Anda di halaman 1dari 4

Nama: HALIZA UTARI

NIM: 12/330596/EK/18786
Tugas Flowchart DAK Manajemen Keuangan Sektor Publik

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk
menentukan daerah penerima dan besaran alokasi DAK terdiri atas tiga yaitu kriteria umum , kriteria khusus
, dan kriteria teknis.

Alur penentuan daerah penerima DAK:


Langkah (1) : Penentuan Daerah Penerima berdasarkan Kriteria Umum
Kriteria umum adalah kriteria fiskal (keuangan) yaitu kemampuan Keuangan Daerah (KKD) yang
dicerminkan dari penerimaan umum APBD dikurangi belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah. Daerah-daerah
dengan nilai Indek Fiskal Nasional (IFN) < 1 , yang berarti bahwa kondisi kemampuan keuangan daerah
tersebut dibawah rata-rata kemampuan keuangan daerah secara nasional (YES-1).
Langkah (2) : Penentuan Daerah Penerima berdasarkan Kriteria Khusus
Bagi daerah yang belum dinyatakan layak secara fiskal, masih dimungkinkan untuk menerima DAK apabila
memenuhi kriteria khusus. Kriteria Khusus adalah kriteria kewilayahan yang dirumuskan berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan Otonomi khusus Papua dan Papua Barat (YES-2) dan karakteristik daerah
yang memperhitungkan Daerah Tertinggal, Daerah Perbatasan dan Daerah Pesisir atau Kepulauan. Dari
nilai masing-masing karakteristik daerah indeks tersebut digabungkan secara komposit menjadi Indeks
Karakteristik Wilayah (IKW). IKW lalu digabungkan digabungkan secara komposit dengan IFN-1 menjadi
indeks fiskal wilayah (IFW), kemudian indeks ini distandarisasi dengan nilai rata-rata IFW semua wilayah
sama dengan 1. Daerah dengan nilai IFW > 1 dinyatakan layak menerima DAK (YES-3) .
Langkah (3) : Pennetuan Daerah Penerima berdasarkan Kriteria Teknis
Bagi daerah-daerah lain selain yang dinyatakan layak secraa fiskal, otonomi khusus, dan kewilayahan ,
kecuali yang dikeluarkan karena IFN tinggi beberapa daerah masih mungkin untuk menerima DAK
bidang/subbidang tertentu berdasarkan kriteria teknis. Kriteria teknis adalah kriteria kondisi sarana dan
prasarana masing-masing bidang DAK yang disusun dari Indikator Teknis yang ditetapkan oleh masingmasing K/L penanggungjawab bidang dan subbidang DAK. Indeks teknis digabungkan secara komposit
dengan Indeks Fiskal Wilayah menjadi Indeks Fiskal Wilayah Teknis (IFWT) yang selanjutnya di
standarisasi dimana nilai rata-rata IFWT semua wilayah menjadi sama dengan satu. IFWT masing-masing
bidang/sub bidang > 1 dinyatakan layak menerima DAK Ta.2015 bidang/sub bidang tertentu (YES-4)

Alokasi dana DAK tahun 2015 dibagi atas dua yaitu DAK Reguler yang dialokasikan kepada
daerah yang memenuhi kriteria dan untuk mendanai 14 bidang DAK TA.2015 dan DAK Tambahan hanya
diperuntukkan bagi Daerah Tertinggal dan Daerah Perbatasan serta hanya untuk mendanai DAK bidang
transportasi, bidang infrastruktur irigasi dan bidang infrastruktur sanitasi dan air minum.

Alur penentuan besarkanya alokasi DAK :


a. Dari daerah-daerah yang telah dinyatakan layak menerima DAK, daerah-daerah tersebut akan
mendapatkan alokasi untuk bidang/sub bidang yang mempunyai IT > 0 , jika indeks teknis = 0
maka daerah tidak akan menerima DAK untuk bidang/sub bidang tersebut.
b. Selanjutnya dasar perhitungan adalah IFWT2 yaitu gabungan secara komposit IFW dan IT
(20%:80%) , nilai IFWT itu kemudian distandarisasi dimana rata-rata sama denga satu untuk setiap
bidang masing-masing daerah.
c. IFWT2 kemudian dikali dengan Indeks Kemahalan Konstruksi yang disebut Bobot DAK (BD)
d. BD kemudian dibagi dengan jumlah BD seluruh Daerah peneriman Bidang/ sub Bidang untuk
dikalikan dengan pagu bidang/sub bidang yang bersangkutan untuk memperoleh alokasi DAK per
Daerah per bidang/sub bidang (ADB).

e. Beberapa bidang menerapkan Alokasi Minimal (AM), sehingga ADB adalah AM ditambah dengan
porsi BD dikalikan dengan sisa pagu bidang/subbidang setelah dikurangi AM untuk seluruh daerah
penerima.

Sumber :
Modul Pengalokasian Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2015 oleh Direktorat Dana
Perimbangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia (diakses di www.kemenkeu.go.id 3 Mei
2015 pukul 20.40)

Anda mungkin juga menyukai