Anda di halaman 1dari 2

MELAKUKAN TITRASI ASAM - BASA

3.1.1.

Tujuan Praktikum

Pada akhir praktikum siswa diharapkan dapat menentukan konsentrasi zat dengan cara
titrasi asam dan basa.

3.1.2.

Dasar Teori

Analisis titrimetri yang sering disebut titrasi volumetrik adalah metode penentuan kadar
suatu zat dalam bentuk larutan dengan cara meneteskan zat titran (yang berada dalam buret)
pada titrat (zat yang ditetesi titran yang berada pada Erlenmeyer). Tetesan titran dari buret
diatur sedemikian rupa hingga dihentikan apabila diperoleh tanda yang diperlihatkan pada titrat
sebagai indikasi bahwa reaksi pada titrat telah mencapai tingkat yang diharapkan sehingga
diperoleh volume titran sebagai bahan perhitungan analisis penentuan kadar. Tanda berakhirnya
titrasi tersebut umumnya menggunakan zat berwarna yang dapat berubah saat reaksi tertentu
yang sering disebut dengan indikator. Kadar yang dicari tergantung tujuan dari titrasi, bisa titran
atau titrat yang ingin dicari kadarnya.

Titra

Titrat

Asidimetri adalah metode titrasi dengan menggunakan larutan asam yang sudah diketahui
sebelumnya (titran) digunakan untuk mencari kadar suatu larutan basa. Larutan asam yang biasa
digunakan adalah HCl, asam cuka, asam oksalat dan asam borat. Sedangkan Alkalimetri adalah
kebalikan dari asidimetri yaitu mencari kadar suatu larutan asam dengan menggunakan larutan
basa yang sudah diketahui kadarnya sebagai titran. Larutan basa yang biasa digunakan adalah
NaOH. Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asidi-alkalimetri adalah phenoftalein (pp),
bromtimol biru (bb) dan metil merah.

3.1.3.

Bahan dan Alat

3.1.3.1.

Bahan

a. HCl 0,1 M
b. NaOH 0,1 M
c. indikator phenoftalein

3.1.3.2.

Alat

a. Buret
b. Labu Erlenmeyer
c. Gelas Kimia
d. Corong
e. Pipet tetes

3.1.4.

Prosedur Percobaan

1. Larutan HCl dengan konsentrasi yang tidak diketahui diambil menggunakan pipet
volume sebanyak 10 mL kemudian hasilnya dimasukkan dalam Erlenmeyer.
2. 2-3 tetes indikator pp ditambahkan pada larutan langkah 1.
3. Digunakan titran NaOH 0,1 M dan Volume awal pada buret dicatat
4. Larutan pada langkah 2 di titrasi dengan NaOH 0,1 M sampai warna merah muda
yang timbul stabil atau tidak hilang lagi saat titrasi berlangsung.
5. volume akhir titran diukur dan dicatat.
6. Langkah 1 sampai 5 diulangi hingga diperoleh 2 volume awal dan 2 volume akhir.
7. dilakukan perhitungan dengan format sebagai berikut :
a. volume rata-rata hasil titrasi dicari
Tabel Perhitungan Volume Hasil Pengukuran
Percobaan
Volume HCl (mL)
Volume NaOH 0,1 M (mL)
1
2
3
Rata-Rata
b. kadar titrat dihitung menggunakan jumlah mol dan volume titrat yang sudah
diketahui

3.1.5.

Tugas Pendahuluan

Jawablah pertanyaan berikut ini


a. Apa yang dimaksud dengan larutan?
b. Apa yang dimaksud dengan mol?
c. Apa yang dimaksud dengan molaritas (M) dan normalitas (N), apa
perbedaannya?
d. Apa yang dimaksud dengan pH?
e. Berapakah kadar 100ml sampel NaOH yang di titrasi dengan HCl 0,1 M bila
ketika di titrasi dibutuhkan titran sebanyak 22.5 ml?

Anda mungkin juga menyukai