Anda di halaman 1dari 5

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah

yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran


bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
7 peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
8 memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
9 Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
10 peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai
36 penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan
37 tidak perlu dibayar kembali.
38 Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
39 Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
40 anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu
41 dibayar kembali oleh pemerintah.
Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari
26 akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun
27 berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan.
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih
34 lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja, serta
35 penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN/APBD selama satu
36 periode pelaporan.

AKUNTANSI BELANJA
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Negara/Daerah.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.
Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi,
dan fungsi.

Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja
untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah pusat yaitu
belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,
dan belanja lain-lain. Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah daerah meliputi belanja
pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan
belanja tak terduga.
Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah
pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara lain
meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial.
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan asset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi
antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan,
aset tak berwujud.
Belanja lain-lain/tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya
tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam,
bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam
rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.
Contoh klasifikasi belanja menurut ekonomi (jenis belanja) adalah sebagai berikut:
Belanja Operasi:
- Belanja Pegawai xxx
- Belanja Barang xxx
- Bunga xxx
- Subsidi xxx
- Hibah xxx
- Bantuan Sosial xxx
Belanja Modal
- Belanja Aset Tetap xxx
- Belanja Aset Lainnya xxx
Belanja Lain-lain/Tak Terduga xxx
Transfer xxx
Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas
pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbanga oleh pemerintah pusat
dan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah.
Klasifikasi menurut organisasi yaitu klasifikasi berdasarkan unit organisasi pengguna
anggaran. Klasifikasi belanja menurut organisasi di lingkungan pemerintah pusat antara
lain belanja per kementerian negara/lembaga beserta unit organisasi di bawahnya.
Klasifikasi belanja menurut organisasi di pemerintah daerah antara lain belanja

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sekretariat Daerah pemerintah


provinsi/kabupaten/kota, dinas pemerintah tingkat provinsi/kabupaten/kota, dan
lembaga teknis daerah provinsi/kabupaten/kota.
Klasifikasi menurut fungsi adalah klasifikasi yang didasarkan pada fungsi-fungsi utama
pemerintah pusat/daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Contoh klasifikasi belanja menurut fungsi adalah sebagai berikut:
Belanja :
- Pelayanan Umum xxx
- Pertahanan xxx
- Ketertiban dan Keamanan xxx
- Ekonomi xxx
- Perlindungan Lingkungan Hidup xxx
- Perumahan dan Permukiman xxx
- Kesehatan xxx
- Pariwisata dan Budaya xxx
- Agama xxx
- Pendidikan xxx
- Perlindungan sosial xxx
Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen
anggaran.
Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada
periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode
yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran
belanja dibukukan dalam pendapatan- LRA dalam pos pendapatan lain-lain-LRA.
Akuntansi belanja disusun selain untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban
sesuai dengan ketentuan, juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengendalian
bagi manajemen untuk mengukur efektivitas dan efisiensi belanja tersebut.

Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
31 peristiwa lainnya pada saat hak dan/atau kewajiban timbul.
32 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
33 pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
34 konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban Hibah adalah beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa
36 kepada pemerintah lainnya, perusahaan negara/daerah, masyarakat dan
37 organisasi kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat.
Beban Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap
2 yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang
3 bersangkutan.
4 Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
5 mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain
6 yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

AKUNTANSI BEBAN
Beban diakui pada saat :
a. timbulnya kewajiban;
b. terjadinya konsumsi aset;
c. terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke
pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum negara/daerah. Contohnya
tagihan rekening telepon dan rekening listrik yang belum dibayar pemerintah.
Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada
pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas
dalam kegiatan operasional pemerintah.
Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan
nilai aset sehubungan dengan penggunaan asset bersangkutan/berlalunya waktu.
Contoh penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan atau
amortisasi.
Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi.
Klasifikasi ekonomi pada prinsipnya mengelompokkan berdasarkan jenis beban.
Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah pusat yaitu beban pegawai, beban barang, beban
bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset
tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban lain-lain. Klasifikasi ekonomi untuk
pemerintah daerah terdiri dari beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban

subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan asset tetap/amortisasi,
beban transfer, dan beban tak terduga.
Penyusutan/amortisasi dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat
dikelompokkan menjadi:
(a) Metode garis lurus (straight line method);
(b) Metode saldo menurun ganda (double declining balance method);
(c) Metode unit produksi (unit of production method).
Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain
yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada
periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama.
Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam
pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan
dengan pembetulan pada akun ekuitas.

Anda mungkin juga menyukai