Anda di halaman 1dari 3

MODUL 7

KASUS 1

OLEH :
Caroline Singgi

(125130171)

Angelica Rustam

(125130172)

Kartika

(125130255)

Griselda

(125130282)

Novi Chandra

(125130293)

Silvia Natalia

(125130350)

Stefhanie

(125130376)

Santi Leviani

(125130384)

Vina Sisilia

(125130392)

Tumbel Indiani

(125130393)

Cynthia

(125130456)

Karine Claudia

(125130462)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA

CASE 1
Team anda sedang melakukan stock opname salah satu unit usaha PT Timber Jaya yang bergerak
dalam bidang sawn timber di Kalimantan Tengah. Persediaan dalam bentuk log (kayu
gelondongan) sebagai bahan baku, sawn timber (kayu paso dengan berbagai ukuran) yang
merupakan barang jadi dan serap yang terdiri dari potongan kayu kecil yang akan diolah lagi
menjadi serbuk gergaji yang akan dibuat partikel board yang merupakan by product dari
perusahaan ini. Menurut catatan yang ada, rendemen (hasil proses kayu log) menjadi sawn
timber rata-rata 60%. (Menurut catatan indusri berkisar 70%-75%.)
Diminta:
Jelaskan persediaan apa saja yang harus di opname dan bukti apa saja yang harus dilakukan
untuk memnuhi tujuan internal audit persediaan yaitu meyakini nilai dan kuantitas persediaan
benar.
JAWABAN:
Persediaan yang harus dilakukan stock opname :

Bahan Baku : persediaan dalam bentuk log (kayu gelondongan)


Dilakukan stock opname untuk memastikan fisik (existence) dari bahan baku itu ada dan
apakah bahan baku sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Barang Jadi : sawn timber (kayu paso dengan berbagai ukuran)


Dilakukan stock opname untuk melihat atau memastikan apakah barang jadinya sesuai
dengan catatan atau tidak dan memastikan detailnya sama atau tidak.

Scrap : potongan kayu kecil yang akan diolah lagi menjadi serbuk gergaji yang akan
dibuat partikel board (by product)
Dilakukan stock opname untuk memastikan apakah bahan untuk scrap itu berasal dari
potongan kayu kecil

Bukti yang harus dilakukan untuk memenuhi tujuan internal audit perusahaan antara lain:
1. Physical examination : mengecek fisik persediaan, yaitu log (kayu gelondongan) dan
sawn timber.
2. Observation : melihat dan mengamati proses pengolahan dari log menjadi sawn timber
dan partikel board.

3. Inquiries of the client : meminta keterangan dari manajer, kepala, dan karyawan bagian
produksi.
4. Documentation : melihat dan mengecek apakah dokumen dan catatan mengenai proses
produksi sudah lengkap dan memadai.
5. Recalculation : melakukan perhitungan ulang persentase rendemen sawn timber
berdasarkan catatan perusahaan mengenai kegiatan produksi.
6. Reperformance : melakukan ulang proses produksi untuk membuktikan apakah proses
produksi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai