SKRIPSI
Oleh:
UMI MUNAWAROH
1701045039
EKONOMI ISLAM
i
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 1701045039
Menyetujui
Pembimbing
Mengetahui
Koordinator Program Studi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mulawarman
ii
DAFTAR ISI
iii
2.6 Kerangka Proses Berfikir .........................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 34
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
mencapai 209,12 juta jiwa atau sekitar 87% dari total populasi. Kemudian pada
tahun 2020, penduduk muslim Indonesia diperkirakan akan mencapai 229,62 juta
jiwa. Dilihat dari data tersebut bahwa terdapat peningkatan yang pesat untuk yang
Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (2021, 23 Feb) pada tahun 2019
berada di Kota Samarinda, dan dapat dikatakan setiap tahunnya meningkat untuk
penduduk muslim itu sendiri. Ketua umum Dewan Masjid Indonesia mengatakan
beribadah masyarakat Muslim yaitu Masjid sangat banyak sekali kita jumpai di
Indonesia. Secara terminologis Masjid ialah sebagai tempat Ibadah umat Islam,
serta terkhusus dalam menegakkan sholat. Dan kata Masjid itu sendiri memiliki
pengertian khusus, yaitu suatu bangunan yang memiliki fungsi sebagai tempat
1
Menurut Kartini (2018) Secara terminologis masjid ialah sebagai tempat
ibadah umat islam, serta terkhusus dalam menegakkan sholat. dan kata masjid itu
sendiri memiliki pengertian khusus, yaitu suatu bangunan yang memiliki fungsi
sebagai tempat ibadah atau tempat sholat. Baik Shalat lima waktu, Shalat Jumat,
serta Shalat Hari Raya. Masjid dalam kegiatan perawatan dibutuhkan sebuah
menjadi pengurus masjid yang dimana mereka bertugas untuk mengatur kegiatan
dimasjid, selain itu takmir masjid juga berperan penuh dengan keberlangsungan
pada keyakinan umat, sehingga laporan keuangan itu ialah wujud pertanggung
jawaban para pengurus masjid ataupun takmir sangat dibutuhkan buat penuhi
Takmir masjid ialah salah satu organisasi nirlaba berperan dalam bidang
nirlaba juga harus dan berhak membuat laporan keuangan dan melaporkan kepada
2
keuangan tersebut kepada para donator masjid. Kegunaan membuat laporan
semua masjid dan mushola memiliki peran aktif dimana masjid dalam
(Kartini 2018). Maka dari itu diperlukannya peran seorang takmir dalam
Menurut Alam (2019) dilihat peran takmir masjid di Indonesia juga, bahwa
proses akuntansi dalam menyediakan informasi kepada publik. Maka dari itu para
personal yang menjadi takmir masjid harus memiliki komitmen karena memiliki
standar Pembinaan Manajemen Masjid yang dikeluarkan pada februari 2015, yang
pembelanjaan yang tepat dan administrasi keuangan yang baik, selain itu juga
3
pengurus masjid dan masyarakat sehingga mendorong orang agar lebih senang
beramal.
tahun 2011, tentang organisasi nirlaba juga harus dan berhak untuk membuat
laporan keuangan dan melaporkan kepada para pemakai laporan keuangan (Ikatan
Akuntansi Indonesia, 2009). Masjid harus membuat laporan keuangan yang akurat
untuk para donatur. Seperti Salah satu masjid di indonesia yang telah menyusun
yaitu Masjid Agung Nurul Huda yang terletak di Sumbawa besar yang dimana
dapat membuktikan bahwa pelaporan keuangan Masjid Agung Nurul Huda telah
disusun dan disesuaikan dalam PSAK No. 45. (Di et al., 2019)
kegiatan masyarakat. Serta tipologi yang berbeda dari masjid dan memiliki
masjid. Ada tiga jenis tipologi di Balikpapan, Kalimantan Timur, yaitu masjid
pada setiap shalat jum‟at. Seperti Masjid Baburahman akan tetapi, hal ini tidak
dengan baik dan benar. Prakter akuntansi pada masjid di samarinda sebenarnya
4
dilakukan cukup sederhana dan belum baku. Sedangkan dalam pernyataan dalam
keuangan entitas nirlaba diatur mengenai laporan yang perlu disajikan oleh
pengurus masjid terdiri dari 4 jenis laporan keuangan yaitu, laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Samarinda pertama kali berdiri pada tahun 1976 yang pada waktu itu bertepatan
perumahan. Dan pada tahun 2013 masjid direhap total sampai dengan tahun 2015.
do‟a arwah
keagamaan
5
penerimaan dana sumbangan bantuan korban banjir Rp. 4.160.000,-
dapat dikatan bahwa pemasukan kas pada masjid Al- Ma‟Ruf Samarinda yang
terbilang besar.
