Anda di halaman 1dari 56

Jika seorang keturunan Adam meninggal

maka putuslah segala amalannya,


kecuali 3 hal, yaitu:

Sedekah jariyah
ilmu yang bermanfaat
Doa anak yang soleh

PAJAK
INTERNASIONAL

DOMISILI FISKAL

Tax Specialist

LOGO

Cintailah Ilmu Pengetahuan,


sebagaimana Kita mencintai
diri kita sendiri,
karena dengan berilmu pengetahuan,
Kita pasti akan selamat baik di dunia
maupun kelak di akhirat

Petuah bijak para profesional

Nama
Pendidikan

: Iji Samaji, SE., M.Si., Ak., CA., BKP., ( Register No. D-51.705)
Akuntan Profesional No. 11.D51705 Chartered Accountant
: - Lulusan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Tahun 1993 Universitas Sangga
Buana (d/h STIE YPKP ) Bandung
- Lulusan Magister Akuntansi Konsentrasi Perpajakan April 2007 Universitas
Airlangga Surabaya
- Lulusan Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Juli 2012 Universitas
Airlangga Surabaya

Pengalaman Kerja : - Staf Audit & Supervisor Audit pd KAP Drs. Sanusi & Rekan di Bandung
- Accounting Staff pd PT. Indah Karya (Persero) BUMN di Bandung
- Chief Accounting & Tax Manager pd Perusahaan Industri di Surabaya
- Dosen Spesialisasi Perpajakan pada beberapa kampus antara lain di :
a. FE Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
b. FE&B Universitas Airlangga Surabaya
c. STIE Perbanas Surabaya
d. Poltek Ubaya Surabaya
e. LP3i Sidoarjo
f. FE Universitas Widyatama Bandung
g. FE Universitas Sangga Buana Bandung
h. Politeknik LP3i Bandung

- Tax Instructor (Brevet Pajak A&B) pada beberapa lembaga antara lain di :
a. IAI Wilayah Jawa Timur
b. LPPAPSI FEB - Universitas Airlangga Surabaya
c. STIE Perbanas Surabaya
Pekerjaan Sekarang: - Konsultan Pajak Terdaftar (Registered Tax Consultants) KKP IJI SAMAJI
- Dosen Spesialisasi Perpajakan, Akuntansi & S.I.A pada kampus :
TELKOM UNIVERSITY; Telkom Applied Science School (TASS)
- Tax Instructor (Brevet Pajak A&B) pada beberapa lembaga antara lain di :
a. IAI Wilayah Jawa Barat
b. BPLK Pajak P5 Jawa Barat
c. IAI Knowledge Center Cabang Solo Jawa Tengah
d. FE UK Maranatha Bandung
- Trainer & Pembicara dlm seminar & workshop akuntansi & perpajakan
Keanggotaan Profesi: - Anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI)
Cabang Bandung No. 2238
- Anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Barat No. 11.D51705
- Anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bandung
Koordinator Jawa Barat. No. Anggota 022-00384.

PAJAK
INTERNASIONAL

Presented by:

Iji Samaji, S.E., M.Si., Ak., CA., BKP.

081 357 822 744


08190819- 13200 364
(Home) 022022-8888 6851
08888299629
022-61567822
08889438080
iji_sam@yahoo.co.id
kkpisam_cmh@yahoo.co.id

Lecturer n Chartered Accountant


Tax Instructor / Accounting Trainer
Registered Tax Consultants / Tax Adviser
Accounting Service & Management
Advisory
Writer Instructor Lecturer

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JENDERAL A. YANI

Pajak internasional

KULIAH

LOGO

Kompetensi

Mahasiswa dapat memahami status


kependudukan yg digunakan untuk tujuan
pemajakan

Tax Specialist

Kriteria Penilaian
(100/jumlah soal) x jawaban yg benar

Bentuk Evaluasi

Pertanyaan tertulis akhir kuliah


Referensi pustaka :

Anang Mury Kurniawan, 2011. Pajak Internasioanl,


Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor
Tax Specialist

Bahan kajian & sub bahan kajian

Domisili Fiskal :
1. Subjek pajak DN & LN dan
perbedaannya, bukan subjek pajak
2. Penentuan domisili fiskal di beberapa
negara
3. Surat keterangan domisili

10

ISam

Pokok
Bahasan

 Sub

1. Subjek Pajak DN & LN dan


perbedaannya, bukan Subjek Pajak

11

LOGO

Pengertian Domisili Fiskal


Domisili Fiskal (Fiscal Domicile) atau Fiscal Resident adalah
status kependudukan yg digunakan untuk tujuan pemajakan
UU PPh menggunakan istilah Subjek Pajak Dalam Negeri (SPDN)
utk penduduk (Resident), dan Subjek Pajak Luar Negeri (SPLN) utk
bukan penduduk (Non Resident)

Status penduduk dan bukan penduduk akan mempengaruhi


pemajakan atas penghasilan seseorang
Pemajakan utk penduduk menggunakan prinsip World Wide Income,
shg akan dikenakan pajak dinegara domisili, baik penghasilan yg
diterima atau diperoleh didalam negeri maupun penghasilan
penghasilan yg diterima atau diperoleh di luar negeri

Pengertian Domisili Fiskal

Sedangkan pemajakan utk bukan penduduk, umumunya


dikenakan di negara sumber hanya atas penghasilan yg
diterima atau diperoleh dari negera tersebut.

SUBJEK PAJAK (Pasal 2)


Objek Pajak
Orang Pribadi
SUBJEK PAJAK
DALAM NEGERI
Pasal 2(3)

SUBJEK
PAJAK
Pasal 2(2)

SUBJEK PAJAK
LUAR NEGERI
Pasal 2(4)

Seluruh Penghasilan

Badan

Pasal 4

Warisan yang
belum terbagi
Orang
Pribadi

Badan

Penghasilan dari kegiatan


operasi dan harta yang
dimiliki/dikuasai
Penghasilan kantor pusat

BUT

Penghasilan lainnya yang


diperoleh sehubungan dengan
penghasilan kantor pusat
Pasal 5(1)

Non BUT
14

Penghasilan yang diperoleh


dari Indonesia
Pasal 5(1)
14

Subyek Pajak
yaitu Orang yang dituju oleh UU untuk dikenakan pajak.
PPh ini dikenakan terhadap SP berkenaan dengan
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam
tahun pajak.

Subjek Pajak adalah Orang Pribadi, Warisan atau Badan,


termasuk Bentuk Usaha Tetap, baik yg berada di dalam
negeri maupun berada di luar negeri, yg mempunyai atau
memperoleh penghasilan dari Indonesia
15

Klasifikasi Subyek PPh

(Psl 2 UU PPh)

1. Subyek Pajak Orang Pribadi (OP) Dalam Negeri


 OP bertempat tinggal di Indonesia
 OP yg berada di Indonesia > 183 hari dlm jangka waktu 12 bln
 OP dlm suatu thn pajak berada di Indonesia dan berniat tinggal di
Indonesia
 Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan
yang berhak

16
16

Iji Samaji,
SE. M.Si.

9/13/2014

Klasifikasi Subyek PPh

(Psl 2 UU PPh)

2. Subyek Pajak Orang Pribadi (OP) Luar Negeri


 OP tidak bertempat tinggal di Indonesia
 OP yg berada di Indonesia < 183 hari dlm jangka waktu 12 bln
yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan atau yang
dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia
tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan.

17
17

Iji Samaji,
SE. M.Si.

9/13/2014

Subjek Pajak (1)

Subjek
Pajak
SPDN
(residen)

Orang Pribadi

Badan

Bertempat tinggal di Indonesia,


Berada di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, atau
Berada di Indonesia dan berniat untuk
bertempat tinggal di Indonesia
(Pasal 2 ayat (3) a UU PPh)

 Didirikan, atau
 Bertempat kedudukan di Indonesia.
(Pasal 2 ayat (3) b UU PPh)

Kewajiban Pajak Subjektif:


Dimulai: saat orang pribadi dilahirkan,
berada, atau berniat untuk bertempat
tinggal di Indonesia,
Berakhir pada saat meninggal dunia atau
meninggalkan Indonesia untuk selamalamanya.
(Pasal 2A ayat (1) UU PPh)

Kewajiban Pajak Subjektif:


Dimulai pada saat badan didirikan atau
bertempat kedudukan di Indonesia
Berakhir pada saat dibubarkan atau
tidak lagi bertempat kedudukan di
Indonesia
(Pasal 2A ayat (2) a UU PPh)

18

Subjek Pajak (2)


Subjek Pajak

SPLN (non
residen)

Orang Pribadi

Badan

Tidak bertempat tinggal di


Indonesia, atau
Berada di Indonesia tidak lebih dari
183 hari dalam jangka waktu 12
bulan
(Pasal 2 ayat (4) UU PPh)

 Tidak didirikan, dan


 Tidak bertempat kedudukan di
Indonesia.
(Pasal 2 ayat (4) UU PPh)

Kewajiban Pajak Subjektif:

Kewajiban Pajak Subjektif:


Dimulai pada saat badan menerima
atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia,
Berakhir pada saat badan tidak lagi
menerima atau memperoleh
penghasilan tersebut.

Dimulai pada saat orang pribadi


menerima atau memperoleh
penghasilan dari Indonesia,
Berakhir pada saat orang pribadi
tidak lagi menerima atau memperoleh
penghasilan tersebut.
(Pasal 2A ayat (4) UU PPh)

(Pasal 2A ayat (4) UU PPh)


19

Subjek Pajak (3)


Subjek Pajak

BUT

Orang Pribadi

Badan

Bentuk usaha tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh:
 orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan,  SPLN Orang Pribadi
atau
 badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia 
SPLN Badan,
untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.
Kewajiban Pajak Subjektif:
Dimulai pada saat orang pribadi atau badan menjalankan usaha atau
kegiatan melalui suatu Bentuk Usaha Tetap.
Berakhir pada saat orang pribadi atau badan tidak lagi menjalankan usaha
atau kegiatan melalui suatu Bentuk Usaha Tetap
(Pasal 2A ayat (3) UU PPh)
20

Perbedaan Antara SP DN & SP LN

21

SP Dalam Negeri

SP Luar Negeri

 Dikenakan pajak atas


penghasilan baik yang
diterima atau diperoleh
dari Indonesia dan luar
Indonesia
 Didasarkan atas
penghasilan netto
dengan tarif umum
 Wajib menyampaikan
SPT tahunan

 Dikenakan pajak hanya


atas penghasilan yang
berasal dari sumber
Indonesia
 Didasarkan atas
penghasilan bruto
dengan tarif pajak
sepadan (final)
 Tidak wajib
menyampaikan SPT
tahunan

Subjek Pajak Dalam Negeri


UU PPh tidak melihat status SP OP berdasarkan kewarganegaraan, namun
lebih pd faktor :
a. Tempat tinggal,
b. Berapa lama berada di Indonesia, dan
c. Adanya niat utk bertempat tinggal di Indonesia
Iustrasi

Mr. John Kemoth, seorang warga negara asing (WNA) mengikat kontrak utk bekerja
selama dua tahun pd sebuah perusahaan pertambangan yg melakukan kegiatan
pengeboran minyak & gas (migas) lepas pantai di Indonesia.
Mr. John Kemoth berada di Indonesia selama 300 hari dalam setiap tahunnya.
Dari ilustrasi tsb, maka dapat diketahui bahwa :
1. Dgn menandatangani kontrak kerja, hal inimmenunjukkan bahwa Mr. John Kemoth
punya niat utk berada di Indonesia, dan
2. Mr. John Kemoth secara fisik berada di Indonesia selama 300 hari selama satutahun
atau lebih dari 183 hari dalam satu tahunnya

Implikasi SPDN
Untuk WP Badan DN penentuan domisili fiskal dilihat
dari tempat didirikan atau tempat kedudukan badan tsb.
Pengertian didirikan di Indonesia merupakan dasar
hukum atas pendirian badan tsb, dgn menggunakan
hukum Indonesia dan kemudian didaftarkan di
Indonesia.
Contoh : utk mendirikan perseroan terbatas, maka harus
menggunakan dasar hukum UU Nomor 40 Tahun 2007
dan ketentuan lain yg terkait dgn pendirian PT di
Indonesia, kemudian didaftarkan utk mendaftarkan
pengesahan dari kehakiman.
Tempat kedudukan adalahtempat kedudukan manajemen
efektif (effective Management) berada, yaitu sbg tempat
biasanya keputusan2x penting manajemen tsb diambil.
Tempat kedudukan manajemen = Kantor Pusat WP
badan terletak.

