Rkka Final 08
Rkka Final 08
KETUA TIM
RKKA
KODE MA : 2.130
REVIU
KERTAS KERJA AUDIT
2008
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
EDISI KEEMPAT
Judul Modul
Penyusun
Agus Purwoko, Ak
Drs. T. Redwan Djaafar
Perevisi Pertama
Agus Purwoko, Ak
Perevisi Kedua
Nurharyanto, Ak
Perevisi Ketiga
Pereviu
Editor
Edisi Pertama
Tahun 1999
Tahun 2000
Tahun 2003
Tahun 2008
ISBN 979-3873-12-4
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
DAFTAR ISI
BAB I
A.
B.
C.
D.
E.
PENDAHULUAN ....................................................................... 1
LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
TUJUAN PEMELAJARAN UMUM (TPU) ........................................................... 1
TUJUAN PEMELAJARAN KHUSUS (TPK).......................................................... 2
DESKRIPSI SINGKAT STRUKTUR MODUL ......................................................... 3
METODOLOGI PEMELAJARAN ...................................................................... 3
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kertas kerja audit (KKA) merupakan media yang digunakan auditor
untuk mendokumentasikan seluruh catatan, bukti dan dokumen yang
dikumpulkan dan simpulan yang dibuat auditor dalam setiap tahapan
audit. Kertas kerja audit akan berfungsi mendukung laporan hasil audit.
Begitu pentingnya KKA ini sehingga KKA harus dijaga mutunya melalui
proses reviu secara berjenjang.
KKA yang dibuat oleh anggota tim dan/atau ketua tim akan direviu
oleh ketua tim, pengendali teknis (pengawas), dan pengendali mutu
(penanggung jawab). Reviu dilakukan untuk memastikan bahwa audit
dijalankan sesuai dengan program kerja audit, serta simpulan audit
yang diambil dan dituangkan dalam laporan hasil audit telah didukung
oleh bukti-bukti kompeten yang cukup.
B.
b.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
C.
reviu
audit.
5. Mampu menjelaskan sarana dan media yang digunakan dalam
proses reviu kertas kerja audit.
6. Dapat melaksanakan reviu atas kelengkapan fisik KKA.
7. Mampu melaksanakan reviu atas kerapihan KKA.
8. Mampu menjelaskan hasil reviu atas fisik KKA.
9. Dapat menjelaskan tentang kelengkapan bukti audit yang
dikumpulkan dan diperoleh selama audit.
10. Dapat
menjelaskan
hubungan
antara
temuan
dengan
rekomendasi.
11. Mampu menjelaskan dasar menetapkan judgement auditor
dalam rangka mendukung simpulan audit pada KKA.
12. Dapat Menerapkan tahapan reviu, melksanakan reviu dengan
media lembar reviu, menyusun temuan audit secara memadai
dengan menggunakan daftar temuan, mampu mengarahkan
anggita tim untuk mengembangkan temuan..
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
D.
E.
Bab I
Pendahuluan
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
METODOLOGI PEMELAJARAN
Agar peserta diklat mampu memahami materi yang terdapat dalam
modul ini dengan cepat, utuh, dan mendalam, maka proses belajar
mengajar dilakukan dengan menggunakan
pendekatan andragogi.
Dalam metode ini, peserta diklat didorong untuk berperan serta secara
aktif dalam proses pemelajaran di kelas melalui komunikasi dua arah.
Metode pemelajaran andragogi menerapkan kombinasi proses belajar
mengajar dengan cara ceramah, tanya jawab, dan diskusi pemecahan
kasus.
Instruktur akan membantu peserta dalam memahami materi
dengan metode ceramah dan pembahasan contoh kasus. Dalam
proses ini peserta diberi kesempatan yang luas untuk mengajukan
pertanyaan dan dilibatkan dalam menjawab pertanyaan yang timbul.
Agar proses pendalaman materi dapat berlangsung dengan lebih baik,
dilakukan pula diskusi kelompok sehingga peserta benar-benar dapat
secara aktif terlibat dalam proses belajar mengajar.
Dalam modul ini disertakan pula pertanyaan teori, soal kasus
dalam reviu KKA dan satu bab khusus untuk melakukan reviu KKA
secara komprehensif. Diharapkan dengan sitemastika materi seperti itu,
para peserta dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan
dan dapat mengaplikasikannya dalam penugasan audit.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
BAB II
A.
ulang
secara
cermat,
dan
sistematis
atas
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
B.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
kegiatan
yang
telah,
sedang,
dan
belum
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
temuan
audit
sementara,
menghubungkan
kepada
pengguna
jasa
audit,
sehingga
akan
atas
kehadiran
auditor
dan
mengurangi
atau
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
C.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
digunakan
asisten
harus
disupervisi
dengan
semestinya.
Supervisi berupa bimbingan dan pengawasan terhadap para asisten
diperlukan untuk mencapai tujuan audit dan menjaga mutu audit.
Supervisi
harus
dilakukan
dalam
semua
penugasan
tanpa
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
sesuai
dengan
tingkat
kemampuan,
pengalaman,
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan pentingnya reviu KKA dalam mendukung tercapainya mutu
hasil audit yang baik !
2. Sebutkan tujuan reviu KKA yang telah Saudara pahami!
3. Norma atau standar audit mana saja yang secara implisit
menegaskan pelaksanaan reviu KKA harus dilakukan?
4. Standar audit APIP merupakan salah satu acuan yang mendukung
penegasan pentingnya aspek atau penerapan reviu atas penugasan
audit. Berikan contoh penerapan standar audit APIP tersebut
terhadap reviu atas penyusunan KKA.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
10
BAB III
PROSES REVIU
KERTAS KERJA AUDIT
TUJUAN PEMELAJARAN KHUSUS
Setelah memelajari bab ini, peserta diharapkan dapat
menjelaskan:
- jenis dan jenjang reviu kertas kerja audit,
- tahapan pelaksanaan reviu kerja kerja audit,
- sarana dan media yang digunakan dalam proses reviu
kertas kerja audit.
A.
mengacu
kepada
literatur-literatur
audit
keuangan
dan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
11
B.
pelaksanaan
audit,
pembuatan
KKA,
dan
tujuan audit,
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
12
2. Pelaksanaan Audit
Selama audit berlangsung, hubungan antara ketua tim dengan
anggota tim harus tetap terjaga dengan baik. Ketua tim harus terus
memantau kegiatan yang dilakukan anggota tim secara terus
menerus dan bersinambungan. Ketua tim tidak boleh menyerahkan
pelaksanaan audit sepenuhnya kepada anggota tim.
Anggota tim tidak boleh dibiarkan terlalu lama dalam kesukaran
atau kebingungan dalam melaksanakan audit karena adanya hal-hal
yang belum dapat mereka putuskan. Audit yang berjalan salah arah
akan mengakibatkan kegiatan audit kurang efektif dan pemborosan
sumber daya dan dana. Konsultansi atau koreksi dari ketua tim
harus dapat dilakukan segera sebelum kesalahan berlarut-larut.
Hal-hal yang harus direviu oleh ketua tim pada saat pelaksanaan
kegiatan audit adalah sebagai berikut.
a. Reviu atas pelaksanaan PKA.
b. Reviu pembuatan KKA.
c. Reviu atas kecukupan, relevansi, dan keandalan bukti.
d. Reviu atas kecukupan dan kecermatan pengujian .
e. Reviu atas pembuatan simpulan, konsistensi data dan ikhtisar.
f. Reviu atas pencapaian tujuan audit dan kegiatan.
g. Reviu atas temuan dan penyajian temuan.
h. Reviu atas rekomendasi.
Secara teknis pelaksanaan reviu KKA harus pula memperhatikan
tingkat keandalan dan relevansi bukti yang dikumpulkan oleh
anggota tim, sehingga akan dapat menghemat waktu, biaya, dan
tenaga.
Tabel III/1
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
13
Tabel III/1
Tingkat Keandalan
Tinggi
Menengah
Konfirmasi
Pengujian/analisis
Hasil wawancara
Rendah
Hasil pengamatan
dan
kesanggupan
manajemen
untuk
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
14
C.
2.
pengendali
teknis,
dan
pengendali
mutu
akan
lebih
Hitam
Anggota Tim
Biru
Ketua Tim
Hijau
Biru Magenta:
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
15
3.
dan
KKA dimaksudkan
kekurangan
dalam
untuk menghindarkan
penyajian
informasi.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
16
Tabel III/2
AUDIT TICK MARKS
No.
Tick marks
Uraian Penggunaan
Simbol ini ditempatkan di samping kanan atau bagian
bawah angka-angka untuk menyatakan kebenaran sub
jumlah maupun jumlah secara vertikal (footing)
1. a
1.b
2.
3.
4.
6.
7.
5.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
17
No.
Tick marks
Uraian Penggunaan
8.
9.
11.
12.
13.
14.
15.
10.
16.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
18
4.
Format KKA
Informasi yang dimuat dalam KKA ditulis sedemikian rupa
sehingga di bagian sebelah kiri masih tersedia ruangan kosong,
KKA
juga
tidak
ditulis
dua
muka
(bolak-balik)
untuk
No. KKA
Ref. PKA No.
: D.I/1/1-2
: C.I.4
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
Medan
: 15 11 X3
: Drs. Badu Paraf:
: 18 11- X3
- Teman Sejati
Total
Semester I
3.750
4.250
7.500
5.000
..........
Semester II
6.250
1.750
2.500
5.000
............
Jumlah
10.000
6.000
10.000
10.000
...............
Keterangan
4.500
545.000
4.500
575.000
9.000
1.120.000
Sumber data:
- Lap Realisasi Dana Bang UKM
Keterangan:
= footing cocok
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
19
5.
tidak
Medan
No. KKA
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
Paraf :
Paraf :
Nomor
KKA/
Halaman
2
Uraian Masalah
Penjelasan dan
Penyelesaian Masalah
Setuju/
Paraf
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
20
Kolom 3. Uraian Masalah diisi dengan hal yang telah tertulis dalam
KKA oleh anggota tim/ketua tim, permasalahan dan/atau instruksi
kepada anggota tim/ketua tim.
penyelesaian
instruksi
yang
diberikan
oleh
ketua
tim/pengendali teknis.
koordinasi.
2)
3)
4)
6.
langkah
telah
dijalankan,
mengingatkan
permasalahan
yang
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
21
Gambar III/3
Ringkasan Program Kerja Audit (RPKA)
Inspektorat Jenderal
Departemen XYZ
Nama Auditan : Kantor Perekonomian
No. KKA
Ref. PKA No.
: D.I/1/1-2
: C.I.4
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
Kota Medan
RINGKASAN PKA
Langkah Kerja
No. KKA
Komentar
Bandingkan rencana
penyaluran dana apakah
telah mencapai sasaran dan
jumlah yang tersalurkan
benar adanya
Telah di rekapitulasi
D.I/2/1-4
D.I/3/1-3
D.I/4/1-3
7.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
22
Gambar III/4
Daftar Uji KKA
Inspektorat Jenderal
Departemen XYZ
Nama Auditan : Kantor Perekonomian
No. KKA
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
Kota Medan
:
:
:
:
:
Drs. Amin
Paraf :
15 11 X3
Drs. Badu Paraf :
18 11- X3
Unsur KKA
Kartu Penugasan
Surat Tugas
Program Kerja Audit
Hasil Reviu SPM
Ikhtisar/Temuan/Koreksi Audit
Top Schedule KKA
Bukti Pendukung
Tanggapan Auditan
Konsep LHA
Lembar Reviu KT/PT/PM
Cross Check KKA
KEGIATAN
Data Umum Auditan
Teknik dan Prosedur Audit
Kriteria yang Ditetapkan
Dokumen Pendukung
Hasil Pengujian
Simpulan/Ikhtisar/Koreksi
Tanda Reviu KT/PT/PM
KEGIATAN
III.
KEGIATAN
Catatan: 1. Ada dalam KKA
3. Rapi
5. Tanda Reviu
KT/PT
Hasil Penelaahan
2
3
4
Catatan
PM
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
23
8.
Reviu Meeting
Sering terjadi dalam pelaksanaan audit terdapat hambatan
komunikasi diantara para auditor. Untuk mengatasi hambatan
tersebut dilakukan Reviu Meeting yaitu suatu pertemuan yang
melibatkan seluruh tim dalam suatu diskusi mengenai kegiatan
audit yang telah, sedang dan akan dilakukan.
D.
dengan
pihak
yang
direviu.
Sikap
yang
positif
dengan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
24
agar
kka
disusun
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
penyusunan KKA;
7) komunikatif dan proaktif apabila menghadapi permasalahan.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
25
E.
LATIHAN
ESAI
1. Jelaskan secara singkat proses reviu yang dilakukan secara
berjenjang dalam suatu tim audit sesuai tingkatan peran dalam
Jabatan Fungsional Auditor?
2. Mengapa setiap tahapan dalam pelaksanaan audit harus selalu
dilakukan reviu dan supervisi oleh ketua tim terhadap anggota
timnya ?
3. Dalam melaksanakan reviu atas KKA diperlukan media/sarana.
Sebutkan dan jelaskan secara singkat media/sarana reviu tersebut.
4. Apakah suatu tick mark atau simbol audit merupakan sesuatu yang
harus ada dan bersifat baku pada suatu APIP?. Jelaskan alasannya!
5. Auditor harus memulai audit dengan melakukan survai pendahuluan
kemudian menetapkan tujuan audit, membuat/menyusun program
kerja audit, membuat/menyusun kertas kerja audit, dan diakhiri
dengan penyusunan laporan hasil audit. Jelaskan hubungan antara
reviu KKA dengan LHA.
KASUS
Pada suatu audit operasional diperoleh temuan berupa pemberian
uang muka kepada pegawai yang melaksanakan kegiatan proyek.
Temuan tersebut disusun oleh anggota tim sebagai berikut.
Dalam tahun anggaran 20X3 telah diberikan uang muka kerja kepada
sejumlah
pelaksana
untuk
melaksanakan
kegiatan
proyek
sebanyak
Rp90.000.000,00
menurut
ketentuan
yang
berlaku
pada
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
26
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
27
BAB IV
berdasarkan
pengalamannya
dapat
menentukan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
28
yang
dilakukan
dijumpai
bahwa
berkas
surat
penomoran
KKA
akan
menginduk
pada
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
29
KKA
KKA
Anggaran
Penerimaan
. c
. f
..d
. g
KKA
Pengeluaran
..k
..m
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
30
nomor
PKA
yang
prosedur
dan
teknik
auditnya
diberikan No.
Ref PKA: II/5, temyata dalam PKA program kerja nomor II/5 adalah
melakukan inventarisasi fisik realisasi kegiatan.
Ketua tim harus memperhatikan kemungkinan adanya PKA yang
tidak sesuai dengan kondisi lapangan; untuk itu, ketua tim harus
segera menentukan prosedur dan teknik audit pengganti dengan
persetujuan dari pengendali teknis dan pengendali mutu.
Ketua tim harus mendapat penjelasan yang memadai dari anggota
tim atas PKA yang tidak dapat dilaksanakan atau yang diganti
dengan prosedur/teknik audit lain tanpa persetujuan ketua tim.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
31
ketentuan/pedoman
menguji kebenaran butir-butir isi KKA tersebut. Namun dalam reviu ini
belum menyangkut substansi materi KKA.
1. Reviu atas format KKA
Contoh pelaksanaan reviu atas format KKA dapat dilihat pada
Gambar IV/2.
Gambar - IV/2
Format Umum KKA
Inspektorat Jenderal Departemen
XYZ
A
B
No. KKA
Ref. PKA No.
: D.I/1/1-2
: C.I.4
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
Semester I
3.750
4.250
..........
Semester II
6.250
1.750
............
Jumlah
10.000
6.000
...............
Keterangan
- Teman Sejati
Total
4.500
545.000
4.500
575.000
9.000
1.120.000
Simpulan :
Jumlah paket dana pengembangan UKM telah disalurkan kepada yang berhak sebesar
Rp.1.120 Milyar. UKM yang menerima dana pengembangan dalam bentuk dana bergulir
sebanyak 224 UKM (Lihat KKA No. E/2/1-4)yang tersebar diseluruh Propinsi Sumut.
I
Sumber data:
- Lap Realisasi Dana :
- Daftar Nominatif
H
F
Bang UKM
Pengajuan UKM
Keterangan:
= footing cocok
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
32
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
33
bahwa
dalam
lembar-lembar
KKA
telah
Reviu
atas
tanggal
penyusunan
dilakukan
dengan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
34
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
35
berikut.
Penyajian
komentar
dan
simpulan
pada
setiap
bagian
dalam
KKA
telah
diberikan
komentar
dan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
36
nama
penyusunnya, belum ditulis Ref. PKA, belum ditulis judul KKA, belum
memuat simpulan, maupun belum memuat sumber data.
Ketidaklengkapan penyusunan KKA dalam pengisian format yang
dijumpai akan mengakibatkan kesulitan bagi ketua tim untuk :
anggota timnya.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
37
C. LATIHAN
Teori
1. Mengapa reviu atas kelengkapan fisik KKA perlu dilakukan pada saat
audit masih berlangsung dan juga perlu dilakukan pada saat
penyelesaian pekerjaan audit?
kegiatan tersebut.
2. Jelaskan unsur-unsur
Kasus
1. Saudara sebagai ketua tim sedang melakukan audit operasional pada
kantor
Badan
Perencana
yang
berada
dibawah
Kementerian
Perencana akan
tim
secara
umum
dikelompokkan
dalam
keuangan,
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
38
2)
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
39
Gambar IV/3
Daftar Isi KKA Audit Operasional
No.
I
II
1.
2.
3.
4.
1.
2.
No. KKA
II/B/2/2/1-1
II/B/2/6/1-1
IV
V
VI
Audit Rinci/Lanjutan
A. Program Kerja Audit (PKA) Lanjutan
B. Hasil Audit Lanjutan
1. Bidang Perencanaan dan Program Disain
2. Bidang Investasi dan Penanaman Modal
3. Bidang Penelitian dan Pendataan
4. Bagian Tata Usaha
5. Pengembangan Temuan
6. Temuan dan Rekomendasi
Surat Tugas dan Lain-lain
A. Kartu Penugasan dan Surat Tugas
B. Simbol-simbol Audit (Tick mark)
C. Lain-lain
Konsep LHA
Catatan atas Pelaksanaan Tindak Lanjut
III/B/1/1
III/B/4/1-15
III/B/5/1-6
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
40
Gambar IV/4 / 1 10
Kertas Kerja Audit
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
III/B/1/1/1-3
C/I/9
Drs.Udin Paraf :
15 04 X3
Drs. Totok Paraf :
18 04 - X3
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
41
Gambar IV/4 / 2- 10
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
III/B/1/1/2-3
C/I/9
Drs.Udin Paraf :
15 04 X3
Drs. Totok Paraf :
18 04 X3
3. Untuk menjamin penyampaian disain tepat pada waktu sesuai kebutuhan Kantor
Perdagangan dan Kantor Tenaga Kerja dibuat jadwal penyelesaiannya. Seksi B memiliki
prosedur monitoring (follow-up), Seksi A dan Seksi C tidak memiliki alat monitoring.
4. Semua Seksi mempunyai catatan atas disain yang telah diselesaikan, namun hanya
catatan di Seksi B yang mencantumkan tanggal penerimaan (lihat bagan arus pada KKA No. :
II/B/2/6/1- 1)
Tujuan Audit
Untuk menyakinkan bahwa sistem kendali telah memadai guna mencapai tujuan berikut :
akurat, memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, dan sesuai jadwal
Untuk menilai kinerja setiap Seksi dalam memastikan bahwa :
1. semua disain dicek dan dikoreksi
2. semua disain mendapatkan bukti persetujuan
3. semua disain disampaikan dalam 30 hari setelah penyelesaian
Ruang Lingkup
Kami melakukan sampling untuk reviu pendahuluan atas disain-disain yang disampaikan
dalam semester terakhir tahun 20X2. Pemilihan sampel dilakukan secara acak berdasarkan
register penyampaian disain yang dibuat oleh masing-masing Seksi. Kami mengambil 20
disain sebagai sampel, untuk ditambahkan jika memang diperlukan. Namun, karena kami
sudah mendapatkan temuan (simpulan yang jelas, kami memutuskan untuk tidak memperluas
pengujian).
Temuan
Pengendalian
a) Keakurasian dan spesifikasi
Seksi A tidak melakukan penelitian atas bukti pengecekan dan persetujuan. Seksi A dan C
melakukannya. (LihatKKANo. :II/B/2/6/1-1)
b) Kesesuaian Jadwal
Seksi A dan C tidak memiliki sistem monitoring atas disain yang sedang dalam proses
pengecekan. Seksi B memiliki (Lihat KKA No. : III/B/6//1 1)
Kinerja
a) Keakurasian dan spesifikasi
Pada Seksi A : 4 disain tidak melalui proses pengecekan: 7 kesalahan tidak dikoreksi; 3
disain tidak memiliki tanda-tangan pengawas teknik. Pada Seksi B dan C kami tidak
menemukan kesalahan. (Lihat KKA No. III/B/1/1-6)
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
42
Gambar IV/4 / 3 10
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
III/B/1/1/3-3
C/I/9
Drs.Udin Paraf :
15 04 X3
Drs. Totok Paraf :
18 04 - X3
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
43
Gambar IV/4 / 4 - 10
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
II/B/2/3/3-5
A/3
Drs.Udin Paraf :
12 04 X3
Drs. Totok Paraf :
14 04 X3
Kepala Kantor
Kabag Tata
Usaha
Bidang Perancangan
dan Program Disain
Seksi A
Seksi B
Bidang Penelitian
QA
Penanaman
Modal
dan Pendataan
Seksi C
Seksi D
Seksi E
Seksi G
Seksi F
Seksi H
Seksi I
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
44
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
I/B/2/6/1-1
B/2
Drs.. Akhmadi
16 04 X3
Paraf :
Administrasi
- Kerangka Acuan
- Organisasi user
- Skedul /check list
Disain Enginer
- draft disain
- manual
- check list
Programmer
Ka Bid A
Tim Q A
- draft program
- manual
- check list
No
Lakukan
Koreksi
Periksa hasil
koreksi
Yes
Persetujuan
Reviu Ketaatan
Prosedur
Terima/ Proses
lanjutan
Register
penyampaian
disain
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
45
Gambar IV/4 / 6 - 10
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
III/B/1/1/1-6
C/I/7
Drs.Udin Paraf :
15 04 X3
Drs. Totok Paraf :
18 04 - X3
Uraian
- Rencana Disain UKM 20X2
- Draft disain selesai tahun lalu
Seksi A
154
150
Sampel
- diambil secara acak dari register
penyampaian disain dan program
20
20
20
60
1
1
3
2
2
3
8
2
3
4
13
Keterlambatan
10 20 hari
21 30 hari
31 40 hari
41 50 hari
Tidak ada pengecekan atas draft
disain
Kesalahan tidak dikoreksi
- 7 Kesalahan dalam 3 disain
Tanpa pengesahan/persetujuan
Penyebab Kelemahan
Keterlambatan
Jumlah
426
420
Tanpa pengesahan/persetujuan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
46
Gambar IV/4 / 7 - 10
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
III/B/1/1/2-6
C/7
Drs.Akhmadi Paraf :
16 04 X3
Drs. Totok Paraf :
18 04 - X3
Seksi A
No. Disain
Td Tangan
A. 1227
Programmmer
A.1253
Idem
A.1279
Idem
KKA: III/B/1/1/3-6
No. Disain
C.0325
C.0331
C.0334
C.0338
C.0350
C.0359
C.0376
C.0389
Seksi B
No. Disain
-
Seksi B
Lama terlbt
-
Seksi C
No. Disain
Seksi B
No. Disain
Td Tangan
KKA: III/B/1/1/4-6
Seksi C
Lama terlbt
30
40
43
33
28
10
33
20
No. Disain
Seksi C
Lama terlbt
Seksi C
Td Tangan
KKA: III/B/1/1/5-6
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
47
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
III/B/5/5-6
C/I/8
Drs.Akhmadi Paraf :
15 04 X3
Drs. Totok Paraf :
18 04 - X3
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
Ringkasan PKA
:
:
:
:
:
:
III/B/5/6-6
C/I
Drs.Udin Paraf :
15 04 X3
Drs. Totok Paraf :
18 04 - X3
Langkah Kerja
Menguji sampel disain untuk
menetapkan apakah disain
tersebut:
- telah dicek dengan benar
No. KKA
Komentar
III/B/1/1/1-6
III/B/1/1/1-6
-tepat waktu
III/B/1/1/1-6
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
48
:
:
:
:
:
:
III/B/5/1-1
C/I/8
Drs.Akhmadi Paraf :
15 04 X3
Drs. Totok Paraf :
18 04 - X3
MEMORANDUM
Untuk
Dari
Perihal
: Administrator, Seksi A
: Kepala Seksi A
: Kontrol atas pengecekan, persetujuan dan
monitoring disain Pengembangan UKM
Hasil audit oleh Itjen atas kegiatan, kita telah mengungkapkan hal-hal sebagai berikut.
a. Terdapat beberapa disain yang tidak-diperiksa (melalui) petugas pengecek.
b. Terdapat beberapa disain yang tidak mendapatkan persetujuan sebagaimana mestinya.
c. Terdapat disain yang tertunda di dalam proses pengecekan tanpa ada upaya monitoring.
Untuk mencegah terjadinya kelemahan tersebut pada masa mendatang, maka mulai bulan
depan perlu dilakukan prosedur berikut.
a. Sebelum disampaikan ke Programmer, semua disain diperiksa oleh administrator.
Administrator harus membubuhkan tanda tangan dan memberi tanggal penyampaian,sebagai
tanda bahwa dia telah meneliti bukti-bukti bahwa atas disain tersebut telah dilakukan
pengecekan dan persetujuan sebagaimana mestinya. Semua disain yang tidak memiliki bukti
pengecekan atau persetujuan harus dikembalikan kepada Disain Enginer disertai dengan
memo singkat, dengan tembusan disampaikan ke kepala Bidang.
b. Administrator harus membuat register atas semua disain yang dikirim kepengecekan, yang
menunjukkan tanggal pengiriman ke dan dari petugas pengecekan. Setiap minggu,
administrator membuat daftar disain yang telah berada didalam proses pengecekan selama
lebih dari 20 hari. Salinan daftar tersebut dikirim ke kepala Seksi dan ke petugas pengecek.
TTD
Kepala Seksi A
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
49
Gambar IV/5
Daftar Isi KKA Audit Operasional
No.
I
II
III
V
VI
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
No. KKA
50
Gambar - IV/6
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
Unsur KKA
Kartu Penugasan
Surat Tugas
Anggaran Waktu
Program Kerja Audit
Hasil Reviu SPM
Simpulan Hasil Audit
Teknik Audit yang digunakan
Tanggapan dari Auditan
Audit Tick Mark
Struktur Organisasi dan
Peronalia
Penyusunan Formasi
Penerimaan dan Seleksi
Penempatan
Pendidikan dan Pelatihan
Penilaian Prestasi Kerja
Pengembangan Karier
Penggajian dan Penghargaan
Disiplin Kerja
Pemberhentian dan Pensiun
Lain-lain
Hasil Penelaahan
2
3
4
Catatan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
51
Bahan Diskusi
Kasus I: Penjaga Perlintasan Ka
Disuatu tempat ada 2 pasang rel KA, satu rel masih digunakan (aktif) dan
yang lain sudah tidak digunakan. Sepuluh anak kecil sedang bermain-main di
jalur rel yang masih aktif, di sebelahnya ada satu anak yang bermain di rel
yang tidak aktif. Anda berada di tempat tidak jauh dari kedua kelompok anak
tersebut dan di dekat alat untuk memindahkan posisi rel KA. Tiba-tiba Anda
melihat sebuah KA datang dengan kecepatan yang cukup tinggi. Apa yang
akan anda lakukan? Memindahkan posisi rel ke rel yang aktif dimana ada
sepuluh anak bermain di sana atau memindahkan posisi rel ke rel yang tidak
aktif dimana ada satu anak yang sedang bermain?
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
52
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
53
BAB V
A.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
54
akuntansi/pembukuan
seperti
laporan
keuangan
dan
pengujian
dikembangkan
atau
fisik
dan
tersedia
informasi
bagi
lain
auditor
yang
yang
penguasaan
auditor
terhadap
auditing,
prinsip-prinsip
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
55
a. Kekurangan
bukti
kelemahan/kekuatan
untuk
dapat
menyimpulkan
yang ada.
b. Gagal menjelaskan sesuatu masalah yang timbul dari audit
sebelumnya.
c. Gagal untuk menyajikan pembahasan atas pos-pos biaya dan
pendapatan yang seharusnya dianalisis.
d. Lalai menunjukkan prosedur audit yang dilaksanakan.
e. Gagal melakukan koreksi atau perbaikan transaksi yang saling
berhubungan.
f. Data yang diperoleh tidak lengkap untuk menyusun temuan dan
laporan hasil audit.
g. Gagal menyimpulkan dan menganalisis hasil jawaban konfimasi,
serta mengaitkan jawaban konfirmasi dengan permasalahannya.
2)
faktor ekonomi,
3)
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
56
pertimbangan profesional,
2)
integritas manajemen,
3)
lingkup organisasi/lembaga,
4)
kondisi keuangan.
c. Kompeten
Kompetensi bukti audit berhubungan dengan kualitas dan
keandalan
data
akuntansi/pembukuan
dan
informasi.
B.
1)
relevansi,
2)
sumber data,
3)
ketepatan waktu,
4)
objektivitas,
5)
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
57
di
lapangan
dan
mengungkapkan
hal-hal
yang
sesungguhnya terjadi.
b. Kriteria
Harus
menguraikan
kriteria/ketentuan
yang
dianggap
dapat
menjelaskan
adanya
akibat/dampak
yang
yang terjadi.
Gambar - V/1 di bawah ini menunjukkan ilustrasi mengenai bentuk
penyajian temuan audit dengan menggunakan formulir yang
menguraikan kondisi, kriteria, sebab, akibat, rekomendasi dan
tanggapan dari auditan secara horizontal. Sedangkan pada
GambarV/2 uraian daftar temuan audit disajikan secara vertikal.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
58
Gambar - V/1
FORMULIR DAFTAR TEMUAN HASIL AUDIT DAN REKOMENDASI
No. KKA
Ref. PKA No.
: D.I/1/1-2
: C.I.4
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
Anwar, SE
5 4 09
Paraf : a
Budi L, SE Paraf :
7 4 - 09
A. Kegiatan
Pembangunan penambahan ruang Lapas tipe 12 (3 x 4 m2) dari papan sebanyak 40 ruang,
kontrak no. 136/Rutan/2008 tanggal 1 Agustus 2008 dengan CV Selemba Raya, senilai
Rp200.000.000,00. Pekerjaan dimulai tanggal 1 Agustus 2008 dan harus selesai tanggal 1
Desember 2008.
B. Uraian Temuan
No.
Kondisi
Kriteria
Sebab
Akibat
Rekomendasi
Tanggapan
Auditan
1.
2.
3.
Auditor
Sumadi, SH
NIP 130.
2.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
59
Gambar V/2
DAFTAR TEMUAN HASIL AUDIT DAN REKOMENDASI
No. KKA
Ref. PKA No.
: D.I/1/1-2
: C.I.4
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
Anwar, SE
5 4 09
Paraf : a
Budi L, SE Paraf :
7 4 - 09
Temuan No. 1
Kegiatan
Kondisi
Kriteria
Tingkat Fisik
Uang muka/Pembayaran
10%
25%
70%
20%
40%
80%
: Menurut Keppres No. 80/2003, pembayaran atau uang muka kerja yang
dibayarkan kepada rekanan tidak boleh lebih tinggi dari tingkat pelaksanaan
kerja kecuali yang pertama kali.
Sebab
: Kebijakan pimpinan proyek untuk menolong rekanan yang pada saat itu sedang
mengalami kesulitan karena resesi ekonomi, dengan pertimbangan, apabila
tidak dibantu pembangunan rumah tersebut akan gagal dan program kerja PMT
akan gagal pula.
Akibat
Rekomendasi
Tanggapan auditan : Pimpinan proyek dan bendaharawan mengaku telah melakukan kebijakan
tersebut tetapi semata-mata karena niat baik.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
60
telah
memenuhi
kondisi,
kriteria,
unsur-unsur
sebab,
temuan
akibat/dampak,
yang
dan
rekomendasi.
c. Didukung dengan bukti yang cukup, dapat diandalkan dan
kompeten
Dukungan ini perlu untuk meyakinkan pembaca laporan hasil
audit dan auditan terhadap validitas dan makna pentingnya
temuan dikemukakan.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
61
2)
2)
2)
2)
3)
2)
rekomendasi
tidak
memperhitungkan
azas
manfaat
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
62
3)
rekomendasi
tidak
dapat
menghilangkan
atau
C.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
63
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
64
5. Keefisienan
Reviu juga dilakukan untuk menilai dan membimbing anggota tim
supaya dapat menyajikan KKA dengan lebih efisien. Untuk
memperoleh efisiensi dalam penyusunan KKA antara lain dilakukan
dengan:
a. penggunaan tabel untuk beberapa pengujian sekaligus;
b. penggunaan file permanen yang selalu dimutakhirkan;
c. foto kopi dokumen untuk auditor (auditors copy).
Sebagai contoh, Gambar V/3 di bawah ini merupakan sebuah
KKA pendukung yang telah disiapkan oleh anggota tim dalam kegiatan
audit rinci.
KKA tersebut berisi suatu pengujian penyaluran dana bantuan bagi
Program Pengembangan UKM di seluruh Republik Kita untuk tahun
2008. Saudara sebagai ketua tim akan melakukan reviu atas substansi
KKA tersebut.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
65
Gambar V/3
Kertas Kerja Audit Pendukung
Inspektorat Jenderal Kementerian
Perekonomian
Nama Auditan : Kantor Departemen
Perekonomian
Sasaran Audit : Audit Operasional
Periode Audit : 2008
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
III/5/1-1
C/I/9
Drs.Udin Paraf :
1 04 09
Budi L, SE Paraf :
3 04 09
Lap Penyaluran
(2)
210.000.000
105.000.000
110.000.000
200.000.000
95.000.000
150.000.000
140.000.000
175.000.000
Hasil Konfirmasi
(3)
165.000.000
105.000.000
95.000.000
180.000.000
95.000.000
120.000.000
110.000.000
145.000.000
Selisih
(4)
45.000.000
0
15.000.000
20.000.000
0
30.000.000
30.000.000
35.000.000
110.000.000
120.000.000
100.000.000
85.000.000
10.000.000
35.000.000
1.445.000.000
1.200.000.000
215.000.000
Keterangan
(5)
??
Keterangan:
Cross footing dan footing benar
Jumlah yang dicantumkan salah
Sumber data:
Laporan Realisasi Penyaluran (???
Triw I Bidang Pembinaan dan program
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
66
Beberapa hal yang berkaitan dengan hasil reviu pada KKA pendukung
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Apabila dilihat dari segi relevansi informasi dikaitkan dengan judul
KKA, maka kalimat "Para pengurus dan pengelola UKM mengeluh tentang
keterlambatan untuk mendapatkan dana bantuan Pengembangan UKM, karena
mereka diwajibkan untuk menyusun proposal yang harus menggunakan
metode Aliran Kas Masuk dan Keluar. Mereka umumnya menyatakan bahwa
unit usahanya masih menggunakan metode pengelolaan secara sederhana.
Dari
cross-footing
dijumpai
kesalahan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
67
tick mark yang dibuat oleh Ketua Tim, yang dalam praktik dapat
dibedakan dari warna tinta yang digunakan.
d. Dalam menarik simpulan dapat dinilai masih terdapat alur pikir
yang meloncat/kurang cermat. Adanya selisih antara jumlah
realisasi
keuangan
menurut
laporan
dengan
jumlah
hasil
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
68
Gambar V/4
Lembar Reviu KKA
Inspektorat Jenderal Kementerian
Perekonomian
Nama Auditan : Kantor Perekonomian
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
Paraf :
Paraf :
Kota Medan
Nomor
KKA
1
1.
2
3
/III/5/1-1 Masih terdapat kesalahan footing
dan crossfooting, lihat di KKA
/III/5/1-1 Sumber data laporan realisasi
penyaluran Triw I kurang dapat
dipercaya
Cari Lap Tahunan atau data
dari Bag Keuangan
Cek ulang angka realisasi tsb
/III/5/1-1 Hasil konfirmasi belum diuji
kebenarannya
Lakukan uji silang dengan
daftar penyalurannya
Lakukan konfirmasi ulang atas
jumlah yang diragukan
/III/5/1-1 Simpulan belum kuat, Simpulkan
lagi setelah data di atas diperoleh
2.
3.
4.
Uraian Masalah
Penjelasan dan
Penyelesaian
Masalah
Setuju/
Paraf
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
69
terjadi
karena
sebagian
besar
penerima
dana
konfirmasinya.
Selisih
itu
berjumlah
sebesar
Rp115.000.000,00.
c. Terdapat surat konfirmasi yang kembali dari Perum Pos dengan
alasan
catatan
bahwa
jumlah
penyaluran
fiktif
yang
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
70
D.
Kelemahan
dalam
penyajian
temuan
dapat
pengujian
dan
pembuktian,
serta
kemudahan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
71
secara
umum
bertujuan
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
72
2)
3)
4)
5)
data
peraturan
perundangan,
kebijakan,
pedoman-
pedoman;
6)
7)
2)
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
73
3)
4)
5)
b. Reviu
atas
KKA
ikhtisar
pengujian
SPM
harus
dapat
2)
3)
4)
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
74
3)
Simpulan-simpulan
diambil
telah
didasarkan
pada
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
75
E.
SOAL LATIHAN
Teori
1. Pada pelaksanaan reviu bukti audit harus diyakinkan bahwa dalam kertas
kerja audit tidak memuat salinan dari buku/dokumen auditan, tetapi
memuat ikhtisar data disertai simpulan audit. Sebagai ketua tim, pada
saat melakukan reviu Saudara menjumpai sebagian besar (60%) kertas
kerja audit anggota tim berupa hasil foto copy dokumen auditan. Pada
waktu Saudara menanyakan tentang hal tersebut, anggota tim saudara
menjawab: Salah satu syarat KKA yang baik harus dihindari pekerjaan
menyalin dan duplikasi. Jelaskan apakah Saudara setuju dengan
jawaban anggota tim Saudara dan berikan alasan pendukungnya!
2. Jelaskan apa saja syarat-syarat suatu bukti audit dapat dikatakan cukup
dan memadai untuk mendukung laporan hasil audit !
3. Sebagai ketua tim dalam melakukan reviu Saudara harus memahami
kelemahan-kelemahan
pengungkapan
unsur-unsur
temuan
untuk
Kasus
1. Kasus Badan Perencana
Untuk mempraktikkan kegiatan reviu substansi materi yang telah
dijelaskan di atas, Saudara sebagai ketua tim audit atas Kantor Badan
Perencana tahun anggaran 20X2 bertugas untuk melakukan reviu
substansi atas KKA yang telah disusun oleh anggota tim. KKA dimaksud
telah disajikan pada Gambar IV/3 halaman 38 dan Gambar IV/4
halaman 39 47
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
76
temuan
sementara
tersebut,
kemudian
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
77
Gambar V/5 / 1 2
Kertas Kerja Audit
Pemerintah Kota A
Badan Pengawas Kota A
Nama Auditan : Kantor Dinas Pemeliharaan
Sasaran Audit : Audit Operasional
Periode Audit : 20X2
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
II/B/1/1/1-3
C/II/9
Dra.Lely Paraf :
15 04 X3
Drs. Bomer Paraf :
18 04 X3
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
78
Gambar V/5 / 2 2
Kertas Kerja Audit
Pemerintah Kota A
Badan Pengawas Kota A
Nama Auditan : Kantor Dinas Pemeliharaan
Sasaran Audit : Audit Operasional
Periode Audit : 20X2
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
II/B/1/1/1-3
C/II/9
Dra.Lely Paraf :
15 04 X3
Drs. Bomer Paraf :
18 04 X3
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
79
3. Di bawah ini (Gambar V/6) adalah KKA Daftar Rincian Temuan pada
suatu audit operasional. Dalam daftar tersebut terdapat dua nomor
temuan yang akan disampaikan kepada manajemen (pejabat pembuat
komitmen). Saudara sebagai ketua tim bertugas untuk:
a. mereviu KKA tersebut dan menuangkannya dalam suatu lembar
reviu (review sheet);
b. merumuskan kembali temuan tersebut dalam Daftar Rincian Temuan
sesuai dengan penyajian temuan yang baik.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
80
Pemerintah Kota A
Badan Pengawas Kota A
Nama Auditan : Kantor Dinas Pengelolaan Tanah
Sasaran Audit : Audit Proyek Peningkt Hak Tanah
Periode Audit : 20X2
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
III/B/1/2/1-3
D/IV/2
Dra.Astuty Paraf :
15 06 X3
Drs. Boim Paraf :
18 06 X3
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
81
Pemerintah Kota A
Badan Pengawas Kota A
Nama Auditan : Kantor Dinas Pengelolaan Tanah
Sasaran Audit : Audit Proyek Peningkt Hak Tanah
Periode Audit : 20X2
No. KKA
Ref. PKA No.
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
:
:
III/B/1/2/1-3
D/IV/2
Dra.Astuty Paraf :
15 06 X3
Drs. Boim Paraf :
18 06 X3
34.400.000,00
Realisasi biaya yang dikeluarkan selama tahun anggaran 20X2 adalah sebesar
Rp31.242.775,00 atau 73,68% jumlah tersebut terdiri dari
Pembelian peralatan
5.650.000,00
Biaya penyusunan DUP/DUK dan penggandaan
3.000.000,00
Sewa mesin foto copy
1.897.775,00
Penggandaan bahan-bahan
2.000.000,00
Cetakan naskah SK
600.000,00
Cetakan telaahan SK
600.000,00
Penelitian Berkas
270.000,00
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
82
Pemerintah Kota A
Badan Pengawas Kota A
Nama Auditan : Kantor Dinas Pengelolaan Tanah
Sasaran Audit : Audit Proyek Peningkt Hak Tanah
Periode Audit : 20X2
No. KKA
: III/B/1/2/1-3
Ref. PKA No. : D/IV/2
Disusun oleh : Dra.Astuty Paraf :
Tanggal
: 15 06 X3
Direviu oleh
: Drs. Boim Paraf :
Tanggal
: 18 06 X3
Koreksi Naskah
Pengetikan SK
Persiapan Naskah
Pembelian ATK
Penyusunan Program Tata laksana
Pembelian ATK
Jumlah
135.000,00
247.500,00
135.000,00
14.857.500,00
800.000,00
1.050.000,00
31.242.775,00
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
83
Pemerintah Kota A
Badan Pengawas Kota A
Nama Auditan : Kantor Dinas Pengelolaan Tanah
Sasaran Audit : Audit Proyek Peningkt Hak Tanah
Periode Audit : 20X2
No. KKA
: III/B/1/2/1-3
Ref. PKA No. : D/IV/2
Disusun oleh : Dra.Astuty Paraf :
Tanggal
: 15 06 X3
Direviu oleh
: Drs. Boim Paraf :
Tanggal
: 18 06 X3
Sehubungan dengan hal tersebut disarankan kepada Pimpro dan atasan Pimpro untuk
melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
Perencanaan kegiatan agar didasarkan pada data lapangan yang akurat, yaitu
dengan membuat edaran untuk penetapan lokasi tanah baik jumlah bidang
maupun luas tanahnya dan dibuat daftar untuk seluruh Kota A.
Agar dibuat dan ditetapkan struktur organisasi dan uraian tugas pedoman
pelaksanaan untuk proses penerbitan SK atas Hak Tanah.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
84
4.
Berikut ini disajikan hasil pekerjaan (kertas kerja audit) salah seorang
anggota
tim
dalam
penugasan
audit
pada
Kantor
Departemen
No. KKA
Ref. PKA No.
: D.I/2/1-4
: C.I.6
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
85
Medan
No. KKA
Ref. PKA No.
: D.I/2/2-4
: C.I.6
Disusun oleh
Tanggal
Direviu oleh
Tanggal
:
:
:
:
UKM disepakati bahwa jumlah tersebut akan ditagihkan kepada rekanan DDD
Sumber data:
Diminta:
1.
2.
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
86
DAFTAR PUSTAKA
Pembangunan,
Pedoman
Pusdiklatwas BPKP, Tahun 2009 2003: Diklat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
87
ISBN 979-3873-12-4