Anda di halaman 1dari 4

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan entitas ABC tanggal 31 Desember 20x1, serta kinerja
keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan atas Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Lain
[Bentuk dan isi bagian ini dalam laporan auditor akan bervariasi tergantung pada sifat
tanggungjawab pelaporan lain auditor]
[Tanda tangan auditor]
[Tanggal laporan auditor]
[Alamat auditor]
MODIFIKASI TERHADAP OPINI AUDITOR
Auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor ketika:
a) Auditor menyimpulkan bahwa, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan
keuangan secara keseluruhan tidak bebas dari kesalahan penyajian material; atau
b) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan
penyajian material.
Sifat Kesalahan Penyajian Material
SA 700 mengharuskan auditor, untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan, untuk
menyimpulkan apakah keyakinan memadai telah diperoleh tentang apakah laporan keuangan
secara

keseluruhan

bebas

dari

kesalahan

penyajian

material.

Kesimpulan

ini

memperhitungkan pengevaluasian auditor atas kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika
ada, dalam laporan keuangan berdasarkan SA 450.
SA 450 mendefinisikan suatu kesalahan penyajian sebagai suatu selisih antara angka,
kasifikasi, penyajian, atau pengungkapan dari suatu pos yang dilaporkan dalam laporan
keuangan beserta angka, klasifikasi, penyajian atau pengungkapan yang diharuskan untuk pos
tersebut sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Karena itu, suatu
kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan dapat timbul dalam kaitannya dengan:
a) Ketepatan kebijakan akuntansi yang dipilih;
b) Penerapan kebijakan akuntansi yang dipilih;
c) Ketepatan atau kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Ketepatan Kebijakan Akuntansi yang Dipilih

Dalam hubungannya dengan ketepatan kebijakan akuntansi yang dipilih oleh


manajemen, kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan dapat timbul

ketika:
a) Kebijakan akuntansi yang dipilih tidak konsisten dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku; atau
b) Laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, tidak mencerminkan
transaksi dan peristiwa dalam suatu cara untuk mencapai penyajian wajar.
Penerapan Kebijakan Akuntansi yang Dipilih

Dalam hubungannya dengan penerapan kebijakan akuntansi yabg dipilih, kesalahan


penyajian material dalam laporan keuangan dapat timbul:
a) Ketika manajemen tidak menerapkan kebijakan akuntansi yang dipilih secara
konsisten sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan, termasuk ketika
manajemen tidak menerapkan kebijakan akuntansi yang dipilih secara konsisten
antara periode atau terhadap transaksi dan peristiwa serupa (konsistensi dalam
penerapan); atau
b) Karena metoda penerapan kebijakan akuntansi yang dipilih (seperti suatu
kesalahan dalam penerapan yang tidak disengaja).

Ketepatan Kecukupan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan


Dalam kaitannya dengan ketepatan atau kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan;
kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan dapat timbul ketika:
a) Laporan keuangan tidak mencantumkan seluruh pengungkapan yang diharuskan
oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
b) Pengungkapan dalam laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku; atau
c) Laporan keuangan tidak menyajikan pengungkapan yang diperlukan untuk
mencapai penyajian wajar.
Sifat Ketidakmampuan untuk Memperoleh Bukti Audit yang Cukup dan Tepat
Ketidakmampuan auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat (pembatasan
ruang lingkup audit) dapat timbul dari:
a) Kondisi di luar pengendalian entitas
b) Kondisi yang berkaitan dengan sifat atau waktu dari pekerjaan auditor; atau
c) Pembatasan yang dilakukan oleh manajemen
Contoh-contoh kondisi di luar pengendalian entitas, mencakup sebagai berikut:

Catatan akuntansi entitas telah musnah


Catatan akuntansi suatu komponen signifikan disita oleh otoritas pemerintah hingga
waktu yang tidak dapat ditentukan.

Contoh-contoh kondisi yang berkaitan dengan sifat atau waktu pekerjaan auditor,
mencakup:

Entitas diharuskan untuk menggunakan metoda akuntansi ekuitas suatu entitas


terasosiasi, dan auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
tentang informasi keuangan entitas terasosiasi tersebut untuk mengevaluasi apakah

metoda ekuitas tersebut telah diterapkan dengan tepat.


Waktu penunjukan auditor menyebabkan auditor tidak dapat mengobservasi

perhitungan fisik persediaan.


Auditor menentukan bahwa pelaksanaan prosedur substantif saja adalah tidak cukup,
tetapi pengendalian entitas tidak efektif.

Contoh-contoh pembatasan yang dilakukan oleh manajemen

Manajemen mencegah auditor untuk mengobservasi penghitungan fisik persediaan.


Manajemen mencegah auditor untuk melakukan konfirmasi eksternal atas saldo akunakun tertentu.

PENENTUAN TIPE MODIFIKASI TERHADAP OPINI AUDITOR


Modifikasi yang harus dilakukan terhadap opini auditor, tergantung pada materialitas dan
seberapa pervasif dampak dari faktor penyebab modifikasi terhadap kewajaran laporan
keuangan sebagai keseluruhan. Pengaruh pervasif terhadap laporan keuangan adalah
pengaruh yang menurut pertimbangan auditor:
i.
ii.

Tidak terbatas pada unsur, akun, atau pos tertentu laporan keuangan;
Jika dibatasi, merupakan atau dapat merupakan suatu proporsi yang substansial dalam

iii.

laporan keuangan; atau


Dalam hubungannya dengan pengungkapan, adalah fundamental bagi pemahaman
pengguna laporan keuangan.

Tipe modifikasi terhadap opini auditor terdiri dari:


1) Opini wajar dengan pengecualian
2) Opini tidak wajar
3) Opini tidak menyatakan pendapat
Tabel 2-1 Pertimbangan Auditor untuk Memodifikasi opini Audit
Pertimbangan Auditor tentang Seberapa Pervasif
Sifat Hal-hal yang
Menyebabkan Modifikasi
Laporan keuangan mengandung

Pengaruh atau Pengaruh yang mungkin Timbul


terhadap Laporan Keuangan
Material Tetapi Tidak
Material dan Pervasif
Pervasif
Opini wajar dengan
Opini tidak wajar

kesalahan penyajian material


Ketidakmampuan untuk
memperoleh bukti audit yang

pengecualian
Opini wajar dengan

Opini tidak menyatakan

pengecualian

pendapat

cukup dan tepat


Opini Wajar dengan Pengecualian

Auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian ketika:


a) Auditor, setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan bahwa
kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara agregasi, adalah material,
tetapi tidak pervasif, terhadap laporan keuangan; atau
b) Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari
opini, tetapi auditor menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan penyajian yang tidak
terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada, dapat menjadi
material, tetapi tidak pervasif.
Opini Tidak Wajar
Auditor harus menyatakan opini tidak wajar ketika memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat, menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian, baik secara individual maupun secara
agregasi, adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan.
Opini Tidak Menyatakan Pendapat
Auditor harus tidak menyatakan pendapat ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat yang mendasari opini, dan auditor menyimpulkan bahwa pengaruh
kesalahan penyajian material yang tidak terdeteksi mungkin timbul terhadap laporan
keuangan, jika ada, dapat bersifat material dan pervasif. Auditor juga tidak menyatakan
pendapat ketika banyak ketidakpastian.

Anda mungkin juga menyukai