PENDAHULUAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menurut Dr. Angle yang dimaksudkan maloklusi kelas III adalah lengkung gigi dan
korpus mandibula mempunyai relasi yang bilateral mesial terhadap lengkung gigi
maksila. Pada maloklusi kelas III letak cusp mesiobukal dari molar pertama permanen
rahang atas berada pada ruang interdental molar pertama dan molar kedua permanen
rahang bawah atau gigi M1 permanen rahang atas terletak lebih distal dari gigi M1
permanen rahang bawah.1
2
Kelas III
Kelas I (Normal)
vertikal
yang
berlebihan akan
sehingga dapat terjadi anterior open bite. Pada beberapa pasien dapat juga terjadi deep
overbite.
g. Pada maloklusi pseudo Klas III ditandai dengan oklusi yang prematur akibat kebiasaan
menempatkan mandibula ke depan.1
Hal ini dapat disebabkan oleh prognati mandibula, retrognati maksila, atau kombinasi
keduanya. Pada kelas III jenis ini relasi molar menunjukkan relasi kelas III pada saat
posisi istirahat dan oklusi sentrik. Insisivus bawah berinklinasi ke lingual dan dapat
juga dengan overjet normal,egde to edge atau anterior crossbite.1,2
depan ketika menutup rahang. Maloklusi ini juga disebutkan sebagai postural atau
habitualclass III malocclusion. Biasanya disebabkan karena adanya premature
kontak yang menyebabkan mandibula bergerak ke depan dan ketika terjadi kehilangan
gigi desidui posterior dini, anak cenderung menggerakkan mandibula ke depan untuk
mendapatkan kontak pada region anterior. Pada posisi istirahat menunjukkan relasi
molar yang normal, dan pada saat oklusi sentrik menunjukkan relasi kelas III.
Cefalogram dapat digunakan untuk membantu dalam membedakan antara maloklusi
kelas III true dan pseudo.1,2
Klas III tipe 1 : hubungan molar pertama atas dan bawah mesioklusi sedang
3. Faktor dental, biasanya berhubungan dengan sempitnya lengkung rahang atas dan
besarnya lengkung rahang bawah, hasilnya paling sering ditemukan adalah crowded.
Crowded paling sering dan berat terjadi pada rahang atas dibandingkan rahang bawah
yang terkadang menghasilkan perbedaan panjang dan luas lengkung rahang.3
4. Faktor lain seperti ukuran dan posisi basis kranial, maksila dan mandibula, posisi
artikulasi temporomandibular dan perpindahan posisi rahang bawah juga dapat
berdampak pada hubungan sagital dan vertikal antara rahang dan gigi. Posisi foramen
magnum dan spinal column dan posisi kepala juga dapat mempengaruhi bentuk
wajah. 3
gangguan inflamasi pada sendi, (4) hipomobilitas mandibula kronis dan (5) gangguan
pertumbuhan pada sendi. Selain itu dapat juga terjadi enamel gigi mengalami abrasi secara
abnormal dan insisivus rahang bawah yang mengalami proklinasi dapat menyebabkan resesi
gingiva.4,5,6
Perawatan Interseptif
Adalah perawatan pada maloklusi yang telah mulai tampak untuk mencegah agar
maloklusi yang ada tidak berkembang menjadi parah.7 Macam-macam alat untuk
mengoreksi maloklusi kelas III pada perawatan interseptif adalah :
1. Face Mask
Terdiri dari 2 pads yang menempel pada jaringan lunak di dahi dan dagu. Pads
tersebut terbuat dari akrilik dan dilapisi oleh sejenis busa lembut yang mudah
dibersihkan dan dapat diganti-ganti.
b. Pemasangan FaceMask
FaceMask versi Petit tersedia pula dalam ukuran untuk populasi/ras Asia. Pads pada
dahi dan dagu disesuaikan dengan sedikit melonggarkan sekrup. Letakkan cross bar
sedemikian rupa sehingga karet elastic dapat ditautkan diantara ke 2 bibir (interlabial
gap) dengan mudah. Karet elastik menghubungkan hook pada molar/kaninus ke cross
bar. Perlu dijaga agar elastic tidak menyebabkan iritasi pada sudut mulut. Sebaiknya
pasien memakai peranti ini secara maksimal. Pasien usia 5-9 tahun umumnya bisa
mematuhi instruksi ini terutama bila dikatakan bahwa alat ini hanya dipakai selama 3
hingga 5 bulan saja. Bagi pasien yang lebih tua usianya, hal ini sulit dicapai karena
meningkatnya aktifitas sekolah maupun olahraga. FaceMask biasanya dipakai hingga
diperoleh overjet 2-4 mm selanjutnya hanya dipakai secara berkala/malam hari saja
selama 3-6 bulan berikutnya.
Besarnya gaya yang diaplikasikan pada peranti ini adalah berkisar 500 gram.
Sedangkan Nanda, Cozzani, maupun Robert, dkk menyatakan bahwa diperlukan gaya
yang lebih besar dari 500 gram untuk menghasilkan efek orthopedic secara maksimal.
Mc Namara, Turley serta Mermigos menganjurkan penggunaan gaya secara bertahap.
Hal ini dimaksudkan agar pasien dapat beradaptasi terlebih dahulu.
c. Efek FaceMask pada Komponen Dental
Pemakaian FaceMask akan
memberikan
diterapkan pada pasien usia 7-8 tahun. McNamara menyimpulna bahwa efek Facemask
adalah terjadinya pergerakan maksila kedepan dan bawah, gigi geligi anterior atas lebih
kedepan, redirection pertumbuhan mandibula ke bawah dan belakang serta gigi anterior
bawah lebih ke tipping lingual. Perawatan dengan facemask juga mengurangi profil
cekung. Hal ini ditandai dengan pergerakan bibir atas yang lebih maju, dagu yang
terdorong ke belakang dan bibir bawah agak terhambat untuk bergeser ke anterior.8
2. Chincup
Chin cup merupakan alat extra oral orthopedi yang digunakan untuk perawatan
maloklusi kelas III yang terjadi pada protrusif mandibula dengan maksila normal.
Chin cup terapi berfungsi untuk memperbaiki atau memacu pertumbuhan mandibula
sehingga terjadi relasi anteroposterior yang lebih baik diantara kedua rahang.
a. Design dan komponen
Chin cup terdiri atas head cap yang diletakkan di aspek anteroposterior dari kranium
sebagai penjangkar dan sebagai tambahan penempatan serta aktivasi chin cup.
Chincup terdiri atas :
-
Force module. Elastis/ kawat logam yang berfungsi untuk menentukan tingkat
10
b. Frankle
11
gigi-geligi. Pesawat ini dibuat agar pas dengan mandibula yang berada pada posisi
mundur.10
Efek utama pada gigi yaitu :
Untuk melawan efek fungsi kraniofasial. Desain alat ini dibuat sedemikian
1.
2.6.3
Perawatan Kuratif
Dilakukan untuk mengoreksi maloklusi atau malposisi yang ada dan
12
nyeri)
Masalah Temporo Mandibular Joint (TMJ)
13
BAB III
PENUTUP
2.6 Kesimpulan
Dari uraian diatas mengenai maloklusi kelas III dapat ditarik kesimpulan bahwa
malokluasi kelas III merupakan keadaan lengkung gigi dan korpus mandibula mempunyai
relasi yang bilateral mesial terhadap lengkung gigi maksila. Pada maloklusi kelas III letak
tonjol mesiobukal dari molar pertama permanen rahang atas berada pada ruang
interdental molar pertama dan molar kedua permanen rahang bawah atau gigi M1
permanen rahang atas terletak lebih distal dari gigi M1 permanen rahang bawah.
Waktu yang paling baik untuk perawatan maloklusi kelas III adalah pada usia muda,
karena pada usia ini kelainan pada mandibula belum menetap. Faktor keturunan
merupakan etiologi utama dari prognatism mandibular, sedangkan faktor lingkungan dan
lainnya dapat memperburuk keadaan mandibulanya. Berhasilnya perawatan pada kelainan
ini tergantung juga pada tipe alat yang digunakan pada masing-masing kasus.
2.7 Saran
1. Perlunya lebih banyak referensi dan literatur untuk lebih menambah pembahasan
pada makalah ini.
2. Diharapkan pembaca dapat menyadari akan pentingnya melakukan perawatan
ketika terjadi kelainan seperti yang dibahas pada makalah ini.
3. Kritik dan saran diharapkan dari pembaca untuk
penyempurnaan
14
DAFTAR PUSTAKA
1
Bhalaji,SI. 2004. Orthodontik Art and Science. New Dlehi : Arya (MEDI) Publishing House.
p : 74-77.
2
Suhartini. Identification Of Calcium Levels On Rat Serum With Occlusal Disharmony. IDJ,
s1-2013-marjukiach-26639-10.bab-2.pdf
7
40.
8
Maloklusi Klas III. (Studi Pustaka). Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. p: 873878.
9
10
Foater TD. 199. Buku Ajar Ortodonsi Edisi 3 . Jakarta : EGC. p: 257
11
15
Yohana RWP,dkk. Perawatan Maloklusi kelas dengan Reverse Overjet menggunakan Alat
Orthondontik Cekat Teknik Begg. Maj Kedokteran Gigi FKG-UM. Juni 2013. Vol 20 (1). P :
112.
13
16