Anda di halaman 1dari 3

1.a.

Jelaskan pengertian tentang : tax base, elastisitas pajak dan tax rasio (5 menit )

b. Jelaskan dampak dari kebijakan fiscal terhadap pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan
pengentasan kemiskinan.

Jawab

a. Rasio Pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk
domestik bruto (PDB).Rasio ini menyatakan jumlah pajak yang dikumpulkan pada suatu
masa berbanding dengan pendapatan nasional atau PDB di masa yang sama. Rasio pajak
merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja penerimaan pajak.

Tax base (dasar pengenaan pajak) di dunia yang dikenal hingga saat ini dikelompokkan
ke dalam tiga kategori, yaitu: Penghasilan dan Bisnis (Income and business), Konsumsi
(Consumption) dan Kekayaan (Wealth). Yang selanjutnya pada masing-masing kategori
tersebut dikenakan jenis pajak tertentu.

Elastisitas penerimaan pajak adalah besarnya persentase perubahan permintaan akhir


barang-jasa terhadap persentase penerimaan pajak.

b. kebijakan peningkatan ka-pasitas fiskal melalui instrumen pajak daerahdan bagi hasil
pajak dapat berdampak mem-percepat pengentasan kemiskinan dan perbaik-an distribusi
pendapatan yang diperoleh dari:(1) efek kapasitas fiskal pada belanja daerah;(2) efek
belanja daerah pada PDRB sektoral;(3) efek PDRB sektoral pada upah riil; dan(4) efek
upah riil pada pengeluaran konsum-si penduduk. Implikasi kebijakan antara lain:(1)
reformasi pajak daerah, misalnya melaluidevolusi pajak dan perluasan basis pajak;
(2)reformasi pajak nasional untuk meningkatkanpenerimaan pajak-pajak yang dapat
dibagiha-silkan; (3) evaluasi porsi daerah dari bagi hasilpajak; (4) revisi formula DAU
dengan meng-hapus faktor alokasi dasar dan/atau menggan-ti variabel-variabel proksi
yang lebih mewakili kebutuhan fiskal yang sebenarnya; dan (5) me-nyusun anggaran
belanja daerah dalam APBDyang efektif dan efisien dalam mengentaskankemiskinan.
Saran studi lanjutan antara lain:(1) analisis menurut jenis-jenis pajak daerah;(2) analisis
formula transfer fiskal yang tidakmenimbulkanflypaper effect; dan (3) analisisdampak
kapasitas fiskal terhadap kemiskinandalam cakupan yang lebih spesifik,
misalnyaantarwilayah, antarpulau, dan antarperiode.

2. Salah satu jenis pengeluaran dalam APBN (Fiscal Nasional) yg juga merupakan
penerimaan dalam APBD (Fiscal daerah) adalah Intergovernmental Transfer
(dana perimbangan). Transfer tersebut dapat memperbaiki ketimpangan fiscal
horizontal. Jelaskan serta instrument mana dari tiga jenis dana perimbangan
yg berfungsi untuk memperbaiki celah horizontal.

Jawab

Dana perimbangan yang berfungsi untuk memperbaiki celah horizontal adalah Dana
Alokasi Umum (DAU). Dana Alokasi Umum (DAU), adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan
antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi. DAU merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi (UU no.33 tahun
2004). DAU bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antardaerah yang
dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah melalui
penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah. Secara
definisi DAU diartikan sebagai berikut (Sidik, dalam Kuncoro, 2004).

3. Jelaskan tentang Pajak, faktor (variabel) apa saja yang mempengaruhi


penerimaan pajak. Jelaskan bagaimana menghitung efisiensi dan efektifitas
pajak.

Jawab

 Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang pajak yang
dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sektor pajak.
Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat maupun daerah demi
kesejahteraan masyarakat. Uang pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk
kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk
mendanai pembangunan di pusat dan daerah, seperti membangun fasilitas umum,
membiayai anggaran kesehatan dan pendidikan, dan kegiatan produktif lain. Pemungutan
pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan.
 Besar/kecilnya penerimaan pajak sangat dipengaruhi oleh sistem yang diterapkan
dalam pemungutan pajak, peraturan yang diterapkan, kualitas pelayanan di KPP, dan
kondisi internal (kepribadian) Wajib Pajak, seperti tax evasion, tingkat kepatuhan,
tingkat pemahaman terhadap isi peraturan perpajakan, kesadaran sebagai wajib
pajak, dan persepsi terhadap kualitas pelayanan pajak.
 Rasio efisiensi menggambarkan perbandingan antara biaya yang dikeluarkan untuk
memungut PAD dengan realisasi PAD yang diterima.Untukmengukur rasio efisiensi
menggunakan rumus:

Rasio efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasi PAD


yang direncanakan.Untuk mengukur rasio efektivitas menggunakan rumus:

4. Pada tahun 2020, Pemerintah Sulawesi Selatan menggarap Proyek


Infrastruktur New Port l melalui pembangunanPelabuhan Internasional
Makassar, Sulawesi Selatan. Pelabuhan ini rencananya akan membentang
seluas beberapa kilometer utara pantai Makassar. Proyek ditarget selesai
pada akhir tahun 2021. Total biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut
(seperti upah pekerja, biaya perizinan, Belanja modal konstruksi , dll), yakni
Rp 25 Trilyun.

Berdasarkan hasil penelitian pemerintah Sulawesi Selatan, diperkirakan nilai


PDRB Sulsel akan naik sebesar Rp. 0,5 Trilyun di tahun 2020, Rp 2 Trilyun di
tahun 2021, dan Rp 4 Trilyun di tahun 2022. Regulasi pemerintah daerah
menetapkan tingkat suku bunga diskonto sebesar 4 persen. Berdasarkan
deskripsi diatas, jawablah pertanyaan di bawah ini.

Identifikasi manfaat dan biaya (gunakan peralatan analisis cost benefit


dengan 7 langkah). Hasil analisis dibuat dalam tabel (seperti pada bahan
kuliah)?

Jawab

Diketahui nilai PDRB sulsel pada tahun 2020 yaitu 123, 77 triliun. Hasil analisis cost
benefit diuraikan pada tabel di bawah.
DF NPV
Tahun Cost Benefit
4% Cost Benefit
2020 (tahun ke 0) Rp 12,500,000,000,000.00 Rp 123,077,000,000,000.00 1.00 Rp 12,500,000,000,000.00 Rp 123,077,000,000,000.00
2021 (tahun ke 1) Rp 12,500,000,000,000.00 Rp 125,077,000,000,000.00 0.96 Rp 12,019,230,769,230.80 Rp 120,266,346,153,846.00
Jumlah Rp 24,519,230,769,230.80 Rp 243,343,346,153,846.00

Nilai analisis cost benefit yang diperoleh yaitu 9.925 artinya menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai