Anda di halaman 1dari 11

RESUME ARUS LISTRIK

TUGAS
FISIKA II
Materi kuliah : 9 April 2012
Pelaporan
: 16 April 2012

Disusun Oleh Kelompok IX :


Arif Perdana Putra
Setiawan Tanjung
Ilman Fauza

(1110620028)
(1110623028)
(1110620119)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN
MALANG
2012
PENGERTIAN ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah muatan yang bergerak. Dalam konduktor padat sebagai pembawa
muatan adalah elektron bebas dan dalam konduktor cair atau elektrolit pembawa muatannya
adalah ion. Elektron bebas dan ion dalam konduktor bergerak karena pengaruh medan listrik.
Dalam bahan isolator, elektron bebas terikat kuat pada masing-masing atom sehingga bahan
isolator tidak dapat menghantarkan arus.

Kuat arus didefinisikan sebagai : (i) I =


I

= arus listrik (A)

= muatan listrik (C)

= waktu (s)

dQ
Keterangan :
dt

Dalam persamaan (i) dapat dilihat bahwa satuan kuat arus adalah Cs-1. Satuan ini
disebut ampere.
Jadi, lA = 1 Cs-1.

Arus

listrik adalah

banyaknya muatan

listrik yang

disebabkan

dari

pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari hari berkisar dari yang sangat lemah
dalam satuan microampere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat
kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan
sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan
resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara
formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan,
akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar
lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu
sama lain dalam ruang hampa udara.
PENGERTIAN RAPAT ARUS
Rapat arus didefinisikan sebagai : (ii)
i
j A - atau i = jA
disini A adalah luas pemarnpang konduktor sehingga satuan rapat arus j adalah A/m2. Rapat
arus sebanding dengan medan listrik yang menimbulkannya, maka : (iii)

j= E

Konstanta pembanding
konduktivitas

di sini disebut konduktivitas listrik. Dalam satuan SI,

ini mempunyai satuan siemens per meter (S/m).

Rapat arus (current density) adalah aliran muatn pada luas penampang tertentu di
suatu titik penghantar. vektor J adalah rapat arus yang memiliki arah sama dengan kecepatan
gerak muatan jika muatannya positif dan berlawan arah jika muatannya negatif, dan dA
adalah vektor luas elemen yang tegak lurus terhadap elemen. Jika arus listrik seragam
sepanjang permukaan dan sejajar dengan dA maka J juga seragam dan sejajar terhadap dA.
HUKUM OHM DAN TAHANAN
Suatu kawat berpenarnpang serba sarna dialiri arus i, seperti pada gambar 1.

Gambar 1.
Misalkan bedan potensial antara titik a dan b adalah :

Vab =Vb-Va=V
Kuat medan listrik dalarn kawat haruslah :
E=

V
l

Rapat arus dalarn logam sesuai dengan persamaan (iii) dapat ditulis : (iv)
j= E=

V
l

sehingga kuat arus dari persamaan (ii) menjadi : (v)


A
i = jA = l V
Bila konstanta

A
l

dinyatakandengan

1
, maka persarnaan (v) menjadi : (vi)
R

v=iR
Persarnaan (vi) ini dikenal dengan Hukum Ohm dan (vii)
I

l
A

R=

l
A

Besaran R dalarn persarnaan (vii) di sini disebut hambatan, tahanan atau Resistensi dan
mempunyai satuan volt per arnper (V/A) yang juga disebut ohm ( ). Tahanan suatu
Resistor besamya bervariasi dari kurang satu ohm hingga berjuta-juta ohm.

Gambar 2. Kode Warna Resistor

Konstanta

disebut harnbat jenis atau Resistivitas, mempunyai satuan ohm, mutu

( .m), besamya tidak sarna untuk setiap bahan konduktor dan merupakan fungsi temperatur. (viii)

Dalam persamaan (viii) di sini,


dan

(1 + T)

adalah hambat jenis pada temperatur T,

pada 0o C

adalah koefisien temperatur hambatan.

