musim
tanam
membawa
tiba,
padi
yang
untuk
bersama
melakukan
doa
bersyair
doa
dan
pujian
titisan Dewi Sri itu sambil melantunkan puji-pujian kepada Tuhan atas
keberhasilan tanaman mereka. Padi yang sudah dituai kemudian diirik
dengan kaki. Setelah itu padi dijemur. Setelah menjadi beras, padi itu
dimasak dan dipersiapkanlah sebuah acara makan bersama. Dalam acara
itu padi sebesar kelapa itu kembali dibawa. Sebelum makan mereka
melagukan
syair-syair
yang
intinya
adalah
syukuran,
doa
mohon
hingga
panen.
Selama
dipisahkan
dari
cangkangnya,
bekas
batang
Setelah
dari
Salibu
jarang
muda-mudi
kemudian
lebih
Emping
berbentuk
kemudian
Proses
menggonseng
Salibu.
hingga
menumbuk
Mereka
Padi
itu
emping.
hari.
proses
digonseng
tidak
malam
akhirnya
itu
ada
yang
berjodoh.
dari
dimakan
bersama-sama
acara
Salibu
dalam
pernikahan
muda-mudi
berjodoh itu.
yang
Aji Saka
Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang
diperintah oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar yang buas dan suka
makan manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang
dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian kecil dari rakyat yang resah dan
ketakutan mengungsi secara diam-diam ke daerah lain. Di dusun Medang
Kawit ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin dan baik
hati.
Suatu
Saka
Dengan
Medang Kamulan.
Medang
hari,
Kamulan.
Aji
mengenakan
serban
di
Mendengar
Prabu
Dewata
Cengkar
sedang
marah,
serban
Aji
Saka
menghantarkan
Aji
Kerajaan
Saka
dinobatkan
menjadi
Kamulan
raja
Medang
keemasan,
Kamulan.
sang
memboyong
Prabu
Prabu.
Tubuh
Dewata
kemudian
ke
Ia
istana.
pemerintahan
adil
Aji
dan
Medang
ke
jaman
jaman
ayahnya
tenang,
damai,
Berkat
makmur
dan
yang
bijaksana,
Saka
sejahtera.