Puskesmas Peraturan Internal
Puskesmas Peraturan Internal
:
a. bahwa agar penyelenggaraan Puskesmas dapat efektif, efisien, dan
berkualitas serta dapat dipertanggungjawaban secara hukum, perlu
diatur adanya Peraturan Internal Puskesmas.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a perlu menetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas
tentang Peraturan Internal Puskesmas
c. Bahwa seluruh pejabat struktural, fungsional dan seluruh karyawan
harus melaksanakan serta mentaati Peraturan Internal Puskesmas.
Mengingat
:
a. UndangUndang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah;
b. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan ;
f. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan Dan penerapan Standar Pelayanan Minimal;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Daerah Provinsi Dan
Pemerintah daerah Kabupaten/Kota ;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
j. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 971 Tahun 2009 tentang
Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
kesehatan Nasional
i.
j.
k.
l.
m.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar
pelayanan Puskesmas.
Mengembangkan
pelayanan
Puskesmas
seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penyelenggara kegiatan manajemen Puskesmas secara
professional, efisien dan efektif.
Terwujudnya kepuasan bekerja sebagai ibadah dan
kesejahteraan seluruh pegawai.
7. Motto adalah PENGABDIANKU UNTUKMU sebagai wujud
pelayanan kepada masyarakat.
8. Budaya Kerja Pelayanan kepada masyarakat dengan
BERPIKIR CERDAS
a. Bersih Lingkunganku
b. Elok Pandanganku
c. Rapi Ruanganku
d. Pelayanan Profesional Orientasiku
e. Iman Dasarku
f. Komprehensif Sifatku
g. Ikhlas Tindakanku
h. Responsif Tindakanku
i. Cepat Pelayananku
j. Efisien Biayaku
k. Ramah Sikapku
l. Disiplin Kerjaku
m. Akurat Dianogsaku
n. Sehat Tujuanku
BAB II
PEMILIK
Pasal 3
Pemilik Puskesmas....adalah Pemerintah Kabupaten Banyumas.
Pasal 4
Pasal 6
1. Pemerintah Kabupaten Banyumas bertanggungjawab kepada
rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Banyumas
atas
kelangsungan
hidup,
kelancaran
dan
perkembangan Puskesmas.
2. Pemerintah Kabupaten Banyumas ikut bertanggung gugat atas
terjadinya kerugian akibat kelalaian atas kesalahan dalam
pengelolaan Puskesmas
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas berkewajiban untuk
melakukan pembinaan dalam peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak
mendapatkan dukungan dana, sarana, dan prasarana untuk
memperkuat pelayanan seperti pengadaan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Posyandu dan Poskesdes.
BAB III
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7
1. Persyaratan administrasi dan manajemen Puskesmas terdiri dari
Struktur Organisasi dan Tata Kelola
2. Struktur Organisasi Puskesmas minimal terdiri dari
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata
laksana organisasi, standar pelayanan, Standar Prosedur
Operasional, dan Informasi Manajemen Puskesmas
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 8
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Puskesmas,
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang
memenuhi standar pelayanan Puskesmas
Pelayanan kesehatan primer sebagaimana dimaksud ayat 1
merupakan pelayanan Kesehatan Perorangan dan pelayanan
Kesehatan Masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan
Upaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1)
meliputi:
a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya kesehatan Pengembangan
c. Upaya kesehatan Perseorangan Primer
Upaya pelayanan kesehatan Wajib sebagaimana dimaksud ayat (3)
huruf a meliputi:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
a. Upaya Upaya Kesehatan Sekolah
d. Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Upaya Kesehatan Pengembangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf b terdiri dari
b. Upaya Kesehatan Sekolah
c. Upaya Kesehatan Olahraga
d. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
e. Upaya Kesehatan Kerja
f. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
g. Upaya Kesehatan Jiwa
h. Upaya Kesehatan Mata
i. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
j. Upaya Pembinaan Pengobat Tradisioal
8.
9.
BAB IV
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 13
Satuan Pengawas Internal
1. Satuan Pengawas Internal adalah kelompok jabatan fungsional yang
bertanggungjawab melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
Puskesmas.
2. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh Ketua, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Satuan Pengawas Internal ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), meliputi : pengawasan terhadap sumber daya manusia,
sarana prasarana, kegiatan pelayanan serta administrasi keuangan Puskesmas.
BAB V
Kewenangan Klinis ( CLINICAL PRIVILEGE )
Pasal 14
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas
dilakukan atas penugasan klinis ( Clinical Appointment ) dari Kepala
Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan, klinis ( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui
penerbitan surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan.
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh
kepala Puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari Komite Medik.
4. Dalam keadaan darurat Kepala Puskesmas dapat memberikan surat penugasan
klinis ( clinical appointment ) tanpa rekomendasi Komite Medik.
BAB V
Penugasan Klinik ( CLINICAL APPOINTMENT )
Pasal 15
Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus
memiliki surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis
berdasarkan rincian kewenangan klinis ( delineation of clinical privilege ) setiap staf
medis yang direkomendasikan oleh Komite Medik.
Pasal 16
Komite Medis
1.
2.
3.
4.
5.
Komite Medik adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata kelola klinis
( clinical governance ) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga kualitas dan
profesionalitas staf medis, melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu
profesi medis, dan penegakan etika dan disiplin profesi medis.
Komite Medis dipimpin oleh seorang dokter, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
Pembentukan Komite Medis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Fungsi Komite Medis :
Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis.
Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus
dilaksanakan.
Tugas Komite Medis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
Daftar Pelayanan Medis
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico legal.
Pasal 18
Tata Urutan Peraturan
1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi
pedoman semua peraturan dan kebijakan Puskesmas yang
dibuat dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
2. Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standart prosedur
operasional yang mengacu pada Peraturan Internal Puskesmas.
3. Semua kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan
manajemen Puskesmas tidak boleh bertentangan dengan
Peraturan Internal Puskesmas.
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a. Peraturan Internal Puskesmas.
b. Keputusan Kepala Puskesmas
c. Keputusan Koordinator Upaya Kegiatan dalam hirarki
struktural, Kepala kelompok Non Struktural/ Fungsional
untuk hal hal yang teknis operasional di bidangnya dan
dipertanggung jawabkan kepada atasan langsung.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
1. Keputusan Kepala
berlaku pada tanggal
ditetapkan.
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan
melaksanakan dengan penuh tanggung jawab
Ditetapkan
: di Purwokerto
Pada tanggal : Pebruari 2014
Kepala Puskesmas ...
BAB
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
( MEDICAL STAFF BY LAWS )
Pasal 1
Peraturan Internal Staf Medis ( Medical Staff by Laws ) bertujuan :
1. Untuk menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik ( Good Clinical
Governance) melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi dan
penegakan disiplin profesi.
2. Untuk memberikan dasar hukum bagi mitra dalam pengambilan keputusan
profesi melalui Komite Medis.
3. Untuk menjamin dan melindungi keselamatan pasien.
BAB
KEWENANGAN KLINIS ( CLINICAL PRIVILEGE )
Pasal 2
5. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas
dilakukan atas penugasan klinis ( Clinical Appointment ) dari kepala
Puskesmas.
6. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan, klinis ( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui
penerbitan surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan.
7. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh
kepala Puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari Komite Medik.
8. Dalam keadaan darurat Kepala Puskesmas dapat memberikan surat penugasan
klinis ( clinical appointment ) tanpa rekomendasi Komite Medik.
9. Rekomendasi Komite medik sebagimana dimaksud pada ayat 3 diberikan
setelah dilakukan kredensial.
BAB
PENUGASAN KLINIK ( CLINICAL APPOINTMENT )
Pasal
Setiap staf medis dan keperawatan yang melakukan asuhan medis harus memiliki
surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis berdasarkan rincian
kewenangan klinis ( delineation of clinical privilege ) setiap staf medis yang
direkomendasikan oleh Komite Medik.
Pasal 11
4. /
Rapat Komite Medis terdiri dari :
a. Rapat Rutin
b. Rapat Khusus
Rapat rutin diselenggarakan 1 ( satu ) bulan sekali, sedangkan rapat khusus
diselenggarakan setiap saat apabila ada kepentingan yang mendesak.
nnn
Pasal 12
Staf Medis Fungsional
1. Staf Medis Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di Puskesmas
.... , .
2. Staf Medis Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis,
pengobatan, penanggulangan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan,
pengasuhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan
pengembangan untuk meningkatkan diri sebagai insan profesi.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Staf Medis Fungsional dikelompokkan sesuai
dengan keahliannya.
4. Setiap kelompok Staf Medis Fungsional dipimpin oleh Ketua yang diangkat
dan bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
BAB
PERATURAN PELAKSANA TATA KELOLA KLINIS
Pasal 13
Aturan Profesi
1. Pemberian pelayanan medis dengan mengacu standar pelayanan dan standar
prosedur operasional yang berlaku di Puskesmas .... serta kebutuhan medis
pasien.
2. Setiap staf medis yang melakukan ashuan medis atau tindakan medis kepada
seorang pasien disebut Dokter Penanggungjawab Pelayanan Medis.
3. Kewajiban melakukan konsultasi dan atau merujuk pasien kepada dokter,
dokter spesialis lain dengan disiplin sesuai Peraturan Tetap, sesuai sistem
rujukan dan sistem konsultasi di Puskesmas ... .
4. Kewajiban melaksanakan Inform Concent setiap akan melakukan tindakan
medis atau asuhan medis.
BAB
15. FUNGSI (1)PUSAT PENGGERAK PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATANBerupaya menggerakkan lintas sektor dandunia
usaha di wilayah kerjanya agarmenyelenggarakan pembangunan ygberwawasan kesehatanAktif memantau dan melaporkan dampakkesehatan dari
penyelenggaraan setiapprogram pembangunan di wilayah kerjanyaMengutamakan pemeliharaan kesehatan danpencegahan penyakit tanpa
mengabaikanpenyembuhan dan pemulihan KEBJK DSR PUSK 280507 15
16. FUNGSI (2) PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga &
masyarakat : Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat Berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan KEBJK DSR PUSK
280507 16
17. FUNGSI (3) PUSAT PELAYANAN KESEHATAN STRATA PERTAMAMenyelenggarakan pelayanan kesehatantingkat pertama secara
menyeluruh, terpadudan berkesinambungana. Pelayanan kesehatan peroranganb. Pelayanan kesehatan masyarakat KEBJK DSR PUSK 280507 17
18. Kedudukan Sistem Kesehatan Nasional --> sebagai sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan masyarakat) strata pertama Sistem
Kesehatan Kabupaten/Kota --> unit pelaksana teknis dinas yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
kabupaten/kota Sistem Pemerintah Daerah --> unit pelaksana teknis dinas kesehatan kab/kota yang merupakan unit struktural pemda kab/kota KEBJK DSR
PUSK 280507 18
19. ......lanjutan kedudukan Antar sarana yankes strata pertama - sebagai mitra yankes swasta strata pertama Sebagai pembina yankes bersumber
daya masyarakat KEBJK DSR PUSK 280507 19
20. Organisasi Struktur organisasi Kepala Puskesmas Unit Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Fungsional Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan perorangan Jaringan Pelayanan Puskesmas pembantu Puskesmas Keliling Bidan di Desa/Komunitas KEBJK DSR PUSK 280507 20
21. Dipimpin oleh kepala puskesmas, seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
Eselon Kepala Puskesmas : Es IV a ( IIIb?) Struktur: tergantung jenis kegiatan dan beban kerja Memp staf tehnis utk : = upaya kes perorangan = upaya kes
masyarakat KEBJK DSR PUSK 280507 21
22. TATAKERJA1. Dengan kantor kec: berkordinasi2. Bertanggung jawab kpd Dinkes kab/kota3. Bermitra dengan sarana yankes tk pertama
lainnya4. Menjalin kerjasama yg erat dg fasilitas rujukan5. Dengan Lintas sektor: berkordinasi6. Dengan masyarakat: bermitra dg BPP( BPP: Organisasi yg
menghimpun tokoh masy yg peduli kes masyarakat) KEBJK DSR PUSK 280507 22
23. UPAYA PUSKESMASA. Upaya kesehatan wajib puskesmas 1. Upaya kesehatan ibu, anak & kb 2. Upaya promosi kesehatan 3. Upaya
kesehatan lingkungan 4. Upaya perbaikan gizi 5. Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit menular 6. Upaya pengobatan dasarB. Upaya kesehatan
pengembangan puskesmas Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masy yg ada dan kemampuan Puskesmas Bila ada masalah kes tapi pusk tdk mampu
maka pelaksanaan oleh dinkes kab/Kota Upaya Lab(medis dan kes masy) dan Perkesmas serta Pencatatan Pelaporan mrpkn kegiatan penunjang dari tiap upaya
wajib atau pengembangan. KEBJK DSR PUSK 280507 23
24. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN:Pemilihan dilakukan oleh puskesmas bersama Dinkeskab/kota dengan mempertimbangkan
masukan BPPDalam keadaan tertentu ditetapkan sebagai penugasandari Dinkes kab/kotaDilaksanakan bila upaya kes wajib telah terlaksana secoptimal (target
cakupan & mutu terpenuhi) KEBJK DSR PUSK 280507 24
25. AZAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS1. Azas pertanggungjawaban wilayah2. Azas pemberdayaan masyarakat3. Azas keterpaduan
Lintas program Lintas sektoral4. Azas rujukan Rujukan medis Rujukan kesehatan masyarakat KEBJK DSR PUSK 280507 25
26. Azas pertanggungjawaban wilayah1. Pusk bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan masy yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya2. Dilakukan kegiatan dalam gedung dan luar gedung3. Ditunjang dengan puskesmas pembantu, Bidan di desa, puskesmas keliling KEBJK DSR
PUSK 280507 26
27. AZAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT1. Puskesmas harus memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif
dlm menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas2. Potensi masyarakat perlu dihimpun ----- UKBM KEBJK DSR PUSK 280507 27
28. AZAS KETERPADUANSetiap upaya diselenggarakan secara terpadu Keterpaduan lintas program UKS : keterpaduan Promkes, Pengobatan,
Kesehatan Gigi, Kespro. Remaja, Kesehatan Jiwa Posyandu : keterpaduan KIA & KB, Gizi, P2M, Promkes Kesehatan Jiwa Keterpaduan lintas sektoral Upaya
Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama, dunia usaha, koperasi, PKK Upaya Promosi
Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kades, pertanian, pendidikan, agama KEBJK DSR PUSK 280507 28
29. AZAS RUJUKANRujukan medis/upaya kes perorangan = rujukan kasus = bahan pemeriksaan = ilmu pengetahuanRujukan upaya kesehatan
masyarakat = rujukan sarana dan logistik = rujukan tenaga = rujukan operasional KEBJK DSR PUSK 280507 29
30. SISTEM RUJUKAN UKM UKP DEPKES/DINKES RS PUSAT/ PROPINSI YANKES STR PROPINSI III DINKES KAB/Kota RS
KABUPATEN/Kota YANKES BP4,BKMM,BKOM, BP4, BKMM,BKOM STR II KLINIK /PRAKTEK SPESIALIS SWASTA PUSKESMAS YANKES STR
I PUSKESMAS,PRA KTEK DR UMUM ,BIDAN, BP,BKIAPOSYANDU,POLINDES, MASYARAKAT POSYANDUUKBM lainnya POLINDES RUMAH
TANGGA KEBJK DSR PUSK 280507 30
31. MANAJEMEN PUSKESMASA. PerencanaanB. Pelaksanaan dan pengendalian ( termasuk kendali mutu dan kendali biaya) 1.
Pengorganisasian 2. Penyelenggaraan 3. Pemantauan , yg meliputi jangkauan dan mutu ---menggunakan data dari SIMPUS 4. Penilaian sumber data utama
SIMPUSC. Pengawasan dan pertanggungjawaban KEBJK DSR PUSK 280507 31
32. PERENCANAANA. Rencana usulan kegiatan = Upaya Kes Pusk Wajib = Upaya Kes Pusk PengembanganB. Rencana pelaksanaan kegiatan
= Upaya Kes Pusk Wajib = Upaya Kes Pusk Pengembangan KEBJK DSR PUSK 280507 32
33. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN1. Pengorganisasian = Penentuan penanggung jawab dan pelaksana kegiatan persatuan wilayah
kerja = Membagi habis pekerjaan = Penggalangan kerjasama tim dg lintas sektoral2. Penyelenggaraan memperhatikan : = Azas penyelenggaraan puskesmas =
Standar dan Pedoman pelayanan = Menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya KEBJK DSR PUSK 280507 33
34. PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN3. Pemantauan = kinerja (cakupan, mutu, biaya) =masalah dan hambatan =menggunakan data
dari SIMPUS4. Penilaian sumber data utama SIMPUS KEBJK DSR PUSK 280507 34
35. PENGAWASAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN1. Pengawasan = Internal = Eksternal2. Pertanggungjawaban = laporan berkala =
laporan pertanggung jawaban masa jabatan KEBJK DSR PUSK 280507 35
36. SUMBER PEMBIAYAAN PUSKESMAS1. PEMERINTAH ( anggaran pembangunan dan anggaran rutin)2. PENDAPATAN
PUSKESMAS3. SUMBER LAIN, antara lain dari : PT ASKES, JAMSOSTEK, JPSBK/ PKPS BBM KEBJK DSR PUSK 280507 36
37. PEMBIAYAAN Apabila sistim Jaminan Kesehatan Nasional telah berlaku akan terjadi perubahan pada sistim pembiayaan Puskesmas.
Direncanakan pada masa yang akan datang pemerintah hanya bertanggungjawab untuk membiayai upaya kesehatan masyarakat Untuk upaya kesehatan
perorangan dibiayai melalui sistim Jaminan Kesehatan Nasional, kecuali untuk penduduk miskin yang tetap ditanggung oleh Pemerintah dalam bentuk
pembayaran premi KEBJK DSR PUSK 280507 37
38. Penutup Perubahan ditujukan untuk mengantarkan Puskesmas dalam perannya sebagai ujung tombak pencapaian Indonesia Sehat 2010
Penerapan kebijakan dasar Puskesmas memerlukan dukungan yang mantap dari berbagai pihak : dukungan politis peraturan perundangan sumberdaya,
termasuk pembiayaan KEBJK DSR PUSK 280507 38
39. ... lanjutan penutup Penerapan kebijakan memerlukan standar dan pedoman baik teknis maupun manajemen Kebijakan dasar, standar dan
pedoman merupakan acuan Propinsi dan Kabupaten/ Kota dalam mengembangkan kebijakan operasional di masing-masing daerah Diharapkan kebijakan ini
dapat diterapkan di seluruh Indonesia KEBJK DSR PUSK 280507 39
40. KEBJK DSR PUSK 280507 40