Agenda
Pendahuluan
Pengembangan Wilayah Sungai Citarum
Kronologis dan Landasan Hukum Pembentukan PJT II
Lingkup Tugas Perusahaan
Kelembagaan Struktural dan Non-Struktural
Sarana dan prasarana SDA
Kelembagaan
Sumber Daya Manusia
Kinerja OP Irigasi
Kerjasama Pelaksanaan OP Irigasi
Rencana Program Irigasi Tahun 2013
Permasalahan dan Upaya Pemecahan
Agenda
(tahun 1956)
Pendahuluan
Pendahuluan
meliputi :
1.
2.
3.
2.
3.
4.
5.
ketenagalistrikan
Pengusahaan air, sumber-sumber air dan
ketenagalistrikan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, a.l : perlindungan,
pengembangan dan penggunaan air serta sumber air.
Pendahuluan
13
Bendungan Cirata
Bendungan Saguling
Irigasi
86.7%
PAM DKI
Jakarta
6.0%
belum, dikend
alikan
5.0%
Perkotaan
0.3%
17
1963
1964
1965
1966
1967
1968
1969
1970
1971
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Tahun
Minihidro:
Kapasitas 2 x 3,2 MW
Pompa hidrolik
Ke Tarum Utara
15
Jenis
Saluran induk
Saluran sekunder
Saluran pembuang
Jalan inspeksi
Tanggul banjir
Bendungan/waduk
Bendung
Stasiun pompa listrik dan hidrolik
Jaringan pipa air baku
Struktur bangunan bagi
Pintu
Siphon di saluran induk
Bangunan terjun di saluran
Siltrap di saluran induk
Gorong-gorong di saluran
Unit
km
km
km
km
Km
buah
buah
Unit
Km
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
83.1
383
1348
604
60
1
4
23
0
251
728
4
10
2
92
83.9
521
896
466
90
1
6
0
0
345
1,088
15
40
3
120
Total
230.6
1,430
2673
1,365
220
2
15
27
30
995
2,894
24
69
11
302
21
Kelembagaan Struktural
Pelaksanaan OP irigasi dilakukan melalui DIVISI:
Divisi Pengelolaan AirI,
22
Koordinasi Kelembagaan
Bupati /
PEMDA
Walikota
PJT
DivisiII
POLA OPERASI /
Koordinasi
WADUK
Evaluasi
TKOSDA
TKOSDA
Camat
Seksi
Rapat Minggon
Rapat Minggon
Desa / Kelurahan
Pengamat
Musyawarah di
Saung Meeting
23
24
Areal (ha)
Tersedia Kebutuhan
1. Kota Bekasi
Kurang (%)
186
7 88%
2. Kabupaten Bekasi
62,156
224
1,189
965 81%
3. Kabupaten Bogor
1,762
14
67
53 79%
12,482
88
186
98 53%
160,693
286
870
584 68%
6 Kabupaten Subang
49,620
221
648
427 66%
7. Kabupaten Indramayu
31,731
98
208
110 52%
4 Kabupaten Purwakarta
5 Kabupaten Karawang
Jumlah
932
3,176 2,244
25
Daerah Irigasi
Luasan (ha)
1.
2.
63.855
10.327
14.907
38.621
3.
17.554
2.586
12.752
2.216
233.018
49.353
87.209
96.456
Kinerja OP Irigasi
26
Rencana pokok penyediaan dan penggunaan air (SK Direksi PJT II No.
1/352/KPTS/2012) untuk kebutuhan pertanian sesuai dengan Keputusan
Gubernur di atas juga menyangkut kebutuhan air untuk air baku air
Kinerja OP Irigasi
27
28
Kinerja OP Irigasi
29
Kinerja OP Irigasi
30
Penutup
Peran PJT II dalam penyaluran air baku sangat penting, terutama untuk
irigasi seluas 296.000 hektar sawah dan 80% air baku untuk air minum
DKI jakarta.
Dalam menjalankan perannya, PJT II memperoleh biaya operasional
dari penjualan listrik, air baku, pariwisata dan jasa lainnya secara
mandiri tanpa mendapatkan subsidi dari pemerintah.
PJT II memberikan kontribusi dalam ketahanan pangan nasional dan
energi :
Secara tidak langsung :
31
Penutup lanjutan
Secara Langsung :
90% air disediakan untuk pertanian seluas 296.000 ha, apabila
produksi rata-rata padi 5.5 ton/ha/musim sehingga produksi
setahun, PJT II menyumbang padi sebanyak 3.256.000 ton/tahun.
Produksi listrik sebesar rata-rata 880 juta kWh/tahun interkoneksi
dengan sistem kelistrikan Jawa-Bali, sebagai penyangga pengelolaan
SDA dan ketahanan energi
Tarif Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) yang
merupakan sumber pendapatan PJT II yang ditetapkan oleh
pemerintah dan masih jauh dibawah pemenuhan biaya pengelolaan
SDA ideal, dimana untuk BJPSDA PDAM Kab/kota derajat
pemenuhan pengelolaan SDA hanya 45 %, industri 60% dan listrik
baru dalam proses ditetapkan (0%).
32
Terima Kasih