Panduan Triase
Panduan Triase
Panduan
Pelayanan Triase
PANDUAN TRIASE
I. PRINSIP UMUM
1.1
Fungsi triase
Triase adalah hal penting dalam Instalasi gawat darurat (IGD), di mana
banyak pasien dapat hadir secara bersamaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan
bahwa pasien yang dirawat di sesuai dengan kegawatan klinik yang mengacu pada
kebutuhan untuk waktu kritis dilakukan
Penilaian Triase
Triase adalah titik kontak pertama
pasien
kombinasi dari adanya masalah dan penampilan umum dari pasien, dan dapat
dikombinasikan dengan pengamatan fisiologis pasien. Tanda-tanda vital hanya
diukur pada triase jika diperlukan untuk memperkirakan adanya kegawatan , atau
jika waktu memungkinkan. Setiap pasien yang diidentifikasi sebagai ATS Kategori
1 atau 2 harus dinilai segera dengan tepat dan tepat dan segera untuk diberikan
pelayanan . Pengkajian keperawatan yang lebih lengkap harus dilakukan oleh
perawat yang memberikan pelayanan pasien. Penilaian triase tidak selalu
dimaksudkan untuk membuat diagnosis pasien , meskipun ini kadang-kadang
mungkin dapat dilakukan . Triase dilakukan oleh perawat kompeten , terlatih dan
berpengalaman .
1.3
Keselamatan Triase
Adalah hal yang penting bahwa semua Intalasi Gawat Darurat mempunyai
risiko dari ancaman perilakuku agresif pasien atau keluarga pasien. Harus ada
lingkungan fisik yang aman dan tidak membahayakan, serta pelatihan untuk
menangani perilaku atau karakter dari pasien dan keluarga pasien . Juga diperlukan
Standar Operasional Prosedur untuk menangani perilaku pasien atau keluarga
pasien yang mengancam , dimana keselamatan staf dan atau pasien lainnya berada
di bawah ancaman. Keselamatan
prioritas dan kesiagapan petugas keamanan sesuai situasi harus dilakukan sebelum
penilaian klinis dan pengobatan mulai diberikan.
1.4
1.5
Re-triase
Jika terjadi perubahan kondisi pasien sementara pasien yang lain sedang
menunggu untuk pengobatan maka penilaian dilakukan kembali ( re-triase)
dan
menentukan prioritas sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Awal penilaian Triase
yang kedua dan setiap katagorinya harus dicatat, dan alasan untuk dilakukan retriase didokumentasikan di form asesmen Triase.
2. DEFINISI DAN PENJELASAN
Semua waktu harus dicatat di menit pertama pasien datang.
2.1 Kedatangan Waktu
Waktu kedatangan adalah waktu tercatat pertama kontak antara pasien dengan
staf di Instalasi gawat Darurat.
2.2 Waktu Pengkajian Medis dan Pengobatan
Meskipun penilaian penting dan pengobatan mungkin terjadi selama proses
triase, dilakukan pada waktu pasien diberikan pelayanan.
2.2.1 Waktu dilihat oleh dokter
Adalah waktu pertama kali dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga IGD
2.2.2 Waktu dilihat oleh perawat
Adalah waktu pertama kali dilakukan pemeriksaan oleh perawat jaga IGD
2.3 Menunggu Waktu
Ini adalah jarak antara waktu kedatangan pasien dengan waktu dokter jaga
IGD melakukan pemeriksaan dan tindakan.
Penilaian Triase
3. KHUSUS SITUASIONAL
Dalam rangka untuk memaksimalkan penempatan pasien katagori
ATS, sebagai
berikut :
3.1 Pediatri ( Pasien anak )
Standar untuk katagori Triase harus berlakuk sama di Instalasi Gawat Darurat . Untuk
anak- anak harus diprioritaskan sesuai masing- masing dengan katagori yang sudah
ditetapkan.
3.2 Kasus Trauma ( kecelakaan )
Masing-masing
departemen
mungkin
memiliki
kebijakan
yang
memberikan
tanggapan tim segera pasien yang memenuhi kriteria tertentu. Namun, kategori triase
harus dialokasikan sesuai dengan urgensi objektif klinis mereka.
3.4 Perilaku Gangguan Jiwa
Pasien dengan gangguan jiwa
dengan kegawatan dan keadaan klinis dan situasional. Sementara beberapa pasien
tidak
dilakukan pelayanan klinis sampai keselamatan staf dapat dipastikan aman. Dalam
situasi seperti ini, staf harus bertindak untuk dapat melindungi diri mereka sendiri.
Jika diperlukan staf keamanan / satpam dan kepolisian ikut berperan dalam
pengamanan pasien. Setelah situasi dapat diatasi baru dilakukan memberikan
pelayanan dokter dan perawat IGD.
Dalam pelaksanaan Triase dilakukan sesuai dengan kegawatan pasien dan situasional
lainya. . Masing-masing Instalasi Gawat Darurat memiliki prosedur dan alat penilaian
untuk membantu mengidentifikasi resiko pasien kesehatan mental. Ini dianggap
sebagai mendukung untuk awal triase dan dapat diterapkan setelah penilaian triase
formal.
4. DESKRIPSI KLINIS
4.1
Sumber
Deskriptor klinis yang ada untuk setiap kategori didasarkan pada data pada
penelitian yang ada , serta adanya konsensus para ahli. Namun, daftar ini tidak
dimaksudkan untuk menjadi lengkap atau mutlak dan harus dianggap sebagai indikasi
saja. Pengukuran keadaan fisiologis pasien tidak satu- satunya kriteria untuk
penempatan pasien ke katagori ATS.
Dokter Jaga IGD harus melakukan pemeriksaan pada pasien bila ada keraguan
dan dilakukan dengan teliti.
Kategori
ATS 2
Respon
Kategori Diskripsi
Segera
dilakukan
penilaian dan
tindakan
Segera Membahayakan
Penilaian dan
tindakan
maksimum
dalam10
menit
(Penilaian
dan
pengobatan
sering
simultan)
Waktu
jiwa
dekat
mengancam
waktu-kritis
Keadaan Klinis
1. Henti/ gagal Jantung
2. Henti/ gagal pernafasan
3. Sumbatan Jalan nafas, Resiko henti
jantung
4. Frekwensi pernafasan <10 x/menit
5. Distres pernafasan berat
6. Tekanan darah < 80MmHg (dewasa)
atau syok pada anak/ bayi
7. Tidak ada respon atau hanya respon
nyeri (GCS<9)
8. Kejang berkelanjutan
9. Overdosis dan tidak responsive atau
hipoventilasi
10. Gangguan perilaku berat dengan
ancaman langsung kekerasan
1. Gangguan jalan nafas
2. Gangguan
sirkulasi
yang
mengancam :
3. Berkeringat, keringat dingin, perfusi
yang buruk
4. HR < 50 atau dewasa > 150 x/
menit
5. Hipotensi dengan efek hemodinamik
6. Perdarahan yang banyak
7. Nyeri dada seperti gangguan jantung
8. Nyeri hebat
9. BSL <2mmol/L
10. Penurunan kesadaran (GCS<13)
11. Hemiparese mendadak &/ disfasia
12. Demam dengan adanya tanda- tanda
somnolent (semua usia)
13. Trauma mata karena asam/ basa kuat
dan membutuhkan irigasi segera
14. Multiple trauma (lebih dari 1 lokasi)
yang membutuhkan respon cepat
15. Trauma lokal yang berat (patah
tulang besar, amputasi)
16. Riwayat penyakit resiko tinggi
17. Meminum obat penenang / racun
yang berbahaya
18. Nyeri hebat curiga PE, atau
kehamilan ektopik (KET).
19. Perilaku psikiatri Kekerasan atau
Kategori
ATS 3
Penilaian dan
tindakan
maksimum
mulai dalam
waktu
30
menit
Berpotensi membahayakan
Kondisi pasien darurat dan
mengancam ektremitas atau
dapat menyebabkan kecacatan
dan
harus
mendapatkan
penanganan
dimulai dalam waktu 30 menit
dari kedatangan
atau Situasional Urgensi
Ada
potensial
untuk
membahayakan jika waktukritis pengobatan tidak dimulai
dalam waktu 30 menit
Kategori
ATS 4
Penilaian dan
tindakan
mulai
maksimum
dalam waktu
60 menit
Berpotensi
serius
Kondisi
pasien
mungkin
memburuk, atau hasil yang
buruk dapat terjadi, jika
penilaian dan pengobatan tidak
dimulai dalam waktu 1 jam
datang di IGD. Gejala dapat
sedang atau berkepanjangan.
