Anda di halaman 1dari 15

Menentukan Ukuran Roda Gigi

Untuk merancang roda gigi yang mampu mentransmisikan daya maksimum sebesar
103 kW (138 HP) pada putaran 5600 rpm. Pada mobil Opel Blazer DOHC dan
direncanakan menggunakan roda gigi miring.
Hal-hal yang direncanakan antara lain :
- Sudut miring , = 25o
- Sudut tekanan , = 20o
- Jarak sumbu poros , a = 100 mm
- Perbandingan transmisi seperti pada brosur, (I)
- Modul (m) = 3
Karena dasar dalam perencanaan roda gigi yaitu perbandingan kecepatan atau
perbandingan transmisi (I) yaitu perbandingan diameter lingkungan jarak roda gigi
atau jumlah gigi satu dengan jumlah gigi yang kedua.

Perhitungan Transmisi I
Untuk transmisi II (2) sampai transmisi 5(V) dapat dilihat pada table 4.1.

Diameter jarak bagi lingkaran sementara, d

Dimensi Roda gigi :


Diameter tusuk, Dt :
Dt1 = m x Z1

Dt2 = m x Z2

= 3 x14

= 3 x 53

= 42 mm

= 159 mm

Diameter kepala, Dk :
Dk1 = m (Z1 + 2)

Dk2 = m (Z2 + 2)

= 3 x (14 + 2)

= 3 x (53 + 2)

= 48 mm

= 165 mm

Diameter kaki, Df :
Df1 = m (Z1 2)

Df2 = m (Z2 2)

= 3 x (14 2)

= 3 x (53 2)

= 36 mm

= 153 mm

Tinggi gigi, Tg :
Tg = Tkep + Tkaki
= 1 m + 1,17 m
= 2,17 m
= 2,17 x 3
= 6,5 mm
Panjang gigi, b. (lebar sisi)
b = (1,15 . . m )/tan 25o
= (1,15 . . 3 )/tan 25o
= 26,2 mm
= 30 mm

Menentukan Jarak Sumbu Poros Pada Roda Gigi


Jarak sumbu poros pada roda gigi adalah perbandingan antara jumlah dari diameter
jarak bagi lingkaran pada roda gigi dibagi dua :

Perancangan roda gigi mundur


Hasil pengukuran dan pengamatan spesifikasi mesin adalah sebagai berikut
( sesuaikan dengan data mu):

1.

Putaran motor (n)

= 7000 rpm

Daya (N1)

= 9,3 PS

Rasio roda gigi (i)

= 4 (sesuaikan)

Material

= Baja St 70.11

Sudut tekan normal (o) = 20 (menurut standar ISO)

= 0 ( untuk roda gigi lurus)

Diameter Referensi
Diamater referensi roda gigi pertama pada poros penggerak (poros 1)

ditentukan dengan persamaan :

db 1 . N 1
db 113 3 b . N 1 . B zul

( mm )

Sedangkan diameter referensi roda gigi yang digerakan pada poros 2 ditentukan
dengan :
db2 = 1 x db2 (mm)

Dimana rasio db besarnya tergantung dari jenis tumpuan (Tabel 22/17),


1

karena poros ditumpu oleh dua bantalan (Straddle mounting) maka db 1 1,2

Ditentukan nilai dari db = 0,5 . BZid merupakan intensitas beban yang


1

diizinkan
(Tabel 22/11) tergantung pemilihan faktor keamanan terhadap pitting. Jika Sg ,
maka Bzid = Bo dan jika Sg 1, maka Bzid = Bo s/d 3 Bo dimana :
B

Bo =

0 , 35
. K
D
C s .. S G (1 +

.i
i

Cs

= Faktor kejut dipilih 1,5 (Tabel 22/18)

SG

= Faktor keamanan terhadap pitig dipilih 0,8

K.D = Kekuata permukaan gigi yang tergantung pada pemilihan


bahan (24 Kgf/mm2

Bahan kedua roda gigi dipilih dari Baja St.70 11 (Tabel 22/25) dengan data
sebagai berikut :
Ko

= 0,72 Kgf/mm2

= 85 Kgf/mm2

Adapun alasan pemilihan bahan adalah sebagai berikut :


a. Bahan tidak memiliki kekerasan yang terlalu tinggi sehingga akan
memudahkan dalam proses machining.
b. Produk yang dihasilkan tahan aus.
c. Bahan memiliki kekuatan yang baik sehingga tahan lama sesuai dengan
umur yang dikehendaki.

Kekuatan permukaan gigi ditentukan oleh :

K.D = YG x YH x YS x YV x KO

(Kgf/mm2)

Dimana YG, YH, YV dan YS adalah faktor-faktor permukaan gigi (Tabel 22/26)
YG adalah faktor material, dengan harga 1 untuk baja, dan 1.5 untuk besi cor
YH adalah faktor kekerasan permukaan, dengan harga 1 jika harga
kekerasannya sama dengan kekerasan permukaan (Tabel 22/25)
KO adalah faktor ketahanan permukaan material

YS adalah faktor pelumasan, sedangkan viskositas sendiri fungsi dari


kecepatan tangensial v (Tabel 22/28). Apabila diasumsikan v = 10 m/s
maka V50 = 39 sd 78 cSt, diambil V50 = 40,1 cSt, sehingga Ys = 0,85.
YV adalah fungsi dari kecepatan tangensial v.

0 ,6

2
8
YV = 0.7 +

1+

= 0,7 +

0 ,6

10

1+

YV = 1.066
Sehingga
= YG x YH x YS x YV x KO kgf/mm2

KD

= 1 . 1 . 0.85 . 1.066 . 0,72 kgf/mm2


= 0,652 kgf/mm2

Bo =

Bo =
B

0 , 35 . K D . i
C s .. S G (1 + i )

0 , 35 . K D . i
C s .. S G (1 + i )

0 , 35 . 0 , 62 . 4
1 , 5 . 0 , 8 (1 + 4 )

= 0.1521 Kgf/mm2

Karena SG < 1 maka dipilih BZul = Bo = 0,1521 Kgf/mm2, sehingga diameter referensi
roda gigi 1 adalah :

db 1 . N 1
db 113 3 b . N 1 . B zul

db 113

1 . 9 , 3 hp
0 , 5 . 7000 rpm . 0 ,1521 kgf / mm 2

db1 29,321 mm = 30 mm

Harga kecepatan tangensial yang semula dimisalkan dapat diperiksa harganya :


.D.n
v=

3,14 . 29,321 mm . 7000 rpm


=

60 . 103

= 92,067 m/s
7000 rpm

Diameter referensi roda gigi yang kedua :


db2 = i x db1 = 4 x 29,321 = 117,284 mm = 118 mm
db3 = i x db2 = 4 x 117,284 = ....

2. Diameter jarak bagi


Dianggap tidak ada faktor korigasi (X1 = X2 = 0) sehingga diameter jarak bagi (d)
sama dengan diameter referensinya.
dq = db1 = 29,321 mm
dq = db2 = 117,284 mm
dq = db3 = .

3. Jumlah Gigi
Jumlah gigi roda gigi 1 dipilih

Z1 = 12

Jumlah gigi roda gigi 2 dipilih

Z2 = i x Z1
= 4 x 12 = 48

Jumlah gigi roda gigi 2 dipilih

Z3 = i x Z2
= 4 x 48 = 48

4. Modul
Modul ditentukan dengan ;
m = do1/Z1 = do2/Z2 = 29,321 /12 = 2.4 mm
Modul penampang normal :
mn = m cos o = 2.4 mm

(o = 0)

5. Lebar Gigi
Lebar gigi ditentukan dengan persamaan :
w = b x db1 = 0,5 x 29,321 = 15 mm

6. Tinggi Kepala dan Tinggi Kaki Gigi


Berdasarkan Standar DIN 867 (Tabel 21/5)
Hk/m = 1 dan hf/m = 1,1 1,3
Tinggi kepala sama dengan modul :
hk = m = 2.4 mm
Tinggi kepala pasangan roda gigi dipilih sama :
hk1 = hk2
Tinggi kaki dipilih sebesar 1,25 m
hf = 1,25 x 2,4 = 3 mm
Tinggi kaki pasangan roda gigi adalah :
hf1 = hf2 = hf = 3 mm

7. Diameter Lengkungan Kepala


Untuk roda gigi 1

dk1 = do1 + 2hkl = 29.321+ 3 = 32,321 mm


Untuk roda gigi 2
dk2 = do2 + 2hk2 = 117,284 + 3 = 120,284mm

8. Diameter Lingkaran Kaki


Untuk roda gigi 1
dfl = do1 2hf1 =29,321 (2 x 3) = 23,321 mm
Untuk roda gigi 2
df2 = do2 2hf2 =117,284 (2 x3) = 111,284 mm

9. Jarak Pusat
Jarak pusat ditentukan dengan :
a . = 0,5 (db1 + db2) = 0,5 (29,321+117,284 ) = 73,3025 mm

10. Jarak Bagi


Jarak bagi ditentukan dengan :
t.o = . m = 3.14 x = 7,536 mm

Kekuatan Gigi
Untuk memperhitungkan kekuatan gigi digunakan dua metode yang paling dasar pada
perhitungan dan diutamakan pada kekuatan terhadap lenturan dan tekanan permukaan
gigi. Kedua metode ini merupakan metode perencanaan menurut standart. Untuk itu
melakukan perencanaan roda gigi perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
Bahan pinyon S45C dengan :
- Kekuatan tarik, b1 = 58 N/mm2
- Kekuatan permukaan sisi gigi , Hb1 = 198
- Tegangan lentur yang diizinkan,a1 = 30 N/mm2

Misalkan faktor tegangan kontak diambil antara baja dengan kekerasan


(200Hb)
dengan besi cor maka Kh = 0,079 N/mm2.
Tabel Bahan

Maka perhitungan dapat dilakukan sebagai berikut :


Fib = a m fv
Faktor bentuk gigi
Z1 = 15
Y1 = 0,289
Z2 = 53
Y2= 0,408 + (0,421-0,408) t 2/8) = 0,4113 (interpolasi)

* Kecepatan keliling :

* Gaya tangensial :

* Faktor Dinamis :

* Beban lentur yang diizinkan persatuan lebar

* Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar

Harga minimum F1 min = 5,518 kg/mm = F1H


Contoh tabel hasil perhitungan
Transmisi Z1
1

15

Z2

Ft

Fv

53

12,15

209,87 0,298

F1H

Fb1

Fb2

8,43

10,692 10,15

2
3
4
5

Perhitungan Efisien Roda Gigi


Perhitungan efisiensi roda gigi diambil berdasarkan data jumlah roda gigi masingmasing yang telah dihitung pada sub bab 4.3. efisiensi roda gigi yang akan dihitung
adalah efisiensi masing-masing transmisi, efisiensi mekanis serta efisiensi total.
Jumlah gigi pada setiap roda gigi :
Z1 = 14

Z6 = 40

Z11 = 15

Z2 = 53

Z7 = 33

Z12 = 52

Z3 = 22

Z8 = 33

Z13 = 22

Z4 = 45

Z9 = 17

Z5 = 26

Z10 = 34

a. Efisiensi transmisi I

b. Efisiensi transmisi II

c. Efisiensi transmisi III

d. Efisiensi transmisi V

e. Efisiensi transmisi mundur

f. Efisiensi Mekanis

g. Efisiensi total :
Kerugian daya,P9
Daya maksimum mesin, Pmaks = 103 kW

Jadi efisiensi total, total :

Anda mungkin juga menyukai