran dan juga luas permukaan
partikel, dapat berhubungan dengan sifat fisik, sifat kimia dan
sifat-sifat farmakologi dari obat-obatan. Secara klinis, ukuran
partikel obat dapat mempengaruhi pelepasan dari bentuk sediaan
yang diberikan secara oral, parenteral, rektal dan topikal.
Formulasi yang baik dari suspensi, emulsi dan tablet, baik
stabilitas fisika dan respon farmakologi juga tergantung pada
ukuran partikel yang ada dalam produk. Pengetahuan dan
pengendalian ukuran, serta kisaran ukuran partikel sangat penting
dalam farmasi. Jadi ukuran, dan karenanya juga luas permukaan,
dari suatu partikel dapat dihubungkan secara berarti pada sifat
fisika, kimia dan farmakologi dari suatu obat. Secara klinik ukuran
partikel suatu obat dapat mempengaruhi penglepasannya dari
bentuk-bentuk sediaan yang diberikan secara oral, parenteral,
rektal dan topikal. Formulasi yang berhasil dari suspensi, emulsi
dan tablet, dari segi kestabilan fisik dan respon farmakologis, juga
bergantung pada ukuran partikel yang dicapai dalam produk
tersebut. Dalam bidang pembuatan tablet dan kapsul,
pengendalian ukuran partikel penting sekali dalam mencapai sifat
aliran yang diperlukan dan pencampuran yang benar dari granul
dan serbuk. Hal ini membuat seorang farmasis kini harus
mengetahuhi pengetahuan mengenai mikromimetik yang baik.
V.
Prosedur
a. Penentuan Ukuran Partikel secara Mikroskopik
Dilakukan kalibrasi ukuran kotak micrometer pada pembesaran
lensa objektif 100X dan 400X. Disuspensikan sedikit serbuk uji
kedalam cairan yang tidak melarutkan, kemudian amati larutan
suspensi tersebut diatas gelas objek. Lalu diamati partikel
VI.
Data Pengamatan
P ercobaan I
1 kotak = 0,070mm = 70 m
paracetamol
No
Rentang
partikel (m)
1
0-70
2
70-140
3
140-210
4
210-3
Rata- Rata
Frekuensi
(n)
188
54
40
4
Dln
1
2
3
4
5
35
70
105
0,75
52,6
87
Rentang partikel Frekuensi Dln
(m)
(n)
0-70
80
35
70-140
78
70
140-210
46
105
210-3
42
0,75
3-3,70
20
1,85
3,70-73,7
22
73,7-143,7
143,7-6
No
Rata-rata
36,8
5
71,8
5
3
40,5
37
Dsn
179,5
143,6
484,6
1,766
202,3
66
Dsn
179,5
143,6
484,6
1,766
26,50
8
20,94
9
155,2
91
113,0
4
140,6
56
Avicel
102
PH
Amprotab
No
Dln
Dsn
35
70
105
0,75
52,6
87
179,5
143,6
484,6
1,766
202,3
36
Percobaan I
Parasetamol
Wo
W1
W2
W3
W4
W5
=
=
=
=
=
=
22,03 gram
48,80 gram
26,77 gram
1 gram
49,04 gram
21,27 gram
Vsampel = =
Vs
Bj nyata =
m 8,59
=
=0,859 gram/ml
v
10
W5
21,27
=
=21,27 gram/ml
pelarut
1
W 1 48,80
=
=2,2943 gram/ml
V s 21,27
Amportab
Wo = 22,03 gram
W1
W2
W3
W4
W5
=
=
=
=
=
48,80 gram
26,77 gram
1 gram
49,10 gram
21,33 gram
Vsampel = =
Vs
W5
21,13
=
=21,13 gram/ml
pelarut
1
Bj nyata =
m 8,59
=
=0,859 gram/ml
v
10
W 1 48,80
=
=2,3095 gram/ml
V s 21,13
Avicel PH 102
Wo
W1
W2
W3
W4
W5
=
=
=
=
=
=
22,03 gram
48,80 gram
26,77 gram
1 gram
49,07 gram
21,30 gram
Vsampel = =
Vs
Bj nyata =
m 8,59
=
=0,859 gram/ml
v
10
W5
21,30
=
=21,30 gram/ml
pelarut
1
W 1 48,80
=
=2,2911 gram/ml
V s 21,30
Percobaan III
Avicel
Waktu alir rata-rata
Tinggi serbuk
Rata-rata diameter serbuk
Massa alir serbuk
= 3,5 detik
= 2,1cm
10,5+10,6 +10,5
=10,53 cm
=
3
= 37,92 gram
Tg =
tinggi puncak
3,7
=
=0,74
jari jari lingkaran 5
= 36,50
Parasetamol
Waktu alir rata-rata
jelek)
Tinggi serbuk
Tg =
= 3,2 cm
11 +11,2+11,3
=11,163 cm
3
= 35,10 gram
tinggi puncak
4,1
=
=0,92
jari jari lingkaran 4,415
= 42,61
Amprotab
Waktu alir rata-rata
jelek)
Tinggi serbuk
= 3,8 cm
11,7 +11,7 +11,5
=11,63 cm
3
Percobaan IV
Keterangan
Avicel
V curah
V mampat
80 ml
64 ml
70,98
gr
Berat zat
Parasetamo
l
80 ml
50 ml
Amprota
b
80 ml
59 ml
56,97 gr
65,7 gr
Amportab
Kompresibilitas Carr =
=
8059
100 =26,25
80
Rasio Hausner =
mampat 1,130
=
=1,376
cura h
0,821
Parasetamol
Kompresibilitas
Carr
mampat 1,140
=
=1,601
cura h
0,712
Rasio Hausner =
8050
100 =37,5
80
Avicel PH 102
Kompresibilitas
Carr
8064
100 =20
80
mampat 1,109
=
=1,250
cura h
0,887
VII.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mikromeretik dengan
prosedur mengukur partikel serbuk, menentukan kecepatan alir dan
sudut istirahat serta kerapatan curah dan kerapatan mampat dari
sampel bahan padat yang berupa parasetamol, amprotab, dan avicel
pH 102.
