Anda di halaman 1dari 4

59-01

Pengembangan Potensi Wisata Menara Gentala Arasy untuk Menunjang


Eksistensi Jambi di Era ASEAN Economic Community 2015
Ada yang baru dari Kota Jambi. Peresmian oleh wakil Presiden Jusuf
Kalla tanggal 28 Maret 2015, menjadi sejarah baru bagi kota Jambi. Berdirinya
Menara setinggi 32 meter yang dibangun di kawasan Cagar budaya berlokasi di
Kota Seberang Jambi. Menara Gentala Arasy itulah namanya, Landmark yang
menjadi ikon baru kota Jambi, dan menjadi pusat wisata yang ramai dikunjungi
ribuan warga terutama dihari libur. Nama Gentala Arasy sendiri diambil dari
singkatan Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti yang merupakan mantan
Gubernur Jambi yang berasal dari kota Seberang Jambi. Menara ini dihubungkan
dengan sebuah jembatan Pedestrian dengan panjang 500 meter, sesuai dengan
namanya jembatan ini diperuntukkan bagi wisatawan jalan kaki.
Tahun 2015 tentunya menjadi sebuah tantangan bagi Provinsi Jambi, di
akhir tahun 2015 Indonesia telah bergabung bersama 10 negara ASEAN untuk
membentuk pasar tunggal yaitu ASEAN Economic Community atau yang dikenal
oleh masyarakat kita dengan sebutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA 2015),
dengan adanya MEA akan tercipta kawasan pasar bebas yang bertujuan
meningkatkan stabilitas perekonomian dan mewujudkan ASEAN sebagai pasar
tunggal berbasis produk Internasional. Tentunya hal ini menjadi tantangan
provinsi Jambi sebagai wujud eksistensinya dalam era MEA 2015 ini.
Apa hubungannya antara Gentala Arasy dengan MEA 2015?
Gentala Arasy sebagai ikon kota Jambi tentunya mempunyai peran penting
dalam keikutsertaan MEA 2015 yang akan berlangsung akhir tahun ini. Sebagai
provinsi yang sedang berkembang, Jambi diharapkan mampu memberikan
sumbangsihnya kepada Negara, terutama disektor wisata. Gentala Arasy yang kini
menjadi wisata favorit bagi masyarakat Jambi harus terus dikembangkan agar
mampu menarik wisatawan dari luar daerah maupun dari mancanegara. Hal ini
akan berdampak pada perekonomian warga disekitar Jambi, dimana kita tahu

bahwa di Gentala Arasy sendiri merupakan tempat wisata yang menyajikan


kuliner, beraneka jenis makanan siap untuk menjadi asupan bagi wisatawan yang
sedang berkunjung. Tentunya ini menjadi peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
Fakta selanjutnya Gentala Arasy berlokasi di tempat yang sangat strategis, dekat
dengan pusat perbelanjaan, setelah menikmati wisata di kawasan jembatan dan
menara, pengunjung bisa berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan, di kawasan tersebut
terdapat swalayan dan yang terkenal juga terdapat pasar Angso Duo.
Selain memanjakan para wisatawan dengan pesona indahnya, di dalam
Menara Gentala Arasy merupakan museum yang mempunyai nilai sejarah yang
tinggi, di lantai

dasar Menara Gentala Arasy, para pengunjung dapat

menyaksikan mushaf Al Quran terbesar berukuran 180x170 centimeter, sementara


di bagian luar terdapat dinding relief yang menceritakan proses peradaban islam
masuk ke Jambi. Tentu hal ini menarik sekali untuk dikunjungi. Harapan besar
dengan adanya ikon baru ini mampu menjadi wisata favorit sehingga pada
akhirnya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Jambi.
Apa yang menjadi kekurangan dari Gentala Arasy?
Tak ada Gading yang Tak Retak begitu juga tempat wisata yang menjadi
tujuan masyarakat untuk berlibur atau sekedar menikmati tentunya tidak terlepas
dari kekurangan. Begitu pula dengan tempat wisata di kawasan Menara Gentala
Arasy, sungai Batanghari yang menjadi pemandangan lain tampak keruh
tercemari oleh sampah dan berbau, disisi lain tepatnya dibibir sungai, kawasan
ancol yang menjadi tempat bersantai bagi para wisatawan terlihat mulai rusak. Hal
ini menyajikan pemandangan yang kurang menarik.
Siapa yang salah?
Pemerintah yang kurang tanggap, masyarakat yang tidak menjaga kawasan
wisata, wisatawan yang mengotori lokasi, masyarakat yang acuh terhadap kondisi
sekitar. Di balik itu semua yang salah adalah kita, karena tidak mempunyai
kesadaran untuk ikut serta melestarikan dan menjaga kawasan wisata tersebut.

Sikap mewajarkan yang tercermin dari masyarakat Jambi perlu dirubah melalui
pendekatan bersama tokoh masyarakat.
Lalu siapa sosok yang bisa dijadikan contoh?
Pemerintah daerah, atau tokoh masyarakat yang selalu menjadi
percontohan bagi masyarakatnya diharapkan mampu memberi contoh akan
pentingnya melestarikan dan menggaet masyarakat untuk menjaga kawasan
wisata Gentala Arasy. Meyakinkan kepada masyarakat bahwa kawasan wisata
menara Gentala Arasy mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, dan
masyarakat harus siap dengan adanya tantangan MEA yang berlangsung akhir
tahun agar tidak menjadi penonton di negeri sendiri. Peningkatan wisatawan yang
berkunjung tentunya membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.
Sebagai upaya Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jambi telah berupaya
meningkatkan pembangunan dan perluasan bandara Sultan Thaha yang
diharapkan ke depan dapat menjadi pintu gerbang memperlancar masuknya
wisatawan ke negeri berjuluk Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini. Upaya
Pemerintah tersebut merupakan langkah yang tepat.
Bagaimana pengembangan wisata Gentala Arasy agar mampu
bersaing dengan wisata lainnya?
Kembali kepada peran pemerintah sebagai peran utama disamping peran
masyarakat dalam menjaga kawasan wisata, Pemerintah perlu melakukan upaya
pembangunan infrastruktur guna memperindah kawasan Ancol yang berada
seberang menara. Terciptanya kawasan Ancol yang indah tentunya menarik
wisatawan untuk berkunjung, dan bersantai bersama keluarga dan sahabat sembari
menikmati pemandangan menara dari seberang sungai. Penataan kawasan Ancol
menjadi perhatian penting, dimana kawasan Ancol ini menjadi tempat untuk
menikmati kuliner khas Jambi dan masakan dari daerah lain, dengan penataan
kawasan Ancol yang indah maka wisatawan akan merasa nyaman.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sungai yang menjadi
pemandangan lain, perlunya tenaga kerja khusus untuk membersihkan sampah

yang mencemari sungai. Sungai Batanghari mempunyai warna yang keruh, namun
jika di kawasan wisata ini mampu dibersihkan maka wisatawan akan merasa
nyaman tanpa terganggu banyaknya sampah yang mencemari sungai.
Kebersihan sebagian dari Iman. Ungkapan ini menyadarkan ke kita
bahwa menjaga kawasan jembatan dan menara agar tetap bersih adalah suatu
tindakan yang benar, dan juga masyarakat Jambi merupakan mayoritas muslim,
jadi kebersihan sangatlah penting. Untuk itu, Pemerintah juga perlu menyiapkan
tenaga kerja untuk pembersihan kawasan jembatan dan menara.
Tidak kalah pentingnya, pengadaan kendaraan untuk membawa wisatawan
menuju lokasi menara perlu diadakan. Hal ini menjadi sangat penting, mengingat
kendaraan merupakan faktor penting bagi seorang wisatawan. wisatawan akan
merasa nyaman dan yang pasti akan selalu mengingat Jambi sebagai tujuan wisata
yang tidak terlupakan.
Akhirnya, point penting dari penulisan ini adalah Menara Gentala Arasy
yang menjadi Ikon baru Kota Jambi di harapkan mampu menarik wisatawan,
terutama wisatawan mancanegara. Dengan adanya era Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) 2015 tentunya menjadi tantangan bagi Provinsi Jambi agar tidak
menjadi penonton di negeri sendiri. Kawasan wisata Menara Gentaa Arasy perlu
terus dikembangkan untuk menunjang eksistensi Jambi di era MEA yang
berlangsung akhir tahun 2015. Pemerintah diharapkan mampu membangun
infrastruktur, dan menyiapkan tenaga kerja untuk menjaga kebersihan kawasan
wisata. Selain itu, pemerintah diharapkan mampu menggaet masyarakat untuk ikut
serta melestarikan dan menjaga kawasan wisata Menara Gentala Arasy. Hingga
pada akhirnya Gentala Arasy mampu menarik perhatian wisatawan untuk
berkunjung ke Kota Jambi.
-MEA 2015 Kita Sambut, Jangan Menjadi Penonton di Negeri Sendiri-

Anda mungkin juga menyukai