merupakan
cabang
filsafat
ilmu
yang
mempertanyakan
yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai
atau
wajar.
Sedangkan
logos
yang
berarti
ilmu.
Aksiologi
sebagai
teori
nilai
yang
berkaitan
dengan
kegunaan
adalah
pengetahuan
itu
mempelajari
ilmu
yang
sendiri.
hakikat
membicarakan
Jadi
dan
Aksiologi
manfaat
tentang
tujuan
merupakan
yang
ilmu
sebenarnya
ilmu
yang
dari
kalau
kita
bisa
memanfaatkannya
dan
tentunya
akhir-akhir
pengetahuan
yang
ini
lebih
banyak
itu
sekali
yang
dimanfaatkan
di
mempunyai
jalan
ilmu
yang
tidak
kegunaan
ilmu.
benar.
Pembahasan
aksiologi
menyangkut
masalah
nilai
sehingga
oleh
kesejahteraan
bencana.
nilai
masyarakat
bersama,
bukan
kegunaan
dalam
ilmu
tersebut
usahanya
sebaliknya
malahan
dapat
meningkatkan
menimbulkan
Di
keutamaan,
Etika
situ
keadilan
Dasar
sebagai
dipersoalkan
yang
pemikiran
dan
mengenai
sebagianya.
ditulis
oleh
kritis,
Etika
Franz
sistematis
masalah
kebaikan,
sendiri
dalam
Magnis
Suseno
dan
mendasar
buku
diartikan
tentang
ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Isi dari pandanganpandangan moral ini sebagaimana telah dijelaskan di atas adalah
norma-norma, adat, wejangan dan adat istiadat manusia. Berbeda
dengan
norma
itu
sendiri,
etika
tidak
menghasilkan
suatu
Kegunaan Aksiologi
Berkenaan dengan nilai guna ilmu, baik itu ilmu umum maupun ilmu
agama,
tak
dapat
dibantah
lagi
bahwa
kedua
ilmu
itu
sangat
Nilai
kegunaan
atau
untuk
ilmu,
apa
untuk
filsafat
mengetahui
kegunaan
ilmu
digunakan,
itu
filsafat
kita
ilmu
dapat
ide
suatu
yang
sistem
politik,
membentuk
kebudayaan
maka
sebaiknya
suatu
atau
dunia,
atau
sistem
mempelajari
hendak
ekonomi,
menentang
atau
teori-teori
sistem
filsafatnya.
Filsafat
dalam
posisi
yang
kedua
ini
semua
teori
ajarannya
pintu,
setiap
keluar
dari
pintu
itu
kaki
kita
menyelesaikan
yang
sederhana
paling
maka
masalah,
rumit.
biasanya
tuntas.penyelesaian
yang
mulai
dari
Bila
cara
masalah
tidak
detail
itu
cara
yang
yang
sederhana
digunakan
terselesaikan
biasanya
dapat
amat
secara
mengungkap
2.2
Nilai
itu
bersifat
objektif,
tapi
kadang-kadang
bersifat
subjek
atau
kesadaran
yang
menilai.
Tolak
ukur
suatu
Kebenaran
tidak
tergantung
pada
kebenaran
pada
kesadaran
demikian
nilai
manusia
menjadi
subjektif
selalu
tolak
ukur
penilaian.
memperhatikan
berbagai