Anda di halaman 1dari 2

pengenceran peluang untuk mendapatkan satu sel semakin besar.

3. Isolasi sel tunggal


Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel
mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan
metode agar cawan/medium cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan
menggunakan perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut
dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang sangat halus
ataupun micromanipulator, yang dilakukan secara aseptis.
Untuk menumbuhkan suatu biakan bakteri dalam media steril sejumlah sel-sel
(inokulum) dipindahkan (diinokulasi) ke dalam media dengan perlakuan khusus untuk
mempertahankan kemurnian dari biakan . Dalam waktu inokulasi harus dipijarkan
di atas api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan. Pemanasan ini
menghancurkan setiap bentuk kehidupan yang ada pada permukaan jarum atau alat
pemindah . Bagian jarum yang dipanaskan tidak terbatas pada bagian ujungnya saja
tetapi termasuk pula bagian bawahnya (Mulyono, 1992).
Seperti semua bentuk kehidupan lain, mikroba membutuhkan zat-zat hara dan
lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan. Pertama-tama media harus mangandung
senyawa-senyawa hara yang penting untuk pertumbuhan mikroba. Disamping itu
media harus juga memberikan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan seperti pH,
tekanan osmosis, oksigen dan lain-lain. Pada umumnya semua media untuk
pertumbuhan mikroba terdapat dalam dua bentuk yaitu media cair (Broth Media) dan
media Padat (Solid Media) (Mulyani, 1991).
Sifat-sifat umum suatu koloni:
a.

Besar kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya berupa suatu titik, ada pula
yang melebar sampai menutup permukaan medium.

b. Bentuk. Ada koloni yang bulat, ada yang memanjang, ada tepi yang rata, ada
tepinya yang tidak rata.
c.

Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata saja dengan permukaan medium,
ada pula yang timbul, yaitu menjulung tebal diatas permukaan medium.

d. Halus-kasarnya permukaan. Ada koloni yang permukaanya halus saja, ada


yang permukaanya kasar tidak rata.
e.

Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaanya mengkilat, ada yang


permukaanya suram.

f.

Warna. Kebanyakan koloni bakteri itu berwarna keputihan atau kekuningkuningan, akan tetapi ada juga kolini yang kemerah-merahan, coklat, jingga,
biru, hijau dan ungu.

g. Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang lunak seperti
mentega ada yang keras dan kering (Dwidjoseputro, 2005).
Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka ditambahkan dan
disesuaikan dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka
untuk berkembang. Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang
memberi penampilan yang khas. Beberapa koloni mungkin akan berwarna,
ada yang berbentuk lingkaran, sementara ada yang bentuknya tidak teratur.
Karakteristik koloni (bentuk, ukuran, margin, elevasi, warna, permukaan,
konsistensi) yang diistilahkan sebagai morfologi koloni. Morfologi koloni
adalah cara para ilmuwan dapat mengidentifikasi bakteri secara makroskopis,
berikut adalah beberapa macam pertumbuhan koloni berdasarkan
morfologinya : (Devacurii, 2012)

Anda mungkin juga menyukai