Dengan menggunakan persamaan (viii), maka persamaan (vii) dapat juga dinyatakan dengan
(ix) :
R =Ro (1 + T)
Beberapa harga

dan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Resistivity and Temperature Coefficients (at 20o C)

Contoh :

Titik A memiliki potensial lebih tinggi dari B dengan perbedaan potensial 2 Volt. Jika
hambatan listrik antara titik A dan B adalah 100 .
(a) Berapa arus yang mengalir melalui hambatan listrik ?
(b) Berapa muatan yang mengalir selama 5 s?
Diketahui:
V

= 2V

= 100

= 5s

Penyelesaian:
(a) arus yang mengalir

(b) muatan yang mengalir

GAYA GERAK LISTRIK


Tinjau suatu rangkaian tertutup :

Sumber GGL mempunyai hambatan dalam r, sehingga beda potensial/tegangan antara kutub
A dan B dapat dituliskan sebagai :
VAB =

Oleh karenanya

- iR

> VAB

=VAB untuk muatan-muatan melingkari rangkaian. Jika r = 0, ggl

menjadi GGL ideal.


Bayangkan kita bergerak melewati baterei
dari a ke b dan mengukur potensial listrik pada
beberapa titik. Seiring kita bergerak dari terminal
positif ke terminal negatif, potensial bertambah
sejumlah . Tetapi begitu kita melewati hambatan
dalam r, potensial berkurang sejumlah Ir, dimana I
adalah arus dalam rangkaian.
V AB Ir IR

IR Ir

R r

RANGKAIAN LISTRIK

B
A

1 2

I
C

Pada potongan rangkaian AD, arus mengalir dari A menuju D, jadi VAD >0. Arus I
mengambil daya dari baterei 1 , memberi daya dari baterei 2 dan R :
VAD = VAB + VBC + VCD
VAD = -1 +2+IR
VAD = IR (1 +2)
VAD = IR -
E positif jika arah hitungan dari ke +
KUAT ARUS DALAM SUATU RANGKAIAN (tidak bercabang)

I1 I 2 I 3 I total
Contoh :
Sebuah hambatan memiliki tiga gelang. Gelang pertama berwarna oranye, gelang kedua
hijau, dan gelang ketiga merah.
(a) Berapa nilai hambatannya?
(b) Berapa toleransinya?
Diketahui:
Gelang I

Oranye = 3

Gelang II

: Hijau

Gelang III

: Merah = 2

= 5

Penyelesaian:
(a) Nilai hambatan
R = 35 x 102 = 3500 = 3,5 k
(b) Nilai Toleransi

Karena gelang IV tidak berwarna toleransinya 20%


HUKUM KIRCHOFF I
Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa jumlah kuat arus yang masuk dalam titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan.

KONDUKTIVITAS LISTRIK
Konduktivitas listrik kemampuan bahan menghantarkan listrik.

Kecepatan elektron :
Volume elemen kawat :
Jumlah elektron dalam elemen volume :
Jumlah muatan elektron dalam elemen volume :
Arus yang mengalir dalam kawat :

Kerapatan arus dalam kawat :

Konduktivitas Listrik :
Arus yang mengalir dalam kawat :

RANGKAIAN TAHANAN

Rangkaian Seri :

Rangkaian Paralel :

Rangkaian Campuran :

Rangkaian Seri :

Rangkaian Paralel :

Contoh :

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2006. Buku Pintar Belajar Fisika. Jakarta : Sagufindo


Kanginan, Martin. 2006. Fisika. Jakarta : Erlangga.

Besaran

pokok

dan

besaran

turunan :

Gudang

Ilmu

Fisika

http://www.gurumuda.com/besaran-pokok-dan-besaran-turunan.
http://www.phys.itb.ac.id
http://aktifisika.wordpress.com
http://physicslesson.wordpress.com/2009/04/29/rangkaian-seri-dan-paralel/
http://fisikon.com/kelas3/index.php?
option=com_content&view=article&id=146&Itemid=19
http://www.file-edu.com/2011/03/contoh-soal-arus-listrik-2.html
http://e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20
Pokok/view&id=191&uniq=all

Gratis".

Anda mungkin juga menyukai