Hiperkes Yogyakarta
Hiperkes Yogyakarta
DISUSUN OLEH :
dr. Gunterus Evans
dr. Peter Wijaya
dr. Renie Indriani
dr. Naomi Hutabarat
dr. Yoki Chandra
dr. Kathryn Suryono
dr. David Sitohang
dr. Julius Marbun Sayoga
dr. Binsar Napitupulu
dr. Tessa Wiguna Salim
dr. Sherley
dr. Griselda Nathania
dr. Christian Adrianto Sugiono
dr. Andhika Ayu Perwitasari
dr. Ivanlibrian Rubens Husandy
YOGYAKARTA 11 16 SEPTEMBER 201
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul HASIL
OBSERVASI DAN ANALISA POTENSI BAHAYA FAKTOR KIMIA, TOKSIKOLOGI
INDUSTRI, SANITASI, DAN PENGELOLAAN LIMBAH PT. MEGA ANDALAN
KALASAN
Makalah ini merupakan tugas akhir untuk pelatihan HIPERKES dan
Keselamatan Kerja bagi dokter perusahaan yang berlangsung selama 5 hari,
makalah ini berisikan tentang hasil observasi dan analisa kami saat
bekunjung ke PT. Mega Andalan Kalasan berdasarkan peraturan dan standar
yang berlaku di Indonesia. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang penerapan ilmu hygiene perusahaan,
kesehatan dan keselamatan kerja dalam pekerjaan kita sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Yogyakarta, 16 September 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....
..2
DAFTAR ISI ....
...3
BAB I PENDAHULUAN ...
....4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...
.7
BAB III HASIL OBSERVASI DAN ANALISA ..
..17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...
..22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
akan
tercermin
dengan
meningkatnya
profesionalisme,
dan
Kesehatan
Kerja
(K3)
adalah
kepentingan
masalah akibat
kerja.
Dari
jumlah ini,
354.000
orang
bahaya-bahaya
akibat
kerja
ini
amat
besar.
ILO
memperkirakan kerugian yang dialami sebagai akibat kecelakaankecelakaan dan penyakit-penyakit akibat kerja setiap tahun lebih
dari US$1.25 triliun atau sama dengan 4% dari Produk Domestik
Bruto (GDP).
Pada dasawarsa 1990-an, Indonesia, melewati suatu periode yang
ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat hingga tahun
4
termasuk
salah
satu
yang
mengalami
pemangkasan.
harus
dilindungi,
baik
sewaktu
negara
tersebut
pertanian,
perikanan,
perkayuan,
pertambangan
dan
konstruksi. Tingkat buta huruf yang tinggi dan pelatihan yang kurang
memadai
mengenai
mengakibatkan
metode-metode
tingginya
angka
kematian
keselamatan
yang
terjadi
kerja
karena
pada
otot,
yang
mempengaruhi
kualitas
hidup
dan
kesehatan
yang
serius,
termasuk
penyakit-penyakit
suatu
industri,
khususnya
industri
yang
rawan
cedera,
peranan
pembangunan
dan
nasional,
kedudukan
maka
yang
sudah
sangat
penting
seharusnya
dalam
mendapatkan
perundang-
undangan
dalam
bidang
kesehatan
dan
tentang
pembentukan
Panitia
Penyelenggara
Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja
(P2K3)
dan
pengangkatan
ahli
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja.
Dalam pekerjaan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan
dan keselamatan tenaga kerja, diantaranya faktor biologis, fisika dan
kimia, penulis akan memfokuskan kepada faktor kimia
dan sanitasi
Waktu Observasi
: 16 September 2011
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mempelajari Material Safety Data Sheet dari tiap bahan kimia yang
digunakan dalam proses produksi
bronkhitiss, pneumonia,
emphysema.
Kulit merupakan tempat masuk bagi bahan cair atau aerosol yang
mengendap di permukaan kulit. Bahan yang larut dalam air akan
8
resiko
ini
dikeluarkanlah
suatu
standar.
American
Efek sinergi yaitu suatu keadaan bahwa pengaruh gabungan dari dua
zat kimia atau lebih jauh lebih besar daripada jumlah masing-masing
efek bahan kimia.
Efek antagonis yaitu apabila gabungan dua zat kimia atua lebih
efeknya jauh lebih kecil daripada jumlah efek masing-masing.
