Anda di halaman 1dari 20

Problem Based Learning Fakultas Kedokteran

Blok Kedokteran Tropis Universitas Muslim Indonesia

MODUL 3 “BERCAK PUTIH”

OLEH : KELOMPOK 2A
Tutor : dr. Lisa Yuniati, Sp.KK
11020180003 NITA BONITA
11020180004 DINA ASTARIFA
11020180006 RESTI
11020180038 NAUFAL ILMI DIENNILLAH
11020180039 NURUL QALBI

KELOMPOK 2 11020180040
11020180072
ULFA NAMIRAH
NUR AFIFAH USRI
11020180073 REIZALDY MUSARRA MAULI
11020180074 TENRI SAYU AZZAHRA
11020180103 SITTI ZHAHARAH KHAIRUNNISAH
11020180116 IQRA ANUGRAH
- SKENARIO -

Seorang perempuan berumur 28 tahun, kulit sawo matang datang ke puskesmas dengan keluhan
timbul bercak kecil berwarna putih, bentuk bulat di sekitar pori-pori. Juga muncul bercak putih yang
agak lebar dengan sisik alus. Keluhan dirasakn sejak 1 bulan yan lalu di lengan atas kanan, dada
kiri dan punggung disertai gatal sedang bila terkena air. Sudah diberi obat tetapi lesi kulit semakin
meluas. Riwayat 3 bulan terakhir pasien sering demam, diare berulang dan penurunan berat
badan >10 % sangat jelas. Pemeriksaan kulit ditemukan lesi hipopigmentasi bulat dengan
pinggiran kemerahan.
Kata Sulit

Tidak ada
Kata Kunci

Perempuan berusia 24 tahun Disertai gatal bila terkena air

Kulit sawo matang dengan keluhan Sudah diberi obat oles tetapi lesi
timbul bercak putih kecil mengelilingi semakin meluas
pori-pori

Ada bercak putih lebar dengan sisik Riwayat 3 bulan terakhir pasien sering
halus demam disertai penurunan BB >10%
sangat jelas. Riwayat ISK berulang

Keluhan dirasakan sejak 1 bulan lalu Pemeriksaan kulit ditemukan lesi


dibagian dada dan punggung hipopigmentasi bulat dengan pinggiran
kemerahan
Pertanyaan

1 Jelaskan Histopatologi berdasrakan skenario


6 Apa saja diagnosis banding berdasarkan skenario

Apa saja penyakit yang bisa menyebabkan Apa penatalaksanaan awal berdasarkan
2 Bercak putih 7 skenario

Apa tindakan promotif dan preventif


3 Jelaskan etiopatomekanisme bercak putih
8 berdasarkan skenario

Bagaimana patomekanisme gejala Jelaskan perspektif islam yang sesuai


4 berdasarkan skenario 9 dengan skenario

Bagaimana langkah-langkah diagnosis


5 berdasarkan skenario
Histopatologi berdasarkan skenario 1

Perbandingan antara gambaran histologi pada kulit normal dan Pityriasis rosea

Gambar 1. Gambaran Histologi kulit normal


Gambar 2. Gambaran Histopatologi pada pityriasis rosea

Keterangan:
1. Patcy epidermal spongiosis dan lymphocytes
2. Sel-sel limfosit di sekitar pembuluh darah
3. Estravasasi sel darah merah
4. Patchy hyperkeratosis dan parakeratosis

Referensi : Prasad D, Mittial R, Walia R. Pityriasis rosea: A histopathologic study. Indian J Dermatol Venereol Leprol;66;244-6
Penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan bercak putih
2

1. Morbus Hansen 3. Hipopigmentasi pasca


Penyakit lepra, yang juga dikenal dengan sebutan 
penyakit kusta atau Morbus Hansen, adalah penyakit
infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobakterium inflamasi
leprae. Penyakit ini menyerang saraf tepi (primer), Hipopigmentasi pascainflamasi merupakan suatu kondisi
kulit, dan jaringan tubuh lainnya kecuali susunan 2. Vitiligo hilangnya pigmentasi kulit akibat inflamasi, seperti tinea
versikolor, dermatitis atopik, pitiriasis alba, psoriasis,
saraf pusat. Serangan pada sistem saraf akan
menyebabkan penderitanya mati rasa. Dahulu Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan warna atau trauma. Hilangnya pigmen kulit ini dapat bersifat
penyakit ini sempat menjadi salah satu penyakit parsial atau total, tergantung pada derajat beratnya
kulit memudar. Selain dapat menyerang area kulit
yang sangat ditakuti. Meski demikian, penyakit kusta inflamasi. Mekanisme dan patogenesis hipopigmentasi
sebenarnya dapat diobati dan dicegah.. manapun di tubuh, warna yang memudar ini juga pascainflamasi belum sepenuhnya dimengerti. Melanosit
dapat bereaksi normal, menurun, atau meningkatkan
dapat terjadi pada bagian dalam mulut, mata, dan
produksi melanin sebagai respon dari inflamasi di kulit.
rambut. Vitiligo tergolong penyakit yang berlangsung
jangka panjang (kronis), dan diperkirakan menimpa 1
dari 100 orang. Meskipun dapat menyerang semua
orang, vitiligo umumnya terjadi sebelum usia 20
tahun, dan lebih jelas terlihat pada orang yang berkulit
hitam.

