Makalah Standar Pengujian Transformator
Makalah Standar Pengujian Transformator
I. PENDAHULUAN
Dalam pola pendistribusian tenaga listrik ke pengguna
tenaga listrik di suatu kawasan, penggunaan sistem tegangan
menengah sebagai jaringan utama adalah upaya utama untuk
menghindarkan rugi-rugi penyaluran (losses) dengan kualitas
persyaratan tegangan yang harus dipatuhi oleh PT PLN
Persero selaku pemegang kuasa usaha utama sebagaimana
diatur dalam UU Ketenagalistrikan No. 30 Tahun 2009.
Dengan ditetapkannya standar Tegangan Menengah
sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah
20 kV, maka peralatan- peralatan JTM wajib memenuhi
kriteria enjineering kemananan ketenagalistrikan, termasuk
didalamnya adalah peralatan transformator.
Transformator (trafo) adalah salah satu peralatan utama
dalam
penyaluran
energi
listrik
yang
berfungsi
mengkonversikan tegangan. Trafo ini tentunya diharapkan
dapat bekerja pada performa yang diinginkan. Karena apabila
peralatan ini tidak bekerja dengan semestinya, maka
penyaluran energi listrik menjadi terganggu dan bahkan dapat
menyebabkan terhentinya pasokan listrik pada suatu jaringan
listrik yang saling terinterkoneksi satu sama lain. Terhentinya
pasokan listrik tersebut tentunya merugikan berbagai pihak
mulai dari konsumen listrik ataupun produsen listrik yang
dalam hal ini PT PLN.
Oleh karena itu, sebelum trafo dapat digunakan pada
sistem tenaga listrik, maka perlu dilakukan beberapa
rangkaian pengujian pada trafo daya tersebut. Hal ini
dimana :
1 = flux di sisi primer
Catatan :
R = pengujian rutin ; J= pengujian jenis
S = pengujian serah-terima ; L = pengujian lapangan
Tidak dilakukan pada sisi primer untuk trasformator
dengan tegangan pengenal 20 kV/
TABEL 2.
HUBUNGAN ANTARA TINGKATAN ISOLASI DIELEKTRIK PADA
TRAFO KERING DENGAN TINGKAT BIL 200 KV DAN DIBAWAHNYA
B. Hubung singkat
Pengujian hubung singkat (short circuit)
dilakukan pada trafo untuk dapat mengetahui
kemampuan trafo terhadap tekanan elektrik dan
mekanik yang disebabkan oleh hubung singkat pada
bagian beban. Hubung singkat yang dimaksud dapat
meliputi hubung singkat satu fase ke tanah, fase fase, tiga fase, dan double fase ke tanah. Kejadian
hubung singkat dapat membentuk arus simetri dan
arus asimetri pada trafo.
a. Arus simetri (symmetrical current)
Formula yang digunakan untuk menghitung
arus hubung singkat (I SC, dalam ampere rms)
adalah :
Dimana:
IR
: arus nominal pada trafo ( per unit)
ZT
: impedansi trafo pada keadaan I (per unit)
Z S : impedansi sistem sebagai beban yang
terhubung ke trafo (per unit)
Sehingga arus simetri hubung singkat yang
terjadi dengan besar beberapa kali dari arus
normalnya adalah:
4. Pengujian Serah-Terima
Mata uji pengujian serah-terima adalah sama dengan
mata uji pengujian rutin (Tabel 6 kolom 4), tetapi PT PLN
dapat menambah mata uji lainnya dengan menyatakannya
pada saat pemesanan.
Pengujian serah-terima
dilaksanakan di laboratorium PLN atau pabrikan.
Prosedur pengujian adalah sebagai berikut:
A. Transformator yang akan diserah-terimakan harus telah
lulus uji jenis dan identik dengan transformator yang
diuji jenis.
B. Transformator yang akan diserah-terimakan harus lulus
uji rutin dan dilengkapi dengan laporan pengujiannya.
C. Pengujian serah terima disaksikan oleh PT PLN.
D. Jumlah sampel adalah 10% (dibulatkan) dari jumlah
yang akan diserahterimakan dengan jumlah minimum 1
(satu) unit pada kelompok tersebut.
Transformator identik
Sebuah transformator dapat dinyatakan identik satu sama
lain bila:
A. Daya pengenal, tegangan tertinggi (Um) sisi belitan
primer dan
sekunder, kelompok vektor harus
sama.
B. Tegangan impedans harus sama dengan toleransi
10%.
C. Rugi tanpa beban harus sama dengan toleransi 10%
D. Rugi IR pada belitan primer dan sekunder harus sama
dengan toleransi 10%
E. Arus tanpa beban harus sama dengan toleransi 30%.
F. Bahan dasar, desain dan konstruksi dari belitan dan inti
besi harus sama
G. Letak busing tegangan tinggi maupun tegangan rendah
harus
sama, tetapi jenis busing dapat berbeda
(porselin atau plug-in).
H. Jumlah dan ukuran sirip pendingin harus sama,
toleransi ukuran sirip 5%
I. Dimensi tangki harus sama dengan toleransi 5%
Penilaian pengujian serah terima
Kriteria penilaian pengujian serah-terima :
A. Sampel transformator dinyatakan baik, jika hasil
pengujian dari seluruh mata uji pada kolom 6 Tabel 6
berhasil baik.
B. Seluruh transformator yang akan diserahterimakan
dinyatakan diterima jika semua sampel yang diuji
hasilnya baik.
2.
Spesifikasi:
Dihubungkan dengan perangkat utama DELTA
2000 atau DELTA 3000 dapat menginject tegangan
hingga 10kV
Pengujian dilakukan pada 25 derajat dan 100
derajat Celcius
Standard ASTM D-924
3.
Spesifikasi:
500 V, 1000 V, 2500 V, 5000 V dan 10000 V
Variasi test pada volatse 25 V hingga 10000 V
Akurasi baik dengan toleran 5%
Spesifikasi:
Teruji baik, pada daerah dengan interferensi tinggi
hingga mencapai 765 kV.
Dioperasikan secara otomatis, mempersingkat
waktu pengujian dan meminimalisir kesalahan
pengujian oleh operator.
Dilengkapi dengan thermal print-out external,
sehingga pengukuran dapat langsung terbaca.
Dapat melakukan pengujian pada TRAFO dengan
sistem GIS
Dapat membaca dan merekam Transformator yang
didesain dengan sistem Tangen Delta Negative.
4.
5.
Keunggulan:
Pengukuran dengan jangkauan rasio tertinggi
(45,000:1) dan akurasi tertinggi (0,1%)
Bekerja pada daerah interferensi tinggi/teganan
tinggi.
TRANSFORMER OHMMETER
Penggunaan:
Untuk Mengetahui nilai resistansi Trafo pada tiap tiap
tap changer.
Spesifikasi:
Dapat diketahui secara lansung pada lokasi uji
7 Fault Gas : C02,CO,H2,C2H2,C2H4,C2H6,CH4
Portable dalam carry case sehingga dapat dibawa
kelokasi uji
Standard IEEE C57.104; IEC 60599 dan ASTM D3612
3 Diagnosis tools: Duval Triangle, Rogger Ratio,
Key Glass
6.
Spesifikasi:
Portable untuk mengukur DC winding, motor, tap
Changer
Memungkinkan pengukuran arus DC primer dan
sekunder pada winding secara bersamaan.
Dilengkapi dengan Electromagnetic safety indicator
DIELCTRIC BREAKDOWN VOLTAGE OTS100 AF/2
Penggunaan:
Pengukuran tegangan tembus dari isolasi minyak pada
Tranformator
V. PENUTUP
Makalah ini berisi tentang definisi transformator, dimana
transformator adalah suatu peralatan yang dapat mengubah
tenaga listrik dari suatu level tegangan ke level tegangan
lainnya. Dalam pengujiannya berdasarkan SPLN D3.002-1:
2007 terdapat lima macam pengujian, yaitu pengujian rutin,
pengujian jenis, pengujian khusus, pengujian serah-terima,
pengujian lapangan. Beberapa peralatan yang digunakan
dalam pengujian Transformer diantaranya: tangen delta 2000
& delta 3000, tangen delta oil transformer, insulation test
MIT1020, transformer turn ratio 310, transformer ohmmeter,
dielectric breakdown, voltage OTS100 AF/2, dissolve gas
analysis potable. Penyusun berharap makalah ini berguna
untuk penulis pribadi dan siapa saja yang ingin memperlajari
pengujiannya tranformator .
7.
REFERENSI
Spesifikasi:
Mampu menginject tegangan hingga mencapai
100kV
Standard test ASTM D2877, IEC 156, UNF21,
ASTM D1816
Print Out Internal
[1]
[2]
[6]
[3]
[4]
[5]
[7]
[8]
[9]
[10]