Diawal-awal tahun diskusi yang disampaikan diwarnai oleh topik penyusunan dan pembuatan Rencana
Umum Pengadaan (RUP) Barang/Jasa. Utamanya tahun 2014 ini LKPP telah meluncurkan Sistem
Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Dari sisi aplikasi SIRUP sudah lebih maju dibanding
sistem
awal.
Sistem awal yang diaplikasikan dibeberapa daerah pilot project menggunakan metode upload file excel ke
dalam sistem. Namun berdasarkan masukan beberapa daerah tersebut, akan lebih efektif menggunakan
metode input. Meskipun pada akhirnya beban sistem dan operasional menjadi besar namun belum tentu
tidak
efisien.
Tentang pengisian aplikasi SIRUP secara umum sudah cukup lengkap tertuang
pada situs SIRUP, http://inaproc.lkpp.go.id/sirup. Untuk manual operasional dapat
di download disini manual SIRUP, Pedoman Pengisian dan Swakelola/Penyedia.
Meski begitu selayaknya aplikasi tentu tidak akan sempurna 100% dan mampu memenuhi semua
kebutuhan. Pasti ada hal-hal yang tidak sesuai dengan logika pikir masina-masing pengguna atau operator.
Untuk itu dalam artikel ini akan coba dibahas beberapa pertanyaan umum terkait operasionalisasi sistem
SIRUP.
Apakah yang diinput dalam SIRUP hanya yang bersifat lelang saja?
Untuk menjawab pertanyaan ini maka mari kita kembalikan pada pasal-pasal yang terkandung dalam
Perpres
54/2010
sebagaimana
diubah
melalui
Perpres
70/2012.
Pasal 1 ayat 1 : Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan
Barang/Jasa adalah
kegiatan
untukmemperoleh
2.
Pengadaan Barang/Jasa untuk investasi di lingkungan Bank Indonesia, Badan Hukum Milik
Negara dan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang pembiayaannya
sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBN/APBD.
Swakelola; dan/atau
2.
1.
2.
atau
lainnya.
efektifitas
pelaksanaan
anggaran
khususnya
dalam
proses
pengadaan
barang/jasa.
Kelompok belanja tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan belanja
yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
2.
Kelompok belanja langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan belanja yang
dianggarkan
terkait
secara
langsung
dengan
pelaksanaan
program
dan
kegiatan.
Kemudian disebutkan pada pasal 37 yang termasuk dalam Belanja Tidak Langsung adalah :
1.
belanja pegawai
bunga;
3.
subsidi;
4.
hibah;
5.
bantuan sosial;
6.
7.
8.
1.
belanja pegawai;
2.
3.
belanja modal.
Dengan runtutan ini maka Belanja Tidak Langsung (BTL) pada dasarnya tidak terkait secara langsung
terhadap pelaksanaan program/kegiatan. Jika dikaitkan dengan definisi pengadaan barang/jasa maka BTL
selama orientasinya adalah untuk mendapatkan barang/jasa termasuk dalam pengadaan barang/jasa. Dan
jika dikaitkan dengan cara pengadaan BTL termasuk dalam swakelola dalam rangka pengelolaan
administrasi
pembangunan/pemerintahan.
Yang menjadi poin pokok adalah apakah swakelola besar pengelolaan administrasi
pembangunan/pemerintahan ini perlu diumumkan dalam RUP?
Secara substansi Ya! Karena ruang lingkup termasuk dalam definisi Pasal 2 ayat 1. Namun demikian jika
melihat kategorinya adalah swakelola, maka yang diumumkan adalah total nilai swakelolanya. Sedangkan
total nilai swakelola sudah termaktub dalam Dokumen Penjabaran APBD yang telah diumumkan secara
luas, kemudian sifat dana tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Maka
prioritas utama untuk diumumkan dalam RUP adalah BL meskipun begitu mengumumkan BTL juga lebih
baik.
Apakah Belanja Hibah dan Bansos tidak perlu diumumkan dalam SIRUP?
Pasal 42 ayat 1 : Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf d digunakan untuk
menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah
atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/ perorangan yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya.
Pasal 45 ayat 1 : Bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf e digunakan untuk
menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang
bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian hibah dan bantuan sosial terdiri dari tiga bentuk yaitu uang, barang atau jasa. Untuk
yang dalam bentuk uang yang ada hanya pada BTL tidak masuk dalam definisi pengadaan barang/jasa.
Sedangkan hibah bentuk barang/jasa atau bantuan sosial bentuk barang pengadaannya ditempatkan pada
BL yang mengikat pada peraturan pengadaan barang/jasa, kategori ini lah yang diumumkan dalam RUP.
Bagaimanakah memisahkan swakelola dan pemilihan penyedia dalam
aplikasi SIRUP?
Karena sifat pertanyaannya sangat teknis aplikasi SIRUP maka sebaiknya kita gunakan dasar petunjuk
yang ada dalam aplikasi SIRUP. Petunjuk ini ada pada link berikut Swakelola/Penyedia.
Namun demikian ditengah kompleksitas pemahaman dan penerapan kebijakan tentang penyusunan
Dokumen Pelaksana Anggaran di daerah tidak begitu saja petunjuk tersebut dapat dipahami. Untuk itu
sekedar sharing metode pengisian SIRUP di salah satu daerah dengan harapan dapat menjadi bahan
pembelajaran dan diskusi bersama. Syukur-syukur dapat dikoreksi dan diperbaiki bersama. Petunjuk ini
bukan berarti pengisian yang paling benar karena yang berhak menyatakan benar hanya lembaga yang
berwenang yaitu LKPP.
KEGIATAN SWAKELOLA
Kegiatan swakelola merupakan kelompok kegiatan yang dapat terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut:
1.
Honor Tim
2.
3.
Konsumsi Rapat
4.
Perjalanan Dinas
5.
Sewa Hotel
6.
8.
Dan lain-lain
Kegiatan swakelola di dalam RUP yang diumumkan melalui SiRUP adalah kegiatan yang berisikan
beberapa item atau seluruh item yang ada diatas (1 s.d. 8) dan mengikat dengan honorarium tim dan/atau
perjalanan dinas diumumkan secara gabungan yang dibuat jadi satu kesatuan dengan satu judul kegiatan
dan diumumkan total anggarannya saja.
Contoh
1.
:
Kegiatan Operasional dan Peningkatan Sarana dan Prasana Kantor,
dengan total anggaran Rp404.000.000,00 (empat ratus empat juta rupiah). Judul kegiatan ini
diumumkan melalui swakelola, sedangkan rincian di bawah ini dibuatkan dalam KAK dan RAB (Rincian
Anggaran Biaya) sebagai data pendukung kegiatan swakelola ini.
Honor Tim
Konsumi Rapat
: Rp80.000.000,00
: Rp9.000.000,00
: Rp15.000.000,00
: Rp200.000.000,00
: Rp100.000.000,00
Tahun : 2014
Lokasi : Kabupaten A
Jenis Pengadaan : Swakelola. (Pada Aplikasi sayangnya Pilihan Swakelola ini tidak ada
yang tersedia justru Barang, Jasa Konsultansi, Jasa Lainnya dan
Pekerjaan Konstruksi) untuk itu perlu dilakukan penyesuaian seperti tertuang dalam
bagian penjelasan : PEMISAHAN METODE DALAM SATU KEGIATAN
Volume : 1 Paket
1.
Paket pengadaan dalam RUP yang akan diumumkan melalui SiRUP adalah paket pengadaan yang
dalam proses pengadaannya membutuhkan pihak penyedia.
2.
Besaran anggaran setiap paket yang akan diumumkan melalui penyedia adalah yang diatas
Rp200.000.000,00 untuk barang, jasa lainnya dan pekerjaan kontruksi sedangkan untuk jasa konsultasi
diatas Rp50.000.000,00.
3.
Untuk paket pengadaan dengan metode pengadaan langsung dapat diumumkan melalui penyedia
atau swakelola di dalam aplikasi SiRUP.
4.
Paket pengadaan langsung yang diumumkan melalui menu penyedia adalah paket pengadaan yang
tidak tergolong dalam :
item sebagaimana diatur pada Bagian Kegiatan Swakelola dimana menyatu dengan mata
anggaran Honorarium Tim atau perjalanan dinas, dan/atau
Nilai satu rekening anggaran diatas Rp200.000.000,00 untuk barang, jasa lainnya dan
pekerjaan kontruksi sedangkan untuk jasa konsultasi diatas Rp50.000.000,00.
Honor Tim
Konsumi Rapat
: Rp80.000.000,00
: Rp9.000.000,00
: Rp15.000.000,00
: Rp200.000.000,00
: Rp100.000.000,00
: Rp 5.000.000.000
Untuk DPA Kegiatan yang didalamnya hanya terdiri dari belanja modal/barang saja diinput ke
dalam Penyedia.
Kegiatan A: ( Penyedia ) Jenis Pengadaan (Modal/Barang)
ATK
: Rp15.000.000,00
Cetak
: Rp15.000.000,00
Penggandaan
: Rp5.000.000,00
PENGADAAN MODAL/KONSTRUKSI/KONSULTAN
Kegiatan A: ( Swakelola ) Jenis Pengadaan (Konstruksi/Konsultan)
1. Kegiatan Operasional (Pengelolaan Proyek)
Honor Tim
Konsumi Rapat
: Rp80.000.000,00
: Rp9.000.000,00
: Rp15.000.000,00
: Rp200.000.000,00
: Rp100.000.000,00
: Rp 5.000.000.000 (Lelang)
Untuk kegiatan jasa lainnya yang sepenuhnya diserahkan kepada pihak lain
(penyedia) diinput sepenuhnya ke dalamPenyedia.
Demikian sedikit sharing pengalaman pengisian aplikasi SIRUP dengan harapan menjadi bahan diskusi
bersama.