Atau Situasional Urgensi
Ada potensi untuk merugikan
hasil
jika
waktu-kritis
pengobatan tidak dimulai
dalam waktu satu jam atau
membutuhkan pengelolaan dan
konsultasi dan / atau rawat
inap
agresif
20. Ancaman langsung terhadap diri
sendiri atau orang lain
21. Agitasi atau agresi berat
22. Pasien yang memerlukan
untuk
restraint
1. Hipertensi berat
2. Kehilangan cukup banyak darah
apapun penyebabnya
3. Sesak nafas sedang
4. Saturasi O2 90-95%
5. Bls .16 mmol/l
6. Kejang
7. Demam pada pasien Immonosupresi
misalnya pada pasien onkologi,
steroid
8. Muntah terus menerus
9. Dehidrasi
10. Cedera kepala tanpa penurunan
kesadaran
11. Nyeri sedang sampai berat apapun
penyebabnya yang membutuhkan
obat analgesik
12. Nyeri dada non jantung
13. Nyeri perut tanpa efek samping
resiko tinggi
14. Cedera ektermitas , perubahan
bentuk, laserasi yang parah dan luka
lecet
15. Neonatus dengan keadaan stabil
16. Anak yang beresiko
17. Perilaku psikiatri :
18. Sangat tertekan, beresiko menyakiti
diri sendiri
19. Psikotik akut/ disorder penuh
20. Menyakiti diri sendiri dengan
sengaja
21. Gelisah, menarik diri/ berpotensi
agresif
1. Perdarahan ringan
2. Aspirasi benda asing, tidak ada
gangguan pernafasan
3. Cedera dada tanpa rasa sakit tulang
rusuk atau gangguan pernafasan
4. Kesulitan
menelan
tidak
ada
gangguan pernafasan
5. Cedera
kepala
ringan
tanpa
penurunan kesadaran
6. Nyeri sedang dengan beberapa faktor
resiko
7. Muntah atau diare tanpa dehidrasi
8. Peradangan mata atau benda asing ,
penglihatan ormal
9. Trauma
ekterimitas
minor
( pergelangan kaki terkilir, lacerasi/
10.
11.
12.
13.
Kategori
ATS 5
Penilaian dan
perawatan
maksimum
mulai dalam
120 menit
Kurang Mendesak
Kondisi pasien yang kronis
atau gejala ringan
1.
2.
3.
Tidak ada pengaruh signifikan
bila
pemeriksaan
dan 4.
pengobatan tertunda hingga 2
jam dari kedatangan
REFERENSI
1. Australian College of Emergency Medicine. 2000. The Australian Triage Scale.
Carlton Vic.: Publisher.
2. Australasian College of Emergency Medicine. 2000. Guidelines for implementation of
the Australasian Triage Scale in Emergency Departments. Carlton Vic: Australasian
College of Emergency Medicine.
3. Australasian College of Emergency Medicine. 2000. The Australian Triage Scale.
Carlton Vic.: Australasian College of Emergency Medicine.
4. Lee KM. Wong TW. Chan R. Lau CC. Fu YK. Fung KH. 1996. Accuracy and efficiency
of X-ray requests initiated by triage nurses in an accident and emergency department.
Accident & Emergency Nursing.. 4 179-81 (Level III-3).
5. Tambimuttu J. Hawley R. Marshall A. 2002. Nurse-initiated x-ray of isolated limb
fractures in the emergency department: research outcomes and future directions.
Australian Critical Care. 15:3: 119-22 . (Review).
6. Sinn K. n.d. Recognition of the Critically Ill Child. Canberra: The Canberra Hospital.
7. Hewson P. Poulakis Z. Jarman F. Kerr J. McMaster D. Goodge J. Silk G. 2000. Clinical
markers of serious illness in young infants: a multicentre follow-up study. Journal of
Paediatrics & Child Health. 36:3: 221-5.
8. Royal Perth Hospital. Division of Critical Care. 2003. Zero tolerance to patient and
visitor initiated workplace aggression at Royal Perth Hospital Emergency
Department. Perth: Royal Perth Hospital.
9. Kuhn W. 1999. Violence in the emergency department. Managing aggressive patients in
a high-stress environment. Postgraduate Medicine. 105:1: 143-8, 154 (Review).
10. Government of NSW. Clinical Information Access Program. 2003. Management of
Aggressive People in A & E.