Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ICHNOFOSSIL SEBAGAI PARAMETER TINGKAT PERKEMBANGAN LEDAKAN

EVOLUSI MAKHLUK HIDUP PADA SERPIH BURGESS KANADA DI PERIODE


KAMBRIUM
Oleh : Arif Fakhrudn Shobari (270110140086), Harry Soeharto A (270110140049)

Kata kunci : Ichnofossil, Ledakan Evolusi, Serpih Burgess


PENDAHULUAN
Kambrium dimulai dalam kisaran waktu
sejak 541,01,0 hingga 485,41,9 juta
tahun lalu (ICS, 2014), yang terkenal
dengan
teorinya
yaitu
dengan
kemunculan beberapa makhluk hidup
yang memiliki cangkang keras sebagai
akibat dari serangkian evolusi yang
diakhiri dengan invasi makhluk hidup ke
daratan
(pada
paleozoikum
awal;
kambrium, ordovisium, silur). Satu dari
beberapa
tanda
transisi
dari
Proterozoikum-Phanerozoikum
yakni
dengan adanya peningkatan bioturbasi
dalam pengendapan metazoa ( makhluk
hidup bersel banyak) selama Ledakan
Kambrium. Perubahan secara luas dan
tipe
dari
struktur
bioturbasi
dari
pengendapan silisiklastik dan karbonat
sepanjang
transisi
proterozoikumphanerozoikum terekam dengan sangat
baik (Droser, 1987; Droser and Bottjer,
1988; McIlroy dan Logan, 1999 dalam
Dornbos dkk., 2005). Sebagai hasil dari
perbandingan dari beberapa sistem
prakambrium, endapan yang berasal
dari zaman kambrium memiliki jasad
fosil marin yang telah mencapai
tingkatan perkembangan yang lebih. Ini
dimaknai dari penemuan beberapa jasad
fosil dari Formasi Serpih Burgess.
Keanekaragaman dari fosil spektakuler
yang ditemukan di Formasi Serpih
Burgess
mencirikan
tingkat
perkembangan dari fosil yang terekam.
Formasi Serpih Burgess merupakan
formasi yang kaya akan fosil yang
terdapat di Canadian Rockies of British
Columbia,
Canada,
berada
pada
koordinat N 5126 W 11628. Formasi
ini terkenal karena preservasi yang
eksepsional dari fosil makhluk hidup
yang
bertubuh
lunak
hingga
mengawetkan bagian lunak dalam fosil

bertubuh keras (Butterfield, 2006 dalam


Wikipedia, 2015). Unit batuan dari
formasi ini merupakan batuserpih hitam
yang tersingkap di beberapa daerah
Taman Nasional Yoho dan Taman
Nasional Kootenay (Wikipedia, 2015).
Dalam beberapa kenampakan fosil dan
beberapa
lapisan
litologi
batuan,
ditemukan
struktur
bioturbasi
dari
adanya beberapa fosil pada batuan. Hal
ini menunjukan adanya kenampakan
ichnofossil pada batuan. Ichnofossil
merupakan kenampakan dari aktivitas
makhluk hidup yang terekam dalam
sedimen lunak dan substrat keras yaitu
batuan sedimen.
GEOLOGI REGIONAL
Deposit dari fosiliferous yang terdapat
pada Serpih Burgess berhubungan
dengan
Formasi Stephen, sebuah
formasi dengan sedikit batulumpur
hitam karbonatan berumur 508 juta
tahun
(Briggs,
dkk,
1995
dalam
Wikipedia, 2015). Lapisan terdepositkan
pada dasar lereng dengan tinggi sekitar
160m. Tebing yang vertikal tercampur
dengan karang karbonat dari Formasi
Cathedral, yang terbentu secara singkat
sebelum
pengendapan
dari
serpih
burgess (Briggs, dkk, 1995
dalam
Wikipedia, 2015). Mekanisme yang tepat
dari keterbentukan formasi ini belum
diketahui secara jelas, tetapi hipotesis
yang paling diterima ialah bahwa ujung
dari formasi Cathedral menjadi terlepas
dari kestabilannya, tertransport dari
ujung formasi (Briggs, dkk, 1995 dalam
Wikipedia, 2015). Terakhir, reaktivasi
dari beberapa sesar pada dasar forrmasi
mengacu pada disintegrasi sejak umur
509 juta tahun (Collom, dkk, 2009 dalam
Wikipedia, 2015). Dasar dari formasi ini
dipengaruhi proteksi dari dekompresi

tektonik karena formasi Cathedral sulit


terpengaruhi tektonik. Perlindungan ini
menjelaskan mengapa fosil diawetkan
lebih lanjut dari Formasi Cathedral yang
tidak mungkin untuk bekerja dengan
tektonik dari perlapisan yang telah
menghasilkan pembelahan vertikal yang
patah, sehingga mereka membagi tegak
lurus terhadap fosil (Briggs, dkk, 1995
dalam Wikipedia, 2015).
Pada awalnya banyak yang mengira
bahwa Burgess Shale diendapkan dalam
kondisi
anoksik,
tetapi
penelitian
menunjukkan bahwa oksigen terus hadir
dalam sedimen. Pengaturan anoksik
telah diperkirakan untuk tidak hanya
melindungi organisme yang mati dari
pembusukan, tetapi juga menciptakan
kondisi kimia yang memungkinkan
pereservasi bagian lunak dari organisme
(Briggs, dkk, 1995
dalam Wikipedia,
2015). Secara stratigrafi, Formasi Serpih
Burgess terdiri 10 anggota, yang paling
terkenal adalah Walcott Quarry Shale
yang terdiri dari perlapisan phyllopod
yang lebih besar (Gabott dan Collins,
2008 dalam Wikipedia, 2015).

METODE
Metodologi penulisan karya tulis ini
dilakukan bersifat open source, dengan
pengambilan data dari studi pustaka dan
menggunakan
prinsip
pertimbangan
dasar
yang
mencakup
Ichnofossil
sebagai parameter perubahan pola
makhluk hidup sederhana ke makhluk
hidup tingkat tinggi.
PEMBAHASAN

Gambar 2. Cloudinia, organisme paling tua dengan cangkang tubular dari CaCO3 (Sumber: http://onlinelibrary.wiley.com/)

Gambar 1. Penampang Stratigrafi Formasi Serpih Burgess, Kanada (Sumber : http://onlinelibrary.wiley.com/)

Dalam beberapa tipe makhluk hidup


yang berhasil bertahan dari zaman besar
vendian (neoproterozoikum), pada akhir
eon proterozoikum, beberapa makhluk
hidup bersel banyak mulai bermunculan
dengan sel-selnya yang membentuk
organ dan sistem organ. Pada eon
proterozoikum, beberapa fosil hanya
sekilas mengenai endapan dari berbagai
kumpulan sisa-sisa koloni ganggang
hijau-biru (cyanobacter) yang berupa
stromatolites,
terbentuk
dari
pola
laminasi yang terdiri dari partikel lanau
halus hingga lempung (Boggs, 2007).
Pada
fosil
tertua
yang
berupa
stromatolites, komponennya tersusun
atas butiran kuarsa (Davis, 1968 dalam
Boggs,
2007).
Adapun
organisme
sederhana yang mengadopsi kandungan
CaCO3 sebagai substrat hidupnya pada
era
neoproterozoikum
contohnya
Cloudina, tetapi tidak meninggalkan
bukti catatan mengenai tingkah laku dan
aktivitas kehidupan, hanya sebatas
taphonomi saja.

Memasuki kambrium, biodiversitas dari


organisme semakin menunjukan tingkat
organisme
tingkat
tinggi.
Dalam
pembuktian ichnofossil pada suatu
formasi di periode kambrium, didapati
struktur biogenik hasil pola tingkah laku
organisme
yakni
teichichnus.

yang terdapat pada serpih burgess pada


kambrium tengah meliputi:
1
2
3
4

Beberapa
kelompok
arthropoda dan crustasea
Spons(Porifera)
Onycophoran
Crinoida

dari

Gambar 3. Penampang melintang dari inti yang menunjukkan struktur bioturbasi dari Teichichnus pada sedimen homogen serpih b

Teichichnus merupakan pola tingkah laku


yang sama dengan Fodinichnia menurut
Seilacher, (1964) yaitu pola aktivitas
organisme infaunal pemakan suspensi
(makhluk hidup sesil yang mencari
makan secara in-situ). Pada kesimpulan
yang dapat dianalisis dari adanya trace
fossil yang diketahui pada struktur
bioturbasi yaitu peralihan dari pola
substrat yang didapati pada fosil dan
trace fossil dari proterozoik-phanerozoik
menunjukan perbedaan yang semakin
menunjukan tingkat evolusioner dari
makhluk hidup. Terkait fodinichnia yang
berada pada struktur bioturbasi, dalam
penampang melintang dicirkan bahwa
organisme infaunal yang memakan
secara suspensi hidup secara horizontal
dengan tebal kurang dari 5 mm.
Kelimpahan
makhluk-makhluk
hidup
yang berada pada periode kambrium di
serpih burgess merupakan akibat dari
ledakan kambrium dari efek transisi
proterozoik-phanerozoik.
Organisme

5
6
7
8
9

Mollusca
Corals (Coelenterata)
3 phylum dari cacing
Chordata primitif
Beberapa spesies lain (beberapa
belum dapat terklasifikasi)

Kelimpahan ini dapat menunjukan hasil


imprint pada aktivitas tiap organisme
yang beragam, baik dari fosil maupun
ichnofossil yang ada dalam batuan
sedimen.

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Boogs, Sam. 2006. Principles of


Sedimentology
and
th
Stratigraphy.
4
edition.
Pearson Prentice Hall. USA.

Dixon, D., 2006, Prehistoric World,


ticktock Media Ltd.: North Farm
Road, England.
Dornbos, S., Bottjer, D., Chen, J.Y.,
2005. Paleoecology of benthic
metazoans in the Early
Cambrian Maotianshan Shale
biota and the Middle Cambrian
Burgess Shale biota: evidence
for the Cambrian substrate
revolution. Paleogeography,
Paleoclimatology, Paleoecology
220. pp 47-67. Elsevier B.V.
USA
International
Commision
of
Stratigraphy
(ICS).,
2014,
International
Chronostratigraphic Chart, .jpg,
[1,6
MB],
URL.
http://www.stratigraphy.org/ICS
chart/ChronostrasChart201402.pdf.

Katili, J.A., Marks, P., 1963,


Geologi, Departemen Urusan
Research Nasional: Jakarta.
Morris, C. 1989. Burgess Shale
Faunas
and
Cambrian
Explosion. Science Article. Vol.
26 pp. 339-346. Department of
Earth Science University of
Cambridge, Cambridge CB2
3EQ. United Kingdom.
Seilacher, A. 1964. Biogenic
Sedimentary Structures. pp.
296-316. Unknown. USA.
https://en.wikipedia.org/wiki/Burgess_Sh
ale [tanggal akses: 14 Juni 2015,
21:58 WIB]
http://onlinelibrary.wiley.com/higheredbc
s/legacy/college/levin/0471697435/ch
ap_tut/chaps/chapter12-02.html
[tanggal akses: 14 Juni 2015, 21:30
WIB]

Anda mungkin juga menyukai