Pertama melakukan pengukuran ukuran partikel zat, semoa zat yang
akan diukur dengan menggunakan mikroskop dibasahi terlebih dahulu
menggunakan pelarut, namun bukan pelarut yang dapat melarutkan
zat, sehingga zat yang dibasahi jangan sampai larut dalam pelarut
tersebut dikarenakan itu hanya berfungsi untuk membasahi zat agar
terlihat di object glass, sebelum melakukan pengukuran mikroskop di
kalibrasi terlebih dahulu, bertujuan untuk mengetahui berapa ukuran
yang menempati satu kotak dalam object glass, sehingga nanti kita
bisa tahu, suatu ukuran partikel dari hasil kalibrasi tersebutKeuntungan
dari metode mikroskopik diantaranya dapat langsung secara jelas
melihat bentuk partikel dari sampel yang akan diuji. Sedangkan
kelemahan dari metode ini yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk
pegamatannya serta diperlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi
dalam menghitung ukuran partikel rata-rata serta luas permukaan
serbuk rata-rata. Didapat hasil ukuran partikel yang terbesar adalah
avicel, seharusnya ukuran avicel itu sangan kecil dibandingkan dengan
paracetamol dan amprotab, itu dikarenakan karena pada saat
membasahi preparat, terlalu banyak sehingga zat-zat avicel menyatu,
sehinnga yang teramati di mikroskop seperti bongkahan-bongkahan
besar, sehingga pengukuran menjadi besar.Sedangkan pada
paracetamol terlihat jelas berbentuk kristal/jarum yang menempati
kotak sehingga dapat terukur jelas berapa bagian yang dapat
menempatio satu kotak, begitu juga dengan amprotab terlihat jelas
partikel-partikel yang menempati kotak sehingga pengukuran nya
dapat terukur dengan jelas.
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai pengaruh dalam
penentuan sediaan obat. Dalam pembuatan tablet dan kapsul,
pengontrolan ukuran partikel penting dilakukan untuk mendapatkan
sifat alir yang tepat dari granulat dan serbuk. Semakin kecil ukuran
partikel dari serbuk maka sifat alir dari serbuk semakin baik.
Sebaliknya semakin besar ukuran partikel, maka sifat alir dari serbuk
kurang baik. Hal ini disebabkan, karena ukuran partikel yang kecil lebih
banyak mendapatkan ruang untuk keluar dan lebih cepat untuk keluar,
partikel yaitu dari berkurangnya pelarut dari sampel yang diuji. Ukuran
partikel dari sampel juga berpengaruh untuk kerapatan sejati.
Apabilapartikel sampel besar maka jumlah pelarut yang keluar dari
wadah yang dipakai pun cukup banyak dan bobot jenis sampelnya pun
pasti besar.Dan juga apabila berat jenisnya lebih berat maka akan
berpengaruh pada kecepatan alir dari zat tersebut.
VIII. Kesimpulan
Dengan mengetahui ukuran partikel maka akan mengetahui
kecepatan alir suatu zat baik atau tudak. Jika ukuran partikel kecil maka
kecepatan alir baik, sebaliknya jika ukuran partiukel besar maka kecepatan
alir kurang baik. Jika ukuran partikel kecil maka kerapatannya akan
semakin mampat karena sudut istirahatnya semakin kecil, sebaliknya jika
ukuran partikel besar maka kerapatan mampatnya kurang mampat karena
sudut istirahatnya lebih besar. Kerapatan sejati bertujuan untuk
mengetahui bobot jenis nyata dari suatu zat. Apabila bobot jenisnya
semakin besar maka kecepatan alirnya semakin bagus karena gaya
gravitasi yang ditimbulkan semakin besar sehingga mendorong partikel zat
lebih mudah jatuh.