10
anoksik,
pernafasan
pengenceran
dan
yaitu
kekurangan
darah,
oksigen
oksigen
disebabkan
dalam
atmosfir.
dalam
udara
penggantian
atau
Zat-zat
yang
dapat
Klorobenzen
a
Etil alcohol
Arsen
Aseton
Formaldehid
Asam fosfat
Stiren
Fosfor kuning
Xylene
Trikioroetilen
Ammonia
11
Hydrogen
klorida
Asam nitrat
Klor
Etilen oksida
Fosgen
Berilium
Asam kromat
Sulfur
dioksida
Seng klorida
Ozon
Karbon tetraklorida
Tetrakloroetana
Benzene
Etilen oksida
Timah hitam
Karbon
Xylene
Akrilaiffid
Styrene
Arsen
Kloroform
Merkuri
Etil alkohol
Merkaptan
disulfide
Toluene
Trikloroetana
Aseton
Trinitro
toluene
Trikloroetilen
a
Antimon
Aflatoksin
Tetrakloroetil
Vinilklorida
ena
Amen
12
Fosfor kuning
Selenium
Toluene
Notribenzena
diamin
13
Timah hitam
Toluidin
Nitrogen
Dihidro
toluene
Nitrobenzene
trifluorida
Para
nitroanilin
Nitroklorobe
nzena
Propil nitrat
Trinitro
toluene
14
II.1.5 USAHA-USAHA PENCEGAHAN
Usaha-usaha oencegahan timbulnya penyakit akibat kerja karena
factor kimia di lingkungan kerja, secara prinsip ditujukan kepada :
A. Upaya yang ditujukan pada tempat kerja, berupa usaha pengendalian
yang bersifat teknis (engineering control), seperti :
I.
Eliminasi
bahan
berbahaya,
yaitu
menghilangkan
bahan
b.
Menggunakan
proses
yang
mengolah
bahan
III.
IV.
a.
Ventilasi umum
b.
Ventilasi local
II.
III.
IV.
Pemeriksaan awal
b.
Pemeriksaan berkala
c.
Pemeriksaan khusus
Sanitasi perorangan
emeriksaan
kesehatan
dilengkapi
dengan
pemeriksaan
kuantitatif
langsung
dari
kontaminan
atau
asil
pernafasan
mengukur
kadar
pelarut
seperti
adalah
usaha
masyarakat
yang
menitikberatkan
pada
penyakit
menular
atau
lain-lain
gangguan
terhadap
4. Pembuangan sampah
5. Penyediaan makanan dan minuman
6. Bangunan / gedung
7. Pengawasan/ pembasmian serangga dan binatang mengerat
8. Penyediaan fasilitas kebersihan
9. Ketata rumah tanggaan
10.
Pengawasan terhadap pencemaran
II.2.2 Pengendalian Limbah Industri
1. Pengelolaan Limbah Cair
Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
No
82
tahun
berbahaya
yang
benar
dan
aman
adlah
kita
harus
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN ANALISA
III.1 Potensi Bahaya Faktor Kimia dan Toksikologi Industri
III.1.1 Proses Produksi Injection Processing
Padat :
plastik yang kemudian diolah kembali menjadi bijih plastik,
kemudian diolah kembali menjadi produk plastik dengan kualitas
yang lebih rendah
Plastik yang sudah tidak dapat diolah akan dijual
III.1.3 Potensi Bahaya
III.2 Sanitasi
III.2.2 MCK
* Kategori bersih :
Tidak boleh berbau
Tidak ada kotoran terlihat
Tidak ada lalat, nyamuk, dan serangga
Harus ada air bersih
Mudah dibersihkan
Dibersihkan 2 3 kali sehari
Pintu harus dapat ditutup dengan mudah
Gedung kuat buatannya, tidak mudah terbakar, tidak ada yang mau
rubuh tangga aman, tidak licin dan cukup luas
Lantai, dinding, loteng dan atap berada dalam keadaan terpelihara dan
bersih
Lantai terbuat dari bahan keras , tahan air, dan bahan kimia
III.2.4 Pencahayaan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Potensi bahaya factor kimia dan toksikologi serta sanitasi dan
pembuangan limbah akan selalu menjadi topic yang hangat
untuk dibahas karena masih banyak praktek yang kurang benar
dalam
menanggulangi
masalah
tersebut
yang
dapat
lingkungan
dan
penanggulangan
limbah,
untuk