Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS AIR PUPUK BERDASARKAN

NILAI RESISTIVITAS SKALA LABORATORIUM


Khairul Akbar Deliputra, Yuni Kartika, Jeniper Padma Weni
Laboratorium Geofisika Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstrak
Metode resistivitas (tahanan jenis) merupakan salah satu metode geolistrik yang
digunakan untuk mengetahui struktur bawah permukaan bumi berdasarkan nilai resistivitasnya
sehingga dapat ditentukan banyaknya lapisan penyusun dan jenis material penyusun suatu
permukaan. Dilakukan penelitian untuk mengetahui perubahan nilai resistivitas air setelah
dicampur pupuk menggunakan konfigurasi Wenner. Pengambilan data dilakukan dengan
membuat model wadah yang berisi air 40 liter dengan ukuran panjang lintasan 52 cm, serta 4
buah elektroda dengan masing-masing spasi jaraknya 2 cm yang kemudian dicampur dengan
pupuk dengan variasi konsentrasi 10 gr, 20 gr, dan 30 gr. Nilai resistivitas sebelum dicampur
pupuk dibandingkan dengan nilai sesudah dicampur pupuk untuk mengetahui perubahan nilai
resistivitasnya. Diperoleh hasil bahwa nilai resistivitas air murni lebih besar daripada air yang
sudah dicampur dengan pupuk. Semakin banyak pupuk yang dicampurkan dengan air maka nilai
resistivitasnya semakin kecil.
Abstract
Resistivity method is one of geoelectric method which used to determine the subsurface
structure based on resistivity values so can be determined that the number of constituent layers
and types of material making up the surface. To investigate the changes in resistivity value of
water after mixed fertilizer using the Wenner Configuration. Data collection was performed by
making a model of container containing 40 liters of water with a path length of 52 cm, and 4
pieces of each electrode with spacing is 2 cm which is then mixed fertilizer with various
concentration of 10 g, 20 g, and 30 g. Resistivity values before mixed fertilizer compared with
the value of mixed fertilizers to determine the change in the value of the resistivity. The results
obtained indicate that the value of pure water resistivity greater than the water that has been

mixed with fertilizer. The more fertilizer is mixed with water , so the smaller the value of the
resistivity .
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Semakin hari masalah pencemaran lingkungan semakin rumit. Mulai dari
pembuangan sampah sembarangan sampai pembakaran hutan. Sekarang kita
dihadapkan dengan masalah baru yaitu pencemaran lingkungan karena limbah. Limbah
yang dibuang sembarangan akan memberikan dampak buruk untuk lingkungan, baik
limbah industri maupun limbah rumah tangga. Apabila limbah dibuang sembarangan di
suatu lingkungan maka akan mempengaruhi ekosistem di lingkungan tersebut. Untuk
mengetahui terkandung atau tidaknya limbah pada suatu lingkungan kita dapat
melakukan eksplorasi geofisika yaitu dengan metode geolistrik. Metode geolistrik dapat
memberikan informasi sifat kelistrikan di dalam bumi dengan mendeteksinya dari
permukaan bumi dengan cara mengukur potensial dan arus yang terjadi secara alamiah
maupun akibat injeksi arus.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana memahami metode geolistrik dengan konfigurasi Wenner dan
bagaimana hubungan nilai resistivitas antara air biasa dengan air yang sudah dicampur
pupuk.
C. Tujuan Masalah
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan nilai resistivitas air setelah
dicampur dengan pupuk dan membandingkan resistivitas suatu bahan pada 2 line
berbeda.
D. Teori Dasar
Konsep Resistivitas Semu
Bumi diasumsikan bersifat homogen isotropis tetapi pada keadaan sebenarnya
bumi terdiri dari lapisan-lapisan yang berbeda, tiap lapisannya pun memiliki nilai
resistivitas yang berbeda. Sehingga potensial yang terukur merupakan pengaruh dari
lapisan-lapisan tersebut. Maka nilai resistivitas yang terukur bukan nilai resistivitas dari
satu lapisan melainkan dari gabungan lapisan yang dianggap homogen. Inilah yang
dimaksud dengan resistivitas semu. Nilai resisitivitas dapat dihitung dengan persamaan:

Dimana : = nilai resistivitas


K = factor geometri
V = beda potensial
I = kuat arus
Konfigurasi Wenner

Pada konfigurasi Wenner, jarak antara elektroda harus seragam untuk setiap
pengukuran, AM = MN = NB. Konfigurasi ini memiliki ketelitian tinggi pembacaan
tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relative besar karena
elektroda MN yang relative dekat dengan elektroda AB. Sayangnya konfigurasi ini
tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan didekat permukaan yang dapat
mempengaruhi hasil perhitungan.

II.
No
1.

2.

Tinjauan Pustaka

Nama Peneliti / Tahun


Bulkis Kanata dan Teti

JudulPenelitian
Aplikasi Metode Geolistrik

Tujuan
Untuk

Metode
Metode

Hasil
Metode ini

Ket
Metode ini

Zubaidah/2008

Tahanan Jenis Konfigurasi

mengetahui

Geolistrik

dapat

dapat

Wenner-schlumberger Untuk

letak pipa

tahanan

digunakan

menggamb

Survey Pipa Bawah Permukaan

pada bawah

jenis

untuk

arkan

permukaan

konfigurasi

mengetahui

keadaan

tanah

Wenner-

letak pipa

bawah

Schlumberg

dalam tanah

tanah

Agesti Kusumandari,

Analisis Air Limbah Berdasarkan

Mengetahui

er
Metode

Tahanan

Semakin

Debby Aslamia, Luciana

Nilai Resistivitas Skala

nilai

geolistrik

jenis air

banyak

ArindaAmri dan Rochman

Laboratorium

Tri Sudarma/2014

3.

resistivitas

tahanan

limbah akan

limbah,

pada air

jenis

menurun

tahanan

limbah

konfigurasi

jika air

jenis air

Wenner-

limbah

akan

Schlumberg

semakin

semakin

Imam Catur Priambodo,

Aplikasi Metoda Geolistrik

Mengetahui

er
Metode

banyak
Dengan

kecil.
Pergerakan

Heri Purnomo, Nana

Konfigurasi Wenner-

gerakan tanah

geolistrik

metode ini

tanah dapat

Rukmana, Juanda/2011

Schlumberger Pada Survey

di Bajawa,

konfigurasi

dapat

dilihat dari

Gerakan Tanah Di Bajawa, NTT

NTT

Wenner-

diketahui

perubahan

Schlumberg

pergerakan

data yang

er

tanahdi

daiambil.

lokasi
tempat
dilakukanny
4.

Galik Panggah Waluyo Dr.

Deteksi Pola Patahan Di Desa

Untuk

Metode

a survey
Metode ini

Pola dari

WidyaUtama, DEA

Renokenongo Porong Sidoarjo

mengetahui

geolistrik

dapat

masing-

Dengan Metode Geolistrik

bentuk-

konfigurasi

digunakan

masing

Konfigurasi Wenner

bentuk

wenner

untuk

patahan

patahan yang

mengetahui

yang ada

ada pada

keadaan

dilihat dari

lokasi

patahan

pengolahan

diambilnya

yang ada

data secara

data.

dilokasi

maping.

pengambilan
5.

Siti Nurhasanah, Pipit

Metode Tahanan Jenis

Mengetahui

Konfigurasi

data
Metode ini

Fitriani, Dewi Kusuma

Konfigurasi Wenner

proses

Wenner

dapat

tahanan

Metode

Pratiwi, Ahmad Haris

pengambilan

digunakan

jenis

Muhtar, Iwan Nurfahrudin,

data dengan

untuk

konfigurasi

dan Fanni Suyuti/2012

menggunakan

mengetahui

wenner

metode

nilai

merupakan

konfigurasi

ketahanan

metode

Wenner

jenis

untuk

medium.

mengetahu
i nilai
ketahanan

jenis pada
suatu
medium

III.

Metode Penelitian
Pada praktikum kali ini metode yang digunakan adalah metode geolistrik konfigurasi
Wenner dengan alat dan bahan yang digunakan yaitu aquarium, sterofoam, paku, resistivity
meter, accu, air, pupuk, penggaris, double tape.

IV.

Hasil dan Pembahasan


Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Grafik 1

Air Murni
30.000
20.000
Resistivitas (m)

10.000

1 (m)
2 (m)

0.000

Jarak (cm)

Pada grafik ini dapat dilihat bahwa nilai resistivitas air murni pada
line 1 lebih tinggi dari nilai resistivitas air murni pada line 2.
Sedangkan pada teorinya diasumsikan bahwa suatu medium
dikatakan homogen isotropis, maka seharusnya nilai resistivitas pada
line 1 dan 2 sama besarnya.

Grafik 2

Air 40 liter + Pupuk 10 gram


40.000
30.000
20.000
Resistivitas (m) 10.000
0.000

1 (m)
2 (m)

Jarak (cm)

Pada grafik ini dapat dilihat bahwa nilai resistivitas air murni +
pupuk 10 gram pada line 1 lebih rendah dari nilai resistivitas air
murni + pupuk 10 gram pada line 2. Sedangkan pada teorinya
diasumsikan bahwa suatu medium dikatakan homogen isotropis,
maka seharusnya nilai resistivitas pada line 1 dan 2 sama besarnya.
Grafik 3

Air 40 liter + Pupuk 20 gram


30.000
20.000
Resistivitas (m) 10.000
0.000

1 (m)
2 (m)

Jarak (cm)

Pada grafik ini dapat dilihat bahwa nilai resistivitas air murni +
pupuk 20 gram pada line 1 lebih tinggi dari nilai resistivitas air
murni + pupuk 20 gram pada line 2. Sedangkan pada teorinya
diasumsikan bahwa suatu medium dikatakan homogen isotropis,
maka seharusnya nilai resistivitas pada line 1 dan 2 sama besarnya.

Grafik 4

Air 40 liter + Pupuk 30 gram


30.000
20.000

1 (m)

Resistivitas (m) 10.000


0.000

2 (m)

Jarak (cm)

Pada grafik ini dapat dilihat bahwa nilai resistivitas air murni +
pupuk 30 gram pada line 1 lebih rendah dari nilai resistivitas air
murni + pupuk 30 gram pada line 2. Sedangkan pada teorinya
diasumsikan bahwa suatu medium dikatakan homogen isotropis,
maka seharusnya nilai resistivitas pada line 1 dan 2 sama besarnya.
Grafik 5

Perbandingan Nilai Resistivitas

Resistivitas (m)

20
15
10
5
0

17.19

16.6

14.6

12.99

Jenis Air

Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak


pupuk yang dicampurkan dengan air maka nilai resistivitas air akan
semakin kecil.
V.

Kesimpulan
1. Nilai resistivitas air murni akan semakin menurun dengan semakin banyaknya pupuk
yang dicampurkan.

2. Seharusnya nilai resistivitas pada line 1 dan line 2 sama besar karena mediumnya
diasumsikan homogen. Tetapi dalam hasil praktikum ini nilai resistivitasnya besrbeda
antara line 1 dengan line 2.
VI.

DaftarPustaka
https://ptbudie.wordpress.com/2010/12/24/geolistrik/
https://sinurhasanah.wordpress.com/2012/02/29/metode-tahanan-jenis-konfigurasi-wenner/
arifpanduwinata.blogspot.com/2012/06/metode-tahanan-jenis-geolistrik.html?m=1
https://fitawidiyatun.wordpress.com/2013/01/08/metode-resistivitas/

Anda mungkin juga menyukai