Anda di halaman 1dari 4

Dana alokasi khusus fisik

Dana alokasi khusus fisik (DAK Fisik ) Adalah dana yang dialokasikan dalam
APBN kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Jenis DAK fisik meliputi :
1.  Dana alokasi khusus reguler (DAK  regular)
2.  Dana alokasi khusus infrastruktur publik daerah (DAK IPD) 
3.  Dana alokasi khusus afirmasi (DAK  afirmasi)
 Dana alokasi khusus reguler (DAK  regular)  Adalah dana yang dialokasikan dalam
APBN kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai  dan sesuai dengan prioritas
nasional serta sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah. DAK  difokuskan pada
bidang-bidang yang menjadi prioritas nasional sebagaimana ditetapkan dalam RKP 
dan RPJMN  serta sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah.  bidang prioritas
nasional pada tahun 2016 ada 10 bidang yang menjadi prioritas nasional.
 bidang yang menjadi prioritas tahun 2016 adalah :
a. Pembangunan manusia meliputi: 1.  bidang pendidikan, 2.  bidang   kesehatan dan
keluarga berencana, dan 3.   bidan infrastruktur perumahan,  pemukiman,  air  minum
dan sanitasi.
b. Dimensi sektor unggulan mencakup : 1.  bidang kedaulatan pangan,  termasuk
pertanian dan irigasi 2.  bidang energi skala kecil, 3.  bidang Kelautan dan Perikanan, 
dan 4.  bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan
c. Dimensi pemerataan dan kewilayahan mencakup : 1.  transportasi, termasuk jalan dan
moda transportasi lainnya, 2.  sarana perdagangan, industri kecil, dan menengah,  dan
pariwisata serta 3.  prasarana pemerintahan daerah.
Dana alokasi khusus infrastruktur publik daerah (DAK IPD)  dana yang
dialokasikan dalam APBN kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional yang diarahkan untuk mendukung percepatan pembangunan atau
penyediaan infrastruktur.
Kondisi   dan daerah relatif berbeda.  karena itu daerah diberikan diskresi
untuk menentukan bidang infrastruktur  tertentu yang akan diprioritaskan untuk
mendanai dari DAK IPD. Kegiatan yang mendanai dari DAK IPD  harus merupakan
kegiatan yang sudah direncanakan dalam RKPD. Selain itu,  kegiatan yang didanai
DAK IPD  bukan kegiatan yang akan didanai dari DAK  reguler dan belanja  APBD 
Murni.  Contoh bidang yang dapat didanai DAK IPD  adalah jalan atau   jembatan, 
jaringan irigasi,  infrastruktur perumahan  pemukiman, air minum dan sanitasi,
infrastruktur Perhubungan, serta infrastruktur Kelautan dan Perikanan. 
Dana  alokasi khusus afirmasi (DAK  afirmasi)  adalah dana yang dialokasikan
dalam APBN kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai
kegiatan khusus fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional yang diarahkan untuk mendukung percepatan pembangunan atau penyediaan
infrastruktur Daerah Tertinggal, perbatasan, dan  kepulauan. DAK  afirmasi
merupakan tambahan DAK  yang dialokasikan khusus kepada  daerah yang termasuk
dalam kategori Daerah Tertinggal,  perbatasan dengan negara  lain,  dan kepulauan. 
kondisi beberapa jenis infrastruktur dasar daerah diarahkan dapat digunakan oleh
daerah untuk menambah pendanaan dan pembangunan atau penyediaan infrastruktur.
DAK  Fisik merupakan Dana yang difokuskan untuk mendanai program atau
kegiatan yang menjadi kebutuhan daerah dan merupakan prioritas nasional. Prioritas
nasional mencakup bidang bidang tertentu yang telah dituangkan dalam RKP
( Rencana kerja pemerintah)   agar alokasi DAK  fisik sesuai dengan kebutuhan
daerah dan prioritas nasional,  maka lokasinya didasarkan pada mekanisme Bottom
-up,  yaitu Daerah menyampaikan usulan (Proposal   based ) Sebagai dasar untuk
menentukan alokasi.  dengan mekanisme usulan daerah dapat lebih fokus, tempat atau
lokasi dan sasaran, dan dapat dilaksanakan secara efektif oleh daerah karena program
atau kegiatan sesuai dengan kebutuhan riil di daerah. 
Mekanisme  pengalokasian DAK Fisik dilakukan melalui empat tahap, 
1. Tahap penyusunan usulan DAK Fisik 
Usulan DAK Fisik   dibuat oleh Bappeda, SKPD   pengelola keuangan dan Aset
daerah,  serta SKPD  teknis yang  Ki memiliki program atau kegiatan yang didanai
DAK.  usulan DAK   fisik   harus memperhatikan  lima hal: 
a. Program atau kegiatan yang diusulkan merupakan kewenangan  daerah.
b. Program atau kegiatan yang diusulkan mengacu pada RPJMD  dan RKPD
c.  Program atau kegiatan yang diusulkan di luar dari dan didanai belanja APBD
murni.
d.  Kebutuhan teknis dari program atau kegiatan yang diusulkan harus benar-
benar objektif mencerminkan kebutuhan daerah yang sesungguhnya
e. Program atau kegiatan yang diusulkan harus memperhatikan prioritas daerah
dan prioritas nasional.
2. Tahap penyampaian usulan DAK Fisik 

Usulan DAK Fisik  disampaikan kepada pemerintah pusat melalui Kemenkeu,


kemenko Kementerian,  perencanaan pembangunan nasional ( Bappenas),   dan
kementerian atau lembaga teknis terkait dengan  DAK Fisik  untuk masing-masing
bidang.  Rekapitulasi DAK  fisik seluruh bidang disampaikan kepada kementerian
keuangan dan Bappenas. 
3. Tahap verifikasi dan penilaian usulan dak fisik.
Pemerintah pusat mem verifikasi dan menilai usulan DAK  fisik  dengan
mempertimbangkan beberapa hal : a.  kesesuaian bidang dan Diusulkan dengan
bidang yang  menjadi prioritas nasional. b.  kesesuaian program atau kegiatan dan
target per bidang atau subbidang   dengan target per bidang atau sub bidang
prioritas nasional.  setelah itu disusun peta data kebutuhan teknis masing-masing
bidang atau sub bidang DAK  fisik daerah secara nasional
4.  Tahap perhitungan alokasi DAK   fisik.
Berdasarkan peta Data kebutuhan Teknis masing-masing  bidang atau sub bidang
DAK  fisik  per  daerah secara nasional,  digunakan sebagai dasar perhitungan
alokasi DAK  fisik daerah.  apabila berdasarkan peta data kebutuhan teknis
masing-masing bidang atau sub bidang secara nasiona,  kebutuhan  alokasi DAK 
fisik lebih besar dari Pagu DAK  yang ada di APBN, maka menentukan alokasi
DAK  FisiK perbidang Perdaerah akan disesuaikan dengan Pagu DAK  dan
prioritas nasional.  kebutuhan teknis masing-masing bidang atau sub bidang DAK 
yang belum dapat didanai dari DAK  fisik tahun tertentu akan digunakan sebagai
database  untuk pengalokasian DAN   fisik tahun berikutnya.
Sejak tahun 2016, ketentuan dana  pendamping untuk DAK   sudah tidak lagi
diperlakukan.  sebelumnya Pemda harus menyediakan dana pendamping sebesar 10%
dari DAK  yang.  selama ini ketentuan dana pendamping ini memberatkan APBD. 

Dana alokasi khusus Nonfisik


Lokasi khusus nonfisik ( DAK  Nonfisik )  adalah dana dialokasikan dalam
APBN kepada daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus non
fisik yang merupakan urusan daerah.
  Berikut ini adalah dana alokasi khusus nonfisik :
1. Dana bantuan operasi sekolah (  dana BOS )   adalah dana yang digunakan terutama
untuk mendanai belanja non  personalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah
pelaksanaan program wajib belajar dan  sebagai dapat dimungkinkan untuk mendanai
beberapa kegiatan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Dana Bantuan Operasional penyelenggara pendidikan anak usia dini ( Dana BOP
PAUD)  adalah dana yang digunakan untuk biaya operasional pembelajaran dan
keuangan biaya operasional bagi anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini.
3. Dana tunjangan profesi guru pegawai negeri sipil daerah (  Dana TP  guru PNSD) 
adalah tunjangan profesi yang diberikan kepada guru  PNSD yang telah memiliki
sertifikat pendidikan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. Dana tambahan penghasilan guru pegawai negeri sipil daerah ( DTP Guru PNSD) 
adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada guru PNSD  yang belum
mendapatkan tunjangan profesi guru PNSD  sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Dana proyek pemerintah daerah dan desentralisasi adalah (P2D2)  dana adalah dana
yang bersumber dari APBN dan dialokasikan sebagai insentif kepada daerah provinsi,
kabupaten, dan kota daerah percontohan proyek pemerintah daerah dan  desentralisasi.
6.  Dana Bantuan Operasional kesehatan dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (
dana  BOK  dan BOKB)  adalah dana yang digunakan untuk  meringankan beban
masyarakat terhadap pembiayaan bidang kesehatan,  khususnya pelayanan di pusat
kesehatan masyarakat,  penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi,
malnutrisi, serta meningkatkan  keikut sertaan keluarga berencana dan peningkatan
akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana yang merata.
7.  Dana peningkatan kapasitas koperasi, usaha kecil menengah dan ketenagakerjaan
( dana PK2UKM  dan Naker)  adalah dana yang digunakan untuk biaya operasional
penyelenggaraan pelatihan pengelolaan  koperasi,  usaha kecil menengah, dan
ketenagakerjaan. 

Anda mungkin juga menyukai