Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan
pembangunan Pemerintah, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah
(dekonsentrasi
dan
tugas
pembantuan).
Belanja
Pemerintah
Pusat
dapat
Keterangan:
negara yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka presentase untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Secara garis besar DBH terdiri dari DBH Perpajakan
dan DBH sumber daya alam (SDA)
DBH Perpajakan
a.
pusat dan 90% untuk daerah., Secara lebih terperinci alokasi anggaran untuk daerah :
b.
a.
Minyak Bumi
Imbangan pembagian antara Pemerintah (Pemerintah Pusat) dan Pemerintah
Daerah :
Dana Bagi Hasil Pertambangan Minyak Bumi sebesar 15% (lima belas persen) yang menjadi
bagian daerah Kabupaten/Kota sebagai daerah penghasil dibagi dengan imbangan :
persen) yang Provinsi sebagai daerah penghasil DBH pertambangan Minyak Bumi
0,33%
(tiga
puluh
tiga
perseratus
persen)
dibagi
untuk
seluruh
dengan imbangan :
12% (dua belas persen) untuk Kabupaten/Kota lainnya dalam satu Provinsi.
Untuk bagian pendidikan sebesar 0,5 % dibagi dengan rincian sebagai berikut :
0,2% (dua persepuluh persen) untuk seluruh Kabupaten/Kota lain dalam wilayah Propinsi
bersangkutan.
Sedangkan DBH Pertambangan Gas Bumi sebesar 30,5% (tiga puluh koma
lima persen) Provinsi sebagai daerah penghasil dengan rincian sebagai
berikut.DBH pertambangan Gas Bumi 30% dibagi dengan rincian sebagai berikut
:
0,33% (tiga puluh tiga perseratus) dibagi untuk seluruh Kabupaten/Kota dalam
Provinsi yang bersangkutan.
kepada pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN, yang dialokasikan dengan
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antara daerah untuk mendanai kebutuhan derah
dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
DAU bersifat Block Grant yang berarti penggunaannya diserahkan kepada
daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah untuk peningkatan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
Alokasi DAU
1.
2.
3.
Proporsi DAU untuk daerah provinsi dan untuk daerah kabupaten / kota ditetapkan
sesuai dengan imbangan kewenangan antar provinsi dan kabupaten /kota.
Formulasi DAU
1. Formula DAU
Formulasi DAU menggunakan pendekatan celah fiskal yaitu selisih antara kebutuhan
fiskal dikurangi dengan kapasitas fiskal daerah dan Alokasi Dasar (AD) berupa jumlah
gaji PNS daerah.
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus yang merupakan urusan derah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Besaran DAK ditetapkan setiap tahun dalam APBN.
13.
14.
15.
16.
Dana Pendampingan
alokasi.
alokasi.
Dana Penyesuaian
Dana Penyesuaian adalah Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan untuk mendukung program/ kebijakan tertentu pemerintah yang berdasarkan
peraturan Perundang-Undangan kegiatannya sudah menjadi urusan daerah.
Dana Penyesuaian terdiri dari
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fungsi alokasi, yaitu penerimaan yang berasal dari pajak dapat dialokasikan untuk
pengeluaran yang bersifat umum, seperti pembangunan jembatan, jalan, dan taman
umum.
Fungsi distribusi, yaitu pendapatan yang masuk bukan hanya digunakan untuk
kepentingan umum,tetapi juga dapat dipindahkan untuk subsidi dan dana pensiun.
Fungsi stabilisasi, yaitu APBN berfungsi sebagai pedoman agar pendapatan dan
pengeluaran keuangan negara teratur. Jika pendapatan dipakai sesuai dengan yang di
terapkan, APBN berfungsi sebagai stabilisator
Pajak Pusat:
PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang dimaksud
dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima
atau diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal baik dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib
Pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Dengan demikian
maka penghasilan itu dapat berupa keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan
lain sebagainya.
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak di dalam Daerah Pabean (dalam wilayah Indonesia). Orang Pribadi,
perusahaan, maupun pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang
Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN.
b.
c.
d.
e.
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah
dan atau bangunan. PBB merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir seluruh
realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi
maupun Kabupaten/Kota.
Adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan bangunan
Dan lain-lain
Pajak Daerah:
Pajak Reklame
Pajak Hiburan
b. Retribusi
Retribusi merupakan pungutan yang dilakukan oleh daerah
berdasarkan peraturan daerah (pemungutannya dapat dipaksakan) di
mana pemerintah memberikan imbalan langsung bagi pembayarnya.
Contoh, pelayanan medis di rumah sakit milik pemerintah, pelayanaan
perpakiran oleh pemerintah, pembayaran uang sekolah, dll
c.
Keuntungan BUMN/BUMD
Sebagai pemilik BUMN, pemerintah pusat berhak memperoleh bagian laba
yang diperoleh BUMN. Demikian pula dengan BUMD, pemerintah daerah
sebagai pemilik BUMD berhak memperoleh bagian laba BUMD.
d.
Pencetakan Uang
Pencetakan uang umumnya dilakukan pemerintah dalam rangka menutup
defisit anggaran, apabila tidak ada alternatif lain yang dapat ditempuh pemerintah.
Penentuan besarnya jumlah uang yang dicetak harus dilakukan dengan cermat,
agar pencetakan uang tidak menimbulkan inflasi
f.
Pinjaman
Pinjaman pemerintah merupakan sumber penerimaan negara, yang
dilakukan apabila terjadi defisit anggaran. Pinjaman pemerintah dikemudian hari
akan menjadi beban pemerintah, karena pinjaman tersebut harus dibayar kembali,
berikut dengan bunganya. Pinjaman dapat diperoleh dari dalam maupun luar
negeri. Sumber pinjaman bisa berasal dari pemerintah, institusi perbankan,
institusi non bank, maupun individu
g.
institusi, atau pemerintah. Sumbangan, hadiah, dan hibah dapat diperoleh dari
dalam maupun luar negeri. Dan tidak ada kewajiban pemerintah untuk
mengembalikan sumbangan, hadiah, atau hibah. Sumbangan, hadiah, dan hibah
bukan penerimaan pemerintah yang dapat dipastikan perolehannya. Tergantung
kerelaan dari pihak yang memberi sumbangan, hadiah, atau hibah.
h.
dapat
menyelenggarakan
undian
berhadiah
dengan
Privatisasi BUMN
Penerimaan perpajakan
2)
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Bagian daerah dari PBB dan BPHTB ( Bea perolehan hak atas
tanah & bangunan)
Bagian
daerah
dari
Pajak
Penghasilan
Perseorangan/Pribadi
Wajib
Pajak
3)
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
PAD lainnya yang sah, yang terdiri dari pendapatan hibah, pendapatan
dana darurat, dan lain-lain pendapatan.
Bagian
daerah
dari
Pajak
Penghasilan
Perseorangan/Pribadi
Wajib
Pajak