JUDUL ARTIKEL
Assessment and intervention knowledge of nurses in managing catheter patency
in continuous bladder irrigation following TURP
Penulis
Christine Ng
Jurnal
Urologic nursing/April 2001/Volume 21 number 2 halaman 97 - 111
Daftar pustaka
15 referensi (1972 1994)
Abstrak
Tidak ada abstrak dalam artikel yang dibahas
Introduction
Pemberian irigasi bladder secara continue dilakukan pada pasien post TURP selama
24 jam.
Irigasi blader jarang mendapatkan perhatian yang lebih dari perawat padahal resiko
dan komplikasi yang dapat terjadi sangat besar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa tool dalam melakukan prioritas
pengkajian kepatenan kateter pada irigasi blade continu
Instrumen dikembangkan oleh sekelompok ahli dalam bidang urologi
Obejktif penelitian
Mengidentifikasi persepsi perawat praktisi dalam melakukan pengkajian kepatenan kateter
Untuk menentukan persepsi praktik perawat dalam mengembalikan kepatenan kateter
Untuk membandingkan indikator pengkajian dan intervensi
Methode
Studi deskriptif digunakan untuk membandingkan
Indikator pengkajian dan intervensi yang dilakukan untuk mempertahankan
kepatenan kateter oleh ekpertisi dalam keperawatan urologi
Indikator pengkajian dan intervensi oleh perawat praktisi
Sample terdiri dari 83 RN yang bekerja dari bangsal urologi dari 4 rumah
sakit pendidikan, telah memiliki rata-rata 2,5 tahun pengalaman kerja
dibangsal urologi
Panel ekpertisi terdiri dari 5 perawat urologi yang telah memiliki 5 tahun
pengalaman
Instrumen yang digunakan: alat tulis dan soal simulasi berdasarkan situasi
klinis yang sering terjadi
Results
Analisis statistik menggunakan korelasi Tc
Hasil
Tc = 0.32 signifikan secara statistik (z=11.02, p < 0.001)
Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi blok kateter secara statistik significant
antara ahli dan perawat praktisi berdasarkan tindakan yang dilakukan untuk
mempertahankan kepatenan kateter (TC= 0.61, z= 41.54, (>1,96) p< 0.001)
Discussion
Walau terdapat hasil yang signifikan antara ahli dan praktisi namun terdapat beberapa
perbedaan
Perawat praktisi secara langsung berfokus pada kateter urin, sementara praktisi dalam
memeriksa irigasi salin yang tersisa, tinggi tiang, dan cairan yang lebih dalam drip chamber
Berbeda juga dalam indikator pengkajian yaitu memperhatikan derajat kenyamanan
pasien dan mengatur klam untuk mempertahankan aliran, sementara praktisi melakukan
pengkajian kenyamanan sebelum melakukan pengecekan retensi cairan dalam blader
Praktisi menggunakan metode penyelesaian masalah, sementara ahli emnggunakan
urutan kemungkinan adanya kerusakan mekanis sebelum berfokus kepada pasien
Ahli membuat keputusan berdasarkan masalah secara llangsung bukan berdasarkan
alternatif pilihian yang ada.
Para ahli umumnya menggunakan peraturan yang kaku dan baku dalam mengambil
keutusan
Keterbatasan penelitian
Bahwa kasus simulasi tidak memperhatikan tanda yang diberikan oleh pasien
yang biasanya dialami oleh pasien di klinik
Rekomendasi
Indikator dalam pengkajian dan intervensi dapat dijadikan dasar dalam SOP
intervensi keperawatan terutama dalam irigasi blade secara continue
Analysis
Apakah masalah dalam artikel dijumpai dalam praktik saat ini
Bagaimana masalahnya