Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

PEMBUATAN DAN PENGENALAN SUATU GAS SERTA


PENGENALAN KERTAS LAKMUS

4.1. Tujuan
1. Mengetahui teknik dan cara pembuatan gas secara sederhana.
2. Memahami dan menganalisis sifat-sifat suatu gas.
3. Mengenal penggunaan kertas lakmus dan indikator pH sebagai indikator
analisis asam basa.
4.2. Dasar Teori
Gas menurut Chang,(2009) adalah suatu zat yang berada pada
keadaan suhu dan tekanan yang normal. Gas mempunyai kemampuan untuk
mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan yang
mengisi pada besaran volume tertentu, gas selalu mengisi suatu volume
ruang, mereka mengembang dan mengisi ruang dimanapun mereka berada.
Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas merupakan bentuk zat terhebat
kedua setelah plasma. Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas
dan molekul sering memantul satu sama lainnya, apalagi jika energi
kinetisnya semakin bertambah.
Gas adalah suatu fase benda dalam ikatan molekul yang sangat
renggang pad suhu tertentu, biasanya dititik uap suatu zat.Dimana kaa gasa
diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria sebagai pengejaan ualng dari
pelafaannya untuk bahasa yunani yang artinya chaos (kekacauan).Sampai
abad ke-17 masehi, tidak terdapat konsep yang sebenarnya tentang
gas.Seperti yang diungkapkan oleh oleh William H.Brook yaitu mungkin
bagian yang paling tersandung pada perkembangan lebih jauh dari kimia
adalah ketidak cukupan analisis atau terdapat kekosongan yang menyeluruh
mengetahui pengetahuan ataupun konsep materi yang bersifat gas.
Sifat-sifat dari pada gas antara lain sebagai berikut :

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 37


1. Gas bersifat transparan.
2. Gas terdistribusi merata dalam ruangan apapun bentuk ruangannya.
3. Gas dalam ruangan akan memberikan tekanan pada dinding.
4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya.
5. Gas berdifusi kesegala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas tersebut akan terdistribusi
merata.
7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar dan jika tekanan luar dikurangi
maka gas akan mengembang.
8. Gas bila dipananskan akan mengembang dan bila didinginkan akan
mengkerut.
9. Gas dapat bergerak sangat bebas dan menyebar ke segala ruangan.
Kebanyakan reaksi kimia menghasilkan suatu produk berupa gas.
Oleh karena itu, adanya gas menjadi salah satu petunuk terjadinya
reaksi.Secara sederhana adanya gas yang terbentuk ditunjukan dengan
adanya gelembung-gelembung dalam larutan.(Suhendra, dkk.2006)
Benda-benda pada umumnya berbentuk sebagai padatan, cairan,
atau gas. Keadaan gas adalah keadaan yang paling sederhana untuk
dipahami dari ketiga bentuk tersebut. Perilaku gas telah dengan jelas
digambarkan pada penemuan hukum gabungan kimia (The Law of Chemical
Combination) pada pembuktian teori atom Dalton. Gas dapat memuai
memenuhi ruangan dan akan menyerupai bentuk ruang tempatnya berada.
Semua zat yang bersifat gas dapat berbaur dengan sesamanya dan akan
bercampur dalam segala perbandingan, karena itu semua campurn gas
adalah larutan yang homogen. (Petrucci, 1987)
Gas tidak kasat mata yaitu dalam arti tidak ada partikel-partikel gas
yang dapat dilihat.Beberapa gas ada yan gmemiliki warna, seperti gas Clor
yang berwarna kuning kehijau-hijauan.Ada beberapa gas yang mudah
meledak, seperti hydrogen dan beberapa gas secara kimiawai bersifat
inert.Suatu gas tidak mempunyai bentuk tapi mengambil bentuk dari

