Anda di halaman 1dari 2

Dana Perimbangan

A. Dana Bagi Hasil Pajak

Sementara itu, penerimaan negara yang dibagihasilkan terdiri atas:

1. Penerimaan Pajak
a. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
b. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bagunan (BPHTB)
c. PPh Orang Pribadi
2. Penerimaan Bukan Pajak (SDA)
a. Sektor Kehutanan
b. Sektor Pertambangan Umum
c. Sektor Minyak Bumi dan Gas Alam
d. Sektor Perikanan

B. DAU (Dana Alokasi Umum)

Kebijakan perhitungan DAU tahun Anggaran TA (2003) menggunakan formula dengan


konsep Kesenjangan Fiskal (fiscal gap) yang diatur dalam PP 84/2001 sebagai perubahan atas
PP 104/2000 tentang Dana Perimbangan (digunakan dalam perhitungan DAU TA 2002). Selain
dengan formula Kesenjangan Fiskal, perhitungan DAU juga ditentukan dengan menggunakan
faktor penyeimbang (FP) berupa Alokasi Minimum (AM).

Formula DAU Tahun Anggaran 2003 berdasarkan PP nomor 84 Tahun 2001 adalah
sebagai berikut (Sidik, 2003):

DAUi = AM + KF

AM = LS + α Gaji

KFi = BDi x DAUn

BDi = (KbF - KpF)i

(KbF - KpF)n

Keterangan :

DAUi : Dana Alokasi Umum Provinsi atau Kabupaten/Kota


DAUn : Dana Alokasi Umum Seluruh Provinsi atau Kabupaten/Kota
AM : Alokasi Minimum
KF : Kesenjangan Fiskal
BD : Bobot Daerah
LS : Lumpsum
α Gaji : Proporsional berdasarkan kebutuhan gaji
KbF : Kebutuhan Fiskal dari Provinsi atau Kabupaten/Kota
KpF : Kapasitas Fiskal dari Provinsi atau Kabupaten/Kota

C. DAK ( Dana Alokasi Khusus )

Persyaratan untuk memperoleh DAK adalah sebagai berikut:

1. Daerah perlu membuktikan bahwa daerah kurang mampu membiayai


seluruh pengeluaran usulan kegiatan tersebut dari PAD, Bagi Hasil Pajak
dan SDA, DAU, Pinjaman Daerah, dan lain-lain pnerimaan yang sah.

2. Daerah menyediakan dana pendamping sekurang-kurangnya 10 % dari


kegiatan yang dianjurkan (kecuali untuk DAK dari Dana Reboisasi)

3. Kegiatan tersebut memenuhi kriteria teknis sektor/kegiatan yang


ditetapkan oleh Menteri Teknis/Instansi terkait.

Kegiatan DAK berdasarkan PP 104/2000 meliputi:

1. DAK digunakan untuk membiayai investasi pengadaan dan atau


peningkatan dan atau perbaikan prasarana dan sarana fisik dengan umur
ekonomis yang panjang.

2. Dalam keadaan tertentu, DAK dapat membantu membiayai pengoperasian


dan pemeliharaan prasarana dan sarana tertentu untuk periode terbatas,
tidak melebiihi 3 (tiga) tahun.

Anda mungkin juga menyukai