Khutbah Pertama:
tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan mengkhianatinya. (Al-Ahzab/33: 72)
Syaikh Muhammad asy-Syinqithi rahimahullah berkata, Allah Subhanahu wa
Taala menyebutkan dalam ayat yang mulia ini bahwa Allah Azza wa Jalla telah
menawarkan amanah, yaitu beban-beban agama yang diiringi dengan pahala
dan hukuman, kepada langit, bumi, dan gunung, tetapi semuanya enggan
memikulnya. Mereka khawatir, mereka takut dari akibat memikulnya, karena
hal itu akan menyebabkan siksa dan murka Allah kepada mereka. Penawaran
(dari Allah Azza wa Jalla ) , dan kengganan serta kekhawatiran (makhlukmakhluk tersebut), semuanya haq (benar-benar terjadi-pen). Karena
sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menciptakan pemahaman bagi langit,
bumi, dan gunung, dengan ilmu-Nya, walaupun kita tidak mengetahuinya.
Dengan pemahaman tersebut makhluk-makhluk itu memahami penawaran
amanah kepada mereka, mereka enggan dan takut. (Pemahaman makhluk)
seperti ini ditunjukkan oleh ayat-ayat dan hadits-hadits yang banyak. Di antara
ayat-ayat yang menunjukkan adanya pemahaman yang dimiliki oleh bendabenda mati adalah:
Firman Allah Azza wa Jalla di dalam surat al-Baqarah tentang batu:
Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang meluncur jatuh, karena
takut kepada Allah. (Al-Baqarah/2: 74).
Allah Azza wa Jalla menyatakan dengan gamblang bahwa diantara batu-batu
itu sungguh ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah Azza wa Jalla.
Rasa takut yang Allah Azza wa Jalla nisbatkan kepada sebagian batu-batu
adalah dengan sebab pemahaman (pada batu) yang diketahui oleh Allah Azza
wa Jalla.
Termasuk firman Allah Azza wa Jalla :
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada
Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi
kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun. (Al-Isra/17: 44)
Termasuk firman Allah Azza wa Jalla :
Sesungguhnya dia (manusia) itu amat zalim dan amat bodoh. (AlAhzab/33:72)
Syaikh Muhammad asy-Syinqithi berkata, Kata ganti dalam firmanNya
Sesungguhnya dia (manusia) itu amat zhalim dan amat bodoh kembali
kepada lafazh manusia tanpa kehendak yang disebutkan, yaitu Nabi Adam.
Maknanya: bahwa manusia mana saja yang tidak menjaga amanah dia amat
zalim dan amat bodoh, yaitu banyak kezhaliman dan kebodohan.
Dalil terhadap hal ini dua perkara:
Pertama: Isyarat dari Alquran yang menunjukkan terbaginya manusia dalam
mengemban amanah yang disebutkan menjadi: (manusia) yang disiksa dan
dirahmati, yaitu dalam firman Allah Azza wa Jalla setelahnya:
akan