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 38


wadahnya.Gas tidak mempunyai volume yang tentu, melainkan dapat
dimampatkan maupun dimuaikan menurut perubahan ukuran wadahnya
dimana volume wadahnya adalah volume ukuran gas tersebut.(Keenan,
dkk.1995)
Indikator asam-basa biasanya dibuat dalam bentuk larutan atau
bentuk lain, kertas berpori direndam dalam larutan indikator, atau
dikeringkan. Jika kertas ini dibasahi dengan larutan yang sedang diuji,
terjadi perubahan warna yang dapat dijadikan sebagai penentu pH. Kertas
yang seperti ini lazim disebut kertas pH (lakmus). (Petrucci, 1987)
Kertas Lakmus adalah salah satu alat ukur pH konvensional. Kertas
Lakmus biru digunakan untuk mengukur pH asam, sedangkan Kertas
Lakmus merah digunakan untuk mengukur pH basa. Prinsip kerjanya
sederhana, hanya dengan melihat perubahan warna pada Kertas Lakmus saat
dicelupkan pada larutan yang ingin diketahui nilai pHnya. Selanjutnya
perubahan warna Kertas Lakmus dicocokkan dengan bagan warna penunjuk
yang ada sehingga diketahui nilai pHnya. Alat ukur ini kurang efektif
karena sensitivitasnya kecil dan nilai pH yang terbaca adalah nilai
pendekatan (yaitu dengan menentukan kemiripan warna yang paling dekat
antara kertas lakmus dan bagan warna). (Anonim, 2012)
Sehingga fungsi dari kertas lakmus adalah mengetahui sifat asam
atau basa dari suatu zat. Suatu zat tergolong asam apabila lakmus biru
setelah diinteraksikan dengan suatu zat akan berubah warna menjadi merah.
Begitu sebaliknya untuk Kertas Lakmus merah akan berubah menjadi biru
bila diinteraksikan dengan zat basa. Apabila lakmus merah atau biru tidak
berubah warna ketika direaksikan dengan suatu zat, maka zat itu bersifat
netral. pH 7 bersifat netral, pH di bawah 7 bersifat asam, pH di atas 7
bersifat basa.
Perubahan warna yang dihasilkan oleh Kertas Lakmus sebenarnya
disebabkan karena adanya orhein (ekstrak Lichenes) di dalam Kertas
Lakmus. Kertas Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ekstrak lakmus

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 39


yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak
lakmus yang selanjutnya dikeringkan di udara terbuka, sehingga
menghasilkan Kertas Lakmus biru. Kertas Lakmus biru pada larutan yang
bersifat basa akan tetap biru, karena orhein merupakan anion, sehingga tidak
akan bereaksi pada anion (OH-). (Miftahur, 2014)
Demikian juga dengan  Kertas Lakmus merah dibuat dengan cara
yang sama, tetapi ditambahkan sedikit Asam Sulfat atau Asam Klorida agar
warnanya menjadi merah. Sehingga mekanisme reaksi orhein pada suasana
asam akan kembali terjadi. Apabila Kertas Lakmus merah di masukkan ke
dalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah, karena Kertas
Lakmus merah memang merupakan orhein dalam suasana asam.
Sedangkan, apabila Kertas Lakmus merah dimasukkan dalam larutan yang
bersifat basa, maka orhein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
(Miftahur, 2009)
Pada percobaan pengenalan gas dan kertas lakmus ini diteliti
adanya suatu gas NH3 yang merupakan hasil reaksi dari NH 4Cl dengan
NaOH. Reaksi yang terjadi antara lain:
NH4Cl(aq) + NaOH(aq) NH3(g) + NaCl(aq) + H2O(l).

4.3. Alat dan Bahan


4.3.1. Alat
Tabel 4.1

Alat-Alat yang digunakan dalam Percobaaan Pembuatan Dan


Pengenalan Suatu Gas Serta Pengenalan Kertas Lakmus

Gambar Alat Nama Alat


No.

1. Balp

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 40


Gambar 4.1

Pembakar Spiritus
2.

Gambar 4.2

Penjepit Kayu
3.

Gambar 4.3

4. Pipet Mohr

Gambar 4.4

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 41


5. Tabung Reaksi

Gambar 4.5

4.3.2. Bahan

Tabel 5.2

Bahan-Bahan yang digunakan pada Percobaaan


Pembuatan Dan Pengenalan Suatu Gas Serta Pengenalan
Kertas Lakmus

No Gambar Bahan Nama Bahan

Aquadest
1.

Gambar 4.6

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 42


Indikator pH
2. (Power of Hydrogen)

Gambar 4.7

3. Kertas Lakmus

Gambar 4.8

4. Larutan NaOH

Gambar 4.9

NH4Cl
5.
(Amonia Klorida)

Gambar 4.10

4.4. Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Mengambil larutan NH4Cl 0,3 M sebanyak 5 mL ke dalam tabung
reaksi

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 43


3. Mengambil larutan NaOH sebanyak 5 mL menggunakan Pipet Mohr
dan Balp lalu memasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi
NH4Cl.
4. Menjepit tabung reaksi dengan Penjepit Kayu lalu panaskan
menggunakan Pembakar Spiritus sambil digoyang-goyangkan hingga
mendidih.
5. Mengarahkan mulut Tabung Reaksi ke tempat kosong atau tembok.
6. Mempraktekkan cara membau yang aman.
7. Menguji pH gas dengan indikator pH lalu menyocokkan indikator
dengan tabel pH.
8. Menguji larutan dengan lakmus merah dan lakmus biru dengan
memakai kertas lakmus.
9. Merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

4.5. Hasil Pengamatan

Tabel 4.3
Hasil pengamatan Percobaan Suatu Gas dan Kertas lakmus
Larutan Volume Persamaan Reaksi
NH4Cl 5 mL
0,3 M
NH4Cl(aq) +NaOH(aq)NH3(g) + NaCl((aq)+H2O(l)
NaOH 5 mL
0,3 M

Gas Sifat Gas


NH3  Bau Gas : Pesing
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 44
 pH : 10
 Lakmus Merah : Biru
(Amoniak)
 Lakmus Biru : Biru
 Gas Bersifat : Basa

4.6. Analisa Data


4.6.1 Analisa Percobaan

Setelah dilakukan percobaan mengenai Pembuatan dan


Pengenalan Suatu Gas Serta Pengenalan Kertas Lakmus, kita dapat
mengetahui teknik pembuatan suatu gas, memahami dan
menganalisis sifat suatu gas serta mengenal penggunaan kertas
lakmus dan indikator untuk menganalisis asam basa.
Gas menurut Chang (2009) adalah suatu zat yang berada
pada keadaan suhu dan tekanan yang normal. Gas mempunyai
kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun
berbeda dari cairan yang mengisi pada besaran volume tertentu, gas
selalu mengisi suatu volume ruang, mereka mengembang dan
mengisi ruang dimanapun mereka berada. Tenaga gerak/energi
kinetis dalam suatu gas merupakan bentuk zat terhebat kedua
setelah plasma. Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom
gas dan molekul sering memantul satu sama lainnya, apalagi jika
energi kinetisnya semakin bertambah.
Pada percobaan ini, alat yang kita gunakan adalah Balp,
Pembakar Spiritus, Penjepit Kayu, Pipet Mohr dan Tabung Reaksi
dengan bahan diantaranya Indikator pH, Kertas Lakmus, NaOH
dan NH4Cl.
Dalam praktikum ini kita dapat mengetahuinya dengan
percobaan dengan melalui tahap. Pertama kali mengambil sedikit
NH4Cl kedalam Tabung Reaksi lalu menambahkan sedikit larutan
NaOH secukupnya. Setelah itu Tabung Reaksi dipanaskan di atas
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 45
Pembakar Spiritus dengan menggunakan Penjepit Kayu dan
Tabung Reaksi dicondongkan ke lawan arah kita. Pada saat zat
dalam Tabung Reaksi ingin keluar dari mulut Tabung Reaksi,
angkat Tabung Reaksi dari atas agar tidak keluar zat tersebut dan
mengibaskan tangan di atas Tabung Reaksi itu menuju kearah
hidung kita pada jarak yang relatif aman untuk membaui gas yang
keluar. setelah direaksikan adalah bau pesing atau air seni.
Dari hasil percobaan, larutan NH4Cl (Amonim Klorida)
yang direaksikan dengan NaOH (Natrium Hidroksida)
menghasilkan senyawa NH3 dalam bentuk/fase gas, NaCl (natrium
Klorida) dalam fase Aquos dan juga air dalam fase liquid.Dimana
gas NH3 yang dihasilkan tersebut berbau pesing menyengat dengan
Indikator pH adalah 10 merubah Kertas Lakmus merah menjadi
birusaa dicelupkan kedalam larutan dan Kertas Lakmus biru tidak
berubah warna sama sekali yang menandakan larutan ersebut
bersifat basa.Persamaan reaksi yang terjadi yaitu :
NH4Cl(aq )+ NaOH(aq) NH3(g) + NaCl(aq) +H2O(aq).

4.6.2 Analisa Kesalahan

Dalam percobaan Pembuatan dan Pengenalan Suatu Gas


serta Pengenalan Kertas Lak mus yang telah dilakukan terdapat
beberapa kesalahan, antara lain:
 Kelebihan dalam mengambil cairan

4.7. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan mengenai pembuatan dan penganalan suatu
gas serta pengenalan kertas lakmus dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 46


1. Gas NH3 (Amoniak) merupakan gas yang mempunyai bau atau aroma
yang menyengat (pesing)
2. Gas NH3 (amoniak) dapat dibuat atau dihasilakan dari reaksi antara
NH4Cl (amonium klorida) dengan NaOH (Natrium Klorida).
3. Asam memilik pH <7
4. Basa memiliki Ph >7
5. Kertas Lakmus merah saat dicelupkan dalam larutan berubah warna
menjadi biru dan Kertas Lakmus biru tidak berubah warna yaitu tetap
biru.
6. Sifat gas NH3 (Amoniak) yang dihasilkan dari reaksi antara NH 4Cl dan
NaOH adalah basa.
7. Indikator pH digunakan untuk mengetahui besar pH atau derajat
keasaman suatu larutan dengan mencocokkannya dengan tabel pH.
8. Kertas Lakmus digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa
suatu larutan dengan melihat perubahan warna dari Kertas Lakmus.
9. Persamaan reaksi yang terbentuk yaitu :
NH4Cl(aq)+ NaOH(aq) NH3(g) + NaCl(aq)+ H2O(ℓ).
10. Power of Hydrocarbon (pH) adalah suatu parameter untuk menyatakan
tingkat keasaman suatu larutan.
.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 47

Anda mungkin juga menyukai