Subjek Pajak Luar Negeri


SPLN, baik OP maupun Badan sekaligus merupakan wajib pajak, karena
menerima &/ memperoleh penghasilan yg bersumber dari Indonesia atau
menerima &/ memperoleh penghasilan yg bersumber dari Indonesia melalui
Bentuk Usaha Tetap (BUT) di Indonesia.
Iustrasi

Mr. Bill, seorang warga negara asing (WNA) yg mempunyai keahlian dlm bidang
geocesmic. Mr. Bill bekerja pd perusahaan pertambangan yg sdg dlm tahap eskplorasi di
kawasan Indonesia Timur. Pekerjaan tsb mengharuskan Mr. Bill utk melakukan kunjungan
ke lokasi penambangan beberapa kali dlm satu tahun.
Mr. Bill berada di Indonesia selama 120 hari dalam setiap tahunnya.
Dari ilustrasi tsb, maka dapat diketahui bahwa :
1. Mr. Bill berada di Indonesia selama 120 hari atau kurang dari 183 hari, sehungga
status subjek pajak utk Mr. Bill adalah SPLN.

Implikasi SPLN
Untuk WP LN hanya akan dikenakan pajak atas
penghasilan yg diterima atau diperoleh bersumber do
Indonesia saja.
Psl 26 UU PPh mengatur, bahwa atas penghasilan WP LN
dgn nama dan dlm bentuk apapun yg dibayarkan,
disediakan utk dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh bandan pemerintah, SP DN,
peneyelenggara kegiatan, BUT, atau perwakilan
perusahaan luar negeri lainnya, maka kpd W{P LN selain
BUT, dipotong pajak sebesar 20% dari jumlah bruto oleh
pihak yg membayarakan.
Contoh : suatu badan SP DN membayarkan royalti
sebesar Rp. 100 juta kpd WP LN, maka SP DN tsb
berkewajiban memotong PPh sebesar 20% dari Rp. 100
juta atau Rp. 20 juta

Perbedaan SP DN dan SP LN
WP DN

WP LN

1. Dikenai pajak atas penghasilan baik 1.


Dikenai
pajak
hanya
atas
yg diterima atau diperoleh dari penghasilan yg berasal dari sumber
Indonesia maupun dari luar Indonesia. penghasilan di Indonesia.
2. Dikenai pajak berdasarkan
penghasilan netto dgn tarif umum

2. Dikenai pajak berdasarkan


penghasilan bruto dgn tarif sepadan

3. Wajib menyampaikan SPT Tahunan


PPh sbg sarana utk menetapkan pajak
yg terutang dlm satu tahun pajak

3. Tidak wajib menyampaikan SPT


Tahunan PPh kewajiban pajaknya
dipenuhi melalui pemotongan pajak yg
bersifat final.

Contoh Ilustrasi

Sp dn
Pak Bejo Sugeng Rawuh seorang SP DN, dlm tahun
berjalan ia memperoleh penghasilan netto dari dalam
negeri sebesar Rp. 300 juta dan penghasilan netto dari
luar negeri sebesar Rp. 100 juta, berapakah penghasilan
Pak Bejo SR yg akan dikenakan pajak di Indonesia ?
Jawab : Dlm hal ini pak Bejo S.R berstatus sbg SP DN
shg penghasilan yg akan dikenakan pajak di Indonesia
adalah sebesar Rp. 400 juta. Nilai nominal tsb
merupakan penjumlahan Rp. 300 juta + Rp. 100 juta
Sbg SP DN, Pak Bejo S.R, memiliki kewajiban utk
menyampaikan SPT. Bagi WP OP setelah penghasilan
netto dikurangi PTKP, maka akan dikenakan tarif
progresif sesuai psl 17 Uu PPh No. 36 Tahun 2008.

Contoh Ilustrasi

Sp ln
Mr. Cruzz berstatus sbg SP LN, berprofesi sbg seorang
konsuktan manajemn. Pada tahun 2013, Mr. Cruzz
memperoleh penghasilan dari luar negeri sebesar Rp.
600 juta dan penghasilan dari pemberian jasa konsultasi
di Indonesia sebesar Rp. 300 juta dgn biaya operasional
selam memebrikanjasa konsutasi di Indonesia sebesar
Rp. 200 juta. Berapakah penghasilan MR Cruzz yg akan
dikenakan pajak di Indonesia ?
Jawab : Dlm hal ini Mr Cruzz berstatus sbg SP LN shg
penghasilan yg akan dikenakan pajak di Indonesia hanya
atas penghasilan yg bersumber dari Indonesia yautu
sebesar Rp. 300 juta dari basis bruto. Sdgkan
penghasilan yg gersumberdari luar negeri Rp. 600 juta
tidak akan dipajaki di Indonesia.
Tarif pajak yg dikenakan adalah tarif PPh psl 26 sebesar
20% bersifat final.

ISam

Pokok
Bahasan

 Sub

2. Penentuan Domisili Fiskal di


Beberapa Negara

29

LOGO

Penentuan Domisili Fiskal


Domisili adalah letak atau tempat dimana subjek pajak tinggal
ataupun alamat dimana suatu instansi berdiri, Domisili fiskal
digunakan untuk menentukan pemajakan. Untuk subjek pajak
orang pribadi , kriteria yang digunakan untuk menentukan definisi
penduduk cukup beragam, tergantung dari falsafah yang dianut
masing masing negara.
Sebagai contoh, berikut ini merupakan definisi penduduk untuk
tujuan pemajakan dibeberapa negara :

Negara Amerika Serikat


Di Amerika Serikat yang termasuk subjek pajak yaitu
penduduk atau warga negara Amaerika serikat dan
semua pemegang kartu green card. Green card adalah
kartu atau surat izin untuk menetap di Amerika Serikat.
Adapun masyarakat atau warga negara lain yang
dianggap sebagai penduduk dan dikenakan pajak yaitu
apabila seseorang tersebut lebih dari 31 hari tinggal di
Amerika serikat.

Negara Hongkong
Dalam penetapan subjek pajak dilihat dari domisili fiskal Hongkong mempunyai
aturan tersendiri . Di Hongkong seseorang akan dianggap sebagai penduduk
untuk tujuan pemajakan di Hongkong, jika terdapat atau termasuk dalam
ketentuan - ketentuan sebagai berikut :
a. Warga Negara Tersebut lahir di Hongkong.
b. Warga Negara cina yang lahir di Hongkong dan secara syah di izinkan untuk
tinggal di Hongkong.
c. Warga negara Cina yang lahir di luar Hongkong, tetapi orang tuanya sudah
menjadi warga negara tetap di Hongkong.
d. Warga negara asing yang tinggal di Hongkong secara sah selama 7 Tahun.
e. Warga negara asin di bawah usia 21 lahir di Hongkong fgn orang tua yg
merupakan penduduk permanen.
f. Orang yg tidak punya hak tinggal di tempat selain Hongkong sebelum
pendirian Hongkong SAR.

Negara Malaysia
Di Malaysia seseorang dianggap penduduk dan wajib
dikenakan pajak apabila memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Seseorang berada ataupun tinggal di Malaysia selama
182 Hari.
b. Berada di Malaysia selama 90 Hari atau lebih selama
3 tahun berturut turut.
c. Seseorang yang sebelumnya pernah tinggal di
Malaysia dan di tetapkan sebagai penduduk Malaysia.

Negara Inggris
Di Inggris seseorang dianggap sebagai penduduk dan wajib
dikenakan pajak apabila seseorang tersebut memenuhi
ketentuan ketentuan yang telah di tetapkan oleh
pemerintah Inggris, yaitu sebagai berikut :
a. Seseorang berada di Inggris minimal 183 hari dalam satu
tahun.
b. Berniat tinggal di Inggris selama 1 Tahun.
c. Datang ke inggris kurang lebih 90 hari dlm 4 tahun.
Jika seseoarang warga lain yang berada di inggris telah
sesuai dengan ketentuan tersebut, maka seseorang tersebut
wajib dikenakan pajak.

Negara Singapura
Seseorang yang wajib dikenakan pajak di negara Singapura
ini adalah apabila seseorang tersebut :
a. Bertempat tinggal di Singapura
b. Secara fisik berada di singapura selama 182 Hari ataupun
berkedudukan sebagai tenaga kerja di singapura (kecuali
direktur Perusahaan)
c. Tinggal di singapura berturut turut selama 3 tahun.

Konklusi

Dan masih banyak negara negara lainnya seperti Kanada,


Arab Saudi, Cina, Spanyol, Australia, Pakistan, Venezuel,
Jerman, Jepang dan India. Dan masih banyak lagi negara
lainnya dan tentunya dengan peraturan dan ciri khasnya
negara negaranya yang berbeda dalam penentuan wajib
pajak sesuai domisili fiskal. Adanya penerapan asas
pemungutan pajak tersebut tentu akan menimbulkan konflik
kepentingan antar negara yang menggunakan asas
berlainan yang dapat menimbulkan pajak berganda. Oleh
karena itu, diperlukan kebijakan-kebijakan untuk
menghindari pemungutan pajak berganda antar negara

Konklusi
Cara-cara penghindaran pajak berganda diantaranya berupa :
a) Unilateral (sepihak) yaitu kebijakan sepihak dari suatu negara untuk
menghindarkan pajak berganda yang dituangkan dalam peraturan
perpajakannya tanpa memperhatikan adanya perjanjian. Biasanya
karena adanya asas timbal balik (reciprocity) antar negara.
b) Bilateral atau Multilateral yaitu cara menghindarkan pajak berganda
dengan adanya perjanjian, baik antara dua negara (bilateral) maupun
lebih dari dua negara (multilateral).
c) Kebiasaan International yaitu cara menghindarkan pajak berganda
dengan cara salah satu pihak dengan cara kebiasaan internasional,
artinya bila terjadi perselisihan antar negara tersebut, salah satu pihak
harus mengalah. Biasanya yang mengalah adalah Negara yang
menganut asas domisili.

ISam

Pokok
Bahasan

 Sub

3. Surat Keterangan Domisili

38

LOGO

Surat Keterangan Domisili


Dalam suatu negara untuk membuktikan bahwa seseorang tersebut adalah
warga negara tersebut yaitu dengan mengunakan Surat keterangan domisili.
Surat keterangan domisili adalah surat yang menerangkan dimana seseorang
itu tinggal ataupun berasal. Dengan Surat Keterangan Domisili ( SKD ), maka
seseorang ataupun badan tersebut mendapat perlindungan pajak sesuai
persetujuan P3B. Surat Keterangan Domisili dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Surat Keterangan Domisili ( SKD ) Wajib Pajak Luar Negeri
Ketentuan Surat Keterangan Domisili Wajib Pajak Luar Negeri, SKD adalah
formulir yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pajak, dan
yang telah diisi lengkap dan di tanda tanggani oleh wajib pajak luar negeri dan
di sahkan oleh ( P3B ). Peraturan mengenai wajib pajak luar negeri bukan
hanya di atur dalam PER -61/PJ./2009 jo.PER-24/PJ./2010 saja tetapi juga ada
peraturan terdahulu yaitu SE-03/PJ.101/1996.

Surat Keterangan Domisili


Dari peraturan Peraturan tersebut ada perbedaan ketentuan ketentuannya yaitu:
SE-03/PJ.101/1996 PER-61/PJ.2009, jo. PER-24/PJ./2010
1. Bahwa wajib pajak luar negeri tersebut adalah penduduk / resident dari negara
mitra P3B.
2. Tanggal SKD diterbitkan atau disahkan.
3. Terdapat tanda tanggan pejabat yang berwenag dari penerbit SKD. 1. Perbedaan
form yang digunakan untuk membedakan sesuai dengan kebutuhan atau
golongannya.
2. Form DGT 1, digunakan untuk :
a. WPLN yang menerima penghasilan kustodian dan transaksi saham.
b. WPLN Bank
c. WPLN untk pensiunan.
3. Form DGT2, form yang bersifat umum dan digunakan untuk wajib pajak luar
negeri lainnya.

Surat Keterangan Domisili


2. Surat Keterangan Domisili ( SKD ) Wajib pajak dalam Negeri.
Surat Keterangan Domisili wajib pajak dalam negeri ini mengunakan Formulir
SKD Form DGT 7 yang digunakan sebagai bukti domisili pajak warga negara
Indonesia. Selai mengunakan Form-DGT7 wajib pajak dalam negeri juga bisa
mengunaka SKD wajib pajak yang diterbitkan oleh negara mitera P3B. Wajib
pajak dalam negeri yang dapat memperoleh SKD adalah wajib pajak :
a. Yang bersetatus subjek pajak dalam Negeri Indonesia ( UU PPh Pasal 2 (3).
b. Memiliki NPWP
c. Bukan berstatus sbg wajib pajak luar negeri ( UU PPh pasal 2 (4)).
Di Indonesia SKD diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak yang disalurkan
melalui KPP Domisili. Permohonan Wajib pajak haru sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Selain syarat syarat yang telah
diberikan oleh Direktur Jenderal Pajak, ada juga syarat lainnya yang harus di
penuhi oleh wajib pajak dalam negeri, antara lain yaitu wajib pajak yang telah
terdaftar sebagai wajib pajak maka di wajibkan untu menyampaikan SPT
Tahunan pribadi maupun badan/ Instansi.

PER-35/PJ/2010
Surat Keterangan Domisili Bagi
Subjek Pajak Dalam Negeri Indonesia
Dalam Rangka Penerapan P3B

42

Pasal 2 (1)
SKD untuk WPDN diterbitkan oleh KPP
Domisili dengan menggunakan Form-DGT
7 atau sesuai dengan formulir khusus
yang diterbitkan oleh negara mitra P3B.

43

Wajib Pajak yang dapat memperoleh


SKD, (Pasal 3) :
1. Berstatus subjek pajak dalam negeri Indoesia.
2. Memiliki NPWP.
3. Bukan berstatus subjek pajak dalam negeri,
termasuk BUT.

44

Pasal 5
(1) KPP Domisili menerbitkan SKD dalam waktu paling lama
5 hari kerja setelah menerima permohonan Wajib Pajak
secara lengkap.
(2) KPP Domisili menolak permohonan Wajib Pajak dalam hal:
a. Tidak memenuhi ketentuan Pasal 3.
b. Tidak memenuhi ketentuan Pasal 4.
c. Wajib Pajak belum menyampaikan SPT Pajak
Penghasilan meskipun batas waktu penyampaian telah
terlewati dan Wajib Pajak tidak menyampaikan
pemberitahuan
perpanjangan jangka waktu penyampaian
SPT.

45

Pasal 7
Masa berlaku SKD yang diterbitkan oleh KPP
Domisili adalah 1 tahun sejak tanggal
diterbitkan, kecuali Wajib Pajak bank
sepanjang mempunyai alamat yang sama
dengan SKD yang telah diterbitkan.

46

Ada Pertanyaan ???

47

47

47

Ada yang ingin di diskusikan ?

48
Tax Adviser

Pertanyaan-Pertanyaan:

49

49

Pertanyaan-Pertanyaan:

50
50

SELESAI DAN TERIMA KASIH

Tugas Individu mahasiswamahasiswa-mahasiswi


1. Jelaskan pengertian domisili fiskal !
2. Jelaskan pengertian subjek pajak, klasifikasi subjek pajak, dan
kapan saat berawal dan berakhirnya subjek pajak dalam negeri
dan subjek pajak luar negeri !
3. Jelaskan pengertian Surat Keterangan Domisili (SKD) ! Dan
jelaskan kegunaan Form DGT-1
4. Untuk SKD Wajib Oajak Dalam Negeri menggunakan form DGT
berapakah ?

52

Terima kasih
atas perhatiannya
Iji Samaji, S.E, M.Si., Ak., CA., BKP.

53

53

54

Ilmu Pajak terus berkembang mengikuti


perkembangan perekonomian global..............
terus belajar dan mengikuti perkembangannya
adalah kunci untuk memahaminya

55

56
56

56

Anda mungkin juga menyukai