Bagaimana Penghitungan Dana Alokasi Umum Menurut UU No. 33 Tahun 2004 seperti
yang tadi Bapak sebutkan ?
DAU dialokasikan kepada daerah dengan menggunakan formula DAU yang berdasarkan
Alokasi Dasar dan Celah Fiskal dengan proporsi pembagian DAU untuk daerah provinsi dan
kabupaten/kota masing-masing sebesar 10% (sepuluh persen) dan 90% (sembilan puluh
persen) dari besaran DAU secara nasional. Formula DAU per daerah rumusnya adalah:
DAU = AD + CF
1. Jumlah Penduduk;
2. Luas Wilayah, yang meliputi luas darat dan luas wilayah perairan;
CF = KbF – KpF
CF = Celah Fiskal
IP = Indeks Penduduk
IW = Indeks Wilayah
DBH Pajak = Dana Bagi Hasil Pajak, termasuk Cukai Hasil Tembakau
Ketentuan:
Jika celah fiskal > 0, maka: DAU = Alokasi dasar + celah fiskal
Jika celah fiskal < 0 (atau negatif) dan nilainya negatif lebih kecil dari alokasi dasar,
maka: DAU = Alokasi dasar
Jika celah fiskal < 0 (atau negatif) dan nilainya sama atau lebih besar dari alokasi dasar,
maka: DAU = 0
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah suatu dana yang bersumberkan dari APBN yang
dialokasikan ke daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang menjadi urusan daerah
dan sesuai dengan skala prioritas nasional. Daerah tertentu dimaksud disini adalah daerah
dengan pertimbangan kriteria umum, kriteria khusus dan kriteria teknis. Tujuan diberikan DAK
adalah membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan
dasar masyarakat, serta untuk mendorong percepatan pembangunan daerah sehingga
tercapainya sasaran prioritas nasional.
Kriteria umum dirumuskan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang dicerminkan dari
penerimaan umum APBD setelah dikurangi belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah, kemudian
kemampuan keuangan daerah juga dihitung berdasarkan indeks fiskal netto dan ditetapkan
setiap tahun.
Kriteria ini berdasarkan pertimbangan dari berupa kondisi kerusakan infrastruktur masing-
masing bidang DAK dan ditetapkan oleh kementerian teknis.
Proses penetapan Dana Alokasi Khusus (DAK) dimulai dengan memperhitungkan Kriteria
Umum kemampuan keuangan daerah atau yang lebih dikenal dengan Indeks Fiskal Netto (IFN),
kemudian memperhitungkan Kriteria Khusus dengaan pertimbangan peraturan perundang-
undangan, Karakteristik Daerah yang dituangkan dalam Indeks Fiskal Wilayah (IKW) dan
selanjutanya dinilai dari Kriteria Teknis yang ditentukan oleh kementerian Teknis. Setelah
semuanya diformulasikan akan menjadi Indeks Teknis (IT), Indeks Fiskal Wilayah dan Teknis
(IFWT) dengan formulasi = f(IFN.IKW.IT). Kemudian akan ditentukan Bobot DAK dengan
formulasi = (IFWT*IKK) kemudian akan dihitung Alokasikan DAK per Bidang (ADB) =
ADB*Pagu per Bidang, setelah itu akan diakumulasi menjadi alokasi per daerah =ADB1+…..
(ADBn).