6
Kota Samarinda dan pembelian alat-alat dan bahan- Rp. 41.900.000,-
bahan kebersihan
steel.
rutin.
7
10. Penarikan dana titipan zakat, Pembayaran untuk Rp. 79.710.000,-
13. Biaya administrasi bank dan pajak Bank Mandiri Rp. 1.908.020,-
untuk penggalangan dana masjid yaitu melalui salah satu mobile payment yang
berkembang pada saat ini, Quick Response Code (QRIS). Hal ini disambut
8
ibadah, selain memudahkan jamaah dalam memberikan zakat dan sedekah, donasi
Sistem Pembayaran (PJSP) yang memiliki izin dari BI. “jadi secara keamanan
Masyarakat yang menaruh kepercayaan mereka terhadap takmir. Maka dari itu
Ma’Ruf Samarinda)”.
9
1.2 Rumusan Masalah
penggalangan dana?
memanfaatkan dana?
penggalangan dana.
memanfaatkan dana.
1. Manfaat Teoritis
ilmiah dalam menciptakan konsep pengelolaan dana masjid yang baik. Dan
membagikan data kepada warga paling utama mat muslim menimpa metode
pengelolaan dana yang dicoba oleh takmir sehingga dapat memperoleh dan
10
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
dengan dengan baik secara efektif, sehingga lebih banyak lagi masyarakat
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan peran takmir dalam pengelolaan dana
diterapkan saat ini, agar kedepannya lebih baik lagi, dan dapat menjadi
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Masjid
Masjid merupakan sarana dalam beribadah bagi umat Islam kepada Allah
SWT. Secara tektual masjid berasal dari kata, “sajadah” yang berarti meletakkan
wajah ke bumi/tanah (Mandzur, 1940). Secara istilah masjid memiliki arti setiap
tempat di bumi yang dapat dilakukan untuk bersujud. Allah menjadikan bumi
sebagai tempat shalat dan sarana bersuci (tayammum) dan jika umat-Nya datang
pada waktu shalat (di suatu tempat), maka diharuskan shalat (di sana). Hal
tersebut tertuang dalam sabda nabi: “Dan bumi ini dijadikan bagiku sebagi tempat
shalat dan sarana bersuci (tayammum). Maka siapapun dari umat-Ku yang
datang waktu shalat (di suatu tempat), maka hendaklah ia shalat (di sana). (H.R
Keberadaan masjid juga merupakan rumah tempat ibadah umat islam dan
Muslim. Masjid artinya tempat sujud, sebutan lain yang berkaitan dengan masjid
bagi bangunan menyerupai masjid yang tiak digunakan untuk shalat jum‟at,
Menurut Umar (2019) masjid berasal dari kata sajada- yasjudu yang artiya
merendahkan diri, menyembah atau bersujud. Kata masjid diambil dari kata
bahasa Arab, yang artinya meletakkan dahi di atas bumi (bersujud), sedangkan
12
masjid atau masjad dalam bahasa arab berarti tempat sujud. Oleh karena itu, setiap
SWT.
mosque dalam Bahasa Inggris berasal dari kata mosque’e yang merupakan turunan
dari kata mezquita dalam Bahasa Spanyol. Kata mezquita merupakan terjemahan
kata masjid dalam Bahasa Arab yang merupakan serapan dari kata masgheda dari
bahasa Aramaic.
etimologi, kata masjid berkedudukan sebagai isim (kata benda) yang berasal dari
fi’il (kata kerja) sajada-yasjudu yang berarti sujud. Selain itu menyebutkan juga
bahwa al-masjid berarti tempat bersujud, al-misjad berarti al-khumrah, yakni tikar
kecil yang digunakan sebagai alat shalat untuk meletakkan kening ketika sujud.
bersujud, dan al-masjad berarti mihrab di rumah atau tempat shalat di suatu
perkumpulan manusia.
13
2.1.2 Fungsi Masjid
pertama masjid sebagai ibadah (mahdlah) juga merupakan tempat untuk beribadah
secara luas (Gairu Mahdhlah) selama dilakukan dalam batas-batas syariah. Ketika
konseptual masjid juga disebut sebagai Rumah Allah (Baitullah) atau bahkan
Menurut Ayub (1996) fungsi utama masjid ialah sebagai tempat beribadah
kepada Allah SWT, yaitu menunaikan. Guna utama masjid merupakan tempat
sujud kepada Allah SWT, tempat shalat, dan beribadah kepadanya-Nya. Lima
dalam sehari semalam umat islam mendatangi masjid serta melakukan kewajiban
mereka dengan shalat berjamaah. Masjid juga ialah tempat yang dimana umat
tahlil, istigfar serta perkataan lain dilafazkan yang berkaitan dengan pengagungan
asma Allah.
diantaranya yaitu:
14
c. Ketiga, fungsi psikologis untuk memberikan rasa aman dan kebersaman,
informasi aktual.
Menurut Iskandar (2019) pada intinya Masjid memiliki Fungsi normatif dan
alikatif. Dilihat dari fungsi normatif bahwa masjid memiliki fungsi sebagai tempat
ibadah yang sesuai dengan fungsinya dan digunakan setiap saat bagi umat Islam
yang menunaikan ibadah shalat. Selain itu masjid juga digunakan sebagai tempat
kegiatan keislaman atau biasa dikenal sebagai syiar untuk tempat pembinaan ilmu
pengetahuan. Dan yang lebih pentingnya sebagai tempat untuk pembinaan mental
15
Disamping itu fungsi normatif, masjid juga memiliki fungsi aplikasi sebagai
aplikasi sebagai wadah kegiatan umat islam secara spesifik. Fungsi aplikatif
jamaah.
memberikan kesan relijius bagi para jamaah baik jamaah insidental maupun
jamaah rutin.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi masjid tidak
hanya digunakan sebagai tempat Ibadah akan tetapi, masjid juga sangat berperan
Menurut Ayub (1996) dalam mengelola masjid salah satu yang perlu
Karena jika pengelolaan keuangan masjid dilaksanakan dengan baik, maka dapat
dikatakan bahwa pengurus masjid ialah orang-orang yang dapat dipercaya serta
16
bertanggung jawab, karena itu juga merupakan salah satu faktor yang menunjukan
masjid juga merupakan suatu hal yang harus diperhatikan lembaga masjid.
Karena pengelolaan keuangan masjid yang tersusun dan terorganisir dengan baik
pengelolaan diartikan sebagai kegiatan yang merubah sesuatu hingga menjadi baik
berat memiliki nilai-nilai yang tinggi dari semula. Pengelolaan juga sesuatu
kegiatan yang dilakukan agar sesui serta cocok dengan kebutuhan sehingga lebih
bermanfaat.
Menurut Agung Budi Sulistiyo dkk., (2019) masjid merupakan salah satu
organisasi nirlaba (non profit oriental) dilihat dari dalam bidang keagamaan
dan sumber dana yang diperoleh dari masyarakat secara sukarela dan iklas,
biaya yang tidak sedikit jumlahnya untuk setiap bulannya. Tanpa ketersediaan
dana semua gagasan untuk dapat memakmurkan masjid tidak dapat dilaksanakan.
bahwa ada beberapa sumber dana yang dapat dimanfaatkan oleh pengurus masjid,
antara lain:
17
2. Memproduksi harta benda wakaf
d) Menjual kalender
h) Konsultasi keagamaan
Menurut Iskandar, (2019) dalam suatu kegiatan yang diadakan oleh takmir
(Iskandar, 2019)
a. Donatur Tetap
maupun pihak besarnya uang donasi. Donatur secara sukarela tiap bulan
zakat.
18
b. Donatur tidak tetap
Donatur tidak tetap yaitu takmir masjid mengajukan permohonan dana yang
c. Donatur bebas
Dana yang diperoleh baik dari lingkungan jama‟ah masjid sendiri maupun
dari luar yang sifatnya insidental. Di lakukan dengan cara himbauan untuk
melaksanakan zakat, infak, shadaqah maupun wakaf. Selain itu juga dapat
kantor dan lain sebagainya. Serta neyediakan kotal amal jum‟at dijalankan
tertentu, misalnya shalat ied, Ramadhan, lelang amal dan lain sebagainya.
d. Usaha ekonomi
Jika perlu dibutuhkan oleh pimpinan untuk karyawan yang digaji. Kegiatan
menjadikan masjid sebagai tempat kegiatan jual beli. Usaha yang dilakukan
bisa berupa pelayanan jasa pembayaran listrik, air dan telephone kepada
19
b. Pemanfaatan Keuangan Masjid
kebutuhan untuk masjid itu sendiri serta orang yang bersangkutan diantaranya
eksternal masjid yaitu kebutuhan orang luar (selain pengurus) yang mempunyai
hubungan dengan masjid meliputi honor khatib jum‟at, dan hari raya, penceramah,
biaya-biaya peringatan hari-hari besar islam serta bantuan sosial lainnya. Selain
itu adapun pendukung masjid, biaya ini biasanya diperlukan untuk publikasi
yang akan digunakan oleh masyarakat sebagai tempat ibadah dan juga pembinaan
umat atau jamaah di sekitar masjid. Untuk itu perlu adanya Badan Ta‟amirul
masjid yang dimana sebagai lembaga untuk mengelola berbagai kegiatan yang
tentang organisasi nirlaba, bahwa oraganisasi nirlaba juga harus dan berhak untuk
keuangan. Maka dari itu lembaga masjid wajib dan berhak untuk membuat
20
laporan kepada pemakai laporan keuangan yang akuntabilitas dan melaporkan
Menurut Ayub (1996) laporan keuangan dibagi menjadi dua jalur yaitu:
pemasukan dan pengeluaran uang. Dengan demikian, laporan keuangan itu dapat
menjelaskan dari mana saja sumber uang yang diperoleh dan digunakan untuk
organisasi. Maka dari itu masjid dengan menerapkan akuntabilitas sebagai alat
PSAK No. 45 tahun 2011 tentang standar pelaporan keuangan oraganisasi nirlaba
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sehingga laporan keuangan
yang dihasilkan oleh lembaga masjid dapat dipercaya dan transparan dalam
pelapornya.
(Ayub, 1996)
a. Aset /harta
b. Kewajiban/hutang
c. Ekuitas/modal
d. Pendapatan, dan
e. Arus kas
21
akuntansi dana, akuntansi kas, dan akuntansi akrual. Dalam pencatatan
pencatatan cash basis yakni mengakui pendapatan dan biaya pada saat kas
pembukuan tunggal (single entry method) dengan alasan lebih praktis dan muda.
menjadi pengurus masjid yang dimana mereka bertugas untuk mengatur kegiatan
di masjid, selain itu takmir masjid juga berperan penuh dengan keberlangsungan
22
dapat membawa seseorang ridha dan rahmat Allah serta dapat meningkatkan
yang menggunakan istilah dewan kemakmuran masjid. Akan tetapi pada intinya
semua istilah itu mempunya tujuan yang sama yaitu untuk mengurusi, mengelola,
dimasjid terutama dalam bidang ibadah dan pendidikan. (Sakinah dkk., 2020)
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para takmir di dalam
masjid sangatlah berperan penting dalam kemakmuran masjid. Dan juga takmir
harus menyadari bahwa masjid itu adalah tempat beribadah yang harus dikelola
dengan baik, serta diperhatikan dan dijaga, baik itu kenyamanannya dan juga
ketertibannya. Karena dengan adanya semua itu semua orang akan merasa betah
berlama di masjid.
masjid. Suatu masjid dapat dikatakan makmur jika masjid tersebut berhasil
23
tumbuh menjadi sentral dinamika bagi umat. Jika di dalam masjid tersebut tidak
mempunyai kegiatan maka takmir masjid tidak bisa menjalankan tugas dan
historis ialah karakter seseorang yang dimiliki atau dibawakan aktor dalam sebuah
pentas dengan karaker tertentu. Dalam ilmu sosial, peran diartikan sebagai tingkah
laku seseorang yang diharapkan oleh orang lain dengan kedudukan yang ia punya
untuk menempati sebuah posisi status sosial peran dalam kalangan masyarakat
dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Yang dimaksud peranan
seseorang dalam masyarakat. Kedua, peranan konsep perilaku apa yang dapat
yang dimaksud ialah perilaku individu, yang berpengaruh bagi struktur sosial
masyarakat. Ketiga, peran yang mengikut sertakan suatu rangkaian yang teratur
keahlian manejerial yang baik sebab mereka mengelola masjid dalam suatu
kawasan perekonomian yang baik. Ada pula metode-metode yang jadi penguatan
kapasitas takmir masjid di dasarkan kepada target yang ingin dicapai. Salah
24
satunya keahlian serta teknis dalam mengerjakan pekerjaan (tecnical skill) serta
(managerial skill). Tidak hanya itu takmir dituntut membiasakan diri dengan
keadaan umat, bukan umat dituntut untuk menyusuaikan diri dengan takmir.