Referensi :
1. Hill, J. P. (2017). An Approach to Hypopigmentation. The British Medical Journal, 356, i6534.
2. U.S National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information. Hypopigmentation of The Skin.
3. National Institute of Health (2018). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Melanin.
Penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan bercak putih
2

4. Pityriasis Alba 6. Progressive Mascular


Pitiriasis alba adalah kelainan kulit yang awalnya
Hipomelanosis
menyebabkan timbul bercak berwarna merah atau merah
Progressive macular hypomelanosis (PMH) adalah kelainan
muda pada kulit. Biasanya, bercak tersebut berbentuk bulat, 5. Chemical Leucoderma yang umum dan sering salah didiagnosis yang ditandai
oval atau bahkan tak beraturan. Lain halnya dengan panu, Chemical leukoderma Chemical leukoderma adalah
hipomelanosis yang didapat akibat paparan berulang dengan banyaknya makula hipopigmentasi numular yang
bercak pada penderita pityriasis alba bersisik dan kering. bahan kimia tertentu terutama derivat phenol dan
menyatu pada batang tubuh remaja, dan dewasa muda.
Akan tetapi, setelah kemerahan memudar kurang lebih dua sulthydril Telah dilaporkan teriadinya leukoderma pada
pekeria yang terpajan monobenzil eter hidrokuinon Awalnya dideskripsikan pada pasien dengan jenis kulit
minggu, maka dapat timbul bercak berwarna pucat atau (MBEH) yang digunakan sebagai antioksidan. MBEH
Fitzpatrick V-VI dari negara tropis, tetapi sekarang
putih di kulit (hipopigmentasi). Bercak ini bisa muncul tidak hanya ditemukan pada desinfektan dan germisida
tapi juga adhesive, kontrasepsi diafragma baju karet, diketahui memiliki distribusi di seluruh dunia dalam
sebanyak 1-20 titik di kulit dengan ukuran sekitar 0,5-5 cm. kondom karet, boneka karet, sarung tangan karet dan
berbagai jenis kulit. Patogenesis PMH tidak diketahui,
Kondisi ini mungkin sedikit terasa gatal atau bahkan tidak  lain-lain.
tetapi diduga melibatkan Propionibacterium acnes, yang
gatal sama sekali.
telah ditemukan berlimpah di unit pilosebaceous dari kulit
lesi.

Referensi :
1. Hill, J. P. (2017). An Approach to Hypopigmentation. The British Medical Journal, 356, i6534.
2. U.S National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information. Hypopigmentation of The Skin.
3. National Institute of Health (2018). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Melanin.
3
Etiopatomekanisme bercak
putih

JAMUR

BAKTERI

Referensi:
Choi S. Fungal infections: pityriasis versicolor. In: Arndt KA, Hsu JTS. Manual of dermatologic therapeutics. 7th ed. New York: Lippincott Williams and Wilkins. 2006; 91-2
4 Patomekanisme  HIPOPIGMENTASI
gejala
Endogen (Keringat);
Flora Normal
(Jamur); Eksogen
(Panas Matahari)  GATAL

terjadi rangsangan pada ujung saraf sensoris

menyebabkan pelepasan mediator gatal seperti histamin, protease, peptida, prostaglandin, leukotrin, serotonin, substansi P, dan opiat

Bakteri
Referensi :
1. Partogi,Doona. PITYRIASIS VERSIKOLOR DAN DIAGNOSIS BANDINGNYA ( Ruam – ruam bercak putih pada kulit). Fakultas kedokteran universitas sumatera utara. Medan:2008.
2. Tainwala, R., & Sharma, Y. (2011). Pathogenesis of dermatophytoses. Indian journal of dermatology, 56(3), 259–261. https://doi.org/10.4103/0019-5154.82476
bertumbuh
3. Blanco JL, Garcia ME. Immune response to fungal infections. Vet Immunol Immunopathol. 2008 Sep 15;125(1-2):47-70. doi: 10.1016/j.vetimm.2008.04.020. Epub 2008 May 9. PMID: 18565595.
4. dr. Asnawi Madjid, Sp.KK(K), MARS, FINSDV, FAADV. Pruritus (gatal). Departemen Dermatologi & Venereologi, RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.
5. Jurnal Promkes2019: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education
4 Patomekanisme gejala
 Lesi hipopigmentasi bulat pinggiran
 Sisik Halus kemerahan

Referensi :
Langkah – langkah diagnosis 5
1 Anamnesis 3 Pem. Penunjang
 Identitas Pasien : Perempuan 24 Tahun
 Keluhan utama : Bercak putih, kecil-kecil bulat mengelilingi pori-pori
 Onset : keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu  BTA
 Predileksi : di dada, punggung disertai gatal sedang bila terkena air  Pemeriksaan langsung dengan KOH 10%
 Keluhan Penyerta : Bercak putih yang lebar dengan sisik halus
- 3 bulan terakhir pasien sering demam
 Lampu Wood
- penurunan BB >10%  Darah
 Riwayat pengobatan sebelumnya : menggunakan obat oles namun lesi semakin meluas  Biopsi kulit
 Riwayat penyakit : ISK berulang
 Riwayat keluarga : -
Riwayat kontak dengan penderita penyakit dengan gejala yang sama : -

2 Pemeriksaan Fisis

 Penilaian status pasien secara umum dan tanda vital


 Pemeriksaan bercak kulit
 Uji sensitivitas
 Pemeriksaan saraf tepi

Referensi :
Kumpulan Manual keterampilan klinik & laboratorium kedokteran tropis. 2014. Fakultas kedokteran universitas Hasanuddin.
Diagnosis banding berdasarkan skenario 6

Pityriasis Rosea Tinea Corporis DD 3


Diagnosis Pityriasis Rosea Tinea Corporis

Anamnesis Identitas Identitas


Gambaran klinis : Ruam merah/merah muda yang bersisik Gambaran klinis: gatal, didapatkan lesi di leher, lengan, tungkai,
dan sedikit menonjol. Ruam akan menyebar ke sejumlah dada, perut atau punggung
bagian tubuh, seperti perut, dada, punggung, leher, paha, Keluhan penyerta: nyeri, bahkan ada sensasi terbakar
dan lengan atas. Selain herald patch, akan muncul juga Riwayat: kontak dengan penderita yang sama, kebiasaan,
ruam-ruam lain yang berukuran lebih kecil, yaitu sekitar lingkungan, pengobatan, penyakit sebelumnya, dalam keluarga
0,5–1,5 cm yang terasa gatal. Ruam pityriasis rosea dapat dengan gejala yang sama.
bertahan selama 2–12 minggu, hingga 5 bulan. Faktor risiko: Kondisi tempat tinggal yang lembap nan hangat,
Riwayat : kontak dengan penderita yang sma tubuh mudah mengeluarkan keringat, obesitas, mengenakan
,kebiasaan,lingkunga , pengobatan, penyakit sebelumnya , pakaian yang terlalu sempit/ketat, jarang ganti baju atau pakaian
dalam keluarga gejala yang sama dalam, sering pakai baju yang belum dicuci, jarang mandi, sering
Faktor risiko:  Belum diketahui ada tidaknya faktor yang berbagi pakaian, seprai, atau handuk dengan pengidap tinea
bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami pityriasis corporis. Sering menggunakan kamar mandi umum atau kamar
rosea. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering terjadi pada ganti, olahraga dengan frekuensi kontak antar kulit cukup tinggi
usia 10-35 tahun. seperti gulat, pernah terinfeksi jamur sebelumnya, melakukan
kontak fisik dengan orang atau hewan yang mengidap penyakit
ini, sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Pemeriksaan Tanda vital Tanda vital


fisis Derajat kesadaran Derajat kesadaran
Status gizi Status gizi
Inspeksi: effloresensi yang terdapat pada kulit (polimorf), Inspeksi: effloresensi yang terdapat pada kulit (polimorf),
inspeksi lebih lanjut/menyelutuh dari lesi pasien (lesi inspeksi lebih lanjut/menyelutuh dari lesi pasien (lesi bulat atau
bulat atau lonjong, berbatas tegas, terdiri atas eritema, lonjong, berbatas tegas, terdiri atas eritema, skuama, kadang-
skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi kadang dengan vesikel dan papul di tepi lesi).
lesi). Khas: Central Healing. Bagian tepi lesi lebih aktif (tanda
Khas: ‘’ herald patch ‘’ (menyebabar ke sejumlah bagian peradangan), lesi bulat, berbatas tegas, terdiri atas eritema, papul
tubuh) , ruam merah , bersisik,dan sedikit menonjol ditepi lesi. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang, bagian tepi
terlihat aktif.

Pemeriksaan • Tes darah Lampu wood


penunjang • Tes KOH Kultur jamur
• Biopsi kulit
Referensi:
1. Nugroho SA.Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Mikosis Superfisialis. Dalam: Bramono K, Suyoso S, Indriatmi W, Ramali LM, Widaty S, Ervianti E, editors.
Dermatomikosis Superfisialis. Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013. Hal.154-165.
2. Yara Egyptha Saraswati, IGK Darmada, Luh Made Mas Rusyati. Tinea Korporis. Bagian/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
3. Wirya Duarsa. Dkk.: Pedoman Diagnosis dan Terapi Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar. 2010.
4. Djuanda, Adhi. Dkk.: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2004.
5. Budimulja, U. sunoto. Dan Tjokronegoro. Arjatmo. : Penyakit Jamur. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 2008.
6. Gomez JMV. Pityriasis rosea: diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2018;97(1):38-44. https://www.aafp.org/afp/2018/0101/p38.html
7. Mahajan K, Relhan V, Relhan AK, Garg VK. Pityriasis rosea: an update on ethiopathogenesis and management of difficult aspects. Indian J Dermatol. 2016;61(4):375-
384. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4966395
Penatalaksanaan Awal
7

Bersifat simptomatik

Gatal : diberikan antipruritus seperti bedak asam salisilat 1-2% atau mentol 0,25-0,5%

Asiklovir menyebabkan resolusi lesi lebih cepat dan membantu meredakan pruritus

Antijamur nonspesifik (sulfur plus asam salisilat, selenium sulfida 2,5%, dan zinc-pyrithione) yang
terutama menghilangkan jaringan mati dan mencegah invasi lebih lanjut,

Referensi:
1. Panduan Praktik Klinis BAGI DOKTER .DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER.2014
2. TineaVersicolor.MehdiKarray; William P. McKinney.National Center forBiotechnologyInformation, U.S. National LibraryofMedicine
3. PityriasisRosea.2020.Graham Litchman; Pragya A. Nair; Jacqueline K. Le.National Center forBiotechnologyInformation, U.S. National LibraryofMedicine
4. POLA PENGGUNAAN PARASETAMOL ATAU IBUPROFEN SEBAGAI OBAT ANTIPIRETIK SINGLE THERAPY PADA PASIEN ANAK. E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.8,AGUSTUS, 2018
8 Tindakan Promotif PREVENTIF

• Menjaga kebersihan diri dengan mandi


& Preventif setiap hari. Saat mandi, disarankan
menggunakan sabun yang berbahan
PROMOTIF lembut.
• Menghindari kontak fisik dengan
penderita penyakit kulit menular.
• Edukasi tentang kesehatan Kulit di
• Tidak berbagi penggunaan barang-
rumah dan lingkungan barang pribadi, seperti handuk atau
pakaian, dengan penderita penyakit
• Edukasi pentingnya menjaga kebersihan
kulit.
diri • Menjaga kelembapan dan PH normal
sehingga flora normal tubuh tidak
• Edukasi Informasi penularan terhadap
menjadi patogen.
penyakit kulit menular • Menghindari kebiasaan menggaruk
kulit.
• Edukasi informasi penyakit-penyakit
kulit di masyarakat
Referensi :
1. National Institute of Health (2019). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Skin Infections.
2. DePietro, M. & Hiugeria, V. Healthline (2017). Skin Infection: Types, Causes, and Treatment.
9 Perspektif Islam
Abu Daud dari Anas bin Malik:

‫األسقَا ِم‬ ِ
‫ء‬ ‫ي‬
ِّ ‫ـ‬‫ِي‬ ‫س‬‫و‬َ ، ِ ‫م‬ ‫َا‬
‫ذ‬ ‫والج‬
ُ ، ‫ون‬
ِ ُ ‫ن‬‫الج‬
ُ ‫و‬َ ‫ص‬
، ِ ‫ر‬ ‫الب‬
َ ‫ن‬
َ ِ
‫م‬ ‫ك‬
َ ‫ب‬
ِ ُ
‫ذ‬ ‫و‬‫ع‬ُ َ ‫ال ُهَل ّـ َّ ّـََّم إِ ِِّن ّـي أ‬
ْ ّ َ َ

Yang artinya: “
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari Penyakit kulit, gila, lepra, dan dari Penyakit yang jelek lainnya).”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai