Anda di halaman 1dari 3

LEMBAGA KEUANGAN KHUSUS

Lembaga Keuangan Khusus terdiri dari beberapa lembaga atau perusahaan yang dibentuk atau
didirikan untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat khusus, umumnya berkaitan dengan
upaya mendukung program Pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat. Lembaga keuangan khusus
dimaksud meliputi: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Perusahaan Pergadaian, Lembaga
Penjamin dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

1.    Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dibentuk berdasarkan Undang- Undang Nomor 2
Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Secara khusus, LPEI mengemban tugas
untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam rangka mendorong program ekspor nasional melalui
skema pembiayaan ekspor nasional. 

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia


(LPEI) melaksanakan 3 kegiatan usaha utama berupa:

a.  Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek; 

b.  Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia; dan

c.  Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi dan perdagangan logam mulia serta
batu adi 

Pembiayaan ekspor nasional diberikan LPEI dalam bentuk: 

a.  Pembiayaan; 

b.  Penjaminan; dan/atau 

c.  Asuransi.

2.    Perusahaan Pergadaian

Usaha pergadaian adalah segala usaha menyangkut pemberian pinjaman dengan jaminan barang
bergerak, jasa titipan, jasa taksiran, dan/atau jasa lainnya, termasuk yang diselenggarakan
berdasarkan prinsip syariah. Usaha pergadaian didirikan dalam rangka meningkatkan inklusi
keuangan dengan memberikan kemudahan akses terhadap pinjaman bagi masyarakat menengah ke
bawah dan usaha mikro, kecil dan menengah.

Untuk menciptakan usaha pergadaian yang sehat, memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha
pergadaian, dan perlindungan kepada konsumen telah ditetapkan Peraturan OJK nomor
31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian pada tanggal 29 Juli 2016.
Perusahaan Pergadaian yang diatur dan diawasi oleh OJK adalah perusahaan pergadaian swasta dan
perusahaan pergadaian pemerintah.

3.    Lembaga Penjamin

Lembaga Penja min pada saat ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang
Penjaminan, dengan tujuan:

a.  menunjang kebijakan pemerintah, terutama dalam rangka membantu Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) untuk mengakses pendanaan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya;

b.  meningkatkan akses bagi dunia usaha;

c.  mendorong tumbuhnya pembiayaan dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi peningkatan
sektor ekonomi strategis;

d.  meningkatkan kemampuan produksi nasional yang berdaya saing tinggi dan yang memiliki
keunggulan untuk ekspor;

e.  mendukung tumbuhnya perekonomian nasional; dan

f.   meningkatkan tingkat inklusivitas keuangan nasional.

INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK SYARIAH

Industri keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi untuk terus bertumbuh dan memiliki
kemanfaatan yang besar bagi perekonomian. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang berbasis
syariah pun menjadi satu pilar kekuatan di industri keuangan syariah, yang perkembangannya
diharapkan bisa ikut menumbuhkembangkan perekonomian syariah di Indonesia.

IKNB Syariah adalah bidang kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas di industri asuransi, dana
pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya, yang dalam pelaksanaannya
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Secara umum, kegiatannya memang tidak
memiliki perbedaan dengan IKNB konvensional. Namun terdapat beberapa karakteristik khusus,
dengan produk dan mekanisme transaksi yang berdasarkan prinsip syariah.

Di antaranya yang dilakukan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) berbasis Hukum Syariah yang
difatwakan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) adalah Pembiayaan
Mudharabah (Qiradh), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Ijarah, Wakalah, Akad Mudharabah
Musytarakah, dan Akad Kafalah.

OJK sebagai lembaga pengatur dan pengawas di keuangan syariah juga memiliki fungsi dan
kewenangan untuk melakukan integrasi arah kebijakan, strategi, dan tahapan pengembangan di
industri keuangan syariah, termasuk di IKNB Syariah. Tentu instrumen regulasi yang dikeluarkan juga
sesuai dengan prinsip syariah, dengan melibatkan DSN MUI

Anda mungkin juga menyukai