pelayanan umat.
masjid, baik di dalam masjid maupun lingkungan masjid. Dengan adanya berbagai
aktifitas yang dilakukan oleh pengurus masjid diharapkan menjadi salah satu
Oleh karena itu untuk mencapai suatu target yang di jelaskan diatas maka
dengan program yang insidental saja. Karena takmir masjid merupakan salah satu
mediator dalam pembinaan umat tentunya harus memberikan teladan yang baik.
Selain itu, suksesnya takmir juga berpengaruh terhadap kemakmuran masjid yang
mereka kelola.
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pengelolaan ini sangat penting dilakukan
untuk menjalankan roda suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
25
Beberapa definisi pengelolaan menurut para ahli, diantaranya:
umum.
2. Stoner & Freeman (1992) berargumen pengelolaan adalah suatu proses yang
dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
26
Dari beberapa pendapat ahli diatas yang telah disebutkan, dapat disimpulkan
yang dilakukan secara efektif dengan menggunakan sumber daya alam suatu
Menurut Jatmiko (2017) keuangan adalah seni dan ilmu dalam mengelola
uaang. Ibaratnya, tidak akan ada manusia, jika tidak ada darah. Demikian pula,
perusahan pasti juga membutuhkan keuangan sesuai dengan target dan tujuannya.
Selain itu keuangan menjadi syarat penting bagi perusahaan yang berfungsi untuk
kesempatan yang lebih luas untuk memperoleh pekerjaan seperti corporate finance
27
2.3.1 Penggalangan Dana
sukarela dalam bentuk uang atau sumber daya lain dengan meminta sumbagan
proses, cara, perbuatan menggalang. Penggalangan berasal dari kata dasar galang.
Penggalangan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga
penggalangan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda
Menurut john (2015) Penggalangan dana adalah perpaduan antara seni dan
sains dan bidang dimana pengalaman masih lebih dihargai daripada kredensial
dana secara sederhana,yaitu sebagai peningkatan aset dan sumber daya dari
berbagai umber untuk mendukung organisasi atau proyek tertentu (kamus online
menanamkan dana atau modal di masa sekarang dengan harapan akan menerima
28
sejumlah aliran pembayarn yang menguntungkan di kemudian hari. Dana dikelola
dengan cara membeli sekuritas atau aset keuangan (financial asset), yaitu berupa
saham, obligas, atau derivative seperti option dan future contract. Sebagai contoh,
perusahaan, dengan berharap akan naik pada saat investor berkenan bahwa nilai
sekuritas tersebut akan naik pada saat menjual aset tersebut pada masa kemudian.
suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat “dijual kembali” dengan nilai
memperoleh hasil dari dana tersebut selama suatu periode waktu tertentu, yang
biasanya dalam bentuk arus kas periodek dan atau nilai akhir.
2020)
29
1. Meningkatkan Aset
menjualnya beberapa tahun kemudian dengan harga yang lebih tinggi. Maka nilai
aset berupa tanah mengalami kenaikan. Namun, peningkatan nilai aset tidak
didapatkan dalam waktu singkat, butuh waktu yang lama dan kesabaran.
4. Menghindari utang
orang yang memiliki komitmen investasi akan menghindari berhutang dan lebih
30
1. Pengelolaan Kusumadyahd Dari penelitian ini, sumber dana masjid
Keuangan ewi, (2018) diperoleh dari kotak amal yang tertempel di
Masjid sebagai dinding masjid, yang terdiri dari
pembangunan masjid, infaq masjid, yang
Organisasi
berhak menerima, yatim piatu, dan dhuafa.
nirlaba Dan adapun dari kotak amal ketika sholat
jum‟at, donatur tetap dan tidak tetap. Serta
untuk pertanggung jawaban para pengurus
terhadap masyarakat pengurus melakukan
transparansi keuangan yang dilakukan
dengan membuat laporan keuangan yang
melibatkan bendahara san staf harian.
Dengan diketahui oleh ketua takmir masjid
sebagai penanggungjawab.
2. Pengelolaan (Rini, 2019) Dalam penelitian ini pengurus masjid
keuangan Masjid berpendapat masjid sudah mempunyai
di Jabotabek laporan keungan. Namun hanya seberapa
saja masjid yang membuat laporan
keuangan sesuai PSAK. Mayoritas dengan
cara mengumumkan pada saat sholat jum‟at
dan di tempel pada papan pengumuman.
Rekeningyang dimiliki sebagian besar atas
nama pengurus. Penerimaan masjid
terutama berasal dari infak dan wakaf
jamaah. Dan hanya sebagian kecil saja
masjid yang sudah diaudit laporan
keuangannya. Untuk mengatasi masalah
dalam pengelolaan keuangan masjid,
sebaiknya bagi kalangan pendidikan
akuntansi khususnya akuntansi Islam secara
proaktif di masa yang akan datang
mengusahakan untuk mengadakan pelatihan
khusus mengenai manajemen masjid
modern khususnya pengendalian internal.
3. Transparansi (Kurniasari, Hasil penelitian ini menjelaskan tentang
Pengelolaan 2011) pengelolaan Masjid. Yang mana disebutkan
Masjid dengan bahwa salah satu faktor utama dalam
laporan meningkatkankan kemakmuran masjid ialah
keuangan sistem pengelolaanya. Selain itu juga
memerlukan sistem laporan keuangan yang
akurat, terutama yang berkaitan dengan :1)
keadaan dan kondisi jamaah, 2) keadaan
dan kondisi keuangan harta benda dan
masjid, dan, 3) informasi lain
yang diperlukan sehubungan dengan
kepentingan masjid. Oleh karena itu
diperlukan pengelolaan keuangan masjid
berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi
31
Keuangan (PSAK) No. 45 mensyaratkan
akuntansi pada organisasi nirlaba (dalam ini
hal masjid) dengan menggunakan metode
akrual, yang terdiri dari laporan keuangan.
Posisi, laporan aktivitas, laporan arus kas
dan catatan atas laporan keuangan (IAI
2007).
4. Manajemen (Sochimin, hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
Keuangan 2017) masjid merupakan salah satu sumber daya
Masjid Berbasis yang dimiliki umat Islam, maka dari itu
Pembedayaan sepantasnya umat islam memanfaatkan
Ekonomi Umat seoptimal mungkin untuk kemakmuran
umat islam itu sendiri. Diantara masjid-
masjid di Purwakerto yang melakukan
pemberdayaan ekonomi umat adalah Masjid
Fatimatuzzahra, Masjid Nurul Huda, Masjid
al-Ihya‟, Masjid al-Muttaqin, Masjid al-
Fattah, Jami‟Baitul Hikmah.
melalui penelitian ini. Maka batasan masing-masing istilah yaitu sebagai berikut :
32
pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanan kebijaksanaan dalam
pencapaian tujuan.
proses, cara atau perbuatan yang menjadikan suatu yang ada menjadi
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana Peran Takmir Masjid Al-Ma‟Ruf Samarinda dalam
usaha penggalangan dana ?
2. Bagaimana Peran Takmir Masjid Al-Ma‟Ruf Samarinda dalam
memanfaatkan dana ?
Metode Penelitian :
Wawancara, Observasi, Dokumentasi
Analisis data, Penyajian data, kesimpulan, Triangulasi
Hasil Penilitian
33
BAB III
METODE PENELITIAN
indikator dari suatu gejala, sehingga memudahkan dalam menganalisa data. Untuk
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai objek yang diteliti.
1. Peran takmir adalah perilaku sekumpulan orang yang berperan penting dan
2. Penggalangan dana adalah proses, cara dan upaya yang dilakukan oleh
34
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
dari fakta-fakta yang ditemukan oleh peneliti pada saat dilapangan. Salah satu
kriteria penelitian kualitatif ialad data yang pasti. Data yang sebenarnya terjadi
sebagaimana adanya, bukan hanya sekedar data yang terlihat, terucap, tetapi data
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang almiyah. Objek
yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut
sebagai metode naturalistik. Objek yang alamiah adalah objek yang apa adanya,
setelah berasa di objek dan setelah keluar dari objek relative tidak berubah.
adalah suatu penelitian yang menggunakan metode studi kasus (Sugiyono, 2017).
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
a. Data primer
35
menggunakan data ini untuk menggali informasi langsung mengenai peran takmir
b. Data sekunder
sedang diteliti, dan bisa untuk dinilai informasi terkait dengan objek penelitian
tersebut. Informasi dari penelitian ini yaitu dari wawancara secara langsung
dengan narasumber. Adapun kriteria informan dalam penelitian ini ialah: subyek
penelitian ini.
No Nama Keterangan
36
3.5 Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
langung, yang dimana peneliti bertemu langsung oleh pihak pertama yang dimana
data yang sert informasi penelitian yang menggunakan sumber dari tulisan karya
ilmiah seseorang, jurnal penelitian, buku, gambar, foto grafik dan lain sebagainya.
c. Dokumentasi
yang dimana berupa bentuk tulisan, gambar, atau data-data yang terkait dengan
yang ingin diteliti peneliti. Dokumentasi merupakan pelengkap dan penguat dalam
penelitian kualitatif.
serta menyusun informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan
37
kedalam pola, untuk memilah mana yang berarti serta mana yang hendak
dimengerti. Secara umum teknik analis data ini ada beberapa tahapan yaitu:
maka dipilih data yang penting dan membuang data yang diperlukan.
b. Penyajian data
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Hal ini dilakukan dengan alasan data
yang utuh. Simpulan merupakan temuan dan gambaran dari fokus penelitian yang
terdapat dilapangan. Kesimpulan dilakukan untuk menemukan inti dari isi dan
38
d. Triangualasi
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara crass-check data dengan fakta dari
dilakukan dengan cara mencari orang-orang yang terlibat dalam proses kegiatan
39
DAFTAR PUSTAKA
40
https://books.google.co.id/books?id=1f7RDwAAQBAJ
Ismatullah, I., & Kartini, T. (2018). Transparansi Dan Akuntabilitas Dana Masjid
Dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, 6(12),
186–204.
Jatmiko, D. P. (2017). Pengantar Manajemen Keuangan: Diandra Kreatif.
Diandra Kreatif. https://books.google.co.id/books?id=rnwtDwAAQBAJ
Kamaru, A. Y. K. & I. (2018). PUBLIK: Jurnal Manajemen Sumber Daya
Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Bina Taruna Gorontalo Volume V Nomor 1 Juni 2018. V, 35–
43.
Kurniasari, W. (2011). T ransparansi Pengelolaan Masjid dengan Laporan
Keuangan Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( ( PSAK ﹶ
ﻭ ﻴ ﻃ ﹶ ﹲ ﺓ ﺪ6 .(ﻠIai 2007), 135–152.
Kusumadyahdewi, K. (2018). Pengelolaan Keuangan Masjid Sebagai Organisasi
Nirlaba. J-PIPS (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), 4(2), 81.
https://doi.org/10.18860/jpips.v4i2.7312
Lantaeda, S. B., Lengkong, F. D. J., & Ruru, J. M. (2017). Jurnal Administrasi
Publik. 04(048).
Masyuhuri, K. H. A. A. (2018). Kamus Super Lengkap Istilah-Istilah Agama
Islam. Diva Press. https://books.google.co.id/books?id=xlc3EAAAQBAJ
Nuzula, N. F., & Nurlaily, F. (2020). Dasar-Dasar Manajemen Investasi.
Universitas Brawijaya Press.
https://books.google.co.id/books?id=xQH8DwAAQBAJ
OKTARIYANTO, B. (2020). No
Titlehttps://nomorsatukaltim.com/2020/02/09/qris-tersedia-di-tempat-
ibadah/. In NomorSatu SATU KALTIM (p. 1).
https://nomorsatukaltim.com/2020/02/09/qris-tersedia-di-tempat-ibadah/
Pradiningtyas, T. E., Lukiastuti, F., Bank, S., Jateng, B. P. D., Abstrak, S.,
Semarang, K., & Kunci, K. (2019). PENGARUH PENGETAHUAN
KEUANGAN DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP LOCUS OF
CONTROL DAN PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN. 6(1), 96–112.
Pratomo, E. P., Nugraha, U., Pudjiarti, T., & Arlina, A. (2001). Reksa dana: solusi
perencanaan investasi di era modern. Gramedia Pustaka Utama.
https://books.google.co.id/books?id=jPK0abPFdhsC
Prof. Dr. H. Musthafa, S. E. M. M., Christian, P., Basuki, Y., Nofianto, D., Kika,
M., & Offset, A. (2017). Manajemen Keuangan (P. Christian (ed.)). Penerbit
Andi. https://books.google.co.id/books?id=4VJLDwAAQBAJ
41
Rini, R. (2019). Pengelolaan Keuangan Masjid Di Jabodetabek. Jurnal Akuntansi
Dan Keuangan Islam, 6(2), 109–126. https://doi.org/10.35836/jakis.v6i2.1
Sakinah, D., Utara, S., Mubarok, R., Tinggi, S., Islam, A., Kutai, S., &
Kalimantan, T. (2020). AL-ISHLAH. 18, 233–248.
Sari, M., Mintarti, S., & Fitria, Y. (2018). Akuntabilitas pengelolaan keuangan
organisasi keagamaan. 15(2), 45–56.
Sochimin, S. (2017). Manajemen Keuangan Masjid Berbasis Pemberdayaan
Ekonomi Umat. El-Jizya : Jurnal Ekonomi Islam, 4(1), 119–150.
https://doi.org/10.24090/ej.v4i1.2016.pp119-150
Umar, S. (2019). Pendidikan Masyarakat Berbasis Masjid. Deepublish.
https://books.google.co.id/books?id=dWXMDwAAQBAJ
Worth, M. J. (2015). Fundraising: Principles and Practice. SAGE Publications.
https://books.google.co.id/books?id=aFg0CgAAQBAJ
42
LAMPIRAN
43
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/tanggal :
4. Strategi apa saja yang dilakukan oleh takmir masjid dalam menjaring
sosial lainnya?
44
5. Bagaimanakah strategi Takmir Masjid Al-Ma‟ruf Samarinda dalam
shadaqah?
pada saat kegiatan dan hari besar islam. Seperti penggalangan dana pada
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/tanggal :
45
4. Bagaimanakah Takmir Masjid Al-Ma‟ruf Samarinda memanfaatkan dana
8. Dari dana yang sudah di keluarkan, apa saja hasil (outcame) dan manfaat
Samarinda?
10. Apakah jumlah jamaah Masjid Al- Ma‟ruf Samarinda setiap tahun
mengalami peningkatan?
11. Program- program apa saja yang dilaksanakan pada Masjid Al- Ma‟ruf
Samarinda?
46
B. Pedoman wawancara dengan jamaah Masjid
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/tanggal :
Samarinda?
Samarinda?
3. Kegiatan apa saja yang serig diikuti di Masjid Al- Ma‟Ruf Samarinda?
7. Menurut yang bapak/ibu/i dari mana saja saja pemasukan dana yang
47
II. Pemanfaatan dana keuangan Masjid Al-Ma’Ruf Samarinda
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/tanggal :
dana masjid ?
3. Menurut bapak dari mana saja pemasukan dana yang diterima Masjid Al-
Maruf Samarinda?
apa saja?
masyarakat?
9. Bentuk pelayanan apa saja di yang lakukan oleh Takmir Masjid Al-
Maruf Samarinda?
48
peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh Takmir Masjid Al-Ma‟ruf
Samarinda?
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Hari/tanggal :
Samarinda?
Al-Ma‟Ruf Samarinda?
49
Masjid Al-Ma‟ruf Samarinda?
3. Menurut yang Bapak/ibu/i ketahui dari mana sajakah pemasukan dan yang
Samarinda?
7. Bentuk-bentuk pelayanan apa saja yang di lakukan oleh Takmir Masjid Al-
Ma‟ruf Samarinda?
50
Lampiran II. Data Laporan Penggalangan dan Pemanfaatan Keuangan
2020.
keagamaan
qurban
13. Pendapatan dari bagi hasil Bank Syariah Mandiri Rp. 7.157.259,-
14. Pendapatan dari bagi hasil Bank Kaltim Syariah Rp. 4.962.954,-
51
TOTAL PENGGALANGAN Rp. 1.519.541.977,-
rutin
Kota Samarinda
Fadhlan Ma‟ruf
Inti Yayasan
52
11. Pinjaman karyawan an. Heri Susanto Rp. 5.000.000,-
petugas masjid
petugas masjid
14. Perbaikan ruang belajar TK Islam Al- Ma‟ruf & Rp. 2.000.000,-
qurban
20. Biaya kegiatan Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad Saw Rp. 5.250.000,-
1441
rutin
25. Pembayaran pekerjaan cor lantai ruang genset & Rp. 2.700.000,-
53
Hydrant
M. Nasikin
1442 H
samarinda
syariah
54