(Lynch J. S.:Formation Evaluation, Harper & Row Publisher, New York, Evanston and
London, First Edition, 1962)
Caliper log : dalam kondisi lubang bor yang baik umumnya caliper log dapatdigunakan untuk
mendeteksi adanya ketebalan m u d c a k e , s e h i n g g a d a p a t memberikan pendeteksian
lapisan permeabel.
Caliper log adalah alat untuk mengukur diameter dan bentuk suatu lubang bor. Alat ini memiliki
2, 4 atau lebih lengan yang dapat membuka di dalam lubang bor. Pergerakan lengan lengan ini
pada lubang akan diubah menjadi signal elektrik oleh potentiometer. Dalam sebuah lubang bor,
diameter bersifat heterogen dari atas hingga dasar karena adanya efek tekanan dari lapisan
batuan yang berbeda beda akibat gaya tektonik. Kondisi ini yang menjadikan perbedaan dalam
jumlah lengan caliper. Pada lubang yang lebih oval, dua lengan caliper akan saling mengunci
pada sumbu terpanjang dari oval, sehingga akan memberikan hasil diameter yang lebih besar
dibandingkan seharusnya. Akibatnya, diperlukan caliper dengan lengan yang lebih banyak.
Hasil logging caliper diplot pada suatu track yang menggunakan ukuran drilling bit sebagai
perbandingan atau dengan menggambarkan selisih hasil pembacaan caliper terhadap ukuran bit
diameter. Pada grafik logging, dapat ditemukan titik tertentu yang mengindikasikan volum dari
lubang bor. Informasi berguna dalam mengestimasi jumlah lumpur pemboran di dalam lubang
bor dan jumlah semen yang dibutuhkan untuk casing lubang. Dalam memenuhi kebutuhan ini,
terdapat perhitungan matematis untuk memperolehnya.
Log Caliper adalah pengukuran variasi diameter lubang bor saat bore hole masih dalam open
case. Saat drill bit masuk mulai melakukan aktivitas pengeboran,tentunya akan ada respon yang
berbeda dari tiap litologi saat 'diterobos' oleh drill bit.ada yang sulit (alias keras/hard rock), maka
nanti lubang bor yang dihasilkan akan sempit. Sebaliknya, jika batuan yang dibor adalah batuan
yang lunak, maka jelas sudah hasil lubang bornya akan lebar.Dalam Log Caliper nantinya
dikenal istilah-istilah sebagai berikut :
Caving: diameter yang besar yang dihasilkan saat drill bit menerobos batuan yang lunak,
misalnya coal, shale atau batu lempung atau batuan lain yang lunak secara fisik. Batuan lunak
tersebut mudah patah dan runtuh, nah saat drill bit itu membor bagian litologi tersebut hasilnya
akan ada cave atau caving. Mud drilling nantinya juga akan mengisi bagian caving ini.
Mud Cake: biasanya terjadi saat drill bit melewati batuan permeable yang kaya fluida (air
formasi
biasanya).
Mud
cake
terbentuk
saat
lumpur pengeboran (drilling mud) bertemu dengan air formasi dan kemudian
menempel
di
batuan permeabel tersebut sehingga terbentuk mud cake, hasilnya diameter lubang bor akan
menyempit pada bagian ini.
Sloughing: biasanya disebabkan karena batuan yang sangat masif. Sloughing ini akan
dengan cepat dikenali dengan adanya penyempitan diameter borehole. Sloughing adalah salah
satu yang dihindari saat pengeboran.
On Gauge: kondisi dimana diameter lubang bor = diameter drill bit. On Gauge ini yang
nantinya agak sulit untuk diinterpretasi karena tidak muncul kenampakan khusus di hasil caliper
log-nya.
Ilustrasi Log Caliper
Pada Shale, respon Caliper log biasanya akan nampak sebagai peningkatan diameter borehole,
atau dikenal dengan caving. Dengan mengkorelasikan terhadap log GammaRay (GR) , akan
semakin jelas jika terdapat anomali naik untuk diameter bore hole dimana nilai log GR besar,
maka dapat diinterpretasikan secara kualitatif sebagailapisan shale.
Respon Log Caliper pada ShaleKenampakan khas dari respon Log Caliper