Sejarah Terbentuknya Negara Amerika Serikat
Sejarah Terbentuknya Negara Amerika Serikat
Serikat
Share on :
Amerika
Kanada
Amerika Serikat terbentuk dari 13 bekas koloni Inggris selepas Revolusi Amerika
setelah deklarasi kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1776. Perang ini dimulai
karena kolonis merasa diperlakukan tidak adil oleh Inggris.
Setelah Revolusi, Amerika Serikat menghadapi banyak masalah, seperti
perbudakan. Pada tahun 1800-an, AS memperoleh banyak wilayah dan mulai
terindustralisasi. Dari tahun 1861 hingga 1865, Perang Saudara Amerika
berkecamuk antara Utara dengan Selatan. Perang ini diakibatkan karena
sengketa mengenai hak-hak negara bagian, perbudakan, dan masa depan
Amerika Serikat. Beberapa negara bagian di Selatan meninggalkan Amerika
Serikat dan mendirikan Konfederasi.
Utara memenangkan perang, dan negara-negara yang telah meninggalkan
perserikatan kembali ke Amerika Serikat. Negara ini lalu melalui masa
rekonstruksi. Pada akhir 1800-an, banyak orang Eropa datang ke Amerika Serikat
dan bekerja di pabrik besar. Pada awal abad ke-20, AS menjadi kekuatan dunia.
Ekonominya merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Negara ini juga terlibat
dalam Perang Dunia I dan II.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dingin
dengan
Uni
untuk pertahanan. AS terlibat dalam Perang Korea dan Vietnam, dan juga
mengirimkan Neil Armstrong dan orang-orang Amerika lain ke luar angkasa. Pada
tahun 1991, Uni Soviet runtuh dan perang dingin berakhir. Timur Tengah menjadi
Nenek moyang dari penduduk asli Amerika berasal dari Asia. Mereka
menyeberangi jembatan darat Bering ke Alaska.
Jembatan darat Bering, juga dikenal sebagai Beringia, adalah sebuah jembatan
darat. Pada garisnya yang terjauh dari utara ke selatan, panjangnya lebih kurang
1.600 km, yang menghubungkan Alaska sekarang dengan Siberia timur pada
berbagai masa di zaman es Pleistosin. Beringia tidak tertutup es karena salju
yang turun sangat sedikit karena angin barat daya yang menghembus dari
Samudra Pasifik telah kehilangan sebagian besar uap airnya di atas Pegunungan
Alaska yang sepenuhnya tertutup salju.
Selat Bering, Laut Chukchi di sebelah utara dan Laut Bering di selatan, semuanya
adalah laut dangkal (peta, kanan). Pada siklus pendinginan global, seperti yang
terjadi paling terakhir di zaman es, ada cukup banyak air laut yang terkonsentrasi
di puncak-puncak es di Arktik dan Antarktika sehingga penurunan permukaan laut
yang seragam (eustatic) memaparkan dasar laut yang dangkal. Jembatanjembatan darat lainnya di seluruh dunia telah terbentuk dan kembali tertutup air
laut dengan cara yang sama: sekitar 14.000 tahun yang lalu, daratan Australia
terhubungkan baik dengan Nugini maupun Tasmania, Kepulauan Britania adalah
perpanjangan dari daratan Eropa melalui Selat Inggris, dan cekungan kering Laut
China Selatan menghubungkan Sumatra, Jawa dan Kalimantan dengan daratan
Asia.
Masa Pra-Columbus adalah masa sebelum kedatangan Christopher Columbus ke
Amerika tahun 1492. Pada masa itu, penduduk asli Amerika menetap di Amerika
Serikat. Mereka memiliki budaya yang berbeda: penduduk asli di Amerika Serikat
timur berburu; penduduk asli di Amerika Serikat barat laut menangkap ikan;
penduduk asli di barat daya menanam jagung dan membangun rumah yang
disebut pueblo; dan penduduk asli di Great Plains berburu bison.
Suku Indian
Suku Indian adalah pemukim pertama Amerika Utara datang dari Asia lebih dari
20.000 tahun lalu. Karena mengikuti hewan buruan, mereka mengembara
melewati Selat Bering (dulu tanah genting, kini pemisah Asia dan Amerika Utara).
Lambat laun mereka menetap dan berkembang menjadi berbagai suku. Berabadabad mereka membangun masyarakat teratur. Pada abad ke-16, orang Eropa tiba
di Amerika Utara untuk pertama
kali .
secara keliru menyebut penduduk asli itu orang "Indian". Orang Eropa
menginginkan tanah. Karena itu keberadaan penduduk asli terancam. Kaum
Indian lalu bertempur melawan para pemukim baru. Pada abad ke-19, suku Indian
melawan pemerintah Amerika Serikat yang berusaha menggusur mereka. Lewat
perjuangan sengit, kaum Indian dipindahkan ke reservat, daerah khusus buat
mereka. Hingga kini banyak orang Indian masih hidup di sana.
Zaman kolonial
Bangsa Inggris mencoba mendirikan permukiman di Pulau Roanoke tahun 1585,
tetapi tidak berlangsung lama. Pada tahun 1607, permukiman Inggris pertama
yang dapat bertahan berdiri di Jamestown, Virginia. Permukiman ini didirikan oleh
John Smith, John Rolfe, dan orang-orang Inggris lainnya yang tertarik dengan
kekayaan dan petualangan. Koloni di Virginia hampir gagal bertahan karena
penyakit dan kelaparan, tetapi berhasil karena penanaman tembakau.
Pada tahun 1621, sekelompok orang Inggris yang dijuluki Pilgrim Fathers (orang
yang melarikan diri karena berselisih faham dengan gereja) menetap di Plymouth,
Saint Augustine ,
Danau Besar. Bangsa Belanda mendirikan koloni di New York, yang mereka sebut
Nieuw Nederland. Wilayah-wilayah lain dimukimi oleh orang Skotlandia-Irlandia,
Jerman, dan Swedia.
Perkembangan koloni merupakan hal yang buruk bagi penduduk asli Amerika.
Mereka kehilangan negeri mereka, dan banyak dari antara mereka yang
meninggal akibat variola, penyakit yang dibawa bangsa Eropa ke Amerika.
Pada awal tahun 1700-an, muncul gerakan religius yang disebut Gerakan
Kebangunan Rohani. Gerakan Kebangunan merupakan salah satu peristiwa
pertama dalam sejarah Amerika yang merupakan "pergerakan besar", atau
sesuatu yang melibatkan banyak orang Amerika. Gerakan Kebangunan Rohani,
bersama dengan Penghukuman Penyihir Salem, merupakan tanggapan atas
situasi Amerika saat itu, dan mungkin mempengaruhi pemikiran yang digunakan
dalam Revolusi Amerika.
Pada tahun 1733, terdapat tiga belas koloni. Koloni-koloni ini biasanya
dikelompokan menjadi New Englan d (New Hampshire, Massachusetts, Rhode Island
and Connecticut), koloni-koloni Tengah (New York, New Jersey, Pennsylvania,
Delaware), dan Selatan (Maryland, Virginia, Carolina Utara, Carolina Selatan, dan
Georgia). New England memiliki peternakan-peternakan kecil, dan lebih bertumpu
pada perikanan, perkapalan, dan industri-industri kecil. Koloni Selatan memiliki
perkebunan tembakau dan kapas. Kebun-kebun ini awalnya digarap oleh pekerja
yang bersedia bekerja beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan
tanah, lalu oleh budak. Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan
dikenal memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam.
ada pajak tanpa perwakilan", yang berarti mereka meminta agar mereka memiliki
suara di Parlemen Britania. Pajak-pajak tersebut meliputi Sugar Act (1764), Stamp
Act (1765), Townsend Duties (1767), dan Tea Act (1773). Pada tahun 1770,
peristiwa Boston Tea Party terjadi. Kolonis-kolonis di Boston membuang ratusan
kotak berisi teh dari kapal di Pelabuhan Boston, sebagai tanggapan terhadap Tea
Act. Tentara Britania lalu mengambil alih Boston, yang mengakibatkan pendirian
Kongres Kontinental, terdiri dari pemimpin setiap 13 koloni. Tokoh-tokoh penting
dalam kongres tersebut adalah Benjamin Franklin, John Adams,
Thomas
Jefferson,
Salah satu masalah pada periode ini adalah perbudakan. Pada tahun 1861, lebih
dari tiga juta orang Afrika-Amerika menjadi budak di Selatan. Sebagian besar
bekerja memetik kapas di perkebunan besar. Selatan ingin agar perbudakan tetap
ada, sementara Utara berusaha mengakhirinya.
Setelah Perang 1812, Amerika mengalami "Era Perasaan Baik" dibawah Presiden
James Madison dan James Monroe. Dibawah Monroe, kebijakan Amerika Serikat
di Amerika Utara adalah Doktrin Monroe, yang menyatakan bahwa benua Amerika
tidak boleh lagi dijajah oleh negara-negara Eropa. Pada masa ini pula, Kongres
meminta "sistem Amerika", yaitu dengan menghabiskan dana untuk perbankan,
transportasi, dan komunikasi, agar kota-kota menjadi lebih besar dan pabrikpabrik dibangun. Salah satu proyek transportasi besar pada masa ini
adalah
Kanal
Erie di New York. Pada tahun 1840-an, jalur kereta api juga dibangun.
Ribuan mil jalur kereta dan telegraf telah dibangun di Amerika Serikat pada tahun
1860.
Sutter pada tahun 1848. Ratusan ribu orang pergi ke California. Namun, beberapa
orang tetap di rumah dan membuka toko pemasok yang membekali mereka
semua dengan peralatan tambang.
Banyak orang yang menjadi kaya, namun ada pula yang tidak. Di samping
mencoba menemukan emas, beberapa orang mulai menjual barang. Terkadang
seorang wanita dapat menerima lebih daripada suaminya yang menambang.
Orang seperti Levi Strauss juga menjual barang. Ia menemukan dan menjual jins
yang dibuat dari denim. Demam Emas California berakhir tahun 1855, yang saat
itu, penambang emas kembali ke rumah karena emas makin sulit ditemukan.
Perang Meksiko-Amerika terjadi antara 1846 dan 1848 antara Amerika Serikat dan
Meksiko. Perang itu berasal dari pertikaian tanah.
Perang ini berakhir dengan Perjanjian Guadalupe Hidalgo pada 1848. Perjanjian
itu memberi banyak tanah kepada Amerika Serikat dari Meksiko. Pada gilirannya,
Meksiko menerima 15 juta dolar. Di luar tanah ini, AS mengerat-ngerat banyak
negara bagian, termasuk California, Arizona, dan Utah.
PERANG SAUDARA AMERIKA
Peta pembagian negara bagian selama Perang Saudara Amerika. Warna biru
menunjukkan Negara Utara (Union), warna biru muda menunjukkan anggota
Negara Utara yang memperbolehkan perbudakan, warna merah menunjukkan
Negara Konfederasi Amerika, dan warna putih menunjukkan negara bagian yang
Perang Saudara Amerika adalah perang yang terjadi antara 1861 dan 1865 di
Amerika Serikat (AS). Sekelompok negara bagian di bagian selatan ingin
merdeka, sedangkan pemerintahan dan negara-negara bagian di utara ingin
menjaga AS tetap utuh.
Perang Saudara Amerika adalah menjadi salah satu perang pertama yang
menunjukkan perang industri persenjataan dalam sejarah manusia. Pembuatan rel
kereta, kapal-kapal uap, produksi senjata secara massal, dan berbagai macam
alat militer lainnya dilakukan di man-mana. Praktek perang total yang
dikembangkan oleh Sherman di Georgia dan perang parit di sekitar Petersburg
menjadi salah satu taktik yang digunakan dalam Perang Dunia I di Eropa.
Peta pembagian negara bagian selama Perang Saudara Amerika. Warna biru
menunjukkan Negara Utara (Union), warna biru muda menunjukkan anggota
Negara Utara yang memperbolehkan perbudakan, warna merah menunjukkan
Negara Konfederasi Amerika, dan warna putih menunjukkan negara bagian yang
tidak ikut Perang Saudara Amerika
Penyebab
Di Selatan, banyak orang yang menjadi budak yang dimiliki orang lain, dan
sebagian besar pekerjaan di ladang dikerjakan oleh mereka. Sedangkan negaranegara bagian di utara telah memutuskan membuat hukum yang menyatakan tak
seorang pun bisa memiliki/memperbudak orang lain. Negara-negara utara itu
disebut "negara bagian bebas" dan di selatan "negara bagian budak". Selain itu,
sebagian besar tanah milik AS di barat belum dibagi atas negara bagian, namun
teritori, di mana penduduk bukan penduduk asli tinggal. Tak seperti negara
bagian, teritori itu tak membantu memutuskan siapa yang bakal jadi presiden dan
teritori itu tak mengirim wakilnya ke Washington, DC untuk membuat hukum
seluruh negeri. Banyak orang kulit putih yang pindah ke sana dan tiap orang
setuju bahwa suatu hari semua teritori itu harus disebut negara bagian. Di utara,
orang ingin negara-negara bagian itu menjadi negara bebas. Di selatan, orang
menginginkannya menjadi negara bagian budak. Abraham Lincoln berasal dari
utara dan saat ia berpacu demi jabatan presiden, ia berkata bahwa semua negara
bagian itu akan menjadi negara bagian bebas meski ia tidak merencanakan
menyuruh setiap budak di negara bagian budak itu. Para pemilik budak di selatan
juga takut akan beberapa orang yang mengatakan mereka ingin menjadikannya
kejahatan untuk memiliki para budak di semua bagian AS. Banyak juga orang di
utara yang tinggal di kota-kota dan bekerja di pabrik dan mereka menginginkan
kebijakan yang membantu ekonominya. Namun banyak orang di selatan yang
tinggal di kota kecil dan bekerja di pertanian, dan menginginkan kebijakan yang
mendukung ekonominya. Mereka sering tak bisa setuju pada keputusan terbaik.
Saat Lincoln memenangkan pemilu dan menjadi presiden baru, banyak negara
budak yang memisahkan diri AS dan membentuk negara baru, Negara
Konfederasi Amerika, yang beribukota di Richmond, Virginia.
Pada 4 Februari 1861, sebelum Lincoln ke kantor, tujuh negara bagian sudah
menyatakan bergabung dengan Union. Keadaan meruncing pada 4 Maret dan
pemberontakan kecil pun mulai bermunculan. Hingga akhir tahun 1861, Missouri
dan Kentucky dibagi, Pro-Selatan (Konfenderasi) dan Pro-Utara
(Union/Pemerintah)
Ada 23 negara bagian yang setia pada Uni selama perang, yaitu: California,
Delaware, Illinois, Indiana, Iowa, Kansas, Kentuky, Maine, Maryland,
Massachusetts, Michigan, Minnesota, Missouri, New Hampshire, New Jersey, New
York, Ohio, Oregon, Pennsylvania, Rhode Island, Vermont, dan Wisconsin.
Sementara 7 negara bagian merupakan anggota Konfederasi, yaitu: South
Carolina, Mississippi, Florida, Alabama, Georgia, Louisiana, dan Texas. Dalam
perang saudara ini, Virginia, Arkansas, Tennessee, dan North Carolina menyusul
untuk bergabung dalam Konfederasi. Untuk menghadapi peperangan, negara
Api South Side jalur perbekalan Konfederasi. Kalau sampai direbut Grant, Tentara
Konfederasi pasti kalah.
Lee baru saja diangkat sebagai komandan semua tentara Konfederasi. Selama
hampir tiga tahun, jabatannya adalah komandan pasukan Virginia Utara. Setelah
lepas dari kepungan di Petersburg, Lee berencana mengundurkan diri ke barat
daya, memasok perbekalan tentara di Lynchburg, Virginia, dan menuju ke selatan.
Di sana, Tentara Virginia mungkin bisa bergabung dengan pasukan Jenderal
Joseph E. Johnston di North Carolina. Lee berharap bisa mengalahkan pasukan
Uni di bawah komando Mayor Jenderal William T. Sherman yang sedang
bertempur melawan pasukan Johnston. Lalu bersama-sama pasukan Johnston,
Lee berencana balas menyerang pasukan Grant. dalam usaha mematahkan
pengepungan, Lee memindahkan pasukannya ke sayap kanan garis depan.
Sementara itu, Grant mendapat tambahan pasukan. Mayjen Philip Sheridan telah
kembali dari Lembah Shenandoah. Tentara James di bawah komando Mayjen
Edward Ord bergabung di garis depan Petersburg, sehingga pasukan di bawah
komando Mayjen Gouverneur K. Warren dan Andrew A. Humphreys bisa bersiapsiap menyerang pasukan Lee.
REKONSTRUKSI DAN GILDED AGE
Lincoln terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 1864. Akan tetapi, ketika
menghadiri drama di Ford's Theatre, Washington, D.C., ia ditembak oleh John
Wilkes Booth. Lincoln menjadi presiden Amerika pertama yang tewas dibunuh. Ia
digantikan oleh Andrew Johnson.
Pada masa ini, amandemen ke-13, 14, dan 15 disetujui. Maka budak-budak
dibebaskan dan menjadi warga negara. Mereka juga memiliki hak suara. Kongres
pada masa itu dikuasai oleh "Republikan Radikal", yang ingin menghukum Selatan
setelah Perang Saudara. Mereka tidak menyukai Johnson dan hampir
menghentikan jabatannya. Mereka juga mengirim banyak tentara ke Selatan dan
memaksa Selatan menyetujui amandemen ke-14 dan 15. Selatan tidak menyukai
hal ini, dan membuat hukum "Jim Crow" yang menempatkan orang kulit hitam
dalam peran-peran yang rendah dan memaksa mereka bekerja sebagai petani
miskin. Orang Kulit Putih di Selatan juga mendirikan Ku Klux Klan yang
menyerang orang kulit hitam.
Amerika Serikat didatangi oleh pendatang dari berbagai negara, seperti Irlandia,
Italia, Jerman, Eropa Timur, dan Cina. Sebagian besar dari mereka bekerja di
pabrik-pabrik besar dan tinggal di kota besar, seperti New York City, Chicago, dan
Boston. Mereka biasanya menghuni apartemen yang kecil, miskin, dan
berdekatan. Pendatang-pendatang ini seringkali digunakan sebagai "mesin
politik". Mereka diberi pekerjaan dan uang, dengan imbalan suara dalam pemilu.
"Mesin-mesin politik" telah menguasai pemerintahan dalam dekade terakhir abad
ke-19. Sebagian besar presiden terpilih karena mesin politik. Pemilik bisnis besar
seringkali memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada pemerintahan.
Contohnya adalah John D. Rockefeller, Andrew Carnegie, dan J.P. Morgan.
Jalur kereta api transkontinental selesai dibangun pada tahun 1869. Jalur ini
membantu kemudahan transportasi di Amerika Serikat. Chicago, tempat jalur-jalur
bertemu, menjadi pusat perdagangan antara Barat dan Timur.
MASA PROGRESIVISME DAN IMPERIALISME
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Amerika Serikat menjadi lebih aktif
dalam urusan luar negeri. Pada tahun 1898, Amerika Serikat berperang melawan
Spanyol. AS berhasil memenangkan perang, dan menguasai Puerto Riko, Guam,
Guantanamo, dan Filipina. Ditambah dengan pembelian Alaska dan
pengambilalihan Hawaii, Amerika Serikat telah memperoleh seluruh wilayahnya
hari ini, ditambah beberapa wilayah yang akan lepas setelah Perang Dunia II.
Pada tahun 1901, Theodore Roosevelt menjadi presiden Amerika Serikat. Ia
memiliki kebijakan luar negeri yang disebut "Big Stick". Maksudnya ialah bahwa
[AS] harus memiliki angkatan laut yang besar dan melakukan pengawasan
terhadap Amerika Latin. Antara tahun 1900 hingga 1930, Amerika Serikat
beberapa kali mengirimkan tentara ke Amerika Latin. Ketika Theodore Roosevelt
masih menjabat, penggalian Terusan Panama dimulai.
Woodrow Wilson terpilih sebagai presiden pada tahun 1912. Ia adalah seorang
progresif, tetapi tidak sepenuhnya mirip Roosevelt.