3.1. Tujuan
1. Mengetahui konsentrasi (normalitas) suatu larutan
2. Mengetahui perbedaan dari larutan yang berfungsi sebagai titran
atau titrat
3. Mengetahui penetralan asam basa dengan metode titrasi
4. Menentukan konsentrasi suatu larutan asam basa dengan menggunakan
titrasi asam basa
5. Mengetahui titrasi asam basa dengan menggunakan indikator
Titrasi adalah salah satu cara analisis yang sering dilakukan dalam
analisis kuantitatif. Larutan yang diketahui normalitasnya disebut larutan
standar, biasanya dimasukkan kedalam buret sebagai penitrasi (titran).
Sedangkan larutan yang akan ditentukan konsentrasinya disebut titrat.
Titrasi dilakukan dengan membuka kran buret. Titran akan masuk kedalam
Labu Erlenmeyer yang dogoyang-goyangkan secara perlahan.
V1.M1 = V2.M2
…………….……………............Persamaan 3.1
Keterangan :
M2 = KonsentrasiTitran (M)
Istilah titrasi berarti penetapan titer atau kadar. Titrasi asam dan
basa adalah titrasi yang berdasarkan reaksi penetralan asam dan basa. Kadar
larutan asam dan basa ditentukan dengan larutan basa, begitu juga
sebaliknya. Pada proses Titrasi terjadi reaksi persamaan jumlah mol seperti
pada prinsip pengenceran yang dapat ditentukan konsentrasi dari zat yang
dititrasi tersebut.
1. Balp
Gambar 3.1
2. Buret
Gambar 3.2
3. Corong Gelas
Gambar 3.3
Gambar 3.4
5. Pipet Mohr
Gambar 3.5
6. Pipet Tetes
Gambar 3.6
7. Tiang Statif
Gambar 3.7
3.3.2. Bahan
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 28
Tabel 3.2
Aquadest
1.
Gambar 3.8
2. HCl
Gambar 3.9
Indikator
3.
Phenolphthalein
Gambar 3.10
Gambar 3.11
Larutan
HCl NaOH
M1 V1 M2 V2
Persamaan Reaksi:
Keterangan :
Asam = .......
Basa = .......
Titran = .......
Titrat = .......
M2 = 0,2 mL
V2 = 1M
Ditanya :
M1 =…?
Jawab :
M1.V1 = M2.V2
M 2 .V 2
M1 = v1
0,2 M . 1mL
=
5 mL
= 0,04 M
M2 = 0,2 mL
V2 = 12,8 M
Ditanya :
M1 = …?
Jawab :
M1.V1 = M2.V2
0,2 M .12,8 mL
=
5 ml
= 0,512 M
Tabel 3.4
Larutan
HCl NaOH
Percobaan
M1 V1 M2 V2
Larutan HCl
0,04 M 5 mL 0,2 M 1 mL
A
Larutan HCl
0,512 M 5 mL 0,2 M 12,8 mL
B
Persamaan reaksi